Selasa, 09 Agustus 2022

PERILAKU KONSUMEN - KONSUMEN DIGITAL

 

Konsumen Digital

 


A. Pendahuluan

Perubahan perilaku konsumen saat ini tentu saja terjadi karena adanya dorongan dari perubahan kondisi yang memaksa mereka untuk beradaptasi dengan kondisi tersebut. Hal ini disebabkan karena konsumen pun membutuhkan waktu untuk melakukan penyesuaian kembali pada kebiasaan dan perilaku lama mereka. Konsumen tentu saat ini sudah terbiasa untuk berbelanja atau melakukan aktivitas dengan kontak fisik yang minim dan melakukan protokol kesehatan di mana saja karena masih belum merasa aman sejak hadirnya pandemi COVID-19.

 

B. Latar Belakang

Era digital telah dan akan terus mengubah tren sosial seiring dengan berjalannya waktu, yang tentu akan mempengaruhi perilaku dan permintaan konsumen. Perubahan dalam perilaku konsumen mungkin sulit dipahami atau bahkan dikenali, tetapi seorang marketer perlu menyadari, mengubah dan menyesuaikan layanan sesuai dengan keinginan pelanggan mereka adalah keharusan.

 

Perkembangan teknologi semakin pesat tersebar luas dan mempengaruhi segenap bidang kehidupan. Teknologi sudah menjadi bagian tidak terpisahkan  dalam kehidupan manusia sehari –hari. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya inovasi-inovasi yang telah dibuat di dunia ini. Mulai dari inovasi yang sederhana, hingga inovasi yang menghebohkan dunia. 

 

Dulu internet dianggap sebagai sesuatu yang "wah" ,namun sekarang bisa kita saksikan sendiri  faktanya,internet telah menjadi sesuatu yang umum bagi banyak orang, hampir semua orang berinteraksi secara intensif dengan individu lain secara maya melalui berbagai jejaring sosial Indonesia tentunya memiliki potensi yang besar dalam pengembangan teknologi berbasis internet.

 

Ini artinya arus globalisasi sudah tidak terbendung untuk masuk ke Indonesia. Disertai dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih. Berdasarkan data populasi penduduk Indonesia saat ini mencapai 262 juta orang. Lebih dari 50 persen atau sekitar 143 juta orang telah terhubung jaringan internet sepanjang 2017, setidaknya begitu menurut laporan teranyar Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia ( APJII).  Angka ini menempatkan Indonesia pada urutan ke-5 sebagai negara dengan jumlah pengguna internet terbesar di dunia setelah China, India, Amerika Serikat, dan Brasil.

 

Tingkat penetrasi internet di Indonesia hingga Maret 2017 mencapai 50,4%, wajar bila pertumbuhan Internet di Indonesia begitu besar meningkat drastis dari tahun 2016 yang tercatat 34,1%. Kehadiran internet beberapa dekade yang lalu benar-benar telah merevolusi cara kerja dunia ini dengan begitu cepatnya. Informasi mengalir begitu cepatnya bahkan secara real time. 

 

Kecepatan informasi membuat waktu seperti terpangkas, dunia ini seperti mengalami lompatan waktu. Pada satu sisi perkembangan teknologi yang begitu mengagumkan dan membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut fisik yang cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis, seolah kehadiran teknologi sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai ilmu dan aktivitas manusia. Kemajuan teknologi sekarang benar-benar telah diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi umat manusia.


C. Pengertian Konsumen

Konsumen merupakan istilah yang sudah tidak asing lagi didengar di telinga kita. Konsumen selalu ada di dalam kegiatan ekonomi sehari-hari. Bahkan, konsumen juga memegang peran penting dalam perkembangan dunia usaha.

 

Menurut Undang-undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dalam pasal 1 angka (2), konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.

 

Menurut pendapat A. Abdurahman dalam buku Kamus Ekonomi-perdagangan (1986) konsumen adalah seseorang yang menggunakan atau memakai, mengonsumsi barang dan/atau pelayanan jasa.

 

Sedangkan, menurut Az. Nasution, konsumen sendiri dibagi menjadi dua golongan, yaitu :

  • Pemakai atau pengguna barang dan/atau pelayanan jasa dengan tujuan mendapatkan barang dan/atau pelayanan jasa untuk dijual kembali;
  • Pemakai barang dan/atau pelayanan jasa untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri, keluarga atau rumah tangganya.

 

D. Pengertian Era Digital

Jika membahas masalah pengertian era digital, mungkin kita butuh ketajaman pemikiran untuk menggali secara mandiri dalam menerjemahkan maknanya, karena pengertian tersebut tidak ada keterkaitannya dengan ilmu pengetahuan. Bahkan bisa dikatakan tidak ada para ahli sebelumnya yang secara spesifik menjelaskan pengertian era digital seperti teori-teori lain yang sudah berkembang sampai dengan saat ini. Hal tersebut, dikarenakan alur perkembangannya berjalan begitu saja sesuai kebutuhan zaman.

 

Namun, secara umum, kita dapat simpulkan bahwa era digital adalah suatu kondisi kehidupan atau zaman dimana semua kegiatan yang mendukung kehidupan sudah dipermudah dengan adanya teknologi. Bisa juga dikatakan bahwa era digital hadir untuk menggantikan beberapa teknologi masa lalu agar jadi lebih praktis dan modern.

 

Seiring dengan maraknya teknologi baru yang diperkenalkan kepada publik tersebut, secara otomatis menggeser teknologi masa lalu yang sudah dianggap ketinggalan zaman. Sehingga dengan demikian akan selalu muncul perkembangan teknologi di era digital yang terus berkelanjutan.

 

Perkembangan tersebut mencakup segala bidang, termasuk bidang komunikasi, aplikasi untuk berbisnis, finansial teknologi, E-Commerce, dan lain-lain.

 

E. Pengertian Konsumen Digital

Konsumen digital terlahir bersamaan dengan lahirnya era digital, layaknya sebagai saudara kandung yang terlahir bersamaan dan akan terus tumbuh beriringan satu dengan yang lainnya mengikuti perkembangan zaman.

 

Sebagai contoh nyata, dalam bidang E-Commerce yang telah mampu melahirkan para online shoper sebagai jelmaan dari konsumen digital yang secara real time dapat melakukan transaksi pembelian barang dan/atau jasa tanpa harus keluar rumah.

 

Begitupun perkembangan dalam bidang finansial teknologi, yang memungkinkan kita mendapatkan pinjaman uang tanpa harus datang ke Bank untuk verifikasi data, karana verifikasi tersebut sudah bisa dilakukan cukup dengan menggunakan aplikasi yang sudah ada di smartphone.

Dengan demikian, konsumen digital dapat diartikan sebagai seseorang yang menggunakan atau memakai, mengonsumsi barang dan/atau pelayanan jasa yang dilakukan melalui sistem digital.

 

F. Tujuan Konsumen Digital

Konsumen digital memanfaatkan perkembagan teknologi melalui proses digitalisasi produk dan layanan dimana faktor efisiensi, dan kemudahan layanan menjadi prioritas utamanya. Dengan demikian, tujuan utama dari konsumen digital adalah mendapatkan kemudahan dan kecepatan pelayanan serta kualitas produk yang dibutuhkan sesuai dengan harapan yang dilakukan secara praktis dan efisien.

 

G. Yang termasuk dalam Konsumen Digital

Berdasarkan studi Facebook dan Bain & Company, ada beberapa tipe konsumen digital yang menemukan produk baru dari inspirasi dan pengaruh dunia maya, termasuk media social.

 

Studi “Riding the Digital Wave: Southeast Asia’s Discovery Generation” melibatkan 12.965 responden di Indonesia, Malaysia, Filiphina, Singapura, Thailand dan Vietnam. Studi ini menguak tentang perilaku dan preferensi kelas menengah dalam bentuk tren belanja di E-commerce.

 

Studi ini membagi 3 konsumen digital dari “Discovery Generation” menjadi enam tipe dan tiga kelas transaksi: tinggi, sedang dan rendah.

 

Pembeli dari kelas transaksi tertinggi dibagi menjadi dua, yakni evolved shoppers yang sudah familier dengan belanja daring sejak awal dan lifestyle shoppers yang lebih sering belanja luring dan hanya beralih pada daring untuk barang tertentu.

 

Sementara kelas menengah bisa dibedakan menjadi dua, mereka yang sudah tahu apa yang dibeli (purposeful shoppers) dan para pemburu diskon.

Untuk konsumen yang dikategorikan dalam kelas rendah, rata-rata merupakan bagian dari Generasi Z yang belum punya penghasilan sendiri. Sebagian besar masih sekolah dan hanya belanja dikategori yang terbatas. Adapula mereka yang baru mengadopsi kebiasaan belanja daring dan baru menerapkannya dalam dua tahun terakhir.

 

H. Manfaat Dari Konsumen Digital

Dengan hadirnya Konsumen Digital, secara taktis memungkinkan bagi penjual untuk melaksanakan penjualan produknya selama 24 jam tanpa harus tutup toko, hal ini tentu saja dapat memberikan pengaruh positif terhadap peluang meningkatkan omset penjualan dibandingkan jika hanya mengandalkan konsumen konvensional yang terbatas jarak dan waktu. Adapun secara strategis, data-data terkait arus transaksi keuangan melalui aktivitas konsumen digital dapat  digunakan sebagai sumber data untuk menganalisa perilaku konsumen dengan cara melacak semua tindakan sampai keputusan dan preferensi dari konsumen melalui transaksi digital yang dilakukannya.

 

I. Kelebihan Konsumen Digital

Berikut adalah kelebihan-kelebihan dari Konsumen Digital :

1. Memudahkan Kegiatan Konsumen

Konsumen digital tidak lain adalah pelaku kegitan konsumsi dengan menggunakan media digital. Memudahkan disini artinya adalah mudah dalam mendapatkan barang dan jasa yang dibutuhkan.


Digital merupakan teknologi untuk mendapatkan layanan barang dan jasa yang lebih spesifik, yang menyajikan segala bentuk kebutuhan konsumen dengan jenis dan kualitas yang sangat beragam mulai dari merek dagang terkenal sampai dengan yang biasa-biasa saja, sehingga konsumen dapat memilih barang dan jasa sesuai dengan kebutuhannya hanya dengan mengetik keyword barang/jasa yang dibutuhkan pada Browser atau aplikasi E-Commerce yang ada.


Jauh lebih mudah mencari barang/jasa yang dibutuhkan dibandingkan cara konvensional dengan mencari brosur, baca-baca di koran, majalah, atau datang ke pasar maupun pusat perbelanjaan secara random.

 

2. Efisien Waktu dan Biaya

Bagi Konsumen Digital, biarpun mereka berada jauh sekalipun dengan pusat perbelanjaan, dimana barang/jasa yang dibutuhkannya berada, mereka tidak perlu buang-buang waktu dan biaya tambahan lainnya hanya untuk sekedar pergi mencari satu atau dua barang/jasa tersebut, karena untuk mendapatkan apa yang diinginkannya itu bisa dilakukan dimana saja bahkan sambil melakukan pekerjaan kantor maupun pekerjaan lainnya dalam satu waktu dan tempat yang sama.

 

J. Kekurangan Konsumen Digital

Selain dari kelebihan yang ada pada Konsemen Digital, juga kekurangan - kekurangannya, sebagai berikut :

 

1. Barang/jasa yang dibeli tidak sesuai ekspektasi

Tidak jarang dialami oleh Konsumen Digital, dimana barang/jasa yang dibelinya tidak sesuai dengan ekspektasi, karena iklan atau publikasi bagarng/jasa yang tidak sesuai dengan kenyataannya. Memang pada aplikasi e-commerce apabila ada keluhan konsumen terhadap barang/jasa yang dibelinya, mereka dapat mengajukan komplain. Namun, tetap saja hal tersebut dapat merugikan konsumen, karena butuh waktu dan proses untuk mengajukan komplain tersebut.

 

2. Penyalahgunaan Data Konsumen Digital

Data Konsumen Digital akan terrekam oleh sistem dan rawan disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

 

K. Pihak-pihak yang berkepentingan dengan Konsumen Digital

Manfaat yang didapatkan dari adanya konsumen digital dapat diraskan oleh konsumen itu sendiri dan pihak-pihak yang berkepentingan dengan Konsumen Digital.

 

Adapun pihak-pihak tersebut yaitu :

1. Penjual/Distributor/Reseller

Kepentingan Penjual/Distributor/Reseller dengan Konsumen Digital tentu saja terkait dengan peluang peningkatan omset penjualan barang/jasa, yang akan terus naik sebanding dengan meningkatnya jumlah Konsumen Digital.

2. Produsen

Bagi produsen, adanya Konsumen Digital, dapat memberikan update data terkait trend permintaan akan barang dipasaran, sehingga dapat membantu produsen dalam menentukan jumlah dan jenis produk yang akan diproduksi.

3. Pemerintah

Terkait Konsumen Digital, Pemerintah memiliki kepentingan dalam hal pengambilan keputusan dan kebijakan ekonomi yang harus diambil berdasarkan data yang diperoleh dari aktivitas Konsumen Digital. Karena aktivitas digital menjanjikan kecepatan dan keakuratan data yang memungkinkan terwujudnya zero mistake dalam pengambilan keputusan.

 

L. Pendapat Tentang Konsumen Digital

Peningkatan jumlah Konsumen Digital khususnya pada masa serba digital seperti sekarang ini, ditambah dengan pandemi Covid-19 yang tidak kunjung berlalu adalah kelaziman dari sebuah perubahan perilaku konsumen. Dimana, kebutuhan akan barang/jasa akan terus ada beriringan dengan hambatan untuk mendapatkan barang/jasa tersebut yang juga selalu menyertainya.

 

Semoga materi bahasan ini dapat menjadikan referensi untuk mahasiswa/i STIE MBI Depok, khususnya bagi mereka yang membacanya  dan siapkah kita menjadi bagian di dalamnya ? Semua keputusan ada pada diri kita masing-masing.

 

MANAJEMEN JASA - KUALITAS LAYANAN

  KUALITAS LAYANAN Persaingan di dunia bisnis semakin ketat, mengharuskan perusahaan untuk menyadari bahwa kepuasan pelanggan bukan sekadar ...