Mekanisme Pasar
Pasar dalam
pengertian ilmu ekonomi adalah pertemuan anatara permintaan dan penawaran, dan
pasar bersifat interaktif bukan fisik. Mekanisme
pasar adalah kecenderungan dalam pasar bebas untuk
terjadinya perubahan harga sampai pasar menjadi seimbang (jumlah yang
ditawarkan sama dengan jumlah yang diminta). Namun, mekanisme pasar bisa
disebut juga sebagai proses penentuan tingkat harga berdasarkan kekuatan
permintaan dan penawaran. Mekanisme pasar terbagi menjadi dua yaitu permintaan
dan penawaran.
Pasar
merupakan lembaga ekonomi di mana para pembeli atau penjual , baik secara
langsung atau tidak langsung dapat melakukan transaksi perdagangan barang atau
jasa. Jadi, pasar merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk
melakukan transaksi.
Dalam sistem ekonomi liberal,
pasar memainkan peran yang sangat penting . Pasar yang mempertemukan pelaku
usaha yang ingin menjual barang dan jasa . Akibat kepentingan satu sama lain ,
maka dengan sendirinya terjadilah tawar menawar (harga kesepakatan).
Mekanisme
pasar merupakan sistem yang cukup efisien dalam memberlakukan haraga yang adil
dan bahkan untuk mengalokasikan faktor-faktor produksi dan mendorong
kegiatan ekonomi. Halini akan dibahas dalam makalah ini
tentang mekanisme pasar.
Disamping
itu pula, Beberapa orang menganggap bahwa ilmu ekonomi dimulai dan diakhiri
dengan hukum permintaan dan penawaran. Jelas bahwa anggapan ini terlalu
mengandalkan ilmu ekonomi satu seksi atau ilmu ekonomi satu menit. Akan tetapi
hukum yang dikenal dengan hukum penawaran dan permintaan memang merupakan
bagian yang terpenting dalam pemahaman kita mengenai sistem pasar.
Pertama kita
perlu mengetahui apa saja yang mempengaruhi permintaan dan penawaran komoditi
tertentu berikutnya baru kita dapat melihat bagaimana permintaan dan penawaran
bersama-sama menentukan harga serta bagaimana sistem harga itu secara
keseluruhan memungkinkan sistem perekonomian bereaksi terhadap perubahan
permintaan dan perubahan penawaran. Permintaan dan penawaran membantu kita
dalam memahami keberhasilan sistem harga dan juga kegagalannya.
A. Pengertian Permintaan
Permintaan adalah
keinginan konsumen membeli suatu barang pada berbagai tingkat harga
selama periode waktu tertentu, yang disertai dengan kesediaan dan kemampuan
membeli barang tersebut.
Hukum permintaan berbunyi : “Semakin tinggi harga suatu barang, maka semakin sedikit
jumlah barang yang diminta atau dijual dan sebaliknya”.
Agar hukum permintaan berlaku, maka asumsinya adalah sebagai
berikut :
1)
Pendapatan tetap
2)
Tidak ada barang pengganti dan
pelengkap
3)
Selera tetap
4)
Kebutuhan tetap
5)
Benda tersebut bukan benda prestise
6)
Tidak ada perubahan harga
Yang disebutkan diatas dikenal dengan Ceteris
Paribus, yang artinya adalah faktor lain yang dianggap tetap atau
tidak berubah. Kemudian terdapat kasus pengecualian, adakalanya hukum
permintaan tidak berlaku, yaitu kalau harga suatu barang naik justru permintaan
terhadap barang itu meningkat. Paling tidak ada 3 hukum permintaan tidak
berlaku :
1)
Barang yang memiliki unsur spekulasi
2)
Baranf prastise
3)
Barang giffen
B. Menjelaskan Faktor – Faktor Penentu Permintaan
1. Faktor yang
Mempengaruhi Permintaan
a. Harga
Barang Itu Sendiri (Px)
Jika
harga suatu barang semakin murah, maka permintaan terhadap barang itu
bertambah.
b. Harga
Barang Lain (Py)
Harga
barang lain yang mempengaruhi permintaan suatu barang saling memiliki
keterkaitan. Keterkaitan suatu barang bisa bersifat substitusi (pengganti)
dan bersifatkomplemen (penggenap).
c. Tingkat
Pendapatan Perkapita (Y/cap)
Semakin
tinggi tingkat pendapatan, daya beli semakin kuat, sehingga permintaan suatu
barang meningkat.
d. Selera
atau Kebiasaan (sel)
Dengan berubahnya selera
konsumen atas suatu barang atau jasa tertentu, maka tentu saja jumlah
permintaan atas barang atau jasa itu pun berubah.
e. Jumlah
Penduduk (pen)
Semakin
banyak jumlah penduduk, permintaan barang (misal beras) semakin banyak.
f. Perkiraan
Harga di Masa Mendatang (Pp)
Bila kita memperkirakan bahwa
harga dimasa mendatang akan naik, adalah lebih baik membeli barang itu
sekarang, sehingga mendorong orang untuk membeli lebih banyak saat ini guna
menghemat belanja dimasa mendatang.
g. Distribusi
Pendapatan (Ydist)
Jika
distribusi pendapatan buruk, berarti daya beli secara umum melemah, sehingga
permintaan terhadap suatu barang menurun.
h. Usaha-usaha
Produsen Meningkatkan Penjualan (prom)
Dalam perekonomian yang
modern, bujukan para penjual untuk membeli barang besar sekali peranannya dalam
memengaruhi masyarakat. Pengiklanan memungkinkan masyarakat untuk mengenal
suatu barang baru atau menimbulkan permintaan terhadap barang tersebut. Disamping
itu, untuk barang-barang yang sudah lama, pegiklanan akan mengingatkan
orang tentang adanya barang tersbut dan menarik minat untuk membeli.
2. Pendapat Umum
Produsen dan
konsumen sebagai pihak yang paling sentral dalam permintaan dan penawaran pasti
memiliki faktor-faktor tersendiri untuk memperngaruhinya. Berikut adalah
faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran.
Faktor – faktor yang mempengaruhi permintaan (Demand)
a. Perilaku
konsumen / selera konsumen
Saat ini handphone blackberry sedang
trend dan banyak yang beli, tetapi beberapa tahun mendatang mungkin blackberry
sudah dianggap kuno.
b. Ketersediaan
dan harga barang sejenis pengganti dan pelengkap
Jika roti tawar tidak ada atau
harganya sangat mahal maka meises, selai dan margarin akan turun permintaannya.
c. Pendapatan/penghasilan
konsumen
Orang yang punya gaji dan tunjangan
besar dia dapat membeli banyak barang yang dia inginkan, tetapi jika
pendapatannya rendah maka seseorang mungkin akan mengirit pemakaian barang yang
dibelinya agar jarang beli.
d. Perkiraan harga
di masa depan
Barang yang harganya diperkirakan
akan naik, maka orang akan menimbun atau membeli ketika harganya masih rendah misalnya
seperti bbm/bensin.
d. Banyaknya/intensitas
kebutuhan konsumen
Ketika flu burung dan flu babi sedang
menggila, produk masker pelindung akan sangat laris. Pada bulan puasa
(ramadhan) permintaan belewah, timun suri, cincau, sirup, es batu, kurma, dan
lain sebagainya akan sangat tinggi dibandingkan bulan lainnya.
Faktor
– faktor yang mempengaruhi penawaran (Supply)
a. Biaya produksi
dan teknologi yang digunakan
Jika biaya pembuatan/produksi suatu
produk sangat tinggi maka produsen akan membuat produk lebih sedikit dengan
harga jual yang mahal karena takut tidak mampu bersaing dengan produk sejenis
dan produk tidak laku terjual. Dengan adanya teknologi canggih bisa menyebabkan
pemangkasan biaya produksi sehingga memicu penurunan harga.
b. Tujuan
Perusahaan
Perusahaan yang bertujuan mencari
keuntungan sebesar-besarnya (profit oriented) akan menjual produknya dengan
marjin keuntungan yang besar sehingga harga jual jadi tinggi. Jika perusahaan
ingin produknya laris dan menguasai pasar maka perusahaan menetapkan harga yang
rendah dengan tingkat keuntungan yang rendah sehingga harga jual akan rendah
untuk menarik minat konsumen.
c. Pajak
Pajak yang naik akan menyebabkan harga jual jadi lebih tinggi sehingga perusahan menawarkan lebih sedikit produk akibat permintaan konsumen yang turun.
Pajak yang naik akan menyebabkan harga jual jadi lebih tinggi sehingga perusahan menawarkan lebih sedikit produk akibat permintaan konsumen yang turun.
d. Ketersediaan
dan harga barang pengganti/pelengkap
Jika ada produk pesaing sejenis di
pasar dengan harga yang murah maka konsumen akan ada yang beralih ke produk
yang lebih murah sehingga terjadi penurunan permintaan, akhirnya penawaran pun
dikurangi.
e. Prediksi /
perkiraan harga di masa depan
Ketika harga jual akan naik di masa
mendatang perusahaan akan mempersiapkan diri dengan memperbanyak output
produksi dengan harapan bisa menawarkan/menjual lebih banyak ketika harga naik
akibat berbagai faktor.
3. Model dan Teori
Permintaan
Model
permintaan digunakan untuk menentukan
harga dan kuantitas yang terjual di pasar. Model ini sangat penting untuk
melakukan analisa ekonomi mikro terhadap perilaku para penjual dan pembeli.
Model ini memperkirakan bahwa dalam suatu pasar yang kompetitif, harga akan
berfungsi sebagai penyeimbang antara kuantitas yang diminta oleh konsumen dan
kuantitas yang ditawarkan oleh produsen, sehingga terciptalah keseimbangan
ekonomi antara harga dan kuantitas.
Teori
permintaan, dalam prakteknya permintaan
seseorang atau masyarakat terhadap suatu barang atau jasa dipengaruhi beberapa
faktor karena dibutuhkan. Barang dan jasa mempunyai harga atau nilai, karena
barang tersebut berguna dan langka. Kegunaan (utility) suatu
barang akan menimbulkan keinginan, dan pada gilirannya akan
membutuhkan permintaan. Sebaliknya kelangkaan suatu
barang mendorong beberapa orang untuk memanfaatkan kelangkaan
itu dengan cara menjualnya, sehingga kelangkaan menimbulkan penawaran.
Jika
ditarik kesimpulan, bahwa kegunaan menimbulkan
permintaan dan kelangkaan menimbulkan penawaran atau, karena bergunalah suatu
barang diminta dan karena langkalah suatu barang ditawarkan.
4. Skedul Permintaan
Skedul
permintaan adalah daftar hubungan antara
harga suatu barang dengan tingkat permintaan barang tersebut.
Skedul Permintaan Beras
Harga beras per kilogram (Rp)
|
Permintaan beras per bulan
(ribu ton)
|
0
2000
4000
6000
8000
10000
|
100
80
60
40
20
0
|
Dari skedul diatas dapat disimpulkan bahwa jika harga beras
nol (gratis), permintaan beras tidaklah tak hingga, melainkan hanya 100.000
ton. Permintaan beras akan menjadi nol kalau harga beras Rp. 10.000,00 atau
lebih per kilogram.
C. Hukum Permintaan
Hukum permintaan berbunyi : “Semakin tinggi
harga suatu barang, maka semakin sedikit jumlah barang yang diminta atau dijual
dan sebaliknya”.
Agar hukum permintaan berlaku, maka asumsinya adalah sebagai
berikut :
1)
Pendapatan tetap
2)
Tidak ada barang pengganti dan
pelengkap
3)
Selera tetap
4)
Kebutuhan tetap
5)
Benda tersebut bukan benda prestise
6)
Tidak ada perubahan harga
D. Kurva Permintaan
Kurva permintaan adalah suatu kurva yang ditunjukkan oleh hubungan erat
antara jumlah barang yang diminta dengan harga.
OP
= tingkat harga (price)
OQ
= jimlah barang (quantity)
D
= kurva permintaan (demand)
Ciri-ciri kurva permintaan :
1)
Kurvanya turun dari kiri atas ke
kanan bawah atau miring ke kanan
2)
Kurvanya merupakan garis lurus
3)
Jumlah barang dan harga ada hubungan
timbal balik.
Kurva
permintaan condong/miring ke kanan artinya suatu pernyataan yang mengatakan ada
hubungan timbal balik atau berlawanan antara jumlah dan harga yang diminta.
Perubahan dan
Pergeseran Permintaan
Perubahan permintaan terjadi karena dua sebab utama, yaitu
perubahan harga dan perubahan faktor ceteris paribus, misalnya
pendapatan, selera, dan sebagainya (faktor nonharga).
Perubahan harga menyebabkan perubahan jumlah barang yang
diminta, tetapi perubahan itu hanya terjadi dalam satu kurva yang sama. Ini
yang disebut pergerakan permintaan sepanjang kurva permintaan (movement
along demand curve).
Permintaan dikatakan naik, jika :
1) Orang/masyarakat bersedia membeli
jumlah yang lebih banyak, sekalipun harga
barang itu tetap
2) Orang/masyarakat bersedia membeli
jumlah barang yang tetap, sekalipun harga
barang itu sudah naik
Permintaan dikatakan turun, jika :
1) Orang/masyarakat bersedia membeli
jumlah yang lebih sedikit, sekalipun harga
barang itu tidak berubah atau tetap
2) Orang/masyarakat bersedia membeli
jumlah barang yang tetap, sekalipun harga
barang itu turun
E. Permintaan Pasar dan Perorangan
Ada beberapa macam permintaan, diantaranya adalah :
1) Permintaan
berdasarkan jumlah konsumen
2) Permintaan
individual : permintaan yang dilakukan oleh seorang konsumen saja
3) Permintaan
pasar : permintaan terhadap suatu barang di pasar pada waktu dan harga tertentu
yang dilakukan oleh sekelompok konsumen
4) Permintaan
berdasarkan daya beli konsumen
5) Permintaan
efektif : permintaan yang didukung oleh daya beli atau kemampuan membayar dan
sudah dilaksanakan
6) Permintaan
potensial : permintaan yang didukung oleh kemampuan daya beli namun belum
melakukan pembelian
7) Permintaan
absolut : permintaan yang tidak didukung oleh kemampuan daya beli konsumen
F. Pergerakan dan Pergeseran Kurva Permintaan
Perubahan permintaan terjadi karena dua sebab utama,
yaitu perubahan harga dan perubahan factor ceteris paribus , misalnya
pendapatan, selera, dan sebagainya (faktor nonharga).
1. Permintaan dikatakan naik, jika :
1) Orang/masyarakat
bersedia membeli jumlah yang lebih banyak, sekalipun harga
barang
itu tetap
2) Orang/masyarakat
bersedia membeli jumlah barang yang tetap, sekalipun harga
barang
itu sudah naik
2. Permintaan dikatakan turun, jika :
1) Orang/masyarakat
bersedia membeli jumlah yang lebih sedikit, sekalipun harga barang itu tidak
berubah atau tetap
2) Orang/masyarakat
bersedia membeli jumlah barang yang tetap, sekalipun harga barang itu turun
REFERENSI
:
Prathama Rahardja
dan Mandala Manurung, Teori Ekonomi Mikro: suatu pengantar, Buku
Seri Teori Ekonomi, Edisi ketiga, Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia, Jakarta, 2004.
Sadono Sukirno, Pengantar
Teori Mikro Ekonomi, Edisi Ketiga, Penerbit PT. RajaGrafindo Persada,
Jakarta, 2002.
Paul A.Samuelson
dan William D.Nordhaus, Economics, Fourteenth Edition,
McGraw-Hill., Inc, Singapore, 1992.
Suparmono, 2002,
Pengantar Ekonomika Makro. Teori, soal dan penyelesaiannya, Penerbit UPP AMP
YKPN
R. Abdul Maqin dan
Lili Masli, 2002, Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro, Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Pasundan Bandung
Rahardja, Pratama dan Mandala Manurung (2008), Teori Ekonomi Makro:
Suatu Pengantar, edisi keempat, Buku Seri Teori Ekonomi, Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Boediono (2001), Ekonomi Makro, Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No.
2, edisi 4, BPFE Yogyakarta.
Sumber Lain :
http://en.wikipedia.org/wiki/File:Circular_flow_of_goods_income.png
http://stimbedua.blogspot.co.id/2015/01/mekanisme-pasar-permintaan-dan-penawaran.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar