Modul
ini menjelaskanTentang mahami Model Ekonomi Makro
Pengertian, Konsep Dan Model Ekonomi Makro Lengkap
Ekonomi Makro atau makro-ekonomi adalah studi tentang ekonomi
secara keseluruhan. Makro-ekonomi untuk menjelaskan perubahan ekonomi yang
mempengaruhi banyak masyakarakat, perusahaan dan pasar. Makroekonomi dapat digunakan
untuk menganalisis cara terbaik untuk mempengaruhi tujuan kebijakan seperti
pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, tenaga kerja dan pencapaian neraca
berkelanjutan.
Meskipun ekonomi
makro merupakan bidang kajian ata pembelajaran yang luas, ada dua bidang
penelitian yang mencirikan disiplin ini, kegiatan untuk mempelajari penyebab
dan efek dari fluktuasi jangka pendek penerimaan negara (siklus bisnis), dan
kegiatan untuk mempelajari faktor-faktor penentu pertumbuhan ekonomi jangka
panjang (meningkatkan pendapatan Nasional). Model ekonomi makro yang ada dan
ada prediksi yang jamak digunakan oleh pemerintah dan perusahaan-perusahaan
besar untuk membantu dalam pengembangan dan evaluasi kebijakan ekonomi dan
strategi bisnis.
A.
Konsep
Dasar Ekonomi Makro
1. Konsep Dasar Ekonomi
Makro
Makro-ekonomi
mencakup berbagai konsep dan variabel, tetapi selalu ada tiga topik utama untuk
penelitian ekonomi makro. Teori fenomena makro-ekonomi biasanya terhubung ke
output, pengangguran dan inflasi. Melampaui teori makro-ekonomi, topik ini juga
sangat penting bagi semua pelaku ekonomi, termasuk pekerja, konsumen dan
produsen.
a.
Pengeluaran Dan Pendapatan
Output atau keluaran
nasional adalah nilai total seluruh produksi negara pada periode yang berwenang.
Yang semuanya diproduksi dan dijual menghasilkan pendapatan. Oleh karena itu,
output dan pendapatan biasanya dianggap setara, dan dua istilah yang sering
digunakan secara bergantian ternyata. Output dapat diukur sebagai jumlah
pendapatan, atau, bisa dilihat dari segi produksi dan diukur sebagai total
nilai barang dan jasa atau bisa juga dari jumlah semua nilai tambah di dalam
negeri.
Output atau keluaran
ekonomi makro biasanya diukur dengan Produk Domestik Bruto (PDB) atau salah
satu rekening nasional. Ekonom yang tertarik kenaikan jangka panjang dalam
output akan mempelajari pertumbuhan ekonomi.
Kemajuan teknologi,
mesin dan akumulasi modal lainnya, serta pendidikan yang lebih baik dan modal
manusia semua akan menyebabkan output ekonomi yang lebih besar dalam perjalanan
waktu. Namun, output tidak selalu naik secara konsisten.
Siklus bisnis dapat
menyebabkan penurunan output jangka pendek disebut resesi. Ekonom mencari
kebijakan ekonomi makro yang bisa mencegah perekonomian jatuh ke dalam resesi
dan akhirnya dapat memacu pertumbuhan jangka panjang yang lebih cepat.
b.
Pengangguran
Sebuah
diagram menggunakan data dari AS menunjukkan hubungan antara pertumbuhan
ekonomi dan pengangguran yang diekspresikan oleh Hukum Okun. Hubungan ini
mendemostrasikan pengangguran siklikal. Pertumbuhan ekonomi berujung pada rasio
pengangguran yang lebih rendah.
Jumlah pengangguran
di sebuah ekonomi diukur dengan angka pengangguran, yaitu persentase
pekerja-pekerja tanpa pekerjaan yang ada di dalam angkatan
kerja. Angkatan kerja hanya memasukan pekerja yang aktif mencari
kerja. Orang-orang pensiunan, mengejar pendidikan atau yang tidak mendapat dukungan mencari
kerja karena ketiadaan
prospek kerja, tidaklah termasuk di dalam angkatan kerja.
Pengangguran sendiri
bisa dibagi menjadi beberapa tipe yang semuanya berkaitan dengan sebab-sebab
yang berbeda pula. Pengangguran klasikal terjadi ketika gaji karyawan terlalu
tinggi sehingga pengusaha tidak berani memperkerjakan karyawan lebih dari yang
sudah ada. Gaji bisa menjadi terlalu tinggi karena peraturan upah minimum atau
adanya aktivitas serikat pekerja. Sama halnya dengan pengangguran klasikal,
pengangguran friksional terjadi apabila ada lowongan pekerjaan untuk pekerja
tetapi waktu untuk mencarinya menyebabkan adanya periode di mana si pekerja
tersebut menjadi pengangguran.
Pengangguran
struktural meliputi
beberapa jenis penyebab pengangguran termasuk ketidakcocokan antara kemampuan
pekerja dan kemampuan yang dicari oleh pekerjaan yang ada. Pengangguran besar-besaran bisa
terjadi ketika sebuah ekonomi mengalami masa transisi industri dan kemampuan
para pekerja menjadi tak terpakai. Pengangguran struktural itu juga cukup mirip
dengan pengangguran friksional karena dua-duanya berkutat pada permasalahan
ketidakcocokan kemampuan pekerja dengan lowongan pekerjaan, tetapi pengangguran
struktural berbeda karena meliputi juga kebutuhan untuk menambah kemampuan
diri, tidak hanya proses pencarian jangka pendek.
Walaupun ada
beberapa jenis pengangguran yang selalu ada saja mau bagaimanapun kedaaan
ekonomi pada saat itu, pengangguran siklikan terjadi ketika pertumbuhan ekonomi
menjadi stagnan. Hukum Okun menunjukan hubungan empiris antara
pengangguran dan pertumbuhan ekonomi. Versi asli dari Hukum Okun menyatakan
bahwa 3% kenaikan keluaran ekonomi akan mengakibatkan 1% penurunan angka
pengangguran.
c.
Inflasi dan Deflasi
Kenaikan harga
disebuah ekonomi secara umum disebut inflasi. Ketika harga turun, maka deflasi.
Ekonom mengukur perubahan harga dengan menggunakan indeks harga. Inflasi dapat
terjadi ketika suhu menjadi terlalu panas dan ekonomi tumbuh terlalu cepat.
Serupa dengan ini, perekonomian merosot dapat menyebabkan deflasi.
Bank sentral yang
mengatur ketersediaan uang suatu negara, selalu berusaha untuk menghindari
perubahan tingkat harga menggunakan kebijakan moneter. Dengan menaikkan suku
bunga atau mengurangi ketersediaan uang dalam perekonomian akan mengurangi
inflasi. Inflasi dapat menyebabkan peningkatan ketidakpastian dan konsekuensi
negatif lainnya. Deflasi bisa menurunkan output ekonomi. Bank sentral akan
mengejar stabilitas harga untuk melindungi perekonomian dari efek negatif pada
fluktuasi harga.
Perubahan tingkat
harga dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Teori kuantitas uang menyatakan
bahwa pergerakan tingkat harga secara langsung berkaitan dengan jumlah uang
beredar. Fluktuasi jangka pendek juga mungkin berhubungan dengan faktor-faktor
moneter, tapi perubahan permintaan agregat dan penawaran agregat juga dapat
mempengaruhi tingkat harga. Sebagai contoh, penurunan permintaan akibat resesi
dapat menyebabkan indeks harga rendah dan deflasi. Mengejutkan tawaran negatif,
seperti krisis minyak, akan menurunkan penawaran agregat dan menyebabkan
inflasi.
d.
Kerjasama
Antar Negara di Dunia
Kerjasama antar negara khsusunya
dalam perekonomian dunia menjadi salah satu fokus kajian ekonomi makro, karena
interaksi yang ada akan menghasilkan situasi dan kondisi yang baik dalam
jalannya perekonomian suatu negara. Kerjasama ini contohnya ekspor dan impor.
Interaksi antar negara dalam perekonomian dunia memiliki dampak baik ataupun
buruk, hal ini bisa di analisis melalui neraca pembayaran ataupun tingkat nilai
tukar uang. Untuk itu kerjasama antar negara di dunia perekonomian menjadi
salah satu fokus kajian ekonomi makro karena akan mempengaruhi perekonomian
secara menyeluruh.
e.
Perjalanan
siklus ekonomi
Siklus ekonomi diartikan sebagai
perjalanan ekonomi suatu negara, pastinya ada naik turunnya. Mengapa siklus
ekonomi menjadi kajian dari ekonomi makro, karena dampak-dampak yang
ditimbulkannya memberikan dampak yang cukup besar. Misalkan adanya resesi
ekonomi yang berjalan terus menerus akan membuat perekonomian suatu negara
sulit menjalankan fungsinya. Sebaliknya akspansi yang berkepanjangan akan
memancing terjadinya inflasi. Untuk itulah siklus ekonomi ini tidak bisa
diremehkan.
Itulah beberapa masalah yang menjadi
fokus kajian ekonomi makro, hal-hal tersebut menjadi kajian karena memberikan
dampak pada perekonomian secara menyeluruh. Pada dasarnya ekonomi makro
memiliki beberapa kebijakan sebagai landasan untuk mengatasi dan menganalisis
permasalahan-permasalahan ekonomi yang memiliki ruang lingkup besar. Adapun
kebijakannya antara lain :
1)
Kebijakan fiskal
Kebijakan fiskal
merupakan salah satu kebijakan yang bertugas untuk mengatur tentang pendapatan
dan pengeluaran dari pemerintahan. Dalam hal pendapatan pemerintah sumbernya
adalah dari pajak, bukan pajak serta bantuan atau pinjaman dari negara lain.
Sedangkan pengeluaran dari pemerintah dibagi menjadi 2 sesuai dengan jangka
waktu penggunaannya, yaitu pengeluaran rutin dan pengeluaran
pembangunan.pengeluaran rutin seperti kegiatan impor, belanja dan lainnya.
Sedangkan pengeluaran pembangunan berupa pembangunan infrastuktur, pembangunan
di bidang pendidika, ekonomi dan lainnya. Selain itu kebijakan fiskal juga bisa
diartikan sebagai kebijakan yang memiliki hubungan dengan pengelolaan uang
negara yang bersumber dari pendapatan dan pengeluaran yang diatur dalam APBN.
Kebijakan fiskal memliki dua instrumen, yaitu
§ Automatic instrument
Instrumen ini
merupakan salah satu instrumen yang dilakukan oleh pemerintah suatu negara
dengan menaikkan presentase atau nilai pajak dengan tujuan untuk memunculkan
kenaikan harga suatu barang secara umum dan lebih jauh nanti tingkat inflasi
akan naik.selain itu kebijakan ini memiliki tujuan lain yaitu untuk mengurangi
atau meminimalisasi defisit anggaran pemerintah. Hal tersebut tentunya akan
memberatkan masyarakat dengan kenaikan pajak ini, namun dibalik semua itu
kebijkan ini akan menghasilkan dampak baik, perubahan menuju ke arah kebaikan
untuk mendorong investasi yang produktif
§ Instrumen dekreasi
Instrumen ini
merupakan langkah-langkah pemerintah dalam mengubah pengeluarannya dengan
tujuan untuk meminimalisasi naik turunnya kegiatan perekonomian agar tetap
berjalan dengan lancar dan stabil. Hal ini dilakukan dengan tujuan memang
semata untuk menghadapi inflasi yang terjadi. Contohnya adalah ketika
pemerintah menaikkan pajak agar jumlah uang yang beredar di dalam masyarakat
berkurang.
Pada
dasarnya kebijakan fiskal dibagi menjadi dua yaitu :
Sponsors
Link
1)
Untuk
jangka pendek
Untuk jangka pendek
kebijakan fiskal ini memiliki beberapa tugas yang harus yang diselesaikan,
antara lain :
§ Membuat
perubahan yang berkaitan dengan pembelanjaan atau pengeluaran yang dilakukan
oleh pemerintah, hal ini dilakukan dengan tujuan pemerintah mampu menghemat
pengeluarannya agar tidk sampai terlibat dalam hutang dengan pihak lain.
§ Membuat
perubahan yang berkaitan dengan perubahan nilai pajak atau jumlah pajak yang
diterapkan oleh pemerintah. Hala ini dilakukan menyesuaikan dengan situasi yang
ada. Kenaikan atau penurunan pajak akan memberikan dampak positif dan negatif,
salah satu contohnya ketika pajak naik maka devisa negara akan meningkat, namun
di sisi lain para perusahaan atau produsen akan pusing karena harga bahan baku
akan meningkat dan minat dari konsumen juga tidak menentu.
2)
Untuk
jangka panjang
Sedangkan untuk
jangka panjang kebijakan fiskal yang dilakukan oleh ekonomi makro, antara lain
:
§ Kebijakan
penstabilan otomatis, hal ini diartikan sebagai langkah untuk menjalankan
sistem pajak yang telah ada sebelumnya, misalkan pemerintah menerapkan sistem
pajak progresif dan proporsional.
§ Kebijakan
fiskal diskresioner, istilah ini memiliki arti merubah sesuatu yang ada, hal
ini berbeda dengan kebijakan otomatis yang menggunakan sesuatu yang ada,
kebijakan diskresioner ini lebih condong pada perubahan pada sistem yang
dianggap kurang efektif. Misalkan, pemerintah membuat undang-undang, pemerintah
mengamandemen undang-undang, dan lain sebagainya.
2)
Kebijakan moneter
Kebijakan moneter
salah satu kebijakan yang dimiliki oleh ekonomi makro. Kebijakan moneter
merupakan langkah-langkah yang dilaksanakan oleh bank bank baik itu bank
sentral atau yang sering disebut dengan Bank Indonesia dengan tujuan untuk
mempengaruhi jumlah uang yang beredar dalam masyarakat. Jumlah uang yang
beredar dalam masyarakat mampu mempengaruhi kondisi perekonomian di masyarakat.
Semakin tinggi jumlah uang yang beredar dalam masyarakat maka harga produk,
namun jika uang yang beredar dalam masyarakat berkurang maka harga suatu produk
pun akan naik. Selain itu kebijakan moneter juga bisa disebut dengan kebijakan
yang diambil oleh pemerintah dengan tujuan untuk menciptakan sebuah stabilitas
ekonomi. Pada dasarnya kebijakan ini memiliki prinsip untuk mengelola uang yang
beredar pada masyarakat tetap pada posisi normal yang tentunya bisa menciptakan
sebuah kemakmuran dalam masyarakat. Kebijakan moneter memiliki beberapa
instrumen baik yang bersifat kualitatif dan kuantitatif, antara lain :
§ Discount
policy
Discount policy
adalah salah satu instrumen yang digunakan oleh bank sentral dengan cara
mempengaruhi banyak tidaknya suku bunga bank tersebut. Untuk masalah
pengambilan keputusan disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang terjadi,
misalkan jika terjadi inflasi maka secara otomatis bank sentral akan mengurangi
peredaran uang yang ada di masyarakat. Begitu juga sebaliknya untuk mengatasi
permasalahan deflasi maka bank sentral akan menurunkan suku bunga agar uang
yang beredar dalam masyarakat banyak.
§ Open
market policy
Open market
disini dimaksudkan untuk umum, tidak hanaya pejabat beasar atau seorang yang
memiliki kekuasaan, namun semua lapisan masyarakat boleh ikut. Open market
merupakan kebijakan yang diambil oleh bank sentral untuk menghadapi suatu
permasalahan berupa inflasi maupun deflasi, dengn cara jual beli obligasi atau
surat-surat berharga yang dimilikinya. Ketika terjadi inflasi bank sentral
menjual obligasi atau surat berharganya kepada masyarakat dengan tujuan
mengurangi jumlah uang yang beredar dalam masyarakat. Sedangkan jika terjadi
deflasi maka bank sentral akan membeli obligasi atau surat-surat berharga yang
sebelumnya dijual ke masyarakat.
§ Cash
ratio reserve requirement policy
Kebijakan ini
diberlkukan oleh bank sentral dalam upaya mennetukan rasio uang kas dan uang
cadangan yang akan digunakan oleh bank umum sebagai dana pinjaman. Dalam suatu
keadaan presentase dari cash ratio ini akan dinaikkan dengan tujuan untuk
meminimalisasi penyaluran dana pinjaman yang bertujuan untuk mengurangi atau
menambahkan jumlah uang yang beredar dalam masyarakat.
§ Pengaturan
sistem pembelian angsuran
Kebijakan ini
memiliki tujuan untuk mengurangi terjadinya inflasi, dengan cara mengatur
sistem pembayaran secara angsuran. Selain itu kebijakan ini juga dilaksanakan
dengan mengawasi aliran pinjaman terhadap pembelian suatu produk baik barang maupun
jasa oleh perusahaan kepada konsumen yang disini adalah masyarakat.
§ Selective
credit control
Hampir sama dengan
kebijakan pembelian angusran, kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi inflasi
terhadap kredit untuk membiayai proyek proyek yang dilakukan oleh kalangan
masyarakat. Selain itu kebijakan merupakan salah satu upaya atau usaha untuk
mencegah aktivitas yang merupakan spekulasi dari para pedagang dengan tujuan
memperoleh keuntungan yang besar.
§ Moral
suasion
Kebijakan ini
dilakukan oleh Bank Indonesia baik secara tulisan ataupun ajakan untuk tidak
melakukan suatu tindakan tertentu. Kebijakan ini dilakukan ketika ada hal-hal
yang dianggap negatif atau tidak memberi perubahan baik pada perekonomian.
Contohnya Bank Indonesia memberikan perintah pada bank bank umum untuk
menurunkan tingkat bunga.
3)
Kebijakan segi penawaran
Kebijakan ini
bertujuan untuk meningkatkan efisiensi kegiatan perusahaan dengan tujuan mampu
menawarkan produk-produk berkualitas dengan harga yang relatif rendah. Salah
satu contoh kebijakan dari segi penawaran adalah kebijakan pendapatan, yaitu
langkah-langakh yang dilakukan oleh pemerintah dengan tujuan untuk
mengendalikan tuntunan atas kenaikan pendapatan kerja. Untuk melaksanakan
kebijakan ini ada beberapa cara yang bisa dilakukan, antara lain mengembangkan
dan melengkapi infrastuktur yang ada dan meningkatkan pelayanan pemerintah
dalam mengembangkan kegiatan usaha sektor swasta. Berbeda dengan kebijakan
fiskal dan moneter yang lebih condong ke segi permintaan.
Itulah beberapa kebijakan
yang ada dalam ekonomi makro, kebijakan ini dibuat bukan tanpa tujuan, tapi
kebijakan ekonomi makro memiliki beberepa tujuan yakni :
1)
Menciptakan kestabilan harga
Kestabilan harga
bukan berarti harga suatu produk tetap atau konstan, namun yang dimaksud harga
yang stabil adalah harga yang fleksibel, dimana suatu harga mengikuti situasi
kondisi yang ada. Ketika terjadi kenaikan harga produksi, atau pajak yang
tinggi maka tidak bisa dipungkiri bahwa harga harus mengikuti kondisi yang ada.
Bisa dikatakan bahwa harga yang stabil adalah harga yang fluktuatif. Salah satu
contohnya adalah ketika ingin membangun sebuah bangunan tentunya kita
membutuhkan bahan baku dan tenaga kerja. Pasti harga dari bahan baku dan gaji
dari tenaga kerjanyapun mengikuti perekembangan yang ada. Tidak akan mungkin
harga suatu produk atau gaji pekerja akan sama. Contoh lainnya bisa kita lihat
pada produk handphone, dimana harga tidak akan tetap kadang harga turun jika
ada produk-produk baru yang masuk ke dalam pasaran, bisa juga harga tersebut
naik karena barang langka atau memang pada kondisi tertentu.
2)
Memaksimalkan tenaga kerja (SDM) dan output
Tenaga kerja atau SDM merupakan salah satu aspek penting yang
harus ada dalam perekonomian, karena tanpa adanya tenaga kerja maka kegiatan produksi
tidak akan berlangsung. Namun tidak semua negara yang bisa memaksimalkan tenaga
kerja yang ada, masih banyak pengangguran, masih banyak yang tidak bisa
bekerja. Padahal penggunaan tenaga kerja secara penuh atau full employment
merupakan cita-cita setiap negara. Karena dengan adanya kontribusi dari tenaga
kerja secara penuh maka perekonomian suatu negara akan berkembang dengan baik.
3)
Menciptakan pertumbuhan ekonomi
Pertumbahan ekonomi
adalah suatu hal yang didambakan oleh semua negara di dunia ini. Dengan adanya
pertumbuhan ekonomi ini maka dalam negara itu akan tercipta sebuah kema\kmuran
dan kesejahteraan bagi warga negaranya. Ciri-ciri dari pertumbuhan ekonomi
antara lain adalah terciptanya kestabilan ekonomi, pendapatan masyarakat
merata, terjadi keseimbangan anatara permintaan dan penawaran, dan lain
sebagainya. Jika terjadi pertumbuhan ekonomi di suatu negara maka negara
tersebut akan maju dan berkembang.
4)
Menguatkan neraca pembayaran
Neraca pembayaran
merupakan salah satu pondasi kekuatan perekonmomian suatu negara. Neraca
pembayaran yang rapuh akan mengakibatkan kurangnya kemampuan suatu negara dalam
menghadipi permasalahan pengaliran dana ke luar atau ke dalam negeri. Hal ini
akan memiliki imbas pada uang asing merosot dan kurs mata uang asing akan
meningkat. Dengan begitu maka perekonomian suatu negara akan mendapatkan dampak
negatif seperti inflasi, pajak meningkat, biaya produksi meningkat, daya beli
masyarakat menurun. Hal inilah yang mengharuskan ekonomi makro untuk
memperhatikan kedudukan naraca pembayaran harus selalu teguh dan kuat posisi
dan keadaannya.
5)
Meningkatkan kapasitas produksi nasional
Produksi nasional
sangat diperlukan oleh perekonomian suatu negara. Berekembang atau tidaknya
perekonomian negara ditentukan oleh seberapa besar negara tersebut bisa
memproduksi suatu produk. Dengan banyaknya produksi maka otomatis pendapatan
negara akan meningkat. Selain itu dengan tingginya tingkat produksi maka
kemakmuran dan kesejahteraan akan didapatkan oleh para warga sebagai konsumen.
Dan tujuan utama dengan peningkatan produksi nasional maka akan tercipta sebuah
kestabilan ekonomi.
Artikel terkait :
6)
Mendistribusi pendapatan
Pemerataan
pendapatan adalah hal yang diinginkan oleh semua masyarakat. Pendapatan yang
merata menunjukkan bahwa telah terjadi keadilan dan sebuah kebenaran dalam
jalannya pemerintahan suatu negara. Pemerataan pendapatan juga merupakan aspek
yang harus ada dalam jalnnya perekonomian suatu negara. Karena dengan
pendapatan yang memuaskan akan memberikan dampak baik, seperti akan memberikan
motivasi lebih bagi para tenaga kerja, sehingga tingkat produksi akan
meningkat.
Artikel terkait
tujuan :
Beberapa tujuan dari
kebijakan yang diterapkan oleh ekonomi makro sudah kita bahas, selanjutnya kita
akan membahas tentang model ekonomi makro. Sebelum memebahas tentang model
ekonomi makro, alangkah baiknya kita mengethaui tentang pengertian dari model
ekonomi. Model ekonomi adalah suatu bentuk penyederhanaan dari
kenyataan-kenyataan yang terjadi dalam jalannya perekonomian. Penyederhanaan
ini menunjukkan hubungan antara beberapa variabel yang saling berkaitan yang
bisa digunakan secara verbal, grafis maupun diagram dan matamatis. Setelah
mengetahui arti dari model ekonomi, maka kita akan membahas tentang dua
model yang dimiliki olehg ekonomi makro yaitu :
1)
Peluang
teknologi
Teknologi merupakan
suatu produk yang akan selalu berkembang mengikuti kemajuan zaman, maka banyak
peluang yang bisa kita ciptakan dengan melihat kemajuan teknologi yang ada.
Inilah yang dimanfaatkan dan dilihat oleh ekonomi makro sebagai salah satu
kunci sukses.
2)
Siklus
arus kegiatan ekonomi
Siklus arus
perekonomian merupakan sebuah laporan yang harus diketahui,m karena dengan
adanya siklus ini kita bisa mengetahui strategi apa yang cocok untuk menghadapi
permasalahan yang ada di hari esok.
Itulah beberapa
informasi tentang ekonomi makro. Pada dasarnya ekonomi makro adalah sebuah
cabang ilmu ekonomi yang khusus membahas tentang peristiwa atau fenomena
ekonomi yang memiliki cakupan besar dan menyeluruh tentunya. Untuk lebih
mudah mengerti tentang ekonomi makro, kita fokuskan pada satu kata di dalamnya
yaitu makro, makro berarti besar, amka pembahasan yang ada dalam ekonomi makro
adalah hal-hal yang memiliki cakupan besar atau bisa memberikan dampak besar bagi
suatu perekonomian negara.
2.
Model ekonomi makro
Agregat demand-supply agregat
Model AD-AS telah
menjadi panduan standar model untuk menjelaskan ekonomi makro. Model ini
menunjukkan indeks harga dan indeks output aktual pada titik pertemuan dari
permintaan agregat dan penawaran agregat. Kurva permintaan agregat miring ke
bawah menunjukkan bahwa banyak dari output yang diminta pada tingkat harga yang
lebih rendah.
Kurva miring ke
bawah adalah hasil yang terjadi karena tiga efek: Pigou Effect, yang menyatakan
bahwa ketika harga asli jatuh, kemakmuran asli naik, yang mengakibatkan
meningkatnya permintaan barang oleh konsumen; Efek Keynes, yang menyatakan
bahwa ketika harga jatuh, permintaan uang akan turun dan akan menyebabkan suku
bunga yang lebih rendah, investasi pinjaman dan konsumsi akan meningkat; dan
efek dari ekspor bersih, yang menyatakan bahwa ketika harga naik, barang-barang
domestik menjadi lebih mahal bila dilihat dari sisi perbandingan dengan
pelanggan asing dan sebagai akibat dari itu, ekspor menurun.
B.
Karakteristik
Pasar Perekonomian
1.
Latar Belakang
Persaingan
pasar sempurna merupakan struktur pasar yang paling ideal, karena dianggap
sistem pasar ini adalah struktur
pasar yang akan menjamin terwujudnya kegiatan produksi barang atau
jasa yangoptimal efisiensinya.Dalam
ekonomi Islam penentuan harga dilakukan oleh kekuatan-kekuatan pasar,yaitu
kekuatan permintaan dan kekuatan penawaran.
Dalam konsep
Islam, pertemuan permintaan dengan penawarantersebut haruslah terjadi secara rala sama rela,tidak ada pihak yang
terpaksa untuk melakukan transaksi pada tingkat harga tersebut.Keadaan rela sma rela merupakan kebalikan dari
keadaan aniaya,yaitu keadaan dimana salah satu pihak senang
diatas kesedihan pihak lain. Dalam hal harga,para ahli fiqh
merumuskannya sebagai the price of the equivalent.
Konsep the price of the
equivalent ini mempunyai implikasi penting dalam ilmuekonomi, yaitu keadaan pasar yang kompetitif.
Dalam konsep Islam, Monopoly, Duopoly, Oligopoly dalam artian hanya ada satu
penjual, dua penjual, atau beberapa penjual
tidak dilarang keberadaannya, selama mereka tidak mengambilkeuntungan diatas keuntungan normal. Ini
merupakan konsekuensi dari konsep the price of theequivalent. Produsen yang
beroprasi dengan positif profit akan mengundang produsen lain untuk masuk
kedalam bisnis tersebut, sehingga kurva supply bergeser kekanan, jumlah output
juga yang ditawarkan bertambah, dan harga akan turun. Produsen
baru akan terus memasuki bisnis tersebut sampai denganharga turun sedemikian sehingga economic profit nihil. Pada keadaan ini
produsen yang telah ada di pasartidak mempunyai insentif untuk keluar dari
pasar, dan produsen yang belum masuk kepasar tidakmempunyai insentif untuk
masuk ke pasar.
2.
Struktur Pasar
Struktur pasar
dibedakan berdasarkan bayaknya penjual dan pembeli. Secara mudah dikatakan pasar yang terdiri dari
banyak penjual dengan barang yang relatif homogen disebut pasar
bersaingsempurna ( perfect competition ).
Sedangkan pasar yang terdiri dari banyak penjual disebut pasar bersaing
monopolistik(monopolistic competition).Pasar yang ada beberapa penjual
tersebut pasaroligopoli.
Struktur pasar merupakan
penggolongan pasar berdasarkan strukturnya. Dibagi kedalam beberapa bagian
yaitu:
2.1.
Pasar
persaingan sempurna :
Jenis pasar dengan jumlah penjual
dan pembeli yang banyak dan produk yang dijual bersifat homogen. Persaingan
akan terjadi apabila penjual dan pembeli dalam jumlah besar mengadakan saling
hubungan secara aktif dengan maksud memaksimumkan keuntungan dan kepuasan atas
dasar harga-harga yang ditentukan oleh penawaran dan permintaan. Contoh
produknya seperti beras, gandum, dan kentang. Pasar persaingan sempurna
memiliki ciri-ciri :
a. Jumlah
penjual dan pembeli banyak
b. Barang
yang dijual bersifat homogen
c. Penjual
bersifat mengambil harga (price taker)
d. Posisi
tawar komsumen kuat
e. Sulit
memperoleh keuntungan di atas rata-rata
f. Sensitif
terhadap perubahan harga
g. Mudah
untuk masuk dan keluar dari pasar
2.2.
Pasar persaingan tidak sempurna yang terdiri atas :
a. Pasar monopoli : Hanya
terdapat satu penjual yang menguasai pasar.
b. Pasar oligopoli
: Pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan.
Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh.
c. Pasar duopoli : Memiliki
karakteristik yang sama dengan oligopoli, namun pada Pasar duopoli hanya ada dua perusahaan.
d. Pasar
persaingan monopolistik Bentuk
pasar di mana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi
memiliki perbedaan dalam beberapa aspek.
e. Pasar
monopsoni Jenis pasar
dimana hanya ada satu pembeli.
f. Pasar
oligopsoni adalah
bentuk pasar dimana barang yang dihasilkan oleh beberapa perusahaan dan banyak
perusahaan yang bertindak sebagai konsumen.
3.
Struktur Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Struktur pasar
persaingan tidak sempurna merupakan kebalikan dari pasar persaingan
sempurna.Pada Pasar persaingan tidak sempurna harga barang dapat ditentukan
oleh penjual,dia dapat menentukanharga barangnya sendiri karna barang tersebut
memiliki keistimewaan terserdiri,maka ia dapat tidakmengikuti harga yang
berlaku dipasar pada umumnya. Macam-macam struktur Pasar persaingan tidakadalah
:
3.1. Pasar Monopolistik
Adalah salah Pasar persaingan
monopolistik adalah salah satu bentuk pasar di mana terdapat banyak produsen
yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek.
Penjual pada pasar monopolistik tidak terbatas, namun setiap produk yang
dihasilkan pasti memiliki karakter tersendiri yang membedakannya dengan produk
lainnya. Contohnya adalah : shampoo, pasta gigi, dll. Meskipun
fungsi semua shampoo sama yakni untuk membersihkan rambut, tetapi setiap produk
yang dihasilkan produsen yang berbeda memiliki ciri khusus, misalnya perbedaan
aroma, perbedaan warna, kemasan, dan lain-lain.
Pada pasar monopolistik, produsen
memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga walaupun pengaruhnya tidak sebesar
produsen dari pasar monopoli atau oligopoli. Kemampuan ini berasal dari sifat
barang yang dihasilkan. Karena perbedaan dan ciri khas dari suatu barang,
konsumen tidak akan mudah berpindah ke merek lain, dan tetap memilih merek
tersebut walau produsen menaikkan harga. Misalnya, pasar sepeda motor di
Indonesia. Produk sepeda motor memang cenderung bersifat homogen, tetapi
masing-masing memiliki ciri khusus sendiri. Sebut saja sepeda motor Honda, di
mana ciri khususnya adalah irit bahan bakar. Sedangkan Yamaha memiliki
keunggulan pada mesin yang stabil dan jarang rusak. Akibatnya tiap-tiap merek
mempunyai pelanggan setia masing-masing.
Bentuk Teori Pasar persaingan monopolistik (monopolisic
competition) dikembangkan karena ketidak puasan terhada dya analisis
model persaingn sempurna (perfect competition) maupun
monopoli. Struktur pasar persaingan monopolistuk hampir sama dengan persaingan
sempurna. Didalam Industri terdapat banyak perusahaan yang bebas keluar masuk.
Namun produk yang di hasilkan tidak homogen, melainkan terdiferensiasi (differentiated
product). Namun perbedaan barang antara satu poduk (merek) dengan
produk (merek) yang lain tidak terlalu besar. Diferensiasi ini mendorong
perusahaan untuk melakukan persaingan non harga. Walaupun demikian output yang
dihasilkan sangat mungkin saling menjadi substitusi. Perusahaan memiliki
kemampuan monopoli yang relatif terbatas/kecil, contohnya seperti toko
obat, toko persewaan video, pom bensin pertamina.
Pada pasar persaingan monopolistik,
harga bukanlah faktor yang bisa mendongkrak penjualan. Bagaimana kemampuan
perusahaan menciptakan citra yang baik di dalam benak masyarakat, sehingga
membuat mereka mau membeli produk tersebut meskipun dengan harga mahal akan
sangat berpengaruh terhadap penjualan perusahaan. Oleh karenanya, perusahaan
yang berada dalam pasar monopolistik harus aktif mempromosikan produk sekaligus
menjaga citra perusahaannya.
a.
Sifat-sifat
Monopolistik
1) Untuk unggul di perlukan keunggulan
persaingan yang berbeda
2) Mirip dengan persaingan sempurna
3) Produsen atau Penjual hanya memiliki
sedikit kekuatan merubah harga
4) Relatif keluar masuk pasar
5) citra perusahaan.
b.
Ciri-ciri
sifat persaingan yang monopolistik
1) Selalu ada sejumlah besar penjual
dan pembeli di pasaran.
2) Produksi barang dan jasa yang
diperjualbelikan lazimnya bervariasi baik dalam merk, mutu, kampanye iklan yang
dilakukan dan dampak-dampak psikologis yang berbeda-beda terhadap konsumen.
3) perusahaan yang memasuki pasar
mempunyai kemampuan kendali yang terbatas terhadap harga, karena dibandingkan
dengan luasnya pasar yang harus dijangkau, perusahaan itu masuk kategori
perusahaan sedang, namun mereka memproduksi aneka ragam barang yang tetap mampu
menjangkau konsumen membeli barang-barang produksinya.
4) N Memasuki pasar persaingan
monopolistik selalu mudah, namun sebelumnya memerlukan kampanye iklan yang luas
dan besar biayanya.
5) Selalu terbuka peluang yang sifatnya
bukan persaingan dalam harga tetapi persaingan dalam diferensiasi jenis
komoditi yang’ dihasilkan dan persaingan dalam kampanye iklan yang dilakukan
untuk menarik minat konsumen sebanyak-banyaknya.
6) kedudukan persaingan monopolistik
akan membuka peluang pasar yang terbatas lingkup konsumennya, sehingga pencapaian
laba tak sebesar seperti kedudukan yang mungkin bisa dicapai pada pasar
persaingan bebas sempuma. Dalam pasar persaingan monopolistik masih juga tetap
ada persaingan antara perusahaan, terutama dalam persaingan kampanye periklanan
yang mencoba menarik sebanyak-banyaknya konsumen.
7) Persaingan ini akan memacu
perusahaan-perusahaan yang masuk dalam persaingan monopolistik untuk
meningkatkan efisiensi mereka masing masing. Dampak yang timbul dari keadaan
pasar persaingan monopolistik lazimnya mendekati keadaan pasar persaingan
sempuma, dengan demikian harga-harga juga cenderung mendekati harga pokok
produksi.
c.
Karakteristik
Pasar Persaingan Monopolistik
1) Produk yang terdiferensiasi
2) Maksimasi laba dan minimisasi rugi
jangka pendek
3) Laba ekonomi nol dalam jangka
panjang
4) Biaya Marginal sama dengan
penerimaan marginal
5) Jumlah produsen Banyak dalam indusri
(large number of firms)
c.
Permintaan
Pasar Monopolistik
Permintaan dari suatu perusahaan
dalam persaingan monopolistik adalah condong menurun karena preferensi konsumen
terhadap fitur-fitur produk yang dibedakan tersebut. Akan tetapi, karena
terdapat beberapa barang pengganti dekat (jika tidak sempurna) yang langsung
tersedia, maka permintaannya menjadi sangat elastis.
Pada jangka pendek kemungkinan akan
terjadi laba maksimum dan kerugian. Karena pada waktu yang relatif singkat
tidak akan ada penambahan pesaing baru. Pada jangka pendek, keuntungan maksimum
dicapai saat MR = MC sedangkan harga permintaan lebih besar dari biaya
rata-rata. Segi empat PABC menunjukkan jumlah keuntungan maksimum yang daapat
dinikmati oleh perusahaan.
Sedangkan besarnya kerugian yang
diderita digambarkan oleh kotak PABC di bawah. Kerugian yang diderita adalah
kelebihan biaya yang dikeluarkan atau biaya total terhadap pendapatan. Kerugian
dapat diminimumkan saat MR=MC. Dalam jangka panjang, akan semakin banyak
perusahaan yang masuk ke pasar menjadi saingan dari perusahaan-perusahaan
pendahulunya. Akibatnya, setiap perusahaan akan menghadapi permintaan yang
semakin sedikit pada berbagai tingkat harga.
Tindakan Non Harga Pasar Tindakan
non harga adalah usaha-usaha di luar perubahan harga yang dilakukan oleh
perusahaan untuk menarik lebih banyak pembeli barang yang diproduksinya.
Tindakan
non harga dapat dibedakan menjadi dua jenis :
ü Diferensiasi produksi, yaitu
menciptakan barang sejenis tetapi berbeda coraknya dengan
perusahaan-perusahaan lain.
ü Iklan dan berbagai bentuk promosi
penjualan
Jadi Pasar monopolistic pasar yang
memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga walaupun pengaruhnya tidak sebesar
produsen dari monopoli atau oligopoly, kemampuan ini berasal dari sifat barang
yang di inginkan karena perbedaan dan cirri khas dari suatu barang yang di
hasilkan, konsumen tidak akan mudah berpindah ke merek lain.
Pada pasar ini harga bukan lah
factor yang bias mendongkrak penjualan, bagaimanapun juga pasar ini mampu
menciptakan citra yang baik di dalam benak masyarakat sehingga membuat pembeli
mau membeli produk tsb, oleh karena itu pasar ini aktif mempromosikan produk
sekaligus menjaga. Dalam pasar persaingan monopolistik, koperasi punya peluang
untuk bersaing dalam harga dan produk karena setiap penjual bisa menentukan
harga (walaupun tidak sebanyak pengusaha monopolis) sehingga kurva permintaan
yang dihadapinya elastis tidak sempurna (tidak horisontal seperti di pasar
persaingan sempurna), dan diferensiasi produk (atau produk non homogen) dalam
hal kualitas, iklan, lokasi, pengepakan, dan lain-lain.
Dalam persaingan produk, setiap
penjual mencoba membuat produknya berbeda sedikit dibandingkan barang buatan
perusahaan lain. Oleh karena itu, setiap penjual bisa berperilaku sebagai
monopolistik kecil. Jika koperasi menaikkan harga jualnya sedikit lebih mahal
dibandingkan harga jual dari pesaingnya, maka tidak aka ada perpindahan konsumen
secara total dari koperasi ke pesaingnya
3.2. Pasar Oligopoly
Pasar Oligopoly adalah struktur
pasar di mana hanya ada beberapa perusahaan yang menguasai pasar, baik secara
individu maupun yang secara diam-diam bekerja sama. Karena jumlah penjual
sedikit, maka selalu ada hambatan untuk memasuki pasar. Penetapan harga oleh
penjual harus dipertimbangkan oleh pesaing-pesaing lain.
Dengan kata lain, reaksi pesaing
terhadap keputusan harga dan output adalah paling penting dalam pasar
oligopoli. Di Indonesia, dewasa ini banyak koperasi di pasar-pasar lokal yang
telah berintegrasi vertikal, yang menandakan bahwa banyak koperasi di Indonesia
beroperasi di dalam pasar oligopoli, yakni struktur pasar dengan jumlah penjual
yang sedikit. Integrasi vertikal yang dilaksanakan oleh banyak koperasi
disamping sebagai upaya meningkatkan efisiensi, juga untuk menghindari
persaingan yang ketat antar penjual.
Dalam struktur pasar seperti ini,
jika koperasi menjual produknya yang homogen ke para anggota dengan harga yang
lebih murah dari pesaing-pesaingnya, maka pesaing-pesaingnya segera
meresponsnya dengan tindakan yang sama, yakni menurunkan harga, yang
memunculkan perang harga. Jika proses ini terus berlangsung, koperasi yang
kondisi keuangannya lemah akan tersingkir dari pasar strategi yang dapat
dilakukan oleh koperasi untuk bisa bertahan di pasar dengan struktur oligopili
adalah strategi harga dan non-harga.
Dalam strategi harga,pasar ada
empat pilihan:
a) melakukan kebijakan harga aktif,
yakni menerapkan harga (secara perlahan) dibawah harga pesaingnya;
b) kebijakan harga sama dengan
pesaingnya;
c) kebijakan harga pasif yakni
mengikuti pemimpin harga; dan
d) kebijakan harga penjarah. Strategi
harga mana yang dipilih oleh koperasi sangat tergantung pada apakah koperasi
memiliki kemampuan yang sama atau lebih kuat atau lebih rendah dari pesaingnya.
Untuk meningkatkan penjualan tanpa
mengakibatkan perang harga, masih menurut mereka, koperasi dapat mengadakan
pembedaan produk (dalam mutu atau bentuk) dengan pesaing-pesaingnya dan .advertensi
yang memungkinkan koperasi menjual dalam jumlah yang lebih besar dengan harga
yang sama atau dengan harga yang sedikit lebih rendah tanpa menimbulkan perang
harga.
Kemampuan pesaing oligopolistik
menyingkirkan koperasi dengan perang harga sangat tergantung pada faktor-faktor
berikut.
Pertama, perbedaan keunggulan biaya. Jika
biaya produksi dari koperasi lebih rendah dibandingkan dengan
pesaing-pesaingnya, koperasi bisa bertahan di pasar.
Kedua, posisi likuiditas dari pesaing.
Jika pesaing memiliki dana yang besar yang cukup untuk melakukan perang harga
dengan penerapan harga yang lebih ekstrem (harga predator), maka
koperasi bisa tergusur dari pasar karena tidak mampu terus menerus menurunkan
harga.
Ketiga, keinginan para Pengusaha dalm
memaksimalkan produksi dan melakukan effesiensi biaya produksi.
Struktur pasar atau industri
oligopoly (oligopoly) ialah pasar (industri) yang terdiri dari hanya sedikit
perusahaan (produsen). Setiap perusahaan memiliki kekuatan (cukup) besar untuk
memengaruhi harga pasar. Produk dapat homogeny atau terdiferensiasi. Perilaku
setiap perusahaan akan memengaruhi perilaku perusahaan lainnya dalam
industry.
Struktur pasar oligopoly sering kali
terlacak sebagai akibat adanya halangan suatu halangan masuk tertentu, seperti
economies of scale, larangan legal, merek yang kuat melalui iklan
bertahun-tahun, atau biasa juga kendali atas adanya sumberdaya penting.Dari definisi di atas, kondisi
pasar oligopoly mendekati pasar monopoli. Contoh industry mobil.
a.
Ciri-ciri
pasar oligopoli :
1) Hanya ada beberapa perusahaan saja
yang memproduksi barang-barang manufaktur untuk keperluan masyarakat.
2) Produk yang dijual bersifat homogen
atau variasi dari jenis merk yang sama.
3) Secara teknologi kedudukan oligopoli
dapat juga timbul, jika sebuah industri atau perusahaan memiliki tingkat
teknologi yang lebih canggih dibandingkan dengan perusahaan yang lain.
Oligopoli juga dapat ditimbulkan
oleh adanya merger atau penyatuan antara beberapa perusahaan besar sehingga
mereka dapat memadukan modal, teknologi, faktor produksi danpasar yang dapat
lebih mereka kuasai.
1) Perusahaan yang tergabung dalam
oligopoli lazimnya mempunyai saling ketergantungan satu sarna lain.
2)
Perusahaan
oligopoli lazimnya saling bersaing bukan dalam harga tetapi lebih pada persaingan
dalam kampanye komoditi yang mereka jual melalui iklan, promosi, atau melalui
diferensiasi jenis barang yang mereka jual.
b. Sifat-sifat oligopoly
1) Harga produk relative sama
2) Perbedaan produk merupakan kunci
sukses
3) Sulit masuk pasar, karena butuh
sumber daya yang cukup besar
4) Perubahan harga akan di ikuti
perusahaan lainnya
c.
Karakteristik
Pasar Oligopoly
1) Hanya sedikit perusahaan dalam
industry (few number of firms)
2) Produknya homogen atau
terdiferensiasi (homogen or differentiated product)
3) Pengambilan keputusan yang saling
mempengaruhi (Interdependence Decisions)
4) Kompetisi non harga
d. Faktor-faktor Penyebab terbentuknya
Pasar Oligopoli
1)
Efisiensi
Skala Besar
Dalam dunia nyata,
perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam industri mobil, semen, kertas, pupuk,
dan peralatan mesin, umumnya berstruktur oligopoly. Tekhnologi padat modal (capital
intensive) yang dibutuhkan dalam proses produksi menyebabkan efisiensi
(biaya rata-rata minimum) baru tercapai bila output diproduksi dalamskala
sangat besar. Keadaan diatas merupaka hambatan untuk masuk (barriers to
entry) bagi perusahaan pesaing. Tidak mengherankan jika dalam pasar
oligopoly hanya terdapat sedikit produsen.
2) Kompleksitas Manajemen
Berbeda dengan tiga struktur pasar
lainnya (persaingan sempurna, monopoli,dan pasar monopolistik), struktur pasar
oligopoli ditandai dengan kompetisi harga dan non harga. Perusahaan juga harus
cermat memperhitungkan setiap keputusan agar tidak menimbulkan reaksi yang
merugikan dari perusahaan pesaing.
Karena dalam industri oligopoli,
kemampuan keungan yang besar saja tidak cukup sebagai modal untuk bertahan
dalam industri. Perusahaan juga harus mempunyai kemampuan manajemen yang sangat
baik agar mampu bertahan dalam struktur industry yang persaingannya lebih
kompleks. Tidak banyak perusahaan yang memilki kemampuan tersebut, sehingga
dalam pasar oligopoli akhirnya hanya terdapat sedikit produsen.
3) Keseimbangan Oligopoly
Perusahaan yang bergerakdalam pasar
oligopoly disebut oligopolis (oligopolist). Sebagai produsen, keseimbangan
terjadi bilalaba maksimum tercapai. Analisis keseimbangan oligopoly tidak
menekankan dimensi waktu, melainkan kompetisi. Perusahaan seimbang atau tidak
bukan saja dilihat dari kemampuan mengatur output dan harga,
tetapi juga kemampuan memprediksi prilaku pesaing.
Karena itu oligopolies akan mencapai
keseimbangan jika perusahaan dapat melakukan apa yang dapay dilakukan dan tidak
mempunyai alasan lagi untuk mengubah jumlah output dan harga.
Demikian juga dengan para pesaing. Begitu kompleksnya situasi dalam pasar oligopoly,
sehingga para ekonomi mengembangkan beberapa modeluntuk menganalisi perilaku
oligopolis. Sayangnya, tidak ada satupun model yang dapat diterima secara umum
sebagai model terbaik.
e.
Berbagai
model yang terdapat di oligopoly:
1) Kartel
2) Kepemimpinan harga
3) Teori permainan
4) Kurva permintaan patah
f. Perbandigan antara oligopoly dengan
pasar lainnya :
1) Harga biasanya lebih tinggi dalam
oligopoly
2) Laba lebih tinggi dalam oligopoly
g. Dampak negatif oligopi terhadap
perekonomian:
1) Keuntungan yang yang terlalu besar bagi
produsen dalam jangka panjang
2) Timbul inifisiensi produksi
3) Eksploitasi terhadap konsumen dan
karyawan perusahaan
4) Harga tinggi yang relatif stabil
(sulit turun) menunjang inflasi yang kronis
5) Kebijakan pemerintah dalam mengatasi
oligopoli
6) Pemerintah mempermudah masuknya
perusahaan baru untuk masuk kepasar untuk menciptakan persaingan
7) Diberlakukannya undang-undang anti
kerja sama antar produsen.
Dalam pasar oligopoli, setiap
perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan
pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk
pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru,
perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan
konsumen dari pesaing mereka.
Praktek oligopoli umumnya dilakukan
sebagai salah satu upaya untuk menahan perusahaan-perusahaan potensial untuk
masuk kedalam pasar, dan juga perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli sebagai
salah satu usaha untuk menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum dengan
menetapkan harga jual terbatas, sehingga menyebabkan kompetisi harga diantara
pelaku usaha yang melakukan praktek oligopoli menjadi tidak ada.
Struktur pasar oligopoli umumnya
terbentuk pada industri-industri yang memiliki capital intensive yang tinggi,
seperti, industri semen, industri mobil, dan industri kertas.
Jika terdapat beberapa perusahaan
yang menjadi pemegang monopoli maka perusahaan-perusahaan ini berada dalam
keadaan yang disebut oligopoli.
Suatu struktur pasar yang lebih
mendekati kenyataan adalah bahwastruktur pasar umumnya selalu berbentuk pasar
oligopoli atau persaingan yang monopolistik. Keadaan ini merupakan semacam
bentuk campuran antara persaingan bebas yang sarna sekali sempuma dengan
monopoli yang sama sekali mumi. Bahkan dapat dikatakan bahwa 80 % kehidupan
nyata dalam perilaku ekonomi masyarakat sepenuhnya berada dalam naungan dan
kondisikondisi pasar yang bersifat oligopolistik atau persaingan monopolistik.
3.3. Pasar Monopoli
Monopoli adalah struktur pasar yang
dicirikan dengan penjual tunggal dari sebuah produk yang sangat didiferensiasi.
Karena sebuah perusahaan monopoli adalah penyedia satu-satunya untuk sebuah
komoditas yang diinginkan, perusahaan monopoli itu adalah industri itu sendiri.
Produsen setiap produk harus bersaing memperebutkan pangsa pasar dari pembelian
konsumen, tetapi perusahaan monopoli tidak menghadapi persaingan yang efektif
untuk penjualan produknya baik dari pesaing yang ada maupun yang potensial. Ini
memungkinkan perusahaan monopoli tersebut untuk menentukan harga dan keluaran
secara bersamaan untuk perusahaan (dan untuk industri yang bersangkutan).
Hambatan masuk atau keluar yang besar seringkali merintangi para pendatang
potensial dan menawarkan kesempatan untuk memperoleh laba ekonomi, bahkan dalam
jangka panjang, baik kepada perusahaan monopoli yang efisien maupun yang tidak
efisien.
a. Faktor-Faktor Yang Menentukan
Tingkat Persaingan
Dua kondisi kunci menentukan tingkat
persaingan di satu pasar tertentu : jumlah dan ukuran relative pembeli dan penjual
dipasar tertentu, dan sampai sejauh mana produk tersebut distandarisasi.
Faktor-faktor ini pada gilirannya dipengaruhi oleh sifat produk dan system
produksi, ruang lingkup pendatang potensial dan karakteristik pembeli.
Hubungan-hubungan ini dijabarkan dalam bagian-bagian berikut ini.
b. Pengaruh Karakteristik Produk
Terhadap Struktur Pasar
Tersedianya barang pengganti yang
baik untuk sebuah produk akan meningkatkan derajat persaingan dalam pasar untuk
produk itu. Untuk mengilustrasikan jasa kereta api diantara dua titik umumnya
hanya ditawarkan oleh satu kereta api. Tetapi jasa transportasi lainnya
tersedia pula dari beberapa sumber, dan kereta api bersaing dengan jalur bis,
perusahaan truk, angkutan air, pesawat udara dan mobil pribadi. Kemampuan subtitusi
diantara cara-cara transportasi ini untuk jasa kereta api meningkatkan
persaingan dalam pasar jasa transportasi.
Adalah penting untuk disadari bahwa
struktur pasar tidak bersifat statis. Di abad 1800-an dan awal 1900-an kereta
api hanya menghadapi sangat sedikit persaingan. Karena itu kereta api dapat
mengenakan harga yang sangat tinggi dan memperoleh laba monopoli. Karena
eksploitasi ini dikeluarkan undang-undang yang memberikan kewenangan kepada
public untuk mengatur tarif angkutan kereta api.
Perusahaan-perusahaan lain didorong
oleh laba perusahaan kereta api untuk mengembangkan system jasa transportasi
yang bersaing yang pada akhir mengarah pada struktur pasar yang jauh lebih
bersaing. Saat ini, hanya sedikit orang yang berargumentasi bahwa kereta api
memiliki kekuatan monopoli yang berarti, dan peraturan public untuk kereta api
dikurangi untuk mengakui fakta ini.
Karakteristik fisik dari sebuah
produk dapat juga mempengaruhi struktur persaingan dari pasarnya. Rasio yang
rendah antara biaya distribusi dengan biaya total, misalnya, cenderung
meningkatkan persaingan dan memperluas wilayah geografis dimana sebuah produsen
tertentu dapat bersaing. Sifat produk yang mudah rusak menghasilkan pengaruh
yang berlawanan. Jadi dalam mempertimbangakan tingkat persaingan untuk sebuah
produk, sifat nasional, regional dan local dari sebuah pasar harus
dipertimbangkan.
c. Pengaruh Karakteristik Produk
Terhadap Persaingan
Ketika
skala efisien minimum adalah besar dalam kaitannya dengan keseluruhan keluaran
industri, hanya sedikit perusahaan yang mampu memperoleh ukuran keluaran yang
diperlukan untuk efisiensi yang produktif. Dalam situasi seperti itu, tekanan
persaingan hanya memungkinkan beberapa perusahaan untuk bertahan dalam sebuah
industri.
Sebaliknya
ketika skala efisien minimum adalah kecil dalam hubungannya dengan keluaran
keseluruhan industri, banyak perusahaan akan mampu mencapai keluaran yang
diperlukan untuk operasi yang efisien. Dengan mempertahankan semua semua
lainnya tetap sama, persaingan cenderung paling ketat ketika terdapat banyak
pesaing yang efisien di pasar, daripada ketika hanya terdapat sedikit pesaing.
Hal
ini terutama benar ketika perusahaan yang lebih kecil dari skala efisien
minimum menghadapi biaya produksi yang cukup jauh lebih tinggi dan ketika
konstruksi pabrik skala efisien minimum memerlukan komitmen hanya pada sumber
daya yang tidak terlalu banyak atau ketika perusahaan-perusahaan yang lebih
kecil tidak menghadapi kerugian dalam bidang produksi, skala ekonomi hanya
memiliki sedikit pengaruh atau tidak berpengaruh terhadap potensi persaingan
dari perusahaan-perusahaan baru atau pendatang.
d. Pengaruh Kondisi Masuk dan ke Luar
Terhadap Persaingan
Mempertahankan
laba yang diatas normal atau inefisiensi produksi dari sebuah perusahaan
monopoli dalam jangka panjang memerlukan hambatan yang berarti terhadap
masuknya perusahaan baru, mobilitas dalam industri, dan hambatan untuk ke luar
dari industri.
Hambatan
masuk adalah setiap faktor atau karakteristik industri yang menciptakan
keuntungan bagi perusahaan-perusahaan yang ada dibandingkan para pendatang
baru. Hak-hak hokum seperti paten dan lisensi dapat menyajikan hambatan yang
kuat terhadap para pendatang baru dalam industri farmasi, televisi kabel,
penyiaran televisi dan radio dan di industri-industri lainnya.
Faktor
– faktor lainnya kadang - kadang menciptakan hambatan masukan, termasuk skala
ekonomi yang cukup besar, ruang lingkup ekonomi, modal yang besar atau
persyaratan tenaga kerja terlatihdan ikatan dengan loyalitas konsumen yang
diciptakan melalui periklanan dan alat-alat lainnya.
Faktor - faktor yang menciptakan hambatan masuk kadang - kadang menghasilkan keuntungan kompensasi bagi para konsumen. Walaupun paten dapat mengarah pada laba monopoli bagi perusahaan yang menemukan, paten juga dapat mendorong pengembangan produk atau proses baru yang bernilai. Walaupun perusahaan-perusahaan terkemuka yang sangat efisien atau inovatif menyulitkan bagi perusahaan-perusahaan baru untuk memasuki pasar dan bagi perusahaan-perusahaan yang tidak memimpin untuk berkembang, mereka juga memiliki pengaruh yang menguntungkan berupa menurunkan harga industri dan meningkatkan mutu produk. Karena itu evaluasi yang lengkap terhadap pengaruh ekonomi dari hambatan masuk melibatkan pertimbangan baik terhadap biaya maupun manfaat.
Sementara
hambatan masuk memiliki potensi untuk merintangi persaingan dengan mempersulit
pemasukan baru atau pertumbuhan, kekuatan-kekuatan persaingan dapat juga
diturunkan melalui hambatan ke luar. Hambatan ke Luar adalah setiap batasan terhadap
kemampuan perusahaan-perusahaan yang ada untuk menyebarkan ulang aktiva mereka
dari satu industri atau lini lainnya. Selama akhir dasawarsa 1980-an, misalnya,
beberapa pemerintah Negara bagian Amerika Serikat memulai diberlakukannya
ketentuan hokum yang merintangi penutupan pabrik oleh perusahaan-perusahaan
besar dalam industri baja, kaca, mobil dan industri-industri lainnya. Dengan
mengenakan denda atau pajak yang sangat besar atau mengharuskan pengeluaran
yang cukup besar untuk pelatihan ulang pekerja, peraturan-peraturan ini
menciptakan hambatan keluar yang berarti.
Dengan
merintangi penyebaran ulang aktiva yang umum dalam setiap lingkungan yang
bersaing ketat, hambatan ke luar dapat secara dramatis meningkatkan baik biaya
maupun resiko menjalankan bisnis. Jadi, sekalipun kita jelas dapat bersimpati
dengan penyesuaian yang sulit yang dihadapi baik oleh para individu maupun
perushaan yang dipengaruhi oleh penutupan pabrik, tindakan pemerintah yang
menciptakan hambatan ke luar dapat memiliki pengaruh yang tidak diinginkan
berupa rintangan terhadap pengembangan industri dan persaingan pasar.
e. Pengaruh Pembeli terhadap Persaingan
Tingkap
persaingan dalam sebuah pasar dipengaruhi oleh para pembeli di samping para
penjual. Jika hanya terdapat sedikit pembeli, akan terdapat lebih sedikit
persaingan daripada jika terdapat banyak pembeli. Monopsoni, sebuah pasar
dengan hanya ada satu pembeli, terjadi ketika satu perusahaan mendominasi pasar
tenaga kerja local, ketika sebuah pabrik makanan atau daging mendominasi pasar
pertanian local dalam pengadaan kontrak pertahanan dengan pemerintah dan dalam
pasar perantara untuk beberapa barang konsumen yang tahan lama, seperti alat
rumah tangga yang dijual melalui jaringan eceran yang besar.
Monopsoni
lebih umum dalam pasar factor masukan daripada dalam pasar untuk permintaan
akhir. Dalam bentuk efisiensi ekonomi, monopsoni sama sekali tidak berbahaya
dan kadang-kadang bahkan dapat menguntungkan, dalam pasar dimana pembeli
monopsoni menghadapi sebuah monopoli atau hanya beberapa penjual. Misalnya
mempertimbangkan kasus kota dimana satu-satunya tempat kerja untuk para tenaga
kerja tidak terlatih. Pabrik tersebut merupakan sebuah monopsoni karena ia
adalah satu-satunya pembeli tenaga kerja dan ia dapat menggunakan kekuasaannya
untuk menurunkan tariff upah sampai dibawah tingkat persaingan. Tetapi jika
para pekerja mengorganisasikan sebuah serikat kerja untuk melakukan penawaran
bersama dengan majikan mereka, penjual tenaga kerja yang monopoli akan tercipta
dan dapat mengimbangi kekuasaan monopsoni majikan tersebut dan meningkatkan
tariff upah kea rah ketentuan pasar yang bersaing. Monopsoni tidak hanya dapat
diterima dalam situasi seperti ini, tetapi kadang-kadang didorong oleh
kebijakan publik.
4.
Persaingan
Murni
Karakteristik pasar yang dijabarkan
dalam bagian sebelumnya sangat menentukan tingakat persaingan di pasar untuk
setiap barang atau jasa. Dalam bagian ini kami akan membahas persaingan murni
secara lebih rinci ; struktur pasar monopoli dibahas dalam bagian berikutnya.
Persaingan murni terjadi ketika para
produsen individual di pasar tidak memiliki pengaruh atas harga; mereka adalah
para pengambil harga sebagaimana diperbandingkan dengan penentu harga. Tidak
adanya pengaruh terhadap harga ini memerlukan kondisi berikut ini :
a. Sejumlah besar pembeli dan penjual.
Setiap perusahaan dalam industri memproduksi sebagian kecil dari keluaran
industri dan setiap pelanggan hanya membeli sebagian kecil dari produk total.
b. Homogenitas produk. Keluaran setiap
perusahaan dipandang oleh para pelanggan sebagai prudk yang pada dasarnya sama
dengan keluaran setiap perusahaan lainnya dalam industri tersebut.
c. Kebebasan masuk dan ke luar.
Perusahaan-perusahaan tidak dibatasi untuk memasuki atau meninggalkan industri.
d. Penyebaran informasi sempurna.
Informasi tentang biaya, harga dan mutu produk diketahui oleh semua pembeli dan
semua penjual di pasar.
Keempat kondisi dasar ini, yang diperlukan untuk keberadaan sebuah struktur pasar yang bersaing murni merupakan persayaratan yang terlalu membatasi untuk benar-benar terdapat dalam pasar-pasar actual. Walaupun pasar surat berharga dan barang-barang komoditas mendekati pasar ideal yang bersaing sempurna, ketidaksempurnaan pun terdapat dipasar-pasar ini. Misalnya akuisisi sebagian besar surat berharga sebuah perusahaan oleh “para pemburu” perusahaan jelas mempengaruhi harga pasar dari saham dan obligasi perusahaan tersebut, setidaknya dalam jangka pendek.
Walaupun demikian beberapa
perusahaan harus mengambil keputusan-keputusan harga tanpa pengendalian apapun
terhadap harga dan penelitian terhadap struktur pasar yang bersaing sempurna
memberikan gagasan tentang keputusan-keputusan penetapan harga ini. Yang lebih
penting lagi, pemahaman yang jelas tentang persaingan murni memberikan titik
rujukan untuk menganalisis struktur pasar yang lebih umum ditemui berupa
persaingan monopolistis dan oligopoli.
5. Penentuan Harga Pasar
Harga untuk sebuah industri yang
bersaing ditentukan oleh penawaran dan permintaan agregat;
perusahaan-perusahaan individual tidak memiliki pengendalian terhadap biaya.
Kurva permintaan industri total untuk produk mencerminkan gabungan jumlah yang
akan dibeli oleh para pembeli individual setiap harga; kurva penawaran industri
mencerminkan gabungan jumlah yang rela ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan
individual diberbagai harga. Titik potong dari kurva penawaran dan penawaran
industri tersebut menentukan harga pasar.
C.
Data
Perekonomian Nasional
1.
Pengertian
Pendapatan Nasional
Salah satu indikator
penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu negara dalam suatu periode
tertentu adalah data Produk Domestik Bruto (PDB), baik atas dasar harga berlaku
maupun atas dasar harga konstan. PDB pada dasarnya merupakan jumlah nilai
tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu negara tertentu,
atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh
unit ekonomi. PDB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang
dan jasa yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada setiap tahun,
sedangkan PDB atas dasar harga konstan menunjukkan nilai tambah barang dan jasa
tersebut yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada satu tahun tertentu
sebagai dasar.
PDB atas dasar harga berlaku dapat digunakan untuk melihat pergeseran dan struktur ekonomi, sedang harga konstan digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun.
Dari data PDB dapat
juga diturunkan beberapa indikator ekonomi penting lainnya, seperti :
a.
Produk
Nasional Bruto
yaitu PDB ditambah
dengan pendapatan neto dari luar negeri. Pendapatan neto itu sendiri merupakan
pendapatan atas faktor produksi (tenaga kerja dan modal) milik penduduk
Indonesia yang diterima dari luar negeri dikurangi dengan pendapatan yang sama
milik penduduk asing yang diperoleh di Indonesia.
b.
Produk
Nasional Neto atas dasar harga pasar
yaitu PDB dikurangi
dengan seluruh penyusutan atas barang-barang modal tetap yang digunakan dalam
proses produksi selama setahun.
c.
Produk
Nasional Neto atas dasar biaya faktor produksi yaitu
produk nasional neto
atas dasar harga pasar dikurangi dengan pajak tidak langsung neto. Pajak tidak
langsung neto merupakan pajak tidak langsung yang dipungut pemerintah dikurangi
dengan subsidi yang diberikan oleh pemerintah. Baik pajak tidak langsung maupun
subsidi, kedua-duanya dikenakan terhadap barang dan jasa yang diproduksi atau
dijual. Pajak tidak langsung bersifat menaikkan harga jual sedangkan subsidi
sebaliknya. Selanjutnya, produk nasional neto atas dasar biaya faktor produksi
disebut sebagai Pendapatan Nasional.
d.
Angka-angka
per kapita
yaitu ukuran-ukuran
indikator ekonomi sebagaimana diuraikan di atas dibagi dengan jumlah penduduk
pertengahan tahun.
2.
Kegunaan Statistik Pendapatan Nasional
Data pendapatan
nasional adalah salah satu indikator makro yang dapat menunjukkan kondisi perekonomian
nasional setiap tahun. Manfaat yang dapat diperoleh dari data ini antara lain
adalah :
1)
PDB harga berlaku nominal menunjukkan kemampuan sumber
daya ekonomi yang dihasilkan oleh suatu negara. Nilai PDB yang besar
menunjukkan sumber daya ekonomi yang besar, begitu juga sebaliknya.
2)
PNB harga berlaku menunjukkan pendapatan yang
memungkinkan untuk dinikmati oleh penduduk suatu negara.
3)
PDB harga konstan (riil) dapat digunakan untuk
menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan atau setipa sektor dari
tahun ke tahun.
4)
Distribusi PDB harga berlaku menurut sektor menunjukkan
struktur perekonomian atau peranan setiap sektor ekonomi dalam suatu negara.
Sektor-sektor ekonomi yang mempunyai peran besar menunjukkan basis perekonomian
suatu negara.
5)
PDB harga berlaku menurut penggunaan menunjukkan produk
barang dan jasa digunakan untuk tujuan konsumsi, investasi dan diperdagangkan
dengan pihak luar negeri.
6)
Distribusi PDB menurut penggunaan menunjukkan peranan
kelembagaan dalam menggunakan barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai
sektor ekonomi.
7)
PDB penggunaan atas dasar harga konstan bermanfaat
untuk mengukur laju pertumbuhan konsumsi, investasi dan perdagangan luar
negeri.
8)
PDB dan PNB per kapita atas dasar harga berlaku
menunjukkan nilai PDB dan PNB per kepala atau per satu orang penduduk.
9)
PDB dan PNB per kapita atas dasar harga konstan berguna
untuk mengetahui pertumbuhan nyata ekonomi per kapita penduduk suatu negara.
3.
Konsep
Dan Definisi PDB Pengeluaran
a.
Pengeluaran
Konsumsi Rumah Tangga
Pengeluaran konsumsi
rumah tangga (PKRT) merupakan pengeluaran atas barang dan jasa oleh rumah
tangga untuk tujuan konsumsi. Dalam hal ini rumah tangga berfungsi sebagai
pengguna akhir (final demand)
dari berbagai jenis barang dan jasa yang tersedia dalam perekonomian. Rumah
tangga didefinisikan sebagai individu atau kelompok individu yang tinggal
bersama dalam suatu bangunan tempat tinggal. Mereka mengumpulkan pendapatan,
memiliki harta dan kewajiban, serta mengkonsumsi barang dan jasa secara
bersama-sama utamanya kelompok makanan dan perumahan (UN, 1993).
b.
Pengeluaran
Konsumsi Pemerintah
Pengeluaran Konsumsi
Pemerintah adalah nilai seluruh jenis output pemerintah dikurangi nilai output
untuk pembentukan modal sendiri dikurangi nilai penjualan barang/jasa (baik
yang harganya signifikan dan tdk signifikan secara ekonomi) ditambah nilai barang/jasa yang dibeli
dari produsen pasar untuk diberikan pada RT secara gratis atau dengan harga
yang tidak signifikan secara ekonomi (social transfer in kind-purchased market
production).
c.
Pembentukan
Modal Tetap Bruto
Secara garis besar
PMTB didefinisikan sebagai pengeluaran unit produksi untuk menambah aset tetap
dikurangi dengan pengurangan aset tetap bekas. Penambahan barang modal meliputi
pengadaan, pembuatan, pembelian barang modal baru dari dalam negeri dan barang
modal baru maupun bekas dari luar negeri (termasuk perbaikan besar,
transfer atau barter barang modal). Pengurangan barang modal meliputi penjualan
barang modal (termasuk barang modal yang ditransfer atau barter kepada pihak
lain).
Disebut sebagai
pembentukan modal tetap bruto karena menggambarkan penambahan serta pengurangan
barang modal pada periode tertentu. Barang modal mempunyai usia pakai lebih
dari satu tahun serta akan mengalami penyusutan. Istilah ”bruto” mengindikasikan
bahwa didalamnya masih mengandung unsur penyusutan. Penyusutan atau konsumsi
barang modal (Consumption of
Fixed Capital) menggambarkan penurunan nilai barang modal yang
digunakan pada proses produksi secara normal selama satu periode.
d.
Inventori
Inventori adalah
persediaan yang dikuasai oleh unit yang menghasilkan untuk digunakan dalam
proses lebih lanjut, dijual, atau diberikan pada pihak lain, atau digunakan
dengan cara lain. Merupakan persediaan yang berasal dari pihak lain, yang akan
digunakan sebagai input antara atau dijual kembali tanpa mengalami proses lebih
lanjut.
e.
Ekspor
- Impor
Secara umum, konsep
ekspor-impor luar negeri yang digunakan dalam penyusunan PDB/PDRB Penggunaan
mengacu pada System of National Accounts (SNA) 1993.
Dalam SNA 1993, transaksi ekspor-impor barang luar negeri dalam komponen PDRB
Penggunaan Provinsi merupakan salah satu bentuk transaksi internasional antara
pelaku ekonomi yang merupakan residen suatu wilayah Provinsi terhadap pelaku
ekonomi luar negeri (non-resident).
Transaksi ekspor barang didefinisikan sebagai transaksi
perpindahan kepemilikan ekonomi (baik berupa penjualan, barter, hadiah ataupun
hibah) atas barang dari residen suatu wilayah Provinsi terhadap pelaku ekonomi
luar negeri (non-resident).
Sebaliknya, impor barang didefinisikan sebagai transaksi
perpindahan kepemilikan ekonomi (mencakup pembelian, barter, hadiah ataupun
hibah) atas barang dari pelaku ekonomi luar negeri (non-resident) terhadap residen suatu wilayah Provinsi.
4. Laporan Perekonomian Indonesia
tahun 2016
Laporan
Perekonomian Indonesia merupakan bentuk laporan pelaksanaan Tugas dan Wewenang
Bank Indonesia yang disampaikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan
Pemerintah pada setiap tahun merupakan pemenuhan amanat yang digariskan dalam
UU No.23 Tahun 1999 tentang BI sebagaimana telah diubah dengan UU No.3 Tahun
2004. Laporan ini merupakan salah satu wujud dari akuntabilitas dan
transparansi atas pelaksanaan tugas dan wewenang BI yang bertujuan mengevaluasi
perkembangan ekonomi dan keuangan Indonesia.
(http://www.bi.go.id/id/publikasi/laporan-tahunan/perekonomian/Default.aspx)
5.
Perkembangan Ekonomi Indonesia dan Dunia Triwulan
I Tahun 2017
Publikasi triwulan I
tahun 2017 ini memberikan gambaran dan analisa mengenai perkembangan ekonomi
dunia dan Indonesia hingga triwulan I tahun 2017. Dari sisi perekonomian dunia,
publikasi ini memuat perkembangan ekonomi Amerika Serikat dan negara-negara kawasan
Eropa, serta kondisi ekonomi regional Asia. Dari sisi perekonomian nasional,
publikasi ini membahas pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan I tahun 2017 dari
sisi moneter, fiskal, neraca perdagangan, perkembangan investasi dan kerja sama
internasional, industri dalam negeri, serta perekonomian daerah. Dalam
publikasi ini juga tersaji Policy Brief terkait kebijakan pemerintah dan
kondisi ekonomi terkini.
(https://www.bappenas.go.id/index.php?cID=8802)
REFERENSI :
Mankiw, N.G.
(2007), Macroeconomics, 6th edition, Worth Publishers.
Rahardja,
Pratama dan Mandala Manurung (2008), Teori Ekonomi Makro: Suatu Pengantar, edisi
keempat, Buku Seri Teori Ekonomi, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia.
Boediono (2001),
Ekonomi Makro, Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No. 2, edisi 4, BPFE
Yogyakarta.
Soediyono
(2000), Ekonomi Makro: Analisis IS-LM dan Permintaan-Penawaran Agregat, edisi
Millenium, Penerbit Liberty Yogyakarta.
SUMBER LAIN :
http://www.dosenpendidikan.com/pengertian-konsep-dan-model-ekonomi-makro-lengkap/
http://ekonominator.blogspot.co.id/search?q=Pasar+Sempurna
https://www.bps.go.id/subjek/view/id/11
https://www.bappenas.go.id/index.php?cID=8802
http://www.bi.go.id/id/publikasi/laporan-tahunan/perekonomian/Default.aspx
Terimkasih banyak pak, sangat bermanfaat!
BalasHapus