Selasa, 14 Maret 2017

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN - PENYUSUNAN ANGGARAN




Penyusunan Anggaran

Persaingan usaha yang semakin kompetitif menuntut perusahaan untuk beroperasi seefektif dan seefesien mungkin, oleh karena itu perusahaan dituntut untuk mengetahui bagaimana penyusunan anggaran yang baik agar dapat menarik investor dan kreditor Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja dalam rangka waktu satu tahun, yang dinyatakan dalam satuan moneter dan satuan kuantitatif orang lain. Dengan adanya anggaran kita dapat mengestimasi kinerja yang hendak dicapai selama periode waktu tertentu yang dapat dinyatakan dalam ukuran finansial

Proses penyusunan anggaran merupakan proses penyusunan rencana jangka pendek, yang dalam perusahaan berorientasi laba, pemilihan rencana didasarkan atas dampak rencana kerja tersebut terhadap laba. Sistem penganggaran memiliki peran yang penting dalam pencapaian tujuan perusahaan. Keberhasilan anggaran untuk mendukung tujuan perusahaan dapat ditentukan dari sejauh manakah anggaran dapat memenuhi fungsi-fungsinya. Hal ini tidak terlepas dari sistem penganggaran yang direncanakn dengan baik. Permasalahan yang dihadapi adalah apakah sistem penganggaran yang diterapkan perusahaan dapat digunakan sebagai alat perencanaan dan pengendalian manajemen untuk mencapai tujuan perusahaan dengan maksimal.

A.    Latar Belakang

Modul ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penyusunan penganggaran yang baik. Karena persaingan usaha yang semakin ketat dewasa ini menuntut perusahaan untuk beroperasi seefektif dan seefesien mungkin. Agar dapat menjalankan dan mengoperasikan organisasi yang besar dan komplek secara efesien maka pihak manajemen membutuhkan berbagai informasi yang diperlukan sehubungan dengan aktivitas operasi perusahaan. Pengendalian manajemen adalah bagian dari siklus kejadian yang berkesinambungan.

Dengan adanya anggaran kita dapat mengestimasi kinerja yang hendak dicapai selama periode waktu tertentu yang dapat dinyatakan dalam ukuran finansial.

Sedangkan penganggaran itu sendiri adalah proses atau metode yang digunakan dalam menentukan atau mempersiapkan anggaran tersebut. Perencanaan dalam menyiapkan anggaran sangatlah penting. Bagaimanapun juga jelas mengungkapkan apa yang akan dilakukan dimasa mendatang.Pemikiran strategis disetiap organisasi adalah proses dimana manajemenberfikir tentang pengintegrasian aktivitas organisasional ke arah tujuan yang beroerientasi kesasaran masa mendatang. Semakin bergejolak lingkunganpasar, teknologi atau ekonomi eksternal, manajemen akan didorong untuk menyusun stategi. Pemikiran strategis manajemen, direalisasi dalam berbagai perencanaan, dan proses integrasi keseluruhan ini didukung prosedur penganggaran organisasi.

Dengan adanya anggaran kita bisa merencanakan kebutuhan sehari-hari, kebutuhan jangka panjang, pembelanjaan, dan pengeluaran-pengeluaran lainnya agar kebutuhan tersebut dapat digunakan secara efesien dan optimal. Selain itu dengan adanya anggaran kita dapat merencanakan suatu kegiatan yang dinyatakan dalam ukuran keuangan, serta mengidentifikasi sumber daya dan komitmen yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan organisasi selama periode dianggarkan. Penganggaran mempunyai peran penting dalam perencanaan, pengendalian, dan pembuatan keputusan. Anggaran juga untuk meningkatkan koordinasi dan komunikasi.

Maka untuk melakukan penyusunan pengagngaran yang baik yang dapat membantu perusahaan memakai sumberdaya yang dimiliki secara efesien dan efektif akan dibahas pada paper yang telah kami buat ini agar penyusunan anggaran dan efektivitasnya  dalam peningkatan kinerja dapat berguna secara optimal. Anggaran adalah salah satu alat utama dalam pengendalian dan juga alat untuk mengukur sejauh mana performance setiap manajer. Selain itu anggaran dapat dijadikan alat untuk menyelaraskan dan mengkoordinasikan serta mendelegasikan wewenang atasan kepada bawahan.

Atau dengan kata lain anggaran adalah alat yang digunakan untuk mengatur orang-orang yang berada dalam perusahaan. Maka dari itu penyusunan pengganggaran sangat penting dipelajari sebagai salah satu alat utama yang digunakan dalam sistem pengendalian manajemen.


B.     Pengertian Anggaran

Anggaran (budget) adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program-program yang telah disahkan.
Anggaran (budget) merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka waktu tertentu.

Anggaran merupakan alat manajemen dalam mencapai tujuan. Jadi anggaran bukan tujuan dan tidak dapat menggantikan manajemen.

Dalam penyusunan anggaran perlu dipertimbangkan faktor-faktor berikut ini :
1)      Pengetahuan tentang tujuan dan kebijaksanaan umum perusahaan.
2)      Data-data waktu yang lalu.
3)      Kemungkinan perkembangan kondisi ekonomi.
4)      Pengetahuan tentang taktik, strategi pesaing, dan gerak-gerik pesaing.
5)      Kemungkinan adanya perubahan kebijaksanaan pemerintah.
6)      Penelitian untuk pengembangan perusahaan.

Dalam penyusunan anggaran perlu diperhatikan perilaku para pelaksana anggaran dengan cara mempertimbangkan, hal-hal berikut ini :
1)      Anggaran harus dibuat serealitas mungkin, secermat mungkin sehingga tidak terlalu rendah  atau terlalu tinggi. Anggaran yang dibuat terlalu rendah tidak menggambarkan kedinamisan, sedangkan anggaran yang dibuat terlalu tinggi hanyalah angan-angan.
2)      Untuk memotivasi manajer pelaksana diperlukan partisipasi top management (direksi).
3)      Anggaran yang dibuat harus mencerminkan keadilan, sehingga pelaksana tidak merasa tertekan, tetapi termotivasi.
4)      Untuk membuat laporan realisasi anggaran diperlukan laporan yang akurat dan tepat waktu, sehingga apabila terjadi penyimpangan yang merugikan dapat segera diantisipasi terlebih dini.

Anggaran yang dibuat akan mengalami kegagalan bila hal-hal berikut ini tidak diperhatikan :
1)      Pembuat anggaran tidak cakap, tidak mampu berpikir ke depan tidak memiliki wawasan yang luas.
2)      Kekuasaan membuat anggaran tidak tegas.
3)      Pelaksana tidak cakap.
4)      Tidak didukung oleh masyarakat.
5)      Dana tidak cukup.

Anggaran memang berkaitan secara unik dengan system akuntansi perusahaan dalam hal - hal :
1)      Komponen keuangan dari suatu anggaran yang umumnya disusun dalam suatu format akuntansi.
2)      Anggaran perusahaan mempunyai kaitan erat dengan akuntansi manajemen, yaitu berupa akuntansi harga pokok standar, akuntansi harga pokok variabel.
3)      Akuntansi keuangan mencatat transaksi waktu yang lalu, sedangkan anggaran perusahaan mencatat transaksi waktu akan datang.
4)      Untuk memperbandingkan anggaran dengan realisasi diperlukan data yang dihasilkan olek akuntansi keuangan.
5)      Akuntansi keuangan memberikan input-input data historis yang relevan terutama untuk tujuan-tujuan analisis dalam pengembangan anggaran perusahaan.


C.    Tujuan dan Manfaat Anggaran

1.      Tujuan Penyusunan Anggaran
Ada beberapa tujuan disusunnya anggaran, antara lain :
a.       Untuk digunakan sebagai landasan yuridis formal dalam memilih sumber dan penggunaan data.
b.      Untuk mengadakan pembatasan jumlah dana yang dicari dan digunakan.
c.       Untuk merinci jenis sumber dana yang dicari maupun jenis penggunaan dana, sehingga dapat mempermudah pengawasan.
d.      Untuk merasionalkan sumber dan penggunaan dana agar dapat mencapai hasil yang maksimal.
e.       Untuk menyempurnakan rencana yang telah disusun, karena dengan anggaran lebih jelas dan nyata terlihat.
f.       Untuk menampung dan menganalisa serta memutuskan setiap usulan yang berkaitan dengan keuangan.

2.      Manfaat dan Kelemahan Anggaran
Anggaran mempunyai banyak manfaat, antara lain :
a.       Segala kegiatan dapat terarah pada pencapaian tujuan bersama.
b.      Dapat digunakan sebagai alat menilai kelebihan dan kekurangan pegawai.
c.       Dapat memotivasi pegawai.
d.      Menimbulkan tanggung jawab tertentu pada pegawai.
e.       Menghindari pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu.
f.       Sumber daya, seperti: tenaga kerja, peralatan, dan dana dapat dimanfaatkan seefesien mungkin.
g.      Alat pendidikan bagi para manajer.

Anggaran disamping mempunyai banyak manfaat, namun anggaran juga mempunyai beberapa kelemahan, antara lain :
a.       Anggaran dibuat berdasarkan taksiran dan anggapan, sehingga mengandung unsur ketidakpastian.
b.      Menyusun anggaran yang cermat memerlukan waktu , uang, dan tenaga yang tidak sedikit, sehingga tidak semua perusahaan mampu menyusun anggaran secara lengkap (komprehensif) dan akurat.
c.       Bagi pihak yang merasa dipaksa untuk melaksanakan anggaran dapat mengakibatkan mereka mengerutu dan menentang, sehingga anggaran tidak efektif.


D.    Fungsi dan Macam-Macam Anggaran
1.      Fungsi dari Anggaran.
a.       Fungsi Perencanaan; Anggaran merupakan alat perencanaan tertulis menuntut pemikiran yang teliti dan akan memberikan gambaran yang lebih nyata/jelas dalam unit dan uang.
b.      Fungsi Pelaksanaan; Anggaran merupakan pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan, sehingga pekerjaan  dapat dilaksanakan secara selaras dalam mencapai tujuan (laba).
c.       Fungsi Pengawasan; Anggaran merupakan alat pengawasan (controlling). Pengawasan berarti mengevaluasi (menilai) terhadap pelaksanaan pekerjaan, dengan cara:
1)      Memperbandingkan realisasi dengan rencana (anggaran).
2)      Melakukan tindakan perbaikan apabila dipandang perlu (apabila terdapat penyimpangan yang merugikan).

Adapun fungsi lain dari anggaran selain disebutkan diatas, anggaran mempunyai 4 prinsip tujuan yaitu :
a.      Menyelaraskan dengan rencana Stratejik. 
Perencanaan stratejik mempunyai karakteristik sebagai berikut: dipersiapan pada awal tahun, dikembangkan berdasarkan informasi terbaik yang tersedia pada saat itu, persiapannya melibatkan beberapa manajer dan dinyatakan dalam tahapan yang lebih luas. Anggaran yang telah selesai sebelum permulaan tahun anggaran , menyediakan peluang untuk menggunakan informasi akhir yang tersedia dan didasarkan pada judgment peramalan disemua level dalam organisasi.
b.      Koordinasi. 
Setiap manajer pusat pertanggungjawaban dalam organisasi berpartisipasi dalam penyusunan anggaran. Selanjutnya, tatkala staf mengumpulkan “berbagai potongan” anggaran menjadi suatu anggaran induk, maka inkonsistensi ini adalah adanya kemungkinan bahwa berbagai rencana produksi organisasi tidak selaras dengan volumepenjualan yang dianggarkan, baik secara total maupun menurut lini produksi tertentu.
c.       Penetapan Tanggung Jawab. 
Anggaran yang telah disetujui seyogyanya mempertegas tanggung jawab setiap manajer terkait. Anggaran tersebut juga mengotorisasi para manajer pusat pertanggungjawaban guna membelanjakan sejumlah dana tertentu sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya tanpa perlu persetujuan dari pejabat yang lebih tinggi.
d.      Dasar untuk Evaluasi Kinerja. 
Anggaran mencerminkan suatu komitmendari pembuatan -nya dengan atasannya. Oleh karena itu, anggaran menjadi tolak ukur (bencmark) di mana kinerja aktual kelak akan dibandingkan terhadapnya. Komitmen dapat berubah bila asumsi-asumsi yang mendasarinya juga berubah, namun demikian, anggaran merupakan titik awal yang paling baik dalam menilai kinerja.

2.      Macam-Macam dari Anggaran.
a.       Menurut dasar penyusunan, anggaran terdiri dari :
1)      Anggaran Variabel, yaitu anggaran yang disusun berdasarkan interval (Kisar) kapasitas (aktivitas) tertentu dan pada intinya merupakan suatu seri anggaran yang dapat disesuaikan pada tingkat-tingkat aktivitas (kegiatan) yang berbeda.
2)      Anggaran Tetap,yaitu anggaran yang disusun berdasarkan suatu tingkat kapasitas tertentu.
b.      Menurut cara penyusunan, anggaran terdiri dari :
1)      Anggaran Periodik, adalah anggaran yang disusun untuk satu periode tertentu, pada umumnya periodenya satu tahun yang disusun setiap akhir periode anggaran.
2)      Anggaran Kontinu, adalah anggaran yang dibuat untuk mengadakan perbaikan anggaran yang pernah dibuat.
c.       Menurut jangka waktunya, anggaran terdiri dari :
1)      Anggaran Jangka Pendek (anggaran taktis), adalah anggaran yang dibuat dengan jangka waktu paling lama sampai satu tahun.
2)      Anggaran Jangka Panjang (anggaran strategis), adalah anggaran yang dibuat dengan jangka waktu lebih dari satu tahun. Anggaran untuk keperluan investasi barang modal merupakan anggaran jangka panjang yang disebut anggaran modal (capital budget).
d.      Menurut bidangnya, anggaran terdiri dari :
1)      Anggaran Operasional, adalah anggaran untuk menyusun anggaran laporan rugi laba. Anggaran ini terdiri dari anggaran penjualan; anggaran biaya pabrik yang terdiri dari anggaran biaya bahan baku, anggaran biaya tenaga kerja langsung, anggaran biaya overhead pabrik; anggaran beban usaha; anggaran laporan rugi laba.
2)      Anggaran Keuangan, adalah anggaran untuk menyusun anggaran neraca. Anggaran ini terdiri dari anggaran kas, anggaran piutang, anggaran persediaan, anggaran utang, anggaran neraca.
e.       Menurut kemampuannya, anggaran terdiri dari :
1)      Anggaran Komperehensif, merupakan rangkaian dari berbagai macam anggaran yang disusun secara lengkap.
2)      Anggaran Partial, adalah anggaran yang disusun tidak secara lengkap , anggaran yang hanya menyusun bagian anggaran tertentu saja.
f.       Menurut fungsinya, anggaran terdiri dari :
1)      Appropriation budget, adalah anggaran yang diperuntukkan bagi tujuan tertentu dan tidak boleh digunakan untuk manfaat lain.
2)      Performance budget, adalah anggaran yang disusun berdasarkan fungsi aktivitas yang dilakukan dalam perusahaan untuk menilai apakah biaya / beban yang dikeluarkan oleh masing-masing aktivitas tidak melampaui batas.


E.     Hakikat Suatu Anggaran

Anggaran merupakan bagian yang penting untuk perencanaan efektif jangka pendek dan kontrol dalam organisasi. Penyelenggaraan anggaran biasanya meliputi waktu satu tahun dan menyatakan pemasukan dan pengeluaran selama satu tahun itu.

Anggaran mempunyai karakteristik sebagai berikut :
1)      Anggaran memperkirakan keuntungan yang potensial dari unit perusahaan.
2)      Dinyatakan dalam istilah moneter, walaupun jumlah moneter mungkin didukung dengan jumlah non-moneter.
3)      Biasanya meliputi waktu selama satu tahun.
4)      Merupakan perjanjian manajemen, bahwa manajer setuju untuk bertanggung jawab untuk pencapaian tujuan dari anggaran.
5)      Usulan anggaran diperiksa dan disetujui oleh pejabat yang lebih tinggi dari pembuatan anggaran.
6)      Sekali disetujui, anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi tertentu.
7)      Secara berkala kinerja keuangan actual dibandingkan dengan anggaran dan perbedaannya dianalisis dan dijelaskan.

Proses persiapan anggaran harus dibedakan dari Strategi Perencanaan dan Peramalan.

1)      Kaitannya dengan Perencanaan Stratejik
Perencanaan Stratejik adalah proses menentukan hakikat dan ukuran dari beberapa program yang harus dijalankan dalam mengimplementasikan berbagai strategi organisasi. Baik perencanaan stratejik dan anggaran melibatkan perencanaan, namun kedua jenis kegiatan perencanaan tersebut berbeda dalam prosesnya. Proses pembuatan anggaran difokuskan pada satu tahun, sedangkan perencanaan strategi difokuskan pada kegiatan yang diperluas pada periode beberapa tahun.
Perbedaan lain antara rencana stratejik dan anggaran adalah bahwa rencana stratejik terstruktur melalui pusat tanggung jawab.
2)      Perbedaan terhadap Kegiatan Peramalan
Bertentangan dengan anggaran, peramalan mempunyai karakteristik sebagai berikut :
a)      Peramalan dapat atau tidak dinyatakan dalam istilah moneter.
b)      Dapat dilakukan setiap waktu.
c)      Peramal tidak menerima tanggung jawab akan hasil dari ramalannya.
d)     Peramalan biasanya tidak disetujui oleh kekuasaan yang lebih tinggi.
e)      Peramalan diperbaharui secepatnya informasi baru menunjukkan adanya perubahan kondisi.
f)       Berbagai varian dalam peramalan tidak dianalisis secara formal ataupun berkala.

Contoh dari peramalan adalah yang dibuat oleh bendahara kantor untuk membantu perencanaan keuangan. Peramalan tersebut termasuk dalam penentuan pendapatan, beban dan item lain yang mempengaruhi arus kas. Bendaharawan, bagaimanapun juga, tidak bertanggung jawab dalam penjualan, pengeluaran atau item lain yang berkaitan dengan peramalan. Peramalan keuangan tidak jelas oleh manajemen puncak; dapat berubah dalam waktu seminggu atau harian, tanpa persetujuan dari pejabat tinggi; dan biasanya perbedaan antara kenyataan dan peramalan tidak analisis.











Isi dari Anggaran Operasi

Rencana Stratejik
Operasi Anggaran
Anggaran Modal
Pendapatan dan pengeluaran untuk tiap program penting


Tidak perlu bagi pusat pertanggung jawaban
Tidak banyak detail seperti dalam Anggaran Operasi










Sebagian besar biaya bersifat variabel




Untuk beberapa tahun



Rekonsiliasi jumlah total terhadap anggaran operasi
Untuk organisasi secara keseluruhan dan untuk tiap unit bisnis


Dibedakan pusat pertanggung jawaban khususnya meliputi:
·  Pendapatan
·  Biaya produksi dan penjualan
·  Biaya pemasaran
·  Biaya logistik (kadang kala)
·  Umum dan administratif
·  Penelitian dan pengembangan
·  Pajak penghasilan
·  Pendapatan bersih

Biaya berupa:
Biaya fleksibel
Biaya kebijakan
Biaya yang sudah disepakati (comitted)

Untuk waktu satu tahun yang dibagi perbulan atau kuartalan

Rekonsiliasi jumlah total terhadap stratejik (kecuali untuk yang telah direvisi)
Masing-masing proyek modal yang utama didaftarkan secara terpisah

























Total pengeluaran proyek per tiga bulan


Ramalan Kas Anggaran Neraca

Dari tampilan diatas menunjukkan isi dari anggaran operasi dan perbedaannya dengan tipe lain dari dokumen perencanaan; rencana stratejik; dan anggaran modal, anggaran kas dan anggaran neraca. Jumlahnya adalah jumlah dolar yang direncanakan pada tahun itu, bersamaan dengan jumlah kuantitatif.




Kategori Anggaran Operasi
Dalam organisasi yang lebih kecil, terutama yang tidak mempunyai unit bisnis, keseluruhan anggaran mungkin cukup satu halaman saja. Dalam organisasi yang lebih besar, ada halaman ringkasan, dan halaman lain yang berisi detail bisnis unit , plus penelitian dan pengembangan, dan pengeluaran umum administratif. Item pendapatan disusun pertama, karena itu merupakan item pertama dalam laporan pendapatan dan juga karena jumlah anggaran pendapatan mempegaruhi jumlah banyak item lainnya.


F.     Proses Penyusunan Anggaran

1.      Organisasi
a.      Departemen Anggaran. 
Departemen anggaran, yang biasanya melaporkann kepada pengawas perusahaan, menyusun arus informasi dari sistem pengontrolan anggaran. Departemen anggaran melakukan beberapa fungsi berikut ini :
1)      Mengeluarkan bentuk dan prosedur untuk persiapan anggaran.
2)      Mengkoordinasi dan mengeluarkan perkiraan dasar ke seluruh perusahaan yang akan menjadi dasar bagi anggaran.
3)      Memastikan bahwa informasi disampaikan dengan baik antar unit perusahaan yang terkait.
4)      Menganalisis anggaran yang diajukan dan mengajukan usulan, pertama kepada pembuat anggaran dan kemudian pada senior manajemen.
5)      Menyusun proses pembuatan perbaikan anggaran selama tahun tersebut.
6)      Mengkoordinasi pekerjaan dari departemen anggaran eselon yang lebih rendah.
7)      Menganalisis laporan pekerjaan terhadap anggaran, mengartikan hasilnya dan menyiapkan ringkasan untuk senior manajemen.
b.      Panitia Anggaran. Panitia anggaran terdiri dari anggota senior manajemen, seperti kepala bagian eksekutif, kepala bagian operasi dan kepala bagian keuangan. Panitia anggaran melakukan peranaan yang penting. Mereka menilai dan juga menyetujui dan menyesuaikan tiap anggaran. Dalam perusahaan yang besar, panitia anggaran mungkin hanya sampai pada pejabat pelaksana senior yang menilai anggaran untuk unit bisnis atau group anak perusahaan.


2.       Pengeluaran Garis Pedoman
Jika sebuah perusahaan mempunyai proses strategi perencanaan, tahun pertamanya adalah permulaan dari proses persiapan anggaran, manajer harus memikirkan masa depan sesuai dengan usulan sebagai dasar persiapan anggaran.

Tidak seperti persiapan anggaran, perkembangan dari strategi perencanaan biasanya tidak melibatkan tanggung jawab manajer tingkat rendah. Walaupun ada atau tidak ada strategi rencana, langkah pertama dalam proses persiapan anggaran adalah untuk mengembangkan garis pedoman yang memerintah persiapan anggaran, untuk disebarkan kepada semua manajer.

3.       Awal Proposal Anggaran
Menggunakan garis pedoman, tanggung jawab manajer, dibantu dengan staf mereka, mengembangkan permintaan anggaran. Karena sebagian besar tanggung jawab akan memulai anggaran tahunan dengan fasilitas yang sama, personel dan sumber lain yang mereka miliki pada saat ini, anggaran ini didasarkan pada level-level yang ada, yang kemudian diubah agar sesuai dengan garis pedoman. Perubahan dari level awal pekerjaan dapat diklasifikasikan sebagai berikut (a) perubahan dalam kekuatan eksternal dan (b) perubahan dalam kebijakan dan pelaksanaan internal. Yang termasuk di dalamnya adalah, tetapi tidak dibatasi, adalah sebagai berikut :
a.      Perubahan dalam Kekuatan Eksternal
1)      Perubahan dalam level umum kegiatan ekonomi sebagai sebuah pengaruh terhadap volume penjualan.
2)      Perubahan yang diharapkan pembelian bahan dan pelayanan.
3)      Perubahan yang diharapkan dalam upah buruh.
4)      Perubahan yang diharapkan dalam biaya kegiatan bebas.
5)      Perubahan dalam harga penjualan
b.      Perubahan dalam Kebijakan dan Pelaksanaan Internal
1)      Perubahan dalam biaya produksi, menggambarkan peralatan dan metode baru.
2)      Perubahan dalam biaya bebas, berdasarkan antisipasi perubahan dalam pekerjaan..
3)      Perubahan dalam pasar saham dan produksi campuran.

4.      Negosiasi
Pembuatan anggaran membahas anggaran yang diajukan dengan atasannya. Ini pusat kegiatan dari proses. Atasan cenderung menilai validitas dari tiap penyesuaian. Biasanya, pertimbangan yang mempengaruhi pelaksanaan anggaran tahunan merupakan perkembangan dari pelaksanaan dari tahun sebelumnya. Atasan mengenali bahwa ia akan menjadi pembuat anggaran pada level selanjutnya dalam proses pembuatan anggaran dan karena itu harus mempertahankan anggaran yang telah disetujui.

5.      Pemeriksaan dan Persetujuan
Anggaran yang diajukan melalui beberapa level dalam organisasi. Sewaktu mereka mencapai puncak unit perusahaan, analis menaruh potongan menjadi satu dan memeriksa totalnya. Secara terpisah, analis mempelajari konsistensi. Secara terpisah, pemeriksaan akan mempertanyaakn apakah anggaran akan menghasilkan keuntungan yang memuaskan. Jika tidak, akan dikirm kembali untuk dikerjakan ulang.

Persetujuan terakhir disarankan oleh panitia anggaran kepada kepala eksekutif. CEO juga memasukkan anggaran yang telah disetujui kepada dewan direksi untuk disahkan. Hal ini terjadi pada bulan Desember, tepat sebelum anggaran tahunan dimulai.

6.      Perbaikan Anggaran
Ada dua tipe umum perbaikan anggaran  :
a.      Prosedur yang dipersiapkan secara sistematis (tiap triwulan) memperbaharui anggaran.
Memperbaharui tentunya memerlukan kerja ekstra. Kurang lebih, perusahaan besar Jepang menganggap hal ini berharga. Mereka mempersiapkan anggaran untuk setahun, tetapi hanya 6 bulan pertama dari anggaran ini yang disetujui oleh manajemen senior. Anggaran 6 bulan kedua diperbaiki dan disetujui sebelum waktunya dimulai.
b.      Prosedur yang mengizinkan membuat perbaikan dalam keadaan tertentu.
Jika perbaikan anggaran terbatas hanya pada situasi tertentu, perbaikan seperti itu harus selalu diperiksa. Secara umum, izin untuk memperbaiki sulit untuk didapat. Perbaikan anggaran harus dibatasi pada kemungkinan dimana anggaran yang disetujui sangat tidak relistis sehingga tidak lagi sebagai alat kontrol yang berguna.

7.      Anggaran Kontinjensi
Beberapa perusahaan mempersiapkan anggaran kebetulan yang menandakan bahwa manajemen perlu mengambil tindakan jika ada penurunan dalam volume penjualan yang telah diantisipasi dalam perkembangan anggaran. Anggaran kebetulan menyediakan jalan yang lebih cepat untuk mengubah kondisi jika situasinya telah tiba. Jika volume penjualan turun 20%, manajer unit bisnis dapat memutuskan sendiri, sesuai dengan keputusan pembuatan anggaran kebetulan, tindakan harus dilakukan.


G.    Aspek Perilaku

1.      Partisipasi dalam Proses Pembuatan Anggaran
Proses anggaran ada dua baik dari atas ke bawah atau dari bawah ke atas. Dengan anggaran dari atas ke bawah, manajemen senior membuat anggaran untuk level yang lebih rendah. Dengan anggaran dari bawah ke atas, manajer tingkat rendah berpartisipasi dalam menentukan besarnya anggaran.

Sebenarnya proses persiapan anggaran yang efektif adalah menggabungkan kedua pendekatan tersebut. Pembuatan anggaran mempersiapkan draft pertama dari anggaran untuk pembagian daerah tanggung jawab, yang merupakan dari bawah ke atas, tetapi mereka melakukannya dengan garis panduan yang dibuat oleh atasan, yang merupakan dari atas ke bawah. Manajer senior memeriksa dan mengkritik anggaran yang diusulkan. Proses persetujuan yang keras membantu memastikan pembuat anggaran tidak bermain-main dengan sistem anggaran. Proses pemeriksaan, kurang lebih, harus dirasakan adil;jika atasan mengubah jumlah anggaran, dia harus meyakinkan pembuat anggaran bahwa hal itu masuk akal.

Penelitian telah menunjukkan bahwa partisipasi anggaran (proses dimana pembuat anggaran ikut terlibat dan mempunyai pengaruh dalam penentuan besar anggaran) mempunyai efek yang positif dari motivasi manajemen untuk 2 alasan :
1)      Ada penerimaan yang lebih besar dari tujuan anggaran jika mereka merasa berada dalam kontrol manajer, dibandingkan dengan ada paksaan dari luar.
2)      Hasil partisipasi pembuatan anggaran adalah pertukaran informasi yang efektif.


2.       Derajat Kesulitan dari Target Anggaran

Ada beberapa alasan mengapa manajemen senior menyetujui pencapaian anggaran unit bisnis  :
1)      Jika target anggaran terlampau sulit, manajer termotivasi untuk mengambil tindakan jangka pendek yang tidak terdapat dalam kepentingan jangka panjang.
2)      Target anggaran yang mudah dicapai mengurangi motivasi para manajer untuk menggunakan manipulasi data.
3)      Jika anggaran keuntungan dari unit bisnis menyediakan target yang mudah dicapai, senior manajemen pada saatnya menyingkap target keuntungan untuk analisis keamanan, pemegang saham dan faktor eksternal lainnya dengan harapan untuk menjadi benar.
4)      Keuntungan anggaran yang biasanya sulit dicapai biasanya terdapat pada seluruh target penjualan yang optimis.
5)      Pada saat manajer unit bisnis dapat mencapai dan melebihkan target mereka, ada suasana kemenangan dan sikap positif dalam perusahaan.

3.       Keterlibatan Manajemen Senior
Keterlibatan manajemen senior penting agar setiap sistem anggaran efektif dalam memotivasi pembuat anggaran. Manajemen harus berpartisipasi dalam memeriksa dan menyetujui anggaran, dan persetujuan tidak hanya sebagai stempel. Tanpa partisipasi aktif mereka dalam proses persetujuan, akan ada godaan besar untuk pembuat anggaran untuk “bermain” dengan sistem–dimana, beberapa manajer akan dengan mudah memasukkan anggaran atau anggaran yang berisi pinjaman yang berlebihan untuk kemungkinan yang ada.

4.       Departemen Anggaran
Departemen anggaran mempunyai kesulitan tertentu dalam masalah tingkah laku. Hal itu harus dapat menganalisis anggaran secara detail, dan harus yakin bahwa anggaran dipersiapkan dengan baik dan informasi yang ada akurat. Untuk mencapai tugas ini, departemen anggaran kadang harus bertindak dengan jalan dimana manajer merasa terancam atau dimusuhi.


H.    Teknik – Teknik Kuantitatif  

1.      Simulasi
Simulasi adalah metode yang membuat model dari situasi yang sebenarnya dan memanipulasi model ini dengan jalan tertentu untuk menggambarkan beberapa kesimpulan tentang situasi yang sebenarnya. Persiapan dan pemeriksaan anggaran adalah proses simulasi. Dengan simulasi komputer, manajemen senior dapat menanyakan apa efek dari beberapa tipe perubahan yang berbeda dan akan mendapatkan jawabannya seketika.

2.      Perkiraan Probabilitas,
Tiap angka dalam anggaran adalah poin perkiraan yang mana, jumlah tunggal “yang paling sering”. Sebagai contoh, perkiraan penjualan dinyatakan dalam angka tertentu per unit dari tiap tipe produk yang akan dijual. Poin perkiraan sangat penting untuk tujuan pengontrolan. Untuk tujuan perencanaan, bagaimanapun juga, jarak probabilitas yang keluar mungkin dapat lebih menolong. Setelah anggaran disetujui, hal itu mungkin dengan model komputer untuk menggantikan distribusi probabilitas untuk tiap poin perkiraan. Model ini kemudian dijalankan beberapa kali, dan distribusi probabilitas dari keuntungan yang diharapkan dapat membantu  dan dikalkulasikan untuk tujuan perencanaan. Ini disebut proses Monte Carlo.

I.       Penutup

Suatu anggaran adalah merupakan suatu rencana keuangan periodic yang disusun bedasarkan program-program yang telah disahkan, bisa juga diartikan anggaran adalah rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang dalam jangka waktu tertentu.

Anggaran dibuat dengan  tujuan untuk digunakan sebagai landasan yuridis formal, menggandakan pembatas jumlah dana, merinci jenis sumber dana dan jenis penggunaan dana  yang dicari, merasionalkan sumber dan penggunaan dana, menyempurnakan rencana yang telah disusun dan menampung,  menganalisa serta memutuskan setiap usulan yang berkaitan dengan keuangan. Manfaat yang di punya pun beragam untuk mencapai tujuan yang sudah disususn besama, sebagai alat menilai motivasi, kelebihan dan kekurangan serta tanggung jawab pegawai, dan alat pendidik bagi para manajer. Memang anggaran mempunyai mamfaat tapi tidak menutup kemungkinan anggaran juga mempunyai kelemahan.

Anggaran mempunyai fungsi sebagai fungsi perencanaan, fungsi pelaksanaan, dan fungsi pengawasan dimana semua fungsi tersebut dimanfaatkan uintuk mencapai tujuan dan apa yang telah diharapkan dari penyusunan anggaran tersebut, sehingga berjalan baik sesuai apa yang telah diharapkan.Anggaran terdiri darim berbagai macam diantaranya anggaran menurut dasar penyusunan, cara  penyusunan, jangka waktunya, bidang anggaran, badasarakan kemampuan anggaran, dan menurut fungsinya dimana semua macam anggaran ini dibagi jadi beberapa lagi.

Perencanaan stratejik digunakan untuk menentukan hakikat dan ukuran dari beberapa program yang harus dijalankan untuk mengimplementasikan berbagai strategi organisasi. Peramalan dinyatakan dalam istilah moneter dan dilakukan setiap waktu agar apa yang sudah diramalkan dapat diperbaharui secepatnya.

Tahapan penyusunan anggaran di dalam organisasi terdiri dari departemen anggaran yang biasanya melaporkan kepada pengawasan perusahaan yang terdiri dari panitia anggaran yang bertugas menyetujui dan menyesuaikan tiap anggaran, selanjutnya pengeluaran garis  pedoman, awal proposal anggaran, negosiasi, pemeriksaan dan persetujuan , perbaikan anggaran serta anggaran kontinjensi.

Aspek perilaku dalam anggaran ada partisipasi dalam proses pembuatan anggaran, derajat kesulitan dari target anggaran, keterlibatan manajemen senior, dan departemen anggaran.

Teknik-teknik kuantitatif dalam anggaran ada simulasi yaitu model dari situasi yang sebenarnya dan manipulasi model ini dengan jalan tertentu, selain simulasi ada perkiraan probabilitas yang dimana tipa angka dalam anggaran adalah poin perkiraan  yang mana, jumlah tunggal yang paling sering.

Pada hakikatnya suatu anggaran itu merupakan bagian yang sangat penting untuk  perencanaan efektif jangka pendek dan control dalam organisasi. Dengan adanya suatu anggaran maka setiap perusahaan dapat mengestimasikan kinerja yang hendak di capai selama jangka waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran keuangan,mengidentifikasi sumber daya dan komitmen, dan pengangaran berperan penting dalam perencanaan, pengendalian, dan untuk pembuatan serta pengambilan keputusan.


REFERENSI :
1.      Robert N. Anthony & Vijay Govindarajan , Management Control System, 12th Edition,  McGraw-Hill,  Boston, 2007.
2.      Abdul Halim, Achmad Tjahjono, Muh. Fakhri Husein, Sistem Pengendalian Manajemen, UPP AMP YPKN Yogyakarta, Cetakan Kedua 2003
3.      Sofyan Syafri H.,  Sistem Pengawasan Manajemen, Penerbit Quantum, Jakarta, 2001.
4.      Arief Suadi, Sistem Pengendalian Manajemen, BPFE, Yogyakarta, 1999.
5.      Agus Maulana, Sistem Pengendalian Manajemen, Penerbit ERLANGGA, Jakarta, 1997
6.      Robert N.Anthony Vijay Govindarajan.Management Control System, penerbit Salemba Empat,2005.
7.      Anthony, Robert N. The Management Control Function. Boston: Harvard Business School Press, 1989.
8.      Kaplan, Robert, dan David Norton. Balanced Scorecard. Boston: Harvard Business School Press, 1996.
9.      Anthony, Robert. N dan Vijay Govindarajan . 2005 . Management Control System . Jakarta : Salemba Empat
10.  Nafarin, Muhammad . 2000 . Penganggaran Perusahaan . Jakarta : Salemba Empat

SUMBER LAIN :
http://icangmanisa.blogspot.co.id/2011/06/penyusunan-anggaran-dalam-matkul-sistem.html
http://citramincyza.blogspot.co.id/2012/04/sistem-pengendalian-manajemenperencanaa.html
https://indraonank.wordpress.com/2011/10/13/sistem-pengendalian-manajemen-pusat-tanggung-jawab-pusat-pendapatan-dan-beban/
http://sukman21.blogspot.co.id/2015/06/makalah-penentuan-harga-transfer.html
http://fransiscasn.blogspot.co.id/2012/04/pengukuran-dan-pengendalian-asset-bab-7.html
http://bagus-ahmad.blogspot.co.id/2016/01/sistem-pengendalian-manajamen.html




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEPEMIMPINAN & PENGAMBILAN KEPUTUSAN

KEPEMIMPINAN & PENGAMBILAN KEPUTUSAN Oleh : Eko Yulianto, ST, MM, MSD (NIDN 0325077407) A. Pendahuluan Pengelolaan suatu bisnis, baik it...