Rabu, 08 September 2021

MANAJEMEN OLAHRAGA - PRODUK LAYANAN OLAHRAGA

Produk Dan Layanan Olahraga

 

Pengertian Olahraga

Olahraga adalah segala kegiatan yang sistematis untuk mendorong, membina, serta mengembangkan potensi jasmani, rohani, dan sosial. (UU RI Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional).

 

Pada hakikatnya, pelayanan olahraga  adalah salah satu usaha yang dilakukan dunia olahraga baik pemerintah dan swasta untuk melayani konsumen (pelaku olahraga) dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat memberikan kepuasan kepada pelaku olahraga dan memenuhi kebutuhan serta keinginan pelaku olahraga, baik yang berupa produk barang atau jasa.

 

Pemasaran olahraga dibagi menjadi tiga sektor. Yang pertama adalah iklan dari asosiasi olahraga dan olahraga seperti Olimpiade, Sepakbola Spanyol Liga dan NFL. Yang kedua menyangkut penggunaan acara olahraga, tim olahraga dan atlet individu untuk mempromosikan berbagai produk. Yang ketiga adalah promosi olahraga kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan partisipasi.

 

Dalam kasus pertama, promosi secara langsung berkaitan dengan olahraga. Dalam kasus kedua, produk bisa tapi tidak harus langsung berhubungan dengan olahraga. Ketika promosi adalah tentang olahraga secara umum, penggunaan strategi semacam ini disebut “Pemasaran Olahraga”. Ketika promosi ini bukan tentang olahraga tetapi kegiatan olahraga, atlet, tim atau liga yang digunakan untuk mempromosikan produk yang berbeda, strategi pemasaran adalah mata uang “Pemasaran melalui olahraga”. Ketika promosi adalah tentang meningkatkan partisipasi di antara masyarakat itu disebut “Grassroots Olahraga Pemasaran”.

 

1. Produk Olahraga

Pengertian Produk dan Jenis Produk  

Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dipakai, dimiliki, atau dikonsumsikan sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Dari pengertian ini dapat disimpulkan bahwa hampir semua yang termasuk produksi adalah benda nyata yang dapat dilihat, diraba, dan dirasakan. Karena produk adalah benda ril, maka jenisnya cukup banyak. Secara garis besar jenis-jenis produk bisa kita perinci menjadi dua jenis, yaitu produk konsumsi dan produk industri. Produk konsumsi (consumer products) adalah barang yang dipergunakan oleh konsumen akhir atau rumah tangga dengan maksud tidak untuk dibisniskan atau dijual lagi.

 

Kualitas barang dan jasa olahraga yang diproduksi haruslah menjadi perhatian utama bagi seorang wirausahawan. Kualitas barang dan jasa olahraga menyangkut kepercayaan pelanggan, sehingga harus benar-benar diperhatikan. Jika sampai kehilangan kepercayaan dari pelanggan maka bisa dikatakan tamatlah riwayat suatu usaha.

Ketika seseorang akan memulai jensi usaha olahraga apa, tentunya terlebih dahulu menentukan produk atau jasa apa yang akan dibuat atau dijualnya. Hal ini sudah mulai ditentukan ketika menentukan inspirasi yang dipilih untuk diwujudkan sebagal usaha. Ada dua macam produk yang dapat dipilih, yaitu produk yang berwujud dan produk yang tidak berwujud.

 

a. Produk Olahraga Yang Tangible

Produk yang dapat diraba, dirasakan, dilihat dikatakan sebagai produk berwujud atau tangible. Produk yang berwujud berupa barang yang, nyata. Produk semacam ini jika sudah dibeli atau pada saat barang ditawarkan maka pembeli dapat menyentuhnya. Misalnya sepatu olahraga, bola, raket, baju, training, sepeda,  makanan kesehatan, peralatan olahraga, perlengkapan olahraga, peralatan administrasi olahraga, dan sebagainya.

Jika dilihat dari konsumen yang menggunakan, maka produk semacam ini dapat dikelompokkan menjadi barang konsumen dan produk industri.

  • Produk Konsumen (Consumer Product), Produk konsumen adalah suatu produk yang dapat dinikmati oleh konsumen secara langsung tanpa perlu mengolahnya lagi. Contohnya barang-barang keperluan sehari-hari, sepatu, tas, topi, jaket training dan perlengkapan olahraga lainnya. Produk konsumen dapat dikelompokkan menjadi produk kebutuhan sehari-hari (convenience product), produk belanja (shopping product), dan produk khusus (specialty product).
  • Produk Industri (Industrial Product), Produk yang dibeli oleh suatu industri untuk diproses lebih lanjut atau untuk digunakan dalam menjalankan suatu bisnis. Produk industri terdiri atas bahan dan suku cadang serta barang-barang modal. Bahan dan suku cadang meliputi bahan mentah serta bahan dan suku cadang manufaktur. Bahan mentah terdiri atas produk hasil perindustrian, perhutanan, pertaniann, perikanan, serta peternakan. Sedangkan bahan dan suku cadang manufaktur terdiri atas bahan-bahan komponen.

 

b. Produk Olahraga Yang untangible

Produk tidak berwujud adalah suatu produk usaha yang tidak dapat dilihat dan tidak bisa disentuh, pada saat ditawarkan pada calon pelanggan. Produk tak berwujud biasanya berupa jasa. Contohnya jasa laundry, jasa cuci mobil, jasa antar jemput sekolah olahraga, jasa bimbingan belajar, travel, jasa penerjemahan, guide, isntruktur olahraga,  dan sebagainya. Lebih lengkapnya silahkan melihat Pengertian Jasa, Karakteristik, Jenis dan Contohnya.

 

Ketika seorang wirausahawan memilih sektor jasa jsebagai usaha penyelenggara kegiatan yang dipilihnya, maka ia harus mempertimbangkan empat katakteristik yang dimiliki oleh sektor jasa. Keempat karakteristik tersebut sebagai berikut :

  • Tak berwujud (intangible), Jasa tidak bisa dilihat, didengar, dan dirasakan sebelum jasa itu dibeli. Contoh jasa tak terwujud adalah jasa massage / teraphis.
  • Tak terpisahkan (inseparable), Tidak dapat dipisahkan hubungan antara produsen dan konsumen. Misalnya, dalam suatu kursus berenang, orang yang mengikuti kursus sebagai konsumen sedangkan instruktur sebagai produsen. Hasil kursus (cepat bisa atau tidak) tergantung pada kedua belah pihak instruktur maupun orang yang kursus.
  • Berubah-ubah (variable), Kualitas Jasa yang diberikan berbeda-beda tiap tempat usaha meskipun jenis jasa yang diberikan sama. Misalnya, hasil cuci perlengkapan olahraga di tempat yang satu berbeda dengan tempat yang lain, dalam hal tingkat kebersihan dan kerapiannya.
  • Dapat musnah (perishable), Jasa tidak bisa disimpan untuk dijual pada waktu berikutnya. Misalnya, tempat duduk untuk penonton di stadion. Jika ada kursi yang kosong maka pertandingan akan tetap berjalan dan kursi itu tidak bisa dijual untuk pertadingan selanjutnya.

 

2. Layanan Olahraga

a. Layanan Terhadap Partisipan

Manfaat dari partisipasi dalam dunia olahraga untuk masyarakat umum telah menjadi bahasan yang luas di media saat ini. Tetapi, rendahnya partisipasi masyarakat dalam olahraga merupakan kendala serius bagi sebuah negara.

 

Dalam satu satu penelitia, olahraga terbukti dapat meningkatkan kemampuan individu dalam mengelola dan menjaga kesehatan fisik dan mental manusia. Meskipun olahraga dinilai sangat penting oleh sebagian besar masyarakat dunia, namun tetap saja ada sebagian kelompok masyarakat yang masih khawatir dengan kegiatan fisik karena alasan-alasan tertentu.

 

Banyak pusat olahraga dibangun diberbagai tempat untuk memusatkan konsentrasi partisipasi dari masyarakat dalam olahraga, namun kenyataannya belum memberikan efek menyeluruh bagi setiap lapisan masyarakat akibat banyaknya regulasi atau harga pelatihan yang mahal.

 

Ada 5 langkah untuk meningkatkan keikutsertaan masyarakat umum dalam olahraga yakni :

 

  1. Masa Percobaan Gratis, Salah satu cara yang efektif untuk mendorong masarakat agar mau menikmati dunia olahraga adalah dengan menawarkan percobaan gratis. Hal ini bisa dicapai dengan dua cara. Pertama, pusat-pusat olahraga dapat memberikan akses keanggotaan gratis untuk jangka waktu sehari hingga satu minggu penuh tanpa dipungut biaya sepeser pun kepada orang-orang yang tertarik. Kedua adalah dengan mendatangkan atlet, tokoh olahraga atau instruktur profesional dalam maupun luar negeri untuk memberikan coaching clinic (pelatihan khusus). Hal ini penting untuk membangun pengertian mereka terhadap cabang olahraga yang hendak mereka geluti, terutama menyangkut tata cara bermain, peraturan resmi olahraga itu, dan sejarah cabang olahraga yang mereka inginkan.
  2. Media Sosial, Ini merupakan cara yang paling direkomendasikan, sebab era ini adalah era digital dimana semua hal hampir terintegrasi langsung melalui media sosial. Media sosial dapat digunakan sebagai saran penawaran pelatihan olahraga maupun sevagai sarana memberikan pelatihan daring (tips-tips olahraga secara online) kepada semua lapisan masyarakat terutama kaum muda. Agar lebih menarik perhatian, mungkin bisa dengan menyematkan gambar, video ataupun konten-konten menarik yang mendukung program latihan tersebut. Melalui sosial media yang lengkap dan menarik, para calon partisipan olahraga yang tertarik akan langsung bisa menghubungi pusat-pusat olahraga yang menawarkan program latihan.
  3. Potongan Harga, Penawaran-penawaran menarik adalah salah satu cara menarik perhatian orang-orang untuk datang ke pusat-pusat pelatihan olahraga. Penawaran menarik itu dapat berupa potongan harga untuk jangka waktu tertentu, sehingga orang-orang yang tertarik ikut dapat memilih jangka waktu keikutsertaan mereka sendiri untuk berlatih. Usahakan agar semua sarana kelengkapan pelatihan olahraganya dapat digunakan secara bebas dan gratis.
  4. Bimbingan Latihan Langsung, Salah satu alasan mengapa orang-orang bersikap skeptis dengan sebuah cabang olahraga tertentu adalah karena mereka tidak mengerti sepenuhnya dengan olahraga itu (tata cara, proses, manfaat, sejarah dll). Pemberian bimbingan gratis kepada orang-orang yang skeptis tadi akan sangat membantu mereka untuk merasakan pengalaman langsung ketika memainkan atau melakoni olahraga itu. Bimbingan dapat dimulai dengan pembekalan, latihan lapangan dan kemudian percobaan bermain langsung di lapangan.
  5. Pelayanan Prima, Jika sudah berurusan dengan para partisipan baru dalam pelatihan, maka cara untuk membuat mereka betah adalah pelayanan yang baik. Hal ini dapat dimulai dari hal-hal sederhana, seperti fasilitas parkir gratis di pusat-pusat olahraga, makanan dan minuman dengan harga terjangkau atau kompetitif, pelayanan yang ramah dan fasilitas akomodasi yang dapat diakses dengan harga miring (kamar mandi, spa, ruang loker, kantin, kafe, kamar menginap dll). Tips-tips ini sebetulnya dapat diterapkan di pusat-pusat pelatihan olahraga apapun, tujuannya adalah agar partisipasi dari masyarakat dalam dunia olahraga dan pola hidup sehat menjadi meningkat.

 

b. Layanan Terhadap Penonton

Pada hakikatnya, pelayanan olahraga  adalah salah satu usaha yang dilakukan dunia olahraga baik pemerintah dan swasta untuk melayani konsumen (pelaku olahraga) dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat memberikan kepuasan kepada pelaku olahraga dan memenuhi kebutuhan serta keinginan pelaku olahraga, baik yang berupa produk barang atau jasa.

 

Pelayanan olahraga adalah pelayanan terbaik yang diberikan dunia olahraga baik pemerintah dan swasta  untuk memenuhi harapan dan kebutuhan pelaku olahraga, baik pelanggan didalam maupun diluar dunia olahraga. Secara sederhana, pelayanan olahraga (excellent service) dapat diartikan sebagai suatu pelayanan yang terbaik dalam memenuhi harapan dan kebutuhan pelaku olahraga.

 

Hakikat pelayanan olahraga  itu sendiri adalah kemampuan maksimum seseorang melalui sentuhan kemanusiaannya dalam melayani atau berhubungan dengan orang lain. Jadi, persoalannya adalah bagaimana dapat menyenangkan, memberikan pelayanan dan memberikan kepuasan kepada pelanggan sesuai dengan harapan-harapannya.

 

Dengan kata lain, pelayanan olahraga merupakan suatu pelayanan yang memenuhi standar kualitas. Pelayanan yang memenuhi standar kualitas adalah suatu pelayanan yang sesuai dengan harapan dan kepuasan pelaku olahraga/masyarakat olahraga.

 

Dalam pelayanan olahraga terdapat dua elemen yang saling berkaitan, yaitu pelayanan dan kualitas. Kedua elemen tersebut sangat penting untuk diperhatikan oleh tenaga pelayanan dunia olahraga (pelatih, atlet, wasit, supporter, seponsor, penjual, pedagang, pelayan, atau salesman). Konsep pelayanan olahraga dapat diterapkan pada berbagai organisasi, instansi, pemerintah, ataupun perusahaan bisnis.

 

c. Layanan Terhadap Sponsor

Pentingnya pengelolaan organisasi olahraga akan menjadi penentu untuk menunjang potensi dan prestasi atlet di daerah. Hal itu yang disampaikan oleh Dr Imam Suyudi dari Univeraitas Negeri Makassar sebagai nara sumber pada acara Lokakarya Peningkatan Profesionalitas Manajemen dan Kapasitas Organisasi Olahraga.

 

Menurut Imam, Sistem Keolahragaan di Indonesia saat ini masih di bawah pengaruh dua peran penting yakni pengusaha atau swasta dan Perintah. Yang terjadi di Indonesia sekarang ini, olahraga masih banyak mengandalkan peran pemerintah, hanya ada beberapa bagian saja yamg sudah berjalan secara profesional di bawah peran swasta. "Tidak bisa kita pungkiri bahwa cabang olahraga di Indonesia masih banyak mengandalkan pemerintah, hanya ada beberapa saja yang bisa bekerja sama baik dengan pihak swasta," kata Imam.

 

"Peran pemerintah dalam hal ini Kemenpora menurutnya sudah luar biasa, banyak daerah-daerah yang sudah mendapatkan bantuan berupa sarana dan prasarana olahraga. Sekarang tinggal kita bagaimana cara mengelola semua prasarana dan sarana itu dengan baik. Oleh karena itulah peran organisasi olahraga sangat penting untuk mengembangkan itu," tambahnya.

 

Sementara Dr Sofyan Hanif dari Universitas Negeri Jakarta yang memberikan materi dengan tema  Manajemen Kegiatan atau Event Olahraga  menyampaikan pengelolaan organisasi olahraga juga memiliki pengaruh untuk menggelar event. Saat ini sudah banyak pertandingan cabang olahraga yang mendapatkan sponsor karena cabang tersebut memang menarik untuk di jual, seperti bulutangkis, sepakbola, basket atau yang lain. Di daerah sendiri menurutnya harus bisa mengelola atau menggelar kegiatan dengan menerapkan manajemen yang baik.


"Mereka akan membeli hanya bila anda tahu manfaatnya. Yang kita miliki atau olahraga ungulan yang ada di daerrah harus kita kemas dengan prestasi yang baik agar bisa mendapatkan sponsor. Kita juga harus bisa mengatur manajemen organisasi olahraga untuk bisa menggelar suatu pertandingan yang bisa mendatangkan sponsor," kata Sofyan.

 

REFERENSI :

  1. Anonim. (2003). Gerakan Nasional Garuda Emas. Jakarta: KONI Pusat.
  2. Arifin Abdulrachman. (1973). Kerangka Pokok-Pokok Manajemen Umum. Jakarta: PT. Ikhtiar Baru.
  3. Bambang Tri Cahyono.(1995). Pengadaan Sumberdaya Manusia. Jakarta: IWAPI.
  4. Beveridge D. (1989. Tantangan Berprestasi.  Jakarta: Banapura Aksara.
  5. Dirjen Olahraga Depdiknas. (2002). Pedoman Mekanisme Koordinasi Pembinaan Olahraga, Kesegaran Jasmani dan Kelembagaan Olahraga. Jakarta:Ditjen Olahraga.
  6. Dornan J. dan Maxwell J.C. (1998). Strategi Menuju Sukses.  Jakarta: Network Twenty One.
  7. Hesselbein F. Goldsmith M. dan Beckhard R. (1997). The Leader of The Future. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
  8. Imai M,  Gamba Kaizen. (1998). Pendekatan Akal Sehat, Berbiaya Rendah pada Manajemen, Jakarta: Yayasan Toyota.
  9. ISORI. (2003). Menata Ulang Bangunan Sistem Keolahragaan Nasional. Jakarta: PP. ISORI.
  10. James A. Fitzsimmons, Mona J. Fitzsimmons. (1994). Service Management for Competitive Advantage. Singapore: Mc Graw-Hill, Inc.
  11. Kantor Menpora. (1997). Visi 2020 Olahraga Indonesia.  Jakarta: Menpora.\
  12. Komaludin. (1989). Manajemen. Jakarta: Depdikbud-Dirjen Dikti.
  13. KONI. (1999). Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. Jakarta:  KONI Pusat
  14. Kotter J.P. (1997). Leading Change.  Jakarta: PT. Sun.
  15. Kouzes J.M., dan Posner B-2. (1997).  Kredibilitas. Jakarta: Profesional Books.
  16. Malayu S.P. Hasibuan. (1999). Organisasi dan Motivasi. Jakarta: Bumi Aksara.
  17. Morrisey G.L.  (2002).  Pemikiran Strategis. Jakarta: Prenhallindo.
  18. Prajudi Atmosudirdjo. (1978). Dasar-Dasar Ilmu Administrasi. Jakarta: Seri Pustaka Ilmu.
  19. Rusli Luthan. (2003). Olahraga, Kebijakan dan Politik, Jakarta: KONI dan Dirjen Olahraga.
  20. Salusu. (2000). Pengambilan Keputusan Stratejik. Jakarta: Grasindo.\
  21. Sondang P. Siagian. (1992). Fungsi-Fungsi Manajerial. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
  22. Stoner J.A. (1986). Manajemen. Jakarta: Erlangga.
  23. Sunarto dan Sahedhy Noor R. (2001). Manajemen Sumberdaya Manusia. Yogyakarta: BPFE-UST.
  24. Terry G.R. (1986). Principle of Management. Illinois Richard : D. Irwin, Inc. Homewood.
  25. The Liang Gie. (1978). Pengertian, Kedudukan, dan Perincian Ilmu Administrasi. Yogyakarta: Karya Kencana.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEPEMIMPINAN & PENGAMBILAN KEPUTUSAN

KEPEMIMPINAN & PENGAMBILAN KEPUTUSAN Oleh : Eko Yulianto, ST, MM, MSD (NIDN 0325077407) A. Pendahuluan Pengelolaan suatu bisnis, baik it...