Kamis, 16 September 2021

STUDI KELAYAKAN BISNIS - ASPEK PASAR (KONSEP POKOK DALAM ASPEK PASAR)

 Aspek Pasar : Konsep Pokok dalam Aspek Pasar

 



Di masa yang lalu sebelum ilmu pemasaran berkembang dan dikenal secara luas seperti sekarang ini, setiap perusahaan akan berusaha untuk terlebih dahulu berproduksi sebanyak-banyaknya, baru kemudian berusaha menjualnya kembali. Perusahaan tidak akan peduli dengan kondisi permintaan yang ada, sehingga banyak di antara produsen mengalami kegagalan dan bahkan terus merugi.

 

Sekarang sudah banyak produsen yang terlebih dahulu melakukan riset pasar dengan berbagai cara,misalnya dengan test pasar melalui pemasangan iklan,seolah-olah barangnya sudah ada. Tujuannya yaitu untuk melihat kondisi permintaan yang ada sekarang ini terhadap produk yang akan diproduksi, apakah mendapat tanggapan atau tidak dari calon konsumen, baik kualitas maupun harga. 

 

Pasar dan pemasaran merupakan aspek dasar yang diteliti dalam studi kelayakan. Analisis yang dilakukan pada aspek ini akan menjawab pertanyaan apakah produk yang dihasilkan oleh perusahaan memiliki peluang pasar.

 

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yakni potensi pasar, jumlah konsumen, daya beli masyarakat, segmentasi, situasi persaingan di industri tersebut, dan lain-lain.

 

Dalam melakukan pembuatan dan penilaian studi kelayakan melalui tahap-tahap yag telah ditentukan, hendaknya dilakukan secara benar dan lengkap. Kemudian setiap tahapan memiliki berbagai aspek yang harus diteliti, diukur dan dinilai sesuai dengan ketentuan yang telah ditentukan.

 

Ada beberapa aspek yang perlu dilakukan studi untuk menentukan kelayakan suatu usaha. Masing-masing aspek tidak berdiri sendiri akan tetapi saling berkaitan, salah satunya adalah aspek pasar dan pemasaran.

 

Aspek pasar dan pemasaran, berkaitan dengan potensi pasar produk yang akan dipasarkan, analisis kekuatan pesaing, estimasi penjualan yang mungkin bisa diraih (market share).

 

Aspek pasar dan pemasaran mencoba mempelajari tentang :

  1. Permintaan, baik secara total ataupun diperinci menurut daerah, jenis konsumen, perusahaan besar pemakai. Di sini juga perlu diperkirakan tentang proyeksi permintaan tersebut.
  2. Penawaran, baik yang berasal dari dalam negeri, maupun juga yang berasal dari impor. Bagaimana perkembangannya di masa lalu dan bagaimana perkiraan di masa yang akan datang. Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran ini, seperti jenis barang yang bisa menyaingi, perlindungan dari pemerintah, dan sebagainya, perlu pula diperhatikan.
  3. Harga, dilakukan perbandingan dengan barang-barang impor, produksi dalam negeri lainnya. Apakah ada kecenderungan perubahan harga, dan kalau ya, bagaimana polanya.
  4. Program pemasaran, mencakup strategi pemasaran yang akan dipergunakan,”marketingmix”. Identifikasi siklus kehidupan produk, pada tahap apa produk yang akan dibuat.
  5. Perkiraan penjualan yang bisa dicapai perusahaan, market share yang bisa dikuasai perusahaan.

 

A. Karakteristik Aspek Pasar

1. Karakteristik Aspek Pasar

Pasar didefinisikan  sebagai tempat bertemunya penjual pembeli atau tempat terjadinya transaksi jual dan beli sedangkanpemasaran  didefinisikan sebagai suatu proses terjaditransaksi jual dan beli.

 

Dari definisi singkat di atas, dapat disimpulkan bahwa pasar bersifat statis sedangkan pemasaran bersifat dinamis. Jika kita menggunakan kata pemasaran berarti kata tesebut sudah mengandung kata pasar. Pemasaran seringkali disebut sebagai ujung tombak perusahaan. Ujung tombak pada sebuah tombak akan menempati posisi terdepan dan analoginya pada perusahaan, pemasaran merupakan pos terdepan bagi setiap perusahaa Tanpa adanya aktivitas pemasaaan maka tidak akan tercipta sumber penghasilan. Jika sumber penghasilan tidak tercipta sedangkan biaya dan beban sudah terjadi maka berarti perusahaan menderita kerugian.

 

Didalam sebuah konsep akuntansi laba akan diakui manakala transaksi penjualan telah dilakukan. Sedangkan beban sudah dapat diakui sebagai , kerugian apabila sudah dikeluarkan. Karena pemasaran merupakan ujung tombak. perusahaan dan memegang peran yang sangat menentukan maka pemasaran dianggap mempunyai dimensi pertama (dimensi utama). Para pemilik proyek bisnis harus lebih memperhatikan berbagai aspek yang terkait dengan pemasaran.

 

2. Bentuk-bentuk Pasar

a. Pasar Persaingan Sempurna

Pasar persaingan sempurna (perfect competition market) merupakan pasar tempat kekuatan permintaan dan kekuatan penawaran dapat bergerak secara leluasa.

Adapun ciri-ciri persaingan sempurna adalah sebagai berikut :

  • Jumlah pembeli dan penjual banyak
  • Barang dan jasa yang diperjualbelikan bersifat homogen
  • Sumber produksi bebas bergerak
  • Pembeli dan penjual mengetahui keadaan pasar
  • Pembeli dan penjual bebas keluar masuk pasar
  • Bebas dari campur tangan pemerintah

b. Pasar Persaingan Tidak Sempurna

Pasar persaingan tidak sempurna yaitu pasar di mana terdapat satu atau beberapa penjual yang menguasai pasar atau harga, serta satu atau beberapa pembeli yang menguasai pasar atau harga. Jika suatu perusahaan bisa mempengaruhi harga pasar, maka pasar tempat perusahaan itu menjual produknya dapat digolongkan sebagai pasar persaingan yang tidak sempurna. Contohnya yaitu PLN.

c. Pasar Persaingan Monopolistik

Kondisi pasar semacam ini akan terjadi jika pasar dikuasai oleh beberapa penjual atau produsen dari satu jenis barang atau jasa yang berlainan kualitas, bentuk, ukuran, atau yang diistilahkan sebagai product differentation (pembedaan produk). Dengan kata lain, bahwa pasar persaingan monopolistik pada dasarnya merupakan pasar di antara pasar persaingan sempurna dengan pasar monopoli.

Secara umum, terdapat ciri-ciri pasar persaingan monopolistik yaitu sebagai berikut :

  • Jumlah penjual atau produsen cukup banyak
  •  Masing-masing penjual atau produsen masih dapat mempengaruhi harga
  •  Barang yang diperjualbelikan tidak homogen

 

B. Data dan Sumber Data

1. Jenis Data

Secara umum jenis data yang diperlukan dalam studi kelayakan bisnis adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif biasanya berupa data mengenai uraian dalam bentuk kalimat secara naratif dan sulit diukur dengan angka bahkan tidak bisa diukur. Sedangkan data kuantitatif adalah data yang dapat diukur dengan angka atau dapat dikuantifikasikan.

 

Terdapat 2 jenis data yaitu data primer dan data sekunder

a. Data Primer, Data primer merupakan data yang diperoleh dari peneliti secara langsung. Ada berbagai cara untuk mengumpulkan data primer antara lain :

  • Metode Survey yaitu proses pengumpulan data dengan cara menginterview orang – orang / konsumen dalam jumlah terbatas ( sample ) yang dipilih dari sekumpulan orang yang lebih luas.
  • Metode Observasi adalah suatu cara yang digunakan untuk mengumpulkan data primer dengan mengobservasi sipelaku dan mencatat hasilnya.
  • Experimental Method. Metode ini bertujuan untuk menemukan hubungan sebab akibat dengan menghilangkan penjelasan – penjelasan yang bertentangan dengan hasil observasi. Percobaan ini dapat dilakukan di laboratorium ataupun di lapangan.

b. Data Skunder, Data skunder adalah informasi yang telah ada pada suatu tempat yang dikumpulkan untuk suatu maksud tertentu. Penggunaan sumber informasi data sekunder penting bagi perusahaan karena bila data – data informasi yang diperlukan dapat diperoleh dari data – data sekunder maka perusahaan tidak perlu mencari melalui data primer. Sumber – sumber data skunder :

  • Sumber internal yaitu sumber yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri. Sumber intern mencakup : laporan rugi laba perusahaan, neraca, angka penjualan, catatan persediaan, laporan riset sebelumnya, dan lain – lain.
  • Sumber external yaitu sumber yang berasal dari luar perusahaan, antara lain : pemerintah, data komersial, majalah / buku – buku, assosiasi profesional, sumber – sumber lain.

 

2. Sumber Data

Data dan informasi merupakan hal-hal yang sangat penting dalam menganalisis suatu usaha, karena tanpa adanya data dan informasi yang jelas, maka hasil studi kelayakan yang kita lakukan tidak akan berhasil dengan baik. Oleh karena itu perlu dicari sumber-sumber data dan informasi yang benar-benar dapat dipercaya keabsahannya.

 

Dalam studi kelayakan bisnis sumber data diperoleh baik dari sumber primer maupun sumber sekunder. Sumber primer (langsung dari objek yang diteliti) yaitu data yang diperoleh masih belum mengalami pengolahan lebih lanjut atau modifikasi. Sedangkan data ang berasal dari sumber sekunder (tidak langsung dari objek yang diteliti) adalah data yang biasanya sudah mengalami pengolahan lebih lanjut atau telah mengalami modifikasi. Penggunaan kedua sumber data tersebut tergantung dari kondisi dimana data tersebut dibutuhkan.


Di Indonesia umumnya agak terbatas data yang  bisa diperoleh dari sumber sekunder karena belum membudayanya usaha pengumpulan data dari instansi-instansi. Data yang bisa diperoleh dalam bentuk data sekunder umumnya berasal dari instansi-instansi pemerintah. Adapun sumber-sumber data yang dapat diperoleh serta dapat dipercaya adalah antara lain :

  • Data yang bersumber dari berbagai publikasi yang diterbitkan oleh Biro Pusat Statistik (BPS) atau Kantor Statistik Daerah. Seperti misalnya: Statistik tentang ekspor, impor, indikator ekonomi, statistical year book of indonesia, untuk lingkup nasional dan berbagai daerah dalam angka untuk lingkup regional.
  • Data yang bersumber dari publikasi yang dikeluarkan oleh BKPM(D)-Badan Koordinasi Penanaman Modal (Daerah)-seperti kesempatan berusaha yang masih diberi prioritas dan mana yang tidak lagi. Daftar ini sering disebut sebagai Daftar Skala Prioritas.
  • Data yang bersumber dari publikasi yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, Persatuan Bank-bank Swasta Nasional (Perbanas) maupun oleh lembaga keuangan lainnya. Umumnya menyangkut ekonomi dan perbankan.
  • Data yang bersumber dari publikasi yang dikeluarkan oleh Asosiasi Industri dan Dagang yang membawahi jenis usaha yang sejenis.
  • Data yang bersumber dari publikasi yang dikeluarkan oleh lembaga-lembaga yang bekerja sebagai lembaga penelitian, baik yang dilakukan oleh pemerintah, seperti LIPI, maupun swasta
  • Data yang bersumber dari publikasi Ekonomi dan Bisnis, baim dari koren maupun majalah.
  • Data yang bersumber dari dapartemen teknis, biasanya daat-data dan informasi yang dikeluarkan terkumpul dari tahun ke tahun, misalnya jika usaha pertanian, maka perlu dicari dari Dapartemen pertanian
  • Data dan infromasi yang bersumber dari Universitas atau Perguruan Tinggi lainnya, dan
  • Sumber-sumber lainnya.

Karena masih terbatasnya publikasi-publikasi ini, maka sering pihak yang melakukan  studi kelayakan harus mengumpulkan sendiri data primer. Dan ini merupakan salah satu hambatan dalam pembuatan studi kelayakan, karena akan memerlukan waktu yang lebih lama dan juga biaya yang lebih mahal.

 

3. Cara Memperoleh Data

Terdapat beberapa cara untuk memperoleh dan menggali data, diantaranya adalah observasi (pengamatan langsung dilapangan), Tanya jawab, dan kuisioner, yang biasanya digunakan untuk menggali sumber data primer serta dokumentasi yang biasanya digunakan untuk manggali data sekunder. Penggalian data tersebut jelas memerlukan dana, waktu dan tenaga yang reatif besar tergantung banyaknya variasi data yang ingin digali terlebih jika data tersebut merupakan data primer.

 

C. Peramalan Permintaan

1. Peramalan Permintaan (Forecasting Demand)

Peramalan adalah suatu proses untuk memperkirakan berapa kebutuhan di masa datang yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang ataupun jasa. Salah satu jenis peramalan adalah peramalan permintaan. Peramalan permintaan (forecasting demand) merupakan tingkat permintaan produk –produk yang diharapkan akan terealisasi untuk jangka waktu tertentu pada masa yang akan datang

 

2. Karakteristik Peramalan Yang Baik

Peramalan yang baik itu mempunyai beberapa kriteria yang penting, antara lain akurasi, biaya,dan kemudahan. Penjelasan dari kriteria-kriteria tersebut adalah sebagai berikut :

a. Akurasi

Akurasi dari suatu hasil peramalan dapat diukur dengan hasil kebiasaan dan kekonsistensian peramalan tersebut. Hasil peramalan dikatakan bisa apabila peramalan  tersebut bila terlalu tinggi  atau rendah  dibandingkan  dengan kenyataan yang sebenarnya terjadi. Hasil peramalan dapat dikatakan konsisten bila besarnya kesalahan peramalan  relatif kecil.

Peramalan  yang terlalu rendah akan mengakibatkan kekuranga persediaan, sehingga permintaan konsumen  tidak  dapat  dipenuhi  segera akibatnya  perusahaan dimungkinkan  kehilangan  pelanggan  dan  kehilangan  keuntungan penjualan. Peramalan yang terlalu tinggi akan mengakibatkan terjadinya penumpukan persediaan, sehingga banyak modal yang terserap sia-sia dari  hasil  peramalan  ini  berperan  penting  dalam menyeimbangkan persediaan yang ideal.

b. Biaya

Biaya  yang  diperlukan  dalam  pembuatan  suatu  peramalan  yaitu tergantung dari jumlah item yang diramalkan, lamanya periode peramalan, dan metode peramalan yang dipakai. Ketiga faktor pemicu tersebut akan mempengaruhi berapa banyak data yang dibutuhkan, bagaimana pengolahan  datanya (manual atau komputerisasi),bagaimana penyimpanan datanya dan siapa tenaga ahli yang diperbantukan. Metode  peramalan  harus  disesuaikan  dengan  dana  yang  tersedia  dan tingkat akurasi yang ingin didapat, misalnya item-item yang penting akan diramalkan dengan metod yang sederhana dan murah. Prinsip  ini merupakan hasil adopsi dari hukum Pareto ( Analisa ABC ).

c. Kemudahan

Penggunaan suatu metode peramalan yang sederhana, mudah dibuat, dan mudah diaplikasikan  akan  memberikan  keuntungan  bagi  perusahaan. Percuma memakai metode yang canggih, tetapi tidak dapat diaplikasikan pada sistem perusahaan karena keterbatasan dana, sumber daya manusia, maupun peralatan teknologi.

 

2. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Peramalan Permintaan

Permintaan suatu produk pada suatu perusahaan tertentu sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan yang saling berinteraksi dalam pasar yang berada di luar kendali perusahaan. Dimana faktor – faktor lingkungan tersebut akan mempengaruhi peramalan. Berikut ini beberapa faktor lingkungan yang mempengaruhi peramalan yaitu sebagai berikut :

  • Kondisi umum bisnis dan ekonomi
  • Reaksi dan tindakan pesaing
  • Tindakan pemerintah
  • Kecenderungan pasar
  • Siklus hidup produk
  • Gaya dan mode
  • Perubahan permintaan
  • konsumenInovasi teknologi

 

3. Langkah-Langkah Peramalan

Agar peramalan memberikan hasil yang memuaskan, maka haruslah mengikuti prosedur atau langkah-langkah yang telah ditetapkan dalam peramalan. Dengan mengikuti setiap langkah yang telah ditetapkan paling tidak bisa menghindarai kesalahan, sehingga hasil ramalan tidak perlu diragukan lagi.

 

Secara umum langkah-langkah yang dilakukan dalam peramalan yaitu sebagai berikut :

a. Mengumpulkan data

Data yang dikumpulkan selengkap mungkin untuk beberapa periode. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan pengumpulan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari berbagai sumber seperti perpustakaan, majalah, serta laporan lainnya dan pengumpulan data primer, data yang diperoleh dari lapangan dengan menggunakan observasi, wawancara atau dengan menyebarkan kuesioner.

b. Mengolah data

Data yang telah dikumpulkan kemudian dibuat tabulasi data sehingga akan diketahui pola data yang dimiliki dan memudahkan untuk melakukan peramalan melalui metode peramalan yang ada.

c. Menentukan metode peramalan

Peramalan yang diinginkan yaitu dengan menggunkan metode yang paling tepat. Pemilihan metode peramalan yaitu dengan mempertimbangkan faktor horizon waktu, pola data, jenis peramalan, faktor biaya, ketepatan dan kemudahan penggunaannya.

d. Memproyeksikan data

Agar dapat meminimaliskan penyimpangan terhadap perubahan maka perlu dilakukannya proyeksi data dengan pertimbangan faktor perubahan seperti perubahan ekonomi, politik, sosial atau perubahan kemasyarkatan lainnya untuk beberapa periode.

e. Mengambil keputusan

Hasil peramalan yang sudah dilakukan akan digunkan untuk mengambil keputusan untuk membuat berbagai perencanaan seperti perencanaa produksi, keuangan, penjualan dan perencanaan lainnya baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.

 

D. Strategi Pemasaran

1. Strategi pemasaran,

Strategi merupakan langkah-langkah yang harus dijalankan oleh suatu perusahaa untuk mencapai tujuannya. Kadang-kadang langkah yang harus dihadapi sangat terjal dan berliku-liku namun ada pula langkah yang relatif mudah. Disamping itu juga terdapat banyak rintangan atau cobaan yang dihadapi untuk mencapai tujuan, oleh karena itu setiap langkah harus dijalankan secara hati-hati dan terarah.

 

Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untukmerencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang yangdapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan.

 

Strategi pemasaran dapat dinyatakan sebagai dasar tindakan yang mengarah pada kegiatan atau usaha pemasaran, dari suatu perusahaan, dalam kondisi persaingan dan lingkungan yang selalu berubah agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan.

 

Strategi pemasaran merupakan alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.

 

2. Bentuk-Bentuk Strategi  Pemasaran

a. Strategi produk

Dalam strategi marketing mix, langkah yang pertama dilakukan adalah strategi produk. Hal ini penting karena yang akan dijual adalah produk dan konsumen akan mengenal perusahaan melalui produk yang ditawarkan. Dalam strategi produk yang perlu diingat yaitu yang berkaitan dengan produk secara utuh, mulai dari nama produk, bentuk, isi, atau pembungkus,karena strategi produk berkaitan dengan produk secara keseluruhan,

Strategi produk yang perlu dan harus dilakukan oleh suatu perusahaan dalam mengembangkan produknya adalah sebagai berikut :

  • Menentukan Logo dan Motto, Logo merupakan ciri khas dari suatu perusahaan produk, sedangkan motto merupakan serangkaian kata yang berisikan misi dan visi perusahaan dalam melayani masyarakat. Baik logo maupun motto harus dirancang secara baik dan benar
  • Menciptakan Merk, Merek merupakan suatu tanda nama untuk produk bagi konsumen untuk mengenal barang atau jasa yang ditawarkan. Pengertian merek sering diartikan sebagai nama, istilah, simbol dan desain.
  • Menciptakan Kemasan, Kemasan merupakan pembungkus suatu produk. Penciptaan kemasan pun harus memenuhi berbagai persyaratan, seperti : Kualitas kemasan (tidak mudah rusak),Bentuk atau ukurantermasuk desain  harus menarik untuk menarik daya beli konsumen.
  • Keputusan Label, Label adalah sesuatu yang dilekatkan pada produk yang ditawarkan dan merupakan bagian dari kemasan.

b. Strategi Harga

Harga yaitu sejumlah nilai (dalam mata uang) yang harus dibayarkan konsumen untuk membeli atau menikmati barang atau jasa yang diawarkan. Penentuan harga merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan marketing mix. Penentuan harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan karena mengingat harga merupakan salah satu penyebab laku tidaknya produk dan jasa yang ditawarkan. Jika kita Salah dalam menentukan harga akan berakibatkan fatal terhadap produk yang ditawarkan dan berakibat tidak lakunya produk tersebut di pasar.

Penentuan harga yang akan ditetapkan harus dapat disesuaikan dengan tujuan perusahaan. Adapun tujuan dari penetuan harga oleh suatu perusahaan secara umum adalah sebagai berikut :

  • Untuk bertahan hidup, Jika tujuan perusahaan dalam menentukan harga yaitu untuk bertahan hidup, maka penentuan harga dilakukan semurah mungkin. Tujuannya adalah agar produk atau jasa yang ditawarkan laku dipasaran dengan harga murah, tetapi masih dalam kondisi  yang menguntungkan.
  • Untuk memaksimalkan laba, Penentuan harga bertujuan agar penjualan kita dapat meningkat, sehingga laba menjadi maksimal. Penentuan harga biasanya dapat diakukan dengan harga murah, sedang dan tinggi
  • Mutu produk, Tujuan penentuan suatu harga dengan pertimbangan mutu produk yaitu untuk memberikan kesan bahwa produk atau jasa yang ditawarkan memiliki kualitas yang tinggi atau lebih tinggi dari kualitas pesaing. Biasanya harga akan ditentukan setinggi mungkin karna masih ada anggapan bahwa produk yang berkualitas adalah produk yang harganya lebih tinggi dibandingkan harga pesaing.
  • Karena pesaing, Penentuan harga dengan melihat harga dari pesaing bertujuan agar harga yang ditawarkan lebih kompetitif dibandingkan harga yang ditawarkan oleh pesaing. Artinya dapat melebihi harga pesaing untuk produk tertentu atau sebaliknya bisa lebih rendah.

3. Strategi Tempat

Sebelum kita memulai usaha kita terlebih dahulu melihat kondisi tempat yang kita akan gunakan. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih lokasi usaha yaitu :

  • Tingkat kepadatan penduduk sekitar
  • Besar pendapatan masyarakat sekitar lokasi
  • Khalayak ramai
  • Pilih lokasi usaha yang tingkat kompetisinya rendah
  • Tingkat keamaan yang mendukung.

4. Strategi  Promosi

Promosi pada hakekatnya merupakan suatu komunikasi pemasaran, artinya aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan,

 

OPINI

Studi kelayakan bisnis merupakan hal yang penting sebelum memulai bisnis. Namun untuk bisa mempraktekannya memang membutuhkan effort yang lebih karena memang tidaklah mudah. Tetapi ini perlu anda lakukan daripada bisnis gagal.

 

Di dalam studi kelayakan bisnis banyak aspek yang mempengaruhinya. Salah satu aspek yang mempengaruhi dan dianggap paling penting yaitu aspek pasar. Dimana Pasar dapat diartikan sebagai tempat bertemunya antara penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual beli.Struktur pasar dapat dikelompokkan menjadi Pasar persaingan sempurna,Pasar persaingan monopolistic, Pasar oligopoly dan  Pasar monopoli. Selain aspek pasar kita juga harus memperhatikan strategi apa yang akan kita lakukan agar bisnis atau usaha yang dijalankan dapat berkembang.

 

REFERENSI :

  1. Sadono Sukirno, Pengantar Teori Mikro Ekonomi, Edisi Ketiga, Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002.
  2. Basu Swastha,DH,SE,MBA, Pengantar Bisnis Modern, Liberty, Yogyakarta, 1993.
  3. Indriyo Gito Sudarmo M, Com, Drs, Pengantar Bisnis, BPFE, Yogyakarta, 1996.
  4. Kusnadi HMAD, Drs, Msi, Dadang Suherman, SE, MSi, Nur Rahman, Drs, MM,
  5. Pengantar Bisnis Niaga (dengan pendekatan kewiraswastaan), STAIN, Malang, 1998.
  6. M. Fuad, Chrisine H, Nurlela, Sugiarto, Paulus YEF, Pengantar Bisnis, Gramedia, Jakarta, 2001
  7. Ricky W. Griffin, Ronald J. Ebert (Prof. Dr. Wagiono Ismangil), Bisnis, Jilid 1, Prenhallindo, Jakarta, 1998
  8. Ricky W. Griffin, Ronald J. Ebert (Prof. Dr. Wagiono Ismangil), Bisnis, Jilid 2, Prenhallindo, Jakarta, 1998
  9. Widyatmini, Pengantar Bisnis, Gunadarma, Jakarta, 1992

 

SUMBER LAIN :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEPEMIMPINAN & PENGAMBILAN KEPUTUSAN

KEPEMIMPINAN & PENGAMBILAN KEPUTUSAN Oleh : Eko Yulianto, ST, MM, MSD (NIDN 0325077407) A. Pendahuluan Pengelolaan suatu bisnis, baik it...