Komunikasi Bisnis Lintas Budaya
Kemajuan teknologi
informasi, komunikasi serta pesatnya arus gobalisasi menjadi penyebab semangat
untuk melakukan komunikasi bisnis lintas budaya, di berbagai negara di seluruh
belahan dunia. Disamping itu, kesempatan masuknya berbagai kegiatan bisnis dari
suatu negara ke negara lain semakin terbuka, sehingga komunikasi bisnis lintas
budaya menjadi kunci utama agar proses komunikasi yang dijalankan sesuai dengan
apa yang diinginkan dan diharapkan dari masing-masing pihak, terutama bagi
perusahaan multinational. Hal
ini yang menjadikan topik “Komunikasi Bisnis Lintas Budaya” menjadi lebih
menarik. Berikut saya jabarkan beberapa hal yang berkaitan dan tentunya
berpengaruh terhadap berlangsungnya komunikasi bisnis lintas budaya.
Tujuan komunikasi bisnis
lintas budaya,
Tujuan Komunikasi Lintas
Budaya. Seperti halnya tujuan komunikasi
pada umumnya, dalam komunikasi lintas budaya juga mempunyai beberapa tujuan
utama, yaitu untuk :
- Mengubah sikap (to change the attitude).
- Mengubah opini atau pandangan (to change the opinion).
- Mengubah perilaku (to change the before).
- Mengubah masyarakat (to change society)
Pengertian komunikasi
lintas budaya,
Komunikasi bisnis lintas budaya adalah
komunikasi yang digunakan dalam bisnis baik komunikasi verbal maupun nonverbal
dengan memperhatikan faktor-faktor budaya di suatu daerah, wilayah, atau
negara. Pengertian lintas budaya dalam hal ini semata-mata-mata budaya
asing (internasional), tetapi juga budaya yang tumbuh dan berkembang di
berbagai daerah dalam wilayah suatu negara.
Menurut Tian Guang dan Dan
Trotter (2012),
yang dimaksud dengan komunikasi bisnis lintas budaya adalah komunikasi bisnis
diantara konsumen atau antara konsumen yang berbeda budaya dengan pemasar
paling tidak pada salah satu aspek dasar budaya seperti bahasa, agama,
norma-norma sosial, nilai-nilai, pendidikan, dan gaya hidup.
Pentingnya Komunikasi
Bisnis Lintas Budaya
Dalam era perdagangan bebas dan globalisasi,
perusahaan-perusahaan besar mencoba melakukan bisnis secara global. Pada
umumnya, perusahaan-perusahaan besar yang melayani di tanah air baik di bidang
manufaktur, eksplorasi, atau jasa, menggunakan beberapa konsultan asing untuk
membantu mengembangkan perusahaan mereka, begitupun Agak.
Dengan melihat perkembangan atau tren yang ada
saat ini, komunikasi lintas budaya menjadi sangat penting artinya bagi
terjalinnya harmonisasi bisnis di antara mereka. Diperlukan suatu
pemahaman bersama antara dua orang atau lebih dalam melakukan komunikasi lintas
budaya, baik melalui tulisan maupun tulisan. Dengan semakin terbukanya
peluang perusahaan multinasional masuk ke wilayah suatu negara dan mendukung
dengan pesatnya perkembangan teknologi komunikasi dan informasi, maka bisnis
pada saat kebutuhan akan komunikasi lintas budaya menjadi semakin penting
artinya.
Komponen budaya,
Budaya
dan Perbedaan Budaya
Pengertian Budaya
Berikut adalah beberapa
pengertian tentang budaya menurut para ahli :
- Edward T. Hall, mendefinisikan budaya sebagai dasar dari proses
komunikasi yang menciptakan iklim bagi studi komunikasi antar budaya dalam
ranah komunikasi bukan ranah antropologi.
- P. Joint dan M. Warner (1996)
mendefinisikan budaya sebagai sebuah pola yang diterima dari berbagai asumsi
tentang bagaimana sebuah kumpulan orang seharusnya berpikir, bertindak, dan
rasakan sebagaimana yang mereka lakukan dalam kehidupan sehari-hari.
- Geert Hofstede (1997) menyatakan bahwa terdapat dua macam
budaya, yaitu budaya organisasi dan budaya bangsa yang memiliki perbedaan dalam
tataran nilai serta praktis. Nilai diperoleh dari pengalaman kehidupan seperti
keluarga dan sekolah di awal kehidupan seseorang. Ssedangkan praktis diperoleh
dari pengalaman sosial misalnya bekerja. Dalam tingkatan organisasi, perbedaan
budaya tampil sebagian besar dalam tataran praktis dibandingkan dengan nilai
(He dan Liu, 2010 : 5)
Perbedaan Budaya
Untuk memahami perbedaan
budaya, berikut diulas secara singkat mengenai budaya konteks tinggi dan budaya
konteks rendah, konsep wajah, serta dimensi-dimensi budaya (Jandt, 2009 :
399-401).
- Budaya konteks tinggi dan budaya konteks rendah
- Konsep wajah
- Dimensi-dimensi Budaya
- Individualisme dan Kolektivisme
- Maskulinitas dan Feminitas
- Kekuatan Jarak
- Penghindaran Ketidakpastian
- Orientasi Jangka Panjang dan Orientasi Jangka Pendek
Karateristik Komunikasi Bisnis Antar Budaya
Ada beberapa macam karaketeristik Komunikasi Bisnis
Lintas Budaya, antara lain :
- Ada dua atau lebih kebudayaan yang terlibat dalam komunikasi
- Ada jalan atau tujuan yang sama yang akhirnya menciptakan komunikasi itu
- Komunikasi Lintas Budaya menghasilkan keuntungan dan kerugian diantara dua budaya atau lebih yang terlibat
- Komunikasi lintas budaya dijalin baik secara individu anggota masyarakat maupun dijallin secara berkelompok atau dewasa ini dapat dilakukan melalui media
Tidak semua komunikasi lintas budaya
menghasilkan feedback yang dimaksud, hal ini tergantung kepada penafsiran dan
penerimaan dari sebuah kebudayaan yang terlibat, mau atau tidaknya dipengaruhi
Bila dua kebudayaan melebur karena pengaruh
komunikasi yang dijalin maka akan menghasilkan kebudayaan baru, dan inilah yang
disebut akulturasi.
Karakter budaya sendiri yaitu:
- Komunikasi dan bahasa
- Pakaian dan penampilan
- Makanan dan kebiasaan makanan
- Waktu dan kesadaran akan waktu
- Hubungan-hubungan
- Nilai dan norma
- Rasa diri dan ruang
- Proses mental dan belajar
- Kepercayaan dan sikap
Perbedaan komunikasi
antar negara
Komunikasi
Dengan Orang Berbudaya Asing
Belajar
tentang Budaya
Berikut ini adalah contoh komunikasi lintas
budaya ketika melakukan perjalanan ke suatu negara:
- Di Spanyol, orang berjabat tangan paling lama antara lima sampai dengan tujuh ayunan; melepas jabat tangan segera dapat diartikan sebagai suatu bentuk perubahan. Di Perancis, orang berjabat tangan cukup dengan hanya sekali ayunan atau gerakan.
- Jangan memberikan hadiah minuman-minuman beralkohol di negara-negara Arab.
- Di Pakistan atau negara-negara yang berpenduduk setiap Muslim, jangan heran kalau di tengah-tengah pertemuan bisnis mereka meminta izin keluar untuk menunaikan ibadah sholat karena Muslim wajib sholat lima kali sehari.
- Anda menjawabina tuan rumah jika Anda menolak tawaran makanan, minuman atau setiap bentuk di negara-negara Arab. Namun, Anda juga jangan cepat-cepat menerima segala bentuk tawaran tersebut. Kalau mau dari suatu tawaran, tolaklah dengan cara-cara sopan.
- Tekankan usia perusahaan Anda saat berhubungan bisnis dengan pengusaha di Jerman, Belanda, dan Swiss.
Mengembangkan
Keterampilan Komunikasi Lintas Budaya
Berikut ini adalah beberapa petunjuk atau tips
yang diperlukan seseorang ketika berhubungan dengan orang lain yang memiliki
budaya berbeda,
- Sebuah asumsi berbeda hingga persamaan telah terbukti. Jangan berasumsi bahwa orang lain memiliki pandangan sama sampai benar-benar menjadi kenyataan.
- Berani mengambil tanggung jawab saat berkomunikasi. Jangan berasumsi bahwa ini adalah pekerjaan orang lain untuk berkomunikasi dengan orang lain.
- Tidak memberi pendapat. Belajar mendengarkan cerita yang utuh dan terimalah perbedaan dengan tanpa memberikan pendapat atau keputusan tentang mereka.
- Tunjukkan penghargaan. Belajar bagaimana suatu penghargaan dapat dikomunikasikan melalui suatu bahasa, kontak mata, dan sejenisnya dalam berbagai budaya yang berbeda.
- Empati. Sebelum menyampaikan suatu pesan, cobalah untuk memikirkan perasaan orang lain bagaimana dan mengapa berkomunikasi.
- Menahan sikap ambiguitas / mendua. Belajar untuk mengendalikan kekecewaan pada situasi yang mengerikan.
- Jangan melihat sesuatu yang superfisial. Jangan diganggu dengan sesuatu seperti pakaian, penampilan, atau ketidaknyamanan lingkungan.
- Sabar dan tekun. Ketika seseorang berkomunikasi dengan orang lain yang memiliki budaya berbeda, jangan mudah menyerah.
- saya. Bias mengenal budaya Anda sendiri. Belajar untuk asumsi asumsi Anda berbeda dengan orang lain.
- Fleksibel / luwes. Siap mengubah kebiasaan atau sikap Anda ketika berkomunikasi dengan orang yang memiliki budaya berbeda.
- Tekankan hal-hal yang biasa. Carilah untuk menjalin suatu kerja sama.
- Mengirim pesan yang jelas. Membuat sinyal verbal dan nonverbal yang jelas dan konsisten.
- Tingkatkan kepekaan budaya Anda. Belajar tentang berbagai kebiasaan dan praktik, sehingga seseorang perlu waspada terhadap potensi bencana.
- Individu bersifat. Berkomunikasi dengan setiap orang sebagai individu mewakili mewakili kelompok lain.
- Hai. Belajar secara langsung. Investigasi setiap budaya, sehingga Anda tahu kapan mengirim pesan dengan cara langsung atau tidak langsung.
- Memperlakukan tafsiran Anda sebagai hipotesis kerja. Saat Anda memahami budaya asing, berhati-hatilah terhadap umpan balik yang dilakukan si penerima pesan.
Negosiasi
Lintas Budaya
Orang yang berasal dari budaya yang berbeda
sering kali pendekatan negosiasi yang juga berbeda. Tingkat toleransi
untuk suatu ketidaksetujuan bervariasi. Contohnya, negosiator dari Amerika
Serikat cenderung relatif impersonal dalam melakukan negosiasi. Mereka
melihat tujuan mereka dalam sudut pandang ekonomi dan biasanya mereka
menganggap kepercayaan yang tidak penting di antara mereka. Malah, para negosiator
dari Cina dan Jepang lebih suka pada suasana hubungan sosial. Jika ingin
berhasil bernegosiasi, Anda sebaiknya bersabar dan menguasai bagaimana hubungan
pribadi (pribadi) di Cina. Anda harus dapat menumbuhkan hubungan pribadi
sebagai dasar membangun kepercayaan dalam proses negosiasi.
Hambatan-hambatan Komunikasi Bisnis
Lintas Budaya
Menurut R. Delecta Jenifer dan Dr.
G.P. Raman (2015),
terdapat beberapa hambatan dalam komunikasi bisnis lintas budaya yaitu sebagai
berikut :
- Kesalahpahaman
- Norma-norma dan Peranan
- Kepercayaan dan Nilai-nilai
- Stereotyping
- Etnosentrisme
Cara Mengatasi Hambatan-hambatan
Komunikasi Bisnis Lintas Budaya
Sebagaimana komunikasi antar budaya, maka untuk mengatasi berbagai hambatan dalam komunikasi bisnis lintas budaya salah satunya adalah dengan meningkatkan kompetensi komunikasi lintas budaya dalam sebuah organisasi atau perusahaan untuk mencapai berbagai tujuan dengan tetap menghormati nilai-nilai, norma-norma, kepercayaan yang dimiliki oleh orang lain atau pihak lain. Kompetensi lintas budaya yang berhasil ditopang oleh 7 (tujuh) pilar yaitu :
- Sensitivitas lintas budaya – aspek kasih sayang
komunikasi lintas budaya dapat diidentifikasi sebagai sensivitas antar budaya
yang berkembang dalam rangka menimbulkan kemampuan individu untuk menghargai
perbedaan budaya yang ada. Sehingga individu dapat mengembangkan konsep diri,
netralitas, dan kepemilikan diri.
- Kesadaran lintas budaya – merupakan aspek
kognitif komunikasi lintas budaya. Kesadaran antar budaya menghasilkan
kesadaran budaya dan kesadaran diri.
- Kemampuan lintas budaya.
- Kompetensi lintas budaya dapat dikembangkan melalui beberapa cara yaitu :
- Pelatihan pengetahuan lintas budaya – karyawan perlu
untuk menyadari dan mengakui keberadaan perbedaan diantara budaya yang ada
dalam hal nilai-nilai, kepercayan, persepsi, dan interpretasi. Karyawan
hendaknya diberikan dasar-dasar pelatihan lintas budaya yang dapat membuat
mereka sadar terhadap lintas budaya dalam dunia kerja atau bisnis.
- Pelatihan bahasa – hambatan bahasa
adalah masalah terbesar dalam kelompok yang bersifat multi-kultural. Pelatihan
bahasa hendaknya diberikan kepada mereka yang memiliki kesempatan untuk
melakukan kontak dengan orang asing
- Penegakan kebijakan yang saling menguntungkan – sebuah organisasi hendaknya tetap bertahan pada keuntungan yang sama bagi semua budaya dalam dunia kerja atau bisnis. Karyawan hendaknya mendapatkan keuntungan yang sama seperti karyawan lainnya yang memiliki budaya yang berbeda sehingga tercipta situasi yang saling menguntungkan.
Tujuh Contoh
Komunikasi Lintas Budaya dalam Bisnis
Bisnis adalah suatu aktivitas yang
berkaitan dengan penjualan barang dan jasa untuk memperoleh keuntungan. Semakin
hari, populasi manusia semakin banyak dan kebutuhan semakin meningkat sehingga
pasar untuk menjalankan bisnis semakin luas.
Berikut contoh komunikasi lintas
budaya dalam bisnis, diantaranya :
- Komunikasi untuk mengetahui kondisi di lapangan
- Negosiasi
- Komunikasi untuk mencari dukungan
- Komunikasi dalam perdagangan Internasional
- Mencari sponsor
- Komunikasi persuasif
- Menambah pengetahuan
REFERENSI :
- Bovee, Courtland L and John V. Thill, Komunikasi Bisnis, Edisi Kedelapan, PT Index
- Purwanto, Djoko, Komunikasi Bisnis, Edisi Ketiga, PT Erlangga, 2006
- Lewis, Richard D, Komunikasi Bisnis Lintas Budaya, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2005
- Mulyana, Deddy , Komunikasi Bisnis : Suatu Pendekatan Lintas Budaya, PT. Remaja Rosdakarya, 2006
- Indriyo Gito Sudarmo M, Com, Drs, Pengantar Bisnis, BPFE, Yogyakarta, 1996.
- Kusnadi HMAD, Drs, Msi, Dadang Suherman, SE, MSi, Nur Rahman, Drs, MM,
- Ricky W. Griffin, Ronald J. Ebert (Prof. Dr. Wagiono Ismangil), Bisnis, Jilid 2, Prenhallindo, Jakarta, 1998
- Widyatmini, Pengantar Bisnis, Gunadarma, Jakarta, 1992
SUMBER LAIN :
- https://www.dosenpendidikan.co.id/komunikasi-bisnis/
- https://pakarkomunikasi.com/komunikasi-bisnis-lintas-budaya
- https://managementofpertaminauniversity.wordpress.com/2017/06/05/komunikasi-bisnis-lintas-budaya/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar