Selasa, 14 September 2021

DASAR DASAR MANAJEMEN - MENGELOLA SUMBER DAYA MANUSIA

 Mengelola Sumber Daya Manusia 

 



Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktivitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi sdm adalah departemen sumber daya manusia atau dalam bahasa inggris disebut HRD atau human resource department. Menurut A.F. Stoner manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.

 

Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik. Manajemen sumber daya manusia melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen yang memengaruhi secara langsung sumber daya manusianya.

 

Berikut ini adalah pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) menurut para ahli:

  • Menurut Melayu SP. Hasibuan, MSDM adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
  • Menurut Henry Simamora, MSDM adalah sebagai pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balasan jasa dan pengelolaan terhadap individu anggota organisasi atau kelompok bekerja. MSDM juga menyangkut desain dan implementasi system perencanaan, penyusunan personalia, pengembangan karyawan, pengeloaan karir, evaluasi kerja, kompensasi karyawan dan hubungan perburuhan yang mulus.
  • Menurut Achmad S. Rucky, MSDM adalah penerapan secara tepat dan efektif dalam proses akusis, pendayagunaan, pengemebangan dan pemeliharaan personil yang dimiliki sebuah organisasi secara efektif untuk mencapai tingkat pendayagunaan sumber daya manusia yang optimal oleh organisasi tersebut dalam mencapai tujuan-tujuannya.
  • Menurut Mutiara S. Panggabean, MSDM adalah proses yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pimpinan dan pengendalian kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan analisis pekerjaan, evaluasi pekerjaan, pengadaan, pengembngan, kompensasi, promosi dan pemutusan hubungan kerja guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
  • Dari definisi di atas, menurut Mutiara S. Panggabaean bahwa, kegiatan di bidang sumber daya manusia dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu dari sisi pekerjaan dan dari sisi pekerja.

 

Dari sisi pekerjaan terdiri dari analisis dan evaluasi pekerjaan. Sedangkan dari sisi pekerja meliputi kegiatan-kegiatan pengadaan tenaga kerja, penilaian prestasi kerja, pelatihan dan pengembangan, promosi, kompensasi dan pemutusan hubungan kerja.

 

Dengan definisi di atas yang dikemukakan oleh para ahli tersebut menunjukan demikian pentingnya manajemen sumber daya manusia di dalam mencapai tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.Unsur manajemen (Tool of management), biasa dikenalMarket/ marketing, pasar.

 

Mendapatkan orang - orang yang tepat

Manajemen sumber daya manusia(human resource manajement -HRM) adalah  desain dan penerapan sistem  formal dalam sebuah organisasi mterdienjamin penggunaan keahlian sumber daya manusia secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan tujuan-tujuan organisasi.Sistem ini terdiri atas aktivitas-aktivitas yang dilakukan untuk menarik ,mengembangkan dan mempertahankan tenaga kerja yang efektif.Organisasi-organisasi yang  strukturnya datar sering kali mengharuskan semua manajernya untuk memerankan peran yang aktif dalam merekrut dan menyeleksi pegawai-pegawai yang tepat ,mengembangkan program pelatihan yang efektif atau menciptakan sistem penilaian kinerja yang sesuai .Orang-orang bertanggung jawab atas HRM bertindak untuk membimbing dan membantu mamajer-manajer dalam mengelola sumber daya manusia guna meraih tujuan-tujuan strategi organisasi.

 

Peran strategis manajemen sumber daya manusia adalah untuk menggerakkan kinerja organisasi

 

Bagaimana sebuah perusahaan mengelola pekerja-pekerjanya mungkin adalah satu-satunya faktor terpenting dalam mempertahankan keberhasilan perusahaan dalam persaingan.Departemen-departemen sumber daya manusia di perusahaan saat ini tidak hanya menyokong tujuan-tujuan strategis tetapi juga secara aktif berusaha mengerjakan rencana rutin dan terpadu dalam memajukan kinerja organisasi.

 

A. Proses Manajemen  SDM

1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Salah satu aspek yang tidak kalah pentingya untuk dikelola para wirausahawan adalah sumber daya manusia (SDM) yang dimilikinya. Manusia (karyawan) yang menjadi motor penggerak kegiatan usaha perlu dikelola secara professional. Pengelolaan SDM ini kita kenal dengan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) (Kasmir, 2011:154).


Pengelolaan manusia sebagai aset yang paling penting bagi perusahaan dimulai dari penentuan jabatan yang dibutuhkan perusahaan atau seberapa banyak jabatan yang akan diperlukan. Kemudian, penentuan tugas, wewenang, dan tanggung jawab masing masing jabatan. Untuk menduduki jabatan diperlukan keterampilan tertentu. Oleh karena itu, perusahaan juga harus menentukan persyaratan jabatan untuk menduduki jabatan tersebut. Kegiatan ini dikenal dengan nama analisis jabatan.


Setelah analisis jabatan ditetapkan, langkah selanjutnya adalah merencanakan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan sesuai dengan analisis jabatan yang sudah dibuat. Perencanaan tenaga kerja meliputi jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan, serta persyaratan yang diinginkan. Hal ini penting agar perusahaan tidak mengalami kekurangan atau kelebihan karyawan.


Langkah selanjutnya setelah perencanaan tenaga kerja selesai adalah melakukan pengadaan tenaga kerja. Pengadaan meliputi penarikan karyawan (rekrutmen) dan seleksi. Penarikan pegawai disesuaikan dengan kebutuhan dan persyaratan yang diinginkan. Penarikan pegawai dapat dilakukan melalui referensi (kenalan) atau melalui iklan. Cara ini dapat dilakukan dengan cara menempelkan brosur di lembaga pendidikan tinggi atau pusat-pusat pelatihan atau dapat pula dilakukan dengan cara lain, seperti dari surat lamaran yang masuk. Agar tenaga kerja yang terjaring sesuai dengan keinginan dalam informasi yang diberikan perlu dijelaskan persyaratannya, misalnya umur, jenis kelamin, pendidikan, pengalaman kerja, atau syarat lainnya.


Karyawan yang telah lolos seleksi berminat akan mengajukan lamaran kerja sesuai dengan waktu yang dibutuhkan. Biasanya jumlah yang melamar jauh lebih banyak dibanding yang dibutuhkan. Tugas selanjutnya adalah menyeleksi pelamar yang ada dengan kritaeria sesuai dengan persyaratan. Pemilihan ini dimulai dari seleksi surat lamaran, tes umum, wawancara, psikotes, sampai dengan tes kesehatan. Syarat untuk lolos bagi seorang pelamar adalah sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan oleh perusahaan.

 

Karyawan yang telah lolos seleksi dibagi dalam dua kategori. Pertama, mereka yang langsung dapat bekerja karena sudah berpengalaman kerja sebelumnya. Kedua, mereka yang belum memiliki pengalaman kerja. Kelompok yang belum memiliki pengalaman kerja perlu diberikan pelatihan terlebih dahulu. Diharapkan setelah mengikuti pelatihan, keahlian mereka bertambah atau meningkat sehingga siap untuk dipekerjakan.


Tugas perusahaan selanjutnya adalah menentukan kompensasi yang akan diterima karyawan. Besarnya kompensasi ditentukan oleh berbagai factor, seperti pendidikan, jabatan, wewenang dan tanggung jawab, serta faktor-faktor lainnya. Kompensasi ini dari waktu ke waktu terus bergerak. Jenis kompensasi yang diberikan dapat dalam bentuk keuangan atau nonkeuangan.


Setelah mulai bekerja, karyawan sudah dapat merencanakan kariernya sampai karyawan tersebut berhenti bekerja. Dalam perencanaan karier beberapa persyaratan tertentu, namun yang menentukan adalah karyawan itu sendiri.


Disamping itu, perusahaan harus membuat berbagai kebijakan yang berhubungan dengan pemutusan hubungan dengan karyawan. Pemutusan hubungan dapat dilakukan dengan berbagai pertimbangan, misalnya sudah memasuki usia pensiun, diberhentikan karena lalai atau membuat kesalahan, atau berhenti atas permintaan karyawan itu sendiri.


Masing-masing kegiatan dalam MSDM tidak dapat berjalan sendiri-sendiri, tetapi harus dilaksanakan secara berkesinambungan karena kaitan antara satu kegiatan dengan kegiatan lainnya secara erat. Apabila salah satu kegiatan tidak dapat dijalankan dengan baik, jangan diharapkan tujuan MSDM perusahaan dapat tercapai. Sebagaimana fungsi manajemen pada umumnya, MSDM juga memiliki beberapa fungsi , seperti perencanaan, pengorganisaisan, pelaksanaan, dan pengawasaan terhadap SDM-nya secara benar.


2. Fungsi-Fungsi dalam MSDM

Hal yang perlu dianalisis selanjutnya adalah kesiapan perusahaan yang berkaitan dengan Manajemen Sumber Daya Manusia mulai dari pengadaan, penempatan dijabatan tertentu, sampai dengan penentuan kesejahteraan karyawan. Urutan proses ini dilakukan untuk perusahaan yang baru berdiri, sedangkan bagi perusahaan yang sudah atau sedang berjalan tinggal menyesuaikan diri dengan keadaan yang sedang berlangsung. Manajemen sumber daya manusia adalah konsep yang bertalian dengan kebijaksaaan, prosedur, dan praktik bagaimana mengelola atau mengatur orang dalam perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kegiatan manajemen sumber daya manusia menurut Kasmir (2011:157) dapat dijabarkan dalam fungsi manajerial yang meliputi :

  • Analisis jabatan;
  • Perencanaan tenaga kerja;
  • Pengadaan karyawan (penarikan dan seleksi);
  • Pelatihan dan pengembangan;
  • Kebijakan kompensasi;
  • Perencanaan karier;
  • Kebijakan kesejahteraan;
  • Pemutusan hubungan kerja.

 

Kegiatan-kegiatan manajemen sumber daya manusia dijabarkan sebagai berikut :

a. Analisis jabatan

Komponen organisasi dan SDM yang paling penting adalah penentuan pekerjaan atau jabatan. Untuk mencapai tujuan, organisasi perlu menetapkan jenis-jenis pekerjaan yang harus dilaksanakaan. Manajemen perusahaan khususnya manajemen sumber daya manusia mutlak perlu mempunyai informasi dan data yang lengkap dan tetap mengenai semua jabatan yang ada agar dapat melaksanakan setiap fungsi manajemen secara keseluruhan. Informasi dan data jabatan tersebut diperoleh dari analisis jabatan.

Analisis jabatan adalah proses untuk mempelajari dan mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan suatu jabatan. Untuk itu, perlu diketahui pekerjaan apa saja yang harus dikerjakan, bagaimana mengerjakannya, dan mengapa pekerjaan itu harus dilakukan serta persyaratan untuk menduduki suatu jabatan. Dengan kata lain, analisis jabatan dapat diartikan sebagai suatu proses yang sistematis untuk mengumpulkan, menganalisis data dan informasi suatu jabatan.

Hasil dari analisis jabatan akan diperoleh dua hal (Kasmir, 2011:158), yaitu :

1). Uraian jabatan 

Dalam uraian jabatan dijelaskan secara lengkap keterangan tentang jabatan yang ada serta segala sesuatu yang berkaitan dengan jabatan tersebut. Adapun isi uraian jabatan meliputi hal-hal seperti :

    • Identitas jabatan;
    • Fungsi jabatan;
    • Uraian tugas;
    • Wewenang;
    • Tanggung jawab;
    • Hubungan kerja;
    • Bahan, alat dan mesin yang digunakan;
    • Kondisi kerja.

2). Spesifikasi jabatan 

Sementara itu, spesifikasi jabatan atau persyaratan jabatan memuat syarat-syarat minimum yang harus dipenuhi oleh seseorang agar dapat melaksanakan jabatan tertentu dengan baik. Persyaratan jabatan harus memuat hal-hal antara lain :

    • Persyarataan pendidikan;
    • Persyaratan pelatihan;
    • Persyaratan pengalaman;
    • Persyaratan psikologi;
    • Persyaratan khusus;


b. Perencanaan tenaga kerja

Perencanaan sumber daya manusia adalah kegiatan merencanakan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan sesuai dengan analisis jabatan yang sudah dibuat. Perencanan tenaga kerja meliputi jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan serta persyarataan yang diinginkan. Hal ini penting agar perusahaan tidak mengalami kekurangan atau kelebihan karyawan.

Perencanaan sumber daya manusia merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara sistematis untuk meramalkan atau memperkirakan kebutuhan sumber daya manusia dalam suatu perusahaan. Perkiraan tentang kubutuhan tenaga kerja yang diperlukan perusahaan didasarkan pada berbagai pertimbangan, antara lain rencana produksi atau jasa yang dihasilkan sesuai dengan jenis bidang investasi yang dijalankan.

Setelah melakukan perkiraan terhadap jumlah barang atau jasa yang akan dihasilkan, selanjutnya perkiraan ini diubah kedalam jumlah orang yang dibutuhkan untuk mengerjakan dan melaksanakan aktivitas tersebut. Untuk level manajerial biasanya jumlah pegawai didasarkan pada jumlah jabatan yang tersedia dalam struktur organisasi perusahaan.

Perencanaan tenaga kerja diperlukan perusahaan karena beberapa pertimbangan (Kasmir, 2011:159), seperti :

  • Untuk memenuhi kebutuhan karyawan baru karena ada pembukaan cabang baru atau pendirian usaha baru;
  • Adanya karyawan yang keluar karena pensiun atau keluar sendiri atau dikeluarkan perusahaan; dan
  • Pertimbangan lainnya.

c. Pengadaan karyawan (Penarikan dan Seleksi)

Pengadaan tenaga kerja (procurement) merupakan upaya untuk memperoleh jumlah dan jenis tenaga kerja yang tepat untuk memenuhi kebutuhan organisasi dalam upaya mencapai tujuan yang telah ditentukan. Pengadaan karyawan merupakan perencanaan tenaga kerja yang dibuat. Kebutuhan tenaga kerja yang telah program yang baik tidak harus selalu merencanakan kegiatan yang sangat ideal, apabila lembaga tidak memiliki sumber daya yang menandai.

Proses penarikan pegawai juga disesuaikan dengan kebutuhan dan persyaratan yang diinginkan. Penarikan pegawai dapat dilakukan melalui referensi (kenalan), iklan, bursa tenaga kerja, open house, dari lembaga pendidikan tinggi, pusat-pusat pelatihan, atau dengan cara lainnya. Agar dapat terjaring tenaga kerja yang sesuai dengan keinginan, dalam informasi perlu dijelaskan persyaratannya, misalnya umur, jenis kelamin, pendidikan, pengalaman kerja, atau syarat lainnya.

Tugas berikutnya adalah menyeleksi di antara pelamar yang  ada sesuai dengan persyaratan. Proses seleksi yang dilakukan dimulai dari (Kasmir, 2011:161) :

Seleksi surat lamaran;

  • Tes umum;
  • Wawancara;
  • Psikotes;
  • Sampai dengan tes kesehatan.
  • Penempatan (placement) berkaitan dengan pencocokan seseorang dengan jabatan yang akan dijabatnya berdasarkan kebutuhan jabatan.

d. Pelatihan dan pengembangan

Bagi pelamar yang lulus seleksi, tetapi belum memiliki pengalaman kerja, sebelum ditempatkan perlu terlebih dahulu diberikan pelatihan. Tujuannya untuk membiasakan mereka bekerja dalam lingkungan perusahaan. Diharapkan setelah mengikuti pelatihan,keahlian mereka bertambah atau meningkat sehingga mereka siap untuk diperkerjakan.

Selanjutnya, pihak manajemen perlu melaksanakan fungsi pengembangan terhadap karyawan yang sudah bekerja sebelumnya (lama) melalui pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan pelatihan diberikan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan sehingga mampu memenuhi tuntutan organisasi dalam menghadapi persaingan dan perubahan. Pendidikan dan latihan dapat dilakukan di dalam perusahaan atau di luar perusahaan sesuai dengan pertimbangan kebutuhan dan kemampuan keuangan perusahaan.

e. Kebijakan kompensasi

Program kompensasi penting diperhatikan oleh organisasi dalam rangka mempertahankan sumber daya yang profesional dan berkualitas. Kompensasi merupakan semua imbalan yang diterima karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Pada umumnya balas jasa terdiri dari; upah atau gaji, tunjangan perumahan, kesehatan, hari tua, insentif, dan premi.

Tugas perusahaan adalah menentukan kompensasi yang akan diterima karyawan. Besarnya kompensasi dipengaruhi oleh berbagai factor, seperti pendidikan, jabatan, wewenang dan tanggung jawab, serta factor-faktor lainnya. Kompensasi ini dari waktu ke waktu terus bergerak. Jenis kompensasi yang diberikan dalam bentuk keuangan atau nonkeuangan.

e. Perencanaan karier

Pengertian perencanaan karier adalah perjalanan kerja seseorang selama berada di perusahaan. Karyawan dapat merencanakan kariernya sejak mulai bekerja sampai berhenti bekerja. Karier seseorang lebih banyak ditentukan oleh orang yang bersangkutan. Dalam perencanaan karier ada beberapa persyaratan yang harus dilalui, di antaranya waktu dan persyaratan tertentu, namun yang menentukan adalah karyawan itu sendiri.

Selain perencanaan karier, perusahaan juga harus melakukan evaluasi kinerja terhadap seluruh karyawan. Penilaian kinerja merupakan proses mengevaluasi dan menilai prestasi kerja karyawan sehingga dapat memberikan umpan balik kepada karyawan dan organisasi tentang pelaksanaan kerja mereka dan dapat dijadikan sebagai dasar untuk program perbaikan prestasi kerja, penyesuaian kompensasi, promosi, dan pengembangan karier.

f. Kebijakan kesejahteraan (Keselamatan dan Kesehatan)

Perusahaan juga perlu memikirkan keselamatan dan kesehatan kerja menunjuk pada kondisi fisik dan mental karyawan akibat lingkungan kerja. Kondisi fisik meliputi penyakit dan kecelakaan kerja seperti kehilangan nyawa, cacat anggota tubuh, atau kanker paru-paru. Sementara itu, kondisi psikologis atau mental meliputi penyakit akibat stress dan kehidupan kerja yang berkualitas rendah, contohnya ketidakpuasan, sikap apatis, bimbang, dan sebagainya.

Pihak manajemen harus terus berupaya memelihara karyawannya dengan berbagai upaya nyata agar mereka tetap betah dan merasa dihargai dalam organisasi. Hal itu dapat dilakukan dengan melakukan pembinaan bagi karyawan yang tidak disiplin melalui saluran komunikasi yang efektif. Juga perlu diperhatikan masalah keselamatan dan kesehatan kerja mereka.

g. Pemutusan hubungan kerja.

Pemutusan hubungan kerja merupakan kebijakan perusahaan untuk memberhentikan seorang karyawan. Menurut Kasmir (2011:164) pemutusan hubungan kerja bisa disebabkan oleh berbagai alasan atau sebab antara lain:

  • Memasuki masa pensiun;
  • Permintaan pengunduran diri
  • Pemecatan karena melakukan kesalahan
  • Pensiun dini
  • Meninggal dunia

Masa pensiun merupakan faktor alamiah karena usia produktif. Seseorang memasuki usia pensiun setelah berusia 55 tahun atau 60 tahun untuk pekerjaan tertentu. Pensiun merupakan cara berhenti dari pekerjaan yang terhormat.

Permintaan pengunduran diri karena alasan pribadi dapat dilakukan oleh karywan, misalnya karena tidak ada kecocokan lagi antar karyawan dengan pimpinan perusahaan, sehingga kenyamanan karyawan berkurang. Faktor kompensasi atau karier yang terhambat juga dapat menyebabkan karyawan memutuskan untuk pindah ke perusahaan lain dengan mengajukan pengunduran diri.

Pemecatan dapat terjadi karena karyawan melanggar aturan yang telah ditetapkan perusahaan, baik yang sengaja maupun tidak. Penyebabnya antara lain karena melakukan korupsi, tidak disiplin atau malas atau lalai dlam melaksanakan tugas yang mengakibatkan kerugian bagi perusahaan atau citra perusahaan rusak karena yang dilakukan tindakan kriminal di luar perusahaan.

Pensiun dini maksudnya karyawan dipensiunkan, padahal belum memasuki usia pensiun. Penyebabnya dapat saja karena karyawan menderita sakit atau cacat sehhingga tidak dapat melakukan kegiatannya seperti sedia kala. Pensiun dini dapat juga dilakukan karena perusahaan yang sedang mengalami kebangkrutan sehingga perlu mengurangi karyawan yang dianggap kurang produktif. Pemberhentian terakhir adalah karyawan meninggal dunia dengan berbagai sebab, seperti sakit atau kecelakaan. Pemberhentian dalam kasus ini secara otomatis akan terjadi, tinggal bagaimana perusahaan memenuhi hak-hak karyawan tersebut.

 

B. Mengidentifikasi dan menyeleksi karyawan yang kompeten

Tujuan luar manajemen SDM adalah mencari, mengembangkan dan mempertahankan tenaga kerja efektif. langkah pertama dalam mencari orang yang tepat adalah dengan membuat perencanaan SDM dimana manajer SDM memprediksi kebutuhan untuk mendapatkan pegawai baru berdasarkan jenis – jenis lowongan kerja. Langkah kedua menggunakan prosedur untuk berkomunikasi dengan para calon pelamar kerja. Langkah ketiga adalah melakukan seleksi dari para pelamar kerja untuk memilih orang – orang yang diyakini adalah kontributor terbaik.

 

Untuk menciptakan SDM yang profesional, kunci utama terletak pada proses rekrutmen, seleksi, pelatihan dan pengembanganpada pelamar atau calon karyawan. Mencari karyawan yang profesional dan berkualitas memang tidak mudah. Merupakan sebuah kewajiban dalam sebuah perusahaan untuk melakukan penyaringan karyawan baru. Untuk, proses rekrutmen karyawan yang dibutuhkan untuk menyaring para pelamar yang ingin bergabung di perusahaan. Dalam perusahaan, proses rekrutmen menjadi salah satu proses yang cukup penting untuk menentukan baik tidaknya pelamar. 

 

Ada proses sejumlah yang harus dilakukan oleh perusahaan dalam merekrut sejumlah karyawan sesuai kebutuhan. Tujuan belajar rekrutmen adalah menyediakan sekumpulan calon karyawan yang memenuhi syarat, agar konsisten dengan strategi, wawasan dan nilai perusahaan, untuk membantu mengurangi kemungkinan keluarnya karyawan yang belum lama bekerja. Selain itu juga untuk mengkoordinasikan upaya perekrutan dengan program seleksi dan pelatihan. Serta untuk memenuhi tanggung jawab perusahaan dalam upaya menciptakan kesempatan kerja.

 

1. Langkah-langkah Proses Rekrutmen

Proses rekrutmen yang efektif akan selalu dibutuhkan oleh setiap perusahaan. Selain untuk memenuhi kebutuhan SDM yang kompeten, hal ini juga dapat digunakan untuk meningkatkan citra sebagai perusahaan yang berkualitas dan dinamis. Di bawah ini adalah langkah-langkah yang dapat digunakan sebagai panduan proses rekrutmen yang ideal :


a. Menganalisis kebutuhan posisi dan jabatan

Perusahaan harus mengidentifikasi terlebih dahulu terkait kebutuhan karyawan baru yang harus direkrut. Beban kerja yang meningkat dari karyawan lama dapat menurunkan kinerja jika tidak mendapatkan segera pertolongan. Kemungkinan lain penyebab perlunya rekrutmen adalah pembukaan divisi baru atau kejadian mutasi jabatan.


b. Merencanakan proses perekrutan

Proses rekrutmen selanjutnya adalah perusahaan harus menyusun perencanaan untuk menjalankan yang dibutuhkan. Tuliskan deskripsi pekerjaan, kualifikasi dan pengalaman yang diperlukan. Serta menentukan bahwa akan memberhentikan iklan lowongan kerja apakah media cetak atau online. Selain itu, jangan lupa untuk menentukan pribadi dari tim HRD yang akan menjadi penanggung jawab untuk mengerjakan, memonitor proses, memilah pelamar, melakukan wawancara, hingga akhirnya memberikan penawaran kerja.


c. Memasang iklan lowongan kerja

Tim HRD dapat membuat pengumuman secara internal mengenai lowongan kerja baru, untuk mendapatkannya dari SDM yang sudah ada. Kemudian, pilihan media untuk membatalkan iklan lowongan, seperti media cetak atau online yang memiliki pembaca pasar yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Selain itu, tim HRD juga bisa menggunakan jasa portal khusus pencari kerja secara online seperti Jobstreet, IndoJobs, Karir.com, dan lain-lain. Halaman LinkedIn perusahaan juga dapat digunakan untuk menarik pelamar yang berkualitas. Tim HRD juga dapat melakukan pencarian berdasarkan filter atau mengaktifkan iklan pada LinkedIn untuk menemukan kandidat yang lebih berkualitas.


d. Memproses lamaran kerja dan wawancara

Dengan adanya iklan lowongan kerja yang efektif, maka lamaran kerja akan segera berdatangan. Sebelum itu terjadi, khususnya tim HRD telah menetapkan kriteria pilihan untuk membantu proses eliminasi, seandainya pelamar yang masuk terlalu banyak instruksi. Untuk mempersingkat proses, pelamar yang sesuai dengan kriteria dan memenuhi syarat dapat dihubungi melalui telepon atau sms untuk memberitahukan jadwal wawancara yang telah ditentukan.

Tim HRD dapat menggunakan telepon untuk wawancara singkat atau wawancara untuk meyakinkan bahwa calon tersebut sesuai atau cukup berkualitas untuk wawancara langsung. Informasikan kepada kandidat bahwa wawancara, mereka sudah harus mengisi formulir kerja, izin bagi perusahaan untuk melakukan pemeriksaan latar belakang, referensi, dan lainnya. Jika diperlukan, lakukan wawancara langsung tahap kedua setelah memeriksa latar belakang, referensi, dan lainnya.


e. Memilih kandidat yang sesuai dan membuat penawaran kerja

Jika sudah melakukan semua langkah di atas, maka tim HRD siap untuk memilih kandidat yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Kemudian, persiapkan penawaran dan kontrak kerja yang sesuai dengan posisi dan jabatan tersebut. Buatlah surat pemberitahuan dan ucapan terima kasih kepada para kandidat yang belum diterima bekerja. Lakukan langkah ekstra ini untuk membuat citra perusahaan baik di mata para pelamar kerja. Pada saat memanggil kandidat terpilih, yang perlu dilakukan adalah menegosiasikan gaji serta tunjangan perusahaan seperti lembur, jaminan kesehatan, dan lain sebagainya. Jangan lupa untuk memberitahukan tanggal kandidat mulai bekerja sehingga memiliki cukup waktu untuk menyelesaikan tugas di perusahaan yang sebelumnya.


f. Menerima karyawan baru

Akhir dari proses rekrutmen adalah menyambut karyawan baru perusahaan dengan ramah. Karena impresi pertama yang baik akan menentukan hubungan kerja yang baik pula. Ajaklah karyawan baru untuk berkeliling, dan perkenalkan dengan beberapa karyawan lain untuk membuat karyawan baru merasa diterima dengan baik.

 

C. Memberikan karyawan keterampilan dan pengetahuan

1. Pelatihan dan pengembangan

Pelatihan dan pengembanagan mewakiliupaya terencana yang dilakukan perusahaan untuk memfasilitasi pembelajaran bagi pegawai tentang keterampilan dan perilaku yang berhubungan dengan pekerjaan.

a. Pelatihan saat bekerja 

Adalah jenis pelatihan dimana seseorangpegawai yang telah berpengalaman mengadopsi pegawai baru untuk di latih bagaimana melaksanakan kewajiban-kewajiban pekerjaannya.

b. Universitas badan hukum

Adalah fasilitas pelatihan dan pendidikan di dalam yang memberikan peluang belajar yang luas bagi para pegawai.

c. Kenaikan jabatan dari dalam

Kenaikan jabatan membantu perusahaan mempertahankan dan mengembangkan orang-orang yang berharga.

d. Mentoring dan bimbingan

Mentoring adalah ketika seorang pegawai yang sudah berpengalaman membimbing dan mendukung pegawai yang kurang berpengalaman,sedangakan bimbingan adalah metode pengarahan ,penginstruksian ,dan pelatiahan seseorang pegawai dengan tujuan untuk mengembangkan keahlian manajemen khusus.


2. Penilaian kinerja

Penilaian kerja terdiri atas langkah-langakh pengamatan dan  penilaian kinerja pegawai ,pencatatn penilaian,dan penberian umpan balik pada para pegawai

a. Menilai kinerja secara akurat

Untuk memperoleh perkiraan kinerja yang akurat ,manajer-manajermenyatakan bahwa pekerjaan-pekerjaan bersifat multidimensi dan karenanya kinerja mungkin juga akan bersifat multidimensi.

b. Kesalahan evaluasi kinerja

Salah satu permasalahan  yang paling berbahaya adalah stereotip,yaitu menempatakan pegawai ke dalam suatau kelas atau kategori berdasarkan beberapa karakteristik atau sifat.Kesalahan lain dalam evaluasi  adalah efek halo,yaituketika para pegawai menerima penilaian yang sama di semua dimensi tanpa mempertimbangakan kinerjanya dalam tiap-tiap dimensi.

 

D. Mempertahankan karyawan yang kompeten dan berkinerja baik

1. Kompensasi

Istilah kompensasi  adalah  (1)semua pembayaran yang berupa uang,dan (2) semua barang atau komoditas yang digunakan sebagai uang untuk memberi penghargaan pada pegawai.

a. Sistem upah gaji

Dibagi menjadi dua pendekatan:pembayaran berdasarkan pekerjaan dan pembayaran berdasarkan keterampilan.Pembayaran berdasarkan pekerjaan berarti mengaitkan kompensasi dengan tugas-tugas yang dikerjakan seorang pegawai.sedangkan berdasarkan keterampilan adalah pegawi-pegawai dengan tingkat keahliaan yang lebih tinggi akan menerima pembayaran yanag lebih besar.

b. Keadilan kompensasi

Organisasi juga ingin menjamin bahawa angka pembayaran yang di berikan adalah anagka yang adil jika dibandingkan dengan perusahaan lain.

c. Bayaran untuk kinerja

Adalah menegikat setidaknya bagian dari kompensasi pada upaya dan  kinerja pegawai.


2. Keuntungan

Beberapa keuntungan yang ada dala manajemen SDM menurut undang-undang di AS adalah seperti jamianan sosial ,kompensasi pengangguran,dan kompensasi pekerja .Jenis keuntungan lainnya seperti asuransi kesehatan ,liburan dan lainnya.


3. Pemberhentian

Meskipun upaya terbaik telah dilakukan manajer lini  dan para ahli manajemen SDM ,perusahaan akan kehilanagan beberapa pegawainya.Sebagaian pegawai akan pensisun sedangakan lainnya akan mengundurkan diri.

 

REFERENSI :

  1. Suad Husnan dan Suwarsono. Studi Kelayakan Proyek, Edisi 3, UPP AMP YKPN, Yogyakarta, 1994.
  2. Siswanto Sutojo, Studi Kelayakan Proyek : Teori dan Praktek, seri manajemen No.66, PPM, Jakarta, 1993.
  3. Sri Handaru Yuliati dan R. Agus Sartono, Studi Kelayakan, Depdikbud UT, Jakarta, 1985.
  4. Suratman, Studi Kelayakan Proyek : Teknik dan Prosedur Penyusunan Laporan, J&J Learning, Edisi 1, Cetakan 1, Yogyakarta, 2001.
  5. Husein Umar, Studi Kelayakan Bisnis : Manajemen, Metode dan Kasus.PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,2000.
  6. Kerzner, Harlord, Project Management: A System Approach to Planning, Scheduling and Controlling, 2nd.ed, CBS Publisher & Distributor, New Delhi.
  7. Barrett, Richard (2003). Vocational Business: Training, Developing and Motivating People – Business & Economics– halaman 51.
  8. Griffin, R. (2006). Business, 8th Edition. NJ: Prentice Hall.
  9. Lee Katz, Robert (1974). Skills of an Effective Administrator. Harvard Business Press.
  10. Sunaryo, Widodo. Pengantar Pemahaman Tentang Manajemen. Slide Presentasi Program Pascasarjana Universitas Pakuan.
  11. David, Fred R. 2011. Strategic Management Manajemen Strategi Konsep, Edisi 12. Jakarta: Salemba Empat.
  12. Wheelen, Thomas L., Hunger, J. David. 2010. Strategic Management and Business Policy Achieving Sustainability. Twelfth Edition. Pearson.
  13. Hariadi, Bambang. 2003. Strategi Manajemen. Malang: Banyumedia Publishing.
  14. Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen : Konsep, Manfaat dan Rekayasa, Edisi Ketiga.  Jakarta: Salemba Empat.
  15. Suwandiyanto, M. 2010. Manajemen Strategi dan Kebijakan Perusahaan. Online.

 

SUMBER LAIN :

Wikipedia.org. Manajemen.

https://cerdasco.com/proses-manajemen-strategis/

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEPEMIMPINAN & PENGAMBILAN KEPUTUSAN

KEPEMIMPINAN & PENGAMBILAN KEPUTUSAN Oleh : Eko Yulianto, ST, MM, MSD (NIDN 0325077407) A. Pendahuluan Pengelolaan suatu bisnis, baik it...