Daya Tarik Sebuah Negara
Pemilihan
metode masuk ke dalam pasar asing mempunyai arti penting. Pemilihan ini
merupakan salah satu dari keputusan yang paling kritis dalam pemasaran
internasional karena keputusan masuk merupakan keputusan makro. Yakni, pada
saat perusahaan memilih tingkat keterlibatannya di dalam pasar-pasar asing,
perusahaanjuga melakukan pilihan mengenai program pemasarannya di sana.
Misalnya, apabila perusahaan memasuki sebuah pasar melalui distributor atau licensee,
perusahaan membatasi kebebasannya dalam bidang-bidang seperti riset pemasaran,
kebijakan produk, penentuan harga, dan promosi.
Keputusan
yang menyangkut saluran pemasaran internasional khusus mana yang digunakan
tidaklah sederhana bagi perusahaan. Adanya varian yang sangat banyak dari tipe
organisasi pemasaran internasional dan banyak cara mereka dapat dikaitkan
bersarna telah menghasilkan tipe alternatif sistem saluran pemasaran yang
berbeda.
Untuk
memasuki pasar asing, produsen haruslah memiliki sejumlah opsi strategis,
setiap strategi dengan kekuatan dan kelemahannya masing-masing. Banyak perusahaan
Yang memakai beberapa strategi.
Adalah
keliru jika menganggap bahwa sebuah strategi masuk tunggal adalah sesuai untuk
semua produk atau di dalam semua negara. Sebagai umpama, suatu perubahan Yang
signifikan dalam iklim investasi dapat membuat strategi tertentu menjadi tidak
efektif, kendatipun strategi itu berjalan baik di masa silam. Terdapat sejumlah
karakteristik yang menentukan ketepatan strategi masuk, dan banyak variabel
yang mempengaruhi strategi yang dipilih.
Modul ini menjelaskan tentang Daya
Tarik Sebuah Negara
Tiga
kategori luas dari karakteristik negara yang harus dipertimbangkan ialah:
ukuran dan pertumbuhan negara, risiko lingkungan dan politis, dan prasarana
ekonomi dan pasar. Walaupun banyak karakteristik negara lainnya yang juga
diperhitungkan dalam keputusan-keputusan masuk, arti penting dan sifat spesifik
dari faktor-faktor ini tergantung pada masing-masing perusahaan dan produk atau
jasanya.
1. Riset Resiko Politik,
Manajemen
kerapkali ragu-ragu untuk mengucurkan sumber daya kepada negara-negara dengan
tingkat risiko lingkungan dan Politis yang tinggi, dan mungkin menghindari cara
masuk yang memerlukan pembangunan fasilitas pergudangan dan produksi atau
organisasi penjualan yang besar.
Kadar
stabilitas politis dan tingkat rintangan legal yang ada dapat mempengaruhi
pilihan saluran di sebuah pasar sasaran. Kedua faktor tersebut berasal dari
kebijakan Pemerintah dan merupakan atribut pasar. Sebagai contoh, pasar yang
memiliki kadar instabilitas politis yang sangat tinggi akan melibatkan suatu
kadar risiko yang sangat tinggi bagi perusahaan untuk menggunakan ekspor atau
produksi langsung di luar negeri, dalam haal bahwa pembayaran (atau repatriasi
keuntungan) mungkin akan diperlambat atau bahwa diblokir, atau valuta yang
diperlukan mungkin terbatas suplainya. jika kondisi seperti itu bakal ada atau
dicurigai akan ada, maka ekspor tidak langsung akan lebih bijaksana bagi
perusahaan
Kondisi
politis di dalam negara sasaran sering mempengaruhi pemilihan strategi masuk.
Di mana kondisi politis tidak mantap, manajemen biasanya lebih menyukai apa
yang disebut dengan opsi nonkomital (noncommital options) pengeksporan,
agen eksklusif, atau distributor. Di negara-negara dengan kondisi politis yang
mantap, manajemen bersedia melakukan komitmen yang lebih besar, seperti melalui
usaha patungan, cabang penjualan, atau anak perusahaan.
Pasar
asing biasanya dipandang lebih berisiko daripada pasar domestik. Besarnya
risiko yang dihadapi perusahaan tidak hanya merupakan fungsi pasar itu.
sendiri, tetapi juga cara keterlibatannya di sana. Di samping keterlibatannya,
perusahaan menanggung risiko persediaan dan piutang dagang. Pada saat
merencanakan cara masuknya, perusahaan harus melakukan analisis risiko pasar
dan cara masuknya. Kurs valuta asing merupakan variabel lainnya.
2. Riset
Lingkungan & Pesaing,
Pemasaran dalam bisnis
internasional sagat kompleks daripada pemasaran domestic. Perbedaan sosial,
bahasa, politik, peraturan, dll perlu dipelajari dengan seksama kemudian dijadikan
sebagai landasan kebijakan strategi pemasaran. Pemahaman tentang
lingkungan bsnis internasional seharusnya didasarkan pada penilitian yang
dilakukan yang menyangkut produk, rencana pemassaran, strategi pemasaran.
Penelitian tersebut bertujuan
untuk mengidentifikasi problem pemasaran. Macam data yang diperlukan
dalam penelitian pemasaran :
a)
Data
Sekunder
Data yang
dikumpulkan pleh pihak lain(BPS, Dep perindustrian, IMF) data ini teralive
lebih murah dan mudah untuk mendapatkannya
b)
Data
Primer
Data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti, karenanya cara
mendapatkannya data tersebut membutuhkan biaya yang mahal, mamakai waktu lama,
kadang hasilnya sulit dikomparasi. Data ini biasanya digunakan sebagai
dasar pembuatan keputusan yang bersifat taktis dan spesifik.
Ada bermacam macam informasi yang dibutuhkan dalam pemasaran
internasional yaitu :
1) Macro
live information ( lingkungan fisik, lingkungan politik, lingkungan ekonomi).
2) Market
information ( kemungkinan masuk, karakteristik pasar).
3) Micro
level information ( sales forcasting, informasi biaya, informasi manajeman.
Manfaat sistem informasi,
1)
Manajeman dapat memonitor perubahan
yang terjadi pada pasar pasar yang bebeda.
2)
Manajeman dapat memonitor perusahaan
itu sendiri dalam pasar internasional
Analisis
kekuatan kompetitif :
1)
Dari dalam perusahaan.
2)
Bahan bahan publikasi.
3)
Para pemasok / pelanggan.
4)
Karyawan para pesaing.
5)
Observasi langsung
Pemasaran Internasional
Fungsi manajeman yang dianggap tulang punggung perusahaan adalah
pemasaran. Tidak akan ada artinya Sebaik apapun produk yang dihasilkan
perusahaan tetapi jika diimbangi oleh kemampuan perusahaan tersebut didalam
memasarkan produknya. Untuk mamasuki pasar internasional sebuah produk
dapat diperlukan dengan dilakukan modifikasi yang tergantung pada beberapa
faktor yaitu Jenis produk itu sendiri, biaya, dan peraturan dari negara yang
dituju.
Standarisasi produk Yaitu produk dengan sangat sedikit atau
tanpa modifikasi sama sekali, biasanya untuk barang-barang yang memang perlu
distandarisasi seperti alat-alat kesahatan atau alat alat labotaorium dll.
Diferensiasi produk Beberapa jenis barang perlu dilakukan
diferensiasi pasar agar perusahaan dapat menigkatkan keuntungan. Modifikasi
produk adalah salah satun bentuk diferensiasi, dan deferensiasi merupakan
salah satu segmentasi pasar. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk
melakukan diferensiasi produk yaitu jenis produk, kondidi dan kompetensi yang
ada dipasar, kebutuhan fisik, infrastruktur, product life style, legal
requirement, cost benafit analysis.
Segemantasi pasar Beberapa negara dapat dibagai dalam
beberapa segmen denagn dasar tertentu seperti factor demografi, tingkat
pendapatan, agama, kebiasaan konsumsi, dll.
Merek dan kemasan Merek dapat distandarisaitetapi dapat juga
disesuaikan dngan kondisi negara tertentu sehingga untuk produk yang sama
mereknya akan berbeda di negara lain.
Strategi produk Produk adalah fokus sentar bauran pemasaran. Jika
sebuah produk tidak berhasil memuaskan konsumen, apaun upaya memasarkan yang dilakukan
oleh produsen tidak akan berhasil. Dalam merumuskan strategi produk para
manajer pemasaran internasional harus ingat bahwa produk adalah lebih dari
sekedar obyek fisik, tetapi mencangkup juga merek, aksesoris, layanan purna
jual, jaminan, pentujuk pmakaian, cita perusahaan dan kemasan.
Jenis produk Klasifikasi produk adalah jenis produk industrial atau
produk konsumen, yang memenuhi kebutuhan pasar dunia pada umuamnya produk
industrial tidak terlalu mermerlukan banyak penyesuaian, hal tesebut berbeda
dengan produk konsumen.
PENGARUH
KEKUATAN LINGKUNGAN LUAR NEGERI TERHADAP STRATEGI PRODUK
Kekuatan
sosial budaya Adanya perbedaan sosial budaya yang sangat mencolok
mengharuskan perubahan-perubahan produk makanan barang konsumsi lain (Mc donald
mengubah burgernya dengan daging ayam ketika memasarkan produknya ke india).
Kekuatan hokum
Kekuatan hukum menjadi sesuatau yang sangat penting dalam
medisain produk suoaya persuashaan dapat memasarkan produknya dinegara tersebut
(peraturan tentang polusi ,perlindungan konsumen).
Kekuatan
ekonomi Adanay pebedaan pendapat antara negara-negara di dunia
menyebabkan perusahaan harus menyesuaiakan produknya dengan daya beli yang akan
dituju.
Kekuatan
fisik Kekuatan fisik berupa iklim, kondisi alam, suhu udara dll,
angat perhataikan oleh manajer produksi.
Strategi
promosi Terdapat enam sstrategi berbeda yang dapat dipilih
perusahaan yaitu :
·
Produk sama-pesan sama
·
Produk sama-pesan beda
·
Adaptasi produk-pesan sama
·
Adaptasi produk-adaptasi pesan
·
Produk berbeda-pesan sama
·
Produk berbeda untuk pemaikaian yang
sama -pesan berbeda.
STRATEGI
PENETAPAN HARGA Suatu barang bisa jadi dipasarkan dengan harga tinggi
di suatu neraga tertentu dan dipasarkan dengan harga yang relative rendah di
negara lain. Faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan harga :
·
Perbedaan biaya yang haris
dikeluarkan perusahaan di negara sasaran.
·
Kondisi persaingan
·
Produk yang dipasarkan tersebut
berbeda dalam tahapan daur hidup yang mana.
·
Para Pemerintah setempat dalam
pengendalian harga.
STRATEGI
DISTRIBUSI Keputusan perusahaan
adalah akan memasarkan secara langsung atau tidak langsung . ada beberapa
faktor yang mempengaruhi strategi distribusi yakni :
·
Karakteristik pasar
·
Karakteristik produk
·
Karakteristik perusahaan
·
Karakteristik perantara
3. Prosedur
evaluasi memasuki pasar mancanegara,
3.1. Analisa Pasar Luar Negeri
Untuk meningkatkan pangsa pasar, pendapatan, dan profit, perusahaan
biasanya harus melakukan tiga langkah berikut :
1)
Melakukan penilaian terhadap pasar-pasar alternative
2)
Mengevaluasi biaya, keuntungan, dan risiko memasuki
masing-masing pasar
3)
Memilih pasar yang paling potensial untuk dimasuki
atau untuk melakukan ekspansi
Melakukan
Penilaian Pasar Luar Negeri Alternatif
Dalam menilai pasar luar negeri alternatif, perusahaan harus
mempertimbangkan berbagai macam faktor, yang mencakup ukuran pasar, baik di
masa sekarang maupun potensi di masa datang, tingkat persaingan yang akan
dihadapi, linhkungan hukum dan politik, dan faktor sosiokultural yang mungkin
memengaruhi operasi dan kinerja perusahaan.
Potensi
Pasar
Langkah pertama dalam pemilihan pasar luar negeri adalah menilai potensi
pasar. Banyak penerbitan, seperti yang terdapat pada “Membangun Kemampuan
Dunia” di Bab 2 menyediakan data tentang populaasi, Pendapatan Domestik Bruto
(PDB), PDB per kapita, infrastuktur publik, dan kepemilikan barang seperti
mobil dan televisi. Keputusan yang diambil perusahaan dari informasi ini
tergantung pada posisi produknya terhadap pesaingnya. Perusahaan yang
memproduksi barang berkualitas tinggi dengan harga mahal aan menemukan bahwa
pasar yang kaya atraktif, namun akan sulit melakukan penetrasi pada pasaryang
miskin. Sebaliknya, perusahaan yang berspesialisasi di barang yang murah dengan
kualitas rendah akan menemukan bahwa pasar yang miskin akan lebih menguntungkan
daripada pasar yang kaya. Perusahaan kemudian harus mengumpulkan data yang
relavan bagi lini produk yang spesifik. Menganalisa data penjualan alat rumah
tangga lain, konsumsi listrik per kapita, atau jumlah keluarga dengan dua
sumber pendapatan. Tetapi, data seperti itu mencerminkan keadaan masa lalu,
bukan masa dpan. Perusahaan juga harus mempertimbangkan potensi pertumbuhan
ekonomi negara dengan memakai ukuran obyektif dan subyektif. Ukuran obyektif
termasuk perubahan pendapatan per kapita, konsumsi energi, PDB, dan kepemilikan
konsumen atas produk tahan lama seperti mobil pribadi. Pertimbangan yang lebih
subyektif juga harus diperhitungkan ketika menilai potensi pertumbuhan.
Tingkat
Persaingan
Faktor lain yang harus dipertimbangkan dalam memilih pasar luar negeri
adalah tingkat persaingan di pasar, baik tingkat persaingan di masa sekarang
maupun di masa datang. Untuk menilai lingkungan persaingan, perusahaan harus
mengidentifikasikan jumlah dan ukuran perusahaan yang sudah bersaing di pasar
sasaran tersebut, pangsa pasar, strategi penetapan harga dan distribusi, dan
kekuatan serta kelemahan, baik secara individu maupun kolektif. Perusahaan
kemudian harus mempertimbangkan faktor-fator ini terhadap kondisi pasar
sesungguhnya dan posisi kompetitif perusahaan.
Lingkungan
Hukum dan Politik
Perusahaan perlu memahami kebijakan perdagangan negara tersebut dan
lingkungan hukum dan politiknya. Perusahaan dapat memilih untuk membatalkan
ekspor barangnya ke negara yang memiliki tarif tinggi atau hambatan dagang lain
dan lebih memilih ekspor ke negra yang hambatannya lebih sedikit atau tidak
besar. Stabilitas pemerintah juga faktor penting dalam menilai pasar luar
negeri. Peraturan pemerintah tentang penetapan harga dan aktivitas promosi juga
perlu dipertimbangkan. Kehati-hatian juga diperlukan untuk menghindari
menyinggung perasaan politik negara tujuan.
Pengaruh
Sosiokultural
Manajer yang menilai pasar luar negeri juga harus mempertimbangkan
pengaruh sosiokultural, karena sifatnya yang subyektif, sering sulit siukur.
Untuk mengurangi ketidakpastian akibat faktor ini, perusahaan sering
mengfokuskan usaha awal internasionalisasi di negara-negara yang memiliki
budaya yang sama dengan negara asalnya. Jika strategi yang diusulkan adalah
memproduksi barabf di negara tjuan (host country) dan mengekspornya ke pasar
yang sedang dalam pertimbangan, faktor sosiokultutal yang paling relavan adalah
faktor yang berhubungan dengan konsumen. Perusahaan yang gagal mengenali
kebutuhan dan preferensi konsumen negara tujuan sering mengalami kesulitan.
Perusahaan harus memahami dasar motivasi kerja di negara itu, norma dalam jam
kerja dan penggajian, dan peranan serikat pekerja. Dengan mempekerjakan dan
mendengarkan manajer-manajer lokal, perusahaan asing dapat menghindari atau
mengurangi konflik kultural.
Mengevaluasi
Biaya, Keuntungan, dan Risiko
Langkah selanjutnya dalam penilaian pasar luar negeri adalah evaluasi
yang hati-hati tentang biaya, keuntungan, dan risiko yang berasal dari bisnis
di pasar luar negeri.
a.
Biaya.
Dalam hal
ini ada dua jenis biaya yang relavan : biaya langsung dan biaya kesempatan
(opportunity cost). Biaya langsung adalah biaya yang dikeluarkan pada saat
perusahaan masuk ke pasar luar negeri yang baru dan meliputi biaya untuk
mendirikan operasi perusahaan (misalnya, sewa beli (leasing) atau membeli
fasilitas tertentu, memindahkan manajer untuk menjalankannya, dan mengiriman alat-alat
dan produk barang dagangan.
b.
Keuntungan.
Masuk ke
pasar tertentu dianggap menawarkan ke perusahaan banyak potensi keuntungan bagi
perusahaan itu. Diantara potensi keuntungan yang paling jelas adalah penjualan
dan profit yang diharapkan dari pasar itu. Keuntungan yang lain mencakup biaya
akuisisi dan manufaktur yang lebih murah (jika harga bahan baku dan/atau tenaga
kerja murah), menutup akses pesaing ke pasar tersebut (yang membatasi kemampuan
pesaing untuk memperoleh profit), keunggulan bersaing (yang membuat perusahaan
tetap selangkah lebih maju atau sejajar dengan pesaingnya), akses ke teknologi
baru, dan kesempatan untuk mencapai sinergi dengan operasi lain.
c.
Risiko.
Secara
umum, perusahaan yang masuk ke pasar baru menghadapi risiko fluktuasi nilai
tukar, kompleksitas operasi yang meningkat, dan kerugian finansial langsung
yang disebabkan karena penilaian yang tidak akurat tentang potensi pasar. Dalam
kasus yang ekstrim, perusahaan juga menghadapi risiko kerugian karena
pengambilalihan properti oleh pemerintah akibat perang atau terorisme.
3.2. Memilih
Cara Masuk (Mode of Entry)
Teori eklektik Dunning, yang dibahas pada Bab 6, memberikan wawasan yang
berguna tentang faktor-faktor yang memengaruhi pilihan antara produksi di dalam
negeri (ekspor), produksi di negara tujuan dengan pabrik yang dimiliki
perusahaan (PMA dan usaha patungan), atau produksi di negara tujuan yang
dilakukan oleh pihak lain (lisensi, waralaba, dan kontrak manufaktur). Ingat
kembali bahwa teori eklektik mempertimbangkan tiga faktor :keunggulan
kepemilikan, keunggulan lokasi, dan keunggulan internalisasi. Faktor lain yang
harus dipertimbangkan meliputi kebutuhan terhadap pengendalian, ketersediaan
sumber daya, dan strategi global perusahaan. Peran ketiga faktor ini dalam
keputusan mengenai cara masuk ke pasar tertentu.
Keunggulan kepemilikan adalah sumber daya nyata (tangible) dan tidak
nyata (intangible) yang dimiliki perusahaan yang memberi keunggulan bersaing ke
perusahaan itu dibanding pesaingnya. Dengan asumsi bahwa perusahaan lokal
mengetahui lebih banyak informasi penting dibanding pesaing asing, maka
perusahaan asing yang berusaha masuk ke pasar baru harus memiliki keunggulan
kepemilikan untuk mengatasi keunggulan informasi yang dimiliki perusahaan
lokal. Peusahaan yang keunggulan bersaingnyan berdasar pada merek yang sudah
dikenal kadang-kadang masuk ke pasar luar negeri melalui cara lisensi atau
waralaba. Keunggulan perusahaan adalah faktor penentu utama kekuatan tawar
menawar perusahaan, sehingga keunggulan ini dapat memengaruhi hasil dari
negosiasi cara masuk yang akan dipakai,
Keunggulan lokasi adalah faktor yang memengaruhi keingnan
perusahaan untuk memproduksi di negara tujuan dibanding memproduksi di negara
asal. Perusahaan secara rutin membandingkan karakteristik ekonomi dan
non-ekonomi pasar dalam negeri dan luar negeri untuk menentukan lokasi
penempatan fasilitas produksinya. Pilihan antara produksi di dalam negeri dan
diluar negeri dipengaruhi oleh banyak faktor. Tingkat upah tenaga kerja relatif
dan biaya akuisisi tanah di negara tertentu sangat penting,namun perusahaan
juga harus mempertimbangkan kelebihan kapasitas atau kapasitas yang tidak
terpakai dari pabrik yang sudah ada, akses ke fasilitas riset dan pengembangan,
persyaratan logistik, kebutuhan pelanggan, dan biaya administrasi tambahan
dalam mengelola fasilitas di luar negeri. Kebijakan pemerintah juga memiliki
pengaruh besar. Tarif yang tinggi akan mengurangi ekspor daan mendorong
produksi lokal, sementara pajak perusahaan yang tinggi atau pembatasan pengiriman
keuntungan ke negara asal (repatriasi) akan membatasi PMA. Keunggulanlokasi
juga dapat berupa ikatan budaya, ikatan geografis, agama, bahasa.
Keunggulan internalisasi adalah
keunggulan yang membuat perusahaan diharapkan menghasilkan produk atau jasanya
sendiri bukannya mengadakan kontrak dengan perusahaan lain untuk
memproduksinya. Tingkat biaya transaksi (biaya bernegosiasi, memonitor, dan
melaksanakan perjanjian) sangat penting dalam keputusan ini. Jika biaya
tersebut tinggi, perusahaan akan mengandalkan PMA dan usaha patungan sebagai
cara masui ke pasar. Jika biayanya murah, perusahaan akan memakai waralaba,
lisensi atau kontrak manufaktur. Faktor lain mungkn juga memengaruhi pilihan
cara masuk. Misalnya, perusahaan kemungkinan sangat mempetimbangkan
pengendalian dan ketersediaan sumber daya. Kurangnya pengalaman di pasar luar
negeri menyebabkan ketidakpastian bagi perusahaan. Untuk mengurangi
ketidakpastian ini, beberapa perusahaan mungkin lebih suka cara masuk pertama
kali yang memberikan tingkat pengendalian tinggi. Akan tetapi, perusahaan yang
kekurangan modal atau eksekutif berbakat tidak akan mampu atau tidak ingin
memberikan komitmen untuk menanamkan investasi dalam jumlah besar yang
memerlukan pengendalian, perusahaan lebih suka cara masuk yang ekonomis menurut
kemampuan finansial dan manajerial mereka, misalnya lisensi. Pilihan perusahaan
juga didorong oleh kebutuhan untuk mengkoordinasikan aktivitasnya di semua
pasar sebagai bagian strategi globalnya. Misalnya, IBM karena alasan ini secara
tradisional lebih suka cara masuk yang berorientasi kepemilikan sebagai bagian
dari strategi globalisasinya. Secara singkat, seperti kebanyakan aktivitas
bisnis, pilihan cara masuk ke pasar tertentu sering merupakan pilihan antara
tingkat risiko yang ditanggung perusahaan, potensi keuntungan yang didapat dari
pasar, besarnya tingkat komitmen sumber daya yang diperlukan untuk bersaing
secara efektif dan tingkat pengendalian yang diinginkan perusahaan.
3.3. Ekspor
ke Pasar Luar Negeri
Barangkali cara paling mudah untuk menginternasionalkan bisnis domestik
adalah melakukan ekspor, bentuk aktivitas bisnis internasional. Ekspor
memberikan beberapa keuntungan ke perusahaan. Pertama, perusahaan dapat
mengendalikan keterpaparan finansialnya (financial exposure) pada pasar negara
tujuan yang dianggap sesuai dengan keinginan. Hanya sedikit atau tidak ada
investasi modal yang diperlukan jika perusahaan memilih untuk menyewa
perusahaan lokal di negara tujuan itu guna mendistribusikan produknya.
Perusahaan dapat memilih untuk mendistribusikan produknya sendiri supaya dapat
mengendalikan pemasarannya dengan lebih baik. Jika perusahaan memilih
pendekatan ini, perusahaan dapat menaikkan biaya penjualan karena peran
perantara dihilangkan. Akan tetapi, biaya investasi dan keterpaparan finansial
akan meningkat secara substansial, karena perusahaan harus melengkapi dan
menjalankan sendiri pusat distribusinya, merekrut pegawai dan memasarkan
produknya.
Kedua, ekspor memungkinkan perusahaan dapat masuk ke pasar luar negeri
secara bertahap, sehingga perusahaan dapat menilai kondisi lokal dan
menyesuaikan produknya untuk memenuhi kebutuhan istimewa konsumen negara
tersebut. Jika ekspornya diterima dengan baik oleh konsumen negara tujuan
tersebut, perusahaan dapat memakai pengalaman ini sebagai dasar untuk masuk ke
pasar tersebut dengan lebih ekstensif
4. Sumber data
sebuah negara,
1)
Geografi
2)
Demografi
3)
Budaya masyarakat
4)
Politik
5)
Hukum
6)
Pemerintahan
7)
Sumber daya alam
8)
Sumber daya manusia
9)
Investor lain
5. Memprediksi
tingkat penjualan dalam sebuah negara,
Besaran dan laju pertumbuhan pasar merupakan parameter kunci dalam
penentuan cara masuk. Semakin besar negara dan ukuran pasarnya, semakin tinggi
laju pertumbuhannya, maka lambat laun besar pula kemungkinan manajemen bakal
mengucurkan berbagai sumber daya untuk perkembangannya; dan mempertimbangkan
pendirian sebuah anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya atau organisasi
penjualan, atau berpartisipasi dalam. sebuah usaha. patungan dengan kepemilikan
mayoritas. Mempertahankan pengawasan atas seluruh operasi memberikan manajemen
dengan kontak langsung dan memungkinkannya merencanakan dan mengarahkan
perkembangan pasar secara lebih efektif.
Pasar kecil, di lain pihak, khususnya bila mereka terasing secara geografis
dan tidak dapat dilayani secara efisien dari sebuah negara yang ada di
sekitarnya, mungkin tidak membutuhkan perhatian atau sumber daya yang
signifikan. Konsekuensinya, pasar kecil tersebut mungkin paling baik bila
dipasok lewat pengeksporan atau perjanjian pemberian lisensi. Meskipun tidak
mungkin untuk merangsang perkembangan pasar atau memaksimalkan penetrasi pasar,
pendekatan ini memungkinkan perusahaan untuk memasuki pasar dengan komitmen
sumber daya yang minimal dan membebaskan sumber daya untuk ditunjukkan kepada
pasar yang secara potensial lebih menguntungkan.
Contoh kasus : ketika Jim Morris
ingin memasuku pasar rokok diindonesia, dia terlebih dahulu mendirikan
Alfamart dan mengakusisi Sampoerna, karena sudah memiliki / menjadi budaya
masyarakat Indonesia dan telah memiliki jaringan sumber bahan baud dan pasar.
6. Pemasaran
dalam industri,
Istilah
pemasaran dapat diartikan dalam berbagai konteksa sesuai dengan pemgembangan
strategi yang dilakukan perusahaan. Istilah pemasaran yang diterima secara luas
dan dikenal sebagai konsep pemasaran adalah pemasaran yang didasarkan pada
pengenalan kebutuhan konsumen. Dalam konsep ini pemasaran dapat diartikan
sebagai semua kegiatan yang di arahkan untuk mengenali dan memenuhi memuaskan
kebutuhan dan keinginan konsumen.
Pasar industri adalah semua
organisasi yang memberi barang dan jasa untuk digunakan memproduksi barang dan
jasa lain yang akan di jual, diseakan atau di pasok keperusahaan lain,
sedangkan pasar konsumen adalah pasar yang terdiri atas para konsumen akhir,
yang di maksud adalah semua individu atau rumah tangga yang membeli atau
mendapatkan barang atau jasa untuk pemakaian pribadi. Dari perbedaan tersebut
maka dapat di jelaskan karakteristiknya sebagai berikut :
Karakteristik
pemasaran, meliputi
nilai penjualan kualitas pembelian dan jumlah pembelian. Tolat nilai penjualan
dan kualitas pembelian pada pasar industri jaul lebih besar dari total
penjualan pasar konsumen.
Karakteristik
pasar, pemasaran
industri berbeda dengan pemasaran konsumen, terutama karena pasar pembeli
indusri terkonsentrasi secara geografis dan biasanya menglompok dalam suatu
wilayah. Konsumen pembeli indusrti seperti ini merupakan perusahaan industri
yang mempunyai modal besar dan melakukan pembelian/prmesanan produk tersebut
tergantung dari jumlah pembelian produk akhirnya.
Karakteristik hubungan antara
produsen industri dan konsumen industri terlihat adanya hubungan yang
dekat antara pemjual dan pembeli pada pasar industri karena jumlah pembeli yang
lebih sedikit.
Peranan Pemasaran Industri
Pemasaran industri sangat
penting peranannya didalam organisasi perusahaan industri, peranannya saangat
jelas kelihatan di dalam negara yang sedang menuju struktur perekonomian
industri dan yang sudah menjadi negara industri, kenaikan kegiatan pemakaian
peralatan industri membuat perubahan dalam strategi perusahaan dalam memasarkan
produknya.
Pasar dan lingkungan Industri
Mempelajari peluang pasar dapat
dilakukan berdasarkan beberapa sudut pandang yaitu
Konsumen
Lingkungan
pasar
Sumber
daya yang dimiliki perusahaan
Pasar Industri
Pasar industri adalah pasar dimana
konsumen membeli siatu produk industri bukan untuk kepentingan indivudu
melainkan untuk kepentingan badan usaha atau organisasi. Konsumen indusrti
terdiri atas badan usaha perorangan , perusahan, lembaga atau organisasi yang
membeli produk industi dengan tujuan memproduksi produk lainnya.
REFERENSI :
Johny K
Johansson (JJK) “Global Marketing
Management” McGraw-Hill International Edition, 2006
Sumber Lain :
http://indahsusiriyani.blogspot.co.id/2012/05/strategi-untuk-menganalisa-dan-masuk-ke.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar