Peran Uang Dalam
Perekonomian
Dalam ilmu ekonomi
moneter, hubungan tersebut dijelaskan melalui teori kuanititas uang.Secara
sederhana aliran atau arus perputaran barang dan uang terjadi dalam
suatuperekonomian dapat dijelaskan sebagai berikut.Sesuai Dengan fungsi uang
seperti telah diuraikandi atas terdahulu dalam kehidupan sehari-hari masyarakat
membutuhkan uang untuk memperlancarkegiatan ekonominya baik berupa kegiatan
produksi, investasi maupun konsumsi. Sebagaimanadiketahui, dalam setiap
kegiatan ekonomi selalu terdapat dua macam aliran, yaitu aliran barang
danaliran uang atau dana. Sebagai contoh, dalam suatu kegiatan produksi, untuk
menghasilkan suatuproduk, perusahaan membutuhkan input, misalnya berupa bahan baku
dan tenaga kerja. Dalam prosestersebut perusahaan akan membeli bahan baku dan
menyewa tenaga (keahlian) dari masyarakatsehingga akan terjadi aliran barang
dan jasa berupa bahan baku dan tenaga kerja dari masyarakat. Padasaat yang sama
juga terjadi aliran uang dari perusahaan untuk pembayaran bahan baku yang di
beli tersebut. Aliran uang keluar tersebut bagi perusahaan akan menjadi pos
biaya, sementara bagimasyarakat, aliran uang masuk tersebut merupakan pos
pendapatan.
Semua aspek kehidupan manusia dalam peradaban modern saat ini tidak
terlepas dan ditopang sepenuhnya oleh uang.Tidak ada satupun peradaban di dunia
ini yang tidak mengenal dan menggunakan uang.Kalaupun ada, maka perekonomian
dalam peradaban tersebut pasti stagnan dan tidak berkembang.
Abraham H. Maslow dalam teori Motivasinya mengatakan bahwa kebutuhan
manusia yang paling mendasar adalah kebutuhan fisik. Kebutuhan fisik manusia
tidak lain adalah berupa barang dan jasa. Untuk memenuhi kebutuhan akan barang
dan jasa tersebut, cara yang paling mudah adalah dengan memiliki sesuatu yang
disebut UANG. Karena uang adalah sesuatu benda yang diterima dan digunakan
secara umum sebagai alat untuk memudahkan proses transaksi dalam memenuhi
kebutuhan manusia berupa barang dan jasa. Sehingga secara tidak langsung juga
dapat dikatakan bahwa kebutuhan yang paling "mendasar" dalam
perekonomian dan kehidupan sosialnya adalah UANG.
Dalam sejarahnya, peranan dan fungsi uang telah berkembang secara pesat,
tanpa mengenal batas, ras, bangsa dan negara sehingga uang telah ikut
memberikan andil yang penting dalam proses perkembangan peradaban manusia
secara global. Aphra Behn, seorang dramawan abad ke-17 menulis dalam bukunya
The Rover (1677), "Uang berbicara dalam bahasa yang dimengerti semua
bangsa."
Uang memang benda mati. Namun ternyata ia bisa mengendalikan hidup manusia.
Ini bisa terjadi jika manusia lupa akan fungsi dan peran uang yang
sesungguhnya. Dengan uang – yang notabene adalah benda mati – napas hidup
perekonomian suatu negara dapat terlihat.Dengan uang manusia bisa membeli rasa
aman, bersosialisasi, dihargai dan dihormati.Dengan uang manusia dapat
mengaktualisasikan dirinya.
Salah satu penemuan yang paling menakjupkan dalam sejarah peradaban manusia
adalah uang.Tidak perlu diperdebatkan apakah uang merupakan penemuan ilmiah
atau bukan.Satu hal yang pasti adalah bahwa dengan ditemukannya uang, hidup
manusia menjadi lebih mudah di banding dengan masa sebelum di temukannya
uang.Dengan adanya uang, transaksi yang di lakukan oleh manusia menjadi lebih
mudah, cepat, dan tidak perlu dibatasi lagi oleh dimensi waktu.Dewasa ini uang
sebagai institusi ekonomi dan komoditas mempunyai peranan penting dalam
perekonomian.
Pengertian uang sebagai institusi adalah uang telah diterima sebagai alat
pembayaran maupun alat penyimpanan nilai. Dengan demikian pengggunaan uang
dalam kehidupan sehari-hari sudah menjadi pola pikir yang baku. Mengingat
fungsi utama dari sebuah institusi adalah mempermudah kehidupan manusia, baik
secara individu maupun kelompok, maka dapat dikatakan siapapun manusia yang
hidup di alam modern akan mengalami kesulitan jika tidak mau menerima uang.
A. Ruang Lingkup
Ekonomi moneter
merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang mempelajari tentang sifat, fungsi dan
pengaruh uang terhadap kegiatan ekonomi. Cakupan ekonomi moneter antara lain :
- Peranan dan fungsi uang dalam perekonomian
- Sistem moneter dan pengaruhnya terhadap jumlah uang beredar dan kredit
- Struktur dan fungsi bank sentral
- Pengaruh jumlah uang beredar dan kredit terhadap kegiatan ekonomi
- Pembayaran serta sistem moneter internasional.
Alasan perlunya
mempelajari ilmu ekonomi moneter :
- Dapat mengetahui secara mendalam tentang mekanisme penciptaan uang, tingkat bunga, pasar uang, sistem dan kebijakan moneter, serta pembayaran internasional.
- Dapat mengetahui serta menganalisa beberapa fenomena moneter dalam kaitannya dengan efek kebijakan moneter terhadap kegiatan ekonomi.
B. Pengertian Uang
Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan
sebagai setiap alat tukar yang dapat diterima saecara umum. Alat tukar itu
berupa benda apa saja yang dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam
proses pertukaran barang dan jasa.
Sedangkan uang dalam ilmu ekonomi modern,
didefinisikan beberapa ahli sebagai berikut :
- AC Pigou; dalam bukunya The Veil of Money, yang dimaksud uang adalah alat tukar.
- DH Robertson; dalam bukunya Money, ia mengatakan bahwa uang adalah sesuatu yang bisa diterima dalam pembayaran untuk mendapatkan barang-barang.
- RG Thomas; dalam bukunya Our Modern Banking, menjelaskan uang adalah sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk pembayaran utang.
C. Peran Uang Dalam Perekonomian
Semua
aspek kehidupan manusia dalam peradaban modern saat ini tidak terlepas dan
ditopang sepenuhnya oleh uang. Tidak ada satupun peradaban di dunia ini yang
tidak mengenal dan menggunakan uang. Kalaupun ada, maka perekonomian dalam peradaban
tersebut pasti stagnan dan tidak berkembang.
Peran uang dalam perekonomian dapat diibaratkan darah yang mengalir dalam tubuh manusia. Tanpa darah, manusia seakan-akan hendak mati. Kekurangan uang bagaikan kekurangan darah yang mengakibatkan gairah hidup menurun dan lemah, yang pada akhirnya manusia menjadi sakit-sakitan.
Abraham H. Maslow dalam teori Motivasinya mengatakan bahwa kebutuhan manusia yang paling mendasar adalah kebutuhan fisik. Kebutuhan fisik manusia tidak lain adalah berupa barang dan jasa. Untuk memenuhi kebutuhan akan barang dan jasa tersebut, cara yang paling mudah adalah dengan memiliki sesuatu yang disebut UANG. Karena uang adalah sesuatu benda yang diterima dan digunakan secara umum sebagai alat untuk memudahkan proses transaksi dalam memenuhi kebutuhan manusia berupa barang dan jasa. Sehingga secara tidak langsung juga dapat dikatakan bahwa kebutuhan yang paling “mendasar” dalam perekonomian dan kehidupan sosialnya adalah uang.
Uang yang semula dimaksudkan berfungsi sebagai alat tukar dan standar satuan nilai ternyata juga berdampak terhadap fokus budaya manusia ketika uang diaplikasikan sebagai properti yang menentukan martabat seseorang di tengah masyarakat. Dalam sejarahnya, peranan dan fungsi uang telah berkembang secara pesat, tanpa mengenal batas, ras, bangsa dan negara sehingga uang telah ikut memberikan andil yang penting dalam proses perkembangan peradaban manusia secara global. Aphra Behn, seorang dramawan abad ke-17 menulis dalam bukunya The Rover (1677) “Uang berbicara dalam bahasa yang dimengerti semua bangsa”.
Uang memang benda mati. Namun ternyata ia bisa mengendalikan hidup manusia. Ini bisa terjadi jika manusia lupa akan fungsi dan peran uang yang sesungguhnya. Dengan uang – yang notabene adalah benda mati – napas hidup perekonomian suatu negara dapat terlihat. Dengan uang manusia bisa membeli rasa “aman:, bersosialisasi, dihargai dan dihormati. Dengan uang manusia dapat mengaktualisasikan dirinya
D. Sejarah Perkembangan Uang
Uang memiliki peranan
strategis dalam perekonomian suatu negara.Walaupun saatini berkembang
penggunaan transaksi secara elektronik, namun tidak
mengurangi pentingnya transaksi tunai.Terlebih lagi dalam masyarakat Indonesia sebagian besarmasyarakat
masih menggunakan uang kartal (uang kertas).Peran uang yang
begitu pentingnya telah menumbuhkan keinginan manusia untuk memiliki dan menimbunuang
sebanyak-banyaknya.Uang sudah digunakan untuk segala keperluan sehari-hari dan
merupakan suatukebutuhan dalam suatu kehidupan perekonomian
uang merupakan sesuatu yang sangat penting dan
sangat dominan dalam menentukan kestabilan
dan pertumbuhan perekonomian suatu negara.
Dalam
Masyarakat modern sekarang ini uang
merupakan bagian Integral dari kehidupan dan darah perekonomian, dimana lalu lintas barang dan jasa serta semua
kegiatan ekonomi
tadi menggunakan uang sebagai alatnya.
1. Tahap sebelum barter
Pada tahap
ini masyarakat belum mengenal pertukaran karena setiap orang berusaha memenuhi
kebutuhannya dengan usaha sendiri. Apa yang diperolehnya itulah yang
dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhannya.
2. Tahap barter
Tahap
selanjutnya menghadapkan manusia pada kenyataan bahwa apa yang diproduksi
sendiri tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya. Untuk memperoleh barang-barang
yang tidak dapat dihasilkan sendiri mereka mencari dari orang yang mau
menukarkan barang yang dimilikinya dengan barang lain yang dibutuhkannya.
Akibatnya barter, yaitu barang ditukar dengan barang.
Namun
akhirnya dirasakan ada kesulitan-kesulitan dengan sistem ini, di antaranya :
- Kesulitan untuk menemukan orang yang mempunyai barang yang diinginkan dan juga mau menukarkan barang yang dimilikinya.
- Kesulitan untuk memperoleh barang yang dapat dipertukarkan satu sama lainnya dengan nilai pertukaran yang seimbang atau hampir sama nilainya.
- Untuk mengatasinya mulai timbul pikiran-pikiran untuk menggunakan benda-benda tertentu untuk digunakan sebagai alat tukar.
3. Tahap uang barang
Pada masa
ini timbul benda-benda yang selalu dipakai dalam pertukaran. Kesulitan yang
dialami oleh manusia dalam barter adalah kesulitan mempertemukan orang-orang
yang saling membutuhkan dalam waktu bersamaan. Kesulitan itu telah mendorong
manusia untuk menciptakan kemudahan dalam hal pertukaran, dengan menetapkan
benda-benda tertentu sebagai alat tukar.
Benda-benda
yang ditetapkan sebagai alat pertukaran adalah benda-benda yang diterima oleh
umum (generaly accepted). Benda-benda yang dipilih bernilai tinggi (sukar
diperoleh atau memiliki nilai magis dan mistik), atau benda-benda yang
merupakan kebutuhan primer sehari-hari. Misalnya, garam oleh orang Romawi
digunakan sebagai alat tukar, maupun sebagai alat pembayaran upah. Pengaruh
orang Romawi tersebut masih terlihat sampai sekarang. Orang Inggris menyebut
upah sebagai salary, yang berasal dari bahasa Latin Salarium yang berarti
garam. Orang Romawi membayar upah dengan salarium (garam).
Penduduk
asli Bandiagara di pedalaman benua Afrika mempertukarkan hasil pertaniannya,
dari sebakul tomat dengan sejumlah kebutuhan harian, susu, gandum dan sejenisnya.
Transaksi yang awalnya dilakukan dengan barter ini kemudian berkembang dengan
menggunakan alat tukar yang terbuat dari hasil bumi seperti coklat dan
sejenisnya (uang komoditi)
Meskipun
alat tukar sudah ada, kesulitan pertukaran tetap ada diantaranya :
- Nilai yang dipertukarkan belum mempunyai pecahan.
- Banyak jenis uang barang yang beredar dan hanya berlaku di masing-masing daerah.
- Sulit untuk penyimpanan (storage) dan pengangkutan (transportation).
- Mudah hancur atau tidak tahan lama.
4. Tahap uang logam
Tahap selanjutnya adalah tahap uang logam. Logam
dipilih sebagai bahan uang karena :
- Digemari umum
- Tahan lama dan tidak mudah rusak
- Memiliki nilai tinggi
- Mudah dipindah-pindahkan
- Mudah dipecah-pecah dengan tidak mengurangi nilainya
Bahan yang memenuhi syarat-syarat tersebut adalah
emas dan perak. Uang yang terbuat dari emas dan perak disebut uang logam. Uang
logam emas dan perak juga disebut sebagai Uang Penuh (full bodied money),
artinya nilai intrinsik (nilai bahan uang) sama dengan nilai nominalnya (nilai
yang tercantum pada mata uang tersebut). Pada saat itu, setiap orang menempa
uang, melebur, dan memakainya dan setiap orang mempunyai hak tidak terbatas
dalam menyimpan uang logam.
Penggunaan emas dan perak sebagai bahan uang dalam bentuk koin diciptakan oleh Croesus di Yunani sekitar 560-546 SM.
Bersamaan dengan itu, medium uang yang berfungsi
sebagai instrumen alat bayar mulai dikembangkan, dibuat dari berbagai benda
padat lainnya seperti tembikar, keramik atau perunggu.
Sejalan dengan perkembangan perekonomian, maka perkembangan tukar-menukar yang harus dilayani dengan uang logam juga berkembang. Sedangkan jumlah logam mulia terbatas. Penggunaan uang logam juga sulit dilakukan untuk transaksi dalam jumlah besar (sulit dalam hal penyimpanan dan pengangkutan). Sehingga terciptalah uang kertas.
5. Tahap uang kertas
Mula-mula uang kertas yang beredar merupakan
bukti-bukti kepemilikan emas dan perak sebagai alat/perantara untuk melakukan
transaksi. Dengan kata lain, uang kertas yang beredar pada saat itu merupakan
uang yang dijamin 100% dengan emas atau perak yang disimpan di pande emas atau
perak dan sewaktu-waktu dapat ditukarkan penuh dengan jaminannya.
Selanjutnya masyarakat tidak lagi menggunakan emas – secara langsung – sebagai alat pertukaran. Sebagai gantinya mereka menjadikan kertas bukti tersebut sebagai alat tukar.
Desa Jachymod di Ceko, Eropa Timur, dianggap sebagai wilayah pertama yang menggunakan mata uang yang diberi nama dollar, yang merupakan mata uang yang paling populer di abad modern.. Mulanya disebut Taler, kemudian orang Italia mengejanya Tallero, lidah Belanda menuturkan daler, Hawai dala, dalam dialek Inggris diungkapkan sebagai dollar. Embrio dollar dibuat dari bahan baku perak dan emas dalam bentuk koin.
Pada mulanya, taler sendiri adalah sebutan mata uang yang berkembang di daratan benua Eropa sejak abad ke-16 yang jenisnya lebih dari 1500. namun dalam peradaban modern, masing-masing bangsa atau negara menciptakan sebutan tersendiri bagi mata uangnya untuk menunjukkan statusnya yang independen.
Dalam sejarah pemakaian kertas sebagai bahan pembuat uang, Cina dianggap sebagai bangsa yang pertama menemukannya, yaitu sekitar abad pertama Masehi, pada masa Dinasti T’ang. Benjamin Franklin (AS) ditetapkan sebagai Bapak Uang Kertas karena ia yang pertama kali mencetak dollar dari bahan kertas, yang semula digunakan untuk membiayai perang kemerdekaan Amerika Serikat. Sebagai penghormatan pemerintah terhadap Benjamin Franklin, potretnya diabadikan di lembaran mata uang dollar pecahan terbesar yaitu USD 100.
Dalam perjalanannya penggunaan uang kertas berkembang menjadi atribut dan simbol sebuah negara. Namun sebagai garansi dari negara yang bertanggung jawab atas peredarannya, maka jumlah uang kertas yang diterbitkan selalu dikaitkan dengan jumlah cadangan emas yang dimiliki oleh negara yang bersangkutan. sekitar tahun 1976, ketergantungan pencetakan uang kertas sudah tidak lagi dihubungkan dengan cadangan emas, tetapi dibiarkan bergulir dan terjun ke pasar besar menghadapi hukum penawaran dan permintaan sebagaimana yang tumbuh dalam hukum ekonomi.
E. Fungsi
Uang
1. Fungsi Asli
Sebagai
alat tukar (medium of change)
Dengan uang orang yang akan melakukan pertukaran
tidak perlu menukarkan dengan barang, tetapi cukup menggunakan uang sebagai
alat tukar. Kesulitan-kesulitan pertukaran dengan cara barter dapat diatasi
dengan pertukaran uang.
Sebagai
satuan hitung (unit of account)
Uang dipakai untuk menunjukkan nilai berbagai macam
barang dan jasa yang diperjualbelikan, menunjukkan besarnya kekayaan, dan
menghitung besar kecilnya pinjaman. Uang juga dipakai untuk menentukan harga
barang/jasa. Sebagai alat satuan hitung, uang berperan untuk memperlancar
pertukaran.
Sebagai
penyimpan nilai (store of value)
Dapat digunakan untuk mengalihkan daya beli dari masa
sekarang ke masa mendatang. Ketika seorang penjual saat ini menerima sejumlah
uang sebagai pembayaran atas barang dan jasa yang dijualnya, maka ia dapat
menyimpan uang tersebut untuk digunakan membeli barang dan jasa di masa
mendatang.
2. Fungsi Turunan
Sebagai alat pembayaran
Untuk menentukan harga
Sebagai alat pembayaran hutang
Sebagai alat penimbun kekayaan
Sebagai alat pemindahan kekayaan (modal)
Sebagai alat untuk meningkatkan status social
F. Syarat
Uang
1) Diterima secara umum (acceptability)
2) Memiliki nilai yang cenderung stabil (stability of
value)
3) Ringan dan mudah dibawa (portability)
4) Tahan lama (durability)
5) Kualitasnya
cenderung sama (uniformity)
6) Jumlahnya terbatas dan tidak mudah dipalsukan
(scarcity)
7) Mudah dibagi tanpa mengurangi nilai (divisibility)
Jenis uang berdasarkan tingkat likuiditasnya
terbagi atas :
- M1 adalah uang kertas dan logam ditambah simpanan dalam bentuk rekening koran (demand deposit).
- M2 adalah M1 + tabungan + deposito berjangka (time deposit) pada bank-bank umum.
- M3 adalah M2 + tabungan + deposito berjangka pada lembaga-lembaga tabungan nonbank.
G. Klasifikasi
Uang
1. Full bodied
money
Nilai yang tertera
di atas uang tersebut sama nilainya dengan bahan yang digunakan. Dengan kata
lain, nilai nominal = nilai instrinsik. Jika uang tersebut terbuat dari emas,
maka nilai uang itu sama dengan nilai emas yang dikandungnya.
2. Representative
full bodied money
Uang ini terbuat
dari kertas, dengan demikian nilainya sebagai barang tidak ada (nol). Uang
jenis ini hanya mewakili (represent) dari sejumlah barang/logam di mana nilai
logam sebagai barang sama dengan nilainya sebagai uang. Misal: surat emas (gold
certificate) yang beredar di AS sebelum ditarik pada tahun 1933.
3. Credit money
Jenis uang dimana
nilainya sebagai uang lebih besar daripada nilai sebagai barang. Dalam keadaan
tertentu nilai sebagai barang tidak penting, seperti uang kertas. Untuk
memelihara nilai sebagai barang lebih rendah daripada nilai sebagai uang maka
pemerintah membatasi pencetakan uang
REFERENSI :
The Economics of Money, Banking and Financial Market;
Frederic S. Mishkin - Columbia University.
Ekonomi Moneter; Nopirin; BPFE Yogyakarta.
Ekonomi Moneter; Budiono; BPFE Yogyakarta.
Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank; Sri Susilo dkk; Salemba Empat -
Jakarta.
Ekonomi
Moneter; Budiono; BPFE Yogyakarta.
Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank, O.P.
Simorangkir - 2004, Ghalia Indonesia.
Sumber Lain :
https://bizgun.wordpress.com/tag/ruang-lingkup-ekonomi-moneter/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar