Selasa, 14 September 2021

STUDI KELAYAKAN BISNIS - RUANG LINGKUP STUDI KELAYAKAN BISNIS

Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis




Studi Kelayakan Bisnis adalah proses yang terkontrol untuk mengidentifikasi masalah, peluang, menentukan tujuan, menggambarkan situasi, menentukan hasil yang sukses dan menilai berbagai biaya dan manfaat yang terkait dengan beberapa alternatif untuk memecahkan masalah. Studi kelayakan bisnis digunakan untuk mendukung proses pengambilan keputusan berdasarkan kelangsungan usaha atau proyek yang sebenarnya. 

 

Dalam kaitannya dengan bisnis, studi ini bisa digunakan untuk membantu pengusaha mengambil sebuah keputusan yang tepat. Bagi seorang pemula, studi ini sangat penting dilakukan karena dapat menghindarkan pebisnis dari kerugian.

 

Ketika akan melakukan studi ini, ada enam bidang yang akan diteliti dan dianalisis. Keenam bidang tersebut yakni:

Deskripsi pasar,

Deskripsi bisnis,

Teknologi yang diperlukan,

Detail mengenai finansial dan struktur organisasi bisnis tersebut,

Kesimpulan bagaimana bisnis yang dirintis bisa maju.

 

A. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis

Sebuah studi kelayakan mencakup enam bidang, mulai dengan deskripsi bisnis, pasar, teknologi yang Anda perlukan, detail finansial dan struktur organisasi bisnis, dan kesimpulan tentang bagaimana bisnis Anda akan maju.

 

Studi kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang dijalankan dengan tujuan untuk mempelajari secara mendalam tentang bisnis atau usaha yang akan dijalankan dari berbagai aspek dalam rangka menentukan suatu bisnis potensial atau tidak untuk dijalankan kedepannya.

 

Studi kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menentukan apakah suatu bisnis layak dijalankan atau tidak. Kegiatan ini meliputi identifikasi masalah, peluang, menentukan tujuan, menggambarkan bagaimana situasi bisnis dan menilai berbagai manfaat yang dihasilkan.

 

Menurut penuturan dari seorang ahli yaitu Kasmir dan Jakfar, ada beberapa tujuan melakukan studi kelayakan bisnis yaitu :

  1. Mengurangi resiko terjadinya kerugian
  2. Memudahkan perencanaan kedepannya
  3. Memudahkan dalam pelaksanaan kerja
  4. Memudahkan dalam pengawasan bisnis
  5. Memudahkan dalam pengendalian bisnis

 

Jika bisnis dipandang layak dari hasil studi, langkah berikutnya adalah melanjutkan rencana bisnis secara sepenuhnya. Penelitian dan informasi yang ditemukan dalam studi kelayakan akan mendukung tahapan bisnis Anda. Sebagai contoh, analisis pasar yang baik diperlukan untuk menentukan kelayakan konsep bisnis. (Poni 2000; Hoagland & Williamson 2000; Truitt 2002; Thompson 2003).

 

B. Pentingnya Investasi

Investasi kini bukan istilah yang asing lagi didengar di telinga kita. Pengertian investasi terkait dengan ekonomi dan juga keuangan. Lebih jelasnya, investasi merupakan aktivitas yang menempatkan dana dalam satu periode. Harapannya, penggunaan dana itu dapat menghasilkan sebuah keuntungan dan juga peningkatan dalam nilai investasi.


1. Definisi Investasi

Untuk definisi dari investasi sendiri memiliki banyak makna tetapi intinya tetap sama. Sebagai contoh jika seseorang memiliki uang atau penghasilan yang besar dan memberikan uang tersebut kepada orang lain dan berharap uang yang diberikan itu akan menghasilkan keuntungan lainnya dalam kurun tertentu disebut investasi.


Secara sederhana investasi memiliki arti sebagai suatu kegiatan yang di dalamnya ada seorang pemodal yang memberi modalnya kepada orang lain untuk dikembangkan dan mendatangkan keuntungan dalam waktu yang sudah ditentukan. Bedanya di sini adalah investasi dapat dilakukan oleh siapa saja baik kepada perorangan atau kelompok serta ke perusahaan sekalipun.


Hanya saja istilah investasi ini sering sekali digunakan dalam kegiatan bisnis di mana seorang investor yaitu si penanam modal meminjamkan dananya ke perusahaan yang mampu untuk mengolahnya.


2. Apa tujuan dari investasi?

Berdasarkan pengertian investasi yang sudah diulas pada paragraf diatas, kegiatan untuk menanam modal ini mempunyai beberapa tujuan, manfaat, bentuk dan jenis yang perlu Anda ketahui. Nah, pertama akan kita bahas dulu tentang apa saja tujuan utama dari adanya investasi. Berikut diantaranya :

a.  Membesarkan Suatu Usaha

Pengertian investasi identik dengan keuntungan dalam rupa uang. Akan tetapi jangan salah, dengan melakukan investasi memiliki kegunaan yang lain. Contohnya adalah untuk memperbesar suatu usaha yang sudah berjalan, keperluan di bidang sosial, dan sebagainya.

b. Mendapat Pemasukan Tetap

Apabila Anda menanam modal misalnya di sebuah perusahaan, Anda otomatis memiliki hak untuk mendapat beberapa persen dari keuntungan perusahaan tersebut. Dengan begitu, Anda akan selalu menerima keuntungan dari modal yang Anda tanamkan pada perusahaan itu.

c. Berkurangnya Saingan

Dengan Anda memulai berinvestasi, Anda sudah dapat mengurangi jumlah saingan atau kompetitor perusahaan lain yang memiliki bidang sama.

d. Jaminan Dalam Berbisnis

Jika Anda menanamkan modal kepada supplier, ada jaminan bahwa bisnis Anda nantinya tak akan mengalami kekurangan bahan-bahan baku di kemudian hari dan dapat terus mempunyai pasar guna menjual produk. Dengan begitu Anda tidak akan mengalami kerugian.


3. Apa saja manfaat dari investasi?

Berdasarkan dengan tujuan-tujuan dari investasi barusan, tidak heran kalau saat ini sudah banyak sekali pengusaha yang berlomba-lomba melakukannya. Tentu saja, tujuannya tak lain dan tak bukan adalah mendapat keuntungan sebesar-besarnya dan juga memperluas usaha mereka.

Menjadi salah satu bentuk penanaman modal, investasi dalam dunia bisnis memiliki beberapa manfaat bagi para pelakunya. Berikut adalah beberapa diantaranya.

a. Aset Yang Meningkat

Berdasarkan pengertian investasi, dikatakan bahwa tindakan menanam modal ini dapat memberi keuntungan di masa depan. Contohnya adalah jika Anda membeli tanah saat ini untuk investasi, lalu Anda menjualnya di masa yang akan datang dengan nilai berkali-kali lebih tinggi dibanding harga ketika membeli. Ini karena harga tanah yang akan terus naik.

b. Memenuhi Berbagai Kebutuhan

Banyaknya kegiatan investasi yang dilakukan pada saat ini umunya bertujuan untuk pendukung segala kebutuhan masa depan. Contohnya adalah dengan menginvestasi emas. Menginvestasi emas tujuannya tentu agar dapat dijual kembali beberapa tahun kemudian dan dapat keuntungannya bisa digunakan untuk kebutuhan.

c. Menjadi Lebih Hemat

Ketika seseorang melakukan kegiatan investasi atau menanam modal, uang yang dimiliki akan digunakan untuk hal yang lebih mendesak atau penting. Dengan begitu, orang yang melakukan kegiatan investasi cenderung lebih hemat dibandingkan mereka yang tidak berinvestasi.

d. Tidak Terikat Hutang

Apabila seseorang memiliki gaya hidup sederhana dan selalu hemat, sudah jelas orang tersebut tidak akan berurusan dengan masalah hutang piutang yang merugikan. Dampak positif dari tidak adanya hutang akan membuat perekonomian seseorang lebih baik.

 

C. Aspek-aspek Studi Kelayakan

Saat melakukan studi kelayakan, ada banyak aspek yang harus diteliti. Pada dasarnya aspek-aspek tersebut bersifat fleksibel, sehingga bisa ditambah ataupun dikurangi sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

 

Meskipun demikian, ada beberapa aspek dasar yang pasti akan diteliti ketika analisis studi kelayakan dilakukan, antara lain :


1. Aspek Hukum Atau Legalitas

Salah satu aspek yang pasti diteliti ketika studi kelayakan dilakukan adalah aspek hukum atau legalitas. Hal ini menyangkut pada semua hal yang berhubungan dengan legalitas atau ketentuan hukum dalam mendirikan perusahaan.

Dalam aspek hukum, poin-poin yang dianalisis yakni izin lokasi, surat tanda daftar perusahaan, NPWP, akta pendirian perusahaan dari notaris, surat izin usaha perdagangan (SIUP), dan lain-lain.


2. Aspek Ekonomi dan Budaya

Pada aspek ekonomi dan budaya, studi kelayakan menganalisis dampak yang diakibatkan oleh perusahaan pada kondisi sekitar. Dari sisi budaya, studi kelayakan akan menganalisis bagaimana perusahaan mempengaruhi adat istiadat di daerah sekitar.

Sedangkan dari sisi ekonomi, analisis yang dilakukan yakni bagaimana perusahaan berdampak pada tingkat pendapatan per kapita di wilayah tempat perusahaan didirikan.


3. Aspek Pasar dan Pemasaran

Pasar dan pemasaran merupakan aspek dasar yang diteliti dalam studi kelayakan. Analisis yang dilakukan pada aspek ini akan menjawab pertanyaan apakah produk yang dihasilkan oleh perusahaan memiliki peluang pasar.

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yakni potensi pasar, jumlah konsumen, daya beli masyarakat, segmentasi, situasi persaingan di industri tersebut, dan lain-lain.


4. Aspek Manajemen

Studi kelayakan juga turut menyertakan aspek manajemen sebagai aspek dasar yang harus dianalisis. Aspek ini berkaitan erat dengan operasional perusahaan baik itu pembangunan maupun pengembangan. Dari semua aspek yang dianalisis, aspek manajemen memiliki cangkupan yang sangat luas.

Hal ini dikarenakan semua hal yang berhubungan dengan operasional perusahaan ikut ke dalam kategori aspek manajemen, mulai dari manajemen sumber daya hingga finansial perusahan.

 

5. Aspek Keuangan

Bagi sebagian bisnis modal adalah adalah hal utama yang harus dimiliki sebelum membangun sebuah bisnis. Maka dari itu aspek keuangan menjadi hal yang menentukan bisnis Anda berjalan lancar atau tidak kedepannya. Proses penganggaran adalah hal yang harus dilakukan jika Anda ingin melakukan perencanaan bisnis yang matang.

 

D. Perbedaan Intensitas Studi Kelayakan

Penilaian terhadap keadaan prospek suatu proyek bisnis investasi. dilakukan atas dasar kriteria-kriteria tertentu. Kriteria-kriteria ini bisa hanya mempertimbangkan manfaat proyek bisnls bagi perusahaan, bisa pula dengan memperhatikan aspek yang Iebih Iuas, yaitu manfaat proyek bisnis bagi negara dan masyarakat Iuas.

 

Tentu saja tidak setiap proyek bisnis akan diteliti dengan tingkat lntensitas yang sama. Beberapa proyek bisnis dapat diperiksa dengan sangat dalam, mencakup berbagai aspek yang terpengaruh, beberapa proyek bisnis hanya dapat diperiksa untuk beberapa aspek.

Bahkan sering Juga kita Jumpai bahwa ada rencana-rencana lnvestasi yang penilaiannya tidak dllakukan secara formal. 


Ada beberapa faktor yang mempengaruhi Intensitas studi kelayakan. Di antaranya yang utama adalah : 

1. Besarnya dana yang ditanamkan.

Umumnya semakin besar Jumlah dana yang ditanamkan, semakin mendalam studi yang perlu dilakukan. Sebagai misal, proyek bisnis kilang minyak di Cilacap akan diteliti dalam aspek yang lebih luas, termasuk dampak sosial ekonomi, dibandingkan dengan proyek bisnis membuka usaha ”dealer” mobil.


2. Tingkat ketidakpastian proyek bisnis.

Semakin sulit kita memperkirakan penghasilan penjualan, biaya. Arus kas dan hal-hal lain, kami lebih berhati-hati ketika melakukan studi kelayakan. Untuk proyek bisnis, proyek bisnis yang menghasilkan produk "baru", umumnya cukup sulit untuk memperkirakan proyek penjualan komersial.
Berbagai cara ditempuh untuk mangatasl ketidak pastian ini. dengan analisa sensitivitas, dengan taksiran konservatif, dan sebagainya.


3. Kompleksitas elemen-elemen yang mempengaruhi proyek bisnis.

Setiap proyek bisnis dipengaruhi dan juga mempengaruhi faktor-faktor lainnya. Sebagai misal, proyek bisnis untuk membuat mobil dengan tenaga listrik akan dipengaruhi oleh faktor, misalnya tinggi rendahnya harga bahan bakar minyak.

Sebaliknya proyek bisnis tersebut akan mempengaruhi pula usaha untuk menemukan material yang bisa dipakai untuk menyimpan tenaga listrik yang lebih tahan lama. Faktor-faktor yang mempengaruhi proyek bisnis bisa sangat kompleks, sehingga mereka yang melakukan studi kelayakan proyek bisnis akan lebih berhati-hati.


Singkatnya, kita dapat mengatakan bahwa intensitas studi kelayakan mungkin tidak sama. Ada beberapa faktor yang mempengaruhinya, seperti : jumlah dana, ketidakpastian dan kompleksitas proyek bisnis.


Semakin banyak dana yang dimasukkan, semakin tidak pasti perkiraannya, semakin kompleks faktor-faktor yang memengaruhi mereka dan lebih banyak studi mendalam harus dilakukan.

 

E. Lembaga-lembaga yang memerlukan Studi Kelayakan

Apabila kita melihat kajian kemungkinan, kita sering memenuhi tuntutan pihak yang berbeza. Setiap pihak mempunyai minat dan pandangan yang berbeza. Institusi yang memerlukan kajian kelayakan adalah :


1. Investor

Investor sendiri, sebagai pihak yang akan menginvestasikan dana mereka dalam usaha komersial (sebagai pemilik atau pemegang saham perusahaan), akan lebih memperhatikan peluang bisnis.

Pengertian prospek di sini adalah tingkat keuntungan yang diharapkan akan diperoleh dari investasi tersebut beserta risiko investasi itu. Ada hubungan yang positif antara tingkat keuntungan ini dengan risiko investasi. Semakin tinggi risiko investasi semakin tinggi juga tingkat keuntungan yang diminta oleh para investor tersebut.


2. Kreditur/Bank

Kreditur / bank akan lebih memperhatikan aspek keamanan dari dana yang mereka pinjamkan. Dengan demikian, mereka berharap bunga dan pembayaran bulanan dari pinjaman utama dapat dibayar tepat waktu.

Karena itu, mereka sangat memperhatikan pola aliran kas selama jangka waktu pinjaman tersebut. Tentu saja ini tidak berarti mereka tidak memperhatikan prospek usaha tersebut. 

Namun perhatian utama mereka adalah periode pembayaran. Selama periode ini, perusahaan sebenarnya dapat membayar kembali pinjaman. Setelah periode ini, pengembangan perusahaan / proyek komersial tidak lagi menjadi perhatian pemberi pinjaman.


3. Pemerintah

Pemerintah terutama lebih berkepentingan dengan manfaat proyek bisnis tersebut bagi perekonomian nasional. Apakah proyek bisnis tersebut akan membantu menghemat devisa, menambah devisa, atau memperluas kesempatan kerja.

Manfaat ini terutama dikaitkan dengan penanggulangan masalah-masalah yang sedang dihadapi oleh negara tersebut. Misalnya apabila saat ini pemerintah sedang menggalakkan ekspor non migas, maka proyek bisnis-proyek bisnis yang akan mengekspor hasil produksinya, dan tidak banyak memakai komponen imporakan lebih disukai oleh pemerintah.

Konsekuensinya adalah bahwa perusahaan mungkin lebih mudah mendapat berbagai fasilitas apabila sektor yang digarap memang sedang diprioritaskan oleh pemerintah.
Banyak laporan studi kelayakan disiapkan atas permintaan kreditur. Tampaknya pentingnya studi kelayakan belum dirasakan jika dana dapat diperoleh dari perusahaan itu sendiri.

 

OPINI

 

Studi kelayakan bisnis merupakan hal yang penting sebelum memulai bisnis. Namun untuk bisa mempraktekannya memang membutuhkan effort yang lebih karena memang tidaklah mudah. Tetapi ini perlu anda lakukan daripada bisnis gagal.

 

REFERENSI :

  1. Sadono Sukirno, Pengantar Teori Mikro Ekonomi, Edisi Ketiga, Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002.
  2. Basu Swastha,DH,SE,MBA, Pengantar Bisnis Modern, Liberty, Yogyakarta, 1993.
  3. Indriyo Gito Sudarmo M, Com, Drs, Pengantar Bisnis, BPFE, Yogyakarta, 1996.
  4. Kusnadi HMAD, Drs, Msi, Dadang Suherman, SE, MSi, Nur Rahman, Drs, MM,
  5. Pengantar Bisnis Niaga (dengan pendekatan kewiraswastaan), STAIN, Malang, 1998.
  6. M. Fuad, Chrisine H, Nurlela, Sugiarto, Paulus YEF, Pengantar Bisnis, Gramedia, Jakarta, 2001
  7. Ricky W. Griffin, Ronald J. Ebert (Prof. Dr. Wagiono Ismangil), Bisnis, Jilid 1, Prenhallindo, Jakarta, 1998
  8. Ricky W. Griffin, Ronald J. Ebert (Prof. Dr. Wagiono Ismangil), Bisnis, Jilid 2, Prenhallindo, Jakarta, 1998
  9. Widyatmini, Pengantar Bisnis, Gunadarma, Jakarta, 1992

 

 SUMBER LAIN :

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEPEMIMPINAN & PENGAMBILAN KEPUTUSAN

KEPEMIMPINAN & PENGAMBILAN KEPUTUSAN Oleh : Eko Yulianto, ST, MM, MSD (NIDN 0325077407) A. Pendahuluan Pengelolaan suatu bisnis, baik it...