Komunikasi Bisnis, Komunikasi Antar Pribadi dan Komunikasi Antar Organisasi
Secara harfiah, komunikasi ialah interaksi antara
dua orang atau lebih untuk menyampaikan suatu pesan atau informasi, komunikasi
secara umum bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada orang lain.
Dalam hal ini komunikasi yang baik ialah
komunikasi yang dapat dimengerti dan diterima oleh orang lain dan selain dengan
cara verbal, komunikasi juga bisa dilakukan dengan bahasa tubuh atau
menggunakan gesture untuk tujuan tertentu.
Komunikasi adalah suatu proses pertukaran
informasi antar individu melalui sistem yang biasa (lazim) baik dengan
simbol-simbol, sinyal, maupun perilaku atau tindakan (Willian C. Himstreet dan
Wayne Murlin Baty dalam Business Communications : Principles and Methods).
Berikut adalah beberapa pengertian komunikasi
bisnis yang diambil dari beberapa sumber :
- Komunikasi bisnis adalah setiap komunikasi yang digunakan untuk membangun partnerships, sumber daya intelektual, untuk mempromosikan satu gagasan; suatu produk; servis; atau suatu organisasi, dengan sasaran untuk menciptakan nilai bagi bisnis yang dijalankan. Komunikasi Bisnis meliputi pengetahuan yang menyeluruh dari sisi internal dan eksternal bisnis tersebut. Komunikasi yang internal termasuk komunikasi visi (perseroan/perusahaan), strategi, rencana-rencana, kultur/budaya perusahaan, nilai-nilai dan prinsip dasar yang terdapat di perusahaan, motivasi karyawan, serta gagasan-gagasan, dll. Komunikasi eksternal termasuk merek, pemasaran, iklan, hubungan pelanggan, humas, hubungan-hubungan media, negosiasi-negosiasi bisnis, dll. Bagaimanapun bentuknya, semua hal tersebut memiliki tujuan yang sama, yaitu menciptakan suatu nilai bisnis (create business value).
- Komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang mencakup berbagai macam bentuk komunikasi baik komunikasi verbal maupun nonverbal.
- Komunikasi bisnis adalah proses pertukaran pesan atau informasi untuk mencapai efektivitas dan efisiensi produk kerja di dalam struktur dan sistem organisasi. Dalam kegiatan komunikasi bisnis, pesan hendaknya tidak hanya sekedar informatif tetapi juga haruslah Persuasif, agar pihak lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan atau melakukan suatu perbuatan atau kegiatan.
- Komunikasi bisnis adalah proses pertukaran pesan atau informasi untuk mencapai efektivitas dan efisiensi produk kerja di dalam struktur dan sistem organisasi. Dalam kegiatan komunikasi bisnis, pesan hendaknya tidak hanya sekedar informatif tetapi juga haruslah Persuasif, agar pihak lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan atau melakukan suatu perbuatan atau kegiatan.
- Komunikasi bisnis berbeda dengan komunikasi antar pribadi maupun komunikasi lintas budaya. Komunikasi antar pribadi (interpersonal communications) merupakan bentuk komunikasi yang lazim dijumpai dalam kehidupan sehari-hariantara dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan komunikasi lintas budaya (intercultural / communication) merupakan bentuk komunikasi yang dilakukan antara dua orang atau lebih, yang masing – masing memiliki budaya yang berbeda.
- Komunikasi Bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang mencakup berbagai macam bentuk komunikasi baik komunikasi verbal maupun non verbal.
1. Komunikasi Bisnis
a. Pengertian Komunikasi Bisnis
Komunikasi bisnis merupakan salah satu hal
yang penting dalam menjalankan suatu bisnis atau perusahaan. Komunikasi ini
bisa diartikan sebagai suatu komunikasi yang dilakukan secara verbal maupun non
verbal. Dimana dalam komunikasi ini berisi pendapat, ide, gagasan, maupun
informasi. Komunikasi ini dapat dilakukan secara personal maupun impersonal.
Untuk memahami pengertian komunikasi bisnis
lebih jauh, berikut adalah pengertiannya menurut beberapa ahli :
William
Albig, Komunikasi
Bisnis adalah pertukaran informasi, gagasan, pendapat, intruksi yang punya
target tertentu yang dihidangkan secara personal maupun impersional melalui
lambang atau sinyal.
Rosenbalt, Definisi komunikasi bisnis adalah
suatu tindakan pertukaran informasi, ide/ opini, intruksi, dan sebagainya, yang
disampaikan secara personal maupun non-personal melalui lambang dan sinyal
untuk mencapai target perusahaan.
Djoko Purwanto, Arti komunikasi bisnis adalah
komunikasi yang dipakai di dalam dunia bisnis yang termasuk berbagai macam
bentuk komunikasi, baik itu verbal maupun non-verbal untuk mencapai suatu
tujuan tertentu.
b. Unsur Dalam
Berkomunikasi
Komunikasi meliputi 5 unsur, yang dikenal dengan formula 5 W
+ 1 H, yaitu:
- Komunikator = who [communicator, source, sender]
- Pesan = says what [message]
- Media = in which channel [channel, media]
- Komunikan = to whom [communicant, communicatee, reciever, recipient]
- Efek [effect,
impact, influence]
Sedangkan aktivitas komunikasi di
dalam kegiatan bisnis harus terdapat unsur-unsur tertentu. Adapun unsur-unsur
komunikasi bisnis adalah sebagai berikut :
- Terdapat
tujuan, setiap
komunikasi tersebut memiliki tujuan yang telah ditentukan dan sejalan dengan
tujuan organisasi.
- Ada
pertukaran, setiap
komunikasi melibatkan setidaknya dua orang atau lebih (komunikator dan
komunikan).
- Berisi
informasi, gagasan, opini, instruksi, ini adalah isi dari pesan yang terdapat dalam komunikasi dimana
bentuknya bisa beragam tergantung situasi, kondisi, dan tujuannya.
- Memanfaatkan
saluran personal atau impersonal, setiap komunikasi dapat dilakukan dengan bertatap muka,
memanfaatkan media khusus, atau media massa jika ingin menjangkau banyak orang.
- Memakai
simbol atau sinyal,
maksudnya adalah metode atau alat yang digunakan untuk berkomunikasi sehingga
dapat dimengerti oleh penerima pesan.
- Pencapaian
target atau tujuan organisasi, dimana tujuan tersebut telah ditetapkan sebelumnya oleh
manajemen.
c. Tujuan Komunikasi Bisnis
Secara umum, ada empat fungsi dari
komunikasi di dalam bisnis, yaitu; yaitu memberi informasi (informing),
melakukan persuasi (persuading), melakukan kolaborasi (collaborating),
dan melakukan integrasi (intgrative) dengan audiens.
- Memberi Informasi (informing) - Tujuan pertama dalam komunikasi bisnis adalah memberikan informasi yang
berkaitan dengan dunia bisnis kepada pihak lain. Sebagai contoh, seorang
pimpinan suatu perusahaan membutuhkan beberapa pegawai baru yang akan
ditempatkan sebagai staf administrasi di kantor-kantor cabang yang ada. Untuk
memperoleh pegawai yang diharapkan, ia dapat memasang iklan lowongan kerja
melalui media surat kabar, majalah, radio, dan internet. Masing-masing media
informasi tersebut tentu saja mempunyai kelebihan dan kekurangan satu sama
lain. Jadi tergantung manajer untuk memilih media mana yang akan dipilih dengan
mempertimbangkan kemampuan internal yang dimiliki oleh perusahaan.
- Melakukan Persuasi
(persuading) - Kedua dari sebuah komunikasi bisnis adalah melakukan persuasi kepada
pihak lain agar apa yang disampaikan dapat dipahami oleh audiens dengan baik
dan benar. Hal ini sering dilakukan terutama yang berkaitan dengan negoisasi
antara seseorang dengan orang laian dalam bisnis. Untuk dapat memperoleh hasil
yang optimal dalam bernegosiasi, setiap pihak perlu memahami prinsip win-win
solution.
- Melakukan
Kolaborasi (collaborating) - Tujuan ketiga dalam
komunikasi bisnis adalah melakukan kolaborasi atau kerjasama bisnis antara
seseorang dengan orang lain. Melalui jalinan komunikasi bisnis, seseorang dapat
dengan mudah melakukan kerjasama bisnis baik antara perusahaan dosmetik maupun
dengan perusahaan asing. Saat ini kerjasama antar perusahaan di berbagai
belahan dunia relatif mudah dilakukan seiring dengan semakin pesatnya kemajuan
teknologi komunikasi dewasa ini. Seseorang dapat menggunakan beberapa media
telekomunikasi yang ada seperti telepon biasa, faksmili, telepon genggam,
internet, email dan telekomferensi. Teknologi komunikasi tersebut sangat
penting artinya dalam memperat kerjasama dalam dunia bisnis.
d. Fungsi
Komunikasi Bisnis
Dalam suatu organisasi baik yang
berorientasi komersial maupun sosial, komunikasi dalam organisasi atau lembaga
tersebut akan melibatkan empat fungsi, yaitu :
Fungsi informative - Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem
pemrosesan informasi (information-processing system). Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu
organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik
dan tepat waktu. Informasi yang didapat memungkinkan setiap anggota organisasi
dapat melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti informasi pada dasarnya
dibutuhkan oleh semua orang yang mempunyai perbedaan kedudukan dalam suatu
organisasi. Orang-orang dalam tataran manajemen membutuhkan informasi untuk
membuat suatu kebijakan organisasi ataupun guna mengatasi konflik yang terjadi
di dalam organisasi. Sedangkan karyawan (bawahan) membutuhkan informasi
tentang jaminan keamanan, jaminan sosial dan kesehatan, izin cuti dan
sebagainya.
Fungsi Regulatif - Fungsi regulatif ini berkaitan dengan
peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi. Pada semua
lembaga atau organisasi, ada dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif
ini, yaitu :
- Atasan atau orang-orang yang berada dalam tataran manajemen yaitu mereka yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang disampaikan. Disamping itu mereka juga mempunyai kewenangan untuk memberikan instruksi atau perintah, sehingga dalam struktur organisasi kemungkinan mereka ditempatkan pada lapis atas (position of authority) supaya perintah-perintahnya dilaksanakan sebagaimana semestinya. Namun demikian, sikap bawahan untuk menjalankan perintah banyak bergantung pada :
- Keabsahan pimpinan dalam penyampaikan perintah.
- Kekuatan pimpinan dalam memberi sanksi.
- Kepercayaan bawahan terhadap atasan sebagai seorang pemimpin sekaligus sebagai pribadi.
- Tingkat kredibilitas pesan yang diterima bawahan.
- Berkaitan dengan pesan atau message. Pesan-pesan regulatif pada dasarnya berorientasi pada kerja. Artinya, bawahan membutuhkan kepastian peraturan-peraturan tentang pekerjaan yang boleh dan tidak boleh untuk dilaksanakan.
Fungsi Persuasif - Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan
kewenangan tidak akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan.
Adanya kenyataan ini, maka banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi
bawahannya daripada memberi perintah. Sebab pekerjaan yang dilakukan
secara sukarela oleh karyawan akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar
dibanding kalau pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya.
Fungsi Integratif - Setiap organisasi berusaha menyediakan saluran
yang memungkinkan karyawan dapat dilaksanakan tugas dan pekerjaan dengan
baik. Ada dua saluran komunikasi formal seperti penerbitan khusus dalam
organisasi tersebut (newsletter, buletin) dan laporan kemajuan oraganisasi;
juga saluran komunikasi informal seperti perbincangan antarpribadi selama masa
istirahat kerja, pertandingan olahraga ataupun kegiatan darmawisata.
Pelaksanaan aktivitas ini akan menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi yang
lebih besar dalam diri karyawan terhadap organisasi.
e. Teknik dalam Komunikasi
Bisnis
dari ketiga teknik tersebut akan
membuat setiap orang dapat menangkap dan memahami pesan yang kamu sampaikan
dengan jelas. berikut ini tiga tipe teknik komunikasi :
Teknik komunikasi verbal - Teknik ini digunakan
untuk mendiskusikan sebuah gagasan atau ide, mengekspresikan opini, menjawab
pesanan dan pendengar yang baik. Komunikasi verbal yang efektif yaitu tentang
pesan yang disampaikan dapat diterima dan berani untuk mendapat sanggahan atau tanggapan
terhadap pesan yang telah disampaikan. Sehingga, hal ini sangat penting untuk
mengolah nada suara dan ekspresi wajah ketika menyampaikan pesan secara tatap
muka(face to face) atau melalui telephone yang hanya mengolah nada suara. Berikut
ini beberapa kegiatan yang membutuhkan komunikasi secara verbal :
- Rapat
- Telepon resmi
- Meeting proyek
- Presentasi
Teknik Komunikasi non-verbal - Menurut data laporan
psikologi komunikasi bahwa lebih dari 90% pesan disampaikan melalui komunikasi
non-verbal, yaitu 55% bahasa tubuh, 38% nada bicara, dan 7% adalah kata yang
disampaikan, data ini menunjukkan bahwa bahasa tubuh adalah hal penting ketika
berinteraksi dengan rekan bisnis. Berkomunikasi menggunakan bahasa tubuh
termasuk gerakan, gestur, dan postur, dan kontak mata merupakan hal penting
dalam aspek komunikasi non-verbal. Kontak mata menunjukkan apakah kamu tertarik
dengan apa yang di bicarakan dan di dengarkan, tetap menjaga durasi selama
kontak mata, karena jika terlalu lama bisa menimbulkan arti agresivitas - Sedangkan jika terlalu sebentar bisa menimbulkan arti kalau pembicaraan
yang sedang terjadi kurang menarik. Dan masih banyak lagi komunikasi non-verbal
dari gestur tubuh lainnya.
Komunikasi tertulis - Email adalah salah satu contoh komunikasi tertulis paling mudah ditemui dalam komunikasi tertulis. Kebanyakan perusahaan menggunakan email atau media pesan elektronik lainnya untuk berkomunikasi dengan timnya. Meskipun email tampil lebih santai daripada surat biasa, email masih memiliki bobot yang sama tergantung bagaimana kamu menyampaikannya dan perusahaanmu rasakan. Hal-hal yang harus dipertimbangkan ketika berkomunikasi secara tertulis :
Audience
- Pikirkan tentang
target audience yang akan membaca emailmu sebelum kamu kirim. Mengetahui
audience akan membantumu untuk menambah nada pesanmu agar pesanmu lebih efektif.
Formalitas
- ingkat formalitas
harus mengikuti sesuai dengan tingkat audience kamu, misalnya surat bisnis maka
harus ditulis secara formal daripada email dengan teman atau keluarga. Kamu
juga harus mempertimbangkan pemformatan dalam menulis email, karena hal
tersebut menentukan jenis formalitasnya.
Gaya
- Jenis gaya yang
kamu gunakan dalam komunikasi tertulis tergantung keinginan yang kamu gunakan.
Misalnya, email harus sesingkat mungkin.
f. Jenis Komunikasi
Bisnis
Dalam komunikasi bisnis juga terdapat
jenis – jenis komunikasi. Untuk memperlancar komunikasi dalam suatu bisnis maka
karyawan maupun staf lainnya harus memahami setiap jenis komunikasi ini.
Terdapat lima jenis komunikasi bisnia
yang tentu sangat penting untuk dipelajari. Agar lebih memahami setiap jenis
komunikasi tersebut maka akan dibahas contoh dari masing – masing
komunikasi tersebut.
Komunikasi Internal - Komunikasi internal
ini merupakan salah satu komunikasi bisnis yang bersifat internal. Dalam hal
ini dimaksudkan bahwa komunikasi ini terjadi di dalam sebuah organisasi atau
perusahaan. Jadi, yang terlibat dari komunikasi ini hanyalah anggota dari
organisasi atau perusahaan tersebut. Dalam komunikasi ini dapat saling bertukar
gagasan melalui tatap muka langsung, telepon, maupun email atau fax. Namun, di
era teknologi yang semakin canggih ini sudah banyak media sosial yang
memudahkan dalam berkomunikasi. Contoh dari komunikasi internal ini, yaitu
komunikasi antar sesama karyawan atau atasan dan lainnya. Dalam komunikasi ini
tidak memperhatikan tingkatan. Jadi komunikasi internal ini dapat dilakukan
oleh siapapun asalkan masih dalam satu organisasi atau perusahaan.
Komunikasi Vertikal - Dalam komunikasi
vertikal ini biasanya dilakukan antar tingkatan. Jadi, jika dalam perusahaan
terdapat tingkatan jabatan atau posisi. Komunikasi vertikal ini harus terjadi
timbal balik dari komunikasi yang telah dilakukan. Dalam komunikasi ini,
contohnya komunikasi yang dilakukan antar direksi tanpa melibatkan bawahan.
Seperti yang telah dibahas sebelumnya bahwa dalam komunikasi ini harus terdapat
timbal balik atau komunikasi dua arah.
Komunikasi dari atasan pada bawahan - Jenis komunikasi ini juga termasuk komunikasi internal. Akan tetapi juga
memperhatikan tingkatan atau jabatan pada sebuah organisasi tersebut. Komunikasi
ini merupakan salah satu jenis komunikasi bisnis yang sangat penting. Dimana
komunikasi ini dilakukan oleh seorang pimpinan kepada karyawannya. Bentuk
komunikasi ini biasanya dilakukan secara umum.
Komunikasi dari bawahan ke atasan - Jenis komunikasi bisnis
ini bisa dianggap tidak sepenting komunikasi atasan pada bawahan. Bisa
diartikan, komunikasi ini merupakan kebalikan dari komunikasi dari atas ke
bawah. Dalam komunikasi ini contohnya memberikan laporan rutin dari karyawan
kepada atasan atau pimpinannya.
Komunikasi Horizontal - Komunikasi horizontal
ini dilakukan pada tingkatan atau jabatan yang sama. Komunikasi ini biasanya
bersifat lebih santai atau nonformal. Komunikasi ini tidak perlu memperhatikan
kaidah dan bisa dilakukan dalam bahasa sehari- hari. Jenis komunikasi ini
contohnya yaitu komunikasi yang dilakukan oleh sesama karyawan. Bentuk
komunikasi ini biasanya tidak begitu serius. Bahkan dapat diselipkan gurauan
atau candaan. Pada dasarnya komunikasi ini dilakukan pada tingkatan yang sama.
Sehingga hal ini memuncukan obrolan yang sederhana.
g. Peran
Komunikasi Bisnis
Pengalaman komunikasi dapat membantu
mengungkapkan kepribadian dan membangun hubungan yang baik, serta mengubah
sikap dan perilaku. Komunikasi dilakukan untuk memahami sikap dan prilaku manusia.
Dalam dunia bisnis sering kita amati kegiatan
dilakukan yang membutuhkan interaksi diantara orang-orang yang ada
didalamnya seperti :
- Bekerja sama menentukan tujuan yang ingin dicapai,
- Menyusun rencana kerja,
- Mengelola dan menjalankan operasi bisnis organisasinya.
- Pedoman untuk membuat peraturan, mengambil keputusan dan melakukan hubungan dengan berbagai pihak di luar organisasi.
Komunikasi biasanya dilakukan tidah hanya
secara individu namun juga dapat dilakukan secara tean atau kelompok. Komunikasi
yang dilakukan secara individu memerlukan keterampilan tersendiri bagi individu
yang bersangkutan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan agar
komunikasi individu dapat berjalan secara efektif antar lain :
- Terbuka
(transparan), setiap pesan atau informasi harus
disampaikan secara apa adanya atau objektif sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya. Hindari usaha menutupnutupi pesan atau informasi, hendaknya pesan
atauinformasi disampaikan salam kondisi apapun walau terkadang akibat yang
ditimbulkannya dirasakan kurang baik.
- Tidak
arogan, dalam penyampaian pesan atau informasi
sebaiknya sikap sombong dan merasa bahwa dirinya adalah yang paling benar perlu
dihindari.
- Adaptif terhadap
perkembangan informasi, khususnya berkaitan dengan informasi bisnis, dibutuhkan
sikap atau keterampilan dalam memahami setiap perubahan yang terjadi di
sekeliling dan yang menyangkut perubahan terhadap informasi.
- Kompeten,
keahlian komunikasi memang menjadi hal dasar yang wajib dimiliki oleh individu,
terlebij jika menyampaikan informasi di depan khalayak ramai.
- Antusias,
selalu menginginkan hal-hal baru yang akan menambah khasanah pengetahuan dan
keterampilan dalam berkomunikasi, juga selalu mencari hal-hal yang belum pernah
dijumpai.
- Penuh
perhatian, selain memiliki kemampuan dalam berbicara
setiap individu dituntut pula memiliki keahlian dalam mendengar atau menyimak.
Juga selalu concern terhadap apa yang ia sampaikan.
- Cerdas,
kaya bahan pertimbangan yang sehat dalam memilih topik atau fakta yang perlu
dikemukakan selama komunikasi
- Sabar
dan penuh pengertian ; bahkan pada saat-saat menghadapi
orang-orang yang perangainya tidak terpuji sekalipun
- Jujur,
mempunyai integritas yang tinggi
- Menguasai subyek dan bahasa yang dipergunakan selama berkomunikasi
- Memiliki pengetahuan dasar tentang proses komunikasi dan metode-metode memberikan dan menerima pesan secara efektif.
h. Unsur Pokok Atau
Utama Dalam Komunikasi Bisnis
Ketika dalam komunikasi bisnis terdapat enam unsur
pokok yaitu :
- Mempunyai tujuan yang artinya komunikasi bisnis harus mempunyai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya sejalan dengan tujuan organisasi.
- Pertukaran yaitu dalam hal ini melibatkan paling tidak dua orang ataupun lebih yaitu komunikator dan juga komunikan.
- Gagasan informasi, opini, instruksi merupakan isi pesan yang bentuknya beragam tergantung dari tujuan, situasi serta kondisinya.
- Memakai saluran personal ataupun impersonal yang mungkin bersifat tatap muka, menggunakan media tertentu ataupun melalui media yang menjangkau jutaan orang secara bersamaan.
- Memakai simbol, sinyal yang merupakan alat ataupun metode yang dapat dimengerti serta dipahami oleh penerima untuk menyampaikan pesan.
- Pencapaian tujuan organisasi ialah salah satu karakteristik yang membedakan organisasi/lembaga formal dari informasi yaitu adanya tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya oleh manajemen.
i. Macam-Macam Komunikasi Bisnis
Komunikasi Lisan
- Yang terjadi secara langsung dan tidak dibatasi oleh jarak, dimana ke dua belah pihak dapat bertatap muka.
- Yang terjadi secara tidak langsung karena dibatasi oleh jarak.
Komunikasi Tertulis.
- Yang dilaksanakan dalam bentuk surat dan dipergunakan untuk menyampaikan yang beritanya singkat. Jelas tetapi dipandang perlu untuk ditulis dengan maksud tertentu.
- Naskah, yang biasanya dipergunakan untuk menyampaikan berita yang bersifat komplek
- Blangko-blangko, yang dipergunakan untuk mengirimkan berita dalam suatu daftar.
- Gambar dan foto, Karena tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata atau kalimat.
- Spanduk, yang biasa dipergunakan untuk menyampaikan informasi kepada orang banyak.
- Dalam berkomunikasi secara tertulis, sebaiknya dipertimbagkan maksud dan tujuan komunikasi itu dilaksanakan. Dan perlu juga resiko dari komunikasi tertulis tersebut aman dan mudah dimengerti.
j. Pentingnya
Kemampuan Komunikasi Bisnis
Tantangan seorang manajer di masa
depan relatif akan semakin sulit, yang menuntut kemampuan untuk
mengkomunikasikan ide gagasan dan tujuan dalam lingkungan organisasinya serta
bagaimana menyampaikan produk atau jasa yang dimilikinya kepada pelanggan.
Di sisi lain, proses manajemen, adalah
suatu aktivitas komunikasi. Terdapat 6 kendala yang mungkin muncul saat manajer
mengkomunikasikan bisnis organisasinya, yaitu :
Struktur komunikasi yang buruk
Struktur komunikasi adalah faktor
esensial, yang menentukan baik-buruknya komunikasi bisnis. Tidak penting apakah
audiencenya hanya satu orang atau ribuan orang dan sekalipun di tengah
bisingnya lingkungan bisnis dan pemasaran, pesan yang disampaikan haruslah
terdengar dan dimengerti. Struktur komunikasi yang baik, mengikuti pola :
- Pembukaan
- Isi
- Penutup
Penyampaian yang lemah - Tidak menjadi
menjadi masalah, apakah pesan itu penting atau impresif. Namun apabila
disampaikannya tanpa “sentuhan yang kuat”, hasilnya tidak akan dapat
menyakinkan orang lain sesuai harapan. Disamping itu, meskipun telah dilakukan
“sentuhan “ yang sudah tepat ternyata seringkali juga masih memerlukan waktu
untuk mendapatkan respons. Dengan demikian, pesan yang kuat, tidak boleh
seperti lawakan yang tidak lucu. Pesan yang disampaikan haruslah ‘menyentuh’
secara kuat dan telak, tidak sekedar mengelus-elus atau mengingatkan.
Penggunaan media yang salah - Perlu untuk
mempertimbangkan siapa, dari kalangan atau status sosial mana dan karakteristik
unik lainnya dari sasaran yang kita tuju, sehingga kita dapat memilih media yang
tepat. Jika pesan yang disampaikan sangat kompleks, berikanlah ruang agar
audience kita dapat mencerna pesan tersebut secara lebih leluasa, sesuai
kecepatan mereka, seperti di kamar tidur, kamar mandi, televise, radio,
majalah, koran dan lain sebagainya.
Pesan yang campur aduk - Pesan yang campur
aduk, hanya akan menimbulkan kebingungan atau bahkan cemoohan dari audience.
Seperti, larangan untuk memberikan hadiah kepada klien, tetapi pada saat yang
sama memberikan pengecualian untuk klien-klien baru atau pelanggan VIP yang
berpotensi besar pada bisnis perusahaan. Sementara, kriteria dari klien
potensial atau pelanggan VIP tersebut tidak dirinci secara jelas.
Salah Audience - Topik yang dipilih hendaknya relevan dan
sesuai dengan ekspektasi audience. Sebagai contoh, misalnya dalam event
pertemuan antara wakil dari Pemerintah dan Pengusaha, namun dalam presentasi
disajikan tentang analisis situasi politik dan pemerintahan, sedangkan para
pengusaha, sebenarnya lebih mengharapkan penjelasan bagaimana tindakan atau
langkah-langkah konkrit yang diambil pemerintah untuk menciptakan iklim usaha
yang kondusif.
Lingkungan yang mengganggu - Lingkungan yang
mengganggu jelas merupakan kendala dalam komunikasi, sehingga pesan yang
disampaikan tidak dapat diterima / didengar secara optimal. Seperti Suara
penyaji yang tidak cukup terdengar oleh Audience, Suara keras dari luar
ruangan, (seperti raungan sirine ambulan atau suara lalu lintas yang padat ),
Bunyi handphone dari kantong audience, Interupsi, Sesi bicara yang menegangkan,
dsb. Oleh karena itu, perlunya pemilihan tempat yang tepat serta upaya agar
audience fokus dengan pesan yang disampaikan.
k. Manfaat Komunikasi
Bisnis
Manfaat internal- Komunikasi yang efektif di
perusahaan dapat mendukung karier para eksekutif perusahaan. beberapa hal yang
perlu diperhatikan dalam mempromosikan level karir eksekutif agar proses
komunikasi berjalan dengan baik, yaitu :
- Kemampuan manajemen
- Ambisi untuk bergerak maju
- Kepercayaan
- Kemampuan untuk bekerja keras
- Kemampuan untuk membuat keputusan yang tepat
- Latar belakang akademis
- Kemampuan berkomunikasi secara efektif
- Menarik
Manfaat eksternal - Membangun komunikasi
bisnis yang baik dengan pihak ketiga akan berdampak positif pada keberhasilan
bisnis dan upaya membangun citra perusahaan di mata masyarakat. Komunikasi
bisnis yang baik tentunya akan berdampak baik pada peningkatan keberhasilan
bisnis perusahaan.
l. Jenis Komunikasi
Bisnis Di Era Global
Komunikasi Bisnis dan
E – Commerce
Perdagangan sebenarnya merupakan
kegiatan yang dilakukan manusia sejak awal peradabannya. Sejalan dengan
perkembangan manusia, cara dan sarana yang digunakan untuk berdagang senantiasa
berubah. Bentuk perdagangan terbaru yang kian memudahkan penggunaannya kini
adalah e-commerce. Secara umum, e-commerce dapat didefinisikan sebagai segala
bentuk transaksi perdagangan atau perniagaan barang dan jasa dengan menggunakan
media elektronik.. Media elektronik yang popular digunakan saat ini adalah
internet. Perkembangan teknologi di masa mendatang, memberikan kemungkinan yang
terbuka untuk penggunaan media lain selain internet.
Di dalam e-commerce, para pihak yang
melakukan kegiatan perdagangan / perniagaan hanya berhubungan melalui suatu
jaringan publik (public network) yang dalam perkembangan terakhir menggunakan
media internet. E-commerce adalah kegiatan-kegiatan bisnis yang menghubungkan
perusahaan, konsumen dan suatu komunitas melalui transaksi elektronik serta
perdagangan barang, layanan dan informasi yang dilakukan secara elektronik.
E-commerce digunakan sebagai transaksi
bisnis antara perusahaan yang satu dengan perusahaan lainnya, antara perusahaan
dengan pelanggan (pelanggan), atau antara perusahaan dengan institusi yang
bergerak dalam pelayanan publik. Sistem E-commerce dapat diklasifikasikan
kedalam tiga tipe aplikasi, yaitu :
Electronic Markets (EMs)
Yaitu sebuah sarana yang menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi untuk melakukan atau menyajikan penawaran
dalam sebuah segmen pasar, sehingga pembeli dapat membandingkan berbagai macam
harga yang ditawarkan. Dalam pengertian lain, EMs adalah sebuah sistem
informasi antar organisasi yang menyediakan fasilitas-fasilitas bagi para
penjual dan pembeli untuk bertukar informasi tentang harga dan produk yang
ditawarkan. Keuntungan fasilitas EMs bagi pelanggan terlihat lebih nyata dan
efisien dalam hal waktu, sedangkan bagi penjual, ia dapat mendistribusikan
informasi mengenai produk dan service yang ditawarkan dengan lebih cepat
sehingga dapat menarik pelanggan lebih banyak.
Elektronic Data Interchange (EDI)
Adalah sarana untuk mengefisienkan
pertukaran data transaksi-transaksi regular yang berulang dalam jumlah besar
antara organisasi-organisasi komersial. Secara formal, EDI didefinisikan oleh
International Data Exchabge Association (IDEA) sebagai “transfer data
terstruktur dengan format standard yang telah disepakati, yang dilakukan dari
satu sistem komputer ke sistem komputer lain dengan menggunakan media
elektronik”. EDI sangat luas penggunaaanya, biasanya digunakan oleh kelompok
retail besar, ketika melakukan transaksi bisnis dengan para supplier mereka.
EDI memiliki standarisasi pengkodean
transaksi perdagangan, sehingga organisasi komersial tersebut dapat
berkomunikasi secara langsung dari satu sistem komputer ke sistem komputer yang
lain, tanpa memerlukan hardcopy atau faktur, sehingga terhindar dari penundaan,
kesalahan yang tidak disengaja dalam penanganan berkas dan intervensi dari
manusia. Keuntungan menggunakan EDI adalah waktu pemesanan yang singkat,
mengurangi biaya, mengurangi kesalahan, respon dan pengiriman faktur yang cepat
dan akurat serta pembayaran dapat dilakukan secara elektronik.
Internet Commerce
Adalah penggunaan internet yang
berbasis teknologi informasi dan komunikasi untuk aktivitas perdagangan.
Kegiatan komersial ini, seperti iklan dalam penjualan produk dan jasa.
Transaksi yang dapat dilakukan di internet, antara lain pemesanan/pembelian
barang dimana barang akan dikirimkan melalui pos atau sarana lain setelah uang
ditransfer ke rekening penjual
2. Proses Komunikasi Bisnis
Pada tataran teoritis, paling tidak kita
mengenal atau memahami komunikasi dari dua perspektif, yaitu :
Perspektif Kognitif. Komunikasi menurut Colin Cherry, yang mewakili perspektif kognitif adalah penggunaan lambang-lambang (symbols) untuk mencapai kesamaan makna atau berbagi informasi tentang satu objek atau kejadian. Informasi adalah sesuatu (fakta, opini, gagasan) dari satu partisipan kepada partisipan lain melalui penggunaan kata-kata atau lambang lainnya. Jika pesan yang disampaikan diterima secara akurat, receiver akan memiliki informasi yang sama seperti yang dimiliki sender, oleh karena itu tindak komunikasi telah terjadi.
Perspektif Perilaku. Menurut BF. Skinner dari perspektif perilaku memandang komunikasi sebagai perilaku verbal atau simbolik di mana sender berusaha mendapatkan satu efek yang dikehendakinya pada receiver. Masih dalam perspektif perilaku, FEX Dance menegaskan bahwa komunikasi adalah adanya satu respons melalui lambang-lambang verbal di mana simbol verbal tersebut bertindak sebagai stimuli untuk memperoleh respons. Kedua pengertian komunikasi yang disebut terakhir, mengacu pada hubungan stimulus respons antara sender dan receiver. Setelah kita memahami pengertian komunikasi dari dua perspektif yang berbeda, kita mencoba melihat proses komunikasi dalam suatu organisasi. Menurut Jerry W. Koehler dan kawan-kawan, bagi suatu organisasi, perspektif perilaku dipandang lebih praktis karena komunikasi dalam organisasi bertujuan untuk mempengaruhi penerima (receiver). Satu respons khusus diharapkan oleh pengirim pesan (sender) dari setiap pesan yang disampaikannya. Ketika satu pesan mempunyai efek yang dikehendaki, bukan suatu persoalan apakah informasi yang disampaikan tersebut merupakan tindak berbagi informasi atau tidak. Proses komunikasi diawali oleh sumber (source) baik individu ataupun kelompok yang berusaha berkomunikasi dengan individu atau kelompok lain, sebagai berikut :
Langkah pertama yang
dilakukan sumber adalah ideation yaitu penciptaan satu gagasan atau pemilihan
seperangkat informasi untuk dikomunikasikan. Ideation ini merupakan
landasan bagi suatu pesan yang akan disampaikan.
Langkah kedua dalam
penciptaan suatu pesan adalah encoding, yaitu sumber menerjemahkan informasi
atau gagasan dalam wujud kata-kaya, tanda-tanda atau lambang-lambang yang disengaja
untuk menyampaikan informasi dan diharapkan mempunyai efek terhadap orang
lain. Pesan atau message adalah alat-alat di mana sumber mengekspresikan
gagasannya dalam bentuk bahasa lisan, bahasa tulisan ataupun perilaku nonverbal
seperti bahasa isyarat, ekspresi wajah atau gambar-gambar.
Langkah ketiga dalam
proses komunikasi adalah penyampaian pesan yang telah disandi (encode).
Sumber menyampaikan pesan kepada penerima dengan cara berbicara, menulis,
menggambar ataupun melalui suatu tindakan tertentu. Pada langkah ketiga
ini, kita mengenal istilah channel atau saluran, yaitu alat-alat untuk
menyampaikan suatu pesan. Saluran untuk komunikasi lisan adalah
komunikasi tatap muka, radio dan telepon. Sedangkan saluran untuk
komunikasi tertulis meliputi setiap materi yang tertulis ataupun sebuah media
yang dapat mereproduksi kata-kata tertulis seperti: televisi, kaset, video atau
OHP (overheadprojector). Sumber berusaha untuk mebebaskan saluran
komunikasi dari gangguan ataupun hambatan, sehingga pesan dapat sampai kepada
penerima seperti yang dikehendaki.
Langkah keempat perhatian
dialihkan kepada penerima pesan. Jika pesan itu bersifat lisan, maka
penerima perlu menjadi seorang pendengar yang baik, karena jika penerima tidak
mendengar, pesan tersebut akan hilang. Dalam proses ini, penerima
melakukan decoding, yaitu memberikan penafsiran interpretasi terhadap pesan
yang disampaikan kepadanya. Pemahaman (understanding) merupakan kunci untuk
melakukan decoding dan hanya terjadi dalam pikiran penerima. Akhirnya
penerimalah yang akan menentukan bagaimana memahami suatu pesan dan bagaimana
pula memberikan respons terhadap pesan tersebut.
Proses terakhir dalam
proses komunikasi adalah feedback atau umpan balik yang memungkinkan sumber
mempertimbangkan kembali pesan yang telah disampaikannya kepada penerima.
Respons atau umpan balik dari penerima terhadap pesan yang disampaikan sumber
dapat berwujud kata-kata ataupun tindakan-tindakan tertentu. Penerima
bisa mengabaikan pesan tersebut ataupun menyimpannya. Umpan balik inilah
yang dapat dijadikan landasan untuk mengevaluasi efektivitas komunikasi.
3. Masalah Dalam Komunikasi
dan Cara Mengatasinya
Dalam
Pengantar Ilmu Komunikasi telah disinggung bahwa komunikasi adalah suatu
proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan/komunikate agar
terjadi pengertian bersama. Proses komunikasi tidak akan berjalan apabila tidak
didukung oleh berbagai elemen atau komponen komunikasi yaitu pengirim (sender), pesan (message), encoding, saluran (channel), penerima
(receiver), decoding, umpan balik (feedback),
gangguan/hambatan (noise), dan konteks
(context).
Setiap elemen atau komponen dalam
proses komunikasi menunjukkan kualitas komunikasi itu sendiri. Masalah akan
timbul apabila salah satu dari elemen komunikasi tersebut mengalami hambatan
yang menyebabkan komunikasi menjadi tidak efektif.
Hambatan komunikasi ini dapat terjadi
pada semua konteks komunikasi, yaitu komunikasi antar pribadi atau
komunikasi interpersonal, komunikasi massa, komunikasi organisasi atau komunikasi
kelompok. Hambatan komunikasi yang terjadi dalam berbagai konteks komunikasi
dapat menyebabkan komunikasi menjadi tidak efektif.
Apabila komunikan/komunikator
memberikan persepsi yang berbeda terhadap pesan yang disampaikan komunikator,
maka akan terjadi sebuah hambatan atau gangguan komunikasi. Terakhir, umpan
balik atau feedback akan
terjadi manakala komunikan/komunikate memberikan respon atau tanggapan terhadap
pesan yang disampaikan oleh komunikator dan mengembalikan pesan kepada
komunikator.
Jenis-Jenis
Hambatan Komunikasi
Hambatan komunikasi adalah segala sesuatu yang
menghalangi atau mengganggu tercapainya komunikasi yang efektif. Hambatan
komunikasi dapat mempersulit dalam mengirim pesan yang jelas, mempersulit
pemahaman terhadap pesan yang dikirimkan, serta mempersulit dalam memberikan
umpan balik yang sesuai.
Secara garis besar, terdapat 4 (empat) jenis
hambatan komunikasi yaitu hambatan personal, hambatan fisik, hambatan kultural
atau budaya, serta hambatan lingkungan,
Hambatan personal - Hambatan
personal merupakan hambatan yang terjadi pada peserta komunikasi, baik
komunikator maupun komunikan/komunikate. Hambatan personal dalam komunikasi
meliputi sikap, emosi, stereotyping,
prasangka, bias, dan lain-lain.
Hambatan kultural atau budaya - Komunikasi
yang kita lakukan dengan orang yang memiliki kebudayaan dan latar belakang yang
berbeda mengandung arti bahwa kita harus memahami perbedaan dalam hal
nilai-nilai, kepercayaan, dan sikap yang dipegang oleh orang lain. Hambatan
kultural atau budaya mencakup bahasa, kepercayan dan keyakinan. Hambatan bahasa
terjadi ketika orang yang berkomunikasi tidak menggunakan bahasa yang sama,
atau tidak memiliki tingkat kemampuan berbahasa yang sama. Hambatan juga dapat
terjadi ketika kita menggunakan tingkat berbahasa yang tidak sesuai atau ketika
kita menggunakan jargon atau bahasa “slang” atau “prokem” atau “alay” yang
tidak dipahami oleh satu atau lebih orang yang diajak berkomunikasi. Hal lain
yang turut memberikan kontribusi terjadinya hambatan bahasa adalah situasi
dimana percakapan terjadi dan bidang pengalaman ataupun kerangka referensi yang
dimiliki oleh peserta komunikasi mengenai hal yang menjadi topik pembicaraan.
Hambatan fisik
- Beberapa gangguan fisik dapat mempengaruhi efektivitas komunikasi. Hambatan
fisik komunikasi mencakup panggilan telepon, jarak antar individu, dan radio.
Hambatan fisik ini pada umumnya dapat diatasi.
Hambatan lingkungan
- Tidak semua hambatan komunikasi disebabkan oleh manusia sebagai peserta
komunikasi. Terdapat beberapa faktor lingkungan yang turut mempengaruhi proses
komunikasi yang efektif. Pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat
mengalami rintangan yang dipicu oleh faktor lingkungan yaitu latar belakang
fisik atau situasi dimana komunikasi terjadi. Hambatan lingkungan ini mencakup
tingkat aktifitas, tingkat kenyamanan, gangguan, serta waktu.
Cara Mengatasi
Hambatan Komunikasi
Berbagai hambatan komunikasi yang dapat menyebabkan ketidakefektifan komunikasi dapat kita atasi dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini :
Pengirim pesan / komunikator / sender - Komunikasi adalah suatu proses yang berlangsung dua arah dan diawali oleh pengirim pesan. Pengirim pesan hendaknya merumuskan informasi sedemikian rupa agar tujuan komunikasi tercapai. Pengirim pesan harus proaktif dalam membuat penerima/komunikan/komunikator/receiver mengerti dan memahami pesan yang disampaikan. Seringkali, apa yang dikatakan tidak selalu sesuai dengan apa yang didengar. Untuk menghindarinya, hal-hal yang harus dilakukan adalah :
- Menyatakan satu ide atau gagasan dalam satu waktu.
- Menyatakan ide atau gagasan dengan singkat.
- Memberikan penjelasan ketika diperlukan.
- Melakukan pengulangan jika diperlukan.
- Menerima dan memberikan umpan balik.
- Melakukan pilihan kata, nada suara dan bahasa tubuh yang tepat.
- Mengembangkan sikap empati terhadap penerima / komunikan / komunikate / receiver dalam mengatasi hambatan kultural atau budaya dalam komunikasi.
Pesan - Pesan merupakan
informasi sederhana yang ingin disampaikan oleh pengirim pesan kepada penerima.
Pesan dapat berupa pesan verbal maupun pesan non verbal. Untuk mengurangi
kemungkinan terjadinya masalah, pengirim harus :
- Menggunakan terminologi yang tepat.
- Berbicara dengan jelas.
- Waktu pengiriman pesan disesuaikan dengan kesiapan penerima pesan untuk mendengarkan atau menerima pesan.
- Menggunakan volume suara yang sesuai.
- Pesan yang disampaikan hendaknya bersifat inklusif dan informatif. Inklusif artinya bahwa pesan berisi segala sesuatu yang diperlukan oleh penerima pesan untuk memahami maksud pengirim. Informasi artinya pesan merupakan sesuatu yang ingin diketahui oleh penerima pesan.
Penerima / komunikan / komunikate / receiver - Penerima pesan
membutuhkan informasi untuk memenuhi kebutuhan mereka. Untuk itu, penerima
pesan harus memegang kendali atas seluruh proses komunikasi yang berlangsung.
Agar penerima pesan memegang kendali, adalah penting bagi penerima pesan untuk
yakin bahwa pengirim pesan memahami apa yang diinginkan oleh penerima pesan dan
mengapa mereka menginginkannya. Aktif mendengarkan adalah suatu proses yang
digunakan oleh penerima pesan untuk memfasilitasi komunikasi dan meningkatkan
penampilan. Dalam artian, penerima pesan aktif dalam proses komunikasi. Agar
penerima pesan dapat mendengarkan dengan aktif, hal-hal yang perlu dilakukan
oleh penerima pesan adalah :
- Fokus perhatian pada pesan yang disampaikan dengan memberikan momen prioritas. Jika memungkinkan melihat atau melakukan kontak mata kepada pengirim pesan.
- Mendengar dan melihat isi pesan tidak langsung atau non verbal sama baiknya ketika mendengarkan kata-kata. Perhatikan petunjuk non verbal yang menyajikan informasi berdasar pada apa yang ingin disampaikan oleh pengirim pesan. Persepsi yang diberikan oleh penerima pesan terhadap pesan dan pengirim pesan dapat berbeda. Pilihan kata, nada suara, posisi tubuh, geture dan gerakan mata merefleksikan perasaan dibalik kata-kata yang diucapkan.
- Menjaga pikiran tetap terbuka dan hindari penilaian.
- Melakukan verfikasi terhadap apa yang didengar atau disampaikan. Jangan berasumsi bahwa persepsi yang diberikan terhadap pesan merupakan bentuk persetujuan dengan tujuan pengirim pesan. Berikan umpan balik yang tepat kepada pengirim pesan.
Umpan Balik Pesan
- Penerima yang efektif memverifikasi pemahaman mereka terhadap pesan yang
dikirim oleh pengirim pesan. Mereka menyadari kata-kata, nada suara, dan bahasa
tubuh ketika mereka memberikan umpan balik. Berbagai bentuk umpan balik yang
diberikan dapat berupa pengakuan, pengulangan, dan parafrase. Kemudian, yang dimaksud dengan pengakuan
adalah bahwa penerima pesan telah menerima dan memahami pesan yang disampaikan.
Untuk pesan yang bersifat informatif yang rumit, pengakuan saja tidaklah cukup
untuk memastikan dan memahami pesan yang disampaikan. Sedangkan, yang dimaksud
dengan pengulangan adalah mengulang kembali kata-kata yang disampaikan oleh
pengirim pesan. Terakhir, yang dimaksud dengan parafrase adalah mengulang
kata-kata yang disampaikan oleh penerima pesan sendiri kepada pengirim pesan.
Parafrase memungkinkan penerima pesan untuk melakukan verifikasi terhadap
pemahaman pesan dan menunjukkan kepada pengirim pesan bahwa penerima pesan
mendengarkan pesan dengan baik.
4. Komunikasi Antar
Pribadi dan Gaya Kepemimpinan
Pengertian Komunikasi
Antarpribadi
Komunikasi
antarpribadi (interpersonal communications) adalah komunikasi yang
dilakukan antara seseorang dengan orang lain dalam suatu masyarakat maupun
organisasi (bisnis dan nonbisnis), dengan menggunakan media komunikasi
tertentu dan bahasa yang mudah dipahami (informal) untuk mencapai suatu tujuan
tertentu.
Ada empat hal
penting yang perlu diperhatikan antara lain:
- Komunikasi dilakukan oleh dua orang atau lebih.
- Menggunakan media tertentu, misalnya telepon, telepon seluler, atau bertatap muka (face-to-face).
- Bahasa yang digunakan bersifat informal (tidak baku), dapat menggunakan bahasa daerah, bahasa pergaulan, atau bahasa campuran.
- Tujuan yang ingin dicapai dapat bersifat personal (bila komunikasi terjadi dalam suatu masyarakat), dan untuk pelaksanaan tugas pekerjaan (bila komunikasi terjadi dalam suatu organisasi).
Tujuan Komunikasi Antarpribadi
Beberapa tujuan
komunikasi antarpribadi antara lain :
- Menyampaikan Informasi
- Berbagi Pengalaman
- Menumbuhkan Simpati
- Melakukan Kerja Sama
- Menceritakan Kekecewaan atau Kekesalan
- Menumbuhkan Motivasi
Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan
(leadership style) adalah suatu cara bagaimana
mempengaruhi, mengarahkan, memotivasi, dan mengendalikan bawahan dalam
menyelesaikan tugas atau pekerjaannya. Salah satu teori yang mampu memberikan
gambaran gaya kepemimpinan seseorang adalah teori X (diasumsikan cenderung
negatif dan gaya kepemimpinan yang diterapkan dalam suatu organisasi adalah
gaya kepemimpinan petunjuk) dan Y (cenderung positif dan gaya kepemimpinan yang
diterapkan adalah gaya kepemimpinan partisipatif) yang dikemukakan oleh Douglas McGregor.
Teori X dan Y
Asumsi yang mendasari
teori X dan Y adalah :
Teori X |
Teori Y |
Karyawan cenderung tidak suka (malas)
bekerja, kalau mungkin menghindarinya. |
Karyawan suka bekerja. |
Karyawan selalu ingin diarahkan. |
Karyawan yang memiliki komitmen pada tujuan
organisasi akan dapat mengarahkan tujuan organisasi akan dapat mengarahkan
dan mengendalikan dirinya sendiri. |
Manajer harus selalu mengawasi kerja. |
Karyawan belajar untuk menerima bahkan
mencari tanggung jawab pada saat bekerja. |
Empat Gaya
Kepemimpinan
Menurut Ludlow
dan Panton, terdapat empat gaya kepemimpinan yang dapat diterapkan dalam
situasi dan kondisi yang berbeda antara lain :
- Pengarahan (directing)
- Pembekalan (coaching)
- Dukungan (supporting)
- Pendelegasian (delegating)
Gaya Kepemimpinan
Situasional
Gaya kepemimpinan
yang telah dipilih dalam suatu situasi dan kondisi tertentu dimungkinkan tepat
diterapkan pada saat itu, tetapi jika situasi dan kondisi telah berubah, gaya
kepemimpinan yang diterapkan juga dapat berubah. Gaya kepemimpinan seperti ini
adalah gaya kepemimpinan situasional (situasional leadership).
Ada tiga
kemampuan/keterampilan penting yang perlu diperhatikan dalam menerapkan
kepemimpinan situasional antara lain :
Keterampilan Analitis (Analytical Skills) - Merupakan keterampilan yang harus dimilliki oleh seorang manajer dalam melakukan evaluasi atau penilaian kinerja bawahan (karyawan) dalam melaksanakan pekerjaan mereka.
Keterampilan Fleksibilitas (Flexibility Skills) - Merupakan keterampilan yang harus dimiliki seorang manajer dalam menerapkan gaya kepemimpinan dalam situasi dan kondisi yang tepat dan juga berdasarkan hasil analisis yang tepat.
Keterampilan Komunikasi (Communication Skills) - Merupakan keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang manajer untuk menyampaikan ide atau gagasannya kepada bawahan, termasuk bagaimana ia harus menjelaskan perubahan gaya kepemimpinannya kepada bawahan.
Kepemimpinan Inti
Menurut
Hellriegel dan Slocum,seorang manajer yang dinamis harus memiliki lima
kemampuan yang dikenal sebagai keahlian kepemimpinan inti (core leadership skills). Lima keahlian kepemimpinan
inti tersebut yaitu :
- Pemberdayaan (Empowerment)
- Intuisi (Intuition)
- Pemahaman Diri (Self-understanding)
- Visi (Vision)
- Nilai Kesesuaian (Value Congruence)
Kebutuhan Manusia
Berbagai macam
teori yang membahas tentang kebutuhan manusia antara lain :
Teori Hierarki Kebutuhan - Teori ini dikemukakan oleh Abraham Maslow. A. Maslow menyatakan bahwa manusia memiliki lima kebutuhan yang bertingkat-tingkat, mulai dari kebutuhan dasar (asasi) sampai kebutuhan aktualisasi diri. Lima kebutuhan tersebut antara lain sebagai berikut :
- Kebutuhan Fisiologis
- Kebutuhan Keamanan
- Kebutuhan Sosial
- Kebutuhan Status
- Kebutuhan Aktualisasi Diri
Teori
Dua Faktor - Teori ini dikemukakan oleh Frederick Herzberg
yang terdiri atas Faktor Hygiene dan Faktor Motivator.
Faktor Hygiene (sumber ketidakpuasan kerja) |
Faktor Motivator (sumber kepuasan kerja) |
•
Kondisi kerja • Kebijakan
perusahaan • Supervisi • Gaji • Hubungan
dengan rekan kerja • Status • Keamanan
kerja • Kehidupan
pribadi |
•
Pekerjaan itu sendiri • Tanggung
jawab • Pengakuan • Prestasi • Promosi • Pertumbuhan • Pengembangan |
Mendengarkan Sebagai Keahlian
Antarpribadi
Dalam komunikasi
antarpribadi, kegiatan mendengarkan (menyimak) suatu percakapan dengan orang
lain merupakan bagian penting dalam memahami suatu pesan yang disampaikan oleh
orang lain.
Menurut Lehman,
Himstreet, dan Baty, kebanyakan para manajer dalam setiap harinya menghabiskan
waktu kerjanya untuk mendengarkan (listening) dan berbicara (speaking) dengan
para supervisor, karyawan, pelanggan, dan berbagai asosiasi bisnis. Kebiasaan
sebagai pendengar yang efektif akan menghasilkan beberapa hal positif :
- Pendengar yang baik akan disukai orang lain karena mereka dapat memuaskan kebutuhan dasar manusia untuk didengarkan.
- Kinerja/prestasi kerja karyawan meningkat ketika pesan yang diterima tersebut dapat dimengerti dengan baik.
- Umpan balik (feedback) yang akurat dari bawahan (karyawan) akan berdampak positif pada prestasi kerjanya.
- Manajer dan karyawan akan terhindar dari munculnya kesalahpahaman dalam penyampaian suatu pesan.
- Pendengar yang baik akan dapat memisahkan mana fakta dan mana yang sekedar gosip.
- Pendengar yang baik memiliki kecenderungan membuka ide-ide baru dari pihak lain, sehingga hal ini mendorong berkembangnya kreativitas.
- Pendengar yang efektif juga akan dapat menghasilkan prestasi kerja yang baik dan peningkatan kepuasan kerja.
- Kepuasan kerja meningkat karena mereka tahu apa yang terjadi, kapan mereka mendengar, dan kapan mereka berpartisipasi didalamnya yang tumbuh dari komunikasi yang baik.
5. Komunikasi Antar
Organisasi
Komunikasi merupakan nafas dari keberlangsungan sebuah organisasi. Suatu organisasi tidak akan berjalan tanpa adanya komunikasi. Hal tersebut yang melatarbelakangi studi mengenai komunikasi organisasi. Dimana komunikasi organisasi sendiri merupakan suatu jaringan komunikasi antar manusia yang saling bergantung satu sama lainya dalam konteks organisasi.
Dalam sebuah organisasi didalamnya terdiri
atas orang-orang (organ) yang memiliki tugas masing-masing serta saling
berkaitan satu sama lain sebagai suatu sistem tentu memerlukan komunikasi yang
baik agar kinerja oraganisasi berjalan dengan baik pula. Sehingga
apa yang menjadi tujuanya dapat tercapai.
Pengertian Organisasi
Organisasi sendiri merupakan suatu unit sosial
yang terdiri atas organ-organ yang memiliki tugas dan pembagian kerja
masing-masing namun saling berhubungan dan berkaitan satu sama lain guna
mencapi suatu tujuan tertentu. Organisasi merupakan bagian penting dalam
kehidupan manusia dalam rangka mencapai tujuan dan cita-cita bersama.
Berbagai macam organisasi baik formal maupun
non formal hadir ditengah tengah kehidupan manusia dan menjadi bagian penting
didalamnya. Misalnya saja yang paling dekat dengan kehidupan kita, organisasi
pengurus RT di lingkungan tempat tinggal, atau organisasi pekerjaan dan
perusahaan tempat kita bekerja bahkan instansi pemerintah juga termasuk dalam
organisasi yang sering kita jumpai.
Suatu satuan sosial dapat dikatakan sebagai organisasi
apabila didalamnya terdapat organ-organ atau elemen-elemen yang
menjalankan tugasnya masing-masing. Menurut Henry Mintzbergz secara umum sebuah
oranisasi setidaknya memiliki 5 elemen berikut,
- The
operating core, yaitu para
pegawai yang melaksanakan pekerjaan dasar yang berkaitan dengan produksi, baik
barang maupun jasa.
- The
strategic apex, yaitu
seorang pemimpin atau Manajer teratas yang bertanggungjawab penuh atas
organisasi tersebut.
- The
middle line, yaitu para
manager yang menjadi penghubung antara operating core dengan strategic apex
- The
technostructure, yaitu
mereka yang ditugaskan melaksanakan suatu bentuk standarisasi secara khusus
dalam organisasi.
- The
staff support, yaitu orang-orang
yang mengisi unit staf yang memberikan jasa guna mendukung jalanya organisasi.
Pengertian Komunikasi
Organisasi Menurut Para Ahli
Menurut Arnold dan Feldman (1986)
komunikasi organisasi adalah suatu proses pertukaran informasi diantara
orang-orang dalam suatu organisasi. Dimana didalamnya terdapat empat tahapan
komunikasi yang meliputi,
- Attention (Atensi/Perhatian)
- Comprehension (Komprehensi)
- Acceptance as true (Kebenaran/Fakta)
- Retention (Retensi)
Pendapat lain dikemukakan oleh Pace dan Faules (2001), mereka berpendapat
bahwa komunikasi organisasi merupakan perilaku pengatur organisasi yang
terjadi diantara orang-orang dalam organisasi. Dan juga bagaimana mereka yang
terlibat dalam proses itu berinteraksi dan memberi makna atas apa yang terjadi.
Sementara itu, menurut Wiryanto (2005) komunikasi organisasi
adalah pengiriman dan penerimaan pesan organisasi didalam suatu kelompok. Baik
itu formal maupun informal dari suatu organisasi.
Teori
Berikut beberapa Teori terkait dengan
komunikasi organisasi, diantaranya :
Teori
Sistem Sosial - Teori ini
menyatakan bahwa hubungan-hubungan antara orang-orang, memungkinkan suatu
organisasi bertahan jauh lebih lama dari pada orang-orang biologis yang
menduduki jabatan-jabatan tertentu dalam organisasi. Sedangkan, Kats dan Khan
lebih lanjut menyatakan bahwa beberapa hubungan yang terjalin
antara orang-orang dalam organisasi lebih penting ketimbang hubungan
atar jabatan formal tertentu.
Teori
Public Relations - Teori
ini menyatakan bahwa Public relation adalah keseluruhan upaya yang dilakukan
secara terencana dan berkesinambungan. Upaya ini dilakukan dalam rangka
menciptakan dan dan memelihara niat baik serta saling pengertian diantara
organisasi dan khalayaknya. Salah satu ahli yang mengemukakan teori ini adalah
Jefkins.
Teori
Kepemimpinan - Dalam terori ini,
dikatakan bahwa pemimpin adalah sosok yang membantu anggota untuk memenuhi
kebutuhannya serta tujuan kelompok secara bersama-sama. Hersey memformulasikan
empat tugas seorang pemimpin, antara lain”
- Telling, Pemimpin harus mampu memberi informasi
secara lugas.
- Selling, pemimpin harus mampu memberikan
petunjuk.
- Participating, pemimpin harus mampu menjalin
kerjasama yang baik.
- Delegating, pemimpin harus mampu mengambil
keputusan.
Teori
Kontinum - Teori ini
menjelaskan tujuh hal sebagai berikut :
- Manajer membuat keputusan lalu mengumumkan secara tegas.
- Manajer membuat keputusan dan memberi pilihan.
- Manajer mengemukakan keputusan dan memberi kesempatan untuk mempertanyakannya
- manajer mengumumkan keputusan sementara yang masih dapat diubah
- Manajer menentukan batasan dan bawahan diminta memutuskan
- Manajer mempersilahkan bawahan mengambil keputusan
Teori
Empat Sistem - Linker
menjelaskan bahwa terdapat empat gaya kepemimpinan dalam organisasi yaitu :
- Penguasa mutlak
- Penguasa semi mutlak
- Penasihat
- Pengajak serta
Teori Kepribadian Perilaku - Teori ini menjelaskan bahwa perilaku seseorang dapat menentukan keefektifan dari sebuah kepemimpinan. Dimana hal tersebut juga berpengaruh pada sifat-sitat dan prestasi dari pengikutnya.
Fungsi Komunikasi Organisasi
Menurut Sendjaja (1994), fungsi
komunikasi dalam organisasi yaitu :
Fungsi
Informatif – Organisasi
diartikan sebagai suatu sistem pemrosesan informasi, dimana setiap anggota
organisasi diharapkan mampu memberi dan menerima informasi dengan baik guna
kelancaran dalam menjalankan apa yang menjadi tugasnya.
Fungsi
regulatif – Berkaitan
dengan peraturan-peraturan dan pedoman yang berlaku dalam suatu
organisasi.
Fungsi
persuasif – Merupakan
cara lain dari perintah. Dimana kebanyakan pemimpin organisasi lebih memilih
menggunakan cara persuasif dari pada perintah kepada bawahannya. Hal ini
dikarenakanasumsi terkait penggunaan cara yang lebih halus akan menyebabkan
seseorang lebih menghargai suatu tugas yang dibebankan kepadanya.
Fungsi
Integratif – Berkaitan
dengan penyediaan saluran yang memungkinkan setiap anggota organisasi untuk
dapat melaksanakan tugas dan pegerjaanya dengan baik.
Pendekatan Komunikasi Organisasi
Terdapat beberapa pendekatan
komunikasi terhadap organisasi, diantaranya :
Pendekatan
Sistem - Karl Weick merupakan salah satu ahli yang mempelopori pendekatan sistem
dalam studi komunikasi organisasi. Ia menganggap bahwa sistem hierarki,
garis komunikasi, dan prosedur operasi standar merupakan musuh dari sebuah
organisasi. Selain itu, Weick berpandangan bahwa organisasi sebagai suatu
kehidupan organis. Organisasi harus mampu beradaptasi dalam berbagai kondisi
dan perubahan. Menurutnya, organisasi akan berkembang ketika para anggota
memiliki kebebasan dan komunikasi interaktif. Weick juga melihat bahwa
organisasi sebagai suatu proses evolusioner yang bersandar pada tiga
rangkaian proses yaitu penentuan, seleksi dan penyimpanan.
Pendekatan
Budaya - Clifort Greetz berpendapat bahwa organisasi merupakan bagian dari suatu
budaya. Organisasi adalah cara hidup bagi para anggota. Cara tersebut
digunakan untuk membentuk sebuah realita bersama serta menjadi
pembeda dengan budaya lainya. Kemudian, budaya dalam organisasi diciptakan
oleh interaksi-interaksi para anggotanya. Interaksi yang sudah bagian
dari aktifitas sehari-hari dalam organisasi ini kemudian membentuk
suatu budaya dalam organisasi tersebut, Aktifitas-aktifitas dari para anggota
diantaranya meliputi cerita, simbol-simbol serta aktifitas lainya. Sehingga,
dari aktivitas tersebut, muncullah seperangkat pemahaman dalam organisasi yang
kemudian menjadi budaya organisasi.
Pendekatan
Kritik - Pandangan ini
menganggap bahwa kepentingan organisasi sudah mendominasi hampir disemua segi
kehidupan dalam masyarakat. Pada hakikatnya, kehidupan kita banyak ditentukan
oleh keputusan yang menyangkut kepentingan-kepentingan organisasi seperti
perusahaan. Dimana komunikasi menjadi medium utama didalamnya.
Konsep Komunikasi Organisasi
Goldhaber menjelaskan bahwa komunikasi
organisasi merupakan proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam suatu
jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain.
Kemudian, Ia juga menjelaskan bahwa
komunikasi organisasi bertujuan untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti dan
selalu berubah ubah. Lebih lanjut ia menjelaskan tujuh konsep dalam komunikasi
organisasi
Proses
: Organisasi
merupakan suatu sistem terbuka yang dinamis. Oleh karena itu, proses dibutuhkan
agar dapat menciptakan serta saling menukar pesan diantara anggotanya.
Dimana gejala ini terjadi secara terus menerus sehingga dikatakan sebagai suatu
proses.
Pesan
: Dalam komunikasi
organisasi pesan menjadi suatu hal yang sangat penting. Seseorang dalam
organisasi harus mampu menciptakan dan menerima pesan dengan baik dan pesan
yang baika adalah pesan yang mampu diterima sama seperti apa yang disampaikan.
Jaringan
: Organisasi ibarat
sebuah jaringan yang terdiri atas serangkaian seri. Seri ini terdiri atas
sekumpulan orang yang menduduki posisi atau jabatan tertentu. Sekumpulan
orang tersebut kemudian menjalankan tugas, fungsi, dan perannya masing-masing
dalam sebuah organisasi.
Keadaan
Saling Tergantung : Hal ini sudah menjadi sifat organisasi sebagi suatu sistem
terbuka. Ketergantungan dibutuhkan bilamana suatu bagian tidak berfungsi
sebagaimana mestinya akan mengganggu kinerja dari bagian lain juga.
Hubungan
: Organisasi
sebagai suatu sistem sosial. Fungsi dari beberapa bagiannya dijalankan
oleh manusia bergantung kepada hubungan diantara manusia-manusia itu sebagai
anggotanya.
Lingkungan
: Lingkungan adalah
semua totalitas baik fisik maupun sosial yang diperhitungkan dalam pengambilan
keputusan mengenai individu dalam suatu sistem yang disebut organisasi.
lingkungan ini dapat dibedakan atas lingkungan internal dan eksternal
organisasi.
Ketidakpastian
: Dalam komunikasi
organisasi, posisi ketidakpastian disini adalah untuk memenuhi kesediaan
informasi yang tersedia juga informasi yang diharapkan.
Makna Komunikasi
Organisasi
Perspektif
Subjektif - Dalam perspektif
ini pemaknaan komunikasi organisasi sebagai proses penciptaan makna atas
interaksi diantara unit-unit organisasi yang menciptakan mengelola, bahkan
mengubah organisasi. Fokus dalam pemaknaan yaitu sebuah cara yang dilakukan individu
sebagai anggota organisasi berinteraksi dan menciptakan makna atas peristiwa
komunikasi yang terjadi.
Perspektif
Objektif - Dalam perspektif
ini ditekankan tentang pemaknaan komunikasi organisasi. Penekanan
dapat dilihat dari perannya sebagai pertunjukan dan penafsiran pesan diantara
unit-unit komunikasi dalam suatu organisasi.
Selain itu, fokus dalam pemaknaan ini
adalah penanganan pesan yang meliputi, menerima, menafsirkan dan bertindak
berdasar informasi yang diperoleh dalam suatu organisasi. Komunikasi disini
dipandang sebagai alat untuk merekayasa organisasi yang memungkinkan individu
mampu beradaptasi dalam lingkungan organisasi.
Arah Komunikasi
Organisasi
Komunikasi
kebawah - Komunikasi
kebawah merupakan alur komunikasi yang mengalir dari individu pada tingkat
hierarki atas kepada individu yang berada pada tingkat hierarki bawah. Dapat
diartikan pula sebagai alur komunikasi antara atasan dan bawahan. bentuk
komunikasi kebawah yang paling umum adalah instruksi kerja.
Komunikasi
keatas - Komunikasi keatas
merupakan arah dan alur komunikasi yang membawa informasi dari tingkat bawah ke
tingkat atas dalam suatu organisasi, yang artinya komunikator berada pada
tingkat bawah dan komunikan merupakan tingkat atas.
Dapat diartikan pula sebagai suatu alur
komunikasi dari bawahan ke atasan. komunikasi keatas ini mencakup saran,
keluhan dan hal hal lain yang mana dalam sebuah organisasi yang besar
komunikasi keatas sulit mencapai taraf efektif.
Komunikasi
Horizontal - Komunikasi
horizontal merupakan komunikasi yang memiliki banyak fungsi dalam
organisasi. Bentuk komunikasi ini diperlukan untuk mengintegrasikan dan
mengkoordinasikan berbagai fungsi dalam organisasi sehingga dapat berjalan
sebagaimana mestinya.
Komunikasi horizontal umumnya sering
diabaikan padahal penting dalam penggunaanya sebagai contoh agar tidak terjadi
tumpang tindih tugas wewenang dalam organisasi maka diperlukan komunikasi
horizontal atar pihak terkait.
Bentuk Komunikasi
Organisasi
Komunikasi
Internal - Komunikasi
internal merupakan komunikasi yang berlangsu dalam unit-unit, indiviu-individu
(anggota) didalam internal suatu organisasi. komunikasi internal dibagi menjadi
dua yaitu :
- Komunikasi
Personal ; Komunikasi
personal merupakan komunikasi yang terjadi diantara individu dengan individu anggota
orgabisasi. Dalam Komunikasi personal ini terdapat dua macam yaitu komunikasi
tatap muka dan komunikasi bermedia
- Komunikasi kelompok - Komunikasi kelompok adalah komunikasi
antara seseorang dengan suatu kelompok (bidang) tertentu, atau antar kelompok
secara tatap muka dalam suatu organisasi.
Komunikasi
Eksternal - Komunikasi
eksternal adalah komunikasi yang terjadi antara organisasi dengan khalayak
diluar organisasi. Komunikasi eklsternal ini dibagi menjadi dua yaitu :
- Komunikasi dari organisasi kepada khalayak.
- Komunikasi dari khalayak kepada organisasi.
Dimensi Komunikasi
Organisasi
Dimensi
Internal - Dimensi internal
ini meliputi diri organisasi secara keseluruhan yaitu :
- Komunikasi antara individu anggota organisasi.
- Komunikasi antara individu dengan bagian (berdasar Fungsi) dalam organisasi.
- Komunikasi antara beberapa bagian (berdasar fungsi) dalam organisasi.
- Komunikasi antara pemimpin dengan bawahannya.
Dimensi
Eksternal - Dimensi eksternal
komunikasi orgabisasi meliputi komunikasi organisasi dengan khalayak dan
sebaliknya khalayak dengan organisasi. yang menjadi khalayak disini adalah :
- Pers Relation (Relasi publik).
- Goverment Relation (Relasi pemerintahan).
- Comunity Relation (Relasi komunitas).
- Supplier Relation (Relasi pengirim pesan).
- Customer Relation (Relasi penerima pesan).
Opini
Setiap bisnis harus memiliki strategi
komunikasi bisnis yang efektif dan baik yang diterapkan untuk setiap anggota
karyawan Anda. Dalam pembukuan misalnya, Anda harus memetakan dan memberikan
komunikasi yang jelas tentang hak akses laporan keuangan dan proses pencatatan
pembukuan bisnis. Jika hal tersebut tidak dilakukan, tentunya laporan keuangan
Anda, bisa saja digunakan oleh pihak yang bertanggungjawab.
REFERENSI :
- Bovee, Courtland L and John V. Thill, Komunikasi Bisnis, Edisi Kedelapan, PT Index
- Purwanto, Djoko, Komunikasi Bisnis, Edisi Ketiga, PT Erlangga, 2006
- Lewis, Richard D, Komunikasi Bisnis Lintas Budaya, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2005
- Mulyana, Deddy , Komunikasi Bisnis : Suatu Pendekatan Lintas Budaya, PT. Remaja Rosdakarya, 2006
- Indriyo Gito Sudarmo M, Com, Drs, Pengantar Bisnis, BPFE, Yogyakarta,
1996.
- Kusnadi HMAD, Drs, Msi, Dadang Suherman, SE, MSi, Nur Rahman, Drs, MM,
- Ricky W. Griffin, Ronald J. Ebert (Prof. Dr. Wagiono Ismangil), Bisnis, Jilid 2, Prenhallindo, Jakarta, 1998
- Widyatmini, Pengantar Bisnis, Gunadarma, Jakarta, 1992
SUMBER LAIN :
https://www.dosenpendidikan.co.id/komunikasi-bisnis/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar