Modul
ini menjelaskanTentang Manajemen & Organisasi
Pengertian
dan Peranan Manajemen
Istilah manajemen memiliki banyak
pengertian. Pengertian manajemen menurut Daft (2003;4) yaitu : “Management
is the attainment of organizational goals in an effective and efficient manner
through planning organizing leading and controlling organizational recources.” Arti
dari pengertian manajemen diatas adalah, manajemen merupakan pencapaian tujuan
dengan cara yang efektif dan efisien melalui perencanaan
pengorganisasian pengarahan dan pengawasan sumber daya. Secara universal
manajemen diartikan sebagai penggunaan sumber daya organisasi untuk mencapai
sasaran dan kinerja yang tinggi dalam berbagai kegiatan organisasi profit
maupun non profit.
Selain kategori besar manajemen,
manajer pada berbagai tingkat hirarki memiliki peran manajerial yang berbeda.
Seorang peneliti. Henry Mintzberg, mengkategorikan peran seorang manajer dan
dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis utama, yaitu :
1) Peran Decisional, membutuhkan
manajer yang merencanakan strategi dan memanfaatkan sumber daya.
2) Peran Interpersonal, memerlukan
manajemen untuk mengarahkaan dan mengawasi karyawan dan organisasi.
3) Peran Informasi adalah, mereka
dimana para manajer memberikan dan mengirimkan informasi.
A. Manajemen
1.
Pengeertian Manajemen
Semua bentuk
organisasi dimana orang-orang bekerja bersama mencapai tujuan yang telah
ditetapkan, membutuhkan manajemen. Manajemen diperlukan organisasi agar usaha
pencapaian tujuan menjadi lebih mudah.
Secara
spesifik ada tiga alasan utama dibutuhkannya manajemen dalam organisasi, yaitu:
1) Mencapai
tujuan, manajemen mempermudah pencapaian tujuan organisasi dan pribadi.
2) Menjaga
keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling bertentangan, manajemen
menyeimbangkan tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan yang saling bertentangan di
antara pihak-pihak yang berkepentingan dalam organisasi (stakeholders) seperti
pemilik, karyawan, konsumen, pemasok dan lain-lain.
3) Mencapai
efisiensi dan efektifitas, efisiensi dan efektifitas merupakan ukuran prestasi
organisasi.
Menurut
Peter Drucker efisiensi adalah melakukan pekerjaan dengan benar (doing thing right) dan efektifitas adalah
melakukan pekerjaan yang benar (doing the right thing).
Efisiensi
merupakan kemampuan untuk melakukan pekerjaan dengan benar, berkaitan dengan
biaya-biaya yang ditimbulkan dalam melakukan aktivitas. Mengukur biaya dari
sumber daya yang diperlukan dalam rangka mencapai suatu tujuan. Sedangkan
efektivitas merupakan kemampuan memilih alat yang tepat untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan, berkaitan dengan melakukan pekerjaan yang seharusnya
dilakukan dan merupakan ukuran tentang pencapaian suatu tugas atau tujuan.
Sejauh mana tugas atau tujuan telah dicapai.
Yang dimaksud dengan Efisiensi adalah menyelesaikan pekerjaan dengan
usaha, biaya, atau pemborosan yang minimum. Jadi efisiensi adalah kemampuan untuk melakukan
pekerjaan dengan benar. Sedangkan Efektivitas adalah penyelesaian tugas-tugas yang
membantu pencapaian sasaran organisasi atau bisa juga dikatakan efektivitas adalah kemampuan untuk memilih tujuan
yang tepat/melakukan pekerjaan yang benar.
Sebagai ilustrasi
kita ambil contoh misalnya belakangan ini banyak manajer gagal memantau salah
satu hasil usaha yang sangat penting, yaitu efisiensi.
Sebagai contoh Kantor Pos Pusat di Jakarta untuk mencari paket kiriman yang
hilang dari Jakarta ke Surabaya melakukan 5 panggilan telpon dari divisi yang
terpisah ke kantor pos Surabaya. Hal ini jelas kurang efisien. Jalan keluar yang
terbaik adalah divisi pengiriman paket menelpon langsung siapa kurir yang
bertugas mengirimkan paket tersebut ke Surabaya. Akan tetapi efisiensi saja tidaklah cukup untuk memastikan
keberhasilan. Oleh karena itu, selain peduli dengan efisiensi, para manajer juga
harus berusaha untuk mencapai hasil yang efektif.
Selama bertahun-tahun perusahaan Chrysler Motor mengalami penurunan penjualan,
pangsa pasar dan keuntungannya, walaupun mobil-mobil yang dibuatnya sudah
sangat efisien. Kemudian
perusahaan tersebut melakukan inovasi baru dengan memproduksi mobil rancangan
pemenang lomba yang telah dirancang ulang, sehingga menarik minat pembeli.
Setelah itu Chrysler Motor mulai memperoleh kembali pangsa pasar dan
keuntungannya. Ini menunjukkan bahwa Chrysler Motor berusaha untuk efektivitas, yaitu
menyelesaikan tugas-tugas yang dapat menolong pencapaian sasaran organisasi.
Kerja merupakan
kegiatan yang menghasilkan nilai bagi orang lain maupun diri sendiri. Bekerja
dengan baik sehingga mampu memberikan kesejahteraan bagi masyarakat dan diri
sendiri mengarahkan organisasi terhadap kebutuhan manajemen.
Apakah Manajemen
itu ?
Begitu
luasnya pengertian manajemen sehingga tidak ada definisi yang secara konsisten
digunakan oleh semua orang. Dalam hal ini dua definisi manajemen dikemukan
sebagi berikut :
1. Mary Parker Follet,
manajemen merupakan seni (art) dalam meyelesaikan pekerjaan melalui
orang lain.
2. James AF Stoner,
manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasan usaha-usaha anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber
daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
3. Luther Gullick,
manajemen suatu ilmu (science).
4. James H. Donnelly Jr.; James
L. Gibson; dan Jhon M. Ivancevich, manajemen adalah proses dari seseorang
atau beberapa individu untuk mengkoordinasi kegiatan-kegiatan dari orang lain
untuk memperoleh hasil yang tidak dapat dilakukan seorang individu saja.
5. Karthryn M. Bartol dan David
C. Marten, manajemen adalah
proses untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan melakukan
kegiatan-kegiatan dari empat fungsi utama yaitu merencanakan (planning),
mengorganisasi (organizing), memimpin (leading), dan
mengendalikan (controlling).
6. Chuck Williams (2001),
manajemen adalah menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Jadi seorang
manajer bukanlah mengerjakan semua pekerjaan sendiri. Dia bekerja melalui
orang-orang yang memiliki kemampuan-kemampuan teknis di lapangan, tanpa
mengerjakan teknisnya (walaupun bukan berarti seorang manajer tidak memiliki
kemampuan teknis).
7. Murti Sumarni-John
Soeprihanto (1995), manajemen merupakan suatu proses yang terdiri atas
kegiatan-kegiatan mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengkoordinasian, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta
mencapai sasaran-sasaran melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber
daya yang lain. Pemanfaatan sumber daya-sumber daya lain dalam perusahaan
meliputi sumber daya bahan baku produksi, sumber keuangan, mesin-mesin, dan
cara yang digunakan dalam pemanfaatan yang efisien dan efektif.
Berdasarkan
uraian tersebut manajemen dapat diartikan sebagai bekerja dengan orang-orang
dengan memanfaatkan sumber daya-sumber daya organisasi untuk menentukan,
menginterpretasikan dan mencapai tujuan-tujuan melalui pelaksanaan atau proses
fungsi-fungsi POLC (Planning,
OrganizingLeading, Controlling).
2.
Latar Belakang Sejarah Manajemen
Bukti adanya praktik-praktik
manajemen adalah pembangunan piramida di Mesir, pembangunan tembok besar di
Cina. Lalu contoh manajemen lainnya adalah pada era 1400-an, di Venesia,
Italia, adanya pusat perdagangan di Benua Eropa. Ada dua peristiwa bersejarah
yang dapat dijadikan sebagai latar belakang dan sejarah manajemen, yaitu pada
tahun 1776, dimana Adam Smith menerbitkan bukunya yang berjudul The
Wealth of Nations, dimana dalam bukunya ia menggagas manfaat yang dapat
diperoleh masyarakat dan organisasi dari penerapan pembagian kerja (division
of labor). Peristiwa yang kedua yaitu, revolusi industri di Prancis yang
terjadi sekitar abad 18, dimana peran tenaga mesin telah menggantikan tenaga
manusia.
3.
Fungsi dan Proses manajemen
Aspek yang dikelola oleh manajemen
mencakup produksi, pemasaran, SDM dan keuangan , dan sumbr daya lainnya.
Fungsi-fungsi dasar manajemen dapat diringkas menjadi empat fungsi dasar
manajemen, yaitu :
a.
Perncanaan
Fungsi perencanaan mencakup,
penetapan sasaran, penetapan strategi, menyusun rencana untuk memadukan dan
mengkoordinasikan sejumlah kegiatan untuk mencapai sasaran.
b.
Pengorganisasian
Fungsi ini mencakup, apa yang harus
dilakukan, bagaimana cara melakukannya, siapa yang harus melakukannya, dan
siapa kepada siapa harus melapor.
c.
Memimpin
Tugas seorang manajer adalah bekerja
melalui orang lain. Fungsinya adalah mengarahkan dan memotivasi, memengaruhi
individu atau tim untuk bekerja sama, dan mencari komunikasi yang efektif untuk
menyelesaikan konflik.
d.
Mengendalikan
Fungsi ini menjamin sesuatu berjalan
sesuai dengan semestinya, dengan cara memantau dan menilai kinerja dengan
membandingkan kinerja aktual dengan sasaran yang telah ditetapkan.
Fungsi-fungsi manajemen diatas
bertujuan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan dalam organisasi.
Proses manajemen adalah serangkaian
kegiatan dan keputusan seorang manajer sewaktu merancang, mengatur,
mengorganisasi, memimpin, atau melaksanakan kegiatan usaha dan mengendalikan
usahanya.
4.
Manajer
Manajer adalah orang
yang bertanggung jawab atas hasil kerja orang-orang yang ada di dalam
organisasi. Manajer sebagai perencana, pengorganisasi, pemimpin dan pengendali
pelaksanaan aktivitas sehari-hari organisasi.
Stoner menyatakan
bahwa manajer adalah :
1) Manajer
bekerja dengan dan melalui orang lain.
2) Manajer
bertanggungjawab dan mempertanggungjawabkan.
3) Manajer
menyelaraskan tujuan yang saling bertentangan dan menentukan prioritas.
4) Manajer
harus berpikir secara analitis dan konseptual.
5) Manajer
adalah mediator.
6) Manajer
adalah politikus.
7) Manajer
adalah diplomat.
8) Manajer
adalah symbol.
9) Manajer
harus mampu mengambil keputusan yang sulit.
“Seorang
manajer yang efektif adalah seorang manajer yang mampu membuat suatu pekerjaan
terselesaikan dan menjaga tingkat kepuasan yang tinggi di tempat kerja.”
Pengamatan
menunjukkan bahwa manajer yang melaksanakan fungsi manajemen dengan baik adalah
seorang manajer yang lebih berhasil. Makin banyak waktu yang digunakan oleh
seorang manajer untuk merencana, semakin besar keuntungan yang diperoleh
perusahaan mereka, karena fungsi perencanaan memegang peranan penting dalam
keseluruhan fungsi manajemen.
5.
Tingkatan dan Tipe-tipe Manajer
Jenis manajer dalam
organisasi dapat diklasifikasikan berdasarkan dua bentuk, yang pertama Manajer
berdasarkan tingkatan manajemen dalam organisasi dan kedua berdasarkan lingkup
kegiatan organisasi yang berada di bawah tanggungjawabnya. Berdasarkan
tingkatan manajemen organisasi, manajer terdiri dari manajer puncak (top manager), manajer menengah (middle
manager), manajer bawah (lower manager atau first-line
manager), dan pemimpin kelompok (group leader).
Top manager
efektif adalah seorang
pemikir strategis yang berorientasi ke depan yang membuat banyak keputusan
dalam kondisi yang tidak pasti dan penuh persaingan. Manajer puncak ( chief
executive officer, chief operational officer, direktur utama, presiden
direktur, vice-president, president) terdiri dari kelompok yang relatif kecil ,
bertanggungjawab atas keseluruhan manajemen organisasi. Menetapkan kebijakan
operasional dan membimbing proses interaksi dengan lingkungan organisasi. Top
manager bertanggung jawab untuk menciptakan kondisi penting untuk perubahan,
membantu karyawan untuk bertanggung jawab kepada perusahaan, bertanggung jawab
untuk menciptakan budaya posistif organisasi melalui bahasa dan tindakan dan
bertanggung jawab mengamati lingkungan usahanya.
Middle manager
efektif adalah seorang yang
mampu mengembangkan dan menerapkan rencana kerja yang sesuai dengan tujuan dari
tingkatan yang lebih tinggi, berorientasi pada kelompok dan bekerja sama serta
mengkoordinasi kegiatan antar unit dalam organisasi serta mampu menerapkan
perubahan atau strategi yang diciptakan oleh manajer puncak. Manajer menengah
(kepala, manajer divisi, manajer cabang, manajer pabrik, dekan).
First-Line
Manager efektif adalah
seseorang yang mampu mengelola kinerja satu unit kerja yang dapat menyelesaikan
tugas dan tanggungjawab jangka pendek yang sesuai dengan rencana middle dan top
manager. Manajer lini pertama (supervisor atau pemimpin kelompok).
Pemimpin Kelompok adalah jenis pekerjaan manajemen yang
relatif baru yang dikembangkan semenjak perusahaan beralih kepada kelompok yang
mandiri. Pemimpin kelompok mengarahkan pekerjaan perorangan dan membantu
aktivitas kelompok ke arah pencapaian sasaran. Pemimpin kelompok juga membantu
kinerja kelompok, mengelola hubungan luar dan hubungan dalam kelompok.
Berdasarkan lingkup
kegiatan organisasi yang berada di bawah tanggung jawabnya, manajer terdiri
dari manajer fungsional dan manajer umum.
Manajer
fungsional yaitu manajer yang
bertanggung jawab atas satu bidang kegiatan tertentu seperti keuangan,
pemasaran, produksi, personalia, akuntansi atau penjualan.
Manajer umum membawahi semua kegiatan suatu
unit seperti sebuah cabang, perusahaan terpisah atau bagian operasional
terpisah yang memiliki bagian produksi, pemasaran,dan keuangan sendiri.
6.
Ciri-Ciri Manajer Profesional
Definisi sederhana tentang
profesional dapat diberlakukan pada profesi manajer. Pertama, seorang manajer
profesional adalah seorang yang hidup dari profesinya sebagai manajer, bukan
manajer amatiran atau bekerja sambilan. Kedua, seorang manajer profesional tentunya
diharapkan betul-betul melaksanakan tugasnya layaknya seorang profesional dalam
bidang lainnya dan mempunyai kemampuan dan pengetahuan yang tinggi untuk
mencapai keberhasilannya.
7.
Ketrampilan
Manajemen yang Dibutuhkan
Ketrampilan atau kemampuan yang harus
dimiliki seseorang untuk menjadi seorang manajer profesional ada 3, yaitu :
1) Kemampuan teknis
2) Kemampuan Interaksi Antar Manusia.
3) Kemampuan dalam Penetapan Visi,
Misi, dan Strategis.
8.
Fungsi Manajemen
Empat
fungsi manajemen sebagai tugas utama yang harus dilaksanakan seorang manajer
dalam mengelola organisasi untuk mencapai tujuan atau yang dikenal sebagai
proses manajemen adalah sebagai berikut :
a. Perencanaan (planning).
Proses
untuk menentukan tujuan yang akan dicapai serta langkah-langkah yang harus
diambil untuk mencapainya, meliputi penetapan sasaran, merumuskan tujuan,
menetapkan strategi, membuat strategi, dan mengembang-kan subrencana untuk
mengkoordinasikan kegiatan.
b. Pengorganisasian (organizing).
Proses
pemberian tugas, pengalokasian sumber daya serta pengaturan kegiatan secara
terkoordinir kepada setiap individu dan kelompok untuk menerapkan rencana yang
telah dibuat., meliputi penetapan dimana keputusan akan dibuat, siapa yang akan
melaksanakan tugas dan pekerjaan, serta siapa yang akan bekerja untuk siapa.
c. Memimpin (leading)
Proses
menumbuhkan semangat pada karyawan agar bekerja dengan baik dan membimbing
mereka untuk melaksanakan kegiatan yang sesuai rencana dalam rangka mencapai
tujuan, memberi inspirasi dan motivasi kepada karyawan untuk berusaha keras
mencapai sasaran organisasi.
d. Pengendalian (controlling).
Proses mengukur
kinerja, membandingkan antara hasil sesungguhnya dengan rencana yang telah
dibuat serta mengambil tindakan koreksi yan diperlukan.
Belakangan ini para
manajer mengubah cara mereka melaksanakan fungsi-fungsi manajemen. Perubahan
ini diwujudkan dalam perbedaan antara manajemen “lama” dan manajemen “baru”.
Manajer gaya lama menganggap diri mereka sebagai boss, sedangkan manajer gaya
baru menganggap diri mereka sebagai sponsor, pemimpin kelompok atau konsultan
internal. Beberapa perbedaan lainnya adalah manajer gaya lama mengambil
keputusannya sendiri, dan manajer gaya baru mendengarkan masukan dari orang
lain dalam pengambilan keputusan. Akibatnya manajer gaya lama bekerja lebih
lama sedangkan manajer gaya baru bekerja lebih mengutamakan hasil.
Perubahan-perubahan
dalam manajemen tersebut tidak membuat fungsi manajemen klasik menjadi kuno,
sehingga fungsi manajemen gabungan antara manajemen gaya baru dan gaya lama
adalah sebagai berikut :
1) Membuat
sesuatu terjadi (making things
happen)
2) Menghadapi
persaingan (meeting the
competition)
3) Mengorganisir
orang, proyek, dan proses (organizing
people, project, & process)
4) Memimpin (leading)
Fungsi-fungsi
tersebut tidak menggantikan fungsi yang lama, tetapi dibangun di atasnya.
Pertama, ‘membuat sesuatu terjadi’ merupakan gabungan dari fungsi merencanakan (planning) dan mengendalikan (controlling). Untuk ‘membuat
sesuatu terjadi’, kita harus merencanakan bagaimana mencapai sasaran yang kita
inginkan, mengelola informasi, dan mengendalikan kinerja serta melakukan
tindakan koreksi jika terjadi penyimpangan. Kedua, ‘menghadapi persaingan’
mencerminkan pentingnya adaptasi dan pembaharuan agar tetap bersaing di tengah
pasar global yang terus berkembang seperti saat ini. Ketiga, tanpa
mempertimbangkan dalam ‘mengorganisir orang, proyek, dan proses’ maka perubahan
yang berskala besar tidak akan berhasil (tidak dapat membuat sesuatu terjadi).
Terakhir, ‘memimpin’ dengan memperhatikan kesejahteraan karyawannya, merayakan
keberhasilan sebuah kontrak baru bersama karyawan, dan sangat memperhatikan
keinginan dan aspirasi karyawan merupakan suatu gaya memimpin yang menyenangkan
hati karyawan. Pada akhirnya karyawan termotivasi dan membuat suatu
produktivitas yang tinggi sebagai bukti kesetiaan dan dukungannya.
B.
Organisasi
1.
Pengertian Organisasi
Apakah arti
organisasi? organisasi dapat diartikan sebagai kumpulan beberapa orang yang
bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Organisasi dalam bentuk
apapun akan selalu ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Organisasi merupakan
unsur yang dibutuhkan dalam kehidupan bermasyarakat dengan beberapa alasan,
seperti organisasi digunakan untuk mendapatkan sesuatu yang tidak mungkin dapat
kita lakukan sendirian, dengan bekerja sama individu-individu dapat
menyelesaikan tugas-tugas yang apabila dikerjkan seorang diri tidak akan
tercapai, organisasi dapat menyediakan pengetahuan yang berkesinambungan serta
dapat menjadi sumber karier yang penting.
Selayaknya
sebuah organisasi seharusnya menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi anggota
organisasi maupun masyarakat sehingga organisasi mampu mempertahankan
kelangsungan hidup mereka. Secara umum organisasi dibedakan atas dua bentuk,
pertama organisasi dengan orientasi laba seperti perusahaan yang menyediakan
produk barang atau jasa (baik perusahaan besar maupun kecil) kemudian
organisasi nirlaba atau yang tidak berorientasi laba seperti yayasan, musium,
rumah sakit milik pemerintah, sekolah, perkumpulan sosial dan lain-lain.
Apapun
bentuk organisasi itu diperlukan usaha-usaha untuk mengelola kegiatan dan
orang-orang maupun unsur lainnya yang ada didalam organisasi agar tercapai
tujuan dengan lebih baik.
2.
Definisi Organisasi
Organisasi merupakan sekelompok individu
yang terstruktur dan sistematis yang berada dalam sebuah sistem. Definisi lain
menyebutkan, organisasi adalah wadah untuk sekelompok individu berinteraksi
dengan wewenang tertentu.
3.
Pentingnya Mengenal Organisasi
a. Terciptanya hubungan yang baik antar
anggota.
b. Setiap anggota telah mengetahui
tugas dan tanggung jawabnya dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
c. Spesialisasi dalam melaksanakan
tugas.
4.
Bentuk-Bentuk Organisasi
a.
Organisasi Garis (oleh : Henry
Fayol)
Organisasi yang paling sederhana dan
sudah sangat tua. Digunakan di kalangan militer dengan karyawan yang masih
sedikit dan saling kenal. Spesialisasi pekerjaannya pun belum terlalu tinggi.
b.
Organisasi Fungsional (oleh : F.W.
Taylor)
Pimpinan-pimpinan yang ada, tidak
memiliki bawahan yang jelas, karena setiap pimpinan mempunyai wewenang untuk
memberikan komando selama masih ada hubungannya dengan fungsi atasan tersebut.
c.
Organisasi Staf dan Garis (oleh :
Harrington Emerson)
Biasanya dipakai pada organisasi yang
besar dengan daerah kerja yang luas dan bidang tugas yang beraneka ragam serta
rumit. Memiliki tenaga staf atau tenaga ahli lebih dari satu untuk memberikan
nasihat atau saran.
d.
Organisasi Staf dan Fungsional
Organisasi staf dan fungsional
merupakan organisasi gabungan antara staf dan fungsional. Memiliki kelebihan
dan kelemahan seperti organisasi staf dan organisasi fungsional.
5.
Prinsip-Prinsip Organisasi
Prinsip dari organisasi menawarkan
petunjuk untuk menciptakan efisiensi dan efektivitas struktur organisasi.
Dengan kata lain, prinsip-prinsip ini adalah kriteria dari proses organisasi
yang efisien. Pakar manajemen menyebutkan, statement khusus terkait dengan
prinsip organisasi dalam manajemen. Beberapa prinsip organisasi itu antara lain
:
1)
Kesatuan
Tujuan.
2)
Divisi
Kerja dan Spesialisasi.
3)
delegasi
Kewenangan/
4)
Koordinasi.
5)
Kesatuan
Komando.
6)
Fleksibilitas.
7)
Sederhana.
8)
Rentang
Kendali.
9)
chain
of Command.
10)
Prinsip
Pengecualian.
11)
Wewenang
dan Tanggung Jawab.
12)
Efisiensi.
13)
Keseimbangan
yang Wajar.
14)
Pemisahan
fungsi lini dan staf.
5.
Ketrampilan Manajemen yang Dibutuhkan
Ketrampilan yang harus dimiliki pada
setiap manajer berbeda-beda. Pada tingkatan manajer paling atas (Top Manager)
membutuhkan kemampuan konseptual daripada yang lainnya. Manajemen paling bawah
lebih memerlukan ketrampilan teknikal, seperti akuntansi, komputer, dan
lain-lain. Ketrampilan ketiga, yaitu ketrampilan berkomunikasi dimana
ketrampilan ini dibutuhkan dalam semua tingkatan manajemen.
6.
Sebab Keberhasilan dan Kegagalan
Organisasi
Sebab keberhasilan dan kegagalan
suatu organisasi sangat berhubungan dengan para anggotanya. Sebab keberhasilan
organisasi karena adanya kerja sama yang baik antara anggota dalam suatu
organisasi, sehingga tercipta keberhasilan di dalam organisasi tersebut. Sebab
kegagalan organisasi adalah adanya faktor intern dalam organisasi tersebut.
7.
Peranan Manajer Dalam Organisasi
Dalam
melaksanakan tugas sehari-hari seorang manajer memegang beberapa peranan untuk
mencapai tujuan organisasi. Tiga peranan utama manajer menyangkut sebagai
berikut :
a.
Peran interpersonal, yaitu peranan seorang
manajer dalam berinteraksi dengan berbagai pihak yang akan membantu berhasilnya
pelaksanaan tugas, baik pihak dalam perusahaan maupun pihak luar perusahaan.
1)
Peranan figure bapak (Figurehead)
Simbol
pemimpin perusahaan; diperlukan untuk menjalankan sejumlah kewajiban rutin yang
bersifat legal dan social, contoh : memberi ucapan selamat datang kepada para
pengunjung, penandatanganan surat resmi,dst.
2)
Peranan Pimpinan (Leader)
Bertanggung
jawab untuk memotivasi dan mengaktifkan bawahan; mengisi posisi kosong (staffing),
melatih, dan tugas-tugas terkait, contoh : melakukan hampir seluruh kegiatan
yang melibatkan bawahan.
3)
Peranan Penghubung (Liaison)
Memelihara
suatu jaringan kontak luar yang mendukung dan juga penghubung pihak dalam,
contoh : membalas surat-surat, melakukan kerja dewan urusan luar, yang
melibatkan puhak-pihak luar.
b.
Peran informasional, yaitu peranan seorang
manajer dalam pemberian, penerimaan dan penganalisaan informasi, menyangkut
pengawas, penyebar informasi dan juru bicara.
1)
Memantau (Monitor)
Manajer
selalu aktif mencari informasi yang dapat bermanfaat untuk organisasi, contoh
membaca terbitan-terbitan periodik dan laporan-laporan, memelihara kontak
pribadi.
2) Penyebar
(Disseminator)
Manajer
mendistribusikan informasi yang diperolehnya kepada pihak lain, khususnya
kepada bawahannya agar bawahan mampu mengerjakan tugasnya dengan baik, contoh :
Mengadakan pertemuan-pertemuan untuk maksud informasi; menelpon untuk
meneruskan informasi.
3)
Jurubicara (Spokesman)
Manajer
sebagai wakil organisasi dalam menyampaikan informasi ke pihak luar, contoh :
menyelenggarakan rapat dewan, memberikan informasi ke media.
c. Peran
pengambil keputusan, yaitu peranan seorang manajer dalam memanfaatkan
informasi untuk membuat keputusan dalam memecahkan masalah atau melihat
kesempatan yang ada.
1)
Kewirausahaan (Entrepreunership)
Manajer
mengambil keputusan-keputusan penting seperti peluncuran produk baru,
penggabungan usaha dll, contoh : rapat strategis dan tinjauan ulang yang
melibatkan prakarsa atau rancangan proyek perbaikan.
2)
Pengendali gangguan (Disturbance Handler)
Manajer
diharapkan bisa menyelesaikan gangguan-gangguan yang mungkin muncul, contoh :
mengorganisasikan strategi dan sesi kaji-ulang yang melibatkan gangguan dan
kritis.
3)
Pengalokasi sumberdaya (Resource Allocator)
Manajer
harus mengalokasikan sumberdaya yang terbatas agar tujuan organisasi dapat
dicapai dengan efisien, contoh : penjadwalan, permintaan otoritas,
menyelenggarakan kegiatan apapun yang melibatkan anggaran dan program kerja
bawahan.
4)
Perunding (Negotiator)
Manajer
melakukan negosiasi dengan pihak-pihak yang berkaitan, contoh : berperan serta
dalam perundingan kontrak serikat pekerja.
8.
Keterampilan Manajerial
Keterampilan
atau skill merupakan kemampuan untuk
menterjemahkan pengetahuan ke dalam praktek sehingga tercapai hasil kerja yang
diinginkan. Berbagai fungsi dan kegiatan manajerial yang diperlukan dalam
mengelola organisasi membutuhkan banyak keterampilan. Keterampilan yang paling
penting adalah keterampilan yang memungkinkan manajer bisa membantu orang lain
menjadi lebih produktif di tempat kerja. Robert L. Katz menggolongkan
keterampilan manajer menjadi tiga kategori sebagai berikut :
a.
Keterampilan Kemanusiaan (Human Skill)
Keterampilan
kemanusiaan atau yang lebih terkenal dengan keterampilan berkomunikasi antar
manusia (interpersonal skills) adalah keterampilan yang seringkali
diabaikan oleh para manajer, terutama bagi para manajer yang baru naik
jenjangnya dalam organisasi. Keterampilan kemanusiaan ini sangat diperlukan
untuk menjaga hubungan baik dengan atasan langsung maupun dengan bawahan.
Dengan komunikasi yang persuasive akan membuat bawahan merasa dihargai dan
mereka akan bekerja lebih baik dan bersikap lebih terbuka kepada atasannya.
Keterampilan berkomunikasi ini diperlukan baik pada tingkatan manajemen atas,
menengah, maupun bawah.
b.
Keterampilan Teknis (Technical Skills)
Keterampilan ini
merupakan bekal bagi para manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan
teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu
misalnya memperbaiki mesin, membuat kursi, membuat jadwal kerja dan
keterampilan teknis lainnya.
c.
Keterampilan Konseptual (Conceptual
Skill)
Kemampuan untuk
merinci permasalahan menjadi beberapa bagian yang lebih spesifik sehingga dapat
dilihat kaitan antara masing-masing bagian tersebut, serta mengetahui dampak
dari setiap permasalahan bagi orang lain.
Sebagai
tambahan, keterampilan yang harus pula dimiliki oleh para manajer adalah sebagai
berikut :
d.
Keterampilan Motivasi (Motivation Skill)
Kemampuan untuk
memberikan dorongan kepada orang lain, agar mereka dapat melakukan sesuatu sesuai
dengan yang diperintahkan tanpa mereka rasakan secara langsung, karena telah
diberikan suatu motivasi atau dorongan berupa rangsangan-rangsangan untuk
menggairahkan dan menyemangati melakukan pekerjaan.
e.
Keterampilan Teknologi Informasi
Keterampilan yang
dalam hal ini penguasaan mengolah informasi melalui teknologi seperti
keterampilan mengoperasikan komputer.
Kecakapan
manajerial adalah suatu keterampilan atau karakteristik personal yang membantu
tercapainya kinerja yang tinggi dalam tugas manajemen. Beberapa kompetensi
personal yang diperlukan bagi keberhasilan manajerial sebagai berikut :
1) Leadership,
kemampuan dalam mempengaruhi orang lain agar melaksanakan suatu tugas.
2) Self
objectivity, kemampuan untuk menilai diri sendiri secara realistis.
3) Analiytic
thinking, kemampuan untuk menginterpretasikan dan menyampaikan segala macam
bentuk informasi.
4) Behavioral
flexibility, menyesuaikan perilaku dalam mencapai tujuan.
5) Oral
Communication, kemampuan mengemukakan pendapat secara jelas dalam
berbicara.
6) Written
Communication, kemampuan mengungkapkan pendapat dengan baik secara
tertulis.
7) Personal
Impact, menumbuhkan kesan baik dan kepercayaan bagi orang.
8) Resistances
to stress, kemampuan untuk dapat bekerja dalam keadaan tertekan.
9) Tolerance
for uncertainty, kemampuan untuk bekerja dalam situasi yang tidak menentu.
REFERENSI :
Sadono
Sukirno, Pengantar Teori Mikro Ekonomi, Edisi Ketiga, Penerbit
PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002.
Basu
Swastha,DH,SE,MBA, Pengantar Bisnis Modern, Liberty, Yogyakarta, 1993.
Indriyo
Gito Sudarmo M, Com, Drs, Pengantar Bisnis, BPFE, Yogyakarta,
1996.
Kusnadi
HMAD, Drs, Msi, Dadang Suherman, SE, MSi, Nur Rahman, Drs, MM,
Pengantar Bisnis Niaga (dengan pendekatan
kewiraswastaan), STAIN, Malang, 1998.
M.
Fuad, Chrisine H, Nurlela, Sugiarto, Paulus YEF, Pengantar Bisnis,
Gramedia, Jakarta, 2001
Ricky
W. Griffin, Ronald J. Ebert (Prof. Dr. Wagiono Ismangil), Bisnis, Jilid 1,
Prenhallindo, Jakarta, 1998
Ricky
W. Griffin, Ronald J. Ebert (Prof. Dr. Wagiono Ismangil), Bisnis, Jilid 2,
Prenhallindo, Jakarta, 1998
Widyatmini,
Pengantar
Bisnis, Gunadarma, Jakarta, 1992
SUMBER LAIN :
http://ekonominator.blogspot.co.id/2017/03/ekonomi-skala-umkm-koperasi-organisai.html
http://ekonominator.blogspot.co.id/2016/09/ekonomi-moneter-ekonomi-moneter.html
http://ekonominator.blogspot.com/2017/03/ekonomi-skala-umkm-koperasi-kebijakan_47.html
http://ekonominator.blogspot.co.id/2017/03/ekonomi-skala-umkm-koperasi-organisai.html
https://p4hrul.wordpress.com/2010/10/16/perusahaan-dan-lingkungan-perusahaan/
https://sites.google.com/site/bentukbadanusaha/
https://uiita.wordpress.com/2013/01/08/manajemen-dan-organisasi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar