Aspek Pasar : Konsep Pokok dalam Aspek Pasar
Di masa yang lalu
sebelum ilmu pemasaran berkembang dan dikenal secara luas seperti sekarang ini,
setiap perusahaan akan berusaha untuk terlebih dahulu berproduksi
sebanyak-banyaknya, baru kemudian berusaha menjualnya kembali. Perusahaan tidak
akan peduli dengan kondisi permintaan yang ada, sehingga banyak di antara
produsen mengalami kegagalan dan bahkan terus merugi.
Sekarang sudah
banyak produsen yang terlebih dahulu melakukan riset pasar dengan berbagai
cara,misalnya dengan test pasar melalui pemasangan iklan,seolah-olah barangnya
sudah ada. Tujuannya yaitu untuk melihat kondisi permintaan yang ada sekarang
ini terhadap produk yang akan diproduksi, apakah mendapat tanggapan atau tidak
dari calon konsumen, baik kualitas maupun harga.
Pasar dan pemasaran merupakan aspek dasar yang
diteliti dalam studi kelayakan. Analisis yang dilakukan pada aspek ini akan
menjawab pertanyaan apakah produk yang dihasilkan oleh perusahaan memiliki
peluang pasar.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, ada
beberapa hal yang harus diperhatikan yakni potensi pasar, jumlah konsumen, daya
beli masyarakat, segmentasi, situasi persaingan di industri tersebut, dan
lain-lain.
Dalam melakukan pembuatan dan penilaian studi
kelayakan melalui tahap-tahap yag telah ditentukan, hendaknya dilakukan secara
benar dan lengkap. Kemudian setiap tahapan memiliki berbagai aspek yang harus
diteliti, diukur dan dinilai sesuai dengan ketentuan yang telah ditentukan.
Ada beberapa aspek yang perlu dilakukan studi
untuk menentukan kelayakan suatu usaha. Masing-masing aspek tidak berdiri sendiri
akan tetapi saling berkaitan, salah satunya adalah aspek pasar dan pemasaran.
Aspek pasar
dan pemasaran, berkaitan dengan potensi pasar produk yang
akan dipasarkan, analisis kekuatan pesaing, estimasi penjualan yang mungkin
bisa diraih (market share).
Aspek pasar dan pemasaran mencoba mempelajari
tentang :
- Permintaan, baik secara
total ataupun diperinci menurut daerah, jenis konsumen, perusahaan besar
pemakai. Di sini juga perlu diperkirakan tentang proyeksi permintaan tersebut.
- Penawaran, baik
yang berasal dari dalam negeri, maupun juga yang berasal dari impor. Bagaimana
perkembangannya di masa lalu dan bagaimana perkiraan di masa yang akan datang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran ini, seperti jenis barang yang bisa
menyaingi, perlindungan dari pemerintah, dan sebagainya, perlu pula
diperhatikan.
- Harga, dilakukan
perbandingan dengan barang-barang impor, produksi dalam negeri lainnya. Apakah
ada kecenderungan perubahan harga, dan kalau ya, bagaimana polanya.
- Program pemasaran, mencakup strategi pemasaran yang akan dipergunakan,”marketingmix”. Identifikasi siklus kehidupan produk, pada tahap apa produk yang akan dibuat.
- Perkiraan penjualan yang bisa dicapai perusahaan, market share yang bisa dikuasai perusahaan.
A. Karakteristik Aspek
Pasar
1. Karakteristik Aspek Pasar
Pasar didefinisikan sebagai tempat
bertemunya penjual pembeli atau tempat terjadinya transaksi jual dan beli sedangkan, pemasaran didefinisikan sebagai suatu proses
terjadi, transaksi
jual dan beli.
Dari definisi singkat di atas, dapat
disimpulkan bahwa pasar bersifat statis sedangkan pemasaran bersifat dinamis. Jika kita menggunakan kata pemasaran
berarti kata tesebut sudah mengandung kata pasar. Pemasaran seringkali disebut
sebagai ujung tombak perusahaan. Ujung tombak pada sebuah tombak akan menempati
posisi terdepan dan analoginya pada perusahaan, pemasaran merupakan pos
terdepan bagi setiap perusahaa Tanpa adanya aktivitas pemasaaan maka tidak akan
tercipta sumber penghasilan. Jika sumber penghasilan tidak tercipta sedangkan
biaya dan beban sudah terjadi maka berarti perusahaan menderita kerugian.
Didalam sebuah konsep akuntansi laba akan
diakui manakala transaksi penjualan telah dilakukan. Sedangkan beban sudah
dapat diakui sebagai , kerugian apabila sudah dikeluarkan. Karena pemasaran
merupakan ujung tombak. perusahaan dan memegang peran yang sangat menentukan
maka pemasaran dianggap mempunyai dimensi pertama (dimensi utama). Para pemilik
proyek bisnis harus lebih memperhatikan berbagai aspek yang terkait dengan
pemasaran.
2. Bentuk-bentuk Pasar
a. Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna (perfect competition
market) merupakan pasar tempat kekuatan permintaan dan kekuatan penawaran dapat
bergerak secara leluasa.
Adapun ciri-ciri persaingan sempurna adalah
sebagai berikut :
- Jumlah pembeli dan penjual banyak
- Barang dan jasa yang diperjualbelikan bersifat homogen
- Sumber produksi bebas bergerak
- Pembeli dan penjual mengetahui keadaan pasar
- Pembeli dan penjual bebas keluar masuk pasar
- Bebas dari campur tangan pemerintah
b. Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Pasar persaingan tidak sempurna yaitu pasar di
mana terdapat satu atau beberapa penjual yang menguasai pasar atau harga, serta
satu atau beberapa pembeli yang menguasai pasar atau harga. Jika suatu
perusahaan bisa mempengaruhi harga pasar, maka pasar tempat perusahaan itu
menjual produknya dapat digolongkan sebagai pasar persaingan yang tidak sempurna.
Contohnya yaitu PLN.
c. Pasar Persaingan Monopolistik
Kondisi pasar semacam ini akan terjadi jika
pasar dikuasai oleh beberapa penjual atau produsen dari satu jenis barang atau
jasa yang berlainan kualitas, bentuk, ukuran, atau yang diistilahkan sebagai
product differentation (pembedaan produk). Dengan kata lain, bahwa pasar
persaingan monopolistik pada dasarnya merupakan pasar di antara pasar
persaingan sempurna dengan pasar monopoli.
Secara umum, terdapat ciri-ciri pasar
persaingan monopolistik yaitu sebagai berikut :
- Jumlah penjual atau produsen cukup banyak
- Masing-masing penjual atau produsen masih dapat mempengaruhi harga
- Barang yang diperjualbelikan tidak homogen
B. Data dan Sumber Data
1. Jenis Data
Secara umum jenis data yang diperlukan dalam studi
kelayakan bisnis adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif
biasanya berupa data mengenai uraian dalam bentuk kalimat secara naratif dan
sulit diukur dengan angka bahkan tidak bisa diukur. Sedangkan data kuantitatif
adalah data yang dapat diukur dengan angka atau dapat dikuantifikasikan.
Terdapat 2 jenis data yaitu data primer dan
data sekunder
a. Data Primer, Data primer merupakan data yang diperoleh dari peneliti secara langsung. Ada berbagai cara untuk mengumpulkan data primer antara lain :
- Metode Survey yaitu proses pengumpulan data dengan cara menginterview orang – orang / konsumen dalam jumlah terbatas ( sample ) yang dipilih dari sekumpulan orang yang lebih luas.
- Metode Observasi adalah suatu cara yang digunakan untuk mengumpulkan data primer dengan mengobservasi sipelaku dan mencatat hasilnya.
- Experimental Method. Metode ini bertujuan untuk menemukan hubungan sebab akibat dengan menghilangkan penjelasan – penjelasan yang bertentangan dengan hasil observasi. Percobaan ini dapat dilakukan di laboratorium ataupun di lapangan.
b. Data Skunder, Data skunder adalah informasi yang telah ada pada suatu tempat yang dikumpulkan untuk suatu maksud tertentu. Penggunaan sumber informasi data sekunder penting bagi perusahaan karena bila data – data informasi yang diperlukan dapat diperoleh dari data – data sekunder maka perusahaan tidak perlu mencari melalui data primer. Sumber – sumber data skunder :
- Sumber internal yaitu sumber yang berasal dari dalam
perusahaan itu sendiri. Sumber intern mencakup : laporan rugi laba perusahaan,
neraca, angka penjualan, catatan persediaan, laporan riset sebelumnya, dan lain
– lain.
- Sumber external yaitu sumber yang berasal dari luar perusahaan, antara lain : pemerintah, data komersial, majalah / buku – buku, assosiasi profesional, sumber – sumber lain.
2. Sumber Data
Data dan informasi merupakan hal-hal yang
sangat penting dalam menganalisis suatu usaha, karena tanpa adanya data dan
informasi yang jelas, maka hasil studi kelayakan yang kita lakukan tidak akan
berhasil dengan baik. Oleh karena itu perlu dicari sumber-sumber data dan
informasi yang benar-benar dapat dipercaya keabsahannya.
Dalam studi kelayakan bisnis sumber data
diperoleh baik dari sumber primer maupun sumber sekunder. Sumber primer
(langsung dari objek yang diteliti) yaitu data yang diperoleh masih belum
mengalami pengolahan lebih lanjut atau modifikasi. Sedangkan data ang berasal
dari sumber sekunder (tidak langsung dari objek yang diteliti) adalah data yang
biasanya sudah mengalami pengolahan lebih lanjut atau telah mengalami
modifikasi. Penggunaan kedua sumber data tersebut tergantung dari kondisi
dimana data tersebut dibutuhkan.
Di Indonesia umumnya agak terbatas data
yang bisa diperoleh dari sumber sekunder karena belum membudayanya
usaha pengumpulan data dari instansi-instansi. Data yang bisa diperoleh dalam
bentuk data sekunder umumnya berasal dari instansi-instansi pemerintah. Adapun
sumber-sumber data yang dapat diperoleh serta dapat dipercaya adalah antara lain
:
- Data yang bersumber dari berbagai publikasi yang diterbitkan oleh Biro Pusat Statistik (BPS) atau Kantor Statistik Daerah. Seperti misalnya: Statistik tentang ekspor, impor, indikator ekonomi, statistical year book of indonesia, untuk lingkup nasional dan berbagai daerah dalam angka untuk lingkup regional.
- Data yang bersumber dari publikasi yang dikeluarkan oleh BKPM(D)-Badan Koordinasi Penanaman Modal (Daerah)-seperti kesempatan berusaha yang masih diberi prioritas dan mana yang tidak lagi. Daftar ini sering disebut sebagai Daftar Skala Prioritas.
- Data yang bersumber dari publikasi yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, Persatuan Bank-bank Swasta Nasional (Perbanas) maupun oleh lembaga keuangan lainnya. Umumnya menyangkut ekonomi dan perbankan.
- Data yang bersumber dari publikasi yang dikeluarkan oleh Asosiasi Industri dan Dagang yang membawahi jenis usaha yang sejenis.
- Data yang bersumber dari publikasi yang dikeluarkan oleh lembaga-lembaga yang bekerja sebagai lembaga penelitian, baik yang dilakukan oleh pemerintah, seperti LIPI, maupun swasta
- Data yang bersumber dari publikasi Ekonomi dan Bisnis, baim dari koren maupun majalah.
- Data yang bersumber dari dapartemen teknis, biasanya daat-data dan informasi yang dikeluarkan terkumpul dari tahun ke tahun, misalnya jika usaha pertanian, maka perlu dicari dari Dapartemen pertanian
- Data dan infromasi yang bersumber dari Universitas atau Perguruan Tinggi lainnya, dan
- Sumber-sumber lainnya.
Karena masih terbatasnya publikasi-publikasi
ini, maka sering pihak yang melakukan studi kelayakan harus
mengumpulkan sendiri data primer. Dan ini merupakan salah satu hambatan dalam
pembuatan studi kelayakan, karena akan memerlukan waktu yang lebih lama dan
juga biaya yang lebih mahal.
3. Cara Memperoleh Data
Terdapat beberapa cara untuk memperoleh dan
menggali data, diantaranya adalah observasi (pengamatan langsung dilapangan),
Tanya jawab, dan kuisioner, yang biasanya digunakan untuk menggali sumber data
primer serta dokumentasi yang biasanya digunakan untuk manggali data sekunder.
Penggalian data tersebut jelas memerlukan dana, waktu dan tenaga yang reatif
besar tergantung banyaknya variasi data yang ingin digali terlebih jika data
tersebut merupakan data primer.
C. Peramalan Permintaan
1. Peramalan Permintaan
(Forecasting Demand)
Peramalan adalah suatu proses untuk
memperkirakan berapa kebutuhan di masa datang yang meliputi kebutuhan dalam
ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan dalam rangka
memenuhi permintaan barang ataupun jasa. Salah satu jenis peramalan adalah
peramalan permintaan. Peramalan permintaan (forecasting demand) merupakan
tingkat permintaan produk –produk yang diharapkan akan terealisasi untuk jangka
waktu tertentu pada masa yang akan datang
2. Karakteristik Peramalan Yang
Baik
Peramalan yang baik itu mempunyai beberapa
kriteria yang penting, antara lain akurasi, biaya,dan kemudahan. Penjelasan
dari kriteria-kriteria tersebut adalah sebagai berikut :
a. Akurasi
Akurasi dari suatu hasil peramalan dapat
diukur dengan hasil kebiasaan dan kekonsistensian peramalan tersebut. Hasil
peramalan dikatakan bisa apabila peramalan tersebut bila terlalu
tinggi atau rendah dibandingkan dengan
kenyataan yang sebenarnya terjadi. Hasil peramalan dapat dikatakan konsisten
bila besarnya kesalahan peramalan relatif kecil.
Peramalan yang terlalu rendah akan
mengakibatkan kekuranga persediaan, sehingga permintaan konsumen tidak dapat dipenuhi segera akibatnya perusahaan
dimungkinkan kehilangan pelanggan dan kehilangan keuntungan
penjualan. Peramalan yang terlalu tinggi akan mengakibatkan terjadinya
penumpukan persediaan, sehingga banyak modal yang terserap sia-sia
dari hasil peramalan ini berperan penting dalam menyeimbangkan
persediaan yang ideal.
b. Biaya
Biaya yang diperlukan dalam pembuatan suatu peramalan
yaitu tergantung dari jumlah item yang diramalkan, lamanya periode
peramalan, dan metode peramalan yang dipakai. Ketiga faktor
pemicu tersebut akan mempengaruhi berapa banyak data yang
dibutuhkan, bagaimana pengolahan datanya (manual atau
komputerisasi),bagaimana penyimpanan datanya dan siapa tenaga ahli yang
diperbantukan. Metode peramalan harus disesuaikan dengan dana yang tersedia dan
tingkat akurasi yang ingin didapat, misalnya item-item yang penting akan
diramalkan dengan metod yang sederhana dan murah. Prinsip ini
merupakan hasil adopsi dari hukum Pareto ( Analisa ABC ).
c. Kemudahan
Penggunaan suatu metode peramalan yang
sederhana, mudah dibuat, dan mudah
diaplikasikan akan memberikan keuntungan bagi perusahaan.
Percuma memakai metode yang canggih, tetapi tidak dapat diaplikasikan pada
sistem perusahaan karena keterbatasan dana, sumber daya manusia, maupun
peralatan teknologi.
2. Faktor - Faktor yang
Mempengaruhi Peramalan Permintaan
Permintaan suatu produk pada suatu perusahaan
tertentu sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan yang saling
berinteraksi dalam pasar yang berada di luar kendali perusahaan. Dimana faktor
– faktor lingkungan tersebut akan mempengaruhi peramalan. Berikut ini beberapa
faktor lingkungan yang mempengaruhi peramalan yaitu sebagai berikut :
- Kondisi umum bisnis dan ekonomi
- Reaksi dan tindakan pesaing
- Tindakan pemerintah
- Kecenderungan pasar
- Siklus hidup produk
- Gaya dan mode
- Perubahan permintaan
- konsumenInovasi teknologi
3. Langkah-Langkah Peramalan
Agar peramalan memberikan hasil yang
memuaskan, maka haruslah mengikuti prosedur atau langkah-langkah yang telah
ditetapkan dalam peramalan. Dengan mengikuti setiap langkah yang telah
ditetapkan paling tidak bisa menghindarai kesalahan, sehingga hasil ramalan
tidak perlu diragukan lagi.
Secara umum langkah-langkah yang dilakukan
dalam peramalan yaitu sebagai berikut :
a. Mengumpulkan data
Data yang dikumpulkan selengkap mungkin untuk
beberapa periode. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan pengumpulan data
sekunder yaitu data yang diperoleh dari berbagai sumber seperti perpustakaan,
majalah, serta laporan lainnya dan pengumpulan data primer, data yang diperoleh
dari lapangan dengan menggunakan observasi, wawancara atau dengan menyebarkan kuesioner.
b. Mengolah data
Data yang telah dikumpulkan kemudian dibuat
tabulasi data sehingga akan diketahui pola data yang dimiliki dan memudahkan
untuk melakukan peramalan melalui metode peramalan yang ada.
c. Menentukan metode peramalan
Peramalan yang diinginkan yaitu dengan
menggunkan metode yang paling tepat. Pemilihan metode peramalan yaitu dengan
mempertimbangkan faktor horizon waktu, pola data, jenis peramalan, faktor
biaya, ketepatan dan kemudahan penggunaannya.
d. Memproyeksikan data
Agar dapat meminimaliskan penyimpangan
terhadap perubahan maka perlu dilakukannya proyeksi data dengan pertimbangan
faktor perubahan seperti perubahan ekonomi, politik, sosial atau perubahan
kemasyarkatan lainnya untuk beberapa periode.
e. Mengambil keputusan
Hasil peramalan yang sudah dilakukan akan
digunkan untuk mengambil keputusan untuk membuat berbagai perencanaan seperti
perencanaa produksi, keuangan, penjualan dan perencanaan lainnya baik untuk
jangka pendek maupun jangka panjang.
D. Strategi Pemasaran
1. Strategi pemasaran,
Strategi
merupakan langkah-langkah yang harus dijalankan oleh suatu perusahaa untuk
mencapai tujuannya. Kadang-kadang langkah yang harus dihadapi sangat terjal dan
berliku-liku namun ada pula langkah yang relatif mudah. Disamping itu juga
terdapat banyak rintangan atau cobaan yang dihadapi untuk mencapai tujuan, oleh
karena itu setiap langkah harus dijalankan secara hati-hati dan terarah.
Pemasaran adalah
suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untukmerencanakan,
menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang yangdapat
memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan.
Strategi
pemasaran dapat dinyatakan sebagai dasar tindakan yang mengarah pada kegiatan
atau usaha pemasaran, dari suatu perusahaan, dalam kondisi persaingan dan
lingkungan yang selalu berubah agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
Strategi
pemasaran merupakan alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai
perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan
melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani
pasar sasaran tersebut.
2. Bentuk-Bentuk Strategi Pemasaran
a. Strategi produk
Dalam strategi
marketing mix, langkah yang pertama dilakukan adalah strategi produk. Hal ini penting karena yang akan
dijual adalah produk dan konsumen akan mengenal perusahaan melalui produk yang
ditawarkan. Dalam strategi produk yang perlu diingat yaitu yang berkaitan
dengan produk secara utuh, mulai dari nama produk, bentuk, isi, atau pembungkus,karena strategi produk berkaitan dengan produk secara
keseluruhan,
Strategi produk yang perlu dan harus dilakukan oleh suatu perusahaan dalam mengembangkan produknya adalah sebagai berikut :
- Menentukan Logo dan Motto, Logo merupakan ciri khas dari suatu perusahaan produk, sedangkan motto merupakan serangkaian kata yang berisikan misi dan visi perusahaan dalam melayani masyarakat. Baik logo maupun motto harus dirancang secara baik dan benar
- Menciptakan Merk, Merek merupakan suatu tanda nama untuk produk bagi konsumen untuk mengenal barang atau jasa yang ditawarkan. Pengertian merek sering diartikan sebagai nama, istilah, simbol dan desain.
- Menciptakan Kemasan, Kemasan merupakan pembungkus suatu produk. Penciptaan kemasan pun harus memenuhi berbagai persyaratan, seperti : Kualitas kemasan (tidak mudah rusak),Bentuk atau ukurantermasuk desain harus menarik untuk menarik daya beli konsumen.
- Keputusan Label, Label adalah sesuatu yang dilekatkan pada produk yang ditawarkan dan merupakan bagian dari kemasan.
b. Strategi Harga
Harga yaitu
sejumlah nilai (dalam mata uang) yang harus dibayarkan konsumen untuk membeli
atau menikmati barang atau jasa yang diawarkan. Penentuan harga merupakan salah
satu aspek penting dalam kegiatan marketing mix. Penentuan harga menjadi sangat
penting untuk diperhatikan karena mengingat harga merupakan salah satu penyebab
laku tidaknya produk dan jasa yang ditawarkan. Jika kita Salah dalam menentukan
harga akan berakibatkan fatal terhadap produk yang ditawarkan dan berakibat
tidak lakunya produk tersebut di pasar.
Penentuan harga
yang akan ditetapkan harus dapat disesuaikan dengan tujuan perusahaan.
Adapun tujuan dari
penetuan harga oleh suatu perusahaan secara umum adalah sebagai berikut
:
- Untuk bertahan hidup, Jika tujuan perusahaan dalam menentukan harga yaitu untuk bertahan hidup, maka penentuan harga dilakukan semurah mungkin. Tujuannya adalah agar produk atau jasa yang ditawarkan laku dipasaran dengan harga murah, tetapi masih dalam kondisi yang menguntungkan.
- Untuk memaksimalkan laba, Penentuan harga bertujuan agar penjualan kita dapat meningkat, sehingga laba menjadi maksimal. Penentuan harga biasanya dapat diakukan dengan harga murah, sedang dan tinggi
- Mutu produk, Tujuan penentuan suatu harga dengan pertimbangan mutu produk yaitu untuk memberikan kesan bahwa produk atau jasa yang ditawarkan memiliki kualitas yang tinggi atau lebih tinggi dari kualitas pesaing. Biasanya harga akan ditentukan setinggi mungkin karna masih ada anggapan bahwa produk yang berkualitas adalah produk yang harganya lebih tinggi dibandingkan harga pesaing.
- Karena pesaing, Penentuan harga dengan melihat harga dari pesaing bertujuan agar harga yang ditawarkan lebih kompetitif dibandingkan harga yang ditawarkan oleh pesaing. Artinya dapat melebihi harga pesaing untuk produk tertentu atau sebaliknya bisa lebih rendah.
3. Strategi Tempat
Sebelum
kita memulai usaha kita terlebih dahulu melihat kondisi tempat yang kita akan
gunakan. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih lokasi usaha
yaitu :
- Tingkat kepadatan penduduk sekitar
- Besar pendapatan masyarakat sekitar lokasi
- Khalayak ramai
- Pilih lokasi usaha yang tingkat kompetisinya rendah
- Tingkat keamaan yang mendukung.
4. Strategi Promosi
Promosi pada
hakekatnya merupakan suatu komunikasi pemasaran, artinya aktifitas pemasaran
yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan atau
mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia
menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan
yang bersangkutan,
OPINI
Studi kelayakan
bisnis merupakan hal yang penting sebelum memulai bisnis. Namun untuk bisa
mempraktekannya memang membutuhkan effort yang lebih karena memang tidaklah
mudah. Tetapi ini perlu anda lakukan daripada bisnis gagal.
Di dalam studi kelayakan bisnis banyak aspek
yang mempengaruhinya. Salah satu aspek yang mempengaruhi dan dianggap paling
penting yaitu aspek pasar. Dimana Pasar dapat diartikan sebagai tempat
bertemunya antara penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual
beli.Struktur pasar dapat dikelompokkan menjadi Pasar persaingan
sempurna,Pasar persaingan monopolistic, Pasar oligopoly dan Pasar
monopoli. Selain aspek pasar kita juga harus memperhatikan strategi apa yang
akan kita lakukan agar bisnis atau usaha yang dijalankan dapat berkembang.
REFERENSI :
- Sadono Sukirno, Pengantar Teori Mikro Ekonomi, Edisi Ketiga, Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002.
- Basu Swastha,DH,SE,MBA, Pengantar Bisnis Modern, Liberty, Yogyakarta, 1993.
- Indriyo Gito Sudarmo M, Com, Drs, Pengantar Bisnis, BPFE, Yogyakarta, 1996.
- Kusnadi HMAD, Drs, Msi, Dadang Suherman, SE, MSi, Nur Rahman, Drs, MM,
- Pengantar Bisnis Niaga (dengan pendekatan kewiraswastaan), STAIN, Malang, 1998.
- M. Fuad, Chrisine H, Nurlela, Sugiarto, Paulus YEF, Pengantar Bisnis, Gramedia, Jakarta, 2001
- Ricky W. Griffin, Ronald J. Ebert (Prof. Dr. Wagiono Ismangil), Bisnis, Jilid 1, Prenhallindo, Jakarta, 1998
- Ricky W. Griffin, Ronald J. Ebert (Prof. Dr. Wagiono Ismangil), Bisnis, Jilid 2, Prenhallindo, Jakarta, 1998
- Widyatmini, Pengantar Bisnis, Gunadarma, Jakarta, 1992
SUMBER LAIN :
- http://geadisty.blogspot.com/2011/10/hakikat-dan-pentingnya-belajar-bisnis.html
- http://denganinfo.blogspot.com/2011/09/pengertian-dan-ruang-lingkup-bisnis.html
- http://p4hrul.wordpress.com/2010/10/16/ruang-lingkup-bisnis/
- http://rikanovianna.wordpress.com/2012/10/25/tugas-pengantar-bisnis-bab-1-pengertian-dan-ruang-lingkup-bisnis/
- http://id.wikipedia.org/wiki/Monopsoni
- http://id.wikipedia.org/wiki/Oligopoli
- http://id.wikipedia.org/wiki/Oligopsoni
- http://id.wikipedia.org/wiki/Pasar_monopoli
- http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/11/tugas-pengantar-bisnis-1/
- http://uiita.wordpress.com/2012/10/27/unsur-unsur-penting-dalam-aktivitas-ekonomi/
- http://enywidiyanti.wordpress.com/2012/11/12/unsur-unsur-penting-dalam-aktifitas-ekonomi-dan-hakikat-bisnis/
- http://primagarfa.tumblr.com/post/10766396760/mengapa-anda-perlu-belajar-bisnis
- http://id.wikipedia.org/wiki/Bisnis
- http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_perekonomian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar