Minggu, 15 Mei 2016

Kewirausahaan Olahraga - Analisa SWOT Dalam Industri Olahraga



Analisa SWOT Dalam Industri Olahraga
I.    Analisis SWOT Olahraga Indonesia

II.  Analisis TOWS Industri Olahraga Indonesia


Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) telah menjadi salah satu alat yang berguna dalam dunia industri. Namun demikian tidak menutup kemungkinan untuk digunakan sebagai aplikasi alat bantu pembuatan keputusan dalam pengenalan program-program baru di lembaga pendidikan. Proses penggunaan manajemen analisis SWOT menghendaki adanya suatu survei internal tentang strengths (kekuatan) dan weaknesses (kelemahan) program, serta survei eksternal atas opportunities (ancaman) dan threats (peluang/kesempatan).

Perkembangan jaman mempunyai dampak yang sangat berarti pada perkembangan dunia olah raga. Selama dekade terakhir abad ke dua puluh, lembaga-lembaga ekonomi, masyarakat, struktur politik, dan bahkan gaya hidup perorangan dihadapkan pada perubahan-perubahan baru. Strategi-strategi baru yang inovatif harus dikembangkan untuk memastikan bahwa lembaga pendidikan akan melaksanakan tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan masyarakat mendatang khususnya pada abad 21 dan setelahnya.

Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.


Melihat letak industry olahraga dalam Grand Design Pembangunan Indonesia Tahun 2010 sampai dengan Tahun 2014

Grand design Pembangunan Olahraga Nasional bidang Olahraga Prestasi Tahun 2010 s.d 2024 bila kita lihat analisis  SWOT yang telah dibuat dalam grand design tersebut sebenarnya banyak unsur – unsur industri olahraga. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat analisis  SWOT sebagai berikut :


I.  ANALISIS SWOT INDUSTRI OLAHRAGA INDONESIA 

Strength

  1. Jumlah penduduk Indonesia menurut proyeksi statistik kependudukan pada tahun 2025 akan berkisar antara 250-260 juta jiwa.
  2. Potensi kekayaan dan sumber daya alam Indonesia yang luas, indah dan menarik, serta budaya, lingkungan yang beragam.
  3. Berkembangnya Industri Olahraga nasional.
  4. Meningkatnya pemanfaatan teknologi informasi dalam segala bidang termasuk olahraga.
  5. Adanya payung hukum bagi bagi pengembangan keolahragaan.
  6. Adanya pendidikan keolahragaan dan klub – klub olahraga di berbagai wilayah Indonesia.
  7. Kerjasama dengan PT yang memilki kompetensi yang berhubungan dengan sarana prasarana.
  8. Adanya sistem pembinaan yang mewadahi olahraga prestasi di bidang pendidikan.
  9. Semangat otonomi daerah (Pengembangan olahraga sesuai dengan potensi dan karakter daerah)
Dari sembilan (9) kekuatan Grand Design Pembangunan Olahraga Nasional Tahun 2010 s.d 2024 Bidang Olahraga Prestasi sangat jelas bahwa Industri Olahraga memiliki peranan yang penting dalam mewujudkan visi olahraga tahun 2025 “ Mewujudkan Kejayaan Prestasi Olahraga Indonesia di Ajang Internasional “.

Dari Sembilan kekuatan tersebut point no.3 dikatakan dengan jelas berkembangnya industri olahraga nasional. Tapi bila kita lihat satu persatu kekuatan bidang olahraga prestasi secara tidak langsung juga merupakan kekuatan industri olahraga Indonesia. Mari kita lihat satu persatu.

  1. Jumlah penduduk Indonesia menurut proyeksi statistik kependudukan pada tahun 2025 akan berkisar antara 250-260 juta jiwa. Jumlah penduduk yang sedemikian besar merupakan kekuatan yang besar bagi Industri Olahraga Indonesia. Para produsen industri olahraga baik barang atau jasa memiliki pasar yang cukup besar.
  2. Potensi kekayaan dan sumber daya alam Indonesia yang luas, indah dan menarik, serta budaya, lingkungan yang beragam. Kekuatan potensi sumber daya alam sangat penting dalam kaitanya dengan industri olahraga Indonesia, bahan – bahan untuk memproduksi mudah didapat didalam negeri. Budaya dan Lingkungan yang beragam menjadi value yang lebih dalam Industri Olahraga Nasional.
  3. Berkembangnya Industri Olahraga nasional. Kita dapat lihat sekarang bagaimana Industri Olahraga sedang dalam tahap permulaan dan akan terus berkembang. Mulai dari Club Olahraga, Perusahaan Peralatan dan Perlengakapan Olahgraga seperti “ League “, Usaha Kecil dan Menengah bidang olahraga yang sedang berkembang, event olahraga baik nasional maupun internasional, sarana dan prasarana kelas internasional yang semakin banyak disetiap wilayah Indonesia, yang kesemuanya itu merupakan kekuatan penting dalam menopang Industri Olahraga Nasional.
  4. Meningkatnya pemanfaatan teknologi informasi dalam segala bidang termasuk olahraga. Teknologi informasi dalam olahraga akan menjadi kekuatan tersendiri dalam Industri Olahraga Nasional, sebab berubahnya perilaku konsumen yang semakin horizontal merupakan akibat adanya pemanfaatan teknologi informasi. Dengan demikian adanya peningkatan pemanfaatan teknologi ini akan dijadikan kekuatan Industri Olahraga Nasional dalam memproduksi, mengelola sampai dengan memasarkan produknya.
  5. Adanya payung hukum bagi bagi pengembangan keolahragaan. Payung hukum pengembangan keolahrgaan Indonesia salah satunya terdapat beberapa pasal dalam UU SKN No.3 Tahun 2005 tentang Industri Olahraga yang diatur dalam BAB XVI. Sehingga dengan adanya pengaturan Industri Olahraga Nasional dalam UU SKN tersebut ada paying hukum yang kuat dalam Industri Olahraga di Indonesia.
  6. Adanya pendidikan keolahragaan dan klub – klub olahraga di berbagai wilayah Indonesia. Banyaknya pendidikan keolahragaan merupakan kekuatan dalam membangun sebuah industri olahraga nasional, club olahraga yang banyak di berbagai wilayah Indonesia merupakan kekuatan besar dalam olahraga nasional. Klub olahraga ini lah merupakan produsen sekaligus konsumen dari Industri Olahraga.
  7. Kerjasama dengan PT yang memilki kompetensi yang berhubungan dengan sarana prasarana. Kerjasama dengan PT merupakan kekuatan besar dalam membangun industri olahraga yang sifatnya kearah sarana dan prasarana, dengan banyak sarana dan prasarana olahraga dan dikelola dengan strategi – strategi industri olahraga akan menjadi kekuatan besar dalam industri olahraga di Indonesia.
  8. Adanya sistem pembinaan yang mewadahi olahraga prestasi di bidang pendidikan. Salah satu indikator bisnis adalah bidang sosial, adanya wadah pembinaan merupakan unsur sosial dalam bisnis olahraga/industri olahraga. Sehingga dengan adanya wadah pembinaan ini akan menjadi kekuatan tersendiri bagi Industri Olahraga di Indonesia.
  9. Semangat otonomi daerah (Pengembangan olahraga sesuai dengan potensi dan karakter daerah). Dengan adanya semangat otonomi daerah sesuai dengan potensi dan karakter daerah maka merupakan kekuatan bagi daerah untuk membangun industri olahraga yang sesuai dengan potensi dan karakter daerah tersebut. Dengan begitu akan terlihat diferensiasi produk industri olahraga dari satu daerah dengan daerah lain, inilah kekuatan besar dalam Industri Olahraga Indonesia.

Weakness

  1. Kurangnya koordinasi dan sinergi antar lembaga/kementerian terkait.
  2. Keterbatasan alokasi dana olahraga prestasi.
  3. Kurangnya pemeliharan sarana dan prasarana olahraga.
  4. Rendahnya kualitas SDM Olahraga.
  5. Kurangnya dukungan dan perhatian pemerintah daerah dalam pembinaan olahraga prestasi.
  6. Lemahnya sistem pembinaan prestasi olahraga.
  7. Kurangnya perhatian pemerintah terhadap pendidikan atlet berprestasi.
  8. Terbatasnya sarana dan prasarana untuk mendukung pemasalahan, pembibitan, pemusatan latihan, laboratorium penelitian dan pengkajian IPTEK.
  9. Sistem kompetensi yang tidak berkesinambungan.
  10. Rendahnya kesegaran jasmani siswa.
  11. Kurangnya sistem informasi keolahragaan yang muktahir dan dikelola secara professional.
  12. Belum ada upaya kongkret dalam menggali dan mengeksplorasi potensi sosial dan budaya yang terkait dengan upaya pembinaan dan pengembangan olahraga prestasi.
  13. Kecenderungan semangat otonomi daerah dimana prestasi dan prestise diraih secara instan dan mengabaikan potensi dan pembinaan olahraga daerah.
  14. Belum ada sistem penghargaan terhadap pelaku olahraga.
  15. Masih rendah dalam pengelolaan dan manajeman keolahragaan.
  16. Belum adanya implementasi kebijakan pemerintah dalam menyikapi pengarusutamaan gender.
Bila melihat 16 point kelemahan yang tertera diatas, hanya beberapa kelemahan yang menyangkut Industri Olahraga Nasional, diantaranya adalah point c, d, h,I, k dan o. Untuk lebih jelasnya perhatikan penjalasan dibawah ini,

  1. Kurangnya pemeliharan sarana dan prasarana olahraga. Inilah kelemahan bangsa Indonesia yaitu tidak bisa memelihara dengan baik sarana dan prasarana. Kelemahan ini lah yang berdampak besar terhadap Industri Olahraga Nasional. Bila sarana dan prasarana tidak terawatt akan jarang orang yang melirik sarana dan prasarana olahraga tersebut, padahal sarana dan prasarana merupakan asset penting dalam Industri Olahraga.
  2. Rendahnya kualitas SDM Olahraga. Rendahnya kualitas SDM olahraga akan berdampak kepada sulitnya inovasi – inovasi baru dalam alat – alat olahraga, selain itu rendahnya kualitas juga berdampak kepada sarana dan prasarana olahraga pada point c. Selain rendahnya kualitas SDM Olahraga juga adanya rendahnya kualitas SDM dalam Industri Olahraga di Indonesia.
  3. Terbatasnya sarana dan prasarana untuk mendukung permasalahan, pembibitan, pemusatan latihan, laboratorium penelitian dan pengkajian IPTEK. Kelemahan ini bila dikaitkan dengan industri olahraga Indonesia adalah pada laboratorium penelitian dan pengkajian IPTEK. Sulitnya laboratorium penelitian dan pengkajian IPTEK membuat tersendet produk – produk khususnya alat olahraga ciptaan anak negeri yang seharusnya dapat diproduksi masal, justru tidak bisa karena masalah pengkajian IPTEK.
  4. Sistem kompetensi yang tidak berkesinambungan. Sistem kompetensi olahraga di Indonesia yang tidak berkesinambungan menyebabkan banyak sponsor yang enggan menjadi sponsor dalam kompetensi olahraga di Indonesia. 
  5. Kurangnya sistem informasi keolahragaan yang muktahir dan dikelola secara professional. Sistem informasi yang dikelola tidak professional akan berdampak kepada citra industri olahraga nasional. Ketika citra olahraga sebuah negara sudah buruk maka akan berimbas kepada industri olahraga. Produk tidak laku dijual, tidak ada sponsor dan masih banyak lagi dampaknya. Informasi olahraga di Indonesia masih tidak seimbang antara informasi nasional dengan internasional maupun antara informasi yang prestasi dan masalah olahraga nasional.
  6. Masih rendah dalam pengelolaan dan manajeman keolahragaan. Hal ini lah yang terlihat dengan jelas dalam pengelolaan clun olahraga di Indonesia. Potensi yang besar bagi club olahraga di Indonesia dengan cara menerapkan konsep industri olahraga tidak bisa karena masih rendahnya pengelolaan dan manajeman keolahragaan yang menyebabkan mereka manja dengan pemerintah.

Opportunity

  1. Olahraga sebagai salah satu wadah pembentukan watak, disiplin, prestasi, sportivitas dan kepribadian bangsa.
  2. Menjadikan olahraga sebagai satu kekuatan pembangunan yang penting bagi peningkatan produktivitas, daya saing dan kinerja ekonomi Indonesia di era globalisasi dan era pasar bebas.
  3. Peluang bisnis di bidang olahraga dan menjadikan olahraga sebagai salah satu komoditas unggulan ekononmi Indonesia.
  4. Dengan ditargetkannya pariwisata sebagai komoditas unggulan Indonesia pada abad 21, maka pertumbuhan wisata olahraga dengan memanfaatkan keindahan dan kekayaan alam Indonesia, berpeluang maju pesat sejalan dengan kemajuan industri pariwisata.
  5. Kemauan politik pemerintah yang mendukung peningkatan prestasi olahraga dengan diakuinya pelatih sebagai tenaga fungsional yang berstatus PNS.
  6. Adanya potensi kolaborasi antara olahraga dengan budaya sebagai salah satu daya tarik pariwisata.
  7. Besarnya jumlah penduduk Indonesia sebagai salah satu pasar potensial industri olahraga.
  8. Reputasi bebarapa cabang olahraga yang sudah mendunia.
  9. Olahraga sebagai sarana mewujudkan pengarusutamaan gender.
Dari Sembilan peluang grand design pembangunan olahraga bidang olahraga prestasi tahun 2010 s.d 2024 hanya point nomor a.e dan I yang tidak bisa dikaitkan dengan Industri Olahraga. Sementara 6 pointnya dapat dikatakan juga sebagai peluang Industri Olahraga Indonesia.

  1. Menjadikan olahraga sebagai satu kekuatan pembangunan yang penting bagi peningkatan produktivitas, daya saing dan kinerja ekonomi Indonesia di era globalisasi dan era pasar bebas. Efek domino dari Industri Olahraga sangat lah banyak, ketika Industri Olahraga di Indonesia telah maju maka akan mempengaruhi kinerja ekonomi. 
  2. Peluang bisnis di bidang olahraga dan menjadikan olahraga sebagai salah satu komoditas unggulan ekononmi Indonesia. Peluang Industri olahraga di Indonesia masih sangat terbuka lebar, untuk itu mari bergerak bersama untuk menjadikan Industri Olahraga sebagai unggulan ekonomi Indonesia. Mulai dari yang usaha kecil hingga usaha yang sifat besar bersatu untuk Industri Olahraga Indonesia.
  3. Dengan ditargetkannya pariwisata sebagai komoditas unggulan Indonesia pada abad 21, maka pertumbuhan wisata olahraga dengan memanfaatkan keindahan dan kekayaan alam Indonesia, berpeluang maju pesat sejalan dengan kemajuan industri pariwisata. Keindahan dan Kekayaan alam Indonesia adalah nilai lebih dari Industri Olahraga, sehingga dengan value ini akan selaras dengan Industri pariwisata itu sendiri.
  4. Adanya potensi kolaborasi antara olahraga dengan budaya sebagai salah satu daya tarik pariwisata. Budaya Indonesia yang beragam dan multietnik dapat dijadikan diferensiasi tersendiri bagi Industri Olahraga di Indonesia. Dengan Diferensiasi yang unik ini akan membuat peluang yang cukup baik bagi Industri Olahraga di Indonesia.
  5. Besarnya jumlah penduduk Indonesia sebagai salah satu pasar potensial industri olahraga. Para pelaku/Produsen Industri Olahraga Nasional sebenarnya sudah disiapkan pasar yang potensial didalam negari. Dengan perkiraan 250-260 juta penduduk Indonesia pada tahun 2025 merupakan pasar yang menggiurkan.
  6. Reputasi bebarapa cabang olahraga yang sudah mendunia. Reputasi beberapa cabang olahraga yang telah mendunia bisa dijadikan peluang untuk memasarkan produk Industri Olahraga Nasional. Selain itu para Pelaku Industri Olahraga juga dapat menjadikan reputasi olahraga yang mendunia sebagai peluang untuk menciptakan peralatan dan perlengkapan olahraga tersebut.

Threat

  1. Kurang profesionalnya cara, sistem, dan manajeman pengelolaan olahraga di Indonesia, serta kurang terpadunya dan selarasnya penjabaran kebijaksanaan pembinaan olahraga, baik ditingkat daerah maupun nasional, maka akan mengancam upaya peningkatan kinerja dan perbaikan prestasi olahraga secara menyeluruh dan nasional.
  2. Dengan terbukanya pasar barang dan jasa, baik regional maupun global terbuka kesempatan bagi masuknya tenaga kerja asing dari negara – negara ASEAN dan dari negara lainnya, termasuk profesi dan tenaga kerja di bidang olahraga Indonesia.
  3. Masih simpang siur dan belum kompaknya sistem pembinaan olahraga yang bertahap, berjenjang, dan berkesinambungan mulai dari usia dini hingga dewasa, dari mulai klub/perkumpulan hingga pelatnas, dari desa hingga kota dan sebagainya maka akan mengancam tercapainya prestasi olahraga Indonesia yang membanggakan pada abad ke-21.
  4. Masih belum adanya persepsi yang sama dari seluruh pengambil keuputusan dan kebijakan sehingga tidak meratanya pembinaan dan pengembangan olahraga pada masing – masing daerah.
  5. Percepatan peningkatan prestasi olahraga negara tetangga.
  6. Kurang terjaganya stabilitas politik nasional.
  7. Ketergantungan yang besar terhadap pendanaan olahraga dari APBD dan APBN.
Dari tujuh ancaman terhadap olahraga prestasi Indonesia, ada bebarapa yang bisa dikaitkan dengan Industri Olahraga Nasional, diantaranya :

  1. Kurang profesionalnya cara, sistem, dan manajeman pengelolaan olahraga di Indonesia, serta kurang terpadunya dan selarasnya penjabaran kebijaksanaan pembinaan olahraga, baik ditingkat daerah maupun nasional, maka akan mengancam upaya peningkatan kinerja dan perbaikan prestasi olahraga secara menyeluruh dan nasional. Selain masalah prestasi olahraga, kurang profesionalnya cara, sistem dan manajeman pengelolaan olahraga di Indonesia juga akan berdampak kepada Industri Olahraga Nasional.
  2. Dengan terbukanya pasar barang dan jasa, baik regional maupun global terbuka kesempatan bagi masuknya tenaga kerja asing dari negara – negara ASEAN dan dari negara lainnya, termasuk profesi dan tenaga kerja di bidang olahraga Indonesia. Adanya pasar bebas akan berimbas dengan Industri Olahraga Nasional, apalagi Industri Olahraga negara – negara tetangga Indonesia lebih baik ketimbang Indonesia. Mau tidak mau Industri Olahraga Indonesia harus mampu bersaing dengan mereka.
Dari Grand Design Pembangunan Olahraga Nasional Tahun 2010 s.d 2024 Bidang Olahraga Prestasi terlihat jelas bagaimana Industri olahraga memiliki peran yang krusial dalam mencapai visi olahraga tahun 2025 “ Mewujudkan Kejayaan Prestasi Olahraga Indonesia di Ajang Internasional “. Seharusnya Para pemangku olahraga di Indonesia juga membuat Grand Design Industri Olahraga Indonesia agar tercapainya visi olahraga tahun 2025. Dalam sasaran pembinaan dan pembangunan olahraga Indonesia Tahun 2025 salah satu misinya adalah “ Meningkatkan Pemberdayaan ekonomi dan industri olahraga yang memiliki daya saing “ dari misi tersebut ada tiga sasaran ekonomi Industri olahraga antara lain :
  1. Pengungatan Industri Peralatan Olahraga yang memiliki daya saing dan kualitas standar.
  2. Pengembangan dan Pemberdayaan event olahraga dalam rangka peningkatan ekonomi masyarakat.
  3. Pengembangan produksi nasional yang memenuhi standar internasional dalam rangka mewujudkan peran industri olahraga sebagai salah satu tulang punggung perekonomian nasional.  

Dari Sasaran Pembinaan dan Pembangunan Olahraga Indonesia Tahun 2025, sangat terlihat jelas bahwa fokus Industri Olaharaga Indonesia ada dua yaitu pada peralatan dan event olahraga. Industri Olahraga lagi – lagi memiliki peran yang penting dalam mewujudkan visi olahraga pada tahun 2025 nanti. Untuk membantu tercapainya Visi olahraga 2025, saya akan mencoba menggunakan analisis TOWS bagi Industri Olahraga di Indonesia.



II.  ANALISIS TOWS INDUSTRI OLAHRAGA INDONESIA 

Bila tadi dalam Grand Design Pembangunan Olahraga Indonesia Tahun 2010 s.d 2024 Bidang Olahraga Prestasi menggunakan SWOT, maka dalam menganalisis Industri Olahraga akan dicoba dengan analisis TOWS. Alasan menggunakan analisis TOWS bukan hanya sekedar membalik suku kata dari SWOT menjadi TOWS, namun dilandasi oleh sebuah pertimbangan substansial. 

Pendekatan TOWS mengandung makna bahwa dalam Industri Olahraga modern terlebih dahulu melihat berbagai perkembangan eksternal sebelum meninjau lingkungan internalnya. Ini bahwa pendekatan yang dipakai adalah outside-in bukan inside-out. Hal ini dikarenakan, sekitar sepuluh-lima belas tahun lalu lingkungan eksternal berkembang dengan sangat cepat dan kian menjadi tidak menentu. Perkembangan teknologi Informasi, globalisasi pasar, perubahan perilaku konsumen saat ini berlangsung dengan akselarasi yang makin tinggi.

Threats
  1. Kurang profesionalnya cara, sistem, dan manajeman pengelolaan olahraga di Indonesia, serta kurang terpadunya dan selarasnya penjabaran kebijaksanaan pembinaan olahraga, baik ditingkat daerah maupun nasional, maka akan mengancam upaya peningkatan kinerja dan perbaikan prestasi olahraga secara menyeluruh dan nasional. Selain masalah prestasi olahraga, kurang profesionalnya cara, sistem dan manajeman pengelolaan olahraga di Indonesia juga akan berdampak kepada Industri Olahraga Nasional.
  2. Dengan terbukanya pasar barang dan jasa, baik regional maupun global terbuka kesempatan bagi masuknya tenaga kerja asing dari negara – negara ASEAN dan dari negara lainnya, termasuk profesi dan tenaga kerja di bidang olahraga Indonesia. Adanya pasar bebas akan berimbas dengan Industri Olahraga Nasional, apalagi Industri Olahraga negara – negara tetangga Indonesia lebih baik ketimbang Indonesia. Mau tidak mau Industri Olahraga Indonesia harus mampu bersaing dengan mereka.
  3. Perilaku konsumen Indonesia yang cenderung lebih senang menggunakan produk luar negeri menjadi ancaman tersendiri bagi pelaku Industri Olahraga khususnya yang bergerak dibidang perlengkapan Olahraga.
  4.  Sumber Daya Manusia Indonesia yang ahli dalam bidang Industri Olahraga justru lebih senang bekerja di luar negeri dibandingkan di Indonesia.


Opportunities
  1. Menjadikan olahraga sebagai satu kekuatan pembangunan yang penting bagi peningkatan produktivitas, daya saing dan kinerja ekonomi Indonesia di era globalisasi dan era pasar bebas. Efek domino dari Industri Olahraga sangat lah banyak, ketika Industri Olahraga di Indonesia telah maju maka akan mempengaruhi kinerja ekonomi.
  2. Peluang bisnis di bidang olahraga dan menjadikan olahraga sebagai salah satu komoditas unggulan ekononmi Indonesia. Peluang Industri olahraga di Indonesia masih sangat terbuka lebar, untuk itu mari bergerak bersama untuk menjadikan Industri Olahraga sebagai unggulan ekonomi Indonesia. Mulai dari yang usaha kecil hingga usaha yang sifat besar bersatu untuk Industri Olahraga Indonesia.
  3. Dengan ditargetkannya pariwisata sebagai komoditas unggulan Indonesia pada abad 21, maka pertumbuhan wisata olahraga dengan memanfaatkan keindahan dan kekayaan alam Indonesia, berpeluang maju pesat sejalan dengan kemajuan industri pariwisata. Keindahan dan Kekayaan alam Indonesia adalah nilai lebih dari Industri Olahraga, sehingga dengan value ini akan selaras dengan Industri pariwisata itu sendiri.
  4. Adanya potensi kolaborasi antara olahraga dengan budaya sebagai salah satu daya tarik pariwisata. Budaya Indonesia yang beragam dan multietnik dapat dijadikan diferensiasi tersendiri bagi Industri Olahraga di Indonesia. Dengan Diferensiasi yang unik ini akan membuat peluang yang cukup baik bagi Industri Olahraga di Indonesia.
  5. Besarnya jumlah penduduk Indonesia sebagai salah satu pasar potensial industri olahraga. Para pelaku/Produsen Industri Olahraga Nasional sebenarnya sudah disiapkan pasar yang potensial didalam negari. Dengan perkiraan 250-260 juta penduduk Indonesia pada tahun 2025 merupakan pasar yang menggiurkan.
  6. Reputasi bebarapa cabang olahraga yang sudah mendunia. Reputasi beberapa cabang olahraga yang telah mendunia bisa dijadikan peluang untuk memasarkan produk Industri Olahraga Nasional. Selain itu para Pelaku Industri Olahraga juga dapat menjadikan reputasi olahraga yang mendunia sebagai peluang untuk menciptakan peralatan dan perlengkapan olahraga tersebut.
  7. Karakter masyarakat/konsumen Indonesia yang fanatik terhadap klub olaharga atau atlet nasional. Dengan fanatiknya masyarakat/konsumen Indonesia akan menjadi peluang yang baik bagi pelaku Industri Olahraga di Indonesia.
  8. Banyak komunitas – komunitas olahraga di Indonesia baik didunia maya (teknologi informasi) dan di dunia nyata membuat peluang Industri Olahraga di Indonesia semakin semarak. Yang perlu diingat adalah konsumen dan produsen semakin horizontal, sehingga komunitas olahraga memiliki peran yang penting.


Weakness
  1. Kurangnya pemeliharan sarana dan prasarana olahraga. Inilah kelemahan bangsa Indonesia yaitu tidak bisa memelihara dengan baik sarana dan prasarana. Kelemahan ini lah yang berdampak besar terhadap Industri Olahraga Nasional. Bila sarana dan prasarana tidak terawatt akan jarang orang yang melirik sarana dan prasarana olahraga tersebut, padahal sarana dan prasarana merupakan asset penting dalam Industri Olahraga.
  2. Rendahnya kualitas SDM Olahraga. Rendahnya kualitas SDM olahraga akan berdampak kepada sulitnya inovasi – inovasi baru dalam alat – alat olahraga, selain itu rendahnya kualitas juga berdampak kepada sarana dan prasarana olahraga pada point c. Selain rendahnya kualitas SDM Olahraga juga adanya rendahnya kualitas SDM dalam Industri Olahraga di Indonesia.
  3. Terbatasnya sarana dan prasarana untuk mendukung permasalahan, pembibitan, pemusatan latihan, laboratorium penelitian dan pengkajian IPTEK. Kelemahan ini bila dikaitkan dengan industri olahraga Indonesia adalah pada laboratorium penelitian dan pengkajian IPTEK. Sulitnya laboratorium penelitian dan pengkajian IPTEK membuat tersendet produk – produk khususnya alat olahraga ciptaan anak negeri yang seharusnya dapat diproduksi masal, justru tidak bisa karena masalah pengkajian IPTEK.
  4. Sistem kompetensi yang tidak berkesinambungan. Sistem kompetensi olahraga di Indonesia yang tidak berkesinambungan menyebabkan banyak sponsor yang enggan menjadi sponsor dalam kompetensi olahraga di Indonesia.
  5. Kurangnya sistem informasi keolahragaan yang muktahir dan dikelola secara professional. Sistem informasi yang dikelola tidak professional akan berdampak kepada citra industri olahraga nasional. Ketika citra olahraga sebuah negara sudah buruk maka akan berimbas kepada industri olahraga. Produk tidak laku dijual, tidak ada sponsor dan masih banyak lagi dampaknya. Informasi olahraga di Indonesia masih tidak seimbang antara informasi nasional dengan internasional maupun antara informasi yang prestasi dan masalah olahraga nasional.
  6. Masih lemahnya strategi Industri Olahraga baik di Usaha Kecil menengah maupun usaha yang sudah besar, strategi marketing yang tidak selalu berubah padahal perilaku konsumen selalu berubah, atau bagaimana para pelaku Industri Olahraga masih banyak yang kurang memahami arti manejeman keuangan dalam pengelolaannya.
  7. Masih belum adanya persepsi yang sama tentang hakikat Industri olahraga.
  8. Tidak adanya Pendidikan yang khusus mengajarkan atau mendidik strategi strategi olahraga di Tanah Air.


Strength
  1. Jumlah penduduk Indonesia menurut proyeksi statistik kependudukan pada tahun 2025 akan berkisar antara 250-260 juta jiwa. Jumlah penduduk yang sedemikian besar merupakan kekuatan yang besar bagi Industri Olahraga Indonesia. Para produsen industri olahraga baik barang atau jasa memiliki pasar yang cukup besar.
  2. Potensi kekayaan dan sumber daya alam Indonesia yang luas, indah dan menarik, serta budaya, lingkungan yang beragam. Kekuatan potensi sumber daya alam sangat penting dalam kaitanya dengan industri olahraga Indonesia, bahan – bahan untuk memproduksi mudah didapat didalam negeri. Budaya dan Lingkungan yang beragam menjadi value yang lebih dalam Industri Olahraga Nasional.
  3. Berkembangnya Industri Olahraga nasional. Kita dapat lihat sekarang bagaimana Industri Olahraga sedang dalam tahap permulaan dan akan terus berkembang. Mulai dari Club Olahraga, Perusahaan Peralatan dan Perlengakapan Olahgraga seperti “ League “, Usaha Kecil dan Menengah bidang olahraga yang sedang berkembang, event olahraga baik nasional maupun internasional, sarana dan prasarana kelas internasional yang semakin banyak disetiap wilayah Indonesia, yang kesemuanya itu merupakan kekuatan penting dalam menopang Industri Olahraga Nasional.
  4. Meningkatnya pemanfaatan teknologi informasi dalam segala bidang termasuk olahraga. Teknologi informasi dalam olahraga akan menjadi kekuatan tersendiri dalam Industri Olahraga Nasional, sebab berubahnya perilaku konsumen yang semakin horizontal merupakan akibat adanya pemanfaatan teknologi informasi. Dengan demikian adanya peningkatan pemanfaatan teknologi ini akan dijadikan kekuatan Industri Olahraga Nasional dalam memproduksi, mengelola sampai dengan memasarkan produknya.
  5. Adanya payung hukum bagi bagi pengembangan keolahragaan. Payung hukum pengembangan keolahrgaan Indonesia salah satunya terdapat beberapa pasal dalam UU SKN No.3 Tahun 2005 tentang Industri Olahraga yang diatur dalam BAB XVI. Sehingga dengan adanya pengaturan Industri Olahraga Nasional dalam UU SKN tersebut ada paying hukum yang kuat dalam Industri Olahraga di Indonesia.
  6. Adanya pendidikan keolahragaan dan klub – klub olahraga di berbagai wilayah Indonesia. Banyaknya pendidikan keolahragaan merupakan kekuatan dalam membangun sebuah industri olahraga nasional, club olahraga yang banyak di berbagai wilayah Indonesia merupakan kekuatan besar dalam olahraga nasional. Klub olahraga ini lah merupakan produsen sekaligus konsumen dari Industri Olahraga.
  7. Kerjasama dengan PT yang memilki kompetensi yang berhubungan dengan sarana prasarana. Kerjasama dengan PT merupakan kekuatan besar dalam membangun industri olahraga yang sifatnya kearah sarana dan prasarana, dengan banyak sarana dan prasarana olahraga dan dikelola dengan strategi – strategi industri olahraga akan menjadi kekuatan besar dalam industri olahraga di Indonesia.
  8. Adanya sistem pembinaan yang mewadahi olahraga prestasi di bidang pendidikan. Salah satu indikator bisnis adalah bidang sosial, adanya wadah pembinaan merupakan unsur sosial dalam bisnis olahraga/industri olahraga. Sehingga dengan adanya wadah pembinaan ini akan menjadi kekuatan tersendiri bagi Industri Olahraga di Indonesia.
  9. Semangat otonomi daerah (Pengembangan olahraga sesuai dengan potensi dan karakter daerah). Dengan adanya semangat otonomi daerah sesuai dengan potensi dan karakter daerah maka merupakan kekuatan bagi daerah untuk membangun industri olahraga yang sesuai dengan potensi dan karakter daerah tersebut. Dengan begitu akan terlihat.


Analisis TOWS Industri Olahraga Indonesia merupakan hasil pemikiran pendapat pengamat – pengamat dan pelaku olahraga di Indonesia. Sebenarnya sangat penting sekali Dibuat sebuah Grand Design Olahraga Indonesia hingga tahun 2025. 

REFERENSI :

Chong Kim, dkk. 2006. Sport Industry. Bahan-bahan yang disajikan dalam konferensi Internasional Sport Industry.
Bonnie L. Parkhouse. 1991. The Management of Sport. St. Louis: Mosby – Year Book, Inc.
Tim Litbang & Instruktur KONI Mata Kuliah Sport Industry

Referensi Lain :




http://izzaucon.blogspot.co.id/2014/06/analisis-swot-strengths-weaknesses.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEPEMIMPINAN & PENGAMBILAN KEPUTUSAN

KEPEMIMPINAN & PENGAMBILAN KEPUTUSAN Oleh : Eko Yulianto, ST, MM, MSD (NIDN 0325077407) A. Pendahuluan Pengelolaan suatu bisnis, baik it...