Rabu, 14 Oktober 2015

Teori Ekonomi - Teori Keseimbangan Ekonomi Makro




A.  DESKRIPSI
Modul ini menjelaskan Teori Keseimbangan Ekonomi Makro

Keseimbangan di pasar uang terjadi ketika kuantitas yang diminta uang sama dengan kuantitas yang ditawarkan.

Permintaan agregat adalah suatu daftar dari keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh sektor-sektor ekonomi pada berbagai tingkat harga, sedangkan penawaran agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan penawaran barang-barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan dengan tingkat harga tertentu.


B. KEGIATAN BELAJAR
Keseimbangan umum adalah kondisi dimana jumlah permintaan sama dengan jumlah penawaran. Jumlah barang dalam keadaan itu disebut kuantitas keseimbangan. Tingkat harga yang membentuk keadaan keseimbangan itu di sebut harga keseimbangan.

1.    Keseimbangan Pasar Uang
Dalam perekonomian bunga, keseimbangan permintaan dan penawaran uang akan terjadi pada tingkat bunga tertentu. Ekonomi konvensional berpendapat bahwa interaksi permintaan dan penawaran uang akan senantiasa membawa suku bunga pada tingkat keseimbangan.

Apabila suku bunga berada di atas tingkat keseimbangan, pasokan uang melebihi permintaan. Mekanisme penyesuaian berjalan karena pada tingkat bunga tersebut, opportunity cost memegang uang menjadi terlalu tinggi. Masyarakat akan berusaha mengurangi porsi uang dalam portofolio kekayaannya untuk ditukarkan dengan aset yang memberikan bunga, misal obligasi. Penurunan permintaan uang diimbangi dengan kenaikan permintaan aset tersebut. Akibatnya, harga aset tersebut akan naik dan tingkat bunganya menurun. Mekanisme ini akan terus berjalan hingga uang yang ingin dipegang masyarakat sama dengan pasokan uang.
Mekanisme sebaliknya akan terjadi jika suku bunga berada di bawah tingkat keseimbangan. Opportunity cost yang rendah akan mendorong masyarakat untuk memegang uang lebih banyak dengan cara menjual aset berimbal bunga. Peningkatan penjualan aset menurunkan harga dan menaikkan suku bunga hingga permintaan uang sama dengan pasokan uang.
      
Peningkatan pendapatan akan meningkatkan permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga walau tingkat bunga tetap.  Hal ini dapat digambarkan sebagai pergeseran kurva permintaan uang ke kanan atas. Pada tingkat bunga semula, terjadi kelebihan permintaan uang. Menurut ekonomi konvensional, kelebihan permintaan uang ini akan mendorong bunga naik hingga permintaan uang kembali ke tingkat yang sama dengan pasokan uang. Dengan demikian, peningkatan pendapatan menyebabkan kenaikan suku bunga di pasar uang. Untuk menggambarkan hubungan positif pendapatan dan suku bunga di pasar uang tersebut, kurva LM memiliki kemiringan positif.
      
Logika derivasi kurva LM di atas memiliki kelemahan saat menjelaskan kenaikan suku bunga di pasar uang. Kelebihan permintaan yang terjadi di pasar uang disebabkan peningkatan kebutuhan uang untuk bertransaksi karena kenaikan pendapatan. Tidak dijelaskan mengapa pada situasi tersebut suku bunga harus naik.

Pada penjelasan mekanisme penyeimbangan di pasar uang disebutkan bahwa kenaikan suku bunga saat terjadi kelebihan permintaan uang ditimbulkan oleh peningkatan penjualan aset berbunga. Akan tetapi, pada kasus kelebihan permintaan itu disebabkan oleh kenaikan pendapatan, tidak ada alasan bagi seseorang untuk meningkatkan penjualan aset berbunga.

Apabila seseorang mengalami kenaikan pendapatan, ia memang membutuhkan uang lebih banyak untuk membiayai kenaikan konsumsi. Akan tetapi, apakah uang tambahan tersebut diperoleh   dengan  mengurangi  kepemilikan aset berbunga? Justru sebaliknya, kepemilikan aset yang merupakan salah satu wujud tabungan pun cenderung meningkat ketika pendapatan naik.  Kenaikan pendapatan akan sekaligus dialokasikan sebagai peningkatan konsumsi dan peningkatan tabungan, yang dapat diwujudkan sebagai aset berbunga maupun uang. Jika kenaikan pendapatan tidak menyebabkan kenaikan penjualan aset, justru dapat menyebabkan kenaikan permintaan aset, maka tidak ada mekanisme yang menyebabkan kenaikan bunga.

Jika terjadi kenaikan pendapatan, kenaikan bunga memang diperlukan untuk mencapai keseimbangan pasar uang, tetapi tidak terbentuk sendiri oleh interaksi pasar uang. Dengan demikian, situasi ekonomi bisa terjadi di luar kurva LM. Dengan kata lain, kurva LM tidak memiliki daya gravitasi.
      
Ketidakseimbangan permintaan dan penawaran uang yang ditimbulkan oleh perubahan pendapatan akan tetap berlangsung selama pasokan uang tidak bertambah. Dari teori kuantitas uang kita tahu bahwa jika pendapatan riil bertambah namun jumlah uang tetap, salah satu dari dua variabel harus berubah: kecepatan peredaran uang naik atau harga turun.
      
Dalam perekonomian tanpa bunga, permintaan uang untuk spekulasi dipengaruhi secara negatif oleh tingkat imbal yang diharapkan dari aset produktif. Jika tingkat imbal turun, orang akan cenderung memegang uang lebih banyak karena opportunity costturun. Proses penyeimbangan permintaan dan penawaran uang juga akan terjadi melalui proses pergantian portofolio kekayaan.
       
Misal, penurunan tingkat imbal pertanian mendorong orang untuk menjual tanah pertanian  sehingga  harga jual dan sewa tanah pertanian turun. Penurunan harga sewa menurunkan biaya usaha pertanian pada tingkat pendapatan tetap, sehingga tingkat imbal pertanian kembali naik.
      
Jika kelebihan permintaan uang ditimbulkan oleh kenaikan pendapatan, tidak akan ada kenaikan penjualan aset produktif. Akibatnya, kenaikan tingkat imbal tidak terjadi dan kelebihan permintaan uang akan terus berlangsung selama pasokan uang tidak bertambah. Peningkatan ekspektasi laba diperlukan untuk menyeimbangkan permintaan dan penawaran uang. Hubungan antara pendapatan dan tingkat imbal yang menyeimbangkan pasar uang ini dicerminkan oleh kurva LM positif dalam panel pendapatan-tingkat imbal. Akan tetapi, kurva LM ini tidak memiliki daya gravitasi karena tidak ada mekanisme dalam pasar yang dapat menyeimbangkan pasar uang ketika terjadi perubahan pendapatan.

2.    Fungsi Saving
Dalam lingkup makro ekonomi saving dapat didefinisikan sebagai bagian daripada pendapatan nasional per tahun yang tidak dikonsumsi.

Fungsi Saving :
Fungsi saving menunjukan hubungan antara tingkat tabungan dengan tingkat pendapatan.

Secara sistematis fungsi saving dinyatakan sebagai:S = F (Y)
Karena saving nasional merupakan pendapatan nasional yang tidak digunakan untuk konsumsi nasional, maka fungsi saving tersebut di peroleh dari;

S = Y – C
             = Y- (a + b Y)
  = Y-a-bY,

Sehingga,
S = -a + ( 1 –b) Y

Di mana a : tabungan otonom
1 – b= MPS
MPS = 1 – b, karena b = MPC, maka MPS + MPC = 1


3.    Fungsi Invesment
3.1.   Fungsi Investasi
Adalah hubungan antara investasi dengan faktor yang mempengaruhinya. Ada dua peran investasi dalam makroekonomi :
1)    Investasi merupakan komponen pengeluaran yang cukup besar dan tidak mudah habis, maka perubahan besar dalam investasi akan sangat mempengaruhi pernintaan.
2)    Investasi mendorong terjadinya akumulasi modal, penambahan stok bangunan gedung dan peralatan lainnya, akan meningkatkan output potensial suatu bangsa dan merangsang pertumbuhan ekonomi untuk jangka panjang.

3.2.    Komponan investasi :
1)    Konstruksi baru
2)    Peralatan tahan lama
3)    Perubahan persediaan


3.3.    Faktor penentu Investasi
1)    Hasil penjualan
2)    Biaya
3)    Ekspektasi

3.4.    Kurva permintaan Investasi
Adalah hubungan antara tingkat suku bunga dengan investasi. Untuk mempertimbangkan investasi, perusahaan membandingkan pendapatan tahunan investasi dengan biaya modal tahunan. Selisih antara biaya modal tahunan dengan pendapatan tahunan disebut laba, bila nlaba positif investasi menguntungkan. Sebaliknya bila laba negatif, investasi rugi.

3.5.    Pergeseran kurva permintaan investasi
Investasi dipengaruhi oleh unsur-unsur lain seperti :
1)    GNP
2)    Pajak
3)    Ekspektasi dan perkiraan masa depan
4)    Agregat Demand dan Agregat Supply

Permintaan agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan permintaan terhadap barang-barang dan jasa sesuai dengan tingkat harga. Permintaan agregat adalah suatu daftar dari keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh sektor-sektor ekonomi pada berbagai tingkat harga, sedangkan penawaran agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan penawaran barang-barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan dengan tingkat harga tertentu.

Jika terjadi perubahan permintaan atau penawaran agregat, maka perubahan tersebut akan menimbulkan perubahan-perubahan pada tingkat harga, tingkat pengangguran dan tingkat kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Adanya kenaikan pada permintaan agregat cenderung mengakibatkan kenaikan tingkat harga dan output nasional (pendapatan nasional), yang selanjutnya akan mengurangi tingkat pengangguran. Penurunan pada tingkat penawaran agregat cenderung menaikkan harga, tetapi akan menurunkan output nasional (pendapatan nasional) dan menambah pengangguran.

Keseimbangan permintaan agregat dan penawaran agregat
Titik ekuilibrium permintaan-penawaran agregatif, pada dasarnya merupakan masalahterbentuknya harga ekuilibrium dan tingkat pendapatan nyata (pendapatan riil = pendapatan dengan harga konstan) nasional ekuilibrium.Ekuilibrium umum pada analisis permintaan-penawaran agregatif terjadi bila pada pasar komoditi, pasar uang dan pasar sumberdaya manusia dalam keadaan ekuilibrium.

                                                  
C. TUGAS KEGIATAN BELAJAR
Secara individu mahasiswa diminta untuk :
1.  Membuat Opini (essay) tentang relevansi Keseimbangan Ekonomi Makro dengan kondisi ekonomi Regional..
2.  Memberikan contoh situasi dimana Keseimbangan Ekonomi Makro  mempengaruhi ekonomi Indonesia saat ini (sebutkan jenis kasusnya).

REFERENSI :
Rahardja, Manurung. Pengantar Ilmu Ekonomi(Microekonomi dan Macroekonomi) edisi revisi.Jakarta : FEUI

Sukirno, Sodono. 2004. Makroekonomi Terori Pengantar. Edisi ketiga.PT. Rajagrafindo Persada. Jakarta.
Sediyono R, MBA, DR (1983), Ekonomi Makro: Analisa IS-LM dan Permintan PenawaranAgregatif, Liberty, Yogyakarta, 241 hal.

Sumber Lain :


http://fachrialicius.blogspot.com/2012/12/keseimbangan-ekonomi-makro.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEPEMIMPINAN & PENGAMBILAN KEPUTUSAN

KEPEMIMPINAN & PENGAMBILAN KEPUTUSAN Oleh : Eko Yulianto, ST, MM, MSD (NIDN 0325077407) A. Pendahuluan Pengelolaan suatu bisnis, baik it...