Untuk memahami tingkah laku manusia diperlukan bantuan berbagai macam ilmu
pengetahuan. Ilmu fisiologi, mempelajari tingkah laku manusia,
dengan menitik beratkan sifat-sifat yang khas dari organ-organ dan sel-sel yang
ada dalam tubuh. Sedangkan sosiologi, mempelajari bentuk-bentuk
tingkah laku dan perbuatan manusia dengan menitik beratkan pada masyarakat dan
kelompok sosial sebagai satu kesatuan, dan melihat individu sebagai bagian dari
kelompok masyarakat ( keluarga, kelompok sosial, kerabat, clan, suku, ras,
bangsa). Di antara dua kelompok ilmu pengetahuan ini berdiri psikologi,
yang membidangi individu dengan segala bentuk aktivitasnya, perbuatan, perilaku
dan kerja selama hidupnya (Kartini, K., 1980). Selanjutnya Kartini menyatakan,
bahwa fisiologi memberikan
penjelasan mengenai macam-macam tingkah laku lahiriah, yang sifatnya jasmani.
Sedangkan manusia merupakan satu totalitas jasmani-rohani.
Psikologi mempelajari bentuk tingkah laku (perbuatan,
aktivitas) individu dalam relasinya dengan lingkungannya.
Sikap adalah cara menempatkan atau membawa diri, atau cara merasakan, jalan
pikiran, dan perilaku. Selain itu, sikap atau attitude adalah suatu konsep
paling penting dalam psikologi sosial. Pembahasan yang berkaitan dengan
psikologi (sosial) hampir selalu menyertakan unsur sikap baik sikap individu
maupun sikap kelompok sebagai salah satu bagian pembahasannya.
- Pengaruh lingkungan, terdiri dari budaya, kelas sosial, keluarga dan situasi. Sebagai dasar utama perilaku konsumen adalah memahami pengaruh lingkungan yang membentuk atau menghambat individu dalam mengambil keputusan berkonsumsi mereka. Konsumen hidup dalam lingkungan yang kompleks, dimana perilaku keputusan mereka dipengaruhi oleh keempat faktor tersebut diatas.
- Perbedaan dan pengaruh individu, terdiri dari motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup, dan demografi. Perbedaan individu merupkan faktor internal (interpersonal) yang menggerakkan serta mempengaruhi perilaku. Kelima faktor tersebut akan memperluas pengaruh perilaku konsumen dalam proses keputusannya.
- Proses psikologis, terdiri dari pengolahan informasi, pembelajaran, perubahan sikap dan perilaku. Ketiga faktor tersebut menambah minat utama dari penelitian konsumen sebagai faktor yang turut mempengaruhi perilaku konsumen dalam penambilan keputusan pembelian.
I. Pengertian Sikap
Sikap adalah cara menempatkan atau membawa
diri, atau cara merasakan, jalan pikiran, dan perilaku. Selain itu, sikap atau
attitude adalah suatu konsep paling penting dalam psikologi sosial. Pembahasan
yang berkaitan dengan psikologi (sosial) hampir selalu menyertakan unsur sikap
baik sikap individu maupun sikap kelompok sebagai salah satu bagian
pembahasannya.
Berikut adalah beberapa karakteristik
sikap antara lain :
- Sikap positif, negatif, netral.
- Keyakinan sikap.
- Sikap memiliki objek.
- Konsistensi sikap.
Empat fungsi sikap yang bisa digunakan
oleh pemasar sebagai metode untuk mengubah sikap konsumen terhadap produk dan
atributnya menurut Daniel Katz antara lain :
- Fungsi utilitarian.
- Fungsi mempertahankan ego.
- Fungsi ekspresi nilai.
- Fungsi pengetahuan.
Secord and Bacman (1964) membagi sikap
menjadi tiga komponen yaitu :
- Komponen kognitif, adalah komponen yang terdiri dari pengetahuan Pengetahuaninilah yang akan membentuk keyakinan dan pendapat tertentu tentang objek sikap.
- Komponen afektif, adalah komponen yang berhubungannya dengan perasaan senang atau tidak senang, sehingga bersifat evaluatif. Komponen ini erat hubungannya dengan sistem nilai yang dianut pemilik sikap.
- Komponen konatif, adalah komponen sikap yang berupa kesiapan seseorang untuk berperilaku yang berhubungan dengan objek sikap.
Menurut James F. Engel – Roger D.
Blackwell – Paul W. Miniard dalam Saladin (2003 : 19) terdapat tiga faktor yang
mempengaruhi perilaku konsumen yaitu :
- Pengaruh lingkungan, terdiri dari budaya, kelas sosial, keluarga dan situasi. Sebagai dasar utama perilaku konsumen adalah memahami pengaruh lingkungan yang membentuk atau menghambat individu dalam mengambil keputusan berkonsumsi mereka. Konsumen hidup dalam lingkungan yang kompleks, dimana perilaku keputusan mereka dipengaruhi oleh keempat faktor tersebut diatas.
- Perbedaan dan pengaruh individu, terdiri dari motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup, dan demografi. Perbedaan individu merupkan faktor internal (interpersonal) yang menggerakkan serta mempengaruhi perilaku. Kelima faktor tersebut akan memperluas pengaruh perilaku konsumen dalam proses keputusannya.
- Proses psikologis, terdiri dari pengolahan informasi, pembelajaran, perubahan sikap dan perilaku. Ketiga faktor tersebut menambah minat utama dari penelitian konsumen sebagai faktor yang turut mempengaruhi perilaku konsumen dalam penambilan keputusan pembelian.
II.
Pengertian Perilaku
Perilaku adalah respon individu atau
kelompok terhadap lingkungan. Dalam fisiologi, perilaku manusia merupakan bagian penting dari perubahan fisik yang
menitikberatkan pada sifat dan karakteristik yang khas dari
organ-organ atau sel-sel yang ada dalam tubuh. Dalam ilmu sosial, perilaku atau
perbuatan manusia merupakan manifestasi terhadap pola-pola hubungan, dinamika,
perubahan dan interaksi yang menitikberatkan pada masyarakat dan kelompok
sosial sebagai satu kesatuan, serta melihat individu sebagai bagian
darikelompok masyarakat (keluarga, kelompok sosial, kerabat, klien, suku, ras,
bangsa).
III.
Dari Bujukan Hingga Komunikasi
Konsumen adalah kelompok individual
(perorangan maupun rumah tangga) yang membeli dan mengkonsumsi barang atau jasa
untuk kepentingan pribadi maupun keluarganya atau untuk maksud lain.Keputusan
pembelian konsumen untuk membeli atau tidak membeli merupakan respons perilaku
atas stimulan yang diterima konsumen. Model yang mendasarkan pada arus proses
perilaku konsumen ini sering dikenal sebagai model rangsangan-tanggapan
(stimulus-respons model).
Berawal dari
Stimulan yang merupakan masukan proses perilaku dibedakan atas rangsangan
pemasaran dari pemasar dan rangsangan dari lingkungan konsumen itu sendiri.
Sedangkan proses pengambilan keputusan dipengaruhi oleh faktor personal maupun
sosial konsumen. Respons perilaku konsumen dapat dijadikan faktor yang dapat
membentuk keputusan pembelian (yaitu pembelian selanjutnya) atau tidak
melakukan pembelian (menolak produk yang ditawarkan).
Rangsangan pemasaran dari pemasar yang
dapat mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen yaitu seluruh kegiatan pemasaran
yang meliputi bujukan hingga komunikasi mengenai produk tertentu yang
ditawarkan. Para pemasar dapat melakukan kegiatan yang dapat dijadikan teknik
modifikasi perilaku konsumen. Berbagai teknik modifikasi yang dapat
mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen adalah melalui beberapa aspek
pemasaran yang meliputi aspek produk, aspek harga, dan aspek promosi.
IV.
Teknik Modivikasi Perilaku
Modifikasi perilaku dapat diartikan
sebagai :
- Upaya, proses,
atau tindakan untuk mengubah perilaku,
- Aplikasi prinsip-prinsip belajar yg teruji secara sistematis untukmengubah perilaku tidak adaptif menjadi perilaku adaptif,
- Penggunaan secara empiristeknik-teknik perubahan perilaku untuk memperbaiki perilaku melalui penguatanpositif, penguatan negatif, dan hukuman
- Usaha untuk menerapkan prinsip-prinsip proses belajar maupun prinsip-prinsip psikologi hasil eksperimen pada manusia.
Modifikasi perilaku juga menekankan
pengaruh belajar dan lingkungan, artinya bahwa prosedur dan teknik tritmen
menekankan pada modifikasi lingkungan tempatdimana individu tersebut berada,
sehingga membantunya dalam berfungsi secara lebihbaik dalam masyarakat.
Lingkungan tersebut dapat berupa orang, objek, peristiwa, atausituasi yang
secara langsung maupun tidak langsung berdampak terhadap kehidupanseseorang.
Mengikuti pendekatan ilmiah artinya bahwa penerapan modifikasi perilakumemakai
prinsip-prinsip dalam psikologi belajar, dengan penempatan orang,
objek,situasi, atau peristiwa sebagai stimulus, serta dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Sedangkan menggunakan metode-metode aktif
dan pragmatik untuk mengubahperilaku maksudnya bahwa dalam modifikasi perilaku
lebih mengutamakan aplikasi darimetode atau teknik-teknik yang telah
dikembangkan dan mudah untuk diterapkan.
Adapun teknik modifikasi perilaku adalah
sebagai berikut :
- Dorongan (Prompting) Permintaan untuk melakukan suatu tindakan kepada seseorang.Barangkali setiap orang yang pernah memesan makanan di restoran fast-food pernah menjumpai dorongan.
- Teknik Banyak Permintaan (Many asking) Mengajukan beberapa permintaan kepada konsumen dengan mengawalinya dari permintaan yang kecil lalu ke permintaan yang lebih besar. Atau sebaliknya, diawali dari permintaan besar kemudian diikuti oleh permintaan lebih kecil. Contoh: Menawarkan produk yang lebih mahal terlebih dahulu, kemudian menawarkan produk yang lebih murah.
- Prinsip Resiprositas (Reprosity) Teknik meningkatkan kepatuhan konsumen atas permintaan pemasar dengan lebih dahulu menawarkan orang bersangkutan sejumlah hadiah atau sample produk. Contoh : Memberikan sample produk gratis, mencicipi produk, test drive dan sebagainya.
- Peran Komitmen (Committement) Komitmen yang dipegang secara konsisten akan meningkatkan jumlah pembelian. Komitmen yang tertulis akan dapat meningkatkan konsistensi dalam bertransaksi.Perusahaan penjualan door to door telah menemukan keajaiban komitmen tertulis. Mereka dapat mengurangitingkat pembatalan hanya dengan meminta pelanggan mengisi formulir perjanjian penjualan (sebagai tanda jadi.
- Pelabelaan (Labeling) Melibatkan pelekatan semacam gambaran pada seseorang, seperti “Anda Baik Hati”. Label diduga menyebabkan orang memandang diri mereka dengan cara yang disiratkan oleh labelnya. Pelabelan dapat digunakan oleh pemasar untuk menarikhati calon konsumen, sehingga pembelian terjadi.Pemasar pakaian dapat mengatakan, “Anda orang tua yang penuh perhatian.” di saat menawarkan pakaian untuk anak orang tersebut.
- Intensif (Insentif) Insentif mencakup jajaran luas alat-alat promosi, seperti korting harga, undian, rabat, kontes dan kupon. Insentif biasanya mewakili komponen penting dari keseluruhan strategi promosi produk. Contoh : mainan anak pada produk makanan anak, cairan pewangi pada produk detergen dan sebagainya.
Sekilas,terlihat
bahwa antara sikap dan perilaku ada kesamaan. Oleh karena itu, psikolog sosial,
seperti Morgan dan King, Howard dan Kendler, serta Krech dkk. Mengatakan bahwa
antara sikap dan perilaku adalah konsisten. Apakah selalu bahwa sikap konsisten
dengan perilaku, seharusnya sikap adalah konsisten dengan perilaku akan tetapi
karena banyaknya faktor yang mempengaruhi perilaku, maka dapat juga sikap tidak
konsissten dengan perilaku. Dalam keadaan yang demikian terjadi adanya
desnonansi nilai.
Para psikolog,
di antaranya Morgan dan King, howard dan Kendler, Krech, Crutchfield dan
Ballachey, mengatakan bahwa perilaku seseorang dipengaruhi oleh faktor
lingkungan dan hereditas. Faktor lingkungan yang mempengaruhi perilaku adalah
beragam, di antaranya pendidikan, nilai dan budaya masyarakat, politik, dan
sebagainya. Sedang faktor hereditas alam semesta yang telah ada dalam diri
manusia sejak lahir, bersama-sama mempengaruhi perilaku manusia. Jika kita
ingin menumbuhkan sikap, kita harus memadukan faktor bawaan berupa bakat dan
faktor lingkungan pendidikan belajar. Pandangan ini sejalan dengan hukum
konvergensi perkembangan yang menyeimbangkan antara faktor bawaan dengan faktot
lingkungan, tanpa mengorbankan satu faktorpun.
REFERENSI :
Peter dan Olson,
1996. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. D. Sihombing (penerjemah). Consumen Behavior. Gelora Aksara
Pratama. Jakarta.
Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan, M.Sc, 2011.
Perilaku Konsumen. Ghalia Indonesia
Sumarwan, U. 2004. Perilaku
Konsumen. Ghalia Indonesia. Jakarta
Budiarto,
Teguh (1993). Seri Diktat Kuliah : Dasar
Pemasaran. Jakarta : Universitas Gunadarma.
Sumber Lain :
https://christinerlinda.wordpress.com/2015/11/27/mempengaruhi-sikap-dan-perilaku-konsumen/
http://riantopurba.blogspot.com/2012/11/kepribadian-nilai-dan-gaya-hidup.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar