Jumat, 29 Maret 2024

PERKEMBANGAN MOTORIK - PERKEMBANGAN MOTORIK

Perkembangan Motorik


Pertumbuhan Motorik Manusia umumnya mengalami pertumbuhan dan perkembangan, siapapun itu baik yang berjenis kelamin perempuan maupun laki-laki. Dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tersebut nantinya akan “menghasilkan” sesosok manusia yang dewasa baik itu secara fisik, pikiran, dan mental.

 

Perkembangan motorik adalah proses seorang anak belajar untuk terampil menggerakkan anggota tubuh. Yudanto mengatakan bahwa perkembangan motorik adalah suatu perubahan dalam perilaku gerak yang memperlihatkan interaksi dari kematangan makhluk dengan lingkungannya.

 

Pertumbuhan manusia ditandai dengan bertambahnya ukuran berat badan dan tinggi badan. Sementara perkembangan manusia ditandai dengan perubahan keterampilan, kematangan fisik, emosi, dan pikiran menuju kedewasaan.

 

Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan Pertumbuhan 

Pertumbuhan merupakan proses bertambahnya jumlah dan ukuran sel dalam tubuh. Pada saat kita mengalami pertumbuhan maka sel didalam tubuh semakin bertambah banyak. Jaringan dan organ tubuh juga semakin besar atau meningkat.

 

Pertumbuhan manusia berupa perubahan fisik yang dapat kita ukur melalui angka. Selain itu, dapat diukur tinggi badan, besar badan dan berat badan. Pertumbuhan juga tidak dapat kembali ke dalam keadaan yang semula.

 

Vasta (1992) mengemukakan bahwa panjang bayi menjadi hampir dua kali pada usia 4 tahun. Anak laki – laki dan perempuan saat usia 10 tahun hampi sama tingginya. Saat usia antara 10 dan 12 tahun anak perempuan tumbuh dengan pesat, sedangkan anak laki – laki terjadi pada umur 12 dan 14. Vasta selanjutnya mengatakan bahwa tinggi badan berlangsung sampai sekitar umur 15 atau 16 tahun pada anak perempuan dan pada anak laki – laki sampai umur 17 atau 18 rahun.

 

Organ tubuh pada anak laki – laki dan perempuan saat berkembang juga memiliki kecepatan yang berbeda. Biasanya anak perempuan mencapai masa pubertas lebih awal di banding anak laki –laki. Untuk anak laki – laki masa pertumbuhan bertambah tinggi, otot menguat, bahu melebar dengan pesat.

 

Dalam buku Pertumbuhan dan Perkembangan Motorik (2018) karya Encep Sudirjo, Muhammad Nur Alif, manusia adalah makhluk hidup yang selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu.

 

Perubahan tersebut dimana dari dalam kandungan, lahir dan menjadi dewasa serta lansia. Contoh perubahan yang bersifat meningkat selanjutnya menurun pada nenek dan kakek. Dimana masa kecil dan muda sepeti kita, namun semakin besar semakin dewasa mereka akan berhenti mengalami pertumbuhan dan akan cenderung menurun hingga lanjut usia.

 

Perkembangan 

Proses pematangan dari sel – sel tubuh menuju kedewasaan disebut dengan perkembangan. Dimulai dari kematangan fisik, perubahan kecakapan, emosi dan pikiran menuju kedewasaan. Perkembangan tidak dapat diukur dengan angka seperti pertumbuhan yang dapat diukur dengan angka.

 

Menurut F.J. Monks, dkk (2001) perkembangan adalah proses ke arah yang lebih sempurna dan tidak begitu saja dapat diulang kembali. Proses ini kekal dan tetap yang menuju kea rah suatu organisasi pada tingkat integrasi yang lebih tinggi berdasarkan pertumbuhan, pemasakan dan belajar.

 

Arti perkembangan menurut Desmita (2009: 9) perkembangan tidak terbatas pada pengertian pertumbuhan yang semakin membesar, melainkan di dalamnya juga terkandung serangkaian perubahan yang berlangsung ecara terus menerus dan bersifat tetap dari fungsi – fungsi jasmaniah dan rohaniah yang dimiliki individu menuju tahap kematangan melalui pertumbuhan, pemasakan dan belajar.

 

Contoh perkembangan yang terjadi pada manusia yaitu saat bayi baru lahir dia belum bisa merangkak, setelah bisa merangkak dia akan belajar berjalan dengan dibantu orang tua terlebih dahulu. Selanjutnya, perekembangan yang lain adanya kematangan fisik, perubahan keahlian atau bicara, serta emosi dan pikiran yang semakin matang.

 

Walaupun pertumbuhan dan perkembangan berbeda, keduanya adalah suatu proses yang berjalan bersama tidak dapat dipisahkan.

 

Hakikat Perkembangan Motorik

Fenomena akan ketertarikan penelitian terhadap manusia juga terjadi pada bidang psikologi, khususnya psikologi perkembangan. Psikologi perkembangan adalah cabang dari disiplin psikologi yang memfokuskan studi pada perubahan-perubahan dan perkembangan struktur jasmani, perilaku dan fungsi mental manusia dalam berbagai tahap kehidupannya, mulai dari konsepsi hingga menjelang kematiannya (Ajhuri, 2019, hlm. 41).

 

Psikologi perkembangan berkaitan erat dengan proses pertumbuhan, perubahan, dan kematangan individu. Individu yang dimaksud dapat berupa pasien, peserta didik, maupun masyarakat pada umumnya. Hal tersebut karena psikologi perkembangan diterapkan langsung oleh para tenaga medis maupun tenaga pendidik untuk memastikan perkembangan pasien maupun peserta didiknya berjalan dengan baik.

 

Dalam mengeksplorasi psikologi perkembangan, mengeksplorasi hakikat perkembangan itu sendiri amatlah penting. Misalnya, hal kecil seperti makna perkembangan yang seakan hanya membicarakan sesuatu yang tumbuh dan naik saja akan membatasi Horison kita dalam menyelidiki fenomena psikologi perkembangan.

 

Perkembangan adalah suatu proses yang di dalamnya terdapat pertumbuhan, perubahan menjadi lebih buruk (penurunan) dan dapat pula bersinggungan dengan kematangan seseorang. Untuk mencari hakikat perkembangan, maka tiap-tiap definisi: perkembangan, pertumbuhan, kematangan, dan perubahan haruslah diselidiki satu-persatu seperti yang akan dipaparkan di bawah ini.

 

Pertumbuhan Dan Perkembangan Menurut Ahli

Pendapat para ahli biologi tentang arti pertumbuhan dan perkembangan pernah dirangkumkan oleh Drs. H. M. Arifin, M. Ed. bahwa pertumbuhan diartikan sebagai suatu penambahan dalam ukuran bentuk, berat atau ukuran dimensif tubuh serta bagian-bagiannya. Sedangakn perkembangan menunjuk pada perubahan-perubahan dalam bentuk bagian tubuh dan integrasi berbagai bagiannya ke dalam satu kesatuan fungsional bila pertumbuhan itu berlangsung. Intinya bahwa pertumbuhan dapat diukur sedangkan perkembangan hanya dapat dilihat gejala-gejalanya.

 

Perbedaan Pertumbuhan dan Perkembangan

 

Pertumbuhan

Perkembangan

Dapat diukur atau bersifat kuantitatif

Tidak dapat diukur atau bersifat kualitatif

Dapat berhenti pada usia tertentu

Berlangsung semasa hidup

Akan berhenti di batas tertentu

Tidak terbatas

Mempunyai sifat structural

Memiliki sifat fungsional

Adanya perubahan fisik

Adanya perubahan kemampuan dan karakter

 

Hakikat Perkembangan Motorik Anak

Masa 5 tahun pertama pertumbuhan dan perkembangan anak sering disebut sebagai masa keemasan karena pada masa itu keadaan fisik maupun segala kemampuan anak sedang berkembang cepat. Salah satu kemampuan pada anak TK yang berkembang dengan pesat adalah kemampuan fisik atau motoriknya. Proses tumbuh kembang kemampuan motorik anak berhubungan dengan proses tumbuh kembang kemampuan gerak anak. Perkembangan kemampuan motorik anak akan dapat terlihat secara jelas melalui bebrbagai gerakan dan permainan yang dapat mereka lakukan.

 

Perkembangan Motorik Anak PAUD

Motorik adalah semua gerakan yang mungkin dapat dilakukan oleh seluruh tubuh, sedangkan perkembangan motorik dapat disebut sebagai perkembangan dari unsure kematangan dan pengendalian gerak tubuh. Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot – otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri. Motorik halus adalah gerakan yang dilakukan oleh bagian – bagian tubuh tertentu dan hanya melibatkan sebagian kecil otot tubuh. Gerakan ini tidak memerlukan tenaga, tapi perlu adanya koordinasi antara mata dan tangan. Gerak motorik halus merupakan hasil latihan dan belajar dengan memperhatikan kematangan gungsi organ motoriknya.

 

1. Peran Kemampuan Motorik untuk Perkembangan Syaraf dan Otot

Perkembangan motorik ini erat kaitannya dengan perkembangan pusat motorik di otak. Keterampilan motorik berkembang sejalan dengan kematangan syaraf dan otot. Oleh sebab itu, setiap gerakan yang dilakukan anak sesederhana apapun, sebenarnya merupakan hasil pola interaksi yang kompleksi berbagai bagian dan system dalam tubuh yang dikontrol otak.

 

Aktivitas anak terjadi dibawah control otak. Secara simultan dan berkesinambungan, otak terus mengolah informasi yang ia terima. Bersamaan dengan itu, otak bersama jaringan syaraf yang membenntuk system syaraf pusat yang mencakup lima pusat control, akan mendiktekan setiap gerak anak. Dalam kaitannya dengan perkembangsn motorik anak, perkembangan motorik berhubungan dengan perkembangan kemampuan gerak anak. Gerak merupakan unsure utama dalam perkembangan motorik anak.

 

Sedari kecil anak harus diberikan berbagai kegiatan fisik yang bervariasi yang memungkinkan mereka untuk bergerak, juka seorang anak berhasil melakukan suatu aktivitas fisik atau gerakan maka selanjutnya ia mau berpartisipasi dalam kegiatan tersebut kembali. Namun, sedari kecil seorang anak perlu dibiarkan menemukan sendiri kegiatan / aktivitas fisik yang sesuai dan cocok dengan kemampuannya.

                                          

2. Peran Kemampuan Motorik untuk Perkembangan Sosial dan Emosional Anak

Seorang anak yang mempunyai kemampuan motorik yang baik akan mempunyai rasa percaya diri yang besar. Lingkungan teman-temannya pun akan akan menerima anak yang memiliki kemampuan motorik atau gerak lebih baik, sedangkan anak yang memiliki kemampuan gerak tertentu akan kurang diterima teman-temannya. Penerimaan teman-teman dan lingkungan nya akan menyebabkan anak mempunyai rasa percaya diri yang baik.

 

3. Peran Kemampuan Motorik untuk Kognitif Anak

Bermain akan meningkatkan aktifitas fisik anak. Maxim (1993) menyatakan bahwa aktifitas fisik akan meningkatkan pula rasa keingintahuan anak dan membuat anak-anak akan memperhatikan benda-benda, menangkapnya, mencobanya, melemparkannya atau menjatuhkannya, mengambil, mengocok-ngocok, dan meletakkan kembali benda-benda kedalam tempatnya.

 

Adanya kemampuan/keterampilan motorik anak juga akan menymbuhkan kreativitas dan imajinasi anak yang merupakan bagian dari perkembangan mental anak. Dengan demikian, sering pula para ahli menekankan bahwa kegiatan fisik dan juga keterampilan fisik anak akan dapat meningkatkan kemampuan intelektual anak. Belahan otak kiri akan mengatur cara berpikikr logis dan rasional, menganalisis, bicara serta berorientasi pada waktu dan hal-hal terperinci, sedangkan belahan otak kanan berperan mengatur hal-hal yang intuitif, bermusik, menari, dan kreativitas.

 

Kemampuan Motorik Kasar Dan Halus Anak PAUD

Pengembangan motorik adalah proses seorang anak belajar untuk tampil menggerakkan anggota tubuh. Seefel (dalam Moelichatoen, 1999), menggolongkan tiga keterampilan motorik anak, yaitu :

Keterampilan lokomotorik : berjalan, berlari, meloncat, meluncur,

Keterampilan nonlokomotorik (menggerakkan bagian tubuh dengan anak diam di tempat): menggangkat, mendorong, melengket, berayun, menarik;

Keterampilan memproyeksi dan menerima/menagkap benda: menangkap, melempar.

 

Dalam mengembangkan kemampuan motoriknya, anak juga mengembangkan kemampuan mengamati, mengingat hasil pengamatannya dan pengalamannya. Anak juga harus memiliki keterampilan dasar terlebih dahulu sebelum ia mampu memadukannya dengan kegiatan motorik yang lebih kompleks. Secara umum ada dua macam gerakan motorik, yaitu gerakan motorik kasar dan gerakan motorik halus yang akan diuraikan berikut ini.

   

Gerakan Motorik Kasar Anak PAUD

Perekembangan motorik anak terbagi menjadi dua bagian, yaitu gerakan motorik kasar dan motorik kasar dan gerakan  motorik halus. Gerakan motorik kasar terbentuk saat anak mulai memiliki koordinasi sebagain besar bagian tubuh anak. Oleh karena itu, biasanya memerlukan tenaga karena dilakukan oleh otot-otot yang lebih besar. Pengembangan gerakan motorik kasar juga memerlukan koordinasi kelompok otot-otot anak yang tertentu yang dapat membuat mereka dapat meloncat, memanjat, berlari, menaiki sepeda roda tiga, serta berdiri dengan satu kaki. Untuk merangsang motorik kasar menurut anak menurut Hadis (2003) dapat dilakukan dengan melatih anak untuk meloncat, memanjat, memeras, bersiul, membuat ekspresi muka senang, sedih, gembira, berlari, berjinjit, berdiri di atas satu kaki, berjalan di titian, dan sebaginya. Gerakan motorik kasar melibatkan aktivitas otot tangan, kaki, dan seluruh tubuh anak. Gerakan ini mengandalkan kematangan dalam koordinasi. Untuk melatih motorik kasar anak dapat dilakukan, misalnya dengan melatih anak berdiri di atas satu kaki. Dalam perkembangannya, motorik kasar berkembang lebih dahulu daripada motorik halus. Hal ini dapat terlihat saat anak sudah dapat menggunakan otot-otot kakinya untuk berjalan sebelum ia dapat mengontrol tangan dan jari-jarinya untuk menggunting dan meronce.

 

Tahap –tahap Perkembangan Motorik Anak PAUD

1.  Tahap Kognitif

Pada tahap kognitif, anak berusaha memahami keterampilan motorik serta apa saja yang dibutuhkan untuk melakukan satu gerakan tertentu.

 

2.  Tahap Asosiatif

Pada tahap asosiatif, anak banyak belajar dengan caara coba – coba kemudian meralat olahan pada penampilan atau gerakan akan dikoreksi agar tidak melakukan kesalahan kembali dimasa mendatang.

 

3.  Tahap autonomous

Pada tahap ini, gerakan yang ditampilkan anaak merupakan respon yang lebih efisien dengan sedikit kesalahan . anak sudah menampilkan gerakan secara otomatis.

 

Pentingnya Meningkatkan Perkembangan Motorik Anak Usia Dini

Pertumbuhan fisik anak diharapkan dapat terjadi secara optimal karena secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi  perilaku sehari – hari. Secara langsung, pertumbuhan fisik anak akan menentukan keterampilan dalam bergerak. Secara tidak langsung pertumbuhan dan perkembangan kemampuan fisik motorik akan mempengaruhi cara anak memandang dirinya sendiri dan orang lain.

 

Prinsip perkembangan motorik Anak PAUD

Ada 5 prinsip utama perkembangan motorik menurut Malina dan Bouchard (1991)

1.  Kematangan

Kemampuan anak melakukan gerakan motorik sangat ditentukan oleh kematangan syaraf yang mengatur gerak tersebut.

 

2. Urutan

Urutan pertama disebut perbedaan yang mencakup perkembangan secara perlahan dari gerakan motorik kasar yang belum terarah kegerakan yang lebih terarah sesuai dengan fungsi gerakan motorik

Urutan kedua adalah keterpaduan yaitu kemampuan dalam menggabungkan motorik yang saling berlawanan dalam koordinasi gerak yang baik.

 

3. Motivasi

Kematang motorik memotivasi anak untuk melakukan aktivitas motorik dalam lingkup yang luas. Motivasi yang datang dari dalam diri anak perlu didukung dengan motivasi yang datang dari luar.

 

4. Pengalaman

Latihan dan pendidikan gerak pada anak usia dini lebih ditunjukkan bagi pengayaan gerak, pemberian pengalaman yang membangkitkan rasa senang dalam suasana riang gembira anak.

 

5.  Praktik

Beberapa kebutuhan anak usia dini yang nerkaitan dengan pengembangan motoriknya perlu dipraktikkan anak dengan bimbingan guru.

 

Gerakan Motorik Halus Anak PAUD

Gerakan motorik halus apabila gerakan hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil, seperti keterampilan menggunakan jari jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan yang tepat. Gerakan motorik halus yang terlihat saat usia TK, antara lain adalah anak mulai dapat menyikat gigi, menyisir, membuka dan menutup retsluiting, memakai sepatu sendiri, mengancing pakaian, serta makan sendiri dengan menggunakan sendok dan garpu. Dalam melakukan gerakan motorik halus anak juga memerlukan dukungan fisik lain serta kematangan mental, misalnya keterampilan membuat gambar. Gerakan motorik halus anak sudah mulai berkembang pesat di usia kira-kira 3 tahun. Namun, saat anak berusia 4 tahun, ia sudah dapat memegang pensil warna atau crayon untuk menggambar. Perbedaan jenis kelamin berpengaruh pada perkembangan motorik anak TK. Anak perempuan lebih sering melatih keterampilan yang membutuhkan keseimbangan tubuh, seperti permainan melompat tali (skipping), atau melompat-lompat dengan bola besar (hoping). Sedangkan anak laki-laki lebih senang melatih keterampilan melempar, menagkap dan menendang bola atau berprilaku yang mementingkan kecepatan dan kekuatan. Ada beberapa kegiatan yang dapat mengembangkan gerakan motorik anak, misalnya aktivitas berjalan di atas papan, olahraga (melompat tali, renang, sepak bola, bulu tangkis, senam, bersepeda), menari, atau bermain drama. Berikut adalah table daftar perkembangan motorik anak usia TK, yaitu pada usia 3-4 tahun dan 5-6 tahun.

 

Perkembangan Motorik Anak Usia 3-4 Tahun

 

Motorik Kasar

Motorik Halus

Menangkap bola besar dengan tangan lurus di depan badan.

Menggunting kertas menjadi dua bagian

Berdiri dengan satu kaki selama 5 detik.

Mencuci dan mengelap tangan sendiri

Mengendarai sepeda roda tiga melalui tikungan yang lebar.

Mengaduk cairan dengan sendok

Melompat sejauh 1 meter atau lebih dari posisi berdiri semula.

Menuangkan air dan teko

Mengambil benda kecil di atas baki tanpa menjatuhkannya

Memegang garpu dengan cara menggenggam

Menggunakan bahu dan siku pada saat melempar bola hingga 3 m

Membawa sesuatu dengan penjepit

Berjalan menysuri papan denga menempatkan satu kaki di depan kaki lain

Apabila diberikan gambar kepada anak

Melompat dengan satu kaki

Membuka kancing dan melepas ikat pinggang

Berdiri dengan kedua tumit dirapatkan, tangan di samping, tanpa kehilangan keseimbangan

Menggambar lingkaran, namun bentuknya masih kasar

 

 

Perkembangan Motorik Anak Usia 5-6 tahun

 

Motorik Kasar

Motorik Halus

Berlari dan langsung menendang bola

Mengikat tali Sepatu

Melompat-lompat dengan kakinbergantian

Memasukkan surat ke dalam amplop

Melambungkan bola tennis dengan satu tangan dan menangkapnya dengan dua tangan

Mengoleskan selai di atas roti

Berjalan pada garis yang sudah ditentukan

Membentuk

Berjinjit dengan tangan di pinggul

Mencuci dan mengeringkan muka tanpa membasahi baju

Menyentuh jari kaki tanpa menekuk lutut

Memasukkan benang ke dalam jarum

Mengayuh satu kaki ke depan atau ke belakang tanpa kehilangan keseimbangan

 

 

REFERENSI :

 

Cech, D & Martin, S. 2004. Functional Movement Development Across the Life Span. Philadelpia. W.B. Saunders Company

Hurlock, E. 1995. Perkembangan Anak jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Kiram Y.1992. Belajar Motorik. Jakarta: Dirjen Dikti, Depdikbud.

Magill, Richard A, 2001. Motor Learning Concepts and Applications. Mc Graw-Hill Int.

Mutohir, T.C & Gusril. 2004. Perkembangan Motorik pada masa anak-anak. Jakarta: Dirjen Olahraga, Depdiknas.

Papalia, D, Olds, S.W, & Feldman, R.D. 2001. Human Development.Mc Graw-Hill Int

Payne, V.G & Isaacs, L.D. 1999. Human Motor Development.A lifespan Approach. California. Mayfield Publishing Company.

Santrock J.W.2007.Child Development. (Perkembangan Anak. Alih bahasa : Mila dan Anna). Jakarta: Erlangga.

Sugiyanto.dkk 2005. Dasar-Dasar Belajar Gerak. Dirjen dasar dan Menengah direktorat Tenaga kependidikan. Depdiknas 10 Phil Yanuar Kiram. 1991. Belajar Gerak. Dirjen Dikti. Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan . Depdikbud.

Amung Ma’mum dkk. 1999/2000. Perkembangan Gerak dan Belajar Gerak. Dirjen Dasar dan Menengah . Depdikbud

 

SUMBER LAIN :

https://www.gramedia.com/literasi/pertumbuhan-dan-perkembangan-manusia/

https://kumpulanreferansi.blogspot.com/2018/01/hakekat-pertumbuhan-dan-perkembangan.html

 

 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MANAJEMEN JASA - KUALITAS LAYANAN

  KUALITAS LAYANAN Persaingan di dunia bisnis semakin ketat, mengharuskan perusahaan untuk menyadari bahwa kepuasan pelanggan bukan sekadar ...