Senin, 13 September 2021

DASAR DASAR MANAJEMEN - MANAJEMEN SEBAGAI KOORDINASI

Manajemen Sebagai Koordinasi

 


Pengertian Olahraga

Olahraga adalah segala kegiatan yang sistematis untuk mendorong, membina, serta mengembangkan potensi jasmani, rohani, dan sosial. (UU RI Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional).

 

Manajemen Sebagai Koordinasi merupakan salah satu fungsi manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, perdebatan, kekosongan kegiatan, dengan jalan menghubungkan, menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerja sama yang terarah dalam usaha mencapai.

 

A. Fungsi Manajemen : Pengkoordinasian (Coordinating)

Koordinasi adalah penyatuan, integrasi, sinkronisasi upaya anggota kelompok sehingga memberikan kesatuan tindakan dalam mengejar tujuan bersama.  Ini adalah kekuatan tersembunyi yang mengikat semua fungsi lain dari manajemen. Menurut Mooney dan Reelay, “koordinasi adalah susunan teratur dari upaya kelompok untuk memberikan kesatuan tindakan dalam mengejar tujuan bersama”. Menurut Charles Worth, “koordinasi adalah integrasi dari beberapa bagian ke dalam lubang teratur untuk mencapai tujuan pengertian”. Manajemen berupaya untuk mencapai koordinasi melalui fungsi dasar perencanaan, pengorganisasian, staffing, memimpin dan mengendalikan. Itulah sebabnya, koordinasi bukan merupakan fungsi yang terpisah dari manajemen karena mencapai keselarasan antara usaha-usaha individu terhadap pencapaian tujuan kelompok merupakan kunci keberhasilan manajemen. Koordinasi adalah inti dari manajemen dan implisit dan melekat pada semua fungsi manajemen.

 

Koordinasi adalah elemen integral atau bahan dari semua fungsi manajerial sebagaimana dijelaskan di bawah :

  1. Koordinasi melalui Perencanaan  Perencanaan memfasilitasi koordinasi dengan mengintegrasikan berbagai rencana melalui diskusi bersama, pertukaran ide. Misalnya – koordinasi antara anggaran keuangan dan anggaran pembelian.
  2. Koordinasi melalui Pengorganisasian  Mooney menganggap koordinasi sebagai esensi pengorganisasian. Bahkan ketika manajer kelompok dan memberikan berbagai kegiatan untuk bawahan, dan ketika ia menciptakan menonjol koordinasi departemen dalam benaknya.
  3. Koordinasi melalui Staffing  Seorang manajer harus ingat bahwa hak no. personil di berbagai posisi dengan tepat jenis pendidikan dan keterampilan yang diambil yang akan menjamin orang yang tepat pada pekerjaan yang tepat.
  4. Koordinasi melalui Mengarahkan  Tujuan memberi perintah, instruksi & bimbingan kepada bawahan dilayani hanya ketika ada keselarasan antara atasan dan bawahan.
  5. Koordinasi melalui Mengontrol  Manajer memastikan bahwa harus ada koordinasi antara kinerja aktual dan kinerja standar untuk mencapai tujuan organisasi.

 

Dari pembahasan di atas, kita dapat sangat banyak menegaskan bahwa koordinasi adalah inti sangat banyak manajemen. Hal ini diperlukan dalam setiap fungsi dan setiap tahap oleh karena itu tidak bisa dipisahkan.

 

Koordinasi dalam operasionalnya mengerjakan unit- unit, orang orang, lalu lintas informasi, dan pengawasan seefektif mungkin, semuanya harus seimbang dengan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Organisasi yang baik memberikan susunan administratif, aturan-aturan, mekanisme pengkoordinasian yang dibutuhkan untuk memudahkan menjalankan aktivitas organisasi secara maksimal. Sebagaimana dikemukakan Henry L. Sisk bahwa manajemen adalah koordinasi dari semua sumber melalui proses perencanaan, pengorganisasian pimpinan, dan pengawasan agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

 

Sedangkan koordinasi (coordination) mengandung makna menjaga agar tugas-tugas yang telah dibagi, tidak dikerjakan menurut kehendak yang mengerjakan saja, tetapi menurut aturan sehingga menyumbang penyampaian tujuan. Pengkoordinasian menurut The Liang Gie merupakan rangkaian aktivitas menghubungkan, menyatupadukan dan menyelaraskan orang-orang dan pekerjaannya sehingga semuanya berlangsung secara tertib dan seirama menuju kearah tercapainya tujuan tanpa terjadi kekacauan, percekcokan, kekembaran kerja atau kekosongan kerja. Sedangkan Oteng Sutisnamerumuskan koordinasi ialah mempersatukan sumbangan sumbangan dari orang-orang, bahan, dan sumber-sumber lain ke arah tercapainya maksud yang ditetapkan. Purwanto mengemukakan koordinasi adalah aktivitas membawa orang-orang, materiil, pikiran-pikiran, teknik-teknik, dan tujuan-tujuan kedalam hubungan yang harmonis dan produktif dalam mencapai suatu tujuan.

 

B. Tujuan Koordinasi

Setelah mengetahui pengertian koordinasi menurut para ahli dan secara umum maupun khusus maka hal yang perlu diketahui selanjutnya adalah tujuan koordinasi. Berikut tujuan koordinasi :

  1. Meraih dan menjaga keefektifitasan organisasi seoptimal mungkin dengan sinkronisasi, kebersamaan, keselarasan dan keseimbangan diantara aktivitas yang saling bergantung/berkaitan.
  2. Melakukan pencegahan terhadap timbulnya konflik serta menciptakan efisiensi yang optimal pada berbagai aktivitas yang interdependen melalui kesepakatan yang mengakomodir seluruh elemen yang berkaitan.
  3. Koordinasi berusaha untuk menciptakan dan menjaga agar suasana dan tingkah laku yang ada saling merespon dan mengantisipasi di setiap unit kerja baik yang berkaitan maupun tidak. Hal ini supaya kesuksesan setiap unit tidak mengganggu atau diganggu oleh unit lainnya. Oleh karena itu diperlukan koordinasi dengan jaringan komunikasi dan informasi yang efektif.

 

C. Manfaat Koordinasi

Terdapat berbagai manfaat dari koordinasi yang diperoleh berdasarkan tujuan dari koordinasi yang berhasil dicapai. Sedikitnya ada 10 manfaat koordinasi yang tercipta apabila keberhasilan koordinasi tercapai. Berikut manfaat-manfaat yang dihasilkan dari koordinasi yang efektif :

  1. Mencapai KISS (Koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi, dan Simplifikasi) supaya pencapaian tujuan organisasi diraih seefektif dan seefisien mungkin.
  2. Menjadi problem solver pada setiap masalah dan konflik berbagai pihak.
  3. Membantu pimpinan dalam mensinergikan dan mengintegrasikan keberjalanan tugas-tugas yang dimiliki dengan pihak yang berkaitan. Saat keterkaitan dengan berbagai unit/divisi semakin besar maka semakin tinggi kebutuhan akan koordinasi.
  4. Mendukung pimpinan untuk mensinergikan dan mengatur perkembangan antara satu unit dengan unit lainnya.
  5. Supaya pimpinan dapat mensinkronkan aktivitas fungsional dengan berbagai tujuan setiap unit yang berbeda demi tercapainya tujuan bersama seefektif dan seefisien mungkin dengan keterbatasan sumberdaya yang ada.
  6. Membagi pekerjaan kepada setiap unit agar tidak terjadi overlaping. Semakin besar skala pekerjaan yang diperoleh maka semakin tinggi kebutuhan akan koordinasi. Hal ini bertujuan supaya tidak ada pekerjaan yang sama yang dilakukan oleh divisi yang berbeda karena akan mengakibatkan pemborosan anggaran.
  7. Mengembangkan dan Menjaga keharmonisan antar aktivitas yang dilakukan baik fisik maupun non fisik dan juga dengan stakeholders.
  8. Melakukan pencegahan akan timbulnya konflik internal dan eksternal.
  9. Mencegah adanya pekerjaan kosong pada unit.
  10. Menghindari persaingan yang buruk.

 

1. Faktor – faktor Yang Perlu di Manajemen Sebagai Kordinasi Untuk Implementasi Manajemen Olahraga

a. Sumber Daya Manusia

Manajemen Sebagai Koordinasi Dengan SDM

Manajemen SDM adalah fungsi organisasi yang berkaitan dengan kepemimpinan dan penyelesaian isu yang terjadi antar personil di organisasi tersebut. Dari sini dapat dijabarkan bahwa fokus manajemen SDM di antaranya adalah :

  • Pemberian kompensasi
  • Perekrutan
  • Manajemen kinerja
  • Pengembangan perusahaan/organisasi
  • Keselamatan anggota/personil
  • Kesehatan anggota/personil
  • Tunjangan anggota/personil
  • Motivasi kerja/prestasi
  • Komunikasi
  • Administrasi dan pelatihan anggota/personil

Fokus manajemen SDM juga meliputi pengelolaan anggota/personil dan budaya serta nilai lingkungan kegiatan secara strategik dengan pendekatan yang tepat.


b. Teknologi 

Mungkin sekarang kita sudah tidak asing lagi dengan teknologi. Karena, ia sudah menjadi kebutuhan bagi manusia. Dulu sebelum adanya teknologi, manusia mengerjakan sesuatu masih serba manual. Mulai dari mengirim surat, bekerja, dan lain sebagainya. Dulu manusia harus mengirim surat melalui kantor pos dan surat yang di kirim pun baru sampai berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan kemudian.

Tetapi semenjak teknologi telah diciptakan, semua pekerjaan manusia jadi lebih mudah. Sekarang untuk mengirim informasi hanya memerlukan waktu beberapa menit bahkan beberapa detik saja. Tidak hanya itu, pekerjaan manusia pun sudah banyak dikerjakan oleh mesin dan manusia hanya bertugas untuk mengoperasikan mesin tersebut.

Definisi atau pengertian teknologi secara umum ialah ilmu yang berhubungan dengan alat atau mesin yang diciptakan untuk mempermudah manusia dalam menyelesaikan berbagai macam masalah atau pekerjaan yang terdapat di dunia. Penggunaan teknologi oleh umat manusia diawali dengan adanya pengubahan sumber daya alam menjadi berbagai macam alat-alat sederhana.

Istilah teknologi sendiri berasal dari perpaduan dua kata, yaitu techne dan logos. Kata techne dalam bahasa Yunani memiliki arti keterampilan sedangkan logos berarti ilmu. Secara singkatnya, pengertian teknologi berarti ilmu yang mempelajari tentang keterampilan.

Penggunaan istilah teknologi sendiri diadopsi dari bahasa Inggris “Technology” sejak abad ke-20 yang bersamaan dengan berakhirnya Revolusi Industri Kedua.

 

Pengertian Teknologi Menurut Para Ahli

Menurut Poerbahwadja Harahap, pengertian teknologi mengacu pada sebuah ilmu pengetahuan yang menyelidiki tentang cara kerja di bidang teknik, mengacu pada sebuah ilmu pengetahuan yang digunakan dalam pabrik ataupun industri tertentu. Dimana definisi ini mengacu pada definisi praktis dari teknologi yang banyak ditemukan pada pabrik-pabrik dan industri tertentu.

Menurut seorang ahli teknologi bernama Nasibit mengatakan bahwa teknologi adalah sebuah benda dan juga sekaligus obyek berikut bahan dan wujud yang berbeda dibandingkan dengan manusia biasa.

Pendapat lain juga diungkapkan oleh Miarso yang menyatakan bahwa teknologi adalah suatu bentuk proses yang meningkatkan nilai tambah. Proses tersebut dapat menghasilkan suatu produk tertentu dimana produk yang bersangkutan tidak terpisah dari produk lain yang telah ada terlebih dulu. Teknologi menurutnya merupakan sebuah bagian integral yang terdapat dalam suatu sistem tertentu.

 

Sejarah Teknologi

Berbagai macam inovasi senantiasa terus berkembang selama abad pertengahan berlangsung. Teknologi abad pertengahan banyak menggunakan mesin sederhana seperti halnya tuas, baut, dan katrol yang digabung untuk membentuk peralatan lain yang lebih kompleks.

Pada zaman renaisans, ditemukan mesin cetak yang memungkinkan adanya dokumenstasi pengetahuan yang lebih luas dan teknologi juga semakin menunjukkan keterkaitannya dengan sains. Kemajuan teknologi di abad ini dikatakan lebih stabil sehingga dapat membuat cadangan makanan dan barang menjadi lebih stabil pula.

Revolusi industri di Inggris pada abad ke-18 merupakan babak awal adanya penemuan teknologi-teknologi baru dalam bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, dan lain sebagainya. Kemajuan sains dan penemuan berbagai konsep telah memungkinkan adanya perkembangan teknologi ke arah yang lebih maju dan setingkat lebih tinggi dari jaman sebelumnya. Pada akhir abad 19 dan awal abad 20-an, teknologi di bidang transportasi mulai berkembang pesat. Seperti, kereta api dan pesawat terbang.

Kemudian pada abad 20 semakin banyak penemuan-penemuan baru. Misalnya dalam bidang fisika, ditemukan adanya fisi nuklir yang memicu adanya penemuan di bidang senjata dan tenaga nuklir. Komputer juga semakin mengecil ukurannya berkat adanya transistor dan sirkuit yang terintegrasi. Selain itu, perkembangan teknologi informasi juga sangat pesat di abad ke-21. Yaitu, dengan ditemukannya internet yang mereformasi total tentang media informasi.

 

c. Unit Pendukung

Unit pendukung proses atau sering disebut unit utilitas merupakan bagian penting yang menunjang berlangsungnya suatu proses dalam suatu kegiatan.


d. Teknologi Pendukung

Disektor sains dan teknologi terdiri dari beberapa teknologi populer yang mampu membantu aktivitas manusia. Mulai dari teknologi kecerdasan buatan hingga 5G yang ramai dibicarakan. Teknologi tersebut dapat mempermudah aktivitas kehidupan sehari-hari bagi penggunanya.

Misalkan Mesin pencari Google baru-baru ini meluncurkan Machine Learning Crash Course (MLCC) dalam bahasa Indonesia. MLCC sendiri adalah sebuah kursus singkat dan tidak dikenakan biaya yang memberikan pembelajaran mengenai Machine Learning dan cara mengaplikasikan TensorFlow. Menurut Google, Senin, 10 Desember 2018, Machine Learning merupakan hal yang sangat menarik untuk dipelajari belakangan ini. Selain dapat mendeteksi spam di Gmail, Machine Learning juga mampu membantu dokter mendiagnosis penyakit.

Bahkan para peneliti dari Inggris dan Amerika telah berhasil mengembangkan sebuah metode untuk memprediksi terjadinya gempa bumi lewat teknik pembelajaran mesin (machine learning). Meskipun dilakukan di dalam laboratorium, percobaannya diatur menyerupai kejadian sesungguhnya. Hasilnya dapat digunakan memprediksi secara tepat gempa bumi di dunia nyata. Penelitiannya dipublikasikan dalam jurnal Geophysical Review Letters.


2. Strategi  Yang Perlukan Dalam Koordinasi Untuk Implementasi Manajemen Olahraga

  • Formulasi strategi, Penilaian kondisi, analisa kapabilitas internal, dan kembangkan rencana. Termasuk, peluang dan ancaman lingkungan, pola manajerial, teknikal, informasional, organisasial, dan sumber daya keuangan yang dibutuhkan. Rumuskan misi dan tujuan, serta strategi yang perlu dilakukan untuk meraihnya.
  • Implementasi Strategi, Manajer memposisikan strategi senantiasa berada dalam alur arah pencapaian tujuan. Mengembangkan struktur organisasi untuk dapat mengawasi proses. Bila perlu bentuk departemen atau bagian khusus.
  • Analisis Lingkungan, Menganalisa berbagai alasan keberhasilan atau kegagalan organisasi. Menilai kondisi organisasi saat ini, prediksi akurat di masa yang akan datang, dan menggunakan berbagai informasi untuk merumuskan strategi terbaik.
  • Analisis Kapabilitas, Internal Organisasi Suatu penentuan kapabilitas internal organisasi secara teknikal dan sistem sumber daya manusia-nya. Manajer menganalisis perpaduan antara kapabilitas organisasi saat ini dengan kondisi lingkungan. Karena itu, manajer perlu menelaah kekuatan dan kelemahan manajerial organisasi, teknis, keuangan, dan kapabilitas sumber daya manusia-nya.
  • Pemilihan Bidang Strategis, Penentuan area strategis dengan memperhatikan ukuran organisasi, minat konsumen, produk yang menguntungkan, dan lingkungan yang mendukung. Karena itu, sering pula memperhatikan pasar target yang dicapai.
  • Pilih Misi, Tujuan Strategis dan Strategi, Penentuan misi yang jelas dengan tujuan yang bisa dicapai, mencerminkan metode publikasi produk, pasar target, dan metode pendekatan dalam meraih tujuan. Perlu pula dibarengi dengan upaya penelitian dan pengembangan, pembiayaan, operasional prosedur, dan pemasaran. Tentukan pula strategi generik, strategi utama, atau strategi ancillary.
  • Pilih Rencana, Tujuan, dan Strategi Fungsional, Perumusan rencana yang mencerminkan tujuan fungsional, tingkatan strategis, spesifik, menggambarkan harapan, pengaturan waktu, dan layanan sebagai panduan.
  • Pemilihan Struktur, Pembuatan struktur, proses, dan sistem organisasi yang bisa mengantarkan pada pencapaian tujuan strategis
  • Pemilihan Sistem Kepemimpinan dan Penghargaan, Perumusan sistem kepemimpinan yang menggugah semangat kerja anggota berpenampilan terbaiknya untuk mencapai tujuan strategis. Perhatikan pula unsur budaya organisasi yang terbentuk oleh nilai, mitos, keyakinan, simbol-simbol, dan tradisi yang terbentuk.
  • Proses Pengawasan dan Evaluasi, Manajemen tingkat atas merumuskan desain dan tindakan pengawasan dan evaluasi atas semua strategi yang dijalankan. Teknik evaluasi dirumuskan untuk memonitor kemajuan organisasi dan tujuan organisasi. Sedangkan standar penampilan digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan organisasi.
  • Masukan dan Umpan Balik, Sebagai tindakan korektif, manajer perlu memperhatikan umpan balik dan masukan dari semua keberhasilan yang telah dicapai. Manajer perlu juga memperdulikan tingkat kegagalan yang dialami untuk merumuskan kembali prospeknya di masa yang akan datang.

Beberapa tantangan yang dihadapi dalam pengembangan organisasi keolahragaan adalah :

Pengembangan Sosial

Aspek Dukungan.

Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam berolahraga perlu secara positif didukung oleh sikap masyarakat itu sendiri, kebijakan publik, dan sumber sumber daya lain yang ada pada masyarakat, seperti: ekonomi, politik, dan agama. Keterkaitan ini perlu dijadikan informasi bukti yang kuat dalam penentuan strategi dan arah pengembangannya.

 

Pengembangan Keorganisasian

Tanggung Jawab Publik.

Organisasi keolahragaan berkaitan dengan perencanaan risk management yang dibutuhkan pada semua tingkatan partisipasi masyarakat terhadap kegiatan olahraga. Implementasi pemulihan sangat penting untuk mengarahkan krisis tanggungjawab publik dalam kegiatan keolahragaan dan menyeimbangan minat diantara pemberi layanan dan konsumen.

Teknologi.

Semakin efektif komunikasi dan layanan olahraga tergadap publik perlu didukung oleh kekinian teknologi olahraga agar mencapai kebutuhan manajemen informasi dalam kerangka pengembangan

 

Partisipasi

Aktivitas Jasmani.

Untuk meningkatkan tingkat aktivitas kelompok masyarakat (misal: orang dewasa, anak-anak, remaja putri) yang saat ini memiliki tingkat partisipasi rendah. Olahraga perlu mengembangkan program-program inovasi yang akurat yang mudah dilakukan oleh masyarakat.

 

Pembinaan Identifikasi Bakat

Keberhasilan di Masa Yang Akan Datang tergantung pada Upaya- Upaya Masa Kini.

Kunci keberhasilan penampilan olahraga tingkat tinggi perlu kerjasama dan koordinasi implementasi program melalui penyediaan rekomendasi dan sumber-sumber daya yang dibutuhkan.

 

Pengembangan Sumber Daya Manusia

Relawan

Prinsip yang dibutuhkan manajemen sumber daya manusia perlu diaplikasikan dalam pembentukan dan pengembangan relawanrelawan dan pengurus serta pembina yang berkualifikasi dan kompetens di bidang keolahragaan.

 

Infrastruktur

Kesinambungan

Perencanaan dan pengembangan infrastruktur olahraga perlu dikembangkan dalam prinsip desain kesinambungan dan manajemen. Penyediaan fasilitas menjadi faktor utama sehingga memperjelas syarat-syarat yang dibutuhkan. Perencanaan pendidikan jasmani dan olahraga harus dikoordinasikan dengan perencanaan infrastruktur lainnya yang dibutuhkan masyarakat

 

 

Opini

Manajemen olahraga pada dasarnya merupakan seni atau proses dalam perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian / pengawasan sumber daya pendidikan melalui aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilili untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.

 

Tujuan di atas merupakan pedoman bagi guru olahraga dalam melaksanaan tugasnya. Tujuan tersebut harus bisa dicapai melalui kegiatan pembelajaran yang direncanakan secara matang, dengan berpedoman pada ilmu mendidik. Dengan demikian, hal terpenting untuk disadari oleh guru olahraga adalah bahwa ia harus menganggap dirinya sendiri sebagai pendidik, bukan hanya sebagai pelatih atau pengatur kegiatan.

 

Secara individu mahasiswa diminta untuk :

Membuat Opini (essay) tentang relevansi manajemen dengan Olahraga.

Memberikan contoh situasi dimana manejemen mempengaruhi dunia olahraga di Indonesia saat ini (sebutkan jenis kasusnya).

 

 

REFERENSI :

  1. Anonim. (2003). Gerakan Nasional Garuda Emas. Jakarta: KONI Pusat.
  2. Arifin Abdulrachman. (1973). Kerangka Pokok-Pokok Manajemen Umum. Jakarta: PT. Ikhtiar Baru.
  3. Bambang Tri Cahyono.(1995). Pengadaan Sumberdaya Manusia. Jakarta: IWAPI.
  4. Beveridge D. (1989. Tantangan Berprestasi.  Jakarta: Banapura Aksara.
  5. Dirjen Olahraga Depdiknas. (2002). Pedoman Mekanisme Koordinasi Pembinaan Olahraga, Kesegaran Jasmani dan Kelembagaan Olahraga. Jakarta:Ditjen Olahraga.
  6. Dornan J. dan Maxwell J.C. (1998). Strategi Menuju Sukses.  Jakarta: Network Twenty One.
  7. Hesselbein F. Goldsmith M. dan Beckhard R. (1997). The Leader of The Future. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
  8. Imai M,  Gamba Kaizen. (1998). Pendekatan Akal Sehat, Berbiaya Rendah pada Manajemen, Jakarta: Yayasan Toyota.
  9. ISORI. (2003). Menata Ulang Bangunan Sistem Keolahragaan Nasional. Jakarta: PP. ISORI.
  10. James A. Fitzsimmons, Mona J. Fitzsimmons. (1994). Service Management for Competitive Advantage. Singapore: Mc Graw-Hill, Inc.
  11. Kantor Menpora. (1997). Visi 2020 Olahraga Indonesia.  Jakarta: Menpora.\
  12. Komaludin. (1989). Manajemen. Jakarta: Depdikbud-Dirjen Dikti.
  13. KONI. (1999). Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. Jakarta:  KONI Pusat
  14. Kotter J.P. (1997). Leading Change.  Jakarta: PT. Sun.
  15. Kouzes J.M., dan Posner B-2. (1997).  Kredibilitas. Jakarta: Profesional Books.
  16. Malayu S.P. Hasibuan. (1999). Organisasi dan Motivasi. Jakarta: Bumi Aksara.
  17. Morrisey G.L.  (2002).  Pemikiran Strategis. Jakarta: Prenhallindo.
  18. Prajudi Atmosudirdjo. (1978). Dasar-Dasar Ilmu Administrasi. Jakarta: Seri Pustaka Ilmu.
  19. Rusli Luthan. (2003). Olahraga, Kebijakan dan Politik, Jakarta: KONI dan Dirjen Olahraga.
  20. Salusu. (2000). Pengambilan Keputusan Stratejik. Jakarta: Grasindo.\
  21. Sondang P. Siagian. (1992). Fungsi-Fungsi Manajerial. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
  22. Stoner J.A. (1986). Manajemen. Jakarta: Erlangga.
  23. Sunarto dan Sahedhy Noor R. (2001). Manajemen Sumberdaya Manusia. Yogyakarta: BPFE-UST.
  24. Terry G.R. (1986). Principle of Management. Illinois Richard : D. Irwin, Inc. Homewood.
  25. The Liang Gie. (1978). Pengertian, Kedudukan, dan Perincian Ilmu Administrasi. Yogyakarta: Karya Kencana.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEPEMIMPINAN & PENGAMBILAN KEPUTUSAN

KEPEMIMPINAN & PENGAMBILAN KEPUTUSAN Oleh : Eko Yulianto, ST, MM, MSD (NIDN 0325077407) A. Pendahuluan Pengelolaan suatu bisnis, baik it...