Memahami Pelanggan lokal,
Pemasaran di Pasar Lokal
Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui
oleh seseorang/ organisasi dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi,
dan membuang produk atau jasa setelah dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya.
Perilaku konsumen akan diperlihatkan dalam beberapa tahap yaitu tahap sebelum
pembelian, pembelian, dan setelah pembelian. Pada tahap sebelum pembelian
konsumen akan melakukan pencarian informasi yang terkait produk dan jasa. Pada
tahap pembelian, konsumen akan melakukan pembelian produk, dan pada tahap setelah
pembelian, konsumen melakukan konsumsi (penggunaan produk), evaluasi kinerja
produk, dan akhirnya membuang produk setelah
digunakan.Atau kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung
terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa termasuk di dalamnya
proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan
tersebut.
Konsumen dapat merupakan seorang individu
ataupun organisasi, mereka memiliki peran yang berbeda dalam perilaku konsumsi,
mereka mungkin berperan sebagai initiator, influencer, buyer, payer atau user.
Dalam upaya untuk lebih memahami konsumennya
sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, perusahaan dapat
menggolongkan konsumennya ke dalam kelompok yang memiliki kemiripan tertentu,
yaitu pengelompokan menurut geografi, demografi, psikografi, dan perilaku.
A. Pengertian Budaya
Salah satu
unsur lingkungan sosial adalah budaya ( culture ). Budaya adalah segala nilai,
pemikiran, simbol, yang mempengaruhi perilaku, sikap, kepercayaan, dan
kebiasaan seseorang dan masyarakat. Budaya buka hanya bersifat abstrak tetapi
bisa berbentuk objek material seperti rumah, kendaraan, peralatan elektronik,
pakaian, indang-undang, makanan, minuman, musik, teknologi, dan
bahasa. Menurut Peter dan Olson (1999) ,arti/makna
budaya adalah jika sebagian besar dari orang yang berada di dalam sebuah
kelompok sosial memiliki pemahaman mendasar yang sama terhadap makna tersebut.
Engel,Blackwell dan Miniard (1995)
menyebutkan 10 sikap dan perilaku yang sangat dipengaruhi oleh budaya , yaitu :
1). Kesadaran diri
dan ruang (sense of self and space).
2). Komunikasi dan
bahasa.
3). Pakaian dan
penampilan.
4). Makanan dan
kebiasaan makan.
5). Waktu dan
kesadaran akan waktu.
6). Hubungan
keluarga, organisasi, dan lembaga pemerintah.
7). Nilai dan
norma.
8). Kepercayaan dan
sikap.
9). Proses mental
dan belajar.
10).Kebiasaan
kerja.
B. Unsur – Unsur Budaya
1. Nilai (Value)
Nilai adalah
kepercayaan atau segala sesuatu yang dianggap penting oleh seseorang atau suatu
masyarakat., Nilai mengarahkan seseorang untuk berperilaku yang sesuai dengan
budayanya. Nilai akan mempengaruhi sikap seseorang, yang kemudian
sikap akan mempengaruhi perilaku seseorang.
Contoh
nilai-nilai yang dianut orang Indonesia :
a.
Laki-laki
adalah kepala rumah tangga.
b.
Menghormati
orang tua dan orang yang lebih tua.
c.
Hamil
diluar nikah adalah aib.
Perubahan Beberapa Nilai :
Nilai
yang Berubah
|
Pengaruh
Terhadap Konsumsi
|
Dulu sedikit wanita yang memakai
jilbab, sekarang banyak wanita yang memakai jilbab.
|
Kebutuhan akan pakaian muslimah
meningkat
|
Semakin banyak wanita mulai
bekerja diluar rumah
|
Pemakaian kosmetik, pakaian kerja,
dan transportasi meningkat
|
Wanita diberi kesempatan untuk
melanjutkan pendidikan
|
Permintaan pakaiana, peralatan
sekolah, transportasi meningkat
|
Wanita banyak memakai celana
panjang sebagai pengganti rok
|
Permintaan celana panjang
meningkat
|
Laki-laki banyak yang hobi kesalon
dan menggunakan anting
|
Frekuensi ke salon meningkat dan
permintaan perhiasan meningkat
|
2. Norma (Norms)
Norma adalah
aturan masyarakat tentang sikap baik dan buruk, tindakan yang boleh dan tidak
boleh dilakukan. Norma di bagi dua yang pertama norma yang disepakati
berdasakan aturan pemerintah, biasanya berbentu peraturan , undang-undang.
Norma yang kedua adalah norma yang ada dalam budaya dan bisa di pahami dan
dihayati jika orang tersebut berinteraksi dengan orang-orang dari budaya yang
sama.
3. Kebiasaan
(Customs)
Kebiasaan
adalah berbagai bentuk perilaku dan tindakan yang diterima secara budaya.
Kebiasaan diturunkan dari generasi ke generasi secara turun temurun.
4. Larangan
(Mores)
Larangan adalah
berbagai bentuk kebiasaan yang mengandung aspek moral, biasanya berbentuk
tindakan yang tidak boleh dilakukan oleh seseorang dalam suatu masyarakat.
Pelanggaran terhadap larangan tersebut akan mengakibatkan sangsi sosial.
Biasanya bersumber dari budaya atau nilai-nilai agama.
Beberapa
Larangan yang Dijumpai di Beberapa Daerah :
Larangan
|
Alasan
|
Apabila
istri hamil dilarang bagi suami/istri melukai atau membunuh binatang
|
Anaknya
akan cacat
|
Dilarang
foto bertiga
|
Karena
nanti salah satunya akan celaka
|
Anak
gadis tidak boleh duduk di depan pintu dan tangga
|
Nanti
akan terjadi sesuatu yang buruk, yang bisa berakibat susah dapat jodoh
|
5. Konvensi (Conventions)
Konvensi
menggambarkan norma dalam kehidupan sehari-hari, anjuran atau kebiasaan
bagaimana seseorang harus bertindak sehari-hari, dan biasanya berkaitan dengan
perilaku konsumen yang rutin dilakukan konsumen. Contohnya minum teh dan kopi
dengan gula, memasak menggunakan garam, anak yang menyebut orang tuanya
ayah/ibu, ayah/bunda, papa/mama, umi/abi, mami/papi.
6. Mitos
Mitos
menggambarkan sebuah cerita atau kepercayaan yang mengandung nilai dan
idealisme bagi suatu masyarakat. Mitos sering kali sulit di buktikan
kebenarannya. Contohnya pada masyarakat jawa mengenai raja-raja dan wali songo.
7. Simbol
Simbol adalah
segala sesuatu (benda, nama , warna, konsep) yang memiliki arti penting lainnya
( makna budaya yang diinginkan). Contoh bendera warna kuning yang dipasang
disuatu tempat adalah simbol bahwa ada warga yang meninggal di daerah tersebut.
8. Budaya dan Konsumsi
Budaya
mempengaruhi bagaimana individu mengambil keputusan, budya adalah variable
utama dalam penciptaan dan komunikasi makna didalam produk. Persepsi
konsumen terhadap sesuatu termasuk bagaimana cara berpikir, percaya, dan
bertindak ditentukan oleh lingkungan budaya sekitar konsumen itu berada serta
kelompok yang berhubungan dengan konsumen. Kebudayaan mengimplikasikan sebuah
cara hidup yang dipelajari secara total dan diwariskan. hal ini mengandung arti
bahwa kebudayaan tidak hanya mencakup tindakan yang berlandaskan naluri tapi
juga dipelajari.
Kebudayaan
mempengaruhi perilaku pembelian karena budaya menyerap ke dalam kehidupan
sehari-hari. Budaya menetapkan apa yang kita dengar dan makan, dimana kita
tinggal dan kemana kita bepergian. Budaya mempengaruhi bagaimana kita membeli
dan menggunakan produk dan kepuasan kita tehadap produk-produk tersebut.
C. Pengaruh Budaya Terhadap Perilaku
Konsumen
Produk dan jasa memainkan peranan yang sangat
penting dalam mempengaruhi budaya, karena produk mampu membawa pesan makna
budaya. Makna budaya akan dipindahkan ke produk dan jasa, dan produk kemudian
dipindahkan ke konsumen dalam bentuk pemilikan produk (possession ritual),
pertukaran (exchange ritual), pemakaian (grooming ritual), dan pembuangan
(divestment ritual).
1. Budaya
Populer
Mowen dan Minor
(1998) mengartikan budaya populer sebagai budaya masyarakat banyak yang mudah
dipahami dan tidak memerlukan pengetahuan khusus.
a. Iklan
Iklan dalam
berbagai bentuknya seperti iklan media cetak atau pun elektronik. Setiap hari
konsumen disajikan beragam iklan produk dan jasa melalu berbagai media.
Konsumen pun bisa menikmati iklan-iklan mancanegara yang ditayangkan di tanah
air, karena iklan telah menjadi budaya internasional.
b. Televisi
Televisi adalah medium untuk
menyampaikan banyak hal kepada masyarakat : sosial, politik, hiburan, olahraga,
beragam berita, dan iklan komersial. Budaya hiburan seperti sinetron, film,
ruang konsultasi, musik, quis, ceramah agama, dan kerohanian. Beberapa nama
stasiun televisi, sctv, rcti, metro tv, tv one, trans tv, trans 7 , indosiar,
riau tv dll.
c. Musik
Musik telah menjadi budaya populer yang
sangat penting. Musik juga banyak dipakai oleh iklan – iklan produk dan jasa.
Konsumen indonesia sangat terbuka dalam menerima jenis musik dari mancanegara.
d. Radio
Ada fungsi radio yang tidak bisa
digantikan, konsumen bisa mendengarkan radio sambil bekerja, mengemudi dan
melakukan kegiatan lainnya. Sejak penggunaan telepon selular, radio meciptakan
budaya baru yaitu interaktif antara pendengar dan penyiar radio, radio bisa
menyiarkan langsung kejadian – kejadian penting di masyarakat.
e. Pakaian
danAsesoris
Pakaian menggambarkan suatu budaya
dan bangsa. Konsumen selalu membutuhkan pakaian dan asesoris berbeda untuk
tujuan yang berbeda. Kebutuhan pakaian dan asesoris yang berbeda antar waktu
dan situasi ini yang menyebabkan permintaan selalu meningkat.
f. Permainan
(Games)
Seiring dengan berkembangnya
teknologi alat-alat elektronik seperti komputer, playstation, nintendo, PSP
dll, maka berkembang pula segala macam jenis permainan. Setiap era selalu
memiliki budaya permainan populer yang berbeda.
g. Film
Film telah mewarnai kehidupan
masyarakat indonesia dan dunia. Film bisa di tonton di bioskop televisi, vcd
dll dari anak-anak hingga dwasa. Film menjadi hiburan bagi konsumen. Semua
jenis prosuk, iklan produk di tayangkan pada saat pemutaran film.
h. Komputer
Komputer, internet dan telepon
genggam menjadi ciri budaya modern suatu bangsa pada dekade ini termasuk ciri
budaya populer yang membawa perubahan pada perilaku konsumen. Dahulu hanya
menggunakan mesin ketik untuk mengolah data, menulis dokumen. Kehadiran
internet konsumen bisa berkomunikasi dengan dunia luar. Pemakaian telepon genggam
juga memiliki perilaku yang baru bisa mengirim kabar dengan cepat conothnya
penggunaan SMS.
2. Strategi
Pemasaran dengan dan Memperhatikan Budaya
Beberapa
strategi pemasaran bisa dilakukan dengan pemahaman budaya suatau masyarakat,
pemasar dapat merencanakan strategi pemasaran pada penciptaan
produk, segmentasi dan promosi. Pemahaman tentang budaya suatu masyarakat dan
bangsa akan memberikan inspirasi mengenai produk yang dibutuhkan oleh konsumen.
Contohnya pada
masyarakat indonesia telah mempercayai perawatan kecantikan, menjaga kebugaran
tubuh dan menyembuhkan berbagai penyakit menggunakan tumbuh-tumbuhan ,
kewirausahaan pun memanfaatkan pengetahuan budaya tersebut untuk membuat produk
tradisional seperti jamu. Produsen jamu Nyonya Meneer memiliki 3000 karyawan
dan mendistribusikan produknya keseluruh propinsi di indonesia bahkan
mengekspor ke jiran malaysia.
a. Penciptaan
Ragam Poduk
Beragamnya budaya dalam berbagai
masyarakat bagi pemasar seharusnya menjadi peluang sangat baik. Dalam suatau
budaya tertentu, banyak sekali ritual-ritual budaya yang membutuhkan
barang-barang yang dijadikan sebagai symbol tertentu.
b. Segmentasi
Pasar
Ritual budaya yang dijalankan
masyarakat dapat merupakan suatu segmen pasar tersendiri. misalnya, ritual
mudik lebaran dapat dijadikan satu segmen pasar “pasar mudik lebaran”.
c. Promosi
setelah segmentasi dilakukan,
strategi promosi dapat difokuskan segmen sasaran saja agar efektif dan efisien.
pemahaman budaya bisa dijadikan dasar untuk memposisikan produk melalui iklan, Iklan
dirancang sehingga mempisisikan produk untuk ritual budaya-budaya
D. Pembeli Pada Pasar Industri
1. Proses
Pembelian Pasar Industri
Proses pengambilan
keputusan yang dilakukan oleh pembeli pasar industri untuk menetapkan kebutuhan
akan produk dan jasa yang harus di beli dan untuk mengidentifikasikan,
mengevaluasikan, dan memilih dari berbagai alternatif merek dan pemasok.
2. Karakteristik Pasar Industri
a. Struktur
dan Permintaan Pasar
Pasar
industri memilih lebih sedikit pembeli tetapi besar nilainya .
Pelanggan
pasar industri lebih terkosentrasi secara geografis .
Permintaan
pembeli industri merupakan turunan dari permintaan konsumen akhir .
Permintaan
di pasar industri lebih inelastic - kurang terpengaruh oleh perubahan harga
jangka pendek .
Permintaan
di pasar industri lebih berluktuatif dan lebih cepat .
b. Sifat Unit Pembelian
Pembelian
di pasar industri melibatkan lebih banyak pembelian .
Pembelian
pasar industri melibatkan usaha pembelian yang lebih profesional .
c. Berbagai Tipe Keputusan dan Proses
Pengambilan Keputusan
Pembeli
di pasar industri biasanya menghadapi pengambilan keputusan yang kompleks.
Proses
pembelian industri lebih formal .
Dalam
pembelian di pasar industri, penjual dan pembeli bekerja lebih erat dan
membangun hubungan jangka panjang .
d. Aktifitas
Pembelian Terdiri dari Dua Bagian
Pusat
pembelian yang terdiri semua ornag terlibat dalam pengambilan keutusan
pembelian .
Proses
pengambilan keputusan pembelian .
E. Lingkungan Pemasaran Lokal.
1. Pengertian Lingkungan
Pemasaran Suatu Perusahaan :
Pelaku-pelaku (aktor) dan
kekuatan-kekuatan yang berada diluar fungsimanajemen pemasaran perusahaan yg
akan mempengaruhi kemampuan manajemen pemasaran untuk mengembangkan dan membina
transaksi yang berhasil dengan para pelanggan sasarannya.
2. Pembagian Lingkungan Pemasaran
a. Lingkungan Mikro
Yang dimaksud dengan lingkungan
mikro adalah faktor-faktor lingkungan di luar perusahaan yang memberi pengaruh
secara langsung dan cukup kuat pada perusahaan dalam proses pengambilan
keputusan pemasaran perusahaan
yang mempengaruhi kemampuannya untuk melayani pelanggan, terdiri dari :
1). Perusahaan
Dalam merumuskan rencana pemasaran
harus memperhitungkan kelompok-kelompok lainnya dalam perusahaan
misalnya; ManajemenPuncak, Keuangan, Pembelian, Produksi dan Akuntansi, dan
lain - lain. Bagian-bagian ini membentuk suatu lingkungan mikro suatu
perusahaan untuk perencana pemasaran.
2). Pemasok
Adalah perusahaan bisnis dan
perorangan yg menyediakan sumberdaya yg dibutuhkan oleh perusahaan dan
pesaingnya untuk memproduksi barang dan jasa tertentu.
3). Perantara
Perantara Pemasaran adalah mereka yg membantu
perusahaan dalam mempromosikan, menjual, dan mendistribusikan barang kepada
pembeli akhir. Para perantara ini meliputi :
# Middleman, perusahaan yg membantu
mendapatkan pelanggan
# Perusahaan Distribusi Fisik, membantu
perusahaan dlm menyediakan & memindahkan barang dari tempat asal ke tempat
tujuan.
# Biro Jasa Pemasaran, meliputi
perusahaan riset, biro iklan, perusahaan media, dan perusahaan konsultan
pemasaran, mencarikan sasaran dan menpromosikan produk ke pasar sasaran secara
tepat.
# Perantara Keuangan, meliputi bank,
perusahaan kredit, perusahaan asuransi, dll dalam membantu transaksi keuangan
dan atau menanggung resiko sehubungan dengan pembelian dan penjualan barang.
4). Pelanggan
Yaitu sejumlah individu, kelompok, organisasi
yang menkonsumsi suatu produk. Perusahaan perlu mengetahui karakteristik
dan keinginan pelanggannya yang merupakan para pembeli produk dan jasa yang
ditawarkan. Perusahaan harus berusaha mengutamakan kepuasan kepada pelanggannya
dengan menawarkan produk dan jasa yang sesuai kebutuhan dan keinginannya. Dalam
hal ini masalah konsumerisme menjadi sesuatu yang penting untuk melindungi
konsumen secara hukum dari propaganda palsu perusahaan yang mengutamakan
keuntungan yang besar dalam jangka pendek.
5). Pesaing
Yaitu individu, kelompok, organisasi yang
sama-sama melakukan pemasaran kepada konsumen. Lingkungan persaingan sangat mempengaruhi kesuksesan usaha pemasaran suatu
perusahaan untuk meraih pasar sasarannya. Perusahaan perlu mengetahui berbagai
karakteristik dalam lingkungan persaingannya seperti struktur industri,
strategi pemasaran para pesaing, tingkat atau ukuran persaingan, dan aspek
persaingan lainnya untuk memberikan nilai yang lebih kepada pelanggannya
dibanding pesaing.
6). Masyarakat (Publik)
Yaitu terdiri dari kelompok
masyarakat yang mempunyai kepentingan dengan perusahaan, seperti karyawan,
pemegang saham, lembaga keuangan, masyarakat, media massa, dan lembaga swadaya
masyarakat.
Tujuh jenis
publik yang mengelilingi perusahaan antara lain :
# Publik Keuangan
# Publik Media
# Publik Keuangan
# Publik Media
# Publik Pemerintah
# Publik Kekuatan Warga
# Publik Lokal
# Publik Umum
# Publik Internal
b. Lingkungan Makro
Yaitu kekuatan
masyarakat yang lebih luas yang mempengaruhi seluruh lingkungan mikro pemasaran
perusahaan yang mempunyai pengaruh tidak langsung terhadap pemasaran.
Lingkungan
Makro terdiri dari :
1). Demografi
Berisikan tentang data
kependudukan beserta karakteristik distribusinya. Perusahaan perlu melihat
kecenderungan demografi utama dan karakteristiknya karena dapat berimplikasi
pada pengambilan keputusan dalam perencanaan pemasaran.
Yang mana data
ini berisi tentang :
# Perubahan
struktur usia
# Perubahan
struktur keluarga
# Wanita makin
sibuk bekerja
# Meningkatnya
pendidikan
# Pertambahan
penduduk yang besar
2). Ekonomi
Yaitu
faktor-faktor yang mempengaruhi daya beli dan pola pembelanjaan konsumen. Daya
beli total tergantung pada pendapatan, harga, tabungan, dan kredit pada waktu
yang bersangkutan.
Pemasar harus
mengetahui kecendrungan utama dalam pendapatan, dan harus selalu sadar akan
adanya pola pembelanjaan konsumen yang terus berubah.
Adapun
faktor-faktor yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :
# Perubahan
Pendapatan
# Tingkat
Pengangguran
# Perubahan Pola
Konsumsi
# Tingkat Inflasi
# Tingkat Suku
Bunga
# Pembangunan
Ekonomi
Salah satu contoh, di saat
tingkat inflasi tinggi yang ditandai oleh adanya peningkatan harga
barang-barang di pasaran, maka tingkat konsumsi masyarakat cenderung menurun
dan tingkat minat untuk menabung menjadi
3). Lingkungan Alam
Lingkungan alam
adalah sumber daya alam yang digunakan sebagai bahan untuk produksi dan sebagai
aktifitass pemasaran. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhinya yaitu sebagai
berikut :
# Campur tangan
pemerintah
# Terbatasnya SDA
# Meningkatnya
biaya energi
# Tingkat
populasi tinggi
Pemasar perlu
memperhatikan hal-hal seperti keterbatasan sumber daya alam, pelestarian
lingkungan, dan meningkatnya polusi dan biaya energi untuk penentuan program
pemasaran suatu produk. Misal dengan adanya isu-isu gerakan hijau untuk
perlindungan alam (green marketing), sebaiknya perusahaan menciptakan kemasan
produk yang ramah lingkungan (bukan berasal dari bahan baku yang susah
diuraikan secara biologis, tidak menimbulkan efek rumah kaca/ merusak lapisan
ozon).
4). Lingkungan Teknologi
Yaitu terdiri
dari kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi teknologi baru, yang menciptakan
produk baru dan peluang-peluang pasar yang baru. Pemasar harus memperhatikan
kecenderungan-kecenderungan teknologi berikutnya, antara lain :
# Cepatnya laju
perubahan teknologi
# Peluang-peluang
yang tak terbatas
# Tingginya
anggaran litbang
# Meningkatnya
peraturan
# Fokus terhadap
perbaikan minor
Perubahan teknologi
membawa dampak pada perubahan gaya hidup dan pola konsumsi pasar. Untuk itu
dibutuhkan adanya inovasi penelitian dan pengembangan (R&D) untuk
menciptakan ide-ide kreatif produk baru yang berorientasi pasar karena adanya
kebutuhan konsumen yang perlu terpenuhi. Misal adanya perkembangan teknologi
informasi dan adanya gaya hidup yang menuntut kepraktisan menuntut pemasar
untuk lebih menawarkan program pemasaran terutama kebijakan pendistribusian
produk malalui fasilitas internet atau electronic marketing seperti internet based stores, electronic catalog,
video marketing, mail marketing.
5). Politik
Lingkungan ini
terdiri dari undang-undang, instansi pemerintah, dan kelompok penekan yang
mempengaruhi dan membatasi organisasi dan pribadi dalam masyarakat.
Kecenderungan politik utama yang mempengaruhi
manajemen pemasaran adalah :
# Undang-undang
yang mengatur perusahaan
# Perubahan
pelaksanaan undang-undang
# Pertumbuhan
kelompok pembela kepentingan publik.
# Meningkatnya tekanan
# Meningkatnya
perhatian terhadap etika
Sebagai contoh, pengaturan
pemerintah untuk melindungi kepentingan konsumen dari perilaku bisnis yang
tidak terkendalikan melalui Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) membawa
dampak pada pengawasan produk secara lebih intensif.
6). Lingkungan Budaya
Lingkungan
budaya (cultural) terdiri dari lembaga-lembaga dan kekuatan lain yg
mempengaruhi nilai dasar, persepsi, preferensi, dan perilaku masyarakat yaitu :
# Faktual, Tampak jelas dari perbedaan warna
dan selera.
# Interpretive, Harus ditafsirkan lebih dalam
berhubungan dengan perasaan.
Pergeseran nilai budaya, cara
hidup, nilai-nilai sosial, keyakinan dan kesenangan dari suatu masyarakat perlu
mendapat perhatian pemasar karena dapat mempengaruhi program pemasaran. Misal
adanya gaya hidup dari kalangan menengah ke atas membawa dampak pada kebijakan
periklanan yang menekankan pada unsur estetis dan kesan glamour.
E. Kesimpulan
Budaya adalah segala nilai, pemikiran,
simbol, yang mempengaruhi perilaku, sikap, kepercayaan, dan kebiasaan seseorang
dan masyarakat. Budaya bukan hanya bersifat abstrak tetapi bisa berbentuk objek
material seperti rumah, kendaraan, peralatan elektronik, pakaian,
undang-undang, makanan, minuman, musik, teknologi, dan bahasa.
Produk dan jasa memainkan peranan yang sangat
penting dalam mempengaruhi budaya, karena produk mampu membawa pesan makna
budaya. Makna budaya akan dipindahkan ke produk dan jasa, dan produk kemudian
dipindahkan ke konsumen dalam bentuk pemilikan produk (possession ritual),
pertukaran (exchange ritual), pemakaian (grooming ritual), dan pembuangan
(divestment ritual).
Dalam pemasaran, analisis lintas budaya
sering memerlukan pengidentifikasian implikasi kultur terhadap peran-peran
pembelian keluarga, fungsi produk, desain produk, aktivitas promosi dan
penjualan, sistem saluran dan penentuan harga. Etnis dapat diartikan sebagai
kelompok orang yang mempunyai norma dan nilai spesifik yang sama dalam persepsi
dan kognisi yang berbeda dengan persepsi dan kognisi kelompok lain dalam
masyarakat yang lebih luas, nilai ini dapat terbentuk dari segi fisik, agama,
geografis atau faktor lainnya namun tidak mutlak.
REFERENSI :
Johny K
Johansson (JJK) “Global Marketing
Management” McGraw-Hill International Edition, 2006
Sumber Lain :
http://indahsusiriyani.blogspot.co.id/2012/05/strategi-untuk-menganalisa-dan-masuk-ke.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar