Landasan teoritis ekonomi Keynesian Post prinsip permintaan efektif,
bahwa permintaan masalah dalam jangka panjang serta jangka pendek, sehingga
ekonomi pasar yang kompetitif atau otomatis tidak memiliki kecenderungan alami
terhadap pekerjaan penuh . Berlawanan dengan pandangan ekonom Keynesian Baru
bekerja dalam tradisi neo-klasik, Post Keynesian tidak menerima bahwa dasar
teori kegagalan pasar untuk menyediakan lapangan kerja penuh harga kaku atau
lengket atau upah. Post Keynesians typically reject the IS/LM model of John Hicks , Post Keynesian biasanya menolak IS / LM dari John Hicks, yang
sangat berpengaruh dalam ekonomi neo-Keynesian
Bagi Post Keynesian, harga uang tidak
bisa ditentukan oleh Bank Sentral secara artfisial karena pada kenyataannya
uang ada dalam setiap transaksi, terutama pada pengambilan keputusan tentang
investasi oleh perusahaan. Dengan demikian, transaksi tidak secara naif hanya
penjual dan pembeli, melainkan meliputi juga sistem perbankan, terutama pada
ekonomi modern. Pada pandangan Post Keynesian, tingkat kredit tidak bergantung
kepada tingkat cadangan atau tingkat suku bunga. Menurutnya, penciptaan uang
ada di dalam ekonomi itu sendiri, yaitu dalam sektor perbankan atau bank
komersial.
Teori permintaan uang yang menekankanperan
uang sebagai media pertukaran disebut transaksi (transaction theories).Teori
ini menyatakan bahwa uang adalah asset yang didominasi dan menekankanbahwa
orang memegang uang, tidak seperti asset-aset lainnya, untuk melakukanpembelian.
Teori ini menjelaskan dengan sangat baik mengapa orang memegangukurang uang
yang sempit, seperti mata uang dan rekening cek, sebagai lawandari memegang
asset yang mendominasi mereka, seperti rekening tabungan atau Treasury bills.
Permintaan Uang : Teori transaksi dari permintaan
uangmemiliki berbagai bentuk, yang bergantung pada bagaimana orang memodelkan
prosesmenghasilkan uang dan melakukan transaksi. Seluruh teori ini
mengasumsikanbahwa uang mempunyai biaya dari menerima tingkat pengembalian yang
rendah danmanfaat yang membuat transaksi lebih aman. Orang-orang memutuskan
berapa banyakuang yang akan dipegang dengan men-trade-off-kan biaya dan manfaat
ini.
Teori Post Keynesian setuju dengan
Keynes tentang likuiditas sehingga sangat berbeda dengan neo klasik.
Menurutnya, neo klasik tidak membedakan tingkat likuiditas sehingga percaya
kepada efek substitusi. Padahal, pada saat terjadi kenaikan tingkat permintaan
atas uang atau aset likuid, perusahaan tidak mungkin menambahkan jumlah tenaga kerja.
Artinya, uang tidak mungkin disubstitusikan kepada aset lain, seperti misalnya
tenaga kerja. Dengan kata lain, pengangguran tidak bersifat suka rela Hal
itu berhubungan dengan dua macam uang dalam pandangan Post Keynesian, yaitu
uang yang berasal dari tabungan atau pendapatan dan uang kredit. Keduanya,
terutama uang kredit sangat penting dalam menentukan keputusan investasi
perusahaan dalam rangka mencapai tingkat permintaan yang efektif. Tingkat
kredit berasal dari relasi bank dengan pelaku ekonomi. Dengan kata lain,
seluruh penjelasan Post Keynesian tidak memisahkan uang dan produksi atau
moneter dengan sektor riil, melainkan uang terintegrasi ke dalam sistem
produksi.
A. Pendahuluan
Post Keynesian Istilah ini
pertama kali digunakan untuk merujuk ke sekolah yang berbeda pemikiran ekonomi
dengan Eichner dan Kregel (1975) dan pembentukan Journal of Post
Keynesian Economics pada tahun 1978.. Sebelum tahun 1975, dan
kadang-kadang dalam beberapa bekerja lebih, Post Keynesian hanya
bisa berarti ekonomi dilakukan setelah tahun 1936, tanggal Keynes Teori Umum . Post ekonom
Keynesian bersatu dalam mempertahankan itu teori Keynes serius disalahpahami
oleh dua lainnya Keynesian pokok sekolah: ekonomi neo-Keynesian yang ortodoks
pada 1950-an dan 60-an – dan dengan ekonomi Keynesian Baru , yang
bersama-sama dengan berbagai untai ekonomi neoklasik telah dominan
dalam arus utama ekonomi makro sejak 1980-an. Post Keynesian economics can be
seen as an attempt to rebuild economic theory in the light of Keynes’s ideas
and insights. Post Keynesian ekonomi dapat dilihat sebagai upaya untuk
membangun kembali teori ekonomi dalam terang ide-ide Keynes dan wawasan. Namun
bahkan pada awal tahun Post Keynesian seperti Joan Robinson berusaha untuk
menjauhkan diri dari Keynes sendiri dan banyak saat ini pikiran Post Keynesian
tidak dapat ditemukan pada Keynes. Beberapa Keynesian Post mengambil pandangan
yang lebih progresif dari Keynes dengan penekanan lebih besar pada kebijakan
pekerja ramah dan re-distribusi. Robinson, Paul Davidson dan Hyman Minsky adalah penting
untuk menekankan dampak terhadap perekonomian dari perbedaan praktis antara
berbagai jenis investasi yang berbeda dengan Keynes abstrak pengobatan lebih.
Landasan teoritis
ekonomi Keynesian Post prinsip permintaan efektif, bahwa permintaan masalah
dalam jangka panjang serta jangka pendek, sehingga ekonomi pasar yang
kompetitif atau otomatis tidak memiliki kecenderungan alami terhadap pekerjaan penuh . Berlawanan
dengan pandangan ekonom Keynesian Baru bekerja dalam tradisi neo-klasik, Post
Keynesian tidak menerima bahwa dasar teori kegagalan pasar untuk menyediakan
lapangan kerja penuh harga kaku atau lengket atau upah. Post Keynesians
typically reject the IS/LM model of John Hicks , Post Keynesian
biasanya menolak IS / LM dari John Hicks , yang sangat
berpengaruh dalam ekonomi neo-Keynesian.
Kontribusi positif
dari ekonomi Keynesian Post telah melampaui teori kerja agregat untuk teori
distribusi pendapatan, pertumbuhan, perdagangan dan pembangunan di yang
menuntut memainkan peran kunci, sedangkan pada ekonomi neoklasik ini ditentukan
oleh kekuatan ekuilibrium umum. Di bidang teori moneter, ekonom Keynesian Post
adalah di antara yang pertama untuk menekankan bahwa jumlah uang beredar
menanggapi permintaan kredit bank, sehingga bank sentral dapat memilih
jumlah uang atau suku bunga tapi tidak keduanya pada saat yang sama. Dalam
bidang keuangan, Hyman Minsky mengajukan teori krisis keuangan berdasarkan
kerapuhan keuangan, yang baru-baru ini mendapat perhatian diperbaharui.
Ada beberapa helai
untuk teori Post Keynesian dengan penekanan yang berbeda. Joan Robinson
regarded Michal Kalecki’s Teman-teori
Kalecki didasarkan pada pembagian kelas antara pekerja dan kapitalis dan
persaingan tidak sempurna. Dia juga memimpin kritik dari penggunaan fungsi
produksi agregat berdasarkan modal homogen – yang kontroversi modal Cambridge – argumen tapi
tidak. pertempuran menang Sebagian besar Nicholas Kaldor karya
‘didasarkan pada ide-ide untuk meningkatkan kembali ke skala, ketergantungan
lintasan, dan perbedaan utama antara sektor-sektor primer dan industri. Paul
Davidson berikut Keynes erat dalam menempatkan waktu dan ketidakpastian
di pusat teori, dari yang mengalir sifat uang dan ekonomi moneter.Moneter sirkuit teori , awalnya
dikembangkan di benua Eropa, menempatkan penekanan khusus pada peran khas dari
uang sebagai alat pembayaran. Each of these strands continues to see further
development by later generations of economists, although the school of thought
has been marginalized within the academic profession. Masing-masing untaian
terus melihat perkembangan lebih lanjut oleh generasi
The General Theory of
Employment, Interest, and Money adalah karya tulis Keynes yang
paling terkenal. Buku ini ditulis sebagai reaksi terhadap depresi
besar-besaran yang terjadi tahun 1930-an yang tidak berhasil dipecahkan dengan
metode klasik dan neo-klasik. Dalam bukunya, Keynes menerangkan bahwa
pemerintah harus melakukan campur tangan dalam mengendalikan perekonomian
nasional dengan kebijakan-kebijakan secara aktif sehingga mempengaruhi gerak
perekonomian.
Pandangan-pandangan
Keynes terus diperbarui dan dikembangkan oleh pendukung-pendukungnya, baik dari
golongan Neo-keynesian maupun Post Keynesian.
Penerus ajaran Keynes banyak berjasa dalam mengembangkan teori-teori yang
berhubungan dengan usaha menjaga stabilitas perekonomian. Teori-teori tersebut
menerangkan dan mengantisipasi fluktuasi ekonomi (business cycle) dan
teori-teori yang berhubungan dengan pertumbuhan dan pendapatan.
Aliran ini juga
mencoba untuk mencari solusi atas kegagalan dari ekonomi liberal yang mengusung
asas laissez-faire yang beranggapan pasar dan sektor
swasta akan mencapai optimal tanpa campur tangan pemerintah.
Pandangan-pandangan mereka disebut Keynesian karena teori-teori
mereka diturunkan dari teori determinasi pendapat Keynes. Adapun
tokoh Keynesian yang dibahas dalam makalah ini adalah Simon Kuznets
dan Paul Samuelson beserta corak pemikiran ekonomi aliran Keynesian.
B. Pembahasan
1. Corak
Pemikiran Ekonomi Aliran Keynesian
Aliran Keynesian pada
masanya menekankan pembahasan tentang teori fluktuasi ekonomi, menganalisis
hal-hal yang dapat menyebabkan perekonomian menjauh dari posisi keseimbangan
sehingga tidak stabil, dan yang lebih penting adalah apa tindakan dan kebijakan
yang dapat dilakukan untuk mencegah gerak perekonomian yang berfluktuasi
tersebut agar menjadi lebih stabil, serta peduli terhadap pertumbuhan ekonomi.
Berbeda dengan pada masa pemikiran aliran Klasik, masalah fluktuasi ekonomi
hanya dibicarakan selintas saja hal ini dikarenakan sudah begitu melekatnya
kepercayaan orang pada pendapat Klasik yang mengatakan bahwa perekonomian akan
selalu menuju pada suatu keseimbangan.
Selanjutnya,
pendekatan pemikiran-pemikiran terdahulu terhadap teori pertumbuhan misalnya
Klasik dan Neo-klasik kurang memperhatikan soal pertumbuhan, sebab mereka lebih
terfokus pada hal-hal yang bersifat mikro.
a. Teori Fluktuasi Ekonomi
Pada masa sebelumnya
masalah fluktuasi atau siklus ekonomi telah dibicarakan oleh Ricardo dan Struat
Mill. Namun, pembahasannya hanya dilakukan secara selintas. Bagi kaum
Keynesian fluktuasi ekonomi terjadi karena dua penyebab yaitu;
Pertama, terjadinya
perubahan-perubahan dalam tingkat investasi dan rendahnya tingkat konsumsi.
Sebagai contoh, depresi besar-besaran pada tahun 1930-an terjadi karena naik
turunnya jumlah investasi dan pengeluaran konsumsi.
Perubahan tingkat
bunga akan mempengaruhi investasi dan pendapatan. Misalnya, terjadi
kenaikan money supply dan kurangnya money
demand maka tingkat bunga akan menurun, investasi dan pendapatan akan
meningkat. Meningkatnya pendapatan akan mempengaruhi meningkatnya tingkat
konsumsi masyarakat. Namun, apabila terjadi kenaikan money
demand melebihi money supply, maka tingkat bunga akan
meningkat, yang akan berdampak pada tingkat investasi dan pendapatan.
Kedua, fluktuasi terjadi
karena tidak adanya mekanisme koreksi yang mampu mendorong perekonomian pada
keseimbangan kesempatan kerja penuh, yang disebabkan oleh kakunya harga-harga
terutama tingkat upah dalam mekanisme penyesuaian. Ketidakseimbangan
perekonomian yang berkaitan dengan pengangguran dan inflasi menyebabkan kaum
Keynesian percaya perlunya intervensi dari pemerintah sebagai langkah
koreksi.
Jadi, di sini ketika
perekonomian mengalami keadaan yang tidak stabil, aliran Keynesian memberi
solusi untuk menekan atau meredakan fluktuasi ekonomi dengan menghadirkan
campur tangan dari pemerintah melalui kebijkan-kebijakan yang dilakukan.
Berbedea dengan aliran
Sisi Penawaran, menurutnya lebih baik meningkatkan pendapatan nasional melalui
pemanfaatan sumber daya penuh, daripada mencoba menekan atau meredakan
fluktuasi ekonomi. Dalam mengatasi inflasi dan pengangguran, jalur yang
ditempuh oleh aliran sisi penawaran melalui program penurunan pajak kepada
pengusaha. Alasannya turunnya pajak akan menambah gairah pengusaha dan
investasi, yang akan mendorong peningkatan dalam produksi. Dengan
meningkanya produksi, kebutuhan akan tenaga kerja meningkat dan masalah
pengangguran dapat diatasi, dan sekaligus inflasi dapat diredakan.
Sedangkan
Keynesian melihat perekonomian dari sisi permintaan, menekankan
pentingnya permintaan agregat sebagai faktor utama penggerak perekonomian,
terutama dalam perekonomian yang sedang lesu. Ia berpendapat bahwa kebijakan
pemerintah dapat digunakan untuk meningkatkan permintaan pada level makro,
untuk mengurangi pengangguran dan deflasi. Jika pemerintah meningkatkan
pengeluarannya, uang yang beredar di masyarakat akan bertambah sehingga
masyarakat akan terdorong untuk berbelanja dan meningkatkan permintaannya
(sehingga permintaan agregat bertambah). Selain itu, tabungan juga akan
meningkat sehingga dapat digunakan sebagai modal investasi, dan kondisi
perekonomian akan kembali ke tingkat normal.
b.
Teori
Pertumbuhan dan Pembangunan
Perhatian terhadap
pertumbuhan dan pembangunan terutama di Negara-negara berkembang semakin marak
berkat pengaruh ajaran Keynes yang menginginkan campur tangan pemerintah dalam
proses pembangunan. Bermodalkan teori-teori dan konsep-konsep yang digagas
Keynes, banyak negara berkembang ikut aktif terlibat dalam proses pembangunan.
Sebagaimana diketahui
negara berkembang ingin cepat-cepat mengejar ketertinggalannya dari
negara-negara maju. Salah satu jalan pintas yang dapat ditempuh adalah memacu
pertumbuhan ekonomi dengan melaksanakan industrialisasi. Karena industrialisasi
diperlukan dana yang tidak sedikit, banyak negara berkembang meminjam modal
dari negara-negara maju, beserta asistensi teknis untuk menyelenggarakan
pembangunan. Dengan bantuan dana dan tenaga teknis negara-negara berkembang
mulai memperbaiki keadaan ekonominya.
c.
Kebijakan
fiskal vs kebijakan moneter
Keynesian menganggap
kebijakan moneter kurang efektif dalam usaha menstabilkan perekonomian. Karena
kebijakan moneter diarahkan hanya untuk pengendalian inflasi dan tidak bisa
dipergunakan untuk mempengaruhi kegiatan ekonomi riil. Sebaliknya, mereka
percaya kebijakan fiskal lebih ampuh dalam menstabilkan perekonomian.
Bagi Keynes, campur
tangan pemerintah merupakan keharusan. Misalnya, kalau terjadi pengangguran
pemerintah bisa memperbesar pengeluarannya untuk proyek-proyek padat
karya. Dengan demikian sebagian tenaga kerja yang menganggur bisa bekerja, yang
akhirnya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Sementara itu, menurut kaum
moneteris terjadinya inflasi dipersepsikan karena pengeluaran agregat terlalu
besar. Maka, untuk membrantas inflasi tersebut pemerintah perlu mengurangi
jumlah uang beredar dan inflasi akan turun dengan sendirinya.
2. Pemikiran-pemikiran
Ekonomi Simon Kuznet (1901-1985)
Simon Kuznets terkenal
dalam bidang ekonomi atas studinya tentang pendapatan nasional dan
komponen-komponennya. Ia pernah memenangkan hadiah Nobel di bidang ekonomi pada
tahun 1971 atas usahanya mempelopori pengukuran dan analisis atas sejarah
pertumbuhan pendapatan nasional negara-negara maju.
Pada awalnya kuznet
seorang ahli statistik, yang banyak berkecimpung dengan pengumpulan dan
analisis data. Termasuk pula di dalamnya data ekonomi. Karena banyak
mengumpulkan data-data ekonomi, ia menjadi tertarik dengan bidang ekonomi. Buku
yang ditulis Kuznets yang ada hubungan dengan ekonomi antara lain : National
Income and Its Composition (1941), Economic change (1953),
dan Modern Economic Growth, Rate, Structure and spread (1960). Dalam karyanya yang pertama, Kuznets banyak
menyumbangkan pemikiran tentang hal-hal yang berhubungan dengan perhitungan
pendapatan nasional.
a.
Pendapatan
nasional
Berkat jasa Kuznets,
pengertian-pengertian pokok dalam kerangka teori Keynes dapat diwujudkan secara
kuantitatif-empiris. Hubungan antara pendapatan nasional, konsumsi, tabungan,
pengangguran, inflasi, dan harga-harga dapat dikaji dan diamati menurut
analisis kurun waktu (time series analysis). Dengan analisis time
series, kita dapat menghitung pertumbuhan ekonomi lebih eksak.
Begitu juga
dengan analisis kurun waktu, kita tidak hanya dapat mengetahui apa yang
sedang atau sudah terjadi. Kita bahkan bisa meramal, memperkirakan, dan
skaligus mengantisipasi kejadian-kejadian yang tidak diinginkan terjadi pada
masa-masa yang akan datang.
Manfaat
Pendapatan Nasional yaitu ;
1)
Dapat mengetahui dan memperbandingkan kegiatan ekonomi dari tahun ke
tahun.
2)
Untuk mengukur tinggi rendahnya taraf hidup dan kemakmuran suatu bangsa.
3)
Dapat mengetahui struktur perekonomian suatu negara.
4)
Membandingkan antara neraca pendapatan nasional dengan neraca pembayaran internasional,
sehingga dapat diketahui seberapa besar hubungan luar negeri terhadap
perekonomian nasional.
b.
Petumbuhan
ekonomi
Menurut Simon
Kuznets, pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan jangka panjang kemampuan suatu
negara untuk menyediakan semakin banyak jenis barang-barang ekonomi bagi para
penduduknya. Definisi ini memiliki tiga komponen utama yaitu.: pertama, pertumbuhan
ekonomi suatu bangsa terlihat dari meningkatnya secara terus-menerus persediaan
barang; kedua, teknologi maju merupakan faktor dalam pertumbuhan
ekonomi yang menentukan derajat pertumbuhan kemampuan dalam penyediaan aneka
macam barang kepada penduduk; ketiga, penggunaan teknologi
secara luas dan efisien memerlukan adanya penyesuaian di bidang kelembagaan dan
ideologi sehingga inovasi yang dihasilkan oleh ilmu pengetahuan umat manusia
dapat dimanfaatkan secara tepat.
c.
Pengukuran Produk Domestik Bruto (Gross
Domestic Product)
Menurut Kuznet
PDB diartikan sebagai nilai keseluruhan semua barang dan jasa yang diproduksi
di dalam wilayah tersebut dalam jangka waktu tertentu. PDB dapat dihitung
dengan memakai dua pendekatan, yaitu; pendekatan pengeluaran dan
pendekatan pendapatan. Rumus umum untuk PDB dengan pendekatan pengeluaran
adalah :
Mana konsumsi adalah
pengeluaran yang dilakukan oleh rumah tangga,investasi oleh sektor
usaha, pengeluaran pemerintah oleh pemerintah,
dan ekspor danimpor melibatkan
sektor luar negeri.
C. Pendahuluan
Sementara pendekatan
pendapatan menghitung pendapatan yang diterima faktor produksi adalah :
Di mana sewa adalah pendapatan pemilik faktor
produksi tetap seperti tanah, upahuntuk tenaga kerja, bunga untuk pemilik
modal, dan laba untuk pengusaha.
Secara teori, PDB dengan pendekatan pengeluaran dan pendapatan harus
menghasilkan angka yang sama. Namun karena dalam praktek menghitung PDB dengan
pendekatan pendapatan sulit dilakukan, maka yang sering digunakan adalah dengan
pendekatan pengeluaran.
3. Pemikiran-pemikiran
Ekonomi Paul Samuelson
Samuelson memperoleh
pendidikan ekonomi di Harvard. Disamping memperdalam ekonomi ia juga sangat
mahir dalam ilmu matematika. Jasa Samuelson sangat terlihat dalam
melakukan kodifikasi pemikiran-pemikiran Keynes, kemudian ia
melengkapinya dengan pemikiran-pemikiran baru yang lebih luas jangkauannya
dengan pendekatan matematika. Buku Samuelson antara lain : Foundation
of Economic Analysis(1947) dan economics (1948). Dalam
buku Economics, Samuelson memperlihatkan bagaimana perdagangan luar
negeri dimasukkan dalam kerangka teori ekonomi makro, mengenai lalulintas
perdagangan dan pembayaran internasional. Atas jasa Samuelson, banyak negara
yang terdorong untuk lebih membuka pasarnya terhadap perekonomian
internasional, termasuk Indonesia.
Samuelson memperjelas
hubungan antara kebijakan fiskal dengan keseimbangan dalam lalulintas
pembayaran internasional. Hal ini memperllihatkan peranan foreign trade
multiplier (dampak multiplier yang berasal dari
perdangan luar negeri) dan berbagai kemungkinan penyimpangan dari keseimbangan
internasional. Di sini dapat dilihat adanya integrasi mengenai segi ekuilibrium
internasional kedalam kerangka umum teori ekonomi makro.
Sementara itu, dalam
buku Foundation of Economic Analysis, ia memperlihatkan bagaimana
hubungan timbal balik saling memperkuat antara faktor pengganda (multiplier)
dengan proses akselerasi (accelerator). Permintaan efektif masyarakat
dipengaruhi oleh autonomous investment (investasi yang
besarnya ditentukan oleh perekonomian itu sendiri). Dampak investasi terhadap
perekonomian menjadi berlipat ganda karena adanya multiplier, besarnya
angka pengganda ini sangat ditentukan oleh kecenderungan menkonsumsi
masyarakat. Makin besar kecenderungan mengkonsumsi, makin besar angka
pengganda, makin besar pula dampak investasi terhadap perekonomian. Dampak
investasi terhadap perekonomian menjadi jauh lebih besar karena adanya
akselerasi.
Prinsip akselerator
secara sederhana adalah perubahan dalam pendapatan nasional akan menyebabkan
terjadinya perubahan dalam jumlah investasi. Perubahan dalam investasi
menyebabkan bertambahnya pendapatan nasional melalui proses akselerasi, yang
bersifat kumulatif. Interaksi antara multiplier dan accelerator berdampak
terhadap pendapatan nasional menjadi semakin berlipat ganda.
D. Opini
Keynesian merupakan
aliran yang mendukung dan mengembangkan teori-teori dari Keynes. Sebagaimana
kita ketahui teori-teori dari Keynes cukup mendunia pada masanya. Aliran
Keynesian mengembangkan teori-teori dari Keynes seperti teori yang berhubungan
dengan usaha menjaga stabilitas ekonomi dan mengantisipasi fluktuasi ekonomi,
serta teori yang berhubungan dengan pertumbuhan dan pendapatan nasional.
Dalam mengatasi
persoalan ekonomi, Keynesian percaya pemerintah harus campur tangan secara
aktif dan sadar mengendalikan perekonomian ke arah posisi Full
Employment, sebab mekanisme ke arah posisi tersebut tidak bisa diandalkan
secara otomatis. Keynesian menganggap kebijakan fiskal lebih efektif dalam
usaha menstabilkan perekonomian. Berbeda dengan kaum moneteris, yang menganggap
kebijakan moneter lebih efektif dalam memecahkan persoalan ekonomi dengan cara
menekan atau menambah jumlah uang beredar.
Ketika aliran
Keynesian mencoba untuk menekan fluktuasi ekonomi agar perekonomin
mendekati keadaan stabil, aliran Sisi Penawaran justru berpendapat lebih baik
meningkatkan pendapatan nasional melalui pemanfaatan sumber daya penuh,
daripada mencoba menekan atau meredakan fluktuasi ekonomi.
Dua tokoh yang sangat
memberi sumbang pemikiran atas kesempurnaan pemikiran Keynes adalah Simon
Kuznet dan Paul Samuelson. Kuznets banyak
menyumbangkan pemikiran tentang hal-hal yang berhubungan dengan perhitungan
pendapatan nasional. Ia merintis perhitungan pendapatan nasional
sejak periode 1929-1932 dan hasilnya 1934 diterbitkan pertama kali sebagai
hasil penghitungan Pendapatan Nasional Amerika. Sedangkan Samuelson, berjasa
dalam memperkenalkan lalulintas perdagangan dan pembayaran internasional. Atas
jasanya banyak negara yang terdorong untuk lebih membuka pasarnya terhadap
perekonomian internasional, termasuk Indonesia. Dengan demikian
pemikiran-pemikiran Keynesian mengarah kepada ekonomi Makro.
REFERENSI :
A.Karim,
Adiwarman.2007. Ekonomi Makro Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada
Boediono. 1999. Teori
Pertumbuhan Ekonomi. Yogyakarta: BPFE.
Djojohadikusumo,
Sumitro. 1991. Perkembangan Pemikiran Ekonomi Edisi I. Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia.
Deliarnov. 2010. Perkembangan
Pemikiran Ekonomi. Jakarta: Rajawali Pers
Sumber Lain :
http://ayutrin.blogspot.co.id/2016/05/teori-permintaan-uang-pemikiran-post.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar