Mengelola Strategi
Lingkungan dunia
yang mengalami perubahan seperti adanya globalisasi, kontrol masyarakat,
perkembangan teknologi, memberikan dampak perkembangan suatu negara maupun
bisnis. Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi saat ini, baik
perusahaan produk maupun jasa di dunia ini berburu strategi yang baik untuk
kelangsungan hidup perusahaan mereka.
Pertimbangan
global praktis berdampak pada keputusan strategi. Untuk mengetahui dan
menghargai dunia dari perspektif orang lain telah menjadi masalah hidup atau
mati untuk bisnis. Dengan demikian perlu adanya kegiatan dalam pengambilan
keputusan yang disesuaikan antara kemampuan yang dimiliki dengan lingkungan
yang ada di sekitar sehingga perlu adanya menejemen strategi.
Dalam dunia
bisnis tidak akan lepas dari persaingan dengan perusahaan lain. Maka dari itu
perusahaan harus dapat mengetahui apa yang diinginkan konsumen. Sehingga dalam
hal ini perusahaan harus menyusul piihan strategi yang baik bagi perusahaannya.
Manajemen strategis ( strategic
management ) adalah seperangkat keputusan dan tindakan yang digunakan untuk
memformulasikan dan mengimplementasikan strategi-strategi yang
berdaya saing tinggi serta sesuai bagi perusahaan dan lingkungannya untuk
meraih sasaran organisasi.
Strategi adalah bagaimana orang memilih untuk
mengatur sumber daya utama untuk meningkatkan kinerja suatu perusahaan.
Ini adalah tentang keputusan sumber daya yang
besar, relatif jangka panjang, mahal dan terlihat – dengan implikasi besar
untuk kinerja : keputusan yang tidak strategis bersifat operasional atau
taktis.
A.Manajemen
strategic
1. Pengertian Manajemen Strategis
Strategi
(strategy) adalah rencana komprehensif untuk mencapai
tujuan organisasi. Manajemen strategis (strategic management) adalah cara
untuk menanggapi peluang dan tantangan bisnis atau merupakan proses manajemen
yang komprehensif dan berkelanjutan yang ditujukan untuk memformulasikan dan
mengimplementasikan strategi yang efektif. Strategi yang efektif (effective
strategies) adalah strategi yang mendorong terciptanya keselarasan yang
sempurna antara organisasi dan lingkungannya dan dengan pencapaian tujuan
strategisnya.
Manajemen
Strategi adalah seni dan pengetahuan
dalam merumuskan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi keputusan-keputusan
lintas fungsional yang memungkinkan sebuah organisasi untuk mencapai tujuan
(David, 2011:6). Manajemen strategis berfokus pada proses penetapan tujuan
organisasi, pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran,
serta mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan
pencapaian tujuan organisasi. Manajemen strategis mengkombinasikan
aktivitas-aktivitas dari berbagai bagian fungsional suatu bisnis untuk mencapai
tujuan organisasi.
|
Berikut ini adalah beberapa
pengertian manajemen strategi dari beberapa ahli :
- Menurut
Thomas Wheelen dkk
(2010:105), Manajemen strategi adalah serangkaian dari pada keputusan
manajerial dan kegiatan-kegiatan yang menentukan keberhasilan perusahaan dalam
jangka panjang. Kegiatan tersebut terdiri dari perumusan/perencanaan strategi,
pelaksanaan/implementasi dan evaluasi.
- Menurut
Bambang Haryadi (2003:3), strategi manajemen adalah suatu
proses yang dirancang secara sistematis oleh manajemen untuk merumuskan
strategi, menjalankan strategi dan mengevaluasi strategi dalam rangka
menyediakan nilai-nilai yang terbaik bagi seluruh pelanggan untuk mewujudkan
visi organisasi.
- Menurut
Mulyadi (2001:40), Manajemen strategi adalah suatu proses yang
digunakan oleh manajer dan karyawan untuk merumuskan dan mengimplementasikan
strategi dalam penyediaan costumer value terbaik untuk mewujudkan visi
organisasi.
Berdasarkan beberapa pendapat
tersebut, dapat disimpulkan bahwa manajemen strategi adalah seni dan ilmu untuk
formulasi, implementasi dan evaluasi keputusan-keputusan yang bersifat lintas
fungsional, yang digunakan sebagai panduan tindakan bagi fungsi SDM, pemasaran
keuangan, produksi, dan lain-lain agar organisasi dapat mencapai tujuannya.
Disamping itu pengertian manajemen strategik
yang telah sebutkan terakhir dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu :
- Manajemen strategi diwujudkan dalam bentuk perencanaan berskala besar dalam arti mencakup seluruh komponen dilingkungan sebuah organisasi yang dituangkan dalam bentuk rencana strategis (Renstra) yang dijabarkan menjadi perencanaan operasional, yang kemudian dijabarkan pula dalam bentuk program kerja dan proyek tahunan.
- Renstra berorientasi pada jangkauan masa depan.
- Visi, misi, pemilihan strategi yang menghasilkan strategi induk, dan tujuan strategi organisasi untuk jangka panjang merupakan acuan dalam merumuskan rencana strategi, namun dalam teknik penempatannya sebagai keputusan manajemen puncak secara tertulis semua acuan tersebut terdapat didalamnya.
- Renstra dijabarkan menjadi rencana operasional yang antara lain berisi program-program operasional termasuk proyek-proyek, dengan sasaran jangka sedang masing-masing juga sebagai keputusan manajemen puncak.
- Penetapan renstra dan rencana operasi harus melibatkan manajemen puncak karena sifatnya sangat mendasar/prinsipil dalam pelaksanaan seluruh misi organisasi, untuk mewujudkan, mempertahankan dan mengembangkan eksistensi jangka sedang termasuk panjangnya.
- Pengimplementasian strategi dalam program-program termasuk proyek-proyek untuk mencapai sasarannya masing-masing dilakukan melalui fungsi-fungsi manajemen lainnya yang mencakup pengorganisasian, pelaksanaan, penganggaran dan kontrol.
Dengan adanya manajemen strategi maka akan
mempermudah perusahaan untuk memahami kekuatan bersaing dan mengembangkan
keunggulan kompetitif berkelanjutan secara sistematis dan konsisten. Sehingga
dia menjadi salah satu alat perencanaan untuk mencapai sebuah tujuan perusahaan
atau organisasi. Mungkin dalam sebuah perusahaan sudah mempunyai brand yang
sangat menarik konsumen, maka perusahaan harus meletakkan manajemen strategi
yang bagus agar perencanaan yang telah dicita-citakan sesuai dan brand yang
telah menjadi ciri khasnya tidak mudah di ambil orang lain. Jadi, antara teknik
dan tool perencanaan serta strategi manajemen mempunyai hubungan erat dan
saling mengisi. Karena perencanaan tanpa adanya manajemen strategi yang baik,
maka sebuah perusahaan tidak akan bisa mencapai tujuannya sesuai dengan
perencanaan.
2. Tujuan
Manajemen Strategi
Menurut Suwandiyanto (2010:02), terdapat empat
tujuan manajemen strategi, yaitu :
- Memberikan arah pencapaian tujuan
organisasi/perusahaan. Dalam hal ini, manajer strategi harus mampu
menunjukkan kepada semua pihak kemana arah tujuan organisasi/perusahaan. Karena,
arah yang jelas akan dapat dijadikan landasan untuk pengendalian dan
mengevaluasi keberhasilan.
- Membantu memikirkan kepentingan berbagai pihak.
Organisasi/perusahaan harus mempertemukan kebutuhan berbagai pihak, pemasok,
karyawan, pemegang saham, pihak perbankan, dan masyarakat luas lainnya yang
memegang peranan terhadap sukses atau gagalnya perusahaan.
- Mengantisipasi setiap perubahan kembali secara
merata. Manajemen strategi memungkinkan eksekutif
puncak untuk mengantisipasi perubahan dan menyiapkan pedoman dan pengendalian,
sehingga dapat memperluas kerangka waktu/berpikir mereka secara perspektif dan
memahami kontribusi yang baik untuk hari ini dan hari esok.
- Berhubungan dengan efisiensi dan efektivitas.
Tanggung jawab seorang manajer bukan hanya mengkonsentrasikan terhadap
kemampuan atas kepentingan efisiensi, akan tetapi hendaknya juga mempunyai
perhatian yang serius agar bekerja keras melakukan sesuatu secara lebih baik
dan efektif.
B. Proses
manajemen strategic
Proses manajemen
strategis adalah seperangkat lengkap komitmen, keputusan, dan tindakan yang
diperlukan bagi perusahaan untuk mencapai daya saing strategis dan mendapatkan
pengembalian di atas rata-rata. Tahapannya biasanya terdiri dari analisis
situasi, perumusan strategi, implementasi strategi, dan evaluasi strategi.
Secara garis besar,
proses tersebut menggabungkan unsur-unsur berikut :
- Memfokuskan proses perencanaan pada pencarian keunggulan kompetitif;
- Integrasi perencanaan strategis dengan tingkat operasional dan fungsional;
- Orientasi terhadap pendanaan dan implementasi strategi daripada proyek terpisah; dan
- Penekanan yang lebih besar dan fokus lanjutan pada isu-isu strategis.
Proses manajemen
strategis melibatkan analisis, strategi, dan kinerja. Langkah pertama
perusahaan dalam proses ini adalah menganalisis lingkungan eksternal dan
organisasi internalnya untuk menentukan sumber daya, kapabilitas, dan
kompetensi utamanya. Analisis ini menjadi landasan strategi.
Bagian strategi model
memerlukan perumusan strategi dan implementasi strategi. Dengan informasi yang
diperoleh dari analisis eksternal dan internal, perusahaan mengembangkan visi
dan misinya dan merumuskan satu atau lebih strategi.
David
(2011:6) menjelaskan bahwa proses manajemen strategis terdiri dari tiga
tahapan, yaitu :
- Perumusan Strategi (Strategy
Formulation), Perumusan strategi adalah tahap awal pada
manajemen strategi, yang mencakup mengembangkan visi dan misi, mengidentifikasi
peluang eksternal organisasi dan ancaman, menentukan kekuatan dan kelemahan
internal, menetapkan tujuan jangka panjang, menghasilkan strategi alternatif,
dan memilih strategi tertentu untuk mencapai tujuan.
- Implementasi Strategi (Strategy
Implemented), Implementasi
strategi adalah tahap selanjutnya sesudah perumusan strategi yang ditetapkan.
Penerapan strategi ini memerlukan suatu keputusan dari pihak yang berwenang
dalam mengambil keputusan untuk menetapkan tujuan tahunan, menyusun kebijakan,
memotivasi karyawan, dan mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang
dirumuskan dapat dilaksanakan. Pada tahap ini dilakukan pengembangan strategi
pendukung budaya, merencanakan struktur organisasi yang efektif, mengatur ulang
usaha pemasaran yang dilakukan, mempersiapkan budget, mengembangkan dan
utilisasi sistem informasi serta menghubungkan kompensasi karyawan terhadap
kinerja organisasi.
- Evaluasi Strategi (Strategy
Evaluation), Evaluasi
strategi adalah tahap akhir dalam manajemen strategis. Manajer sangat
membutuhkan untuk tahu kapan strategi tertentu tidak bekerja dengan baik;
Evaluasi strategi adalah alat utama untuk memperoleh informasi ini. Hal
tersebut dapat dilakukan dengan penilaian atau melakukan proses evaluasi
strategi. Dalam penilaian strategi terdapat tiga aktivitas penilaian yang
mendasar, yaitu: Peninjauan ulang faktor-faktor eksternal dan internal yang
menjadi landasan bagi strategi saat ini, Pengukuran kinerja, dan 3).
Pengambilan langkah korektif. Penilaian strategi sangat diperlukan oleh suatu
perusahaan karena strategi yang berhasil untuk saat ini tidak selalu berhasil
untuk di masa yang akan datang.
C. Strategi
korporat
1. Pengertian Strategi Korporat
Dalam literature manajemen stratejik, para
peneliti mencoba mendefinisikan manajemen strategi korporat sebagai berikut :
- Strategi yang menitikberatkan pada pertanyaan jangka panjang dan luas mengenai bisnis apa yang akan dimasuki oles suatu organisasi dan apa yang diiinginkan dalam bisnis tersebut. (Coulter, 2002:205)
- Suatu cara bagaimana perusahaan menciptakan nilai melalui konfigurasi dan koordinasi dari aktivitas multi pasarnya. (Collis & montgomerry, 1998: 5)
Startegi korporat tidak hanya sekedar opeasi
kantor pusat. Apapun strategi yang dipilih oleh perusahaan, kebanyaka
penciptaan nilai direalisasikan oleh unit bisnis perusahaan melalui kemampuan
dalam memproduksi dan menyampaikan barang dan jasa kepada para pelanggan. Oleh
karena itu perusahaan harus mampu mensinergikan aktivitas berbagai bisnisnya
sehingga memperoleh keunggulan kompetitif dari masing-masing unit bisnisnya.
Aspek penting dalam strategi korporat yang
mempengaruhi bagaimana suatu organisasi mencapai tujuan dan sasaran
stratejiknya adalah apakah organisasi tersebut memiliki bisnis tunggal ataukah
beroperasi dengan banyak bisnis.
1. Organisasi bisnis tunggal dan organisasi multibisnis
Organisasi bisnis tunggal terutama beroperasi
pada satu industry sedangkan organisasi multibisnis beroperasi pada lebih dari
satu industry. Penggolongan organisasi dengan bisnis tunggal dan multi bisnis
ini penting karena mempengaruhi arah stratejik keseluruhan organisasi, strategi
korporat apa yang dianut, dan bagaimana strategi korporat diimplementasikan dan
dikelola. Selain itu, penggolongan ini penting sebelum kita mendiskusikan
bagaimana hubungan strategi korporat dengan strategi fungsional dan strategi
bersaing.
2. Mengaitkan strategi korporat dengan strategi perusahaan
Ketika strategi korporat membangun keseluruhan
arah dan tujuan yang diharapkan oleh suatu perusahaan, strategi perusahaan yang
lain -fungsional dan kompetitif- memberikan arti atau mekanisme untuk
memastikan perusahaan untuk mencapai tujuannya. Strategi korporat digunakan
untuk mengendalikan perusahaan pada tujuan tertentu, tetapi strategi perusahaan
yang lainnya digunakan untuk memastikan arah tujuan tersebut diikuti, dan
memastikan untuk bisa mengerti dan mengatur jika terjadi perkembangan yang
signifikan.
Masing-masing
dari berbagai macam tipe strategi organisasi memainkan peran yang signifikan.
Koordinasi dari strategi-strategi organisasional tersebut diperlukan untuk
mengatur organisasi seccara stratejik. Strategi korporat tidak bisa
diimplementasikan secara efektif atau efisien tanpa dukungan dari sumberdaya
perusahaan, kapabilitas, kompotensi, yang dikembangkan dan digunakan sebagai
strategi kompetitif dan fungsional yang telah diimplementasikan dan dilakukan.
3. Alternative arah strategi korporat
Ada beberapa pilihan arah strategi korporat
yang menunjukkan jenis strategi korporat yang dipilih. Arah strategi korporat
yang mungkin dilakukan adalah :
- Strategi pertumbuhan (growth strategy): bagaimana menggerakkan organisasi kedepan. Bergerak kedepan berarti manajer stratejik perusahaan berharap meningkatkan level organisasi, yakni tumbuh lebih cepat. Caranya adalah dengan melihat bermacam-macam strategi pertumbuhan perusahaan dan memilih salah satu atau lebih yang mendekati karakteristik dan sasaran organisasi pada situasi tertentu.
- Strategi stabilitas (stability strategy): bagaimana menjaga organisasi agar stabil. Memilih untuk menjaga agar organisasi berada pada tempatnya berarti tidak melaju ke depan namun juga tidak tertinggal di belakang. Intinya merupakan strategi stabilitas organisasi.
- Strategi pembaruan (renewel strategy): bagaimana membalik kinerja organisasi yang cendenrung menurun. Membalik penurunan kinerja organisassi menggambarkan situasi dimana suatu organisasi mempunyai masalah minor ataupun mayor dan mungkin tengah melihat suatu kelemahan pada salah satu atau lebih area kinerjanya. Situasi tersebut secara tipikal diselesaikan dengan menggunakan strategi pembaharuan organisasional.
D. Strategi
kompetitif
Strategi
kompetitif adalah
pencapaian posisi kompetitif yang diidamkan dalam industri,
tempat dimana industri berada. Tujuan strategi kompetitif adalah
menciptakan keuntungan dan posisi yang mendukung dalam melawan kekuatan yang
menentukan persaingan industri.
Definisi strategi generik menurut M. Porter adalah suatu
pendekatan strategi perusahaan dalam rangka mengungguli pesaing dalam industri
sejenis.
Menurut Michael Porter, ada tiga landasan strategi yang dapat
membantu organisasi memperoleh keunggulan kompetitif, yaitu keunggulan biaya,
diferensiasi, dan fokus. Porter menamakan ketiganya strategi umum (strategi
generik). Keunggulan biaya menekankan pada pembuatan produk standar dengan
biaya per unit sangat rendah untuk konsumen yang peka terhadap perubahan harga.
Diferensiasi adalah strategi dengan tujuan membuat produk yang menyediakan jasa
yang dianggap unik di seluruh industri dan ditujukan kepada konsumen yang tidak
terlalu peduli dengan perubahan harga. Fokus berarti membuat produk dan
menyediakan jasa yang memenuhi keperluan sejumlah kelompok kecil konsumen.
1. Strategi Biaya Rendah (cost leadership)
Strategi Biaya Rendah (cost leadership) menekankan pada upaya
memproduksi produk standar (sama dalam segala aspek) dengan biaya per unit yang
sangat rendah. Produk ini (barang maupun jasa) biasanya ditujukan kepada
konsumen yang relatif mudah terpengaruh oleh pergeseran harga (price sensitive)
atau menggunakan harga sebagai faktor penentu keputusan. Dari sisi perilaku
pelanggan, strategi jenis ini amat sesuai dengan kebutuhan pelanggan yang
termasuk dalam kategori perilaku low-involvement,ketika konsumen tidak
(terlalu) peduli terhadap perbedaan merek, (relatif) tidak membutuhkan
pembedaan produk, atau jika terdapat sejumlah besar konsumen memiliki kekuatan
tawar-menawar yang signifikan.
Strategi ini membuat perusahaan mampu bertahan terhadap persaingan
harga bahkan menjadi pemimpin pasar (market leader) dalam menentukan harga dan
memastikan tingkat keuntungan pasar yang tinggi (di atas rata-rata) dan stabil
melalui cara-cara yang agresif dalam efisiensi dan kefektifan biaya.
Untuk dapat menjalankan strategi biaya rendah, sebuah perusahaan
harus mampu memenuhi persyaratan di dua bidang, yaitu: sumber daya (resources)
dan organisasi. Strategi ini hanya mungkin dijalankan jika dimiliki beberapa
keunggulan di bidang sumber daya perusahaan, yaitu: kuat akan modal, trampil
pada rekayasa proses (process engineering), pengawasan yang ketat, mudah
diproduksi, serta biaya distribusi dan promosi rendah. Sedangkan dari bidang
organisasi, perusahaan harus memiliki: kemampuan mengendalikan biaya dengan
ketat, informasi pengendalian yang baik, insentif berdasarkan target (alokasi
insentif berbasis hasil). (Umar, 1999).)
Contoh perusahaan yang menerapkan:
Toyota, dilihat dari implementasi JIT (Just in Time) sehingga
proses produksi bisa dipotong, efisiensi dapat tercapai.
Beberapa contoh perusahaan yang terkenal kare strategi keunggulan
biaya adalah Wal-Mart, BIC, Mc Donald’s, Black and Decker, Lincoln Electric,
dan Briggs and Sratton.
Kemasan Isi ulang kecap bangau
2. Strategi Pembedaan Produk (differentiation)
Strategi Pembedaan Produk (differentiation), mendorong perusahaan
untuk sanggup menemukan keunikan tersendiri dalam pasar yang jadi sasarannya.
Keunikan produk (barang atau jasa) yang dikedepankan ini memungkinkan suatu
perusahaan untuk menarik minat sebesar-besarnya dari konsumen potensialnya.
Berbagai kemudahan pemeliharaan, features tambahan, fleksibilitas,
kenyamanan dan berbagai hal lainnya yang sulit ditiru lawan merupakan sedikit
contoh dari diferensiasi. Strategi jenis ini biasa ditujukan kepada para
konsumen potensial yang relatif tidak mengutamakan harga dalam pengambilan
keputusannya (price insensitive). Contoh penggunaan strategi ini secara
tepat adalah pada produk barang yang bersifat tahan lama (durable) dan sulit
ditiru oleh pesaing.
Pada umumnya strategi biaya rendah dan pembedaan produk diterapkan
perusahaan dalam rangka mencapai keunggulan bersaing (competitive advantage)
terhadap para pesaingnya pada semua pasar. (Lihat David, 1998; Fournier dan
Deighton, 1997; Pass dan Lowes, 1997; Porter, 1980 dan 1985). Secara umum,
terdapat dua bidang syarat yang harus dipenuhi untuk memutuskan memanfaatkan
strategi ini ; bidang sumber daya (resources) dan bidang organisasi. Dari
sisi sumber daya perusahaan, maka untuk menerapkan strategi ini
dibutuhkan kekuatan-kekuatan yang tinggi dalam hal: pemasaran produk,
kreativitas dan bakat, perekayasaan produk (product engineering), riset pasar,
reputasi perusahaan, distribusi, dan ketrampilan kerja. Sedangkan dari sisi
bidangorganisasi, perusahaan harus kuat dan mampu untuk melakukan: koordinasi
antar fungsi manajemen yang terkait, merekrut tenaga yang berkemampuan tinggi,
dan mengukur insentif yang subyektif di samping yang obyektif. (Umar, 1999)
Contoh Perusahaan menggunakan Strategi Differensial :
- Starbuck dengan kopinya yang berbeda dengan coffe shop lain, sehingga pengunjung betah berlama-lama dan rela mengeluarkan harga yang cukup mahal dari yang lain.
- PT. Indofood terutama produk mie instannya memiliki keunikan rasa dan promosi iklan yang mengusung tema nusantara.
- jasa pengiriman cepat ( overnight delvery ) dari federal express.
3. Strategi Fokus (focus)
Strategi fokus digunakan untuk membangun keunggulan bersaing dalam
suatu segmen pasar yang lebih sempit. Strategi jenis ini ditujukan untuk
melayani kebutuhan konsumen yang jumlahnya relatif kecil dan dalam pengambilan
keputusannya untuk membeli relatif tidak dipengaruhi oleh harga.
Dalam pelaksanaannya – terutama pada perusahaan skala menengah dan
besar –, strategi fokus diintegrasikan dengan salah satu dari dua strategi
generik lainnya: strategi biaya rendah atau strategi pembedaan karakteristik
produk. Strategi ini biasa digunakan oleh pemasok “niche market” (segmen
khusus/khas dalam suatu pasar tertentu; disebut pula sebagai ceruk pasar) untuk
memenuhi kebutuhan suatu produk — barang dan jasa — khusus.
Syarat bagi penerapan strategi ini adalah adanya besaran pasar
yang cukup (market size), terdapat potensi pertumbuhan yang baik, dan tidak
terlalu diperhatikan oleh pesaing dalam rangka mencapai keberhasilannya
(pesaing tidak tertarik untuk bergerak pada ceruk tersebut).
Strategi ini akan
menjadi lebih efektif jika konsumen membutuhkan suatu kekhasan tertentu yang
tidak diminati oleh perusahaan pesaing. Biasanya perusahaan yang bergerak
dengan strategi ini lebih berkonsentrasi pada suatu kelompok pasar tertentu
(niche market), wilayah geografis tertentu, atau produk — barang atau jasa —
tertentu dengan kemampuan memenuhi kebutuhan konsumen secara baik, excellent
delivery. (Lihat David, 1998; Fournier dan Deighton, 1997; Pass dan Lowes,
1997; Porter, 1980 dan 1985).
Contoh Perusahaan
:
Apple,
yang berfokus kepada produknya selama bertahun tahun tanpa terpengaruh
pasar.
BMW jerman yang
secara eksklusif memfokuskan pada pembuatan mobil-mobil mewah kelas atas.
Strategi BMW tersebut bertentangan dengan paradigma umum industri mobil, yaitu
memproduksi mobil untuk pasar masal.
Motor Gede Harley
Davidson.
REFERENSI :
- Suad Husnan dan Suwarsono. Studi Kelayakan Proyek, Edisi 3, UPP AMP YKPN, Yogyakarta, 1994.
- Siswanto Sutojo, Studi Kelayakan Proyek : Teori dan Praktek, seri manajemen No.66, PPM, Jakarta, 1993.
- Sri Handaru Yuliati dan R. Agus Sartono, Studi Kelayakan, Depdikbud UT, Jakarta, 1985.
- Suratman, Studi Kelayakan Proyek : Teknik dan Prosedur Penyusunan Laporan, J&J Learning, Edisi 1, Cetakan 1, Yogyakarta, 2001.
- Husein Umar, Studi Kelayakan Bisnis : Manajemen, Metode dan Kasus.PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,2000.
- Kerzner, Harlord, Project Management: A System Approach to Planning, Scheduling and Controlling, 2nd.ed, CBS Publisher & Distributor, New Delhi.
- Barrett, Richard (2003). Vocational Business: Training, Developing and Motivating People – Business & Economics– halaman 51.
- Griffin, R. (2006). Business, 8th Edition. NJ: Prentice Hall.
- Lee Katz, Robert (1974). Skills of an Effective Administrator. Harvard Business Press.
- Sunaryo, Widodo. Pengantar Pemahaman Tentang Manajemen. Slide Presentasi Program Pascasarjana Universitas Pakuan.
- David, Fred R. 2011. Strategic Management Manajemen Strategi Konsep, Edisi 12. Jakarta: Salemba Empat.
- Wheelen, Thomas L., Hunger, J. David. 2010. Strategic Management and Business Policy Achieving Sustainability. Twelfth Edition. Pearson.
- Hariadi, Bambang. 2003. Strategi Manajemen. Malang: Banyumedia Publishing.
- Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen : Konsep, Manfaat dan Rekayasa, Edisi Ketiga. Jakarta: Salemba Empat.
- Suwandiyanto, M. 2010. Manajemen Strategi dan Kebijakan Perusahaan. Online.
SUMBER LAIN :
Wikipedia.org. Manajemen.
https://cerdasco.com/proses-manajemen-strategis/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar