Mengelola Lingkungan Eksternal dan Budaya Organisasi
Budaya memperlihatkan identitas yang
di miliki sebuah organisasi. Para manajer harus bisa beradaptasi dan mampu
menjawab kebutuhan dalam proses organisasi. Budaya organisasi sering berubah,
di mungkinkan karena factor pendorong untuk melakukan proses perbaikan dalam
organisasi
Selain budaya oeganisasi, lingkungan
eksternal juga mempengaruhi proses jalannya organisasi. Hal tersebut juga dapat
berpengaruh dalam pencapian organisasi yang efektif dan efesien. Para manajer
juga di tuntut agar dapat mempunyai inovasi-inovasi dari perubahan lingkungan
eksternal yang sering kali berubah bukan sebaliknya.
Ada tiga hal yang
perlu diperhatikan perusahaan dalam mengatasi faktor luar tersebut. Pertama,
perusahaan harus dapat melihat ketersediaan sumber daya-sumber daya sebagai
input seperti bahan baku tenaga kerja, modal dan metode. Semua input ini akan
dirubah atau ditransformasikan menjadi barang atau jasa. Kedua, perusahaan
perlu memperhatikan kebutuhan-kebutuhan berbagai pihak, seperti karyawan,
konsumen, pemasok, pemerintah, pemegang saham, dan masyarakat lainnya. Ketiga,
perusahaan perlu memperhatikan faktor luar lainnya, seperti ekonomi politik,
teknologi dan sosial.
Para manajer
perusahaan melaksanakan aktivitas manajemen seperti perencanaan,
pengorganisasian, penyusunan personalia, penggerakan, dan pengawasan dengan
menggunakan sumber daya-sumber daya secara efisien untuk mencapai tujuannya.
Disamping itu manajer harus memperhitungkan faktor-faktor luar (external
factor) organisasi seperti anggota-anggota masyarakat di luar organisasinya,
dan kebutuhan akan sumber daya manusia, teknologi, dan lain sebagainya. Faktor
luar organisasi ini mempunyai kekuatan dan tekanan untuk mempengaruhi kegiatan
organisasi. Berhasil tidaknya organisasi dipengaruhi oleh faktor-faktor luar.
Faktor luar
dimaksudkan disini adalah faktor luar organisasi dalam dan luar negeri
(international factor). Faktir international sangat besar pengaruhnya sebagai
faktor luar, ini berkaitan dengan perusahaan yang menggunakan input dari luar
negeri dan pasar luar negeri.
1. Pengertian
a. Lingkungan Organisasi
Organisasi dalam menjalankan
aktivitasnya untuk mencapai tujuan tidak terlepas dari lingkungan eksternal dan
lingkungan internal . Organisasi merupakan suatu wadah untuk memproses
masukan menjadi keluaran.
Lingkungan organisasi terdiri dari dua
elemen antara lain, lingkungan khusus dan lingkungan umum .
Lingkungan khusus disebut sebagai pihak yang terpengaruh secara langsung pada
organisasi, seperti pemilik perusahaan, karyawan, pemasok dan lain sebagainya
yang dapat mempengaruhi perusahaan secara langsung dan lingkungan khusus di
bagi menjadi dua yaitu pihak yang berkepentingan internal dan eksternal. Pihak
yang berkepentingan internal adalah para karyawan, dewan direkasi, dan pemilik,
sedangkan pihak yang berkepentingan eksternal termasuk pemasok, penyedia tenaga
kerja, pelanggan, dan pesaing.
b. Budaya organisasi
Budaya organisasi itu adalah sistem
makna dan keyakinan bersama yang dianut oleh para anggota organisasi yang
menentukan ,sebagaian besar cara mereka bertindak satu terhadap yang lain dan
terhadap orang luar. Budaya itu mewakili persepsi yang di anut bersama oleh
organisasi tersebutyang menentukan anggota-anggotanya harus berperilaku. Budaya
mempunyai beberapa makna yaitu :
- Budaya adalah sebuah presepsi , bukan sesuatu yang dapat disentuh atau dilihat secara fisik, namun para karyawan menerima dan memahami melalui apa yang mereka alami dalam organisasi.
- Budaya adalah organisasi yang bersifat deskriptif yaitu berkenaan dengan bagaimana para anggota menerima dan mengartikan budaya tersebut.
- Budaya merupakan aspek penerimaan ( penganutan ) yaitu meskipun para anggota dari latar belakang yang berbeda dan dari jenjang organisasi yang berbeda tetapi mereka cenderung mengartikan budaya organisasi dengan cara yang sama.
2. Macam - Macam
Lingkungan
Organisasi
a. Lingkungan
eksternal
Lingkungan eksternal diketahui
mempunyai peranan besar dalam mempengaruhi pengambilan keputusan manajerial,
proses dan struktur organisasi, maka lingkungan eksternal penting untuk selalu
dipantau dan dianalisis. Tetapi lingkungan eksternal secara keseluruhan sangat
sulit untuk dianalisis, karena lingkungan eksternal sangat
kompleks dan saling terkait satu sama lain.
Lingkungan eksternal terdiri dari
dua komponen, yakni lingkungan mikro dan lingkungan makro.
1). Lingkungan eksternal mikro (khusus)
Lingkungan eksternal mikro adalah unsur-unsur
yang berpengaruh langsung terhadap organisasi, yang terdiri dari pesaing,
penyedia , langganan , lembaga keuangan , pasar tenaga kerja , dan
perwakilan- perwakilan pemerintah.
- Pesaing, Pemahaman terhadap lingkungan persaingan yang
dihadapi akan membantu organisasi mengetahui posisi persaingannya sehingga
organisasi mampu mengoptimalkan operasionalnya sehingga organisasi dapat
memahami arena, sifat persaingan serta kekuatan dan kelemahan para
pesaing.
- Pelanggan, Situasi pasar dan langganan sangat mempegaruhi
perusahaan dalam menyusun strategi, kebijaksanaan dan taktik pemasaran. Untuk
mengarahkan kegiatan-kegiatan pemasaran, perusahaan harus menganalisis profil
langganan pada masa sekarang dan masa yang akan datang serta kondisi pasar.
Perusahaan akan dapat menjaga kelangsungan hidupnya dan berkembang bila ia
dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan.
- Pasar Tenaga Kerja, Tenaga kerja merupakan mitra strategis
perusahaan karena dengan memiliki tenaga kerja yang trampil perusahaan dapat
melaksanakan aktifitas perusahaan dengan efisien dan mempunyai keunggulan
dibandingkan dengan perusahan lain. Oleh karena itu perusahaan harus mampu
merekrut dan mempertahankan tanaga kerja yang terampil.
- Lembaga Keuangan, Untuk memperluas usahanya perusahaan
memerlikan adanya tambahan modal dari pihak lain yaitu lembaga-lembaga keuangan
seperti perbangkan, perusahaan investasi, asuransi dan pasar modal.
- Pemasok, Untuk memproduksi barang dan jasa perusahaan
sangat memerlukan peran suplier yaitu untuk menyadiakan behan baku, bahan
penolong, energi, peralatan dan input lain yang mendukung proses produksi.
2). Lingkungan eksternal makro (umum)
Lingkungan umum pada lingkungan
organisasi merupakan kondisi eksternal yang luas yang dapat mempengaruhi
organisasi serta berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja
organisasi. Lingkunganeksternal makro meliputi berbagai faktor,
antara lain kondisi ekonomi, politik dan hukum, sosial
budaya, demografi, teknologi, dan kondisi global yang mungkin
mempengaruhi organisasi.
- Kondisi ekonomi, Tingkat inflasi, masalah pengangguran, tingkat
pertumbuhan pendapatan nasional, keadaan neraca pembayaran, kondisi pasar saham
serta fluktuasi kurs valuta asing dan suku bunga, secara umum adalah beberapa
faktor ekonomi yang mempengaruhi praktik manajemen dalam aktivitas bisnis.
Terdapat hubungan timbal balik antara keadaan perekonomian dan aktivitas bisnis
atau dunia usaha. Kestabilan dan pertumbuhan ekonomi akan mendorong
perkembangan dunia usaha, dan sebaliknya perkembangan dunia usaha akan
mewujudkan kestabilan dan pertumbuhan ekonomi.
- Kondisi politik dan hukum, Terdapatnya kestabilan politik dan kebijakan
pemerintah yang sesuai dapat menciptakan suasana kondusif untuk mengembangkan
aktivitas organisasi bisnis di berbagai bidang. Pertimbangan hukum juga perlu
diperhatikan perusahaan, antara lain adanya peraturan pemerintah mengenai
pembentukan dan pengawasan organisasi yang membatasi kebijakan
manajerial, termasuk dalam hal pengelolaan sumber daya manusia.
- Kondisi sosial budaya, Para manajer perlu memperhatikan adanya
perubahan sosial budaya masyarakat khususnya pola dan tren pasar yang dituju.
Manajer perlu menyesuaikan strategi bisnis terutama pemasarannya dengan kondisi
nilai-nilai sosial, kebiasaan, dan selera konsumen. Sebagai contoh saat ini
tren nilai dan selera masyarakat perkotaan adalah kembali ke alam sehingga
perusahaan perlu menyesuaikan strategi pemasarannya, misal dengan membuat
produk yang alami tanpa bahan pengawet.
- Kondisi demografi, Kondisi demografi mencakup kebiasaan yang berlaku dalam
karakteristik fisik dari populasi, seperti jenis kelamin, usia, tingkat
pendidikan, lokasi geografis, pendapatan, konsumsi keluarga. Perubahan pada
karakteristik-karakteristik ini dapat berpengaruh pada kebijakan manajemen
perusahaan dalam merencanakan, mengorganisasikan, memimpin dan mengontrol
organisasi bisnisnya.
- Teknologi, Teknologi merupakan salah satu faktor lingkungan umum yang paling
dramatis atau paling cepat mengalami perubahan. Teknologi pun menjadi salah
satu faktor yang mempengaruhi keputusan manajer terutama dalam hal
pengembangan produk. Sebagai contoh, saat ini dinamika industry ponsel
sedang berkembang pesat, kita selalu mendapat informasi adanya tawaran
produk ponsel dengan berbagai fitur dan manfaat baru dalam waktu yang
sangat cepat. Hal ini karena terkait dengan perkembangan teknologi yang
terjadi. Dahulu kita hanya mengenal ponsel digunakan untuk menelepon saja,
namun dalam waktu beberapa tahun belakangan ini dengan perkembangan teknologi
yang sangat pesat, kita sudah dapat menemukan ponsel dengan tambahan fitur
kamera, video kamera atau bahkan komputer.
- Globalisasi, Globalisasi adalah salah satu faktor utama
yang mempengaruhi organisasi bisnis. Manajer dari perusahaan besar maupun
kecil yang ada di dalam negeri semakin ditantang dengan meningkatnya jumlah
pesaing sebagai dampak dari adanya pasar global yang merupakan bagian dari
lingkungan eksternal
b. Lingkungan Internal
Lingkungan internal adalah tempat manajer
bekerja yang mencakup budaya perusahaan, teknologi produksi, struktur
organisasi, dan fasilitas fisik.Lingkungan internal meliputi ;
pekerja/karyawan, dewan komisaris, dan pemegang saham.
- Pekerja/karyawan, Pekerja merupakan orang-orang yang bekerja di dalam lingkungan suatu
perusahaan atau organisasi yang menginginkan imbalan berupa upah atau
gaji, sementara manajer menginginkan adanya kinerja yang tinggi.
- Dewan komisaris, Dewan komisaris mewakili kepentingan para
pemegang saham dimana dewan komisaris memantau kegiatan dan mengawasi
manajemen, serta memastikan kegiatan akan berjalan mencapai tujuan.
Kedudukannya adalah independen terhadap manajemen.
- Pemegang saham, Tanggung jawab pemegang saham didasarkan pada
seberapa besar saham mereka terhadap perusahaan. Jika perusahaan memperoleh
keuntungan maka mereka memperoleh imbalan sebesar yang mereka sertakan.
c. Pengaruh Lingkungan
dan Budaya
Pengaruh terhadap budaya perusahaan
internal yang besar datang dari lingkungan eksternal. Budaya dapat sangat
beraneka ragam di dalam organisasi; namun demikian, organisasi yang
berada di dalam industri yang sama mungkin menunjukkan karakteristik budaya
yang serupa karena beroperasi di dalam lingkungan yang sama.
3. Budaya organisasi
Semua organisasi memiliki budaya. Budaya
organisasi dibangun dari kepercayaan yang dipegang teguh secara mendalam
tentang bagaimana organisasi seharusnya dijalankan atau beroperasi. Budaya
merupakan sistem nilai organisasi dan akan mempengaruhi cara pekerjaan
dilakukan dan cara pegawai berperilaku. Budaya organisasi merupakan wujud
anggapan yang dimiliki, diterima secara implisit oleh kelompok dan menentukan
bagaimana kelompok tersebut rasakan, pikirkan, dan bereaksi terhadap
lingkungannya yang beraneka ragam
4. Dimensi Budaya Organisasi
Riset mengemukakan bahwa ada tujuh
dimensi yang secara keseluruhan menangkap hakikat budaya organisasi. Setiap
dimensi tersebut dari rendah sampai tinggi, yang semata-mata disebut bukan
sebagai tipe budaya (rendah) atau tipe budaya (tinggi). Menilai organisasi dari
ketujuh dimensi itu akan memberikan gambaran mengenai unsur-unsur pembentuk
budaya organisasi tersebut. Dalam banyak organisasi, salah sati dimensi budaya
itu kadang muncul di atas yang lain dan biasanya membentuk kepribadian
organisasi dan cara kerja kerja anggota organisasi.
- Inovasi dan pengambilan resiko, Kadar seberapa karyawan didorong untuk
inovatif dan mengambil risiko.
- Perhatian pada detail, Kadar sebarapa karyawan diharapkan mampu
menunjukkan ketepatan, analisis, dan perhatian pada detail.
- Orientasi Hasil, Kadar seberapa manajer berfokus pada hasil
atau keluaran bukannya pada cara mencapai hasil itu.
- Orientasi orang, Kadar seberapa keputusan manajemen turut
mempengaruhi orang-orang yang ada dalam organisasi.
- Orientasi tim, Kadar seberapa pekerjaan disusun berdasar tim
bukannya perorangan.
- Keagresifan, Kadar seberapa keryawan agresif dan bersaing
daripada bekerjasama.
- Stabilitas, Kadar seberapa keputusan dan tindakan organisasi menekankan
usaha untuk mempertahankan status.
5. Fungsi dan
ciri-ciri Budaya
Organisasi
Menurut Robbins fungsi budaya organisasi sebagai berikut :
- Budaya menciptakan pembedaan yang jelas.
- Budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi.
- Budaya mempermudah timbulnya komitmen
- Budaya merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan
- organisasi itu dengan memberikan standar-standar yang tepat untuk dilakukan oleh karyawan.
- Budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan
- membentuk sikap serta perilaku karyawan.
Ciri-ciri Budaya Organisasi :
- Inovasi dan pengambilan resiko. Sejauh mana karyawan didukung untuk menjadi inovatif dan mengambil resiko.
- Perhatian terhadap detail. Sejauh mana karyawan diharapkan menunjukkan kecermatan, analisis dan perhatian terhadap detail.
- Orientasi hasil. Sejauh mana manajemen memfokus pada hasil bukannya pada teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil tersebut.
- Orientasi orang. Sejauh mana keputusan manajemen memperhitungkan efek pada orang-orang di dalam organisasi itu.
- Orientasi tim. Sejauh mana kegiatan kerja diorganisasikan sekitar tim-tim, ukannya individu.
- Keagresifan. Berkaitan dengan agresivitas karyawan.
- Kemantapan. Organisasi menekankan dipertahankannya budaya organisasi yang sudah baik.
6. Cara
Karyawan Mempelajari Budaya Perusahaan
a. Ceritera-ceritera
Cerita-ceria
mengenai bagaimana kerasnya perjuangan pendiri organisasi di dalam memulai
usaha sehingga kemudian menjadi maju seperti sekarang merupakan hal yang baik
untuk disebarluaskan. Bagaimana sejarah pasang-surut perusahaan dan bagaimana
perusahaan mengatasi kemelut dalam situasi tak menentu merupakan kisah yang
dapat menodorong dan memotivasi karyawan untuk bekerja keras jika mereka mau
memahaminya.
b. Ritual
/ Upacara-upacara
Semua masyarakat
memiliki corak ritual sendiri-sendiri. Di dalam perusahaan, tidak jarang
ditemui acara-acara ritual yang sudah mengakar dan menjadi bagian hidup
perusahaan. Sehingga tetap dipelihara keberadaannya, contohnya adalah selamatan
mulai musim giling di pabrik gula.
c. Simbol-simbol
material
Simbol-simbol
atau lambang-lambang material seperti pakaian seragam, ruang kantor dan
lain-lain, atribut fisik yang dapat diamati merupakan unsur penting budaya
organisasi yang harus diperhatikan sebab dengan simbol-simbol itulah dapat
dengan cepat diidentifikasi bagaimana nilai, keyakinan, norma, dan berbagai hal
lain itu menjadi milik bersama dan dipatuhi anggota organisasi.
Opini
Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa Pengaruh Lingkungan dalam Budaya Organisasi terdapat Kerjasama yang
terarah tersebut dilakukan dengan mengikuti pola interaksi antar tiap individu
atau kelompok. Pola interaksi tersebut diselaraskan dengan berbagai atauran,
norma, keyakinan, nilai-nilai tertentu sabagaimana ditetapkan oleh para pendiri
organisasi itu.Keseluruhan pola interaksi tersebut dalam waktu tertentu akan
membentuk suatu kebiasaan bersama atau memebentuk budaya organisasi.
Seorang pemimpin
harus mengetahui semua hal yang menyangkut tentang organisasi baik secara
individu mau kelompok. Sebaiknya sebuah organisasi lebih berprinsip dan berpegang teguh terhadap
konsep, visi, dan misinya agar suatu tujuan dari organisasi atau perusahaan
dapat tercapai dan terintegrasi dengan baik dan sempurna. Kerjasama dan
komunikasi adalah hal terpenting dalam menjalankan kegiatan-kegiatan
perusahaan. Agar tercipta kondisi kerja yang baik harus ada interaksi antar
pimpinan dengan pegawainya. Sebaiknya seorang pemimpin lebih mempersuasi
bawahannya daripada menggunakan kewenangannya untuk memerintah dengan kasar.
REFERENSI :
- Suad Husnan dan Suwarsono. Studi Kelayakan Proyek, Edisi 3, UPP AMP YKPN, Yogyakarta, 1994.
- Siswanto Sutojo, Studi Kelayakan Proyek : Teori dan Praktek, seri manajemen No.66, PPM, Jakarta, 1993.
- Sri Handaru Yuliati dan R. Agus Sartono, Studi Kelayakan, Depdikbud UT, Jakarta, 1985.
- Suratman, Studi Kelayakan Proyek : Teknik dan Prosedur Penyusunan Laporan, J&J Learning, Edisi 1, Cetakan 1, Yogyakarta, 2001.
- Husein Umar, Studi Kelayakan Bisnis : Manajemen, Metode dan Kasus.PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,2000.
- Kerzner, Harlord, Project Management: A System Approach to Planning, Scheduling and Controlling, 2nd.ed, CBS Publisher & Distributor, New Delhi.
- Barrett, Richard (2003). Vocational Business: Training, Developing and Motivating People – Business & Economics– halaman 51.
- Griffin, R. (2006). Business, 8th Edition. NJ: Prentice Hall.
- Lee Katz, Robert (1974). Skills of an Effective Administrator. Harvard Business Press.
- Sunaryo, Widodo. Pengantar Pemahaman Tentang Manajemen. Slide Presentasi Program Pascasarjana Universitas Pakuan.
SUMBER LAIN :
Wikipedia.org. Manajemen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar