A. DESKRIPSI
Modul ini menjelaskan Teori Permintaan Agregat Perekonomian Tertutup
Alat ukur keberhasilan perekonomian suatu
Negara adalah adanya peningkatan pendapatan Negara tersebut.Alat ukur yang
digunakan saat ini untuk menghitung jumlah kuantitatif pendapatan suatu Negara
adalah Produk Nasional Bruto / Gross National Poduct (GDP).GDP sendiri lebih
ditujukan untuk mengukur angka kemakmuran material masyarakat. Karena menurut
Adam Smith, kemakmuran suatu bangsa bukanlah diukur dari banyaknya logam
mulia/jumlah kekayaan yang dimiliki suatu Negara, tapi jumlah barang dan jasa
yang dihasilkan masyarakat dari Negara tersebut.
Dalam penghitungan pendapatan nasional, terdapat beberapa istilah :
Dalam penghitungan pendapatan nasional, terdapat beberapa istilah :
·
Produk Domestik
Bruto/Gross Domestic Product (GDP)
·
Produk Nasional Bruto/Gross
National Product (GNP)
·
Produk Nasional
Netto/Net National Product (NNP)
·
Pendapatan
Nasional/National Income (NI)
B. KEGIATAN BELAJAR
Alat ukur keberhasilan perekonomian suatu
Negara adalah adanya peningkatan pendapatan Negara tersebut.Alat ukur yang
digunakan saat ini untuk menghitung jumlah kuantitatif pendapatan suatu Negara
adalah Produk Nasional Bruto / Gross National Poduct (GDP).GDP sendiri lebih
ditujukan untuk mengukur angka kemakmuran material masyarakat. Karena menurut
Adam Smith, kemakmuran suatu bangsa bukanlah diukur dari banyaknya logam
mulia/jumlah kekayaan yang dimiliki suatu Negara, tapi jumlah barang dan jasa
yang dihasilkan masyarakat dari Negara tersebut.
Dalam penghitungan pendapatan nasional, terdapat beberapa istilah :
Dalam penghitungan pendapatan nasional, terdapat beberapa istilah :
·
Produk Domestik
Bruto/Gross Domestic Product (GDP)
·
Produk Nasional
Bruto/Gross National Product (GNP)
·
Produk Nasional
Netto/Net National Product (NNP)
·
Pendapatan
Nasional/National Income (NI)
Sebelum membahas pendapatan nasional untuk
perekonomian tertutup sederhana dan pertumbuhan ekonomi, akan didefinisikan
terlebih dahulu tentang pendapatan nasional, perekonomian tertutup
sederhanaPendapatan, dan pertumbuhan ekonomi.
o Pendapatan
nasional
Nasional adalah keseluruhan
jumlah barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu Negara dalam jangka waktu
tertentu, biasanya dalam setahun.
o Perekonomian
tertutup sederhana
Perekonomian tertutup
sederhana merupakan perekonomian yang tidak adanya hubungan dengan Negara lain
dan tidak adanya campur tangan pemerintah, baik berupa pungutan pajak,
pembayaran transfer pemerintah ataupun yang berbentuk pengeluaran konsumsi.
Dalam perekonomian tertutup sederhana ini pengeluaran masyarakat seluruhnya
pada tiap satuan waktu, biasanya dalam setahun, dan akan terdiri dari
pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga dan pengeluaran untuk investasi.
o Pertumbuhan
ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah
proses dimana terjadi kenaikan pendapatan nasional. Definisi pertumbuhan
ekonomi yang lain adalah bahwa pertumbuhan ekonomi terjadi bila ada kenaikan
output perkapita. Pertumbuhan ekonomi menggambarkan kenaikan taraf hidup diukur
dengan output riil per orang.
Analisis Pendapatan Nasional
dengan Perekonomian Tertutup Sederhana Dua Sektor
Dalam perekonomian tertutup sederhana.sektor yang terlibat adalah rumah tangga (pihak konsumen) dan perusahaan atau pihak swasta (sebagai produsen) tanpa campur tangan pemerintah baik berupa pungutan pajak, pembayaran transfer pemerintah ataupun yang berbentuk pengeluaran konsumsidan tidak berhubungan dengan perekonomian internasional baik ekspor maupun impor.
Terdapat dua model analisis
perekonomian tertutup sederhana yaitu sebagai berikut :
1.
Model anlalisis dengan
variabel investasi dan tabungan
Pada
model ini, muncul dua aktifitas ekonomi yang baru yaitu, tabungan dan investasi.
Tabungan rumah tangga dianggap kebocoran dalam arus melingakar, karena dapat
mengurangi kemampuan dari pendapatan secara riil apabila digunakan untuk
kegiatan lain seperti konsumsi. Namun Tabungan tersebut tidaklah dianggap
kebocoran apabila digunakan sebagai investasi.Tabungan yang semula mengurangi
pendapatan nasional, apabila digunakan sebagai investasi dapat disebut injeksi,
karena Investasi dapat menambah pendapatan nasional.
Jika
digambarkan kembali dalam arus melingkar seperti gambar diatas maka tidak jauh
berbeda, karena masih saling terkait satu sama lain.
Bagi rumah tangga, dalam berkonsumsi pihak ini tidak sepenuhnya menggunakan penghasilan yang didapat untuk membeli barang dan jasa.Namun sebagian dari pendapatan tersebut biasanya dipergunakan untuk investasi dan tabungan.
1.1.
Tabungan
Menurut
Undang-undang No 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan, Tabungan adalah simpanan yang
penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati,
tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan /atau alat lainnya yang
dipersamakan dengan itu. Dalam ekonomi makro, tabungan adalah pendapatan
masyarakat yang tidak digunakan untuk kegiatan konsumsi.
Kita dapat mengetahui hubungan tabungan dengan pendapatan nasional dengan menggunakan fungsi tabungan.Fungsi tabungan adalah suatu fungsi yang menggambarkan hubungan antara tingkat tabungan rumah tangga dan pendapatan nasional dalam perekonomian.
S = -a + (1-b)Y
keterangan
:
a =
konsumsi rumah tangga secara nasional pada saat pendapatan nasional = 0
b =
kecondongan konsumsi marginal (MPC)
C =
tingkat konsumsi
S =
tingkat tabungan
Y =
tingkat pendapatan nasional.
Contoh kasus :
Keluarga pak Ahmad mempunyai penghasilan Rp. 7.000.000,00 sebulan, dengan pola konsumsi yang dinyatakan dengan fungsi C = 1.000.000 + 0,80Y. Berdasarkan data tersebut, hitunglah besarnya tabungan keluarga ibu Tutik.
Pembahasan :
Untuk mengetahui besarnya nilai tabungan (S) maka l a n g k a h pertama yang harus kita lakukan adalah merubah fungsi konsumsi ke dalam f u n g s i tabungan kemudian memasukan n i l a i pendapatan (Y) ke dalam fungsi tabungan.
C = 1.500.000 + 0,80Y
Maka fungsi tabungannya adalah :
S =
-a + (1-MPC)Y
S =
– 1.500.000 + (1-0,80)Y
S =
– 1.000.000 + 0,20Y
Untuk mencari besarnya tabungan (S) ibu tutik maka kita masukan nila Y kedalam fungsi tabungan :
S = -1.000.000 + 0,20(8.000.000)
S =
-1.500.000 + 1.600.000
S =
100.000
Jadi
besarnya Tabungan keluarga ibu Tutik adalah Rp.900.000,00
1.2. Tabungan
Investasi yang lazim disebut sebagai
penanaman modal merupakan pengeluaran perusahaan untuk membeli
barang-barang dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan
memproduksi barang/jasa yang tersedia dalam perekonomian. Pada prakteknya,
pencatatan nilai penanaman modal dilakukan dalam satuan tahun. Yang termasuk
investasi adalah sebagai berikut :
·Pembelian berbagai jenis barang modal, yaitu mesin-mesin dan
peralatan produksi lainnya untuk mendirikan berbagai jenis industri perusahaan.
·
Pengeluaran untuk mendirikan rumah
tempat tinggal, bangunan kantor, bangunan pabrik, dan bangunan-bangunan
lainnya.
·
Pertabahan nilai stok barang-barang
yang belum terjual, bahan mentah, dan barang yang masih dalam proses produksi
pada akhir tahun penghitungan pendapatan nasional.
Dalam perekonomian tertutp, perhitungan pendapatan
keseimbangan 2 sektor terdiri
dari variabel konsumsi (C) dan investasi(I).
Y = C + I
è (C = a + by)
Y =
(a + by) + I
Y =
a + by + I
Y –
by = a + I
(1 –
b)Y = a + I
Y =
a + I/1 – b
Contoh: Dimisalkan (dalam milyar rupiah) fungsi konsumsi (C) = 20 + 0,75Y dan besarnya investasi (I) = 10, maka besarnya pendapatan nasional dengan pendekatan 2 sektor adalah sebagai berikut.
Jawab :
Y =
(a + I)/(1 – b)
=
(20 + 10)/(1– 0,75)
=
30/0,25
=
120 milyar rupiah
2.
Model Penganda
Angka
pengganda atau multiplier adalah hubungan kausal antara variabel tertentu
dengan variabel pendapatan nasional. Jika angka pengganda tersebut
memepunyai angka yang tinggi, maka dengan perubahanyang terjadi pada
variabel tersebut akan memengaruhi angka terhadap tingkat pendapatan nasional
yang besar juga, dan sebaliknya. Perubahan pendapatan anasional itu ditunjukan
oleh suatu anagka pelipat yang disebut dengan koefisien multiplier.
Proses multiplier adalah adanya perubahan pada variabel investasi menyababkan pengeluaran agregat menjadi berubah. Namun dari keseombangan pendapatan nasional tidak sebesar pertambahan investasi tersebut.
Rumus :
Contoh
:
Dimisalkan
(dalam milyar rupiah) fungsi konsumsi (C) = 20 + 0,75Y dan besarnya investasi
(I) = 10, maka pendapatan keseimbangan sebesar 120. Apabila terdapat tambahan
investasi sebesar 2, maka pendapatan sekarang adalah sebagai berikut :
Jawab :
∆Y
= K . ∆I
∆Y = 4 . 2 = 8
Ysekarang = Ysebelum + Tambahan Y (∆Y)
Ysekarang = 120 + 8 = 128 milyar rupiah
Hubungan Antara Pertumbuhan Ekonomi, Inflasi dan Penganguran
1. Masalah pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dari adanya peningkatan dalam GDP (Gross Domestic Product) atau GNP (Gross Nasional Product) jika terdapat peningkatan maka dapat berarti menunjukkan adanya peningkatan pendapatan perkapita. Karena GDP merupakan angka yang menunnjukan total suatu produksi dalam suatu Negara. Semakin tinggi GDP berarti total produksi semaki besar. Hanya saja yang biasanya terjadi adalah pembagian pendapatan nasional yang tidak merata. Oleh karena itu tidaklah menjadi cerminan sebuah Negara apabila GDP nya rendah maka smua masyarakatnya miskin, dan jika memiliki GDP yang besar maka masyarakatnya akan kaya raya. Untu itu pemerintah harus mengeluarkan kebijakan yang dapat megurangi kesenjangan pemdapatan antar warga Negara.
2. Inflasi
Menurut A.P. Lehner inflasi adalah keadaan terjadi kelebihan permintaan (Excess Demand) terhadap barang-barang dalam perekonomian secara keseluruhan (Anton H Gunawan, 1991).Sementara itu Ackley mendefinisikan inflasi sebagai suatu kenaikan harga yang terus-menerus dari barang dan jasa secara umum.Menurut Boediono (1995)inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk naik secara umum dan terus-menerus.
Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi, kecualiapabila kenaikan tersebut meluas kepada atau mengakibatkan kenaikan sebagian besar dari barang-barang lain. Inflasi diakibatkan oleh :
a. Demand-pull Inflation.
Inflasi ini bermula dari adanya permintaan total (agregat
demand), sedangkan produksi telah berada pada keadaan kesempatan kerja penuh
atau hamper mendekati kesempatan kerja penuh.
b. Cost-Push Inflation
Cost
plus inflation ditandai dengan kenaikan harga serta turunnya produksi. Jadi
inflasi yang dibarengi dengan resesi. Keadaan ini timbul dimulai dengan adanya
penurunan dalam penawaran total (aggregate supplay) sebagai akibat
kenaikan biaya produksi.
Menurut Keynes terjadinya inflasi disebabkan oleh permintaan agregat sedangkanpermintaan agregat ini tidak hanya karena ekspansi bank sentral, namun dapat puladisebabkan oleh pengeluaran investasi baik oleh pemerintah, maupun oleh swasta danpengeluaran konsumsi pemerintah yang melebihi penerimaan (defisit anggaran belanjaNegara) dalam kondisi full employment.
3. Masalah Pengangguran
Adanya pengangguran bagi sebuah Negara berarti menunnjukan perekonomian Negara tersebut tidak dalam kondisi full-employment.Ada faktor produksi yang tidak terpakai yaitu tenaga kerja. Memang idealnya pada suatu Negara harus berada dalam keadaan full- employment, akan tetapi untuk mencapai keadaan tersebut sangat sulit. Tingkat penganguran memang selalu terjadi di Negara manapun.Dan keadaan ini memang selalu menjadi pusat perhatian para pemimpin bangsa dan para ekonom. Pengangguran tentu tidak baik bila terjadi, karen aakn menimbulkan kerawanan sosial seperti pencurian, kriminalitas dll
Hubungan dari pertumbuhan ekonomi, inflasi dan juga masalah pengangguran. hubungan dari ketiga permasalah ini memang saling berkaitan. Karena dalm suatu Negara selalu mengalami pertumbuhan ekonomi yang berbeda beda. Biasanya pertumbuhan ekonomi selalu diikuti dengan adanya inflasi dan jga pengangguran.
Pertumbuhan ekonomi memang dapat dilihat dari adanya peningkatn atau penurunan GNP atau GDP. Jika GNP menurun maka pendapatan perkapita pun menurun dan akhirnya akanterjadi inflasi karena daya beli atau daya konsumsi masyarakat menurun. Inflasi menjadi masalh besar dalam suatu Negara karena terjadinya angka penurunan daya beli masyarakat yang juga akan berakibat pada produsen yan akan kesulitan untuk berproduksi dan memjual barang barangnya.
Inflasi juga memengaruhi tingkat suku bunga pada perbankan, terutama tingkat suku bunga pinjaman danakan makin menyulitkan para pihak swasta yang berkeinginan untuk menekan biaya produksi di waktu inflasi terjadi. Jika keadaan tersebut tidak membaik pihak swasa tidak bisa untuk menekan angka biaaya produksi sedangka daya beli masyarakat menurun dan akirnya terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) dan akan mengakibatkan pengangguran dalam suatu Negarabertambah .Tentu saja keadaan seperti ini kurang baik karena dapat menimbulkan kerawanan sosial seperti kasus pencurian dan kriminalitas.
Contoh kasus yang sedang terjadi
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan membuka Peringatan Gerakan Kewirausahaan Nasional 2012 yang digelar di Gedung Smesco, Jakarta, Kamis (8/3/2012).Peringatan gerakan yang digelar setiap tahun ini bertema “Kewirausahaan untuk Semua”.
Pada kesempatan ini, Presiden, antara lain didampingi Menteri Koperasi dan UKM Syarief Hasan. Turut hadir pada peringatan tersebut adalah para pelaku kewirausahaan di tanah air.
Sebelumnya, Selasa (6/3/2012), Syarief mengatakan, ada 4 juta rakyat Indonesia yang berprofesi sebagai wirausaha. Pemerintah, sambung Syarief, terus mendorong anak-anak muda untuk menjadi pengusaha pemula.”Kita dampingi, kita bantu pembiayaannya. Bisa lewat KUR (kredit usaha rakyat), dana bantuan sosial, dan dana bergulir,” kata Syarief.
Sementara itu, Presiden, pada peringatan serupa tahun 2011, mendorong para wirausaha muda untuk kreatif, berani mengambil risiko, dan melakukan terobosan.”Mari kita kembangkan terus kewirausahaan ini,” kata Presiden.
PENDAPATAN NASIONAL
Pendapatan nasional (National Income) adalah merupakan salah satu tolok ukur yang sangat penting dalam menganalisis dan mengatasi masalah-masalah ekonomi makro yang dihadapi masyarakat sesuatu negara. Dalam menghitung pendapatan nasional terdapat tiga metode yang dapat digunakan yakni :
1. Metode Produksi (Production Approach).
Penghitungan
pendapatan nasional dengan metode produksi ini didasarkan atas jumlah nilai
dari barang dan jasa yang dihasilkan sesuatu masyarakat atau negara dalam satu
tahun. Nilai produk yang dihitung dengan pendekatan ini adalah nilai jasa dan
barang jadi (bukan bahan mentah atau barang setengah jadi).
NI = P1Q1 + P2Q-2 + ..... + PnQn atau NI =
yang mempunyai makna bahwa pendapatan nasional atas dasar harga pasar (NI) besarnya sama dengan produk nasional atas dasar harga pasar.
2.
Metode
Pendapatan (Income Approach).
Perhitungan
pendapatan nasional dengan mengunakan metode pendapatan adalah dengan
menjumlahkan semua pendapatan pendapatan (upah, sewa, bunga, dan laba) yang
diperoleh semua pelaku ekonomi dalam suatu masyarakat atau negara pada periode
tertentu. Pendapatan tersebut berupa pendapatan dari sewa, bunga, upah,
keuntungan dan lain sebagainya. Angka yang diperoleh dari penghitungan
pendapatan nasinal dengan menggunakan metode ini menunjukkan besarnya
Pendapatan Nasional (National Income = NI). Pendekatan ini memiliki kelemahan
pada validitas data pendapatan yang diterima faktor produksi, terdapat
keengganan responden dalam memberitahukan jumlah pendapatan yang diterimanya,
misalnya karena alasan penghindaran atau meminimumkan pungutan pajak, dll.
3.
Metode
Pengeluaran (Expenditure
Approach).
Dalam
penghitungan pendapatan nasional dengan metode pengeluaran, adalah dengan
menjumlahkan seluruh pengeluaran sektor ekonomi, yakni dari Rumah tangga
(Consumption), pemerintah (Government), pengeluaran investasi (Investment), dan
selisih antara nilai ekspor dikurangi impor (X − M). Angka yang diperoleh dari
perhitungan ini menunjukkan besarnya Produk Nasional bruto (Gross National
Product = GNP) masyarakat dalam perekonomian negara tersebut.
Ke-tiga cara di atas akan menghasilkan nilai yang sama. Dengan kata lain, GNP = GNI = GNE.
Ke-tiga cara di atas akan menghasilkan nilai yang sama. Dengan kata lain, GNP = GNI = GNE.
Rumus matematis pendekatan ini :
Y = C + I + G + (X-M)
Dimana :
Y =
pendapatan nasional
C =
konsumsi rumah tangga dan swasta
I =
pengeluaran investasi
G =
pengeluaran yang dilakukan pemerintah
X =
pendapatan ekspor
M =
pengeluaran impor
Beberapa konsep pendapatan nasional
o
Produk
Domestik Bruto (GDP)
Produk domestik bruto (Gross
Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang
dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara
(domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil
produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang
beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan.
o Produk Nasional Bruto (GNP).
Produk Nasional Bruto (Gross
National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang
dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk
hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di
luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang
beroperasi di wilayah negara tersebut.
o
Produk
Nasional Neto (NNP)
Produk Nasional Neto (Net
National Product) adalah GNP dikurangi depresiasi atau penyusutan barang modal
(sering pula disebut replacement). Replacement penggantian barang
modal/penyusutan bagi peralatan produski yang dipakai dalam proses produksi
umumnya bersifat taksiran sehingga mungkin saja kurang tepat dan dapat
menimbulkan kesalahan meskipun relatif kecil.
o
Pendapatan
Nasional Neto (NNI)
Pendapatan Nasional Neto
(Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa
yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI
dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Pajak tidak langsung
adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak
penjualan, pajak hadiah, dll.
o
Pendapatan
Perseorangan (PI)
Pendapatan perseorangan
(Personal Income) adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang
dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan
apapun.
o Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI)
Pendapatan yang siap
dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan
guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang
disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal
income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah
pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus
langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.
MANFAAT PENDAPATAN NASIONAL
o Bertujuan
untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu negara dan untuk mendapatkan data-data
terperinci mengenai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara selama
satu periode
o Untuk
mengetahui dan menelaah struktur perekonomian nasional.
o Data
pendapatan nasional dapat digunakan untuk menggolongkan suatu negara menjadi
negara industri, pertanian, atau negara jasa
o Untuk
menentukan besarnya kontribusi berbagai sektor perekomian terhadap pendapatan
nasional, misalnya sektor pertanian, pertambangan, industri, perdaganan, jasa,
dan sebagainya
o Untuk
membandingkan kemajuan perekonomian dari waktu ke waktu, membandingkan
perekonomian antarnegara atau antardaerah, dan sebagai landasan perumusan
kebijakan pemerintah.
Faktor-faktor
dalam negeri yang memengaruhi pendapatan nasional :
1.
Jumlah serta kualitas produksi yang tersedia
2.
Tingkat pembagian kerja
3.
Besarnya peusahaan-perusahaan
4.
Metode produksi yang digunakan
5.
Pengetahuan ilmmiah yang dimiliki penduduk
Analisis pedapatan nasional 2 sektor
Sewa,
bunga, upah, dan profit
Perekonomian
suatu negara digerakkan oleh pelaku-pelaku ekonomi yang secara umum
dikelompokkan menjadi 4 pelaku, yaitu rumah tangga, perusahaan (swasta),
pemerintah, dan ekspor-impor. Bentuk yang sederhana dari analisis pendapatan
nasional adalah analsis dua sektor. Bentuk ini mengasumsikan bahwa dalam
perekonomian terdapat dua pelaku ekonomi yaitu rumah tangga dan swasta
(perusahaan).
Analisis pendapatan nasional 3 sektor
perekonomian
3 sektor, pelakunya adalah sektor rumah tangga, swasta dan pemerintah,
( Y = C + I + G). Peran pemerintah adalah sebaga penyedia barang publik.
( Y = C + I + G). Peran pemerintah adalah sebaga penyedia barang publik.
Analisis pendapatan nasional 4 sektor
perekonomian
4 sektor, pelakunya adalah sektor rumah tangga, swasta, pemerintah dan luar
negeri. Analisis pendapatan nasional 4 sektor sering juga disebut sebagai
analisis pendapatan nasional dengan perekonomian terbuka.
Y = C + I + G + ( X – M )
Y = C + I + G + ( X – M )
TEORI KONSUMSI
Menurut Bannoch dalam bukunya Ekonomics, konsumsi yaitu merupakan pengeluaran total untuk memperoleh barang dan jasa dlm suatu perekonomian dlm jangka waktu tertentu(dlm satu tahun) pengeluaran.
1. Teori konsumsi dengan hipotesis
pendapatan absolute
Pengeluaran
konsumsi sangat dipengaruhi oleh besar kecilnya pendapatan, dimana antara
pendapatan dan konsumsi memiliki hubungan positif. Keynes berpendapat ada
pengeluaran konsumsi minimum yg harus dilakukan oleh masyarakat(autonomous
consumtion)dan pengeluaan konsumsi akan meningkat dengan bertambahnya
penghasilan.keynes memberikan formulasi model fungsi konsumsi sebagai berikut :
C= f(Y)dimna bentuk fungsinya
C=
a+ cY
C=
konsumsi masyarakat riil
a =
konsumsi pada tingkat Y = 0
c =
MPC : hasrat konsumsi marginal ΔC/ΔY
Y =
pendapatan Nasional riil
Disamping analisis pendapatan keynejg membagi variabel bukan pendapatan yaitu :
a.
factor subyektif : iklan, daya tarik barang
b. factor
obyektif : distribusi pendapatan, cara pembayaran yg digunakan, aktiva2 yg
berpengaruh terhadap konsumsi.
2. Teori konsumsi dengan dengan hipotesis
siklus hidup
V1ariabel social ekonomi, yang menjadi perhatian adalah factor usia. Pengeluaran konsumsi seseorang(masyarakat) sangat tergantung dari perjalanan usia. Teori ini membagi Pola konsumsi menjadi tiga bagian :
2.1. Dimulai
dr usia 0 - sampai usia kerja disebut Dissaving( masih tergantung dgn orang
lain).
2.2. Usia
kerja – menjelang tua disebut saving( mandiri),
2.3. Dan
tahap ketiga seseorang akan mengalami issaving karena membutuhkan bantuan orang
lain.
3. Teori konsumsi dengan hipotesis
pendapatan relative
Merekonsiliasi
hubungan yg tidak proporsional dan yang proporsional antara konsumsi dengan
pendapatan dengan maksud agar diperoleh gambaran mengenai alasan sebab – sebab
timbulnya perbedaan.adapun factor – factor yang dapat berpengaruh terhadap
pengeluaran konsumsi seseorang adalah :
a.
Selera rumah tangga atas barang konsumsi adalah inter
dependen:pengeluaran konsumsi rumah tangga dipengaruhi oleh pengeluaran
konsumsi yg dilakukan oleh masyarakat sekitar rumah(tetangga). Jd factor
lingkungan yg dapat berpengaruh.
b.
Pengeluaran konsumsi adalah irreversible: pd pola pengeluaran
pd saat penghasilan naik berbeda dengan pola konsumsi pada saat penghasilan
turun, jd dapat dikatakan bahwa pola konsumsi dapat dipengaruhi oleh pendapatan
relative.
4. Teori konsumsi dengan hipotesis
pendapatan permanen
Teori ini mengatakan bahwa pendapatan masyarakat dapat digolongkan menjadi 2, pendapatan permanen dan pendapatan sementara. Pendapatan permanen dapat diartikan sebagai berikut :
a.
Pendapatan yg selalu ditrima pada periode tertentu dan dapat
diperkirakan sebelumnya, contoh: upah, gaji.
b. Pendapatan
yang diperoleh dari hasil semua factor yang menentukan kekayaan seseorang.
INVESTASI
1. Pengertian dan definisi
Investasi didefinisikan sebagai semua pengeluaran pada barang – barang capital riil. Dalam bahasa sehari – hari investasi juga mencakup pembelian aktiva.secara umum pengeluaran investasi berkaitan dengan pengelolaan sumber daya yang ada saat ini untuk diperoleh penggunaan manfaatna pada saat yang akan datang.
Investasi dapat dibagi manjadi 2 macam, yaitu investasi riil, dan investasi financial. Investasi riil yaitu investasi terhadap barang-barang tahan lama(barang-barang modal)yang akan digunakan dalam proses produksi.jenis investasi riil ini masih terbagi lagi menjadi 3 komponen investasi :
a. Investasi
tetap perusahaan
b.
Investasi untuk perumahan
c. Investasi
perubahan bersih persediaan perusahaan
Investasi financial adalah invesasi terhadap surat-surat berharga. Misalnya pembelian saham, obligasi, dan surat bukti hutang. Dalam menentukan / memilih suatu jenis investasi riil adalah tingkat bungga pinjaman yang berlaku(i)pengembalian(rate of return) dari barang modal dan prospek dari pada kegiatan investasi tsb. Tingkat pengembalian dari suatu barang modal disebut dengan marginal efficiency of capital(MEC atau r),sedangkan tingkat pengembalian dari investasi financial, terutama obligasi dan perubahan dari jenis investasi financial tersebut.
2. Pendekatan nilai sekarang (rate of return)
Suatu teknik untuk membandingkan kemampuan memperoleh keuntungan dari proyek-proyek investasi. Pendeatan nilai sekarang menyatakan bahwa suatu proyek investasi dikatakan menguntungkan dan dapat diterima serta dilaksanakan, jika nilai sekarang proyek tersebut lebih besar dari pada modal yang ditanamkan.untuk menentukan besarnya tingkat pengembalian dari suatu barang modal(MEC) dapat dilakukan dengan jalan mencari tingkat diskonto yang menyamakan antara harga barang modal dengan pendapatan – pendapatan yang diharapkan dari pengoprasian barang modal tersebut ditambah nilai sisa(nilai residu).
PENGANGGURAN, INFLASI
Pengangguran dan inflasi adalah dua masalah ekonomi utama yang dihadapi setiap masyarakat. Kedua-dua masalah ekonomi itu dapat mewujudkan beberapa efek buruk yang bersifat ekonomi, politik dan sosial.Untuk menghindari berbagai efek buruk yang mungkin timbul, berbagai kebijakan ekonomi perlu dijalankan.
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak.
1. Jenis Pengangguran
a.
Berdasarkan Penyebabnya
· Pengangguran
normal atau friksional
· Pengangguran
siklikal
· Pengangguran
structural
· Pengangguran
teknologi
b.
Berdasarkan cirinya
· Pengangguran
terbuka
· Pengangguran
tersembunyi
· Pengangguran
musiman
· Setengah
menganggur
2. Dampak pengangguran
a. Terhadap perekonomian
· Masyarakat
tidak dapat memaksimumkan tingkat kesejahteraan yang mungkin dicapainya
· Pendapatan
pajak pemerintah berkurang
· Menghambat
pertumbuhan ekonomi
b. Terhadap Individu dan Masyarakat
· Kehilangan
mata pencaharian dan pendapatan
· Kehilangan
atau berkurangnya keterampilan
· Menimbulkan
ketidak-stabilan sosial dan politik
Beberapa
Tujuan Kebijakan Pemerintah :
1.
Tujuan bersifat ekonomi
· Menyediakan
lowongan pekerjaan
· Meningkatkan
taraf kemakmuran masyarakat
· Memperbaiki
pembagian pendapatan
2.
Tujuan bersifat sosial dan politik
· Meningkatkan
kemakmuran keluarga dan kestabilan keluarga
· Menghindari
masalah kejahatan
· Mewujudkan
kestabilan politik
TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI
1. Definisi Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah proses dimana terjadi kenaikan produk nasional bruto riil atau pendapatan nasional riil. Jadi perekonomian dikatakan tumbuh atau berkembang bila terjadi pertumbuhan outputriil. Definisi pertumbuhan ekonomi yang lain adalah bahwa pertumbuhan ekonomi terjadi bila ada kenaikan output perkapita. Pertumbuhan ekonomi menggambarkan kenaikan taraf hidup diukur dengan output riil per orang.
2. Teori Pertumbuhan Ekonomi
Teori pertumbuhan ekonomi dapat dibagi menjadi 2 :
2.1. Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis
a.
Frederich
list (1789 - 1846)
Tahap-tahap pertumbuhan
ekonomi menurut frederich listber adalah tingkat-tingkat yang dikenal dengan
sebutan Stuffen theorien (teori tangga).
Adapun tahapan-tahapan pertumbuhan ekonomi dibagi 4 sebagai berikut :
Adapun tahapan-tahapan pertumbuhan ekonomi dibagi 4 sebagai berikut :
1) Masa
berburu dan mengembara
Pada masa ini manusia belum
memenuhi kebutuhan hidupnya sangat mengantungkan diri pada pemberian alam dan
untuk memenuhi kebutuhan hidup sendiri
2) Masa
berternak dan bertanam
Pada masa ini manusia sudah
mulai berpikir untuk hidup menetap. Sehingga mereka bermata pencaharian
bertanam
3) Masa
Bertani dan kerajinan
Pada masa ini manusia sudah
hidup menetap sambil memelihara tanaman yang mereka tanam kerajinan hanya
mengajar usaha sampingan.
4)
Masa kerajinan, Industri, dan perdagangan.
Pada masa ini kerajinan
bukan sebagai usaha sampingan melainkan sebagai kebutuhan untuk di jual ke
pasar, sehingga industri berkembang dari industri kerajinan menjadi industri
besar.
b. Karu Bucher (1847 - 1930)
Tahap
Perekonomian dapat dibagi menjadi 4
1) Rumah
tangga tertutup
2) Rumah
tangga kota
3) Rumah
tangga bangsa
4) Rumah
tangga dunia
c. Werner sombart (1863 - 1947)
1) Prakapitalisme
(Varkapitalisme)
2) Zaman
kapitalis madya (buruh kapitalisme)
3) Zaman
kapitalai Raya (Hachkapitalismus)
4) Zaman
kapitalis akhir (spetkapitalismus)
d. Walt Whitmen Rosfow (1916 - 1979)
1)
Masyakart tradisional (Teh Traditional Society)
2) Persyaratan
untuk lepas landas (Precondition for take off)
3) Lepas
landas cake off)
4) Perekonomian
yang matang / dewasa (Matarty of economic)
5) Masa
ekonomi konsumsi tinggi (high mass consumption)
2.2. Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik dan Neoklasik
Teori pertumbuhan ekonomi
klasik
a.
Teori
pertumbuhan menurut Adam Smith
An Inquiry into the nature
and causes of the wealth of the nation, teorinya yang dibuat dengan teori the
invisible hands (Teori tangan-tangan gaib)
Pertumbuhan ekonomi ditandai oleh dua fakto yang saling berkaitan :
Pertumbuhan ekonomi ditandai oleh dua fakto yang saling berkaitan :
1) Pertumbuhan
penduduk
2)
Pertumbuhan output total
Pertumbuhan
output yang akan dicapai dipengaruhi oleh 3 komponen berikut ini.
1) Sumber-sumber
alam
2) Tenaga
kerja (pertumbuhan penduduk
3) Jumlah
persediaan
4) David
Ricardo dan T.R Malthus
Menurut David Ricardo faktor pertumbuhan penduduk yang semakin besar hingga menjadi dua kali lipat pada suatu saat akan menyebabkan jumlah tenaga kerja melimpah.
Pendapat Ricardo ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Thomas Robert Malthus, menyatakan bahwa makanan (hasil produksi) akan bertambah menurut deret hitung (satu, dua, dan seterusnya). Sedangkan penduduk akan bertambah menurut deret ukur (satu, dua, empat , delapan, enam belas, dan seterusnya) sehingga pada saat perekonomian akan berada pada taraf subisten atau kemandegan.
2.3. Teori pertumbuhan ekonomi Neoklasik
a.
Robert
Sollow
Rober Sollow lahir pada
tahun 1950 di Brookyn, ia seorang peraih nobel di bidang dibidang ilmu ekonomi
pada tahun 1987. Robert Sollow menekankan perhatiannya pada pertumbuhan out put
yang akan terjadi atas hasil kerja dua faktor input utama. Yaitu modal dan
tenaga kerja.
b.
Harrod
dan Domar
RF. Harrod dan Evsey Domar
tahun 1947 pertumbhan ekonomi menurut Harrod dan domar akan terjadi apabila ada
peningkatan produktivitas modal (MEC) dan produktivitas tenaga kerja.
c.
Joseph
Schumpeter
Menurut J. Schumpeter,
pertumbuhan ekonomi suatu negara ditentukan oleh adanya proses inovasi-inovasi
(penemuan-penemuan baru di bidang teknologi produksi) yang dilakukan oleh para
pengusaha. Tanpa adanya inovasi, tidak ada pertumbuhan ekonomi.
3. Ukuran Pertumbuhan Ekonomi
Apakah
alat yang bisa digunakan untuk mengetahui adanya pertumbuhan ekonomi suatu
negara? Menurut M. Suparko dan Maria R. Suparko ada beberapa macam alat yang
dapat digunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi yaitu :
a. Produk Domestik Bruto
PDB adalah jumlah barang dan
jasa akhir yang dihasilkan dalam harga pasar. Kelemahan PDB sebagai ukuran
pertumbuhan ekonomi adalah sifatnya yang global dan tidak mencerminkan
kesejahteraan penduduk.
b. PDB per Kapita atau Pendapatan Perkapita
PDB
per kapita merupakan ukuran yang elbih tepat karean telah memperhitungkan
jumlah penduduk. Jadi ukuran pendapatn perkapita dapat diketahui dengan membagi
PDB dengan jumlah penduduk.
c. Pendapatan Per jam Kerja
Suatu negara dapat dikatakan
lebih maju dibandingkan negara lain bila mempunyai tingkat pendapatan atau upah
per jam kerja yang lebih tinggi daripada upah per jam kerja di negara lain
untuk jenis pekerjaan yang sama.
4. Teori Dan Model Pertumbuhan Ekonomi
Dalam
zaman ahli ekonomi klasik, seperti Adam Smith dalam buku karangannya yang
berjudul An Inguiry into the Nature and Causes of the Wealt Nations,
menganalisis sebab berlakunya pertumbuhan ekonomidan factor yang menentukan
pertumbuhan ekonomi. Setelah Adam Smith, beberapa ahli ekonomi klasik lainnya
seperti Ricardo, Malthus, Stuart Mill, juga membahas masalah perkembangan
ekonomi .
a. Teori Inovasi Schum Peter
Pada
teori ini menekankan pada faktor inovasi enterpreneur sebagai motor penggerak
pertumbuhan ekonomi kapitalilstik.Dinamika persaingan akan mendorong hal ini.
b. Model Pertumbuhan Harrot-Domar
Teori ini menekankan konsep
tingkat pertumbuhan natural.Selain kuantitas faktor produksi tenaga kerja diperhitungkan
juga kenaikan efisiensi karena pendidikan dan latihan.Model ini dapat
menentukan berapa besarnya tabungan atau investasi yang diperlukan untuk
memelihar tingkat laju pertumbuhan ekonomi natural yaitu angka laju pertumbuhan
ekonomi natural dikalikan dengan nisbah kapital-output.
c. Model Input-Output Leontief.
Model ini merupakan gambaran
menyeluruh tentang aliran dan hubungan antarindustri. Dengan menggunakan tabel
ini maka perencanaan pertumbuhan ekonomi dapat dilakukan secara konsisten
karena dapat diketahui gambaran hubungan aliran input-output antarindustri.
Hubungan tersebut diukur dengan koefisien input-output dan dalam jangka
pendek/menengah dianggap konstan tak berubah .
d. Model Pertumbuhan Lewis
Model ini merupakan model
yang khusus menerangkan kasus negar sedang berkembang
banyak(padat)penduduknya.Tekanannya adalah pada perpindahan kelebihan penduduk
disektor pertanian ke sektor modern kapitalis industri yang dibiayai dari
surplus keuntungan.
e. Model Pertumbuhan Ekonomi Rostow
Model ini menekankan
tinjauannya pada sejarah tahp-tahap pertumbuhan ekonomi serta ciri dan syarat
masing-masing. Tahap-tahap tersebut adalah tahap masyarakat tradisional, tahap
prasyarat lepas landas, tahap lepas landas, ahap gerakan ke arah kedewasaan,
dan akhirnya tahap konsimsi tinggi.
5. Faktor penggerak pertumbuhan ekonomi
dalam menanggulangi kemiskinan
Dua
hal esensial harus dilakukan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi adalah, pertama
sumber-sumber yang harus digunakan secara lebih efisien. Ini berarti tak boleh
ada sumber-sumber menganggur dan alokasi penggunaannya kurang efisien.Yang
kedua, penawaran atau jumlah sumber-sumber atau elemen-elemen pertumbuhan
tersebut haruslah diusahakan pertambahannya.Elemen-elemen yang memacu
pertumbuhan ekonomi tersebut adalah sebagai berikut.
a. Sumber-sumber Alam
Elemen ini meliputi luasnya
tanah, sumber mineral dan tambang, iklim, dan lain-lain. Beberapa negara sedang
berkembang sangat miskin akan sumber-sumber alam, sedikitnya sumber-sumber alam
yang dimiliki meruoakan kendala cukup serius. Dibandingkan dengan sedikitnya
kuantitas serta rendahnya persediaan kapital dan sumber tenaga manusia maka
kendala sumber alam lebih serius.
b.
Sumber-sumber
Tenaga Kerja
Masalah di bidang sumber
daya manusia yang dihadapi oleh negara-negara sedang berkambang pada umumnya
adalah terlalu banyaknya jumlah penduduk, pendayagunaannya rendah, dan kualitas
sumber-sumber daya tenaga kerja sangat rendah.
c. Kualitas Tenaga Kerja yang Rendah
Negara-negara sedang
berkembang tak mampu mengadakan investasi yang memadai untuk menaikkan kualitas
sumber daya manusia berupa pengeluaran untuk memelihara kesehatan masyarakat
serta untuk pendidikan dan latihan kerja.
d. Akumulasi Kapital
Untuk mengadakan akumulasi
kapital diperlukan pengorbanan atau penyisihan konsumsi sekarang selama
beberapa decade. Di negara sedang berkembang, tingkat pendapatan rendah pada
tingkat batas hidup mengakibatkan usaha menyisihkan tabungan sukar dilakukan.
Akumulasi kapital tidak hanya berupa truk, pabrik baja, plastik dan sebagainya;
tetapi juga meliputi proyek-proyek infrastruktur yang merupakan prasyarat bagi
industrialisasi dan pengembangan serta pemasaran produk-produk sektor
pertanian. Akumulasi kapital sering kali dipandang sebagai elemen terpenting
dalam pertumbuhan ekonomi. Usaha-usaha untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi
dilakukan dengan memusatkan pada akumulasi kapital. Hal ini karena, pertama,
hampir semua negara-negara berkembang mengalami kelangkaan barang-barang
kapital berupa mesi-mesin dan peralatan produksi, bangunan pabrik, fasilitas
umum dan lain-lain. Kedua, penambahan dan perbaikan kualitas barang-barang
modal sangat penting karena keterbatasan tersedianya tanah yang bisa ditanami.
6. Peranan penting pemerintah dalam
pertumbuhan ekonomi
a.
Beberapa negara sedang berkembang mengalami ketidak stabilan
sosial, politik, dan ekonomi. Ini merupakan sumber yang menghalangi pertumbuhan
ekonomi. Adanya pemerintah yang kuat dan berwibawa menjamin terciptanya
keamanan dan ketertiban hukum serta persatuan dan perdamaian di dalam negeri.
Ini sangat diperlukan bagi terciptanya iklim bekerja dan berusaha yang
merupakan motor pertumbuhan ekonomi.
b.
Ketidakmampuan atau kelemahan setor swasta melaksanakan
fungsi entreprenurial yang bersedia dan mampu mengadakan akumulasi kapital dan
mengambil inisiatif mengadakan investasi yang diperlukan untuk memonitori
proses pertumbuhan.
c.
Pertumbuhan ekonomi
merupakan hasil akumulasi kapital dan investasi yang dilakukan terutama oleh
sektor swasta yang dapat menaikkan produktivitas perekonomian. Hal ini tidak
dapat dicapai atau terwujud bila tidak didukung oleh adanya barang-barang dan
pelayanan jasa sosial seperti sanitasi dan program pelayanan kesehatan dasr
masyarakat, pendidikan, irigasi, penyediaan jalan dan jembatan serta fasilitas
komunikasi, program-program latihan dan keterampilan, dan program lainnya yang
memberikan manfaat kepada masyarakat.
d.
Rendahnya
tabungan-investasi masyarakat (sekor swasta) merupakan pusat atau faktor
penyebab timbulnya dilema kemiskinan yang menghambat pertumbuhan ekonomi.
Seperti telah diketahui hal ini karena rendahnya tingkat pendapatan dan karena
adanya efek demonstrasi meniru tingkat konsumsi di negara-negara maju olah
kelompok kaya yang sesungguhnya bias menabung.
e.
Hambatan sosial utama
dalam menaikkan taraf hidup masyarakat adalah jumlah penduduk yang sangat besar
dan laju pertumbuhannya yang sangat cepat. Program pemerintahlah yang mampu
secara intensif menurunkan laju pertambahan penduduk yang cepat lewat program
keluarga berencana dan melaksanakan program-program pembangunan pertanian atau
daerah pedesaan yang bisa mengerem atau memperlambat arus urbanisasi penduduk
pedesaan menuju ke kota-kota besar dan mengakibatkan masalah-masalah social,
politis, dan ekonomi.
f.
Pemerintah dapat
menciptakan semangat atau spirit untuk mendorong pencapaian pertumbuhan ekonomi
yang cepat dan tidak hanya memerlukan pengembangan faktor penawaran saja, yang
menaikkan kapasitas produksi masyarakat, yaitu sumber-sumber alam dan manusia,
kapital, dan teknologi;tetapi juga faktor permintaan luar negeri. Tanpa
kenaikkan potensi produksi tidak dapat direalisasikan.
7.
Strategi
pertumbuhan ekonomi
a. Industrialisasi Versus Pembangunan
Pertanian
Pembangunan pertanian
bersifat menggunakan teknologi padat tenaga kerja dan secara relatif
menggunakan sedikit kapital; meskipun dalam investasi pada pembuatan jalan,
saluran dan fasilitas pengairan, dan pengembangan teknologinya. Kenaikan
produktivitas sektor pertanian memungkinkan perekonomian dengan menggunakan
tenaga kerja lebih sedikit menghasilkan kuantitas output bahan makanan yang
sama. Dengan demikian sebagian dari tenaga kerja dapat dipindahkan ke sektor
industri tanpa menurunkan output sector pertanian. Di samping itu pembangunan
atau kenaikkan produktivitas dan output total sektor pertanian akan menaikan
pendapatan di sektor tersebut.
b. Strategi Impor Versus Promosi Ekspor
Stategi industrialisasi via
substitusi impor pada dasarnya dilakukan dengan membangun industri yang
menghasilkan barang-barang yang semula diimpor. Alternatif kebijakan lain
adalah strategi industrialisasi via promosi ekspor. Kebijakan ini menekankan
pada industrialisasi pada sektor-sektor atau kegiatan produksi da dalam negeri
yang mempunyai keunggulan komparatif hingga dapat memproduksinya dengan biaya
rendah dan bersaing dengan menjualnya di pasar internasional. Strategi ini
secara relatif lebih sukar dilaksanakan karena menuntut kerja keras agar bisa
bersaing di pasar internasional.
c. Perlunya Disertivikasi
Usaha mengadakan
disertivikasi bagi negara-negara pengekspor utama minyak dan gas bumi merupakan
upaya mempertahankan atau menstabilkan penerimaan devisanya.
8. Hal-Hal Yang Mempengaruhi Pertumbuhan
Ekonomi
a. Akumulasi Modal
Akumulasi modal (capital
accumulation) terjadi apabila sebagian dari pendapatan ditabung dan
diinvestasikan kembali dengan tujuan memperbesar output dan pendapatan di
kemudian hari. Pengadaan pabrik baru, mesin-mesin, peralatan, dan bahan baku
meningkatkan stock modal (capital stock) fisik suatu negara (yakni, total nilai
riil “neto” atas seluruh barangmodal produktif secara fisik) dan hal itu jelas
memungkinkan terjadinya peningkatan output di masa-masa mendatang.
b. Pertumbuhan Penduduk dan Angkatan Kerja
Jumlah tenaga kerja yang
lebih besar berarti akan menambah jumlah tenaga produktif, sedangkan
pertumbuhan penduduk yang lebih besar berarti meningkatkan ukuran pasar
domesticnya. hal tersebut sepenuhnya tergantung pada kemampuan sistem
perekonimian yang bersangkutan untuk menyerap dan secara produktif memanfaatkan
tambahan tenaga kerja tersebut. Adapun kemampuan itu sendiri lebih lanjut
dipengaruhi oleh tingkat jenis akumulasi modal dan tersedianya input atau
factor_faktor penunjang, seperti kecakapan manajerial dan administrasi.
c. Kemajuan Teknologi
Kemajuan teknologi
(technological progress) bagi kebanyakan ekonom merupakan sumber pertumbuhan
ekonomi yang paling penting. Dalam pengertiannya yang paling sederhana,
kemajuan teknologi terjadi karena ditemukannya cara baru atau perbaikan atas
cara-cara lamadalam menangani pekerjaan-pekerjaan tradisional seperti kegiatan
menanam jagung, membuat pakaian, atau membangun rumah.
C. TUGAS KEGIATAN BELAJAR
Secara
individu mahasiswa diminta untuk :
1. Membuat
Opini (essay) tentang relevansi Permintaan
Agregat Ekonomi Tertutup.
2.
Memberikan contoh situasi dimana Permintaan
Agregat Ekonomi Tertutup mempengaruhi ekonomi
saat ini (sebutkan jenis kasusnya).
REFERENSI :
Rahardja, Manurung. Pengantar Ilmu
Ekonomi (Microekonomi dan Macroekonomi) edisi revisi. Jakarta : FEUI
Sukirno,
Sodono. 2004. Makroekonomi Terori Pengantar. Edisi ketiga. PT.
Rajagrafindo
Persada. Jakarta.
Sumber Lain
:
http://ekonomilmu.blogspot.com/2013/01/pengertian-permintaan-penawaran-
Luar biasa mantul pak Eko.
BalasHapus