Kamis, 19 Oktober 2017

BIMBINGAN KONSELING - PERLUNYA BIMBINGAN BELAJAR DAN TUJUAN BIMBINGAN BELAJAR SD





Perlunya Bimbingan Belajar dan Tujuan Bimbingan Belajar SD

Seorang guru harus siap dengan tugasnya yaitu mengajar. Dalam pengertian mengajar, diartikan oleh Muhammad Ali dalam Siti Undari Suproborini ( 2003 ; 16 ) yaitu segala upaya yang sengaja dalam rangka memberi kemungkinan bagi siswa untuk terjadinya proses belajar mengajar sesuai dengan kompetensi dasar dan hasil belajar yang telah dirumuskan. Dari pengertian tersebut, maka guru sebagai pengajar harus mampu menciptakan suatu kondisi yang memungkinkan siswa dapat memahami tentang apa yang diajarkan, sehingga dapat mencapai keberhasilan belajar.

Kemudian oleh Ahmadi dan Pupriyono ( 1991 ) yang memaparkan bahwa kemampuan belaja pada setiap individu siswa tidak sama; ada yang cepat dan ada yang lambat menangkap isi pelajaran. Perbedaan individual itulah yang menyebabkan perlunya bimbingan belajar.

Oleh karena itu kita sebagai calon pendidik harus mengetahui hakekat dari bimbingan belajar tersebut. Melalui makalah ini kami akan mencoba memaparkan apa itu hakekat bimbingan belajar, yang meliputi pengertian bimbingan belajar, latar belakang perlunya bimbingan belajar serta tujuan bimbingan belajar. Yang bertujuan memberikan sedikit gambaran kepada kita sebagai calon pendidik agar dapat memahami hakekat bimbingan belajar sehingga kedepan kita mampu membantu permasalahan belajar yang dialami oleh peserta didik.

A.    Definisi Bimbingan

Pada umumnya bimbingan merupakan bantuan, tetapi tidak semua bantuan adalah bimbingan. Banyak yang telah merumuskan pengertian bimbingan, seperti beberapa tokoh di bawah ini.
Menurut Crow & Crow, bimbingan adalah bantuan yang diberikan oleh seseorang baik pria maupun wanita, yang telah terlatih dengan baik dan memiliki kepribadian dan pendidikan yang memadai kepada seorang dari semua usia untuk membantunya mengatur kegiatan, keputusan sendiri dan menanggung bebannya sendiri (Crow and Crow, dalam buku Ennan Amti, 1991 : 2).
Seiring dengan pengertian di atas, Eddy Hendrono dkk (1978 : 21) mengatakan bahwa bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis dari pembimbing kepada terbimbing agar tercapai pemahaman diri, penerimaan diri, pengarahan diri, dan perwujudan diri dalam mencapai tingkat perkembangan yang optimal dan penyesuaian diri dengan lingkungan.

Jones (1975 : 10) dalam buku Djumhur dan M. Surya mengatakan bahwa bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu-individu dalam menentukan pilihan-pilihan dan mengadakan berbagai penyesuaian dengan lingkungan. Adapun tujuan utama dari bimbingan adalah mengembangkan setiap individu sesuai dengan kemampuannya.

Sedangkan Prayitno dan Ennan Amti (1994 : 104) memberikan batasan-batasan sebagai berikut:
Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa individu baik anak-anak, remaja maupun orang dewasa agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri, dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku.

Berdasarkan batasan-batasan tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa bimbingan mencerminkan akal pemikiran yang luas, jauh dari sekedar hanya memberikan informasi saja atau mengarahkan ke satu tujuan saja.

B.     Definisi Belajar

Konsep tentang belajar telah benyak didefinisikan oleh banyak pakar psikologi. Diantaranya Gagne dan Berliner (1983 : 252) menyatakan bahwa balajar merupakan proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya karena hasil dari pengalaman.

Berbeda dengan Morgan dan et.al (1986 : 140) yang mengatakan bahwa belajar merupakan perubahan relatif permanen yang terjadi karena hasil dari praktik/pengalaman. Selain itu Slavin (1994 : 152) juga mengatakan bahwa belajar merupakan perubahan individu yang disebabkan oleh pengalaman.

Sedangkan Gagne menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan Disposisi/kecakapan manusia yang berlangsung selama periode waktu tertentu dan perubahan perilaku itu tidak berasal dari proses pertumbuhan.

Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia dan ia mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan.

C.    Hakekat Bimbingan Belajar

Bimbingan belajar adalah layanan bimbingan yang memungkinkan siswa mengembangkan diri dengan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, materi belajar yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajar atau dapat mangatasi kesulitan belajar (P3G,1996:6).

Jadi, dapat kita simpulkan dari beberapa definisi diatas yakni hakekat bimbingan belajar adalah suatu bentuk kegiatan dalam proses belajar yang dilakukan oleh seseorang yang telah memiliki kemampuan lebih dalam banyak hal untuk diberikan kepada orang lain yang mana bertujuan agar orang lain dapat menemukan pengetahuan baru yang belum dimilikinya serta dapat diterapkan dalam kehidupannya.

D.    Perlunya Bimbingan Belajar

Seperti diuraikan sebelumnya bimbingan belajar merupakan salah satu usaha yang perlu dilaksanakan untuk mencapai tujuan belajar yang maksimal. Pelaksanaan bimbingan dilatar belakangi oleh beberapa aspek. Diantaranya aspek psikologis, kultural atau sosial budaya, dan pedagogis.

Latar belakang psikologis dalam proses pendidikan, siswa sebagai subjek didik merupakan pribadi yang unik dengan segala karakteristiknya. Hal inilah yang menyebabkan perbedaan kemampuan anak dalam menerima pelajaran yang diberikan oleh guru. Selanjutnya Ahmadi dan Pupriyono ( 1991 ) memaparkan bahwa kemampuan belajar pada setiap individu siswa tidak sama; ada yang cepat dan ada yang lambat menangkap isi pelajaran. Oleh karena itu, guru mempunyai tanggung jawab yang besar dalam membantu siswa agar berhasil dalam belajar yaitu dengan memberikan bimbingan belajar.

Latar belakang kultural atau sosial budaya, kegiatan belajar dan pembelajaran merupakan salah satu kegiatan yang diberikan di sekolah dengan tujuan agar siswa berhasil dalam bidang pendidikan dan pada akhirnya siswa dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan. Meskipun demikian, masih saja ada siswa yang belum berhasil. Karena alasan inilah, peran guru sangat diperlukan untuk memberikan bimbingan belajar kepada siswa yang belum berhasil.

Latar belakang pedagogis, bimbingan belajar mempunyai peranan yang amat penting dalam pendidikan yaitu membantu setiap pribadi anak didik agar berkembang secara optimal dan berhasil dalam kegiatan pembelajaran.

Sebagai pendidik, tugas dan tanggung jawab guru yang paling utama ialah mendidik, yaitu membantu subjek didik untuk mencapai keberhasilan dalam belajar. Sebelum memberikan bimbingan belajar kepada siswa, guru diharuskan mengenal dan memahami tingkat perkembangan anak didik, sistem motivasi atau kebutuhan, pribadi, kecakapan dan kesehatan mental yang dimiliki oleh siswa sebelum berhasil dalam belajar.

E.     Tujuan Bimbingan Belajar

Secara umum tujuan bimbingan belajar di Sekolah Dasar bertujuan agar setelah mendapatkan pelayanan bimbingan belajar siswa dapat mencapai perkembangannya secara optimal sesuai dengan bakat, kemampuan dan nilai-nilai yang dimiliki.

Secara khusus, tujuan bimbingan belajar :
1)      Siswa dapat memahami tentang dirinya sendiri, khususnya pada kemampuan belajarnya.
2)      Siswa dapat memperbaiki cara belajarnya ke arah yang lebih efektif dan efisien.
3)      Siswa dapat mengatasi berbagai macam kesulitan belajarnya.
4)      Siswa dapat mengembangkan sikap, kebiasaan, dan tingkah laku yang lebih baik, khususnya yang berkaitan tentang belajarnya. dapat trampil dalam melaksanakan kegiatan belajar dan dapat mencapai prestasi belajar yang optimal.
5)      Mengenal dan memahami potensi atau peluang yang ada di lingkungannya,
6)      Menggunakan kemampuannya untuk kepentingan dirinya, kepentingan lembaga tempat bekerja dan masyarakat.
7)      Menyesuaikan diri dengan keadaan dan tuntutan dari lingkungannya.
8)      Mengembangkan segala potensi dan kekuatan yang dimilikinya secara optimal.


F.     Opini

Bimbingan belajar adalah suatu bentuk kegiatan dalam proses belajar yang dilakukan oleh seseorang yang telah memiliki kemampuan lebih dalam banyak hal untuk diberikan kepada orang lain yang mana bertujuan agar orang lain dapat menemukan pengetahuan baru yang belum dimilikinya serta dapat diterapkan dalam kehidupannya.

Pelaksanaan bimbingan dilatar belakangi oleh beberapa aspek. Diantaranya aspek psikologis, kultural atau sosial budaya, dan pedagogis. Adapun inti dari semua itu adalah sebagai pendidik, tugas dan tanggung jawab guru yang paling utama ialah mendidik, yaitu membantu subjek didik untuk membantu keberhasilan dalam belajar. Sebelum memberikan bimbingan belajar kepada siswa, guru diharuskan mengenal dan memahami tingkat perkembangan anak didik, sistem motivasi atau kebutuhan, pribadi, kecakapan dan kesehatan mental yang dimiliki oleh siswa sebelum berhasil dalam belajar

Secara umum tujuan bimbingan belajar di Sekolah Dasar bertujuan agar setelah mendapatkan pelayanan bimbingan belajar siswa dapat mencapai perkembangannya secara optimal sesuai dengan bakat, kemampuan dan nilai-nilai yang dimiliki. Secara khusus, tujuan bimbingan belajar agar siswa dapat (1) mengenal, memahami, menerima, mengarahkan dan mengaktualisasikan potensi secara optimal, (2) mengembangkan berbagai keterampilan belajar, (3) mengembangkan suasana belajar yang kondusif, dan (4) memahami lingkungan pendidikan.

 

REFERENSI :
1.      Ahman. (1998). Bimbingan Perkembangan Model Bimbingan di SD. Bandung : Disertasi PPS IKIP
2.      Bandung Depdikbud. (1994/1995). Petunjuk Bimbingan dan Penyulihan di SD. Jakarta : Dirjen Dikdasmen
3.      Juntina Nurihsan. (2005). Manajemen Bimbingan dan Koseling di SMA. Jakarta : Gramedia Sunaryo,
4.      Kartadinata. (1998/1999). Bimbingan di SD. Jakarta : DirjenDikti.
5.      BBM 1 Hakikat  Bimbingan konseling di SD
6.      BBM 2 Teknik Memahami Perlembangan Murid
7.      Nurihsan Juntika (2002). Pengantar BK Nas. Semarang Aneka Islam Bandung :
8.      Refika Utama Nurihsan Juntika dan Akun Indianto (2005). Manajemen BK di SD Kurikulum 2004. Jakarta :
9.      Gramedia Sumarno, H 7 Agung Hartono B (1994) Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : Dirjen Dikti Depdiknas.


Sumber Lain :
http://ekonominator.blogspot.co.id/2017/09/bimbingan-konseling-bimbingan-koseling.html
http://babychokyujungsoo.blogspot.co.id/2013/10/makalah-teknik-memahami-perkembangan.html
https://binaprestasi1.wordpress.com/2011/07/03/perlunya-bimbingan-belajar-dan-tujuan-bimbingan-belajar/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEPEMIMPINAN & PENGAMBILAN KEPUTUSAN

KEPEMIMPINAN & PENGAMBILAN KEPUTUSAN Oleh : Eko Yulianto, ST, MM, MSD (NIDN 0325077407) A. Pendahuluan Pengelolaan suatu bisnis, baik it...