Produk Dan Layanan Olahraga
Pengertian Olahraga
Olahraga adalah segala kegiatan yang
sistematis untuk mendorong, membina, serta mengembangkan potensi jasmani,
rohani, dan sosial. (UU RI Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan
Nasional).
Pada hakikatnya, pelayanan olahraga adalah salah satu usaha yang
dilakukan dunia olahraga baik pemerintah dan swasta untuk melayani konsumen (pelaku
olahraga) dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat memberikan kepuasan kepada pelaku
olahraga dan memenuhi kebutuhan serta keinginan pelaku olahraga, baik yang
berupa produk barang atau jasa.
Pemasaran
olahraga dibagi menjadi tiga sektor. Yang pertama adalah iklan dari asosiasi
olahraga dan olahraga seperti Olimpiade, Sepakbola Spanyol Liga dan NFL. Yang
kedua menyangkut penggunaan acara olahraga, tim olahraga dan atlet individu
untuk mempromosikan berbagai produk. Yang ketiga adalah promosi olahraga kepada
masyarakat dalam rangka meningkatkan partisipasi.
Dalam
kasus pertama, promosi secara langsung berkaitan dengan olahraga. Dalam kasus
kedua, produk bisa tapi tidak harus langsung berhubungan dengan olahraga.
Ketika promosi adalah tentang olahraga secara umum, penggunaan strategi semacam
ini disebut “Pemasaran Olahraga”. Ketika promosi ini bukan tentang olahraga
tetapi kegiatan olahraga, atlet, tim atau liga yang digunakan untuk
mempromosikan produk yang berbeda, strategi pemasaran adalah mata uang
“Pemasaran melalui olahraga”. Ketika promosi adalah tentang meningkatkan
partisipasi di antara masyarakat itu disebut “Grassroots Olahraga Pemasaran”.
1. Produk Olahraga
Pengertian Produk dan Jenis
Produk
Produk adalah sesuatu
yang dapat ditawarkan ke pasar untuk
diperhatikan, dipakai, dimiliki, atau dikonsumsikan sehingga dapat memuaskan
keinginan atau kebutuhan. Dari pengertian ini dapat disimpulkan bahwa hampir
semua yang termasuk produksi adalah
benda nyata yang dapat dilihat, diraba, dan dirasakan. Karena produk adalah benda ril, maka jenisnya cukup banyak. Secara garis besar jenis-jenis produk bisa kita perinci menjadi dua
jenis, yaitu produk konsumsi dan produk industri. Produk konsumsi (consumer products) adalah
barang yang dipergunakan oleh konsumen akhir atau rumah tangga dengan maksud
tidak untuk dibisniskan atau dijual lagi.
Ketika seseorang akan memulai
jensi usaha olahraga apa, tentunya terlebih dahulu menentukan produk atau jasa
apa yang akan dibuat atau dijualnya. Hal ini sudah mulai ditentukan ketika
menentukan inspirasi yang dipilih untuk diwujudkan sebagal usaha. Ada dua macam
produk yang dapat dipilih, yaitu produk yang berwujud dan produk yang tidak
berwujud.
a. Produk Olahraga Yang Tangible
Produk yang dapat diraba,
dirasakan, dilihat dikatakan sebagai produk berwujud atau tangible. Produk yang
berwujud berupa barang yang, nyata. Produk semacam ini jika sudah dibeli atau
pada saat barang ditawarkan maka pembeli dapat menyentuhnya. Misalnya sepatu
olahraga, bola, raket, baju, training, sepeda, makanan kesehatan, peralatan olahraga, perlengkapan
olahraga, peralatan administrasi olahraga, dan sebagainya.
Jika dilihat dari konsumen
yang menggunakan, maka produk semacam ini dapat dikelompokkan menjadi barang
konsumen dan produk industri.
- Produk Konsumen (Consumer Product), Produk konsumen adalah suatu produk yang dapat dinikmati
oleh konsumen secara langsung tanpa perlu mengolahnya lagi. Contohnya
barang-barang keperluan sehari-hari, sepatu, tas, topi, jaket training dan perlengkapan
olahraga lainnya. Produk konsumen dapat dikelompokkan menjadi produk kebutuhan
sehari-hari (convenience product), produk belanja (shopping product), dan
produk khusus (specialty product).
- Produk Industri (Industrial Product), Produk yang dibeli oleh suatu industri untuk diproses lebih
lanjut atau untuk digunakan dalam menjalankan suatu bisnis. Produk industri
terdiri atas bahan dan suku cadang serta barang-barang modal. Bahan dan suku
cadang meliputi bahan mentah serta bahan dan suku cadang manufaktur. Bahan
mentah terdiri atas produk hasil perindustrian, perhutanan, pertaniann,
perikanan, serta peternakan. Sedangkan bahan dan suku cadang manufaktur terdiri
atas bahan-bahan komponen.
b. Produk Olahraga Yang
untangible
Produk tidak berwujud adalah
suatu produk usaha yang tidak dapat dilihat dan tidak bisa disentuh, pada saat
ditawarkan pada calon pelanggan. Produk tak berwujud biasanya berupa jasa.
Contohnya jasa laundry, jasa cuci mobil, jasa antar jemput sekolah olahraga,
jasa bimbingan belajar, travel, jasa penerjemahan, guide, isntruktur olahraga, dan sebagainya. Lebih lengkapnya silahkan
melihat Pengertian Jasa,
Karakteristik, Jenis dan Contohnya.
Ketika seorang wirausahawan
memilih sektor jasa jsebagai usaha penyelenggara kegiatan yang dipilihnya, maka
ia harus mempertimbangkan empat katakteristik yang dimiliki oleh sektor jasa.
Keempat karakteristik tersebut sebagai berikut :
- Tak berwujud (intangible), Jasa
tidak bisa dilihat, didengar, dan dirasakan sebelum jasa itu dibeli. Contoh
jasa tak terwujud adalah jasa massage / teraphis.
- Tak terpisahkan (inseparable), Tidak dapat dipisahkan hubungan antara produsen dan konsumen. Misalnya, dalam suatu kursus berenang, orang yang mengikuti kursus sebagai konsumen sedangkan instruktur sebagai produsen. Hasil kursus (cepat bisa atau tidak) tergantung pada kedua belah pihak instruktur maupun orang yang kursus.
- Berubah-ubah (variable), Kualitas Jasa yang diberikan berbeda-beda tiap tempat usaha meskipun jenis jasa yang diberikan sama. Misalnya, hasil cuci perlengkapan olahraga di tempat yang satu berbeda dengan tempat yang lain, dalam hal tingkat kebersihan dan kerapiannya.
- Dapat musnah (perishable), Jasa tidak bisa disimpan untuk dijual pada waktu berikutnya. Misalnya, tempat duduk untuk penonton di stadion. Jika ada kursi yang kosong maka pertandingan akan tetap berjalan dan kursi itu tidak bisa dijual untuk pertadingan selanjutnya.
2. Layanan Olahraga
a. Layanan Terhadap Partisipan
Manfaat dari partisipasi dalam dunia olahraga
untuk masyarakat umum telah menjadi bahasan yang luas di media saat ini.
Tetapi, rendahnya partisipasi masyarakat dalam olahraga merupakan kendala
serius bagi sebuah negara.
Dalam satu satu penelitia, olahraga terbukti
dapat meningkatkan kemampuan individu dalam mengelola dan menjaga kesehatan
fisik dan mental manusia. Meskipun olahraga dinilai sangat penting oleh
sebagian besar masyarakat dunia, namun tetap saja ada sebagian kelompok
masyarakat yang masih khawatir dengan kegiatan fisik karena alasan-alasan
tertentu.
Banyak pusat olahraga dibangun diberbagai
tempat untuk memusatkan konsentrasi partisipasi dari masyarakat dalam olahraga,
namun kenyataannya belum memberikan efek menyeluruh bagi setiap lapisan
masyarakat akibat banyaknya regulasi atau harga pelatihan yang mahal.
Ada 5 langkah untuk meningkatkan keikutsertaan
masyarakat umum dalam olahraga yakni :
- Masa Percobaan Gratis, Salah satu cara yang efektif untuk mendorong masarakat agar mau menikmati dunia olahraga adalah dengan menawarkan percobaan gratis. Hal ini bisa dicapai dengan dua cara. Pertama, pusat-pusat olahraga dapat memberikan akses keanggotaan gratis untuk jangka waktu sehari hingga satu minggu penuh tanpa dipungut biaya sepeser pun kepada orang-orang yang tertarik. Kedua adalah dengan mendatangkan atlet, tokoh olahraga atau instruktur profesional dalam maupun luar negeri untuk memberikan coaching clinic (pelatihan khusus). Hal ini penting untuk membangun pengertian mereka terhadap cabang olahraga yang hendak mereka geluti, terutama menyangkut tata cara bermain, peraturan resmi olahraga itu, dan sejarah cabang olahraga yang mereka inginkan.
- Media Sosial, Ini merupakan cara yang paling direkomendasikan, sebab era ini adalah era digital dimana semua hal hampir terintegrasi langsung melalui media sosial. Media sosial dapat digunakan sebagai saran penawaran pelatihan olahraga maupun sevagai sarana memberikan pelatihan daring (tips-tips olahraga secara online) kepada semua lapisan masyarakat terutama kaum muda. Agar lebih menarik perhatian, mungkin bisa dengan menyematkan gambar, video ataupun konten-konten menarik yang mendukung program latihan tersebut. Melalui sosial media yang lengkap dan menarik, para calon partisipan olahraga yang tertarik akan langsung bisa menghubungi pusat-pusat olahraga yang menawarkan program latihan.
- Potongan Harga, Penawaran-penawaran menarik adalah salah satu cara menarik perhatian orang-orang untuk datang ke pusat-pusat pelatihan olahraga. Penawaran menarik itu dapat berupa potongan harga untuk jangka waktu tertentu, sehingga orang-orang yang tertarik ikut dapat memilih jangka waktu keikutsertaan mereka sendiri untuk berlatih. Usahakan agar semua sarana kelengkapan pelatihan olahraganya dapat digunakan secara bebas dan gratis.
- Bimbingan Latihan Langsung, Salah satu alasan mengapa orang-orang bersikap skeptis dengan sebuah cabang olahraga tertentu adalah karena mereka tidak mengerti sepenuhnya dengan olahraga itu (tata cara, proses, manfaat, sejarah dll). Pemberian bimbingan gratis kepada orang-orang yang skeptis tadi akan sangat membantu mereka untuk merasakan pengalaman langsung ketika memainkan atau melakoni olahraga itu. Bimbingan dapat dimulai dengan pembekalan, latihan lapangan dan kemudian percobaan bermain langsung di lapangan.
- Pelayanan Prima, Jika sudah berurusan dengan para partisipan baru dalam pelatihan, maka cara untuk membuat mereka betah adalah pelayanan yang baik. Hal ini dapat dimulai dari hal-hal sederhana, seperti fasilitas parkir gratis di pusat-pusat olahraga, makanan dan minuman dengan harga terjangkau atau kompetitif, pelayanan yang ramah dan fasilitas akomodasi yang dapat diakses dengan harga miring (kamar mandi, spa, ruang loker, kantin, kafe, kamar menginap dll). Tips-tips ini sebetulnya dapat diterapkan di pusat-pusat pelatihan olahraga apapun, tujuannya adalah agar partisipasi dari masyarakat dalam dunia olahraga dan pola hidup sehat menjadi meningkat.
b. Layanan Terhadap Penonton
Pada hakikatnya, pelayanan olahraga adalah salah satu usaha yang
dilakukan dunia olahraga baik pemerintah dan swasta untuk melayani konsumen (pelaku
olahraga) dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat memberikan kepuasan kepada pelaku
olahraga dan memenuhi kebutuhan serta keinginan pelaku olahraga, baik yang
berupa produk barang atau jasa.
Pelayanan olahraga adalah pelayanan
terbaik yang diberikan dunia olahraga baik pemerintah dan swasta untuk memenuhi harapan dan kebutuhan pelaku
olahraga, baik pelanggan didalam maupun diluar dunia olahraga. Secara
sederhana, pelayanan olahraga (excellent service) dapat diartikan sebagai suatu
pelayanan yang terbaik dalam memenuhi harapan dan kebutuhan pelaku olahraga.
Hakikat pelayanan olahraga itu sendiri adalah kemampuan
maksimum seseorang melalui sentuhan kemanusiaannya dalam melayani atau
berhubungan dengan orang lain. Jadi, persoalannya adalah bagaimana dapat
menyenangkan, memberikan pelayanan dan memberikan kepuasan kepada pelanggan
sesuai dengan harapan-harapannya.
Dengan kata lain, pelayanan olahraga
merupakan suatu pelayanan yang memenuhi standar kualitas. Pelayanan yang
memenuhi standar kualitas adalah suatu pelayanan yang sesuai dengan harapan dan
kepuasan pelaku olahraga/masyarakat olahraga.
Dalam pelayanan olahraga terdapat dua
elemen yang saling berkaitan, yaitu pelayanan dan kualitas. Kedua elemen
tersebut sangat penting untuk diperhatikan oleh tenaga pelayanan dunia olahraga
(pelatih, atlet, wasit, supporter, seponsor, penjual, pedagang, pelayan, atau
salesman). Konsep pelayanan olahraga dapat diterapkan pada berbagai organisasi,
instansi, pemerintah, ataupun perusahaan bisnis.
c. Layanan Terhadap Sponsor
Pentingnya
pengelolaan organisasi olahraga akan menjadi penentu untuk menunjang potensi
dan prestasi atlet di daerah. Hal itu yang disampaikan oleh Dr Imam Suyudi dari
Univeraitas Negeri Makassar sebagai nara sumber pada acara Lokakarya
Peningkatan Profesionalitas Manajemen dan Kapasitas Organisasi Olahraga.
Menurut
Imam, Sistem Keolahragaan di Indonesia saat ini masih di bawah pengaruh dua
peran penting yakni pengusaha atau swasta dan Perintah. Yang terjadi di
Indonesia sekarang ini, olahraga masih banyak mengandalkan peran pemerintah,
hanya ada beberapa bagian saja yamg sudah berjalan secara profesional di bawah
peran swasta. "Tidak bisa kita pungkiri bahwa cabang olahraga di Indonesia
masih banyak mengandalkan pemerintah, hanya ada beberapa saja yang bisa bekerja
sama baik dengan pihak swasta," kata Imam.
"Peran
pemerintah dalam hal ini Kemenpora menurutnya sudah luar biasa, banyak
daerah-daerah yang sudah mendapatkan bantuan berupa sarana dan prasarana
olahraga. Sekarang tinggal kita bagaimana cara mengelola semua prasarana dan
sarana itu dengan baik. Oleh karena itulah peran organisasi olahraga sangat
penting untuk mengembangkan itu," tambahnya.
Sementara
Dr Sofyan Hanif dari Universitas Negeri Jakarta yang memberikan materi dengan
tema Manajemen Kegiatan atau Event
Olahraga menyampaikan pengelolaan organisasi olahraga
juga memiliki pengaruh untuk menggelar event. Saat ini sudah banyak
pertandingan cabang olahraga yang mendapatkan sponsor karena cabang tersebut
memang menarik untuk di jual, seperti bulutangkis, sepakbola, basket atau yang
lain. Di daerah sendiri menurutnya harus bisa mengelola atau menggelar kegiatan
dengan menerapkan manajemen yang baik.
REFERENSI :
- Anonim. (2003). Gerakan Nasional Garuda Emas. Jakarta: KONI Pusat.
- Arifin Abdulrachman. (1973). Kerangka Pokok-Pokok Manajemen Umum. Jakarta: PT. Ikhtiar Baru.
- Bambang Tri Cahyono.(1995). Pengadaan Sumberdaya Manusia. Jakarta: IWAPI.
- Beveridge D. (1989. Tantangan Berprestasi. Jakarta: Banapura Aksara.
- Dirjen Olahraga Depdiknas. (2002). Pedoman Mekanisme Koordinasi Pembinaan Olahraga, Kesegaran Jasmani dan Kelembagaan Olahraga. Jakarta:Ditjen Olahraga.
- Dornan J. dan Maxwell J.C. (1998). Strategi Menuju Sukses. Jakarta: Network Twenty One.
- Hesselbein F. Goldsmith M. dan Beckhard R. (1997). The Leader of The Future. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
- Imai M, Gamba Kaizen. (1998). Pendekatan Akal Sehat, Berbiaya Rendah pada Manajemen, Jakarta: Yayasan Toyota.
- ISORI. (2003). Menata Ulang Bangunan Sistem Keolahragaan Nasional. Jakarta: PP. ISORI.
- James A. Fitzsimmons, Mona J. Fitzsimmons. (1994). Service Management for Competitive Advantage. Singapore: Mc Graw-Hill, Inc.
- Kantor Menpora. (1997). Visi 2020 Olahraga Indonesia. Jakarta: Menpora.\
- Komaludin. (1989). Manajemen. Jakarta: Depdikbud-Dirjen Dikti.
- KONI. (1999). Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. Jakarta: KONI Pusat
- Kotter J.P. (1997). Leading Change. Jakarta: PT. Sun.
- Kouzes J.M., dan Posner B-2. (1997). Kredibilitas. Jakarta: Profesional Books.
- Malayu S.P. Hasibuan. (1999). Organisasi dan Motivasi. Jakarta: Bumi Aksara.
- Morrisey G.L. (2002). Pemikiran Strategis. Jakarta: Prenhallindo.
- Prajudi Atmosudirdjo. (1978). Dasar-Dasar Ilmu Administrasi. Jakarta: Seri Pustaka Ilmu.
- Rusli Luthan. (2003). Olahraga, Kebijakan dan Politik, Jakarta: KONI dan Dirjen Olahraga.
- Salusu. (2000). Pengambilan Keputusan Stratejik. Jakarta: Grasindo.\
- Sondang P. Siagian. (1992). Fungsi-Fungsi Manajerial. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
- Stoner J.A. (1986). Manajemen. Jakarta: Erlangga.
- Sunarto dan Sahedhy Noor R. (2001). Manajemen Sumberdaya Manusia. Yogyakarta: BPFE-UST.
- Terry G.R. (1986). Principle of Management. Illinois Richard : D. Irwin, Inc. Homewood.
- The Liang Gie. (1978). Pengertian, Kedudukan, dan Perincian Ilmu Administrasi. Yogyakarta: Karya Kencana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar