Indonesia
adalah sebuah negara yang memiliki potensi ekonomi tinggi; potensi yang mulai
diperhatikan dunia internasional. Indonesia - negara dengan ekonomi paling
besar di Asia Tenggara - sering disebut sebagai calon layak untuk menjadi salah
satu anggota negara-negara BRIC (Brasilia, Rusia, India dan Cina) karena
ekonominya dengan cepat menunjukkan tanda-tanda perkembangan yang sama dengan
anggota lain tersebut.
Belakangan
ini sebuah kelompok baru sempat menuntut perhatian. Kelompok ini terdiri dari negara-negara
berkembang yang ditandai dengan ekonomi menjanjikan yang beragam, sistem
keuangan yang cukup canggih dan jumlah penduduk yang tumbuh dengan cepat, salah
satunya Indonesia yang juga dibidik oleh salah satu perusahaan Waralaba Walmart Int.
Sejarah
bisnis Wal-Mart Inc tidak lepas dari kejeniusan Sam Walton. Sebab, di tangan
alumnus Universitas Missouri, Columbia, inilah gurita ritel global betul-betul
meraksasa. Bermula dari pengalamannya bekerja bertahun-tahun pada perusahaan
ritel Sears Robuck dan JC Penney, Walton memulai langkah bisnisnya. Dia membeli
sebuah waralaba dan penyewaan di kawasan Pelabuhan Ben Franklin, Arkansas,
yakni jaringan penjualan dari peritel lokal Butler Brother pada 1945.
Hanya
butuh tiga tahun, Walton mampu meningkatkan penjualan tahunan dari USD80.000
menjadi USD225.000. Naluri bisnis yang jenius telah memotivasi Walton untuk
semakin mengembangkan jaringan bisnisnya. Hal itu dilakukannya saat membeli
pusat perbelanjaan milik peritel Luther E Harrison di kawasan Bentonville,
Arkansas, lima tahun kemudian (1950).
Sejak
itulah, Walton mulai menamai jaringan pusat perbelanjaannya dengan sebutan
Walton’s 5&10. Sebagai pebisnis berbakat, Walton betul-betul mampu
membuktikan kapasitasnya dalam mengambil putusan bisnis yang menentukan. Dengan
begitu, Walton dapat meningkatkan daya ekspansi roda bisnisnya. Hal ini
dibuktikan Walton ketika tepat pada 1962, mampu mendirikan 11 jejaring bisnis
dan semakin bertambah.
Untuk
lebih memperkuat citra jejaring bisnisnya, Walton mengubah nama Walton’s
5&10 menjadi Wal-Mart pada 1967. Ekspansi bisnis Walton semakin masif
ketika pada 1968, Wal-Mart memperluas jejaring bisnisnya di luar wilayah negara
bagian Arkansas, yakni Sikeston, Missouri, dan Claremore dalam wilayah negara
bagian Oklahoma. Saham Perusahaan mulai diperdagangkan di pasar OTC pada tahun
1970 dan terdaftar pada New York Stock Exchange dua tahun kemudian. Di tahun
1971, Wal-Mart memulai sebuah upaya ekspansi dengan membuka kantor pusat yang
besar di Bentonville, Arkansas.
Sam
mendirikan Wal-Mart, filosofinya adalah menghormati setiap individu, melayani
konsumen dengan baik, dan striving for excellence.
Setiap toko Wal-Mart mempunyai program yang dipimpin oleh para pegawai lokal,
yang tumbuh dan mengerti kebutuhan disana. Wal-Mart menguasai dunia ritel di
Amerika Serikat, bergerilya dengan toko-toko kecil di pinggiran kota, dan
kemudian masuk ke giant retail dengan konsep “ Everyday Low Price”.
Dua tahun
paling penting dalam sejarah Wal-Mart ialah 1971 dan 1975. Di bulan Mei 1971,
saham Wal-Mart mengalami split 100% dan harga pasaran secara mengejutkan
mencapai 47 dollar per lembar. Sementara di tahun 1975, Wal-Mart sukses
mencetak angka penjualan 340,3 juta dollar AS. Ekspansi perusahaan ini
membuahkan 7500 kemitraan dan sudah mendirikan 125 toko yang berjalan dengan
sukses. Tahun 1977, terjadi takeover besar-besaran di Wal-Mart dan perusahaan
mengakuisisi Hutcheson Shoe Company dan juga memperkenalkan sebuah cabang
farmasinya yang dinamai Wal-Mart pharmacy.
Jadi
selain menyediakan barang-barang kebutuhan pokok konsumen, Wal-Mart juga telah
melakukan berbagai inovasi penyediaan produk- produk kebutuhan pokok konsumen.
Pada 1978 misalnya, Wal-Mart membidik pasar penjualan obat-obatan, pusat
layanan mobil, dan barang-barang perhiasan.
Sejarah
bisnis Wal- Mart tidak selalu bertumpu pada sistem pertumbuhan organik, sebab
langkah bisnis nonorganik seperti mengakuisisi menjadi bagian sejarah
pertumbuhannya. Misalnya pertama kali oleh Wal-Mart ketika mengakuisisi
jejaring perbelanjaan ritel Mohr-Value yang berlokasi di kawasan Michigan dan
Illinois. Setahun kemudian, perusahaan ritel Hutcheson Shoe Company juga diakuisisinya.
Kebijakan akuisisi terus dijalankan Wal-Mart seiring ekspansi secara organik.
Pada tahun 1980 misalnya, Wal-Mart kembali mengakuisisi Kuhn’s Big K, yang
memiliki 92 pusat perbelanjaan di dua negara bagian,Georgia dan South Carolina.
Namun pada saat yang sama, Wal- Mart juga berekspansi ke pasar Florida dan
Nebraska.
Inovasi
ini terus berlanjut ketika Wal-Mart juga untuk pertama kalinya memperkenalkan
konsep Wal-Mart Supercenter di Washington, Missouri. Konsep ini memadukan
antara layanan belanja berdiskon, pusat penjualan bahan bakar minyak, pusat
optik, studio lukis, pemotretan, layanan perbankan, telepon seluler, salon
perawatan rambut dan kuku, penyewaan video film, bahkan layanan gerai makanan
ringan. Sehingga di tahun 1983, klub Sam pertama dibuka dan menduduki peringkat
teratas di antara jaringan toko ritel oleh Majalah Forbes.
Pertumbuhan
Wal-Mart makin hari makin luar biasa. Pada 1989, Wal-Mart telah cukup
mendominasi pasar penjualan kebutuhan konsumen di hampir 26 negara bagian AS,
termasuk Michigan, West Virginia, dan Wyoming. Bahkan menginjak 1990,Wal- Mart
juga merangsek pasar California,Nevada,North Dakota, Pennsylvania,South Dakota,
dan Utah. Pasar luar negeri juga dibidik Wal-Mart.
Dimulai
dengan dimasukinya pasar Mexico dengan membuka pertokoan Wal-Mart di kawasan
Mexico City pada 1991. Hal ini terus berlanjut dengan dibukanya pertokoan
Wal-Mart di Hong Kong dan Kanada pada 1994. Bahkan, untuk mengukuhkan jejaring
bisnisnya, Wal-Mart mengakuisisi 122 pertokoan Woolco dan PACE yang memiliki 91
gudang penyimpanan barang dari Kmart di Kanada.
Ekspansi
bisnis ke luar negeri semakin intensif dilakukan Wal-Mart.Pada1995,Wal-
Mart kembali membuka jaring pertokoannya di negara Argentina dan Brasil. Begitu
juga di Asia dengan membentuk perusahaan patungan dengan perusahaan ritel lokal
pada 1998, setelah dua tahun sebelumnya Wal-Mart gagal memasuki pasar ritel
Korea akibat ketatnya persaingan sesama perusahaan ritel.
Bahkan
ketika memasuki Inggris pada 1999,Wal-Mart cukup luar biasa untuk segera
menguasai pasar dengan mengakuisisi ASDA Group Plc yang memiliki 229 pusat
perbelanjaan. Pelan tapi pasti, dengan kinerja bisnis yang luar biasa, Wal-Mart
terus merangkak menjadi perusahaan yang benar-benar menggurita.
Pengakuan
atas dominasinya terus mengalir dari berbagai institusi, bahkan para
kompetitornya sendiri. Pada tahun 2005 misalnya, majalah pemeringkat Fortune
menempatkan Wal- Mart dalam posisi kelima dari seluruh perusahaan terkemuka
global. Bahkan pada 2003-2004, berturutturut Wal-Mart menempati posisi
teratas dari seluruh perusahaan di AS yang ratarata memiliki pasar luas di
seluruh dunia.
Ide dan
upaya Walton membuat Wal-Mart menjadi salah satu perusahaan yang sudah berhasil
mengubah dunia bisnis global. Ide toko ritel, toko diskon dan toko super yang
ia gagas sudah mengubah dunia belanja dan konsumen. Kini perusahaan ini
mempekerjakan lebih dari 2,1 orang mitra dan karyawan langsungnya. Toko-toko
Wal-Mart melayani lebih dari 176 juta konsumen di seluruh dunia per tahun.
A. VISI
DAN MISI WALMART
VISI Sam Walton
bagi Walmart adalah memberi nilai bagi pelanggan dengan menerapkan strategi
EDLP (Every Day Low Price) memberikan produk yang berkualitas tinggi dengan
brand terkenal namun dengan harga termurah, dan tetap bertahan dalam perusahaan
global yang mengarahkan perkembangannya kepada dunia. MISI Walmart lebih mengarah pada para pelanggan
dimana, meskipun walmart ada di berbagai bagian negara, namun walmart tetap
memberlakukan standar dan penghormatan yang sama pada setiap pelanggan.
Apa yang
dilakukan Wal-mart sehingga menjadi sebuah perusahaan ritel yang sukses dan
punya cabang diberbagai negara dalam hal strategi pemasaran menjadi pokok
bahasan dalam studi kasus ini. Tujuannya adalah menilai pelaksanaan dan dampak
pada kinerja Wal-mart berdasarkan teori-teori yang terkait dengan strategi
pemasaran.
Landasan
Teori dan Pembahasan
1. Innovation
and New Product
Inisiatif inovasi
merupakan faktor sukses yang penting (Samuel J.Pelmisano) :
Inovasi adalah
suatu keharusan dalam menyukseskan kinerja bisnis.
Model inovasi
bisnis memainkan peran dalam mendapatkan posisi yang baik di pasar dan area
kompetisi.
Hubungan yang baik
dalam segenap rantai bisnis merupakan hal yang penting dalam mencapai hasil
inovasi.
CEO harus memimpin
langsung budaya inisiatif inovasi dalam perusahaan
Kesempatan pemuan
produk baru bisa didapatkan dengan melihat gap antara harapan dan situasi
sekarang dari pengalaman konsumen.
Kategori produk
baru membutuhkan penyelidikan yang rialistis sesuai kemampuan dari perusahaan.
Kerjasama dengan perusahaan lain yang punya kemapuan yang dibutuhkan, bisa
menjadi pilihan dalam mengembangkan produk baru.
Karakter inovator
yang sukses :
Melihat sejarah
pertumbuhan Wal-Mart, terlihat bahwa Wal-Mart telah menerapkan teori-teori
tentang inovasi dan produk baru dengan sangat baik dimana adanya hal-hal yang
baru di setiap dekadenya. Kultur inovasi yang sangat kuat datang dari CEO Sam
Walton dan sistem manajemen yang kuat dengan berbagai strategi djalankan
sehingga ekspansi di seluruh dunia.
2. Strategi Distribusi dan Promosi Wal-Mart, menurut
Byrnes, (2003:1)
Kunci untuk
menyediakan barang bagus, pelayanan yang konsisten dan harga yang terjangkau
adalah diferensiasi. Diferensiasi disini merupakan proses dimana perusahaan
menetapkan kebijakan pelayanan yang berbeda, seperti pelayanan interval, waktu
pengiriman, untuk kelompok-kelompok yang berbeda. Perusahaan harus selalu dapat
menepati janji, tetapi setiap pelanggan mendapatkan kelompok janji yang
berbeda-beda sesuai segmennya. Diferensiasi pelayanan juga baik untuk pembeli.
Dan dalam hal ini Wal Mart menempatkan diferensiasi dalam saluran distribusi.
Wal-Mart adalah
ritel yang selalu menerapkan diskon dan selalu berusaha menjual produknya
dengan harga semurah mungkin. Masing-masing toko didorong untuk berkompetisi
dengan toko lainnya dalam hal jumlah konsumen, sampai akhirnya toko-toko
Wal-Mart meraih dominasi di pasar ritel lokal di daerah tersebut.
“Karakteristik promosi mereka
adalah penggunaan toko-toko dan pegawainya sendiri dalam iklan”.
Wal-Mart memang
sangat agresif melakukan ekspansi. Strategi ekspansi yang terakhir adalah masuk
ke suatu negara, mengambil alih atau membeli ritel-ritel nasional. Setelah
dibeli, dirubah menjadi toko-toko Wal-Mart sehingga mendapatkan keuntungan berupa
hilangnya kompetitor besar dan tempat strategis sekaligus karyawannya. Ini cara
yang efisien dalam penggunaan dana.
Menciptakan kesan
baik dan kepuasan pelanggan akan brand Wal-Mart. Ritel ini ingin konsumen
mendapatkan image bahwa yang terbaik (murah). Caranya dengan berkomunikasi
lewat televisi maupn media cetak. Karakteristik promosi mereka adalah
penggunaan toko-toko dan pegawainya sendiri dalam iklan.
Wal-Mart
melebarkan sayapnya kesektor farmasi dan otomotif. Namun, setelah bertahun
tahun dituduh sebagai penyebab dari bergugurannya pedagang-pedagang kecil,
belakangan Wal-Mart menerapkan strategi baru, yaitu membantu pedagang-pedagang
lokal supaya mampu bersaing.
Dalam bidang IT, Wal-Mart
membangun jaringan satelit yang canggih yang menghubungkan point of sale di semua tokonya. Jaringan tersebut
ditujukan untuk para manajer dan bagian penjualan mengenai informasi status
penjualan dan persediaan terbaru. Wal-Mart juga mengefisiensikan operasional
sistem informasi tersebut untuk menawarkan produk dan layanan berbiaya lebih
rendah dan berkualitas lebih baik, hal tersebut dilakukan untuk diferensiasi
Wal-mart dari para pesaingnya.
Wal-Mart juga
menggunakan sistem cross clocking yang
merupakan sistem pendistribusian barang dari supplier dikirim ke gudang
Wal-Mart untuk proses seleksi, pengepakan ulang dan kemudian di salurkan
langsung ke toko-toko Wal-Mart tanpa disimpan terlalu lama, sehingga biaya
penyimpanan akan rendah.
Wal-Mart melakukan
proses bisnis dengan IT dan mendukung para pemasoknya untuk menggunakan IT
pula. Hal ini akan memangkas biaya, meningkatkan kualitas, efisiensi, layanan
pelanggan dan memangkas waktu ke pasar atau ke tempat pemasok. Wal-Mart
memiliki pusat distribusi dan jaraknya sekitar satu hari perjalanan (paling
jauh) dari toko-toko yang mereka layani, dan Wal-Mart akan mengawasi setiap
barang yang dikirim dari gudang.
Sistem IT Wal-Mart
juga berguna untuk mengubah data mentah menjadi data bergunaWal-Mart juga
mengembangkan sistem RFID (Radio Frequency Identify) pada
tahun 2005 yang dapat memberikan informasi kepada retailer maupun supplier.
Strategi
pertumbuan yang digunakan Wal-Mart adalah menggunakan IT untuk mengelola
perluasan bisnis secara regional dan global. Dengan IT, Wal-Mart bisa
mendapatkan informasi secara cepat dan setiap waktu.
Perusahaan seperti
Wal-mart memperluas jaringan mereka ke para pelanggan dan pemasok agar sistem
pengisian persediaan berlanjut dan akan mengamankan bisnis Wal-mart. Dengan
itu, akan muncul e-business untuk membagi informasi antar perusahaan dengan
pelanggan dan pemasok.
Wal-Mart telah
menginvestasikan cukup banyak pada bidang IT nya. Karena IT inilah yang banyak
membantu para manajer Wal-Mart dalam melaukan pekerjaannya, dan hal inilah yang
menjadi penghalang bagi para kompetitor yang ingin masuk ke industri ini,
karena harus bersaing dengna Wal-Mart.
Wal-Mart berusaha
untuk menyediakan barang untuk para pelanggannya dengan harga yang murah sesuai
dengan taglinenya yaitu Save Money Live Better yang
berarti denga menghemat pengeluaran, keluarga dapat hidup lebih baik. Studi
yang dilakukan oleh Goldman Sachs yang dikutip dalam majalah Fortune, Wal-Mart
menjadi price leader di berbagai kategori produk. Wal-Mart memang dikenal
dengan harga yang murah dan diskonnya.
Wal-mart lebih
fokus untuk menjual produk dengan harga murah dan melakukan seleksi produk.
Wal-Mart juga berfokus pada barang-barang bermerk namun dengan harga yang murah
yang pasti diminati oleh konsumen/pelanggannya.
Strategi Supply Chain Wal-Mart
selalu menekan biaya pembelian dan menawarkan harga terbaik untuk para
pelanggannya. Maka dari itu, barang/ persediaan diperoleh langsung dari
produsen tanpa perantara.
3. Brand
Management
Upaya untuk
meningkatkan target penjualan terus dilakukan dan dalam upaya tersebut,
Wal-Mart pun berusaha mencari inisiatif penghematan
biaya. Dalam kuartal terbaru perusahaan tidak mampu untuk memenuhi target
yang ditetapkan yaitu menjaga tingkat persediaan sampai setengah tingkat
pertumbuhan penjualan. Presiden Wal-Mart bertanya-tanya apa yang bisa ia
lakukan untuk memastikan bahwa rantai pasokan walmart ini terus menjadi
kompetitif dan menjadi kunci keberhasilan Wal-Mart dari masa ke masa. Karena
dari sisi inilah keunggulan Wal-Mart dibandingkan para pesaing. Wal-Mart selama
ini mampu menjamin rantai pasokan seimbang dengan jumlah penjualan dan hal
tersebut belum mampu dilakukan oleh para pesaing dan inilah yang memperkuatBrand Wal-Mart selain pelayanan untuk memberikan
harga terendah setiap hari atau Every Day Low Prices (EDLP).
Namun kecenderungan
saat ini (2012) Wal-Mart mengumumkan bahwa divisi penjualan di AS terus merosot
. Untuk kuartal ketujuh secara berturut-turut penjualan di sejumlah di AS
mengalami penurunan. Hal ini tentu saja bukan berita baik. Ada banyak faktor di
balik kecenderungan tersebut, tapi analis menduga salah satu isu utama yang
mendorong penurunan ini adalah berkembang fokus Wal-Mart pada produk private
label .
Wal-Mart tumbuh
dengan strategi merek (Strategic Brand) yang sangat
cerdas: yaitu menjual merek-merek terkenal dengan harga yang sangat rendah .
Tanyakan siapa pun mengapa mereka pergi ke Wal-Mart dan jawabannya akan hampir
selalu sama: ” Wal-Mart murah.” Tentu saja, harga rendah juga menunjukkan
kualitas rendah, harga merupakan sinyal kuat dari kualitas. Namun Wal-Mart
menangani masalah ini dengan menjual merek yang dihormati. Membeli Crest (dental care) di Wal-Mart adalah kombinasi sempurna,
kualitas Crest dengan harga Wal-Mart.
Namun, ketika
Wal-Mart mulai menjual produk private label .
Sebuah produk yang dijual di bawah merek Wal-Mart mungkin akan murah dan
kualitas rendah. Proposisi ini tidak semua menarik minat pembeli. Sejak
Wal-Mart memiliki harga terendah namun dengan private label,
membuat pelanggan dapat membuat asumsi bahwa produk yang dijual memiliki kualitas
rendah.
Wal-Mart tidak
dapat dengan mudah mengatasi masalah ini. Memberitahu orang-orang bahwa produk
Wal-Mart berkualitas tinggi tidak bisa langsung dipercaya mengingat harga serta
kecenderungan konsumen mencari merek-merek terkenal.
Apa resiko untuk
Wal-Mart terlalu mengandalkan merek pribadi (Private Label)?
Menurut para ahli, Private Label dapat merusak reputasi mereka sebagai tempat
untuk mendapatkan produk yang sama dengan harga lebih rendah. Sam Walton
(pendiri Wal-Mart) memiliki “fokus tanpa henti pada penyediaan pelanggan dengan
produk bermerk dengan harga lebih murah,” menurut Neil Stern , seorang partner
senior dengan McMillanDoolittle, sebuah perusahaan konsultan ritel
internasional. Langkah Brand Strategic Wal-Mart
selama beberapa dekade : menjual merek-merek terkenal dengan harga yang sangat
rendah mulai bergerser dengan penambahan rak-rak untuk penjualanPrivate Label.
“Idenya adalah
bahwa merek nasional memberikan ‘mata uang umum’ dimana pembeli dapat dengan
mudah membandingkan harga Wal-Mart ke toko-toko lain dan meyakinkan pembeli
nilai Wal-Mart , ” menurut Jim Hertel (2012), managing partner dengan
penelitian ritel dan konsultasi perusahaan Willard Bishop.
Dalam beberapa
tahun terakhir Wal-Mart telah secara dramatis menggenjot kehadiran Private labe . Langkah ini tampak bagus di
atas kertas. Tapi langkah ini tidak konsisten dengan strategi branding sejarah
Wal-Mart dan tidak mungkin untuk bekerja dengan baik. Semakin Wal-Mart berfokus
pada label produk swasta dan bukan pada Private Labelsemakin
besar kemungkinan hasilnya secara keseluruhan (Mark Ritson, 2009).
Namun Wal-Mart
sebagai perusahaan legendaries tidak pernah putus asa, Wal-Mart telah
mengumumkan kesimpulan dari proyek yang panjang sejak 2007 untuk meningkatkan
daya tarik Private Label. Pengecer terbesar di dunia tidak melakukan sesuatu
dalam skala kecil dan telah melakukan 2.700 tes konsumen untuk melakukan
perombakan. Hasilnya adalah berbagai pengenalan produk baru, perbaikan
formulasi dan kemasan segar dari Private Label. Ini adalah operasi
besar-besaran yang sangat strategis, tapi satu yang sudah lama terlambat.
Sukses Private Label tidak pernah menjadi salah satu item dalam daftar
prestasi menakjubkan Wal-Mart. Saat ini, hanya 16% dari penjualan berasal dari
daerah ini. Itu jauh di belakang pengecer makanan AS lainnya seperti Krogers
dan Safeway, yang memberi kontribusi sekitar seperempat dari penjualan mereka
berasal dari Private Label. Itu bahkan lebih kecil bila dibandingkan dengan
Tesco, yang mendapatkan setengah penjualan dari Private Label, sementara Aldi,
yang memberi kontribusi sebesar 94%.
Itulah mengapa Wal
– Mart, yang biasanya mempekerjakan orang dari dalam AS, pergi ke luar AS tahun
lalu untuk merekrut Jack Sinclair pada tahun 2007, seorang pemasar Skotlandia
dengan Safeway dan pengalaman Tesco, untuk mengawasi dan melakukan perombakan.
Secara
tradisional, konsumen AS telah menunjukkan loyalitas pada produsen – merek
besar daripada orang Eropa. Penjualan Private Label di Amerika Serikat sebagai
akibatnya sangat terbatas terhadap penetrasi nasional kurang dari 20%. Namun,
menurut data terakhir sekarang (kelompok riset pasar GfK), tiga dari 10
pembeli AS sekarang ‘membeli lebih banyak produk merek took (Private Label)’ daripada yang mereka lakukan tahun lalu
dan 75% menyebutkan ‘kondisi ekonomi saat ini’ sebagai memainkan peran besar
dalam keputusan ini. Nielsen mengatakan penjualan barang Private Label meningkat sebesar 10% pada tahun
2008, tren cenderung meningkat tahun ini (2009).
Wal-Mart juga
sekarang berada pada posisi yang lebih baik dalam memasarkan Private Label
berkat revitalisasi dari brand perusahaan. Setelah bertahun-tahun secara
eksklusif berkomunikasi dengan harga yang rendah kepada konsumen, pengecer
telah mengubah penekanan kepada situasi yang memungkinkan keluarga AS untuk
mencapai. Pergeseran secara perlahan dalam posisi telah memungkinkan Wal-Mart
untuk menawarkan Great Value sebagai lebih dari
sekedar berbagai harga murah, terhadap produk komoditas – namun mereka juga
menawarkan produk berkualitas yang setara dengan barang ber-merek
merupakan komitmen Wal-Mart untuk membantu keluarga. Private Label meskipun
berharga yang lebih rendah, namun dengan biaya produksi berkurang dan nol biaya
pemasaran akan selalu memberikan lebih banyak keuntungan per unit untuk Wal –
Mart daripada merek produsen setara. Dan seiring dengan penetrasi dan pangsa
pasar Great Value meningkat, ruang dan penjualan yang
tersedia untuk merek produsen juga semakin berkurang, dan posisi tawar yang
sudah legendaries dari Wal-Mart dengan pemasok semakin diperkuat.
B. KEUNGGULAN
KOMPETITIF WAL-MART
Wal-Mart
sangat unggul dan menonjol mengenai harga yang rendah dan pilihan barang yang
banyak dan merupakan merek dari perusahaan terkenal. Selain itu, Wal-Mart juga
mempunyai label privat yang mengungguli produk nasional seperti makanan anjing
Ol’Roy yang mengungguli merek Nestle dan produk-produk Sam Choice yang
mengungguli produk nasional lainnya.
Dengan
seringnya diskon yang diadakan Wal-Mart dan kemampuan menyeleksi produk dengan
harga terendah yang dapat ditawarkan pemasok, membuat Wal-Mart tetap bertahan
walau dalam krisis global yang menimpa Amerika kemarin.
Wal-Mart
juga sangat ramah dalam pelayanan kepada konsumen yang merupakan nilai plus
sehingga pelanggan akan merasa puas dan nyaman untuk kembali berbelanja di
Wal-Mart.
Wal-Mart
juga unggul dalam kerjasama dengan perusahaan lain. Seperti kerjasama dengan
P&G dalam hal RFID. McDonalds, Mary Kate and Ashley Olsen yang menjual
baju-baju dengan merek mereka, Con Agra yang membuat produk-produk untuk
Wal-Mart dan ini dapat memangkas biaya operasional Wal-Mart.
Dengan
sistem yang terkomuterisasi dan melalui satelit, Wal-Mart dapat mengontrol
pergudangan dan persediaan mereka. Sehingga Wal-Mart akan dengan cepat tanggap
untuk memesan persediaan melalui internet kepada pemasok. Maka dari itu,
Wal-Mart tidak akan pernah kehabisan stok namun juga tidak ada stok yang
menumpuk. Hal ini merupakan keunggulan bagi Wal-Mart dibandingkan dengan para
pesaingnya.
Hasil
dari Keunggulan Komparatif Wal-Mart. Dengan
berbagai keunggulan kompetitif di atas, Wal-Mart menjadi perusahaan retail
nomor satu di dunia yang mempunyai cabang dan pasar diberbagai negara. Sehingga
majalah Fortune menetapkan Wal-Mart sebagai perusahaan berpendapatan terbesar
di dunia pada tahun 2006, 2007, dan 2008. Wal-Mart juga berhasil memperkecil
biaya persediaan dengan sistem supply chain-nya namun mempunyai tingkat
penjualan yang tinggi. Wal-mart juga tercatat sebagai perusahaan dengan
pendapatan miliaran dolar.
C. KEBIJAKAN
PENETAPAN HARGA BARANG
Kebijakan
dalam penetapkan harga barang yang dilakukan oleh Walmart merupakan
factor utama keberhasilan perusahaan ini dalam menjalankan bisnisnya. Baik
dalam skala volume bisnis atau revenue maupun dalam wilayah jaringan
pemasarannya.
Strategi
yang di ambil adalah Low Cost Strategi sehingga bisa mendapatkan harga barang
yang kompetitif atau lebih murah dibandingkan dengan pesaingnya. Dari strategi
tersebut Walmart membuat moto atau slogan Every day low price.
Dengan kebijakan
harga murah jaringan Walmart cepat berkembang pesat di seluruh Amerika Serikat
bahkan merambah ke luar negeri yaitu ke Canada serta negara-negara Amerikan
tengah dan selatan yang secara budaya memiliki kesamaan dengan masyarakat
Amerika Serikat. Bahkan jaringan Walmart sampai ke Asia seperti Cina, Jepang,
Thailand dan lainnya.
Sebagai
tindak lanjut dari kebijakan ini Walmart membagi kategori pembelian barang
dagangan kedalam 2 (dua) kategori yaitu yang secara sentralisasi dan
desentralisasi. Secara sentralisasi yaitu bekerja sama dengan perusahaan yang
bisa menyediakan barang dalam jumlah banyak dan dapat didistribusikan ke semua
jaringan Walmart. Sedangkan desentralisasi adalah bekerja sama dengan pemasok
lokal yang ada di setiap lokasi jaringan walmar berada.
Walmart
selalu menekankan kepada para pemasok untuk memberikan harga yang paling rendah
dibandingkan dengan pesaing Walmart. Hal tersebut dicantumkan secara jelas
dalam perjanjian kerja dengan pihak pemasok termasuk pinalti bila pemasok memberikan
harga lebih rendah kepada pesaing Walmart. Kebijakan pembelian barang kepada
pemasok lokal bertujuan pula untuk menekan biaya distribusi barang sehingga
dapat diperoleh harga paling ekonomis dan dapat dijual dengan harga yang lebih
murah dari pesaing-pesaing yang.
Kebijakan
harga murah Walmart secara umum menguntungkan pembeli karena pembeli dapat
menghemat pengeluaran untuk pembelian kebutuhan sehari-hari dibandingkan bila
berbelanja kepada pesaing Walmart. Akan tetapi disisi lain memberikan efek negative.
Dari data
yang ada ternyata pelanggan Walmart adalah masyarakat dengan penghasilan
tingkat penengah ke atas bukan golongan menengah kebawah. Sehingga kebijakan
harga murah justru dinikmati oleh golongan menengah ke atas yang secara ekonomi
lebih mampu dari pada golongan menengah ke bawah.
Kebijakan
harga murah juga mematikan retail yang berada di sekitar lokasi Walmart, Mereka
kalah bersaing karena harga jual retail dimaksud lebih mahal dari Walmart
sehingga masyarakat pembeli lebih cenderung untuk berbelanja ke Walmart.
Untuk
menjaga kelangsungan retail kecil karena kalah bersaing dengan Walmart dalam
penetapan kebijakan harga ada beberapa Negara yang membuat aturan khusus
mengenai pembukaan retail dengan skala besar seperti Walmart sehingga retail-retail
kecil dapat lebih dilindungi. Sebagai contoh di Thailand setelah melihat
kenyataan bahwa retail kecil yang ada disekitar Walmart satu persatu gulung
tikar maka pemerintah setempat membuat kebijakan yaitu lokasi pembukaan Walmart
hanya diizinkan di pinggiran kota. Walmart dilarang membuka jaringannya
ditengah kota dengan asumsi bahwa biarpun harga barang Walmart lebih murah
dibandingkan dengan retail kecil tetapi untuk mendapatkan barang di toko
tersebut diperlukan ongkos tambahan untuk menuju lokasi jaringan sehingga harga
akhir barang menjadi lebih mahal atau sama dengan harga eceran barang
yang dijual di retail di tengah kota.
Kebijakan
harga murah Walmart juga mendapatkan protes atau tentangan dari pemasok-pemasok
dengan modal terbatas karena tidak bisa bersaing dengan pemasok besar yang
dapat mengakomodir kebijakan dari Walmart. Bukan hanya pemasok skala kecil
tetapi pemasok skala besar juga sebagian menyatakan keberatannya karena untuk
bekerja sama dengan Walmart posisi tawarnya rendah dan merasa dipaksa untuk
memberikan harga murah yang kadang tidak rasional dibandingkan dengan praktek
bisnis secara umum.
Kebijaka
penetapan harga murah dari Walmart yang merupakan salah satu point penting
dalam perkembangan perusahaan ini dapat dijabarkan secara singkat dalam beberap
poin sebagai berikut:
1) Konsumen diuntungkan dengan kebijakan tersebut
karena bisa mendapatkan barang dengan harga murah sehingga lebih menghemat
pengeluaran kebutuhan.
2)
Kebijakan tersebut ternyata lebih banyak dinikmati
oleh masyarakan golongan menengah ke atas yang nota bene nya lebih mampu secara
ekonomi dari pada masyarakta menengah ke bawah.
3) Retail-retail yang berdekatan dengan jaringan
Walmart berlahan tersingkir karena kalah bersaing dalam kebijakan penetapan
harga jual barang serta modal yang dimiliki.
4) Pemasok local sebagian diuntungkan karena untuk
barang dagangan tertentu dilakukan dengan dengan pemasok lokal agar mendapatkan
harga yang lebih murah atau bersaing bila disbanding dengan pembelian barang
secara terpusat.
5) Sebagian pemasok merasa di tekan dalam melakukan
bisnis dengan Walmart dalam arti tidak memiliki nilai tawar yang seimbang
dengan Walmart.
6) Beberapa Negara memberlakukan kebijakan khusus
untuk pembukaan jaringan Walmart atau toko yang sejenis untuk melindungan keberlangsungan
retail kecil yang kalah bersaing di pasar dengan Walmart.
D. STRATEGI
PROMOSI
Promosi
jitu Wal-Mart sebagai toserba dengan selalu memegang moto“everyday
low price” artinya Wal-Mart menjamin semua produk yang ia tawarkan
harganya murah setiap saat tanpa memainkan mark-upharga. Disisi
lain dalam hal pendekatan promosi agar memudahkan pelanggan dalam melakukan
belanja, Wal-Mart selalu menata stock display dagangannya
berdasarkan kategori fungsi kegunaannya secara sistematis dan rapih. Sebagai
salah satu contoh dalam promosi produk-produk Wal-Mart dengan cara penggunaan
layanan ponsel pintar (Smartphone). Aplikasi itu disebut mempunyai peta
interaktif yang memberikan petunjuk lokasi barang, fitur input daftar barang
belanja dengan suara, fitur pemindai barang sehingga mempercepat transaksi di
kasir dan promosi-promosi di toko tersebut. Cara tersebut banyak ditiru oleh
kompetitor Wal-Mart.
Sebagai
pionir dari strategi discount merchandising,
yaitu membeli langsung dari pemasok yang menawarkan harga paling murah, Sam
Walton (Pemilik Wal-Mart) mampu menjual barang lebih murah dengan kuantitas
lebih banyak. Strategi bermain dengan volume tinggi ini membuatnya mampu
menegosiasikan harga beli yang lebih murah lagi untuk pembelian selanjutnya.
Dengan begitu, volume penjualan dan profitnya pun meningkat. Secara ringkas ada
empat hal yang digarisbawahi Wal-Mart dalam strategi promosi agar dapat
berkompetisi dan bersaing didunia ritel hingga saat ini, diantaranya :
1). Mendominasi pasar ritel di semua tempat. Sam Walton (pemilik Wal-Mart)
membuat filosofi yang masih diikuti oleh perusahaan lain hingga saat ini.
Wal-Mart adalah ritel yang selalu menerapkan diskon dan selalu berusaha menjual
produknya dengan harga yang semurah mungkin. Walton menggaris bawahi bahwa inti
strategi ini adalah menurunkankan harga produk sebanyak mungkin, menurunkan
markup, dan mendapatkan keuntungan dari volume penjualan sebesar mungkin. Sisi
lain dari strategi ini adalah menerapkan sistem kompensasi untuk masing-masing
toko. Masing-masing toko didorong untuk berkompetisi dengan toko lainnya dalam
hal jumlah konsumen, sampai akhirnya toko-toko Wal-Mart meraih dominasi di
pasar ritel lokal di daerah tersebut.
2). Adalah bertumbuh dengan melakukan ekspansi baik di AS maupun
internasional. Saat ini Wal-Mart mempekerjakan lebih dari 1.3 juta pekerja dan
mempunyai lebih dari 4.000 toko diseluruh dunia. Data ini dengan jelas
memperlihatkan dominasi dan kekuatan Wal-Mart dalam melakukan ekspansi.
Wal-Mart memang sangat agresif melakukan ekspansi. Strategi ekspansi yang
terakhir adalah masuk ke suatu negara, mengambil alih atau membeli ritel-ritel
nasional. Setelah dibeli, Wal-Mart mengubahnya menjadi toko-toko Wal-Mart.
Dengan pengambil alihan perusahaan-perusahaan ritel lokal atau nasional,
Wal-Mart mendapatkan keuntungan berupa hilangnya kompetitor besar, dan
mendapatkan lokasi di tempat strategis sekaligus karyawannya. Ini cara yang
efisien dalam penggunaan dana. Perusahaan lalu mulai memperkenalkan brand-nya
sambil tetap mempertahankan keadaan outlet yang lama. Secara bertahap, bila
toko tersebut sudah untung dan majemennya sudah bisa dikendalikan, maka
Wal-Mart mulai mendesain ulang toko tersebut agar menjadi toko Wal-Mart yang
sebenarnya, sambil terus mengendalikan pasar yang ada.
3). Adalah menciptakan kesan baik dan kepuasan pelanggan akan brand
Wal-Mart. Ritel ini ingin konsumen mendapatkan image bahwa yang terbaik
(murah). Caranya dengan berkomunikasi lewat televisi maupn media cetak.
Karakteristik promosi mereka adalah penggunaan toko-toko dan pegawainya sendiri
dalam iklan. Tema harga murah juga selalu diangkat dalam promosi merek. Selain
itu perusahaan juga menerapkan partnership atau co-branding, misalnya banyak
toko Wal-Mart yang didalamya terdapat restoran McDonald’s.
4). Adalah
masuk ke sektor-setor ritel yang baru. Wal-Mart melebarkan sayapnya kesektor
farmasi dan otomotif. Inilah contoh kesuksesan nyata pemikiran Walton. Setelah
berhasil melakukan ekspansi untuk toko-tokonya secara fisik dan geografis,
perusahaan harus melakukan ekspansi pada produk-produk yang dijualnya, dan
bersaing dengan bisnis lainnya. Namun, setelah bertahun tahun dituduh sebagai
penyebab dari bergugurannya pedagang-pedagang kecil, belakangan Wal-Mart
menerapkan strategi baru, yaitu membantu pedagang-pedagang lokal supaya mampu
bersaing. Upaya perubahan image Wal-Mart juga diterapkan pada produk-produk
yang dijual. Mereka mulai menjual bahan-bahan organik dan produk ramah
lingkungan. Selain itu, mereka juga mengadakan kegiatan-kegiatan amal dan
memberikan beasiswa. Sang raja ritel sadar bahwa kini tidak cukup hanya fokus
pada harga murah. Upaya-upaya lain juga perlu dilakukan untuk mengubah image
perusahaan, memperbaiki kesejahteraan para pekerja, memperbanyak
program-program sosial, dan menjalin hubungan baik dengan para pesaingnya.
Inilah legenda ritel yang diwariskan oleh Sam Walton yang meninggal pada bulan
April 1992.
Fakta Menarik Tentang Walmart
Wal-Mart Stores, Inc. yang dipasarkan
dengan nama Walmart adalah perusahaan Amerika Serikat yang mengoperasikan
jaringan department store. Perusahaan yang didirikan oleh Sam Walton ini
memiliki beragam fakta yang menarik. Apa sajakah fakta tersebut? Yuk, disimak !
- Sam Walton, pendiri Walmart, lahir di Oklahoma pada tanggal 29 Maret 1918 dari pasangan Thomas dan Nancy Walton.
- Walmart didirikan pada tahun 1962 oleh Sam Walton dan mulai mencatatkan sahamnya pada tahun 1972 di Bursa Saham New York.
- Kantor pusat Walmart berada di Bentonville, Arkansas.
- Walmart menjual berbagai produk seperti sayuran, buah-buahan, daging, obat-obatan, CD musik, komputer, hingga ban mobil.
- Berdasarkan pendapatannya, Walmart adalah perusahaan publik terbesar di dunia versi Fortune Global 500 dan majalah Fortune.
- Total toko yang dimiliki Walmart mencapai 10.800 toko di 27 negara dengan 69 nama berbeda dan e-commerce website di 10 negara.
- Walmart juga telah mempekerjakan lebih dari 1,3 juta orang di seluruh dunia.
- Ide pembangunan Walmart berawal ketika Sam Walton membeli sebuah cabang dari Toko Ben Franklin dari Butler bersaudara.
- Sam Walton berfokus dalam penjualan produk dengan harga rendah untuk mendapatkan penjualan yang lebih tinggi dengan margin laba lebih rendah. Menurutnya, ini merupakan bentuk pengorbanan bagi konsumen.
- Pada tahun kelima pendirian Walmart, ia sudah mendapat penghasilan sebesar 250.000 US Dollar. Pada tahun ke-10—setelah memperluas perusahaannya menjadi 24 toko di seluruh Arkansas—Walmart mendapat penghasilan sebesar 12,6 juta US Dollar.
- Walmart beroperasi di berbagai negara di luar Amerika Serikat dengan nama yang berbeda-beda. Di Argentina, Brazil, dan Britania Raya Walmart dikenal dengan nama ASDA, di Jepang disebut Seiyu, dan di Kanada serta Mexico dinamai Walmex.
- Selain negara-negara di atas, Walmart juga beroperasi di Puerto Riko, RRC, dan beberapa negara lain. Walmart juga pernah beroperasi di Jerman pada tahun 2006 dan Indonesia (tepatnya di Supermal Karawaci) pada pertengahan tahun 1990-an, namun keduanya ditutup karena kurang menguntungkan, bahkan merugi.
- Karena banyaknya produk-produk yang berasal dari luar negeri, rendahnya tingkat pendaftaran asuransi kesehatan karyawan, penentangan terhadap perwakilan buruh, dan adanya dugaan diskriminasi kelamin, Walmart pernah dikritik oleh beberapa kelompok masyarakat, kelompok hak kewanitaan, serta persaturan buruh.
- Fosil seeokor unta prasejarah pernah ditemukan di lahan Walmart di Mesa, Arizona. Fosil ini disebut sebagai Unta Walmart.
- Menurut DSR Marketing System, pada tahun 2000 Walmart menjadi perusahaan retail grosiran terbesar di Amerika Serikat, melebihi perusahaan-perusahaan retail grosiran tradisional seperti Kroger, Boise, dan Safeway.
- Pada tahun 1975, Walmart berhasil mencapai angka penjualan sebesar 340,3 juta US Dollar. Ekspansi yang dilakukan perusahaan ini membuahkan 7.500 kemitraan dan 125 toko yang berjalan dengan sukses.
- Pada tahun 2011, pendapatan dari Walmart mencapai 421.849.0000 US Dollar dengan keuntungan 16.389.000 US Dollar dari keuntungan bisnisnya.
- Walmart pernah mengakuisisi beberapa jejaring perbelanjaan ritel seperti Mohr-Value di Michigan dan Illinois, Hutcheson Shoe Company, dan Kuhn’s Big K di Georgia dan South California.
- Kini, presiden dan CEO dari Walmart adalah Mike Duke.
- Walmart memiliki slogan “Save money. Live better” yang berkomitmen untuk memprioritaskan cara membantu orang banyak untuk menghemat uang dan memberikan kehidupan yang lebih baik bagi keluarga pelanggan mereka.
- Filosofi dari Sam Walmart adalah untuk menghormati setiap indiviu, melayani konsumen dengan baik, dan berjuang mencari kesempurnaan.
- Sam Walton memiliki visi bagi Walmart, yatu memberi nilai pagi konsumen dengan menerapkan strategi “Everyday Low Price” dan memberikan produk dengan kualitas tinggi dengan merk terkenal, namun dengan harga yang murah. Sam Walton juga ingin Walmart tetap bertahan dalam perusahaan global yang mengarahkan perkembangannya kepada dunia.
- Strategi yang dipakai Walmart agar dapat menjual barangnya dengan murah adalah dengan membeli barang-barangnya langsung dari pemasok yang menawarkan harga paling murah.
- Studi yang dilakukan oleh Goldman Sachs—yang dikutip dari majalah Fortune—menunjukkan bahwa Walmart merupakan price leader di berbagai kategori produk.
- Selain barangnya yang bervariasi dan harganya yang murah, yang menjadi nilai tambah bagi para konsumen untuk berbelanja di Walmart adalah lokasinya yang strategis dan buka lebih lama jika dibandingkan dengan toko lain, terutama saat Natal.
- Diperkirakan, lebih dari 3 juta orang di seluruh dunia berbelanja di Walmart setiap minggu. Dengan konsumen sebanyak ini, pendapatan Walmart mencapai 285 miliar US Dollar.
- Toko-toko Walmart melayani lebih dari 176 juta konsumen di seluruh dunia setiap tahun.
- Walmart membagi segmentasi pasarnya menjadi lima bagian, yaitu Walmart Discount Stores, Walmart Supercenter, Walmart Neighborhood, Marketside, dan Walmart.com.
- Karena besarnya jangkauan Walmart, VOA pernah mengatakan bahwa apabila Walmart adalah sebuah negara, Walmart akan menjadi mitra dagang terbesar Cina ke-8, mengungguli Rusia, Australia, dan Kanada.
- Majalah Forbes juga pernah mengatakan bahwa apabila Walmart adalah pertumbuhan ekonomi itu sendiri, Walmart akan menduduki peringkat ke-30 di dunia tepat setelah Arab Saudi.
- Wal-Mart Stores, Inc. kini sedang mencari cara untuk membangun kekuatan online dan dapat menyaingi Amazon.com karena dari sektor e-commerce, Walmart tertinggal sangat jauh dari Amazon.com.
- Walmart dikatakan memiliki bentuk ekspansi yang agresif karena strateginya yang berupa masuk ke dalam suatu negara dan kemudian mengambil alih atau membeli ritel-ritel nasional yang ada.
- Karena Malwart disebut-sebut sebagai penyebab dari bergugurannya pedagang-pedagang dan toko lokal, belakangan ini Walmart menerapkan strategi baru berupa membantu pedagang-pedagang lokal agar mampu bersaing.
- Strategi pertumbuhan Walmart adalah dengan menggunakan IT untuk mengelola perluasan bisnis secara regional dan global. IT akan memudahkan Walmart dalam mendapatkan informasi secara cepat.
- Beberapa perusahaan yang menjalin kerjasama dengan Walmart adalah P&G, McDonalds, Mary Kate, Ashley Olsen, dan Con Agra.
- Salah satu kelebihan Walmart dibandingkan perusahaan pesaingnya adalah Walmart selalu cepat dan tanggap dalam mengontrol pergudangan dan persedian barang mereka sehingga Walmart tidak akan kehabisan produk atau kelebihan produk (menumpuk).
- Ketika terjadi krisis ekonomi di Amerika, Walmart tidak mengalami kesulitan yang signifikan, hal ini disebabkan oleh strategi harga yang rendah dengan menekan biaya operasional dan selektif dalam pemilihan barang.
E. KESIMPULAN
Walmart
memiliki 10,800 toko di 27 negara, di bawah 69 nama yang berbeda dan e-commerce
website di 10 negara. Perusahaan ini beroperasi di bawah nama Walmart di
Amerika Serikat, termasuk 50 negara bagian dan Puerto Rico. Sedangkan di
Britania Raya berdiri dengan nama ASDA, di Jepang dengan nama Seiyu, di Kanada,
Meksiko dengan nama Walmex. Wal-Mart pernah juga beroperasi di Jerman namun
akhirnya tutup pada tahun 2006 karena rugi. Selain itu, Wal-Mart pernah membuka
tokonya di Indonesia (di Supermal Karawaci) pada pertengahan tahun 1990-an
namun juga ditutup karena kurang menguntungkan.
Wal-mart
pernah memghadapi kritik oleh beberapa kelompok masyarakat yang mendapat
masalah rendahnya tingkat pendaftaran asuransi kesehatan karyawan, penentangan
terhadap perwakilan buruh, serta dugaan diskriminasi kelamin.
Dengan
strategi distribusi yang terarah untuk mencapai tujuan dan sistem pengendalian
yang terperinci dan baik dalam penerapannya, membuat Wal-Mart menjadi
perusahaan retail besar di dunia. Walaupun pada tahun 2009 Wal-Mart menduduki
peringkat kedua sebagai perusahaan terbesar di dunia.
IT yang
dimiliki Wal-Mart juga membantu dalam kinerja dan operasional perusahaan.
Wal-Mart benar-benar mengembangkan teknologi informasinya tidak hanya pada
perusahaannya tetapi juga mengajak perusahaan supplier untuk menggunakan IT
agar mudah dalam transaksi.
Strategi
harga rendah dengan menekan biaya operasional dan selektif barang membuat
pendapatan dan laba Wal-Mart meningkat meskipun di saat perekonomian Amerika
melemah akibat krisis.
REFERENSI :
https://zulfanny.wordpress.com/2014/01/22/null/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar