Modul ini menjelaskan Peran Uang Dalam
Perekonomian
A. KEGIATAN
BELAJAR
a.
Ruang Lingkup
Ekonomi moneter
merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang mempelajari tentang sifat, fungsi dan
pengaruh uang terhadap kegiatan ekonomi. Cakupan ekonomi moneter antara lain :
1.
Peranan dan fungsi uang dalam perekonomian
1. Sistem moneter dan
pengaruhnya terhadap jumlah uang beredar dan kredit
2. Struktur dan
fungsi bank sentral
3. Pengaruh jumlah
uang beredar dan kredit terhadap kegiatan ekonomi
4. Pembayaran serta
sistem moneter internasional.
Alasan perlunya
mempelajari ilmu ekonomi moneter :
1. Dapat mengetahui
secara mendalam tentang mekanisme penciptaan uang, tingkat bunga, pasar uang,
sistem dan kebijakan moneter, serta pembayaran internasional.
2. Dapat mengetahui
serta menganalisa beberapa fenomena moneter dalam kaitannya dengan efek
kebijakan moneter terhadap kegiatan ekonomi.
b.
Pengertian Uang
Uang dalam ilmu ekonomi tradisional
didefinisikan sebagai setiap alat tukar yang dapat diterima saecara umum. Alat
tukar itu berupa benda apa saja yang dapat diterima oleh setiap orang di
masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa.
Sedangkan uang dalam ilmu ekonomi
modern, didefinisikan beberapa ahli sebagai berikut :
1. AC Pigou; dalam bukunya The Veil of Money,
yang dimaksud uang adalah alat tukar.
2. DH Robertson; dalam bukunya Money, ia
mengatakan bahwa uang adalah sesuatu yang bisa diterima dalam pembayaran untuk
mendapatkan barang-barang.
3. RG Thomas; dalam bukunya Our Modern Banking,
menjelaskan uang adalah sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai
alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan
berharga lainnya serta untuk pembayaran utang.
c.
Peran Uang Dalam Perekonomian
Semua
aspek kehidupan manusia dalam peradaban modern saat ini tidak terlepas dan
ditopang sepenuhnya oleh uang. Tidak ada satupun peradaban di dunia ini yang
tidak mengenal dan menggunakan uang. Kalaupun ada, maka perekonomian dalam
peradaban tersebut pasti stagnan dan tidak berkembang.
Peran uang dalam perekonomian dapat diibaratkan darah yang mengalir dalam tubuh manusia. Tanpa darah, manusia seakan-akan hendak mati. Kekurangan uang bagaikan kekurangan darah yang mengakibatkan gairah hidup menurun dan lemah, yang pada akhirnya manusia menjadi sakit-sakitan.
Abraham H. Maslow dalam teori Motivasinya mengatakan bahwa kebutuhan manusia yang paling mendasar adalah kebutuhan fisik. Kebutuhan fisik manusia tidak lain adalah berupa barang dan jasa. Untuk memenuhi kebutuhan akan barang dan jasa tersebut, cara yang paling mudah adalah dengan memiliki sesuatu yang disebut UANG. Karena uang adalah sesuatu benda yang diterima dan digunakan secara umum sebagai alat untuk memudahkan proses transaksi dalam memenuhi kebutuhan manusia berupa barang dan jasa. Sehingga secara tidak langsung juga dapat dikatakan bahwa kebutuhan yang paling “mendasar” dalam perekonomian dan kehidupan sosialnya adalah uang.
Uang yang semula dimaksudkan berfungsi sebagai alat tukar dan standar satuan nilai ternyata juga berdampak terhadap fokus budaya manusia ketika uang diaplikasikan sebagai properti yang menentukan martabat seseorang di tengah masyarakat. Dalam sejarahnya, peranan dan fungsi uang telah berkembang secara pesat, tanpa mengenal batas, ras, bangsa dan negara sehingga uang telah ikut memberikan andil yang penting dalam proses perkembangan peradaban manusia secara global. Aphra Behn, seorang dramawan abad ke-17 menulis dalam bukunya The Rover (1677) “Uang berbicara dalam bahasa yang dimengerti semua bangsa”.
Uang memang benda mati. Namun ternyata ia bisa mengendalikan hidup manusia. Ini bisa terjadi jika manusia lupa akan fungsi dan peran uang yang sesungguhnya. Dengan uang – yang notabene adalah benda mati – napas hidup perekonomian suatu negara dapat terlihat. Dengan uang manusia bisa membeli rasa “aman:, bersosialisasi, dihargai dan dihormati. Dengan uang manusia dapat mengaktualisasikan dirinya
d.
Sejarah Perkembangan Uang
Uang
memiliki peranan strategis dalam perekonomian suatu negara.Walaupun saatini
berkembang penggunaan transaksi secara elektronik, namun tidak
mengurangi pentingnya transaksi tunai.Terlebih lagi dalam masyarakat Indonesia sebagian besarmasyarakat
masih menggunakan uang kartal (uang kertas).Peran uang yang begitu pentingnya telah menumbuhkan keinginan manusia untuk memiliki dan menimbunuang
sebanyak-banyaknya.Uang sudah digunakan untuk segala keperluan sehari-hari dan
merupakan suatukebutuhan dalam suatu kehidupan perekonomian
uang merupakan sesuatu yang sangat penting dan
sangat dominan dalam menentukan kestabilan
dan pertumbuhan perekonomian suatu negara.
Dalam
Masyarakat modern sekarang ini uang
merupakan bagian Integral dari kehidupan dan darah perekonomian, dimana lalu lintas barang dan jasa serta semua
kegiatan ekonomi tadi menggunakan uang sebagai alatnya.
1.
Tahap sebelum barter
Pada tahap ini masyarakat belum
mengenal pertukaran karena setiap orang berusaha memenuhi kebutuhannya dengan
usaha sendiri. Apa yang diperolehnya itulah yang dimanfaatkan untuk memenuhi
kebutuhannya.
2.
Tahap barter
Tahap selanjutnya menghadapkan manusia
pada kenyataan bahwa apa yang diproduksi sendiri tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhannya. Untuk memperoleh barang-barang yang tidak dapat dihasilkan
sendiri mereka mencari dari orang yang mau menukarkan barang yang dimilikinya
dengan barang lain yang dibutuhkannya. Akibatnya barter, yaitu barang ditukar
dengan barang.
Namun akhirnya dirasakan ada kesulitan-kesulitan dengan sistem ini, di antaranya :
§ Kesulitan untuk menemukan orang yang
mempunyai barang yang diinginkan dan juga mau menukarkan barang yang
dimilikinya.
§ Kesulitan untuk memperoleh barang yang
dapat dipertukarkan satu sama lainnya dengan nilai pertukaran yang seimbang
atau hampir sama nilainya.
Untuk mengatasinya mulai timbul pikiran-pikiran untuk menggunakan benda-benda tertentu untuk digunakan sebagai alat tukar.
Untuk mengatasinya mulai timbul pikiran-pikiran untuk menggunakan benda-benda tertentu untuk digunakan sebagai alat tukar.
3.
Tahap uang barang
Pada masa ini timbul benda-benda yang
selalu dipakai dalam pertukaran. Kesulitan yang dialami oleh manusia dalam
barter adalah kesulitan mempertemukan orang-orang yang saling membutuhkan dalam
waktu bersamaan. Kesulitan itu telah mendorong manusia untuk menciptakan
kemudahan dalam hal pertukaran, dengan menetapkan benda-benda tertentu sebagai
alat tukar.
Benda-benda yang ditetapkan sebagai alat pertukaran adalah benda-benda yang diterima oleh umum (generaly accepted). Benda-benda yang dipilih bernilai tinggi (sukar diperoleh atau memiliki nilai magis dan mistik), atau benda-benda yang merupakan kebutuhan primer sehari-hari. Misalnya, garam oleh orang Romawi digunakan sebagai alat tukar, maupun sebagai alat pembayaran upah. Pengaruh orang Romawi tersebut masih terlihat sampai sekarang. Orang Inggris menyebut upah sebagai salary, yang berasal dari bahasa Latin Salarium yang berarti garam. Orang Romawi membayar upah dengan salarium (garam).
Penduduk asli Bandiagara di pedalaman benua Afrika mempertukarkan hasil pertaniannya, dari sebakul tomat dengan sejumlah kebutuhan harian, susu, gandum dan sejenisnya. Transaksi yang awalnya dilakukan dengan barter ini kemudian berkembang dengan menggunakan alat tukar yang terbuat dari hasil bumi seperti coklat dan sejenisnya (uang komoditi)
Meskipun alat tukar sudah ada, kesulitan pertukaran tetap ada diantaranya :
§ Nilai yang dipertukarkan belum
mempunyai pecahan.
§ Banyak jenis uang barang yang beredar
dan hanya berlaku di masing-masing daerah.
§ Sulit untuk penyimpanan (storage) dan
pengangkutan (transportation).
§ Mudah hancur atau tidak tahan lama.
4.
Tahap uang logam
Tahap selanjutnya adalah tahap uang
logam. Logam dipilih sebagai bahan uang karena :
§ Digemari umum
§ Tahan lama dan tidak mudah rusak
§ Memiliki nilai tinggi
§ Mudah dipindah-pindahkan
§ Mudah dipecah-pecah dengan tidak
mengurangi nilainya
Bahan yang memenuhi syarat-syarat
tersebut adalah emas dan perak. Uang yang terbuat dari emas dan perak disebut
uang logam. Uang logam emas dan perak juga disebut sebagai Uang Penuh (full
bodied money), artinya nilai intrinsik (nilai bahan uang) sama dengan nilai
nominalnya (nilai yang tercantum pada mata uang tersebut). Pada saat itu,
setiap orang menempa uang, melebur, dan memakainya dan setiap orang mempunyai
hak tidak terbatas dalam menyimpan uang logam.
Penggunaan emas dan perak sebagai bahan uang dalam bentuk koin diciptakan oleh Croesus di Yunani sekitar 560-546 SM.
Penggunaan emas dan perak sebagai bahan uang dalam bentuk koin diciptakan oleh Croesus di Yunani sekitar 560-546 SM.
Bersamaan dengan itu, medium uang yang
berfungsi sebagai instrumen alat bayar mulai dikembangkan, dibuat dari berbagai
benda padat lainnya seperti tembikar, keramik atau perunggu.
Sejalan dengan perkembangan perekonomian, maka perkembangan tukar-menukar yang harus dilayani dengan uang logam juga berkembang. Sedangkan jumlah logam mulia terbatas. Penggunaan uang logam juga sulit dilakukan untuk transaksi dalam jumlah besar (sulit dalam hal penyimpanan dan pengangkutan). Sehingga terciptalah uang kertas.
5.
Tahap uang kertas
Mula-mula uang kertas yang beredar
merupakan bukti-bukti kepemilikan emas dan perak sebagai alat/perantara untuk
melakukan transaksi. Dengan kata lain, uang kertas yang beredar pada saat itu
merupakan uang yang dijamin 100% dengan emas atau perak yang disimpan di pande
emas atau perak dan sewaktu-waktu dapat ditukarkan penuh dengan jaminannya.
Selanjutnya masyarakat tidak lagi menggunakan emas – secara langsung – sebagai alat pertukaran. Sebagai gantinya mereka menjadikan kertas bukti tersebut sebagai alat tukar.
Desa Jachymod di Ceko, Eropa Timur, dianggap sebagai wilayah pertama yang menggunakan mata uang yang diberi nama dollar, yang merupakan mata uang yang paling populer di abad modern.. Mulanya disebut Taler, kemudian orang Italia mengejanya Tallero, lidah Belanda menuturkan daler, Hawai dala, dalam dialek Inggris diungkapkan sebagai dollar. Embrio dollar dibuat dari bahan baku perak dan emas dalam bentuk koin.
Pada mulanya, taler sendiri adalah sebutan mata uang yang berkembang di daratan benua Eropa sejak abad ke-16 yang jenisnya lebih dari 1500. namun dalam peradaban modern, masing-masing bangsa atau negara menciptakan sebutan tersendiri bagi mata uangnya untuk menunjukkan statusnya yang independen.
Dalam sejarah pemakaian kertas sebagai bahan pembuat uang, Cina dianggap sebagai bangsa yang pertama menemukannya, yaitu sekitar abad pertama Masehi, pada masa Dinasti T’ang. Benjamin Franklin (AS) ditetapkan sebagai Bapak Uang Kertas karena ia yang pertama kali mencetak dollar dari bahan kertas, yang semula digunakan untuk membiayai perang kemerdekaan Amerika Serikat. Sebagai penghormatan pemerintah terhadap Benjamin Franklin, potretnya diabadikan di lembaran mata uang dollar pecahan terbesar yaitu USD 100.
Dalam perjalanannya penggunaan uang kertas berkembang menjadi atribut dan simbol sebuah negara. Namun sebagai garansi dari negara yang bertanggung jawab atas peredarannya, maka jumlah uang kertas yang diterbitkan selalu dikaitkan dengan jumlah cadangan emas yang dimiliki oleh negara yang bersangkutan. sekitar tahun 1976, ketergantungan pencetakan uang kertas sudah tidak lagi dihubungkan dengan cadangan emas, tetapi dibiarkan bergulir dan terjun ke pasar besar menghadapi hukum penawaran dan permintaan sebagaimana yang tumbuh dalam hukum ekonomi.
e.
Fungsi Uang
1.
Fungsi Asli
§ Sebagai
alat tukar (medium of change)
Dengan
uang orang yang akan melakukan pertukaran tidak perlu menukarkan dengan barang,
tetapi cukup menggunakan uang sebagai alat tukar. Kesulitan-kesulitan
pertukaran dengan cara barter dapat diatasi dengan pertukaran uang.
§ Sebagai
satuan hitung (unit of account)
Uang
dipakai untuk menunjukkan nilai berbagai macam barang dan jasa yang
diperjualbelikan, menunjukkan besarnya kekayaan, dan menghitung besar kecilnya
pinjaman. Uang juga dipakai untuk menentukan harga barang/jasa. Sebagai alat
satuan hitung, uang berperan untuk memperlancar pertukaran.
§ Sebagai
penyimpan nilai (store of value)
Dapat
digunakan untuk mengalihkan daya beli dari masa sekarang ke masa mendatang.
Ketika seorang penjual saat ini menerima sejumlah uang sebagai pembayaran atas
barang dan jasa yang dijualnya, maka ia dapat menyimpan uang tersebut untuk
digunakan membeli barang dan jasa di masa mendatang.
2.
Fungsi Turunan
§ Sebagai alat pembayaran
§ Untuk menentukan harga
§ Sebagai alat pembayaran hutang
§ Sebagai alat penimbun kekayaan
§ Sebagai alat pemindahan kekayaan
(modal)
§ Sebagai alat untuk meningkatkan status
social
f.
Syarat Uang
1. Diterima secara umum (acceptability)
2. Memiliki nilai yang cenderung stabil
(stability of value)
3. Ringan dan mudah dibawa (portability)
4. Tahan lama (durability)
5. Kualitasnya cenderung sama (uniformity)
6. Jumlahnya terbatas dan tidak mudah
dipalsukan (scarcity)
7. Mudah dibagi tanpa mengurangi nilai
(divisibility)
Jenis uang
berdasarkan tingkat likuiditasnya terbagi atas :
§ M1 adalah uang kertas dan logam
ditambah simpanan dalam bentuk rekening koran (demand deposit).
§ M2 adalah M1 + tabungan + deposito
berjangka (time deposit) pada bank-bank umum.
§ M3 adalah M2 + tabungan + deposito
berjangka pada lembaga-lembaga tabungan nonbank.
g.
Klasifikasi Uang
1.
Full bodied money
Nilai yang tertera
di atas uang tersebut sama nilainya dengan bahan yang digunakan. Dengan kata
lain, nilai nominal = nilai instrinsik. Jika uang tersebut terbuat dari emas,
maka nilai uang itu sama dengan nilai emas yang dikandungnya.
2.
Representative full bodied money
Uang ini terbuat
dari kertas, dengan demikian nilainya sebagai barang tidak ada (nol). Uang
jenis ini hanya mewakili (represent) dari sejumlah barang/logam di mana nilai
logam sebagai barang sama dengan nilainya sebagai uang. Misal: surat emas (gold
certificate) yang beredar di AS sebelum ditarik pada tahun 1933.
3.
Credit money
Jenis uang dimana
nilainya sebagai uang lebih besar daripada nilai sebagai barang. Dalam keadaan
tertentu nilai sebagai barang tidak penting, seperti uang kertas. Untuk
memelihara nilai sebagai barang lebih rendah daripada nilai sebagai uang maka
pemerintah membatasi pencetakan uang
C. TUGAS KEGIATAN BELAJAR
Secara individu
mahasiswa diminta untuk :
1.
Membuat
karangan (essay) tentang Uang pengaruhnya
dalam kehidupan manusia.
2. Memberikan contoh Uang yang dipengaruhi
oleh kebutuhan ekonomi.
REFERENSI :
Ekonomi Moneter; Budiono; BPFE Yogyakarta.
Sumber
Lain :
https://bizgun.wordpress.com/tag/ruang-lingkup-ekonomi-moneter/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar