Rabu, 11 Oktober 2017

SINTESIS KEMAMPUAN BERBICARA ANAK USIA DINI (5-6 TAHUN)



Pengertian Kemampuan Berbicara
Menurut Winkel kemampuan adalah kesanggupan atau kecakapan seseorang dalam mencapai prestasi yang didalamnya turut serta proses berfikir. Sedangkan menurut Semiawan kemampuan adalah suatu daya untuk melakukan tindakan sebagai hasil dari pembawaan dan latihan. Pengertian senada dikemukakan Munandar, bahwa kemampuan merupakan daya untuk melakukan tindakan atau perfomance sebagai hasil dari pembawaan dan latihan.
Selanjutnya, peneliti menyampaikan beberapa definisi berbicara dari beberapa ahli. Menurut  Tarigan  berbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang berkembang pada kehidupan anak, yang hanya didahului oleh keterampilan menyimak, dan pada masa tersebutlah kemampuan berbicara atau   berujar dipelajari.  Sedangkan menurut Hurlock  bicara adalah bentuk bahasa yang menggunakan artikulasi atau kata-kata yang digunakan untuk menyampaikan maksud.  Sementara menurut  Muljana berbicara adalah bentuk komunikasi dengan menggunakan media bahasa lisan. Suhendar juga mengatakan, berbicara adalah proses perubahan wujud pikiran/perasaan menjadi wujud ujaran, ujaran yang dimaksud adalah bunyi-bunyi bahasa yang bermakna.
Kemampuan berbicara merupakan keterampilan mental-motorik, berbicara tidak hanya melibatkan koordinasi kumpulan otot mekanisme suara yang berbeda,tetapi juga mempunyai aspek mental yakni kemampuan mengaitkan arti dengan bunyi yang dihasilkan. Meskipun demikian, tidak semua bunyi yang dibuat anak dapat dipandang sebagai bicara. Berbicara juga berhubungan erat dengan perkembangan kosa kata yang diperoleh anak.

Karateristik Anak Usia Dini Usia 5-6 Tahun
Anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun. Menurut Berk pada masa ini proses pertumbuhan dan perkembangan dalam berbagai aspek sedang mengalami masa yang cepat dalam rentang perkembangan hidup manusia.

Pengertian Bermain Peran
Menurut Santoso bermain adalah suatu kegiatan atau tingkah laku yang dilakukan anak secara sendirian atau berkelompok dengan menggunakan alat atau tidak untuk mencapai tujuan tertentu.  Hurlock mengartikan bermain adalah setiap kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yang ditimbulkannya, tanpa mempertimbangkan hasil akhir. 
Bermain peran merupakan proses belajar yang menyenangkan  dan juga merupaklan suatu kebutuhan yang perlu agar anak dapat berkembang secara wajar dan utuh, menjadi orang dewasa yang mampu menyesuaikan dan membangun dirinya menjadi pribadi yang matang dan mandiri. Bermain peran dapat dilakukan anak sendirian atau berkelompok, menggunakan alat atau tidak dengan rasa gembira. Selanjutnya beberapa definisi bermain peran menurut para ahli, menurut Hartley bermain peran adalah bentuk permainan bebas dari anak-anak yang masih muda. Sebagai salah satu cara bagi mereka untuk menelusuri dunianya, dengan meniru tindakan dan karakter dari orang-orang yang berada disekitarnya. Sedangkan Semiawan bermain peran adalah merupakan teknik-teknik untuk menghadapi proses pemikiran dan perasaan majemuk secara efektif.  Menurut A’la dalam bukunya Quantum Teachingmetode pembelajaran bermain peran adalah merupakan cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan yang dimiliki oleh setiap siswa.
            Metode bermain peran memiliki tujuan untuk mengembangkan aspek perkembangan anak yang salah satunya melatih kemampuan berbicara. Selain itu, dengan bermain peran pembelajaran berlangsung secara aktif sehingga anak dapat belajar dengan suasana yang menyenangkan. Fungsi metode bermain peranyang berpengaruh positif terhadap perkembangan anak khususnya kemampuan berbicara, menjadi nilai lebih dari metode bermain peran.

Tujuan dan Fungsi Bermain Peran
Kegiatan bermain merupakan hal yang paling disukai oleh anak – anak usia dini  dan sering dilakukan dalam lingkungan sosial  dan kehidupan anak, melalui bermain peran anak-anak dapat belajar berkonsentrasi, melatih imajinasi, mencoba ide-ide baru, melatih perilaku orang-orang dewasa dan mengembangkan rasa kendali atas dunianya sendiri. Menurut Soegeng bermain sosiodramatik memiliki beberapa elemen, yaitu bermain dengan melakukan imitasi, bermain pura-pura, bermain peran, persisten ,interaksi dan komunikasi verbal. Menurut Hartley bermain peran adalah bentuk permainan bebas dari anak-anak yang masih muda. Bermain peran salah satu cara bagi mereka untuk menelusuri dunianya, dengan meniru tindakan dan karakter dari orang-orang yang berada disekitarnya
Dari beberapa pendapat yang dikemukakan para ahli bahwa : (1) bermain peran mampu melatih kemampuan berbicara (2) peserta  didik ikut terlibat aktif memainkan peran-peran tertentu, (3) bermain peran ini dalam proses belajar memiliki tujuan agar anak didik dapat memahami perasaan orang lain. Dengan demikian yang dimaksud dengan bermain peran adalah Kegiatan melatih kemampuan berbicara peserta  didik  dengan cara ikut terlibat aktif  dengan memainkan peran-peran tertentu. 

Berdasarkan analisis kajian pustaka di atas dapat dikatakan bahwa bermain peran memiliki tujuan untuk mengembangkan aspek perkembangan anak yang salah satunya melatih kemampuan berbicara. Selain itu, dengan bermain peran pembelajaran berlangsung secara aktif sehingga anak dapat belajar dengan suasana yang menyenangkan, dengan metode bermain peran(role playing)yang berpengaruh positif terhadap perkembangan anak khususnya kemampuan berbicara.


W.S Winkel, Psikologi pendidikan dan Evaluasi Belajar, (Jakarta: Gramedia,1983)
Elizabeth B. Hurlock, Perkembangan Anak,(Jakarta: Erlangga, 1978)h. 176
Suhendar, Materi Pokok Bahasa Indonesia, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2011)6.3
Berk Dalam Yuliani Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini (Jakarta:PT Indeks, 2009)hal6
Soegeng Santoso, Bermain Melalui gerak dan Lagu di Taman Kanak-Kanak, (Jakarta: Dit. PPTK&KPT, 2005)h.47
Miftahul A’la, Quantum Teaching,(Yogyakarta: Diva Press, 2012)h.49
Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar(Jakarta: Rineka Cipta, 2011)
Ruth Hartley, Menciptakan kelas yang Berpusat pada Anak, (Jakarta:Children Resources, Inc, 2000)h.229


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEPEMIMPINAN & PENGAMBILAN KEPUTUSAN

KEPEMIMPINAN & PENGAMBILAN KEPUTUSAN Oleh : Eko Yulianto, ST, MM, MSD (NIDN 0325077407) A. Pendahuluan Pengelolaan suatu bisnis, baik it...