Budaya
Organisasi
(Catatan Ke-1)
Budaya
organisasi adalah
sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para anggota yang membedakan
suatu organisasi dari organisasi-organisasi lainnya.
Sistem makna bersama ini adalah sekumpulan karakteristik kunci yang dijunjung
tinggi oleh organisasi.
Budaya memperlihatkan identitas yang
di miliki sebuah organisasi. Para manajer harus bisa beradaptasi dan mampu
menjawab kebutuhan dalam proses organisasi. Budaya organisasi sering berubah,
di mungkinkan karena factor pendorong untuk melakukan proses perbaikan dalam
organisasi
Banyak yang masih salah mengartikan
bahwa pengertian budaya organisasi hanya terbentuk dengan sendirinya tanpa
dikondisikan. Asumsi mengenai definisi budaya organisasi seperti budaya di
suatu wilayah pada umumnya banyak bertebaran.
Oleh karena itu perlunya kajian Manajemen tentang teori budaya organisasi. Teori
ini tentu saja menjadi bagian dari manajemen organisasi yang harus diperhatikan
selain daripada Bentuk Bentuk Organisasi dan ciri ciri organisasi itu sendiri.
Pengertian Budaya
Budaya
mengandung pengertian lingkup yg lebih luas. Negara di dunia pasting memiliki
budaya sendiri yang menjadi budaya nasional.dalam satu Negara mungkin terdapat
banyak bermacam-macam suku budaya sendiri, sebagai landasan berdasarkan
kesukuan dan kewilayahan.
Budaya yaitu
suatu asumsi yang mendasar di kembangkan dan di temukan di suatu kelompok untuk
keperluan menguasai dan mempelajari masalah adaptasi eksternal dan internal.
Dan juga budaya terdiri mental program bersama yg mensyaratkan respon
individu pada lingkungan.
Ada juga yg
berpandangan berbeda dengan apa itu budaya didefinisikan sebagai cara hidup
orang yg hidup bepindah pindah dari generasi ke generasi melalui berbagai
proses pembelajaran dan pengetahuan untuk menciptajan hidup yg paling cocok di
lingkungan nya.
Pengertian Budaya Organisasi
1) Secara Umum
Terdapat
beberapa Pengertian Budaya Organisasiyang
dapat dipahami secara umum. Berbagai definisi tersebut yaitu :
- Budaya organisasi adalah rangkaian sistem prinsip yang diakui bersama dan diaplikasikan oleh seluruh elemen organisasi. Hal ini menjadi pembeda antara organisasi satu dengan lainnya.
- Definisi budaya organisasi yaitu cara organisasi menjalin interaksi dengan lingkungan yang terintegrasi baik perilaku, asumsi, kisah, gagasan, mitos dan pikiran-pikiran yang menekankan tentang makna bekerja dalam organisasi.
- Budaya organisasi merupakan rangkaian dasar dari asumsi-asumsi yang ada. Asumsi tersebut kemudian berkembang di suatu kelompok menjadi acuan bertingkah laku dalam organisasi. Kebiasaan inilah yang akan diwariskan kepada generasi penerus sebagai cara pandang, dasar bertindak dalam organsiasi.
2) Menurut Para Ahli
Terdapat
sepuluh pengertian budaya organsasi yang dapat dirangkum pada artikel ini.
Setiap ahli mengemukakan arti yang berbeda dari budaya organisasi. Berikut arti
budaya organisasi menurut para ahli :
- Budaya organisasi adalah kumpulan asumsi dan nilai baik yang disadari maupun tidak yang dapat mengintegrasikan organisasi. Asumsi dan nilai tersebut menjadi penentu tingkah laku anggota organisasi (Walter R. Freytag).
- Definisi budaya organisasi yaitu pola dari rangkaian asumsi dasar yang ditemukan, dibentuk dan berkembang pada kelompok. Asumsi tersebutk memiliki tujuan agar organisasi mampu mengahadapi permasalahan yang muncul diakbatkan penyesuaian eksternal dan integrasi internal yang telah berjalan dengan baik. Sehingga harus diajarkan kepada generasi berikutnya mengenai metode untuk mencapai pemahaman, bagaimana memikirkan dan merasakan terkait problematika yang ada (Schein).
- Budaya organisasi merupakan nilai-nilai yang menjadi acuan SDM dalam menyelesaikan problem eksternal serta usaha untuk menyesuaikan integrasi ke internal perusahaan sehingga tiap anggota organisasi perlu mengerti nilai-nilai yang ada untuk berperilaku di dalam organisasi (Susanto).
- Pengertian budaya organisasi diartikan sebagai persepsi, simbol, prinsip, nilai, dan keinginan untuk mensinergikan kelompok dalam berkerja sama (Larissa A. Grunig, et al)
1. Asas Budaya Organisasi
Miller
menyatakan bahwa ada delapan asas dari budaya organisasi, yaitu :
- Asas Tujuan, adalah seberapa besar anggotanya memahami tujuan yang hendak dicapai oleh organisasi.
- Asas Konsensus, yaitu seberapa besar organisasi memberikan kesempatan kepada anggotanya untuk turut serta dalam proses mengambil keputusan.
- Asas Keunggulan, adalah kemampuan perusahaan menumbuhkan sikap untuk selalu menjadi yang terbaik dan berprestasi yang lebih baik dari yang sudah pernah dicapai sebelumnya
- Asas Kesatuan, yaitu suatu sikap terhadap keadilan dan pemihakan terhadap anggota organisasi dan kelokmpok yang ada dalam organisasi tersebut.
- Asas Prestasi, yaitu sikap organisasi terhadap prestasi yang dicapai oleh anggotanya.
- Asas Empirik adalah sejauh mana organisasi mau menggunakan bukti-bukti empirik dalam mengambil keputusan
- Asas Keakraban adalah kondisi pergaulan sosial antar karyawan dalam organisasi.
- Asas Integritas yaitu sejauh mana organisasi mau bekerja dengan sungguh-sungguh dalam mencapai tujuan organisasi.
2. Mitos Budaya Organisasi
Mitos merupakan kepercayaan yang di anut namun belum tentu mengandung kebenarannya. Mitos berkenan dengan budaya organissi adalah Budaya merupakan alat yg cepat untuk meneapkan setiap persoalan, sebenarnya bdaya bukan sesuatu yg dpt diterapkan denga cepat untk semua persoalan.
- Budaya sedikit berbeda dengan strategi. Cara ini merupakan pola perilaku berakar mendalam pada orang dan setrategi adalah sebuah gagasan tentang bagaimana bersaing secara efektif.
- Budaya menolak semua perubahan. Mitos merupakan bahwa budaya bahwa menolak perubahan tertanam dlm jiwa banyak manajer. budaya menolak jika nilai utama yg sudah lama praktk dan cara yg dirima luas dlm bahaya. Namun sebenarya budaya selaku menyesuaikan dgn perubahan yg teradi di sekitarnya.
- Perubahan budaya dapat di kelola. Perubahan budaya hanya di lakukan jika mereka merasa perlu untuk itu dan sangat siap untuk beruban. mereka berubah ketika kecerdikan kolektif mengenal bahwa dunia telah berubah dan bahwa budaya meerima dengan baiok dgn maksud agar bisnisnya selamat. Kepemimpinan tingkat atas merupakan kunci untuk menanamkan budaya koprasi yg kuat. Banyak hal dilakukan kepemimpinan dengan membangun budaya terpadu. Kepemimpinan membentuk lingkungan kerja, kepemimpina merupakan kunci untuk membangun strong culture. Orang bergantung pada budaya yang diketahui bahkan ketika sudah tidak relevan lagi. Orang berpegangan pada masalalu, pada cara bekerja dan membantu mereka maju mencapai seperti mereka sekarang ini. Perusahaan yang baik berusaha bertindak melawan kecenderungan melindungi status quo.
- Strong culture bersifat monolitis. Strong culture timbul dimana lingkungan
minta keberagaman pikiran dan tindakan, budaya yang kuat akan bercemin pada
permintaan dan memperkuat keberagaman.
Budaya memebentuk indentitas pada anggota organisasi. Meski budaya bukan merupakan aturan formal yang ketat namun sangat mempengaruhi sukses tidaknya organisasi. Hal ini juga merupakan prioritas dalam organisasi.
3. Tipe Budaya Organisasi
Budaya oorganisasi merupakan filosofi
dasar sebuah organisasi memuat keyakinan, norma dan niali bersama menjadi karakteristik
tentang cara melakukan organisasi. Jeff Cartwright (1999:11) ada 4 tipologi
budaya sebagai sikluds hidup budaya:
- The monoculture. Model “ras murni” yang menyebabkan banyak konflik dalam dunia dimana banyak etnis dan kelompok rasial berbeda. Monoculture berfokus tajam, dalam bisnis monoculture didominasi satu orang, satu sasaran, yang berfikir tunggal dan jiwa kewirausahaan.
- The superordinate culture. Tipe ideal budaya organisasi. Keberagaman budaya menjadi penyebab pemisahan dan konflik, kreatifitas dan energy. Pikiran difokuskan pada kebersamaan daripada perbedaan.
- The divisive culture. Bersifat memecahbelah. Oraganisasi ditari kearah berbeda. Tidak ada pemisahan konflik antara “kita dan mereka”.
- The disjunctive culture
- Pemecahan organisasi secara eksplosif menjdi unit budaya individual. Pecahnya konglomerasi dengan menjual unit bisnis individual dan gagalnya merger organisasi karena tidak kompatibel budaya.
Tipe budaya tersebut Jeff Cartwright
menunjukan perbedaan terletak pada derajat kekuatan hubungan antara dominant
culture dengan subculture.
4. Karakteristik Budaya Organisasi
Budaya organisasi memiliki ciri-ciri
tertentu yang perlu diketahui dan dipahami. Adapun karakteristik terssebut
adalah :
- Adanya Inovasi dan Pengambilan
Resiko. Karakteristik ini mencoba mendorong
anggota untuk bersikap selalu inovatif dalam bekerja khususnya pada
penyelesaian masalah. Selain itu anggota diminta tidak takut dalam mengambil
resiko asalkan telah melalui perhitungan yang matang.
- Memperhatikan
secara mendetail. Para anggota
organisasi diminta fokus pada hal yang dikerjakan dan selalu teliti dan
mendetail dalam menganalisis
- Berorientasi pada
kebermanfaatan. Manajemen
organisasi memusatkan pada keluaran khususnya pada kebermanfaatan bagi berbagai
pihak.
- Berorientasi pada
orang. Setiap keputusan
yang diambil oleh organisasi harus melalui pertimbangan bahwa dampaknya harus
positif terhadap anggota dalam organisasi.
- Berorientasi pada
tim. Program dan
tindakan dalam organisasi condong pada kinerja tim dibandingkan kinerja
personal.
- Bersifat Agresif. Budaya organisasi membuat anggota bertindak agresif dalam
bekerja.
- Stabilitas. Budaya dalam organisasi memberi penmekanan pada stabilitas status
quo.
5. Fungsi Budaya Organisasi
Sebagai nilai-nilai dan norma-norma yang dijunjung tinggi dan diterapkan oleh semua anggota organisasi, tentunya budaya organisasi memiliki beberapa fungsi. Berikut ini adalah 5 fungsi budaya organisasi yang perlu kita ketahui mulai dari sekarang.
- Fungsi budaya organisasi yang pertama adalah memiliki
peran yang kuat dalam mendefinisikan batasan-batasan yang sangat berarti agar
dapat membedakan satu organisasi dengan organisasi lainnya. Misalnya, budaya
organisasi terhadap kinerja karyawan di organisasi A harus mencapai 100% secara
minimum. Mungkin organisasi C belum tentu memiliki target yang sama, sehingga
hal inilah yang membedakan organisasi A dan organisasi C.
- Fungsi budaya organisasi yang kedua, fungsi budaya
organisasi akan membantu kita dalam menciptakan rasa identitas bagi seluruh
anggota organisasi. Sebagai contoh, dikarenakan budaya dalam organisasi A
sangat menekankan kedisiplinan dan itu benar-benar diterapkan oleh para anggotanya,
maka anggota dari organisasi A akan memiliki rasa identitas bahwa mereka adalah
orang-orang yang disiplin.
- Fungsi budaya organisasi yang kketiga, fungsi budaya
organisasi juga akan mendorong para anggota agar lebih mengedepankan
kepentingan organisasi dibandingkan kepentingan pribadi mereka. Mereka sadar
bahwa kepentingan bersama dalam organisasi adalah hal yang harus diprioritaskan
daripada kepentingan perseorangan.
- Fungsi budaya organisasi yang keempat adalah membantu
meningkatkan stabilitas sistem sosial. Tidak hanya itu, budaya organisasi juga
dikenal sebagai pedoman dalam menyatukan organisasi dengan memberikan standar
yang tepat tentang apa yang harus dikatakan dan dilakukan oleh para
karyawan.
- Fungsi budaya organisasi yang kelima, fungsi budaya
organisasi dapat menjadi mekanisme akal dan kontrol yang memandu dan membentuk
sikap dan perilaku karyawan.
Untuk meraih semua fungsi budaya organisasi di atas, setiap
organisasi harus merancang konsep budaya organisasi mereka dengan sangat
matang.
6. Kesamaan dan Perbedaan Budaya Organisasi
Kesamaan
pembentukan budaya memungkinkan makhluk hidup menyesuaikan lingkungan karena
memperoleh atribut budaya seperti bahasa dan organisasi kelompok. Jeff
Carwright (1999:20) :
- Distinctive
- Satisfying
- Protective
- Inclusive/exclusive
- Objective/subjective
- Instructive
- Continuous
Perbedaan,
menyebabkan pembenturan budaya dari: kepribadian, metode, perilaku, sikap dan
gaya manajemen. Jeff Carwright (1999:15) :
- Manajement style (Gaya Manajemen)
- Bias
- Value (Nilai-niali)
- Induvidualism (Induvidualisme)
- Change (Perubahan)
- Constituency (Unsur Pokok)
- Identity (Identitas)
- Srategy (Strategi)
REFERENSI :
Kusdi. 2011. Budaya Organisasi: Teori, Penelitian dan Praktik. Salemba
Empat. Jakarta.
Robbins & Judge. 2015. Perilaku organisasi. Edisi 16. Salemba Empat.
Jakarta.
Wibowo. 2016. Budaya Organisasi. Rajawali Press.
Jakarta.
Sutrisno,
Mudji dan Putranto, Hendar. Teori-Teori Kebudayaan. Jakarta: Kanisius. Hal 148
Thoha,
Miftah, Perilaku Organisasi, Konsep Dasar dan Aplikasinya, Jakarta: PT Raja
Grafindo Persad
Wahab, Abdul
Azis, Anatomi organisasi dan Kepemimpinan Pendidikan, Bandung:, penerbit
Alfabeta, 2008
SUMBER LAIN :
Wikipedia.org. Manajemen.
https://jurnalmanajemen.com/budaya-organisasi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar