Konsep Manajemen OlahRaga
Manajemen
Olahraga. Merupakan proses aktivitas kerjasama antar fungsi dalammanajemen untuk
mencapai tujuan. Merupakan aktivitas yg berusaha memperbaiki dan menyempurnakan
segala segi dlm usaha kerjasama. Aktivitas itu terutama ditujukan kepada
struktur organisasi dan metode kerjasama .
1. Memahami
Konsep Dasar
Pengertian Manajemen (Definition of Management)
Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno
ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum
memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Kata manajemen
mungkin berasal dari bahasa italia (1561) maneggiare yang
berarti “mengendalikan,” terutamanya “mengendalikan kuda” yang berasal dari
bahasa latin manus yang berati
“tangan”. Kata ini mendapat pengaruh dari bahasa Perancis manège yang berarti “kepemilikan kuda” (yang berasal
dari Bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda), dimana istilah
Inggris ini juga berasal dari bahasa Italia. Bahasa Prancis lalu
mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.
Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan
orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.
Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan
pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan
efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan
perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara
benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.Istilah manajemen, terjemahannya
dalam bahasa Indonesia hingga saat ini belum ada keseragaman.
Pendapat lain menjelaskan : Manajemen : “keahlian untuk
menggerakan orang untuk melakukan suatu pekerjaan” (the art of
getting thing done through people).
Manajemen : “seni dan ilmu perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dan pengontrolan dari pada
“human and natural resources” untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan
terlebih dahulu”.(oey Liang Gie,
Guru besar manajemen UI)
Manajemen sebagai “proses yang khas yang terdiri dari
tindakan-tindakan : perencanaan, pengorganisasian, menggerkan dan pengawasan
yang dialkukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah
ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia serta sumber-sumber lain”.
(George R. Terry, Ph.D)
Selanjutnya, bila kita mempelajari literatur manajemen, maka akan ditemukan
bahwa istilah manajemen mengandung tiga pengertian yaitu :
- Manajemen sebagai suatu proses
- Manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen,
- Manajemen sebagai suatu seni (Art) dan sebagai suatu ilmu pengetahuan (Science)
Menurut
pengertian yang pertama, yakni manajemen sebagai suatu proses, berbeda-beda
definisi yang diberikan oleh para ahli. Untuk memperlihatkan tata warna
definisi manajemen menurut pengertian yang pertama itu, dikemukakan tiga buah
definisi.
Dalam Encylopedia of the Social Sience dikatakan bahwa manajemen adalah suatu proses dengan mana pelaksanaan suatu tujuan
tertentu diselenggarakan dan diawasi.
Selanjutnya, manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui
kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan
yang sama.
Menurut pengertian yang kedua, manajemen adalah
kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen.
Jadi dengan kata lain, segenap orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen
dalam suatu badan tertentu disebut manajemen.
Menurut
pengertian yang ketiga, manajemen
adalah seni (Art) atau suatu ilmu pnegetahuan. Mengenai
inipun sesungguhnya belum ada keseragaman pendapat, segolongan mengatakan bahwa
manajemen adalah seni dan segolongan yang lain mengatakan bahwa manajemen
adalah ilmu. Sesungguhnya kedua pendapat itu sama mengandung kebenarannya.
Menurut G.R. Terry manajemen
adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang
melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah
tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata.
Manajemen juga
adalah suatu ilmu pengetahuan maupun seni. Seni adalah suatu pengetahuan
bagaimana mencapai hasil yang diinginkan atau dalm kata lain seni adalah
kecakapan yang diperoleh dari pengalaman, pengamatan dan pelajaran serta
kemampuan untuk menggunakan pengetahuan manajemen.
Selanjutnya dapat disimpulkan bahwa Pengertian Manajemen adalah ilmu dan
seni yang mengatur proses pemanfaatan sumber daya
manusia dan sumber - sumber lain
secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan.
Konsep
Dasar Manajemen
Manajemen sebagai ilmu, Suatu
ilmu pengetahuan (science) yang berusaha secara
sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja bersama untuk
mencapai tujuan.
Manajemen sebagai seni, Manajemen
adalah seni untuk mencapai hasil yang maksimal dengan usaha yang minimal.
Manajemen sebagai profesi, Manajemen
sebagai profesi merupakan suatu bidang pekerjaan yang dilakukan oleh
orang-orang yang memiliki keahlian dan keterampilan sebagai pemimpin atau
manajer pada suatu organisasi/suatu perusahaan tertentu.
Manajemen sebagai proses, Manajemen
adalah proses yang khas terdiri dari tindakan perencanaan, pengorganisasian,
pengendalian, dimana dalam masing-masing bidang tersebut digunakan ilmu
pengetahuan dan keahlian serta diikuti secara berurutan dan tujuan yang telah
ditetapkan.
b. Konsep
Dasar Manajemen
- Manajemen sebagai ilmu, Suatu
ilmu pengetahuan (science) yang berusaha secara
sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja bersama untuk
mencapai tujuan.
- Manajemen sebagai seni, Manajemen
adalah seni untuk mencapai hasil yang maksimal dengan usaha yang minimal.
- Manajemen sebagai profesi, Manajemen
sebagai profesi merupakan suatu bidang pekerjaan yang dilakukan oleh
orang-orang yang memiliki keahlian dan keterampilan sebagai pemimpin atau
manajer pada suatu organisasi/suatu perusahaan tertentu.
- Manajemen sebagai proses, Manajemen adalah proses yang khas terdiri dari tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, dimana dalam masing-masing bidang tersebut digunakan ilmu pengetahuan dan keahlian serta diikuti secara berurutan dan tujuan yang telah ditetapkan.
b. Hakikat
Manajemen
Proses kerja dengan dan atau melalui
(mendayagunakan) orang lain untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif
dan efisien.
Aspek utama manajemen sebagaimana
diungkapkan everard dan morris adalah “menyusun arah, tujuan dan sasaran”
orientasi cita-cita yang jelas merupakan pusat bagi pendekatan-pendekatan
teoritis dalam manajemen pendidikan, seperti yang akan kita lihat nanti. Dua
contoh berikut mengilustrasikan poin ini :
- Mendefinisiskan tujuan adalah fungsi utama administrasi (Culberston, 1983, dikutip dari Bush, 1995, hal. 1)
- Sebuah organisasi dibangun untuk mencapai cita-cita atau sasaran melalui aktivitas kelompok (Cyert, 1975, dikutip dari Bush, 1995, hal. 2).
Secara umum, mendefinisikan tujuan
dalam pendidikan merupakan hal yang sederhana ; terkait dengan pembelajaran.
Tujuan manajemen pendidikan adalah untuk
memfasilitasi pembelajaran siswa sebagai sebuah bentuk proses pembelajaran.
Pentingnya manajemen yang efektif
dalam organisasi pendidikan semakin banyak mendapatkan pengakuan dari berbagai
pihak. Sekolah dan perguruan tinggi akan lebih efektif dalam memberikan
pendidikan kepada siswa atau mahasiswanya jika mereka ter-manage dengan
baik. Penelitian tentang efektifitas sekolah dan perbaikan sekolah di beberapa
Negara menunjukkan bahwa mutu kepemimpinan dan menajemen merupakan salah satu
variabel terpenting untuk membedakan sekolah yang berhasil dan yang tidak (sammon et.
al.,1994).
Caldwell dan spink (1992)
mengungkapkan bahwa manajemen merupakan fenomena internasional; mega-trand.
Ini dipertegas oleh beberapa asumsi berikut ini :
- Manajer / pelatih olahraga akan lebih responsive terhadap klien / peserta latihan / atlet dan komunitasnya jika ia mampu menentukan dan menghasilkan mutu pendidikan yang lebih baik dari pada sebelumnya.
- Manajer / pelatih olahraga akan mampu menentukan adonan yang tepat untuk sumber daya yang ada (atlet, official, atlet, orang tua) untuk mencapai tujuan dan spesifik olahraga.
- Manajer, pelatih, officialolahraga memperoleh insentif yang cukup dalam memaksimalkan efesiensi dalam penggunaan sumber daya yang ada, karena penghematan tersebut bermanfaat bagi peningkatan mutu pelatihan / pendidikan olahraga di sekolah dan perguruan tinggi selanjutnya.
- Standar mutu ada pada klien olahraga, dan orang tua sebagai wali klien, sementara sekolah / perguruan tinggi / lembaga pemerintah dan swasta merespon kebutuhan-kebutuhan mereka dan mengambil resiko terhadap kegagalan yang dialami pelaku olahraga (atlet, wasit dan stock holder).
2. Pengertian
Manajemen Olahraga
Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengelola atau mengatur.
Defenisi Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengendalian usaha para anggota organisasi dan penggunaan
sumber daya organiasi lainnya untuk mencapai tujuan (Bucher&Krotee,1993:4).
a. Pengertian Manajemen Olahraga
Manajemen Olahraga adalah suatu
kombinasi keterampilan yang berhubungan dengan perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan, pengendalian, penganggaran, dan evaluasi dlm kontek suatu
organisasi yang memiliki produk utama berkaitan dengan olahraga (Janet Park,
1998:4).
Pengkombinasian
tersebut perlu SDM atau Sumber Daya Manusia yg terlibat dalam organisasi,
bersatu dalam sebuah sistem bahu membahu bekerja untuk mencapai tujuan.
Manajer adalah orang salah
satu orang yang utama dalam organisasi olahraga karena harus mampu
merencanakan, mengambil keputusan, melakukan koordinasi serta memotivasi
produktivitas karyawan dan hubungan antar pengurus, memahami dan mengerti
fungsi - fungsi manajemen.
b. Manfaat
Menajemen Olahraga
Arti Pentingnya Manajemen, Ilmu manajemen tidak hanya dimonopoli oleh dunia
industri atau perusahaan-perusahaan, tetapi semua kegiatan yang
berhubungan dengan kelompok-kelompok manusia pasti menggunakan manajemen. Oleh
karena itu kuliah manajemen hampir diberikan kepada seluruh jurusan
di Universitas maupun di IKIP & STKIP, tidak ketinggalan
juga pada mahasiswa jurusan Pendidikan olahraga.
Mengapa setiap
Fakultas / Jurusan / Prodi perlu diberikan kuliah manajemen.
Jawaban terhadap pertanyaan ini seperti diungkapkan oleh
Nitisemito (1989:14) misalnya, seorang dokter yang harus
memimpin sebuah rumah sakit, seorang hakim yang mengepalai sebuah
pengadilan, seorang ahli farmasi yang harus
memimpin sebuah pabrik obat dan sebagainya, semua memerlukan manajemen.
Pada
mahasiswa Jurusan Pendidikan Olahraga tidak jarang di
masyarakat nanti akan menjadi kepala sekolah, Kapala bagian,
kepala Biro, menjadi pemimpin sebuah klub atau perkumpulan olahraga,
manajer perkumpulan olahraga, ketua panitia pertandingan/kompetisi, dan lain
sebagainya. Semua itu jika ingin berhasil dalam memimpinnya harus menggunakan
manajemen yang baik.
Selain itu
manajemen olahraga yang terpenting adalah untuk mengemban tugas-tugas guru
penjas. Tousignant dan Siedentop (1982)
dalam Rusli, dkk. (2002) mengklasifikasikan kegiatan yang dilakasanakan oleh
guru olahraga menjadi :
- Tugas manajerial, mencakup pengecekan kehadiran dan kelengkapan pakaian.
- Tugas instruksional yang difokuskan pada fase transisi, mencakup pengorganisasian kelompok, dan penempatan serta pengaturan perlengkapan.
REFERENSI :
- Anonim. (2003). Gerakan Nasional Garuda Emas. Jakarta: KONI Pusat.
- Arifin Abdulrachman. (1973). Kerangka Pokok-Pokok Manajemen Umum. Jakarta: PT. Ikhtiar Baru.
- Bambang Tri Cahyono.(1995). Pengadaan Sumberdaya Manusia. Jakarta: IWAPI.
- Beveridge D. (1989. Tantangan Berprestasi. Jakarta: Banapura Aksara.
- Dirjen Olahraga Depdiknas. (2002). Pedoman Mekanisme Koordinasi Pembinaan Olahraga, Kesegaran Jasmani dan Kelembagaan Olahraga. Jakarta:Ditjen Olahraga.
- Dornan J. dan Maxwell J.C. (1998). Strategi Menuju Sukses. Jakarta: Network Twenty One.
- Hesselbein F. Goldsmith M. dan Beckhard R. (1997). The Leader of The Future. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
- Imai M, Gamba Kaizen. (1998). Pendekatan Akal Sehat, Berbiaya Rendah pada Manajemen, Jakarta: Yayasan Toyota.
- ISORI. (2003). Menata Ulang Bangunan Sistem Keolahragaan Nasional. Jakarta: PP. ISORI.
- James A. Fitzsimmons, Mona J. Fitzsimmons. (1994). Service Management for Competitive Advantage. Singapore: Mc Graw-Hill, Inc.
- Kantor Menpora. (1997). Visi 2020 Olahraga Indonesia. Jakarta: Menpora.\
- Komaludin. (1989). Manajemen. Jakarta: Depdikbud-Dirjen Dikti.
- KONI. (1999). Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. Jakarta: KONI Pusat
- Kotter J.P. (1997). Leading Change. Jakarta: PT. Sun.
- Kouzes J.M., dan Posner B-2. (1997). Kredibilitas. Jakarta: Profesional Books.
- Malayu S.P. Hasibuan. (1999). Organisasi dan Motivasi. Jakarta: Bumi Aksara.
- Morrisey G.L. (2002). Pemikiran Strategis. Jakarta: Prenhallindo.
- Prajudi Atmosudirdjo. (1978). Dasar-Dasar Ilmu Administrasi. Jakarta: Seri Pustaka Ilmu.
- Rusli Luthan. (2003). Olahraga, Kebijakan dan Politik, Jakarta: KONI dan Dirjen Olahraga.
- Salusu. (2000). Pengambilan Keputusan Stratejik. Jakarta: Grasindo.\
- Sondang P. Siagian. (1992). Fungsi-Fungsi Manajerial. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
- Stoner J.A. (1986). Manajemen. Jakarta: Erlangga.
- Sunarto dan Sahedhy Noor R. (2001). Manajemen Sumberdaya Manusia. Yogyakarta: BPFE-UST.
- Terry G.R. (1986). Principle of Management. Illinois Richard : D. Irwin, Inc. Homewood.
- The Liang Gie. (1978). Pengertian, Kedudukan, dan Perincian Ilmu Administrasi. Yogyakarta: Karya Kencana.
Terimakasih Pak atas materinya
BalasHapus