Selasa, 14 Maret 2017

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN - HAKIKAT SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN




Hakikat Sistem Pengendalian Manajemen

Suatu organisasi yang menjalankan sejumlah aktivitas memulai kegiatannya dengan melakukan proses perencanaan. Perencanaan dilakukan melalui aktivitas yang melibatkan individu-individu. Aktivitas inidividu ini diarahkan untuk mencapai tujuan organisasi. Yang sering dilakukan adalah adanya kesadaran individu sebagai makhluk juga mempunyai keinginan-keinginan atau tujuan pibadi. Tujuan pribadi seseorang bisa selaras dengan tujuan organisasi, bisa juga tidak selaras. Ketidakselarasan tujuan mengakibatkan tujuan organisasi atau tujuan individu tidak tercapai. Untuk itu diperlukan suatu pengendali kerja sehingga tujuan individu bisa selaras dengan tujuan organisasi. Salah satu alat untuk mencapai hal tersebut adalah adanya sistem pengendalian manajemen yang baik.

Pengendalian manajemen merupakan sebuah  keharusan dalam suatu organisasi yang mempraktikkan desentralisasi. Salah satu pandangan berargumentasi bahwa sistem pengendalian manajemen harus sesuai dengna strategi perusahaan. Hal ini menggambarkan bahwa strategi pertama kali dikembangkan melalui sistem formal dan rasional dan strategi itu kemudian menentukan desain sistem manajemn perusahaan.




A.    Latar Belakang

Suatu organisasi yang menjalankan sejumlah aktivitas memulai kegiatannya dengan melakukan proses perencanaan. Perencanaan dilakukan melalui aktivitas yang melibatkan individu-individu. Aktivitas inidividu ini diarahkan untuk mencapai tujuan organisasi. Yang sering dilakukan adalah adanya kesadaran individu sebagai makhluk juga mempunyai keinginan-keinginan atau tujuan pibadi. Tujuan pribadi seseorang bisa selaras dengan tujuan organisasi, bisa juga tidak selaras. Ketidakselarasan tujuan mengakibatkan tujuan organisasi atau tujuan individu tidak tercapai. Untuk itu diperlukan suatu pengendali kerja sehingga tujuan individu bisa selaras dengan tujuan organisasi. Salah satu alat untuk mencapai hal tersebut adalah adanya sistem pengendalian manajemen yang baik.


B.     Sistem

Sistem adalah suatu kegiatan yang telah ditentukan caranya dan biasanya dilakukan berulang-ulang. Dalam konteks sistem pengendalian manajemen, menurut Suadi (1995) maka sistem adalah sekelompok komponen yang masing-masing saling menunjang dan saling berhubungan maupun tidak yang keseluruhannya merupakan suatu kesatuan.
Menurut Marciariello ada dua bentuk sistem yang berlaku yakni sistem formal dan informal. Sistem formal adalah sistem yang memungkinkan pendelegasian otoritas dimana sistem formal memperjelas struktur, kebijakan dan prosedur yang harus diikuti oleh anggota organisasi. Pendokumentasian struktur, kebijakan dan prosedur secara formal ini membantu anggota organisasi dalam menjalankan tugas-tugasnya. Sistem struktur, prosedur dan respon yang terpola membantu manajemen dalam merencanakan dan mengelola strategi dalam memenuhi tujuan organisasi dengan tetap memperhatikan fator lingkungan yang ada.Sedangkan sistem informal adalah sistem yang lebih berdimensi hubungan antar pribadi yang tidak ditunjukkan dalam struktur formal.

Dalam kegiatan suatu organisasi, banyak tindakan manajemen yang tidak sistematis. Hal ini disebabkan oleh keadaan yang tidak memungkinkan bagi seorang manajer untuk menggunakan aturan sistem yang telah ditetapkan, sehingga manajer menggunakan pertimbangan pibadinya dalam bertindak. Kegiatan seperti ini biasanya berkaitan dengan interaksi antara manajer yang satu dengan yang lainnya dan manajer dengan bawahannya. Ketepatan sistem itu sendiri akhirnya bergantung pada kemampuan manajer mengatur sesesorang, tidak lagi berdasarkan aturan yang ditentukan sistem tersebut.


C.    Pengendalian

Pengendalian menurut Hansen & Mowen adalah proses penetapan standar dengan menerima umpan balik berupa kinerja sesungguhnya, dan mengambil tindakan yang diperlukan jika kinerja sesungguhnya berbeda secara signifikan dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya.

Suatu organisasi juga harus dikendalikan jalannya. Hal ini dilakukan untuk menjamin aktivitas yang dilakukan sesuai dengan apa yang telah ditetapkan organisasi. Suatu sistem pengendalian memiliki beberapa elemen yang memungkinkan pengendalian berjalan baik. Elemen-elemen tersebut adalah :
1)      Senseor / Detektor, yakni suatu alat untuk mengidentifikasi apa yang sedang terjadi dalam suatu proses.
2)      Assesor, yakni suatu alat untuk menentukan ketepatan. Biasanya ukurannya dengan membandingkan kenyataan dan standar yang telah ditetapkan.
3)      Efektor,  yakni alat yang digunakan untuk mengubah sesuatu yang diperoleh dari assessor.
4)      Jaringan Komunikasi, yakni alat yang mengirim informasi antara detektor dan assesor dan antara assesor dan efektor.

Dengan demikian pengendalian adalah suatu proses untuk mengarahkan organisasi mencapai tujuan yang telah ditetapkan.


D.    Manajemen

 

Salah satu pengertian manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian pekerjaan anggota organisasi seta pengendalian sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Proses pengendalian manajemen dalam hal ini adalah proses yang menjamin anggota satu unit usaha melakukan apa yang telah menjadikan strategi perusahaan.

Kegiatan yang dilakukan pada suatu organisasi biasanya meliputi :
1)      Merencanakan apa yang akan dicapai oleh perusahaan.
2)      Mengkoordinasikan kegiatan pada masing-masing bagian.
3)      Mengkomunikasikan informasi yang ada.
4)      Mengevaluasi informasi.
5)      Memutuskan apa yang akan dilakukan..
6)      Mempengaruhi orang dalam organisasi tersebut untuk mengerjakan sesuai dengan yang digariskan.

Pengendalian manajemen dalam hal ini tidak berarti bahwa setiap tindakan/kegiatan harus sama dengan rencana. Pada prosesnya bisa saja berubah karena perbedaan waktu antara rencana dan kegiatan. Tujuan pengendalian manajemen adalah menjamin bahwa strategi yang dijalankan sesuai dengan tujuan organisasi yang akan dituju. Jika apabila seorang manajer menemukan cara yang lebih baik dalam operasi sehari-harinya, pengendalian manajemen seharusnya tidak melarang manajer tersebut melakukan dengan cara yang menurut dia benar.

E.     Batasan Pengendalian Manajemen

Pengendalian manajemen merupakan beberapa bentuk kegiatan perencanaan dan pengendalian kegiatan yang terjadi pada suatu organisasi. Pengendalian manajemen merupakan kegiatan yang berada tepat di tengah dua kegiatan lainnya. Dua kegiatan yang dimaksud adalah perumusan strategik yang dilakukan manajemen puncak dan pengendalian tugas yang dilakukan manajemen paling bawah.

Beberapa karakteristik dari masing-masing aktivitas ini adalah :
1)      Perumusan strategik merupakan kegiatan yang paling sedikit sistematik tetapi pengendalian tugas merupakan yang paling sistematik. Pengendalian manajemen dalam hal ini berada ditengah-tengahnya.
2)      Perumusan strategi difokuskan untuk jangka panjang, sedangkan pengendalian tugas difokuskan untuk operasi jangka pendek dan pengendalian manajemen dalam hal ini berada ditengah-tengahnya.
3)      Perumusan strategi lebih difokuskan pada proses perencanaan sedang pengendalian tugas lebih difokuskan pada proses pengendalian. Baik itu proses perencanaan maupun pengendalian sama pentingnya dengan pengendalian manajemen.


F.     Pengendalian Manajemen

Pengendalian manajemen adalah proses dimana manajer mempengaruhi anggotanya untuk melaksanakan strategi organisasi. Dari hal ini dapat diambil beberapa hal berikut :
1)      Sifat Keputusan.
Keputusan pengendalian manajemen dibuat dalam kerangka kerja sesuai dengan strategi organisasi. Tanpa pedoman yang jelas akan sulit menjalankan pengendalian manajemen yang benar. Manajer dalam hal ini mempunyai pertimbangan yang bisa saja lain dari yang telah ditetapkan asalkan baik untuk peningkatan prestasi unit bisnisnya.
2)      Sistematis dan Ritmis.
Dalam proses pengendalian manajemen, keputusan yang dibuat berdasarkan prosedur dan jadwal yang dilakukan berulang-ulang tahun demi tahun.
3)      Pertimbangan Perilaku.
Proses pengendalian manajemen melibatkan interaksi antara individu dan interaksi tersebut tidak sistematis. Seorang manajer mempunyai tujuannya sendiri-sendiri. Yang harus dilakukan adalah menyelaraskan tujuan tersebut sesuai tujuan perusahaan secara keseluruhan. Hal ini disebut keselarasan tujuan yang berarti tujuan pribadi anggota organisasi seharusnya konsisten dengan tujuan organisasi.
4)      Alat Untuk Mengimplementasikan Startegi.
Sistem pengendalian manajemen adalah alat untuk mencapai tujuan perusahaan sesuai dengan strategi yang telah ditetapkan. Jadi pengendalian manajemen memfokuskan pada pelaksanaan strategi. Pengendalian manajemen hanya salah satu cara bagi manajer untuk menerapkan strategi yang diinginkan. Strategi yang dapat diterapkan selain pengendalian manajemen adalah melalui pendekatan struktur organisasi, manajemen sumber daya dan budaya.
5)      Proses Pengendalian manajemen.
Pengendalian manajemen melibatkan hubungan antara atasan-bawahan. Pengendalian dilakukan melalui tingkat atas hingga ke bawah. Proses ini meliputi aktivitas komunikasi, motivasi dan evaluasi.
6)      Metodologi Pengendalian Manajemen.
Penerapan proses pengendalian manajemen yang telah diuraikan diatas memerlukan tiga bentuk aktivitas yaitu menentukan tujuan, pengukuran prestasi dan evaluasi prestasi. Menurut David Outleyproses pengendalian manajemen dirancang untuk menjamin bahwa tugas rutin dijalankan oleh seluruh anggota organisasi yang secara bersama-sama membantu tercapainya tujuan organisasi secara keseluruhan.
7)      Perumusan Strategi.
Perumusan strategi adalah proses memutuskan atas tujuan organisasi dan langkah-langkah yang diambil untuk mencapai tujuan tersebut. Strategi yang diambil oleh perusahaan tidak tertutup kemungkinan untuk diuji kembali atau dilakukan perubahan dimana perlu. Kebutuhan untuk mengubah strategi biasanya disebabkan oleh ancaman atau untuk memperoleh keuntungan yang lebih baik.


G.    Sistem Pengendalian Manajemen

Marciarello & Kirby mendefinisikan Sistem Pengendalian Manajemen sebagai perangkat struktur komunikasi yang saling berhubungan yang memudahkan pemrosesan informasi dengan maksud membantu manajer mengkoordinasikan bagian-bagian yang ada dan pencapaian tujuan organisasi secara terus menerus. Sistem pengendalian manajemen dikategorikan sebagai bagian dari pengetahuan perilaku terapan (applied behavioral science). Pada dasarnya, sistem ini berisi tuntutan kepada kita mengenai cara menjalankan dan mengendalikan perusahaan / organisasi yang “dianggap baik” berdasarkan asumsi-asumsi tertentu. Masing-masing perusahaan memiliki kompleksitas berbeda dalam pengendalian manajemen, makin besar skala perusahaan akan semakin kompleks.
Tujuan dari sistem ini adalah untuk meningkatkan keputusan-keputusan kolektif dalam organisasi. Untuk memahami sebuah sistem dibutuhkan suatu pengetahuan tentang lingkungan dimana sistem itu berada. Dua unsur penting dalam sistem pengendalian manajemen adalah lingkungan pengendalian dan proses pengendalian.


H.    Hakekat Pengendalian Manajemen

Organisasi terdiri dari manajer dan karyawan harus dimotivasi dan dituntun agar melakukan apa yang diinginkan pimpinannya dan harus dikoreksi jika menyimpang dari arah pencapaian tujuan organisasi. Dasar dari semua proses pengendalian adalah pemikiran untuk mengarahkan suatu variabel, atau sekumpulan variabel, guna mencapai tujuan tertentu. Variabel dapat berupa manusia, mesin, organisasi 


1.      Lingkungan Pengendalian Manajemen
Pengendalian manajemen merupakan suatu proses yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Berikut ini diuraikan faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pengendalian manajemen yang meliputi perilaku organisasi dan pusat-pusat pertanggungjawaban.
a.      Perilaku Organisasi.
Proses pengendalian manajemen mempengaruhi terhadap pencapaian tujuan organisasi. Beberapa karakteristik organisasi yang mempengaruhi proses tersebut, terutama berkaitan dengan perilaku anggota dalam suatu organisasi. Suatu organisasi mempunyai tujuan dan fungsi pengendalian manajemen adalah mendorong anggota organisasi mencapai tujuan. Disinilah perlunya faktor keselarasan tujuan masing-masing anggota organisasi dalam pencapaian tujuan organisasi. Struktur organisasi mempengaruhi bentuk sistem pengendalian manajemen yang akan diterapkan. Perilaku organisasi juga berkaitan dengan motivasi, kemampuan individu itu sendiri dan pemahaman tentang perilaku yang diperlukan dalam  mencapai prestasi yang tinggi.
b.      Pusat Pertanggung Jawaban.
Suatu organisasi dibagi menjadi beberapa pusat pertanggungjawaban. Adanya pusat pertanggungjawaban adalah untuk memenuhi tujuan yang telah ditetapkan manajemen puncak. Secara garis besar, pusat pertanggungjawaban dibagi menjadi empat yaitu :
c.       Pusat Biaya
Pusat biaya dalah pusat pertanggungjawaban dimana biaya diukur dalam unit moneter namun  outputnya tidak diukur dalam unit moneter.
d.      Pusat Pendapatan.
Pusat pendapatan merupakan pusat pertanggungjawaban  dimana output-nya diukur dalam unit moneter tetapi tidak dihubungkan dengan inputnya.
e.       Pusat Laba.
Apabila suatu pestasi keuangan pusat pertanggungjawaban diukur dengan dasar laba, maka pusat pertanggungjawaban tersebut disebut pusat laba.
f.       Pusat Investasi
Pusat investasi adalah pusat pertanggungjawaban yang prestasi manajernya diukur atas dasar perbandingan antara laba dengan investasi yang digunakan.

2.      Proses Pengendalian Manajemen
Suatu poses pengendalian manajemen melibatkan interaksi antarmanajer dan manajer dengan bawahannya. Proses pengendalian manajemen meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut yaitu :
a.      Perencanaan Strategi.
Perncanaan strategi adalah proses memutuskan program-program utama yang akan dilakukan suatu organisasi dalam rangka implementasi strategi dan menaksir jumlah sumber daya yang akan dialokasikan untuk tiap-tiap program jangka panjang beberapa tahun yang akan datang.
b.      Penyusunan Anggaran. 
Penyusunan anggaran adalah proses pengoperasian rencana dalam bentuk pengkuantifikasian, biasanya dalam unit moneter untuk kurun waktu tertentu.
c.       Pelaksanaan. 
Selama tahun anggaran, manajer melakukan program atau bagian dari program yang menjadi tanggungjawabnya. Laporan yang dibuat hendaknya menunjukkan dapat menyediakan informasi tentang anggaran dan realisasinya baik itu informasi untuk mengukur kinerja keuangan maupun nonkeuangan, informasi internal maupun eksternal.
d.      Evaluasi Kinerja. 
Pestasi kerja bisa dilihat dari efisien atau efektif tidaknya suatu pusat pertanggungjawaban menjalankan tugasnya. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan antara realisasi anggaran dengan anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya.

3.      Pengendalian Tugas
Pengendalian tugas adalah proses yang menjamin bahwa tugas yang telah ditentukan  dikerjakan secara efektif dan efisien. Penendalian tugas cenderung ke kegiatan operasional. Aturan-aturan harus dibuat secara berurutan tetapi tidak semua tugas harus dijelaskan secara berurutan. Perbedaan antara pengendalian tugas dengan pengendalian manajemen adalah pengendalian tugas lebih merupakan sesuatu yang scientific, sedangkan pengendalian manajemen tidak demikian karena manusia merupakan faktor penting dalam proses pengedalian manajemen dan manusia tidak bisa hanya diungkapkan atas dasar suatu persamaan.

Dalam pengendalian manajemen, manajer berinteraksi dengan manajer lainnya, sedangkan dalam pengendalian tugas interaksi karyawan dengan orang lain relatif kecil. Sistem pengendalian manajemen pada dasarnya sama untuk seluruh organisasi. Sebaliknya masing-masing tugas akan berbeda  satu organisasi dengan organisasi lain. Dalam pengendalian manajemen fokusnya adalah pada satu unit organisasi, sementara dalam pengendalian tugas adalah salah satu tugas daru suatu unit organisasi. Pengendalian manajemen berhubungan dengan seluruh kegiatan perusahaan dan manajer harus memutuskan apa yang harus dilakukan, sedangkan pengendalian tugas berhubungan dengan satu tugas tertentu dan hanya sedikit diperlukan pertimbangan atas apa yang dilakukan.

4.      Hubungan Pengendalian Manajemen Dengan Perencanaan Dan Pengendalian
Sebagian orang dalam organisasi melakukan perencanaan dan sebagian lagi dalam bidang pengendalian. Kedua hal ini saling terkait. Kebanyakan manajer melakukan pengendalian namun sifat dari pengendalian itu sendiri berbeda dalam penerapannya  untuk penetapan strategi, pengendalian manajemen dan pengendalian tugas. Karena itu, perencanaan dan pengendalian tidak merupakan kegiatan terpisah tapi saling terkait satu sama lainnya.

5.      Hubungan Pengendalian Manajemen Dengan Internal Auditing
Pengendalian manajemen adalah aktivitas yang dilakukan oleh manajer, selain itu internal auditing adalah kegiatan staf yang dimaksudkan untuk menjamin keakuratan informasi sesuai dengan aturan kesalahan yang minimum terhadap pelaporan asset dan menjamin pelaksanaan tugas secara efektif dan efisien.


I.       Teori Kontijensi Organisasi

Salah satu cara yang paling sering diguanakan dalam pengendalian kegiatan organisasi adalah dengan merestrukturisasi kegiatan organisasi tersebut dengan memeberi otoritas dan pertanggungjawaban untuk berbagai tugas bagi manajer yang ada dan kelompok pegawai. Tetapi biasanya muncul kesulitan yaitu perhatian manajer hanya terfokus pada bagiannya saja dan berakibat pada pengabaian terhadap tugas-tugas yang memerlukan koordinasi dengan bagian lain.

Manajer pusat pertanggungjawaban bisa diberi target yang jelas tentang rentang tugasnya dan bertanggungjawab atas segala aspek pertanggungjawabannya. Dengan demikian, aspek utama dari struktur organisasi formal adalah segmentasi kegiatan ke bagian-bagian yang bisa ditangani oleh manajer perorangan. Proses pelengkap berupa integrasi diperlukan untuk mengkoordinasikan kegiatan sub-unit yang berbeda dan dalam hal ini, sistem akuntansi manajemen memerankan peran penting dalam proses tersebut.
Pendekatan dalam memandang desain struktur formal organisasi telah diformalisasikan dengan pendekatan teori kontijensi. Teori kontijensi diperlukan dalam merancang sistem pengendalian. Hal ini disebakan karena struktur itu sendiri karena merupakan mekanisme awal dari akuntansi manajemen.


J.      Teori Kontijensi Akuntansi Manajemen

Teori kontijensi akuntansi manajemen ini menunjukkan suatu upaya dalam penentuan sistem pengendalian yang paling memungkinkan atas seperangkat keadaan yang ada pada suatu organisasi. Beberapa variable yang perlu dipertimbangkan adalah :
1)      Lingkunagn
Satu hal yang mendasa dai sistem pengendalian manajemen ini adalah adanya pengaruh dari lingkungan dimana organisasi tersebut beroperasi.
2)      Teknologi.
Sifat dari proses produksi suatu produk atau jasa biasanya ditentukan juga oleh biaya dalam penggunaan teknologi tersebut.
3)      Ukuran Organisasi.
Ukuran organisasi merupakan faktor yang mempengaruhi baik struktur maupun kesatuan pengendalian dalam organisasi.
4)      Strategi. 
Strategi yang dimiliki oleh organisasi mempunyai pengaruh yang besar terhadapsistem akuntansi manajemen dan sistem pengendalian manajemennya.



K.    Ukuran dan Penghargaan Kinerja

Dalam membentuk ukuran kinerja, maka beberapa indikator kinerja yang perlu diperhatikan adalah :
1)      Tujuan organisasional adalah kompleks dan tidak bisa dikurangi dengan mudah menjadi satu-satunya ukuran yang terintegrasi bagi kinerja keseluruhan, walaupun tingkat keuntungan sering digunakan sebagai salah satu tujuan organisasi.
2)      Jika ukuran kinerja bertingkat digunakan, beberapa hal tentang kebutuhan kepentingan harus dikomunikasikan.
3)      Beberapa tugas perlu kerjasama antar manajer, misalnya sistem harga transfer.
4)      Beberapa aspek kinerja tidak bisa diukur secara kuantitatif, walaupun kecenderungan yang ada adalah ukuran kuantitatif lebih banyak dipakai daipada ukuran kualitatif.
5)      Esensi kerja manajerial seperti hasil yang diinginkan sering tidak bisa ditentukan terlebih dahulu, pernyataan tentang kinerja sering merupakan pernyataan subjektif.
6)      Kinerja manajerial harus dibedakan dari kinerja ekonomi unit dimana manajer harus bertanggungjawab namun perbedaan antara apa yang bisa dikendalikan dan yang tidak bisa dikendalikan dan tidak bisa dilihat dengan jelas.
7)      Manajemen berada dalam lingkungan yang tidak pasti dan kompleks sehingga penghargaan prestasi yang diberikan mungkin tidak mencakup swluruh aspek kerja anggota organisasi.


L.     Penggunaan Informasi Dalam Penghargaan Kinerja

Pengaruh yang paling tampak dalam penggunaan informasi akuntansi dalam prilaku manajerial terjadi pada saat penggunaan evaluasi kinerja. Jika manajer meyakini bahwa kinerjanya kan dievaluasi berdasarkan informasi akuntansi, maka ia akan berusaha untuk mempengaruhi informasi tersebut sehingga kelihatan menguntungkan manajer tersebut. Perilaku ini akan mengganggu kegiatan organisasi secara keseluruhan.
Penggunaan informasi akuntansi yang tidak tepat dalam pengukuran kinerja seringkali menghasilkan perilaku tidak baik. Kesulitan dalam penentuan dan penghargaan perilaku manajerial yang layak mengakibatkan perlu adanya monitoring dan penghargaan atas kerja. Ukuran yang paling sering digunakan dalam pengukuan kinerja melibatkan ukuran-ukuran akuntansi dan menggunakan anggaran sebagaistandar terhadap kinerja yang dihasilkan. Kinerja anggaran bisa dimanipulasi untuk memberi kesan kinerja yang memuaskan walaupun target yang ditetapkan tidak tercapai. Biasanya perusahaan sulit mengendalikan karena anggaran yang ditetapkan biasanya fleksibel.


M.   Gaya Penggunaan Informasi Akuntansi

Dalam hal anggaran ada perbedaan antara anggaran yang statis dan fleksibel. Anggaran statis melibatkan manajer senior yang mengawasi bawahannya secara ketat dalam memenuhi anggaran biayanya. Sedangkan anggaran fleksibel masih mempertimbangkan kelayakan pencapaian anggaran, namun manaje senior hendaknya diberi penjelasan masuk akal atas kelebihan pengeluaran. Jika informasi akuntansi tidak merupakan informasi yang sempurna akan kinerja sesungguhnya anggota organisasi, maka penggunaan gaya statis tidak layak dan membawa ke tingkat stress yang tinggi, konsekuensinya bisa timbul perilaku negatif seperti manipulasi data akuntansi. Anggaran fleksibel jika dikaitkan dengan hal diatas tampaknya lebih layak digunakan.

Studi yang dilakukan oleh Briers dan Hirst dalam mengamati situasi dimana penganggaran dan informasi ditunjukkan sebagai dasar evaluasi yang lebih layak. Ditemukan bahwa gaya evaluasi statis tidak membawa ke konsekuensi yang baik. Namun, manipulasi penganggaran yang dilakukan dihubungkan dengan kinerja unit-unit yang dikelola, dimana unit yang berkinerja jelek menunjukkan bias anggaran paling besar. Hasil temuan ini, dengan konteks yang lebih luas dimana standar akuntansi kinerja akan berisikan uraian yang sedikit lebih lengkap tentang kinerja pekerjaan akan berisikan uraian yang sedikit lebih lengkap tentang kinerja pekerjaan Dalam kondisis ketidakpastian yang tinggi.

Studi selanjutnya menyarankan bahwa manajer hendaknya dievaluasi dengan memperhatikan juga pendekatan subyektif jika unit tersebut menghadapi tingkat ketidakpastian yang tinggi. Temuan di atas relevan dengan pengaruh pengendalian akuntansi. Yakni ia merupakan cara dimana informasi akuntansi digunakan manajer puncak dan penghargaan yang dibuat kontijensi dengan pencapaian anggaran adalah kritis dalam penentuan pengaruh  sistem informasi akuntansi. Kedua, pengaruh penempatan kepercayaanyang tinggi atas ukuran akuntansi terhadap kinerja kontijensi dengan keadaan karena tingkat pengetahuan yang kita punyai tentang perilaku manajerial mengkontribusikan ke arah kinerja yang sukses.

Bila menghadapi ketidakpastian eksternal dan internal, maka yang diperlukan adalah sistem penghargaan dimana diperlukan dukungan inovasi dan menghindari kegagalan jika manajer kemudian bisa mencapai kesuksesan daripada menghindari kegagalan.


N.    Penutup

Pengendalian manajemen adalah proses dimana manajer mempengaruhi anggotanya untuk melaksanakan strategi organisasi. Sistem Pengendalian Manajemen merupakan perangkat struktur komunikasi yang saling berhubungan yang memudahkan pemrosesan informasi dengan maksud membantu manajer mengkoordinasikan bagian-bagian yang ada dan pencapaian tujuan organisasi secara terus menerus. Sistem pengendalian manajemen dikategorikan sebagai bagian dari pengetahuan perilaku terapan (applied behavioral science). Pada dasarnya, sistem ini berisi tuntutan kepada kita mengenai cara menjalankan dan mengendalikan perusahaan / organisasi yang “dianggap baik” berdasarkan asumsi-asumsi tertentu. Masing-masing perusahaan memiliki kompleksitas berbeda dalam pengendalian manajemen, makin besar skala perusahaan akan semakin kompleks.
Tujuan dari sistem ini adalah untuk meningkatkan keputusan-keputusan kolektif dalam organisasi. Untuk memahami sebuah sistem dibutuhkan suatu pengetahuan tentang lingkungan dimana sistem itu berada. Dua unsur penting dalam sistem pengendalian manajemen adalah lingkungan pengendalian dan proses pengendalian.


REFERENSI :
1.      Robert N. Anthony & Vijay Govindarajan , Management Control System, 12th Edition,  McGraw-Hill,  Boston, 2007.
2.      Abdul Halim, Achmad Tjahjono, Muh. Fakhri Husein, Sistem Pengendalian Manajemen, UPP AMP YPKN Yogyakarta, Cetakan Kedua 2003
3.      Sofyan Syafri H.,  Sistem Pengawasan Manajemen, Penerbit Quantum, Jakarta, 2001.
4.      Arief Suadi, Sistem Pengendalian Manajemen, BPFE, Yogyakarta, 1999.
5.      Agus Maulana, Sistem Pengendalian Manajemen, Penerbit ERLANGGA, Jakarta, 1997


SUMBER LAIN :
http://mulia29fulgensius.blogspot.co.id/2014/05/hakikat-sistem-pengendalian-manajemen.html
http://d2bnuhatama.blogspot.co.id/2012/09/hakikat-sistem-pengendalian-manajemen.html
http://riskymahira.blogspot.co.id/2013/04/hakikat-sistem-pengendalian-manajemen.html



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEPEMIMPINAN & PENGAMBILAN KEPUTUSAN

KEPEMIMPINAN & PENGAMBILAN KEPUTUSAN Oleh : Eko Yulianto, ST, MM, MSD (NIDN 0325077407) A. Pendahuluan Pengelolaan suatu bisnis, baik it...