Rabu, 29 November 2023

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN - MEMAHAMI KARATERISTIK DAN POTENSI BAWAAN


Memahami Potensi dan  Karakteristik Bawaan


Manusia sebagai mahluk individu sebaiknya perlu dipahami pengertian individu itu sendiri. Kata “Individu” berasal dari kata latin, “individuum” artinya “yang tidak terbagi”. Jadi, merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas.


Setiap orang diciptakan tidak ada yang sempurna karena masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Setiap kelebihan yang dimiliki tersebut bisa jadi sudah disadari oleh setiap individu atau belum disadari sepenuhnya. Setiap kelebihan yang melekat pada setiap individu inilah yang disebut sebagai potensi diri.


Sederhananya, potensi diri adalah kemampuan, kekuatan, atau kecerdasan yang ada di dalam setiap individu, baik yang sifatnya sudah terwujud atau belum terwujud secara optimal. Potensi diri dapat berkembang melalui bakat yang sudah dibawa sejak lahir, dan dapat terus diasah melalui usaha dan kerja keras.


Potensi adalah istilah yang kerap digunakan sehari-hari. Potensi adalah kemampuan dasar yang dimiliki oleh setiap manusia sangat mungkin untuk dikembangkan. Potensi ini bisa berupa kemampuan berpikir maupun tutur kata.

 

Memahami Potensi

Potensi adalah kemampuan dasar yang dimiliki oleh seseorang yang masih terpendam dan mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan jika didukung dengan latihan dan sarana yang memadai (Sri Habsari 2005 : 2).


Ada 4 jenis potensi diri menurut Nashori (2003), yaitu potensi sosial, potensi emosional, potensi intelektual, dan potensi fisik. Potensi sosial merupakan kapasitas dalam menyesuaikan diri dan mempengaruhi orang lain. Orang-orang yang memiliki potensi emosional cenderung kepada aspek-aspek keindahan atau memiliki jiwa relawan. Potensi intelektual (IQ) adalah kemampuan seseorang untuk menyerap informasi baru. Orang dengan potensi fisik memiliki kekuatan fisik yang tangguh.


Kita dapat mengembangkan potensi diri dengan melakukan introspeksi diri secara jujur, menerima feedback dari orang lain untuk memperbaiki diri, dan tes psikologi.

 

Potensi Diri

Dijelaskan dalam buku Pengembangan Jati Diri oleh Wayan Kantun, potensi adalah kemampuan yang ada dalam diri manusia, namun belum dikelola, ditemukan, digali, dan dikembangkan lebih jauh. Potensi diri dapat berkembang melalui usaha, kerja keras, belajar, atau bakat alami yang dimiliki sejak lahir namun belum dilatih.
Menurut Riyadi (2016), potensi adalah kemampuan dan kekuatan yang dimiliki oleh individu, baik fisik maupun mental mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan bila dilatih dan ditunjang dengan sarana yang baik. Sementara "diri" adalah seperangkat proses fisik, perilaku, dan psikologis yang dimiliki seseorang.


Lalu menurut Wibowo (2007), potensi adalah suatu sistem yang tersusun atas berbagai komponen potensi yang terdapat dalam diri individu sejak lahir berupa potensi otak, emosi, fisik, dan spiritual yang dapat dikembangkan pada tingkat yang tidak terbatas.

Sebagai informasi, kata potensi berasal dari bahasa Inggris yaitu potency, potential, dan potentiality. Masing-masing kata tersebut memiliki arti tersendiri, seperti potency yang berarti kekuatan, daya, tenaga, dan kemampuan.


Lalu, kata potential memiliki arti kemampuan yang terpendam dan memiliki kemungkinan untuk bisa dikembangkan serta dapat menjadi aktual. Sedangkan kata potentiality berarti karakteristik atau ciri khas yang mempunyai satu kemampuan, daya, atau kekuatan bertingkah laku untuk masa mendatang yang dilakukan dengan cara tertentu.


Cara Mengenali Potensi Diri

Setiap orang tentu memiliki potensi diri masing-masing, baik yang sudah ditunjukkan ataupun masih tersembunyi. Sayangnya, tidak semua orang mampu mengeluarkan potensi tersebut, bahkan beberapa di antaranya tidak mengenali potensi diri.


Lantas, bagaimana cara seseorang dapat mengenali potensi diri tersebut? Dijelaskan dalam buku Pengembangan Jati Diri oleh Wayan Katun, berikut cara-caranya :


Menemukan dan Mencatat Impian, Hal pertama yang bisa kamu lakukan adalah menemukan dan mencatat impian yang ingin dicapai. Sebab, pengembangan potensi diri yang ada dalam setiap orang dapat dilakukan berdasarkan impian yang paling dominan menguasai diri.

Oleh karena itu, menemukan potensi diri sangatlah penting, kemudian potensi tersebut dapat diwujudkan melalui impian-impian yang hanya diketahui oleh kamu sendiri.


Mengenali Kesukaan, Potensi diri dapat ditemukan dengan mengenali sesuatu yang disukai, dipikirkan, dan dilakukan. Bahkan, bisa jadi hobi detikers selama ini bisa mengembangkan potensi diri yang sudah lama terpendam. Jadi, segala aktivitas yang kamu suka mungkin bisa menunjukkan potensi diri yang tidak kamu sadari sebelumnya.


Mengenali Kelebihan dan Kekurangan Diri, Setiap manusia tentu memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan yang detikers miliki merupakan sebuah keuntungan dan menjadi potensi diri yang harus dijaga serta dikembangkan. Namun, bukan berarti kekurangan yang kamu miliki dapat menghancurkan segala potensi diri. Kekurangan yang mampu dikelola dengan baik justru bisa menjadi sebuah peluang dan bahkan menjadi kekuatan baru.


Menyingkirkan Sifat Takut Gagal, Untuk menemukan potensi dalam diri, detikers harus menyingkirkan sifat takut gagal. Walau setiap manusia pasti pernah mengalami kegagalan, namun jadikan kegagalan tersebut sebagai pemicu semangat untuk meraih kesuksesan dan terus mengembangkan potensi diri.


Menentukan Tujuan Hidup, Ketika detikers mulai beranjak dewasa, kamu harus menentukan tujuan hidup. Tujuan hidup dapat ditentukan berdasarkan potensi diri berupa bakat (talenta) dan minat yang dimiliki setiap individu. Maka dari itu, penting untuk menggali potensi diri hingga semaksimal mungkin agar kamu lebih jelas dalam menentukan tujuan hidup.


Mencoba Hal - hal Baru, Seiring beranjak dewasa, detikers akan menemukan banyak hal-hal baru dalam hidup. Untuk mengenali potensi dalam diri, kamu bisa mencoba hal baru tersebut dan terus melatih diri. Dengan mencoba berbagai kegiatan baru, detikers dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam diri. Segala aktivitas baru juga dapat menstimulasi diri dalam menemukan potensi yang selama ini terpendam dan tidak kamu sadari.


Memaafkan Diri Sendiri, Seringkali manusia melakukan sejumlah kesalahan, baik itu kesalahan kecil maupun besar. Ketika hal tersebut terjadi, kamu nggak perlu larut dalam rasa bersalah yang dapat menyebabkan produktivitas hidup mengalami penurunan.

Maka dari itu, sangat penting untuk memaafkan diri sendiri dengan cara merenungi dan mengoreksi diri atas apa yang telah dilakukan. Jadi, segala sesuatu yang sudah terjadi biarkan berlalu dan jadikan sebagai pembelajaran dalam hidup.


Memiliki Motivasi, gar detikers bisa mengenali potensi diri, salah satu cara yang harus dilakukan adalah memiliki motivasi. Bila detikers selalu termotivasi dalam menjalankan aktivitas, hal ini akan memberikan dorongan dari dalam diri untuk selalu berinovasi dan berpikir kreatif. Maka dari itu, sangat penting untuk memiliki motivasi agar dapat mengenali potensi diri lebih jauh lagi.

 

Macam-macam Potensi Diri

Secara umum, terdapat beberapa contoh potensi diri yang bisa kita kenali. Di antaranya adalah :

Kemampuan berbahasa, Seseorang yang memiliki potensi berbahasa, artinya mampu menggunakan bahasa secara efektif, bahkan bisa menguasai beberapa bahasa dari negara atau daerah lain. Individu tersebut cenderung menyukai berbagai kegiatan yang bersinggungan dengan bahasa seperti membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara.

Kemampuan logika/berhitung, Kemampuan ini dimiliki orang seseorang yang tertarik dengan angka. Individu tersebut biasanya mampu berpikir secara logis, memahami hubungan sebab akibat, dan suka mengolah data.

Kemampuan bayang ruang, Potensi ini dapat membantu orang untuk lebih peka terhadap ruang spasial. Artinya, seseorang yang memiliki kemampuan bayang ruang, dapat lebih mudah memahami bentuk, memperkirakan ukuran dan jarak, membaca peta, dan menentukan arah.

Kemampuan olah tubuh, Potensi diri ini berhubungan dengan kegiatan fisik yang mendorong seseorang untuk mengoptimalkan gerakan tubuhnya. Selain atlet, penari profesional juga mempunyai kemampuan yang baik pada olah tubuhnya.

Kemampuan bermusik, Seseorang yang memiliki kemampuan bermusik dapat dengan mudah mengenali nada, ritme, dan melodi. Kemampuan bermusik ini dapat mendorong individu untuk berkreasi dan menciptakan sebuah karya dalam bidang musik.

Kemampuan interpersonal, Interpersonal merupakan potensi untuk menjalin hubungan atau berinteraksi dengan orang lain. Individu dengan kemampuan ini dapat dengan mudah untuk mengeluarkan pendapatnya, bahkan meyakinkan orang lain dengan gagasan yang dimilikinya.

Kemampuan intrapersonal, Intrapersonal merupakan kemampuan untuk bisa merefleksikan atau memahami diri sendiri. Umumnya, seseorang yang memiliki potensi intrapersonal yang baik dapat mengatur emosi, mandiri, dan tidak mudah dipengaruhi oleh orang lain. 

Kemampuan naturalis, Kemampuan ini menunjukkan kekuatan seseorang yang bisa dengan baik berinteraksi dengan alam. Artinya, seseorang tersebut akan lebih peka dan memahami perubahan yang terjadi pada alam sekitar. Individu ini juga cenderung suka dengan tanaman serta binatang.

Kemampuan spiritual, Potensi diri ini berhubungan dengan kecerdasan terkait dengan keimanan dan akhlak mulia. Individu tersebut banyak menggunakan waktunya untuk merenung dan berusaha meningkatkan hubungannya dengan Tuhan.

Pada dasarnya terdapat banyak potensi diri yang sifatnya positif di dalam diri yang bisa terus dikembangkan, selain yang telah disebutkan di atas. Potensi diri tersebut adalah :

  • Mampu mengelola emosi
  • Kreatif
  • Berani mengambil risiko
  • Mandiri
  • Memiliki kemampuan memimpin
  • Kompetitif
  • Teliti dan terampil
  • Dan lain-lain

 

Memahami Karater

Karakter adalah suatu pembawaan individu berupa sifat, kepribadian, watak serta tingkah laku yang diekspresikan dalam kehidupan sehari-hari. Istilah karakter merupakan serapan kata bahasa Latin kharakter, kharessein, kharax, dan dalam bahasa Inggris, yakni character.


Secara mendasar dalam kehidupan sehari-hari adanya pengklasifikasian karakter ke dalam dua jenis, yaitu karakter baik dan karakter buruk. Jadi, dapat diambil kesimpulan bahwa karakter atau sifat bawaan berkaitan erat dengan kepribadian (personality) dalam diri seseorang.

 

Pengertian Karakter Menurut Para Ahli

W. B. Saunders, Karakter adalah suatu sifat nyata dan berbeda yang ditunjukkan oleh seorang individu. Karakter seseorang dapat terlihat dari berbagai atribut dalam tingkah lakunya sehari-hari.

Alwisol, Karakter adalah suatu penggambaran tingkah laku yang dilakukan dengan memperlihatkan dan menonjolkan nilai (benar-salah, baik-buruk), secara implisit maupun eksplisit.

John Maxwell, Pengertian karakter jauh lebih baik dibandingkan dengan sekadar perkataan. Lebih lanjut, Maxwell mengatakan karakter adalah suatu pilihan yang dapat menentukan tingkat kesuksesan seseorang.

Kamisa, Karakter adalah suatu sifat kejiwaan, akhlak, serta budi pekerti yang dimiliki seseorang yang membuatnya berbeda dengan orang lainnya.

Soemarno Soedarsono, Karakter adalah suatu nilai yang terpatri dalam diri seseorang yang didapatkan dari pengalaman, pendidikan, pengorbanan, percobaan, serta pengaruh lingkungan yang kemudian dipadupadankan dengan nilai-nilai yang ada di dalam diri seseorang dan menjadi nilai intrinsik yang terwujud di dalam sistem daya juang yang kemudian melandai sikap, perilaku, dan pemikiran seseorang.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Menurut KBBI, arti karakter adalah tabiat; sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain; watak.

 

Unsur - Unsur Karakter

Emosi, Secara umum, definisi emosi adalah suatu perasaan atau gejolak jiwa yang muncul dalam diri seseorang sebagai akibat dari adanya rangsangan, baik dari dalam diri sendiri maupun dari luar.


Konsep diri, Konsep diri (self conception) adalah cara pandang dan sikap seseorang terhadap dirinya sendiri. Konsep diri sangat erat hubungannya dengan dimensi fisik, karakter individu, dan motivasi diri.


Kebiasaan dan kemauan, Kebiasaan dan kemauan yang kuat dalam diri seseorang akan sangat berpengaruh pada pembentukan karakternya. Suatu kebiasaan dalam berperilaku dan bertindak merupakan cerminan dari karakter seseorang.


Kepercayaan, Dalam hal ini, kepercayaan merupakan komponen yang didapatkan dari faktor sosio psikologis yang juga dapat berpengaruh pada karakter seseorang. Kepercayaan seseorang dapat membangun watak dan karakter seseorang melalui proses pembelajaran.

 

Jenis Karakter

Karakter secara umum dapat diklasifikasikan ke dalam jenis-jenis berikut :


Sanguinis, Jenis karakter ini secara mendasar menjelaskan karakter yang bercirikan individu tertentu suka bergaul dengan orang lain yang berada di lingkungan sekitarnya. Jenis karakter ini seringkali diistilahkan dengan ekstrovet.


Melankolis, Jenis karakter melankolis secara mendasar menjelaskan karakter yang bercirikan individu yang tidak suka bergaul dengan individu lain di lingkungan sekitar, atau cenderung menutup diri dari luar lingkungannya, pemikir keras serta cenderung bersifat pesimis. Jenis karakter melankolis seringkali diistilahkan sebagai introvert.


Koleris, Jenis karakter koleris secara mendasar menjelaskan karakter yang bercirikan memiliki kepribadian yang tegas dalam mengambil keputusan, gemar mengatur, senang berpetualang, senang dengan hal yang menantang, serta optimistis atau tidak mudah menyerah.


Plegmatis, Jenis karakter plegmatis secara mendasar menjelaskan karakter yang identik dengan sifat pembawaan yang cenderung santai dan acuh tak acuh. Jenis karakter ini dapat lebih mudah berdamai dengan kehidupan dalam berbagai macam keadaan

 

Macam-macam pembentuk karakter

Lingkungan, Dalam membentuk karakter seseorang, lingkungan memberikan pengaruh kuat bagi individu. Setiap perilaku dan sugesti yang diberikan sedikit banyak akan menjadi contoh dan kemudian ditirukan.


Kegiatan sehari-hari, Setiap kegiatan yang dilakukan secara teratur akan menjadi kebiasaan dan dapat menjadi pengaruh besar dalam perkembangan karakter seseorang. Kegiatan tersebut sebagai contoh nyata bahwa sikap dan gaya keseharian bisa mencerminkan suatu karakter.


Keturunan, Pada dasarnya keturunan adalah faktor utama pembentuk karakter seorang individu. Selain kepribadian yang menurun, kebiasaan dalam bertindak merupakan contoh riil untuk memengaruhi karakter.


Perasaan, Peran perasaan atau emosi pada pembentukan karakter sangat kuat karena faktor tersebut berasal dari diri sendiri. Gambaran perasaan akan menunjukkan emosi ketika berada dalam kondisi dan situasi, lalu dieksekusi dengan sebuah tindakan.


REFERENSI :

Sulistyarini , Muhammad Jauhar. 2014. Dasar – Dasar Konseling. Jakarta : Prestasi Pustaka.

Winkel. 1978. Bimbingan dan Konseling Di Institusi Pendidikan. Jakarta : Gramedia.

Muhamad Irham & Novan Ardy Wiyani. 2013. Psikologi Pendidikan: Teori dan Aplikasi dalam Proses Pembelajaran. Yogyakarya: Ar-Ruz Media.

 

Sumber Lain :

https://deepublishstore.com/blog/materi/psikologi-perkembangan/

https://www.dosenpendidikan.co.id/karakter-adalah/

https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-karakter.html

https://kalpata.co.id/2019/04/28/pengertian-unsur-dan-pembentukan-karakter/ 

 

 

 


Selasa, 28 November 2023

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN - TAHAPAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

Tahapan Pertumbuhan dan Perkembangan


Pada hakikatnya manusia sepanjang rentang kehidupannya, semenjak dari masa kehamilan sampai meninggal, manusia selalu mengalami perubahan, baik perubahan dalam bentuk fisik maupun kemampuan mental psikologis. Perubahan-perubahan tersebut terus berlangsung karena terjadi pertumbuhan dan perkembangan pada dirinya. Pada proses pertumbuhan dan perkembangan setiap individu melalui tahapan-tahapan yang berbeda untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan umurnya yang dimulai sejak masa konsepsi hingga akhir hayat.

Dalam keseluruhan proses hidupnya setiap individu akan berusaha melakukan tugas perkembangan untuk mencapai kondisi fisik maupun sosial psikologis agar menemukan kebahagiaan dalam kehidupan bermasyarakat. Tiap tahap pertumbuhan dan perkembangan memiliki tugas masing-masing. Tugas ini timbul pada suatu periode tertentu dalam kehidupan individu. Keberhasilan dalam mencapai tugas itu dapat membawa kebahagiaan dan berhasil dalam tugas berikutnya. Sedangkan gagal dalam mencapai tugas itu maka akan membawa kekecewaan dan menemui kesulitan dalam tugas berikutnya.

Tugas-tugas perkembangan tersebut harus dapat diselesaikan dengan baik, karena akan membawa implikasi penting bagi kegiatan pembelajaran dalam rangka pencapaian tujuan peserta didik tersebut. Sebagai calon pendidik, maka penting sekali untuk mengetahui dan memahami apa dan bagaimana kebutuhan dan tugas perkembangan peserta didik untuk membantu proses belajar mengajar. Dalam makalah ini dijabarkan mengenai implikasi dari kebutuhan dan tugas perkembangan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran sebagai bentuk pemahaman ke depan.

 

Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

Pertumbuhan adalah proses perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses kematangan fungsi-fungsi fisik dari anak seperti tinggi dan berat badan, kekuatan, ataupun proporsi yang menyangkut perubahan ukuran atau perbandingan yang bersifat kuantitatif, yang mengacu pada jumlah, besar, serta luas yang bersifat konkret yang biasanya menyangkut ukuran dan struktur biologis.

Perkembangan adalah proses perubahan kualitatif yang mengacu pada kualitas fungsi organ-organ jasmaniah dan bukan pada organ jasmani tersebut sehingga penekanan arti perkembangan terletak pada penyempurnaan fungsi psikologis yang termanifestasi pada kemampuan organ fisisologis.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan berkenaan dengan penyempurnaan struktur dan akan berakhir apabila telah mencapai tingkat kematangannya, sedangkan perkembangan dengan penyempurnaan fungsi yang akan terus berlangsung sampai akhir hidup.

 

Tahap Pertumbuhan

Setiap individu pada hakikatnya akan mengalami pertumbuhan fisik menjadi lebih besar dan panjang. Prosesnya terjadi sejak anak belum lahir hingga ia dewasa. Berikut tahapan pertumbuhan manusia :

Tahap Pertumbuhan Sebelum Lahir

Manusia itu ada dimulai dari suatu proses pembuahan (pertemuan sel telur dan sperma) yang membentuk suatu sel kehidupan, yang disebut embrio. Embrio manusia yang telah berumur satu bulan berukuran sekitar setengah sentimeter. Pada umur dua bulan ukuran embrio itu membesar menjadi dua setengah sentimeter dan di sebut janin atau fetus. Janin atau fetus tersebut terbentuk menyerupai bayi dalam ukuran kecil

Masa sebelum lahir merupakan pertumbuhan dan perkembangan manusia yang sangat kompleks, karena pada masa itu merupakan awal terbentuknya organ-organ tubuh dan tersususnya jaringan saraf yang membentuk sistem yang lengkap. Pertumbuhan dan perkembangan janin di akhiri saat kelahiran. Kelahiran pada dasarnya merupakan pertanda kematangan biologis dan jaringan saraf masing-masing komponen biologis telah mampu berfungsi secara mandiri.


Tahap Pertumbuhan Setelah Lahir

Pertumbuhan fisik setelah lahir merupakan kelanjutan pertumbuhan sebelum lahir. Proses pertumbuhan fisik manusia berlangsung sampai dewasa. Sejak lahir sampai dengan umur 25 tahun, perbandingan ukuran badan individu, dari pertumbuhan yang kurang proporsional pada awal terbentuknya manusia sampai dengan proporsi yang ideal di masa dewasa. Setiap bagian fisik seseorang individu akan terus mengalami perubahan karena pertumbuhan, sehingga masing-masing komponen tubuh akan mencapai tingkat kematangan untu menjalankan fungsinya. Jaringan saraf otak atau saraf sentral akan tumbuh dengan cepat karena saraaf pusat itu akan menjadi sentral dalam menjalankan fungsi jaringan saraf diseluruh tubuh manusia.

Pertumbuhan fisik, baik secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi perilaku anak sehari-hari. Secara langsung pertumbuhan fisik seorang anak akan menentukan keterampilan anak dalam bergerak. Secara tidak langsung, pertumbuhan dan perkembangan fungsi fisik akan mempengaruhi bagaimana ia memandang orang lain. Pertumbuhan fisik terjadi secara bertahap, seperti naik turunnya gelombang, ada kalanya cepat dan ada kalanya lambat. Irama pertumbuhan ini bagi setiap orang berbeda-beda, walaupun secara keseluruhan tetap memperlihatkan keteraturan. Ada beberapa anak yang mengalami pertumbuhan cepat, sedangkan anak lain mengalami kelambatan.

Pertumbuhan fisik anak dapat dibagi menjadi 4 periode utama, 2 periode ditandai dengan pertumbuhan yang cepat dan 2 periode lainnya dicirikan oleh pertumbuhan yang lambat. Selama periode pralahir dan 6 bulan setelah lahir pertumbuhan tubuhnya sangat cepat. Pada akhir tahun pertama kehidupan pasca lahirnya, pertumbuhan seorang bayi memperlihatkan tempo yang sedikit lambat dan kemudian menjadi stabil sampai anak memasuki tahap remaja, atau tahap kematangan kehidupan seksualnya. Hal ini dapat dimulai ketika anak berusia sekitar 8-12 tahun.

Mulai saat ia berumur 15-16 tahun pertumbuhan fisiknya akan cepat kembali dan biasanya masa ini disebut pertumbuhan pubertas. Periode ini kemudian akan disusun dengan periode tenang kembali sampai ia memasuki tahap dewasa. Tinggi badan yang sudah tercapai dalam periode ke-4 ini akan tetap sampai ia tua. Tetapi berat tubuh masih dapat berubah-ubah meskipun ada kenyataan bahwa daur pertumbuhan fisik dapat dikatakan teratur dan dapat diramalkan namun terjadi pula keanekaragaman seperti dikemukakan oleh johnson. “jadwal pertumbuhan fisik anak sifatnya sangat individual”( Hurlock, 1991:114).

 

Tahap Perkembangan

Secara umum,   tahapan perkembangan manusia akan melalui tiga tahapan, yaitu :

Tahapan Perkembangan pada Masa Konsepsi

Konsepsi menyangkut fertilisasi dan pelekatan embrio pada dinding uterus. Fertilisasi adalah peleburan inti sel sperma dan inti sel telur yang terjadi di saluran telur (oviduk) di uterus. Pada saat fertilisasi kepala sel sperma menembus dinding sel telur sedang ekor tertinggal diluar membentuk zigot yang terus membelah mitosis menjadi 32 sel yang disebut morula. Kemudian berkembang menjadi blastula bagian dalamnya membentuk janin sedang bagian luarnya membentuk trofoblast (bagian dinding untuk menyerap makanan yang akan berkembang menajdi plasenta). Pada usia ke 4-5 setelah fertilisasi blastula bergerak ke uterus dan melakukan implantasi (pelekatan) di uterus pada hari ke-6. Blastula kemudian berkembang menjadi grastula yang kemudian berkembang menjadi embrio.


Tahapan Perkembangan Pranatal (Sebelum Dilahirkan)

Periode awal kelahiran manusia yang dimulai sejak konsepsi, sampai dengan kelahiran seorang individu. Masa ini berlangsung sembilan bulan sebelum lahir. Pada tahap ini semua alat, kelenjar mulai berkembang, berfungsinya saraf-saraf.


Tahapan Perkembangan Post Natal (Setelah Dilahirkan)

Pada tahap perkembangan inilah yang nampak nyata dan teramati. Setelah melalui masa perkembangan konsepsi dan pranatal, manusia tentunya akan mengalami masa perkembangan dimana setelah ia dilahirkan yang berupa kemampuan-kemampuan nonfisik yang meliputi :

Intelek

Intelek atau daya pikir berkembang sejalan dengan pertumbuhan saraf otak. Karena pada dasarnya pikiran menunjukkan fungsi otak. Maka kemampuan intelektual yang lazim disebut dengan istilah lain kemampuan berpikir dipengaruhi oleh kematangan otak yang mampu menunjukkan fungsinya secara baik, perkembangan berpikir dikenal sebagai perkembangan kognitif menurut Piaget (Sarlito, 1991:81) mengikuti tahap-tahap sebagai berikut: 1) Tahap pertama: Masa Sensori Motor(0-2 tahun. Masa ketika bayi mempergunakan sistem penginderaan dan aktivitas motorik untuk mengenal. 2) Tahap kedua: Masa Pra-operasional (2-7 tahun). Ciri khas masa ini adalah kemampuan anak menggunakan simbol yang mewakili suatu konsep. Misalnya “kata pisau plastik”, kata “pisau” sebenarnya mewakili makna benda yang sesungguhnya. 3) Tahap ketiga: Masa Konkreto Prerasional (7-11 tahun). Pada tahap ini anak sudah dapat melakukan berbagai macam tugas yang konkret, anak mulai mengembangkan tiga macam operasi berpikir yaitu: identifikasi, mengenali sesuatu, reproduksi mencari hubungan timbal balik antara beberapa hal. 4) Tahap keempat: Masa Operasional (11-dewasa). Dalam usia remaja dan seterusnya seseorang sudah mampu berpikir abstrak dan hipotesis. Pada tahap ini seseorang bisa memperkirakan apa yang mungkin terjadi. Ia dapat mengambil kesimpulan dan suatu pernyataan.

Emosi

Rasa dan perasaan merupakan salah satu potensi yang harus dimiliki manusia. Emosi merupakan gejala perasaan disertai dengan perubahan atau atas perilaku fisik, seperti marah yang ditunjukkan dengan teriakan suara keras atau tingkah laku yang lain. Begitu pula sebaliknya seseorang yang gembira akan melonjak-lonjak sambil tertawa lebar dan sebagainya.

Sosial

Bayi lahir dalam keadaan yang sangat lemah, ia tidak akan mampu hidup terus tanpa bantuan orang lain. Dalam proses pertumbuhan setiap orang tidak dapat berdiri sendiri. Setiap manusia memerlukan lingkungan dan senantiasa akan memerlukan manusia lainnya. Anak membentuk kelompok sebaya sebagai dunianya, memahami dunia anak, dan kemudian pergaulan yang luas. Akhirnya manusia mengenal kehidupan bersama, kemudian bermasyarakat atau berkehidupan sosial. Dalam perkembangannya setiap orang akhirnya mengetahui bahwa manusia itu saling membantu dan dibantu, memberi dan diberi.

Bahasa

Fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi. Setiap orang senantiasa berkomunikasi dengan dunia sekitarnya, dengan orang-orang sekitarnya. Bicara adalah bahasa suara, bahasa lisan. Dalam perkembangan awal berbahasa lisan, bayi menyampaikan isi pikiran atau perasaannya dengan tangis dan ocehan. Ocehan-ocehan itu semakin lama semakin jelas, dan bayi mampu menirukan bunyi-bunyi yang didengarnya. Disaat itu sebaiknya ibu mengucapkan kata-kata sederhana yang mudah di tirukan sang bayi agar akhirnya setelah bayi semakin besar semakin banyak kata yang dapat dikuasai dan di ucapkannya.

Bakat Khusus

Bakat pada awalnya merupakan hal yang amat penting sehubungan dengan bidang pekerjaan atau tugas. Dalam proses pendidikan, bakat merupakan faktor penting untuk mendapatkan perhatian cara mendidik. Bakat merupakan kemampuan tertentu atau khusus yang dimiliki oleh seorang individu yang hanya dengan rangsangan atau sedikit latihan, kemampuan itu dapat berkembang dengan baik. Definisi bakat yang dikemukakan Gulford(Sumadi:1984) mencakup tiga dimensi yaitu : dimensi perseptual, dimensi psikomotor, dimensi intelektual yang menggambarkan bahwa bakat tersebut mencakup kemampuan dalam penginderaan, ketepatan, dan kecepatan menangkap makna, kecepatan dan ketepatan betindak, serta kemampuan berpikir inteligen. Bakat khusus merupakan salah satu kemampuan untuk bidang tertentu. Misal dalam bidang olahraga, seni, dan lain-lain.

Sikap, Nilai, dan Moral

Semakin tumbuh dan berkembang fisik dan psikisnya anak mulai dikenalkan terhadap nilai-nilai, ditunjukkan hal-hal yang boleh dan tidak boleh, yang harus dilakukan dan dilarang. Menurut Piaget pada awalnya pengenalan nilai dan perilaku serta tindakannya itu masih bersifat paksaan, anak belum mengetahui maknanya. Akan tetapi sejalan dengan perkembangan inteleknya, berangsur-angsur anak mulai mengikuti berbagai ketentuan yang berlaku di dalam keluarga dan dalam masyarakat serta negara.

 

Tugas – Tugas Pertumbuhan Dan Perkembangan

Tugas-tugas pertumbuhan dan perkembangan yakni kewajiban yang harus dilalui oleh setiap individu sesuai dengan tahap perkembangan individu itu sendiri.Tugas perkembangan yang muncul pada setiap periode merupakan keharusan universal yang idealnya berlaku secara otomatis seperti kegiatan belajar keterampilan dalam melakukan suatu fase perkembangan tertentu yang lazim terjadi pada manusia normal.

Menurut Robert J. Havirgust, tugas perkembangan adalah suatu tugas yang muncul dalam suatu periode tertentu dalam kehidupan individu. Menurut Havirgust terdapat 4 tahap besar perkembangan, yaitu masa bayi dan kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa. Berikut rincian-rinciannya :

Tugas - Tugas Perkembangan Masa Bayi Dan Kanak - Kanak

  1. Beberapa tugas perkembangan yang muncul dan harus dikuasai oleh anak pada masa ini adalah:
  2. Belajar berjalan. Pada usia sekitar satu tahun, tulang dan otot-otot bayi telah cukup kuat untuk melakukan gerakan berjalan.
  3. Belajar mengambil makanan. Makanan merupakan kebutuhan biologis utama pada manusia.
  4. Belajar berbicara. Bicara merupakan alat berpikir dan komunikasi dengan orang lain.
  5. Belajar mengontrol cara-cara buang air.
  6. Belajar mengetahui jenis kelamin.
  7. Menguasai stabilitas jasmaniah. Pada masa bayi, kondisi fisiknya sangat labil dan peka, mudah sekali berubah dan terkena pengaruh dari luar.
  8. Memiliki konsep sosial dan fisik meskipun sederhana.
  9. Belajar hubungan sosial yang baik dengan orangtua, saudara, serta orang-orang dekat lainnya.
  10. Belajar membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik serta pengembangan hati nurani.

Tugas - Tugas Perkembangan Masa Anak

  1. Belajar keterampilan fisik yang diperlukan dalam permainan. Seperti menangkap, melempar, menendang bola, berenang.
  2. Pengembangan sikap yang menyeluruh terhadap diri sendiri sebagai individu yang sedang berkembang.
  3. Belajar berkawan dengan teman sebaya untuk bergaul, berkerjasama, dan membina hubungan baik sesama teman.
  4. Belajar melakukan peranan-peranan sosial yang diharapkan masyarakat sesuai jenis kelaminnya.
  5. Belajar menguasai keterampilan intelektual dasar yaitu membaca, menulis, berhitung.
  6. Pengembangan konsep-konsep diperlukan dalam kehidupan sehari-hari agar dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
  7. Pengembangan moral, nilai, dan hati nurani.
  8. Memiliki kemerdekaan pribadi
  9. Pengembangan sikap terhadap lembaga dan kelompok sosial

Tugas - Tugas Perkembangan Masa Remaja

  1. Mampu menjalin hubungan yang lebih matang dengan sebaya dan jenis kelamin lain.
  2. Mampu melakukan peran-peran sosial sebagai laki-laki dan wanita.
  3. Menerima kondisi jasmaninya dan dapat menggunakannya secara efektif.
  4. Memiliki keberdirisendirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya.
  5. Memiliki perasaan mampu berdiri sendiri dalam bidang ekonomi, terutama pada anak laki-laki.
  6. Mampu memilih dan mempersiapkan diri untuk sesuatu pekerjaan
  7. Belajar mempersiapkan diri untuk perkawianan dan hidup berkeluarga.
  8. Mengembangkan konsep-konsep dan keterampilan intelektual untuk hidup bermasyarakat.
  9. Memiliki perilaku sosial seperti yang diharapkan masyarakat, memiliki seperangkat nilai yang menjadi pedoman bagi perbuatannya.

Tugas - Tugas Perkembangan Pada Masa Dewasa

  1. Memilih pasangan hidup, belajar hidup bersama pasangan hidup, memulai hidup berkeluarga, memelihara dan mendidik anak, mengelola rumah tangga, memulai kegiatan pekerjaan, bertanggung jawab sebagai warga masyarakat dan warga negara
  2. Menyesuaikan dengan kondisi fisik dan kesehatan yang semakin menurun, menyesuaikan diri dengan kematian dari pasangan hidup, memelihara kondisi kesehatan, memenuhi kewajiban sosial dan kenegaraan, kesiapan menghadapi kematian.

 

Implikasi Terhadap Kegiatan Pembelajaran

Beberapa masalah yang dihadapi peserta didik sehubungan dengan kebutuhan-kebutuhannya:

  1. Upaya untuk mengubah sikap dan perilaku kekanak-kanakan menjadi sikap dan perilaku dewasa, tidak semuanya dapat dengan mudah dicapai.
  2. Seringkali anak mengalami kesulitan untuk menerima perubahan-perubahan fisiknya.
  3. Dalam memasuki kehidupan bermasyarakat, anak terlalu mendambakan kemandirian, dalam arti menilai dirinya cukup mampu untuk mengatasi problema kehidupan, kebanyakan akan menghadapi masalah penyesuaian emosional.
  4. Harapan untuk dapat berdiri sendiri dan untuk hidup mandiri secara sosial ekonomis akan berkaitan dengan berbagai masalah untuk menetapkan pilihan jenis pekerjaan dan jenis pendidikan.

 

Keberhasilan pencapaian tugas perkembangan, erat kaitannya dengan bimbingan orang tua dan guru. Guru hendaknya menyadari bahwa peserta didik dapat bereksperimentasi sosial dalam kebersamaan. Kegiatan eksperimentasi anak perlu dimanfaatkan, baik dengan inisiatif peserta didik, maupun dipelopori sekolah, dengan membuka peluang pada peserta didik untuk mengorganisasikannya.

Pendidikan yang berlaku di indonesia, baik pendidikan yang diselenggarakan di dalam sekolah maupun di luar sekolah, pada umumnya diselenggarakan dalam bentuk klasikal. Penyelenggaraan pendidikan klasikal ini berarti memberlakukan sama semua tindakan pendidikan kepada semua anak yang bergabung di dalam kelas, sekalipun masing-masing di antara mereka berbeda-beda. Pengakuan terhadap kemampuan setiap pribadi yang beranekaragam itu berkurang. Oleh karena itu, yang harus mendapatkan perhatian didalam kegiatan pembelajaran adalah sifat-sifat dan kebutuhan umum anak, seperti pengakuan akan kemampuannya, ingin untuk mendapatkan kepercayaan, kebebasan, dan semacamnya.

Khusus dalam konteks pembelajaran, hendaknya di ciptakan kondisi-kondisi yang memungkinkan peserta didik untuk bekerja sama. Dalam keluarga, orang tua harus menyadari tanggung jawab memahami masalah dan membimbing anak dalam melaksanakan tugas-tugas perkembangan.


Kesimpulan

Berdasarkan teori-teori mengenai pengertian, tahap, dan tugas serta implikasi pertumbuhan dan perkembangan dalam kegiatan pembelajaran maka, dapat disimpulkan bahwa setiap manusia pada hakikatnya, mengalami perubahan-perubahan baik secara fisik maupun psikisnya melalui tahapan dari awal mula proses  terjadinya manusia hingga menjadi manusia seutuhnya.

Setiap individu mempunyai tugas pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan tahap umurnya masing-masing. Tugas-tugas perkembangan tersebut harus dapat di selesaikan dengan baik, karena akan membawa implikasi penting bagi penyelenggaran pendidikan dalam rangka membantu peserta didik tersebut.

Masing-masing tugas perkembangan membawa implikasi yang berbeda dalam penyelenggaraan pendidikan, yaitu dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan kegiatan-kegiatan nonakademik berkenaan dengan penyesuaian peran sosial, pemahaman terhadap kondisi fisik dan psikologis, serta pemahaman dan penghayatan peran jenis kelamin.

Kebutuhan setiap individu harus dipenuhi dan didukung oleh peran keluarga dan sekolah agar tidak terjadi penyimpangan. Selain itu tugas-tugas perkembangan anak memiliki klarifikasi perbedaan yang sangat mencolok antara kanak-kanak,remaja awal, setengah baya, masa tua. Setelah pemenuhan terhadap kebutuhan itu tecapai maka kegiatan pembelajaran pun akan berjalan dengan baik.

 

DAFTAR PUSTAKA

  1. Sunarto & Agung H. 2006. Perkembangan Peserta Didik, Rineka Cipta, Jakarta.
  2. Hartinah, Sitti. 2008. Perkembangan Peserta Didik, Refika Aditama, Bandung.
  3. Pinaningsih. 2016. Tahapan Pertumbuhan dan Perkembangan, Program Studi Bahasa Inggris, STKIP PGRI Pacitan.

 

 

MANAJEMEN JASA - KUALITAS LAYANAN

  KUALITAS LAYANAN Persaingan di dunia bisnis semakin ketat, mengharuskan perusahaan untuk menyadari bahwa kepuasan pelanggan bukan sekadar ...