KUALITAS LAYANAN
Persaingan di dunia bisnis semakin
ketat, mengharuskan perusahaan untuk menyadari bahwa kepuasan pelanggan bukan
sekadar pilihan, tetapi menjadi suatu keharusan. Ketika konsumen/pelanggan
merasa puas dengan pelayanan yang diberikan, mereka cenderung kembali untuk
bertransaksi lagi bahkan merekomendasikan produk atau jasa.
Apa
yang Dimaksud dengan Kualitas Pelayanan
Tahukah Anda definisi atau pengertian
dari kualitas pelayanan? Kualitas pelayanan atau service
quality adalah tingkat keunggulan yang diberikan oleh suatu
perusahaan kepada konsumen/pelanggan atau penerima layanan. Tujuan kualitas
pelayanan adalah untuk memenuhi atau bahkan melampaui harapan pelanggan.
Terdapat 5 dimensi kualitas pelayanan yang harus dimiliki oleh sebuah
perusahaan, yakni tangibles, reliability, responsiveness,
assurance, dan empathy. Kelima dimensi ini membentuk
pengalaman pelanggan yang baik yang dapat membantu perusahaan membangun
hubungan jangka panjang dengan pelanggan serta meningkatkan kepuasan dan
loyalitas pelanggan terhadap produk atau jasa yang ditawarkan. Pengaruh
kualitas pelayanan terhadap konsumen/pelanggan maupun calon pelanggan sangat
penting bagi kesuksesan sebuah perusahaan. Maka dari itu, perusahaan harus
memiliki strategi dan sistem pengukuran dan penilaian yang tepat untuk
memastikan bahwa tingkat kualitas pelayanan yang diharapkan dapat tercapai.
Pengertian Kualitas Pelayanan menurut ahli
Kualitas pelayanan telah menjadi perhatian para pakar
pada meneliti suatu bisnis. Inilah mengapa timbul definisi atau pengertian
kualitas pelayanan menurut para pakar. pada antaranya artinya menjadi berikut :
Fandy Tjiptono (2005)
Kualitas pelayanan ialah suatu keadaan bergerak maju
yg berkaitan erat dengan produk, jasa, sumber daya manusia. serta proses dan
lingkungan yang setidaknya dapat memenuhi atau malah bisa melebihi kualitas
pelayanan yang dibutuhkan.
Dosen Senior pada School Of Business, Monash
University Malaysia
Kualitas pelayanan adalah upaya pemenuhan kebutuhan
yang dibarengi dengan cita-cita konsumen dan ketepatan cara penyampaiannya
supaya dapat memenuhi harapan serta kepuasan pelanggan tadi.
Wyckoff
Kualitas
pelayanan adalah taraf keunggulan yg diharapkan. Selain itu juga berkaitan
menggunakan tindakan pengendalian atas tingkat keunggulan buat memenuhi harapan
konsumen. berdasarkan Wyckoff, kualitas pelayanan tidak hanya dicermati asal
sudut pandang Produsen, melainkan dari sudut pandang konsumen yang memakai
pelayanan tadi.
J Supranto
Kualitas pelayanan artinya yang akan terjadi yg wajib
dicapai dan dilakukan menggunakan sebuah tindakan. di mana tindakan tadi tidak
berwujud dan mudah hilang, namun dapat dirasakan dan diingat.
Philip Kotler
Berdasarkan sang ahli ekonomi, Philip Kotler,
kualitas pelayanan adalah kinerja yg ditawarkan sang seorang pada orang lain.
Kinerja tadi bisa berupa suatu tindakan yg tidak berwujud serta tidak berakibat
di kepemilikan barang apapun dan pada siapapun.
Ratminto & Atik
Kualitas pelayanan berdasarkan para ahli selanjutnya
adalah dari asal Ratminto dan Atik. pada mana tolak ukur keberhasilan pelayanan
dipengaruhi sang tingkat kepuasan penerima layanan. ad interim taraf kepuasan
penerima layanan akan diperoleh Jika penerima menerima jenis pelayanan sesuai
dengan yang mereka harapkan.
Pengertian Kualitas Pelayanan
Kualitas pelayanan adalah usaha yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan, persyaratan, serta ketepatan waktu untuk memenuhi harapan pelanggan. Seperti yang diungkapkan oleh Kasmir (2017, hlm. 47) bahwa kualitas pelayanan adalah tindakan atau perbuatan seorang atau organisasi bertujuan untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan ataupun karyawan. Kepuasan tersebut tentunya dapat tercipta apabila harapan pelanggan terpenuhi.
Secara
umum, kualitas berarti wujud, bentuk, atau kenyataan yang diberikan dari suatu
konsep yang diinginkan. Dengan demikian, kualitas pelayanan juga dapat
diartikan sebagai perwujudan atau pelayanan yang diberikan. Perwujudan ini
berarti memerlukan fitur dan keadaan spesifik yang harus dipenuhi guna mampu
memuaskan kebutuhan pelanggan. Seperti yang diungkapkan oleh Kotler &
Keller (2016, hlm. 143) bahwa kualitas pelayanan adalah kelengkapan fitur suatu
produk atau jasa yang memiliki kemampuan untuk memberikan kepuasan terhadap
suatu kebutuhan.
Tentunya
perwujudan pelayanan itu juga haruslah disajikan dengan sebaik mungkin yang
erat kaitannya dengan penjaminan mutu atau baik-buruknya kualitas yang
disajikan. Seperti yang diungkapkan oleh Abubakar (2018, hlm. 39) bahwa
kualitas pelayanan adalah kemampuan perusahaan dalam memberikan pelayanan
terbaik yang bermutu dibandingkan dengan pesaingnya.
Kualitas
pelayanan ini juga merupakan salah satu komponen pemasaran yang sulit untuk
ditiru oleh pesaing. Hal tersebut karena wujud nyatanya hanyalah dapat
dirasakan oleh pelanggan, dan pelanggan yang telah merasakan kualitas pelayanan
terbaik dari suatu perusahaan akan memiliki harapan khusus yang belum tentu
disediakan oleh merek lain.
Selanjutnya,
menurut Lewis & Booms (dalam Tjiptono 2020, hlm. 142) kualitas layanan
dapat diartikan sebagai tolak ukur seberapa bagus tingkat layanan yang
diberikan mampu sesuai dengan ekspektasi atau harapan dari pelanggan.
Dari pengertian kualitas pelayanan menurut para ahli di atas dapat dilihat bahwa kualitas pelayanan merupakan konsep kompleks yang dapat berarti banyak hal. Untuk mengerucutkannya, Gronroos (1990) merangkum bahwa kualitas pelayanan dapat meliputi :
1. Kualitas fungsi, yang menekankan bagaimana layanan dilaksanakan, terdiri dari: dimensi kotak kontak dengan konsumen, sikap dan perilaku, hubungan internal, penampilan, kemudahan, akses dan service mindedness;
2. Kualitas teknis dengan output yang dirasakaan konsumen, meliputi harga, ketepatan waktu, kecepatan layanan dan estetika output; dan
3. Reputasi perusahaan,
yang mencerminkan oleh citra perusahaan dan reputasi dimata konsumen.
Dapat
disimpulkan bahwa kualitas pelayanan adalah perwujudan usaha pemenuhan berbagai
kebutuhan konsumen sesuai dengan ketepatan waktu, harapan, dan komponen
keinginan dan kebutuhan lainnya dari pelanggan dengan sebaik mungkin sehingga
dari sisi mutu terutama jika dibandingkan dengan pesaing.
Dimensi
Kualitas Pelayanan
Afandi
(2018, hlm. 43) menyatakan bahwa dalam meningkatkan kualitas pelayanan, perlu
diperhatikan dimensi-dimensi kualitas pelayanan sebagai berikut.
1. Prosedur
Pelayanan
Prosedur
pelayanan yang dibakukan bagi pemberi dan penerima pelayanan termasuk
pengaduan.
2. Waktu
Penyelesaian
Waktu
penyelesaian ditetapkan sejak saat pengajuan permohonan sampai dengan
penyelesaian termasuk pengaduan.
3. Biaya
Pelayanan
Biaya
pelayanan termasuk rinciannya yang ditetapkan dalam proses pemberian layanan.
4. Produk
Pelayanan
Produk
pelayanan, hasil pelayanan yang akan diterima sesuai dengan ketentuan yang
telah ditetapkan.
5. Sarana
dan Prasarana
Sarana
dan prasarana harus disediakan secara memadai oleh penyelenggara pelayanan
publik.
6. Kompetensi
Petugas Pemberi Pelayanan
Kompetensi petugas pemberi pelayanan, harus ditetapkan dengan tepat berdasarkan pengetahuan, keahlian, ketrampilan, sikap, dan perilaku yang dibutuhkan.
Gaspersz (dalam Ardane dkk, 2017, hlm. 19) menyatakan bahwa dimensi kualitas
pelayanan terdiri atas beberapa unsur berikut ini.
7. Ketepatan
waktu
Kualitas
Pelayanan adalah hal-hal yang perlu diperhatikan di sini berkaitan dengan waktu
tunggu dan waktu proses.
8. Akurasi
Kualitas Pelayanan adalah dengan realiabilitas Kualitas Pelayanan dan bebas
kesalahan-kesalahan kepada konsumen.
9. Kesopanan
dan keramahtamahan
Kesopanan
dan keramahtamahan merupakan dimensi penting dalam menunjang kualitas pelayanan
terutama bagi mereka yang berinteraksi langsung dengan konsumen eksternal,
seperti : operator telepon, petugas keamanan, pengemudi, kasir dan petugas
penerima konsumen. Citra Kualitas Pelayanan dari industri jasa sangat
ditentukan oleh orang-orang dari perusahaan yang berada pada garis depan dalam
melayani langsung denga konsumen eksternal.
10. Tanggung
jawab
Berkaitan
dengan penerimaan pesan dan penanganan keluhan dari konsumen.
11. Kelengkapan
Menyangkut lingkup Kualitas Pelayanan dan ketersediaan sarana pendukung serta
Kualitas Pelayanan komplementer lainnya.
12. Kemudahan
mendapatkan pelayanan
Kualitas
Pelayanan adalah berkaitan dengan banyaknya outlet, banyak petugas yang
melayani seperti kasir, staff administrasi dll. Banyaknya fasilitas pendukung
seperti computer untuk memproses data.
13. Variasi
model
Kualitas
Pelayanan adalah berkaitan dengan inovasi untuk memberikan polapola baru dalam
Kualitas Pelayanan serta features dari Kualitas Pelayanan.
14. Kualitas
pelayanan pribadi
berkaitan
dengan fleksibilitas, penanganan permintaan khusus dan sebagainya.
15. Kenyamanan
dalam memperoleh kualitas pelayanan
Berkaitan
dengan jangkuan baik lokasi, parkir kendaraan, petunjuk-petunjuk ruang tempat
Kualitas Pelayanan dan kemudahan dalam memperoleh parker dan sebagainya.
16. Atribut
pendukung kualitas pelayanan lainnya
Berkaitan
dengan lingkungan, kebersihan, ruangan tunggu, fasilitas music, AC dan
sebagainya.
Indikator
Kepuasan Pelayanan
Menurut
Hetereigonity (dalam Mukarom & Laksana, 2018, hlm. 68-69) untuk mengukur
kualitas layanan yang diharapkan oleh pelanggan, perlu diketahui kriteria,
dimensi, atau indikator yang dipakai oleh pelanggan dalam menilai pelayanan
tersebut, di mana lima indikator kualitas layanan tersebut di antaranya adalah
sebagai berikut.
1. Tangibily,
yaitu penampilan fisik, peralatan, personil, dan materi komunikasi.
2. Realibility,
yaitu kemampuan untuk memberikan layanan yang menjanjikan secara akurat, tepat
waktu dan dapat dipercaya.
3. Responsiveness,
yaitu kemauan untuk membantu pelanggan dengan memberikan layanan yang baik dan
cepat.
4. Empathy,
yaitu berusaha untuk mengetahui dan mengerti kebutuhan pelanggan secara
individual.
5. Assurance,
yaitu pengetahuan dan keramahtamahan personil dan kemampuan personil untuk
dapat dipercaya dan diyakini.
Prinsip
Kualitas Pelayanan
Dalam
memberikan kualitas pelayanan yang baik, perusahaan harus menerapkan
prinsip-prinsip tertentu untuk mewujudkannya. Berkaitan dengan hal tersebut,
menurut Tjiptono & Chandra (2016, hlm. 141) terdapat ada enam prinsip pokok
dalam mewujudkan kualitas pelayanan baik yang di antaranya adalah sebagai
berikut.
1. Kepemimpinan
Strategi kualitas perusahaan harus merupakan inisiatif dan komitmen manajemen
puncak. Manajemen puncak harus memimpin perusahaannya untuk meningkatkan
kualitas hanya berdampak kecil terhadap perusahaannya.
2. Pendidikan
Semua personil perusahaan dari manajer puncak sampai karyawan operasional harus
memperoleh pendidikan mengenai kualitas. Aspek-aspek yang perlu mendapat
penekanan dalam pendidikan tersebut meliputi konsep kualitas sebagai strategi
bisnis, alat dan teknis implementasi strategi kualitas, dan peranan eksekutif
dalam implementasi strategi kualitas.
3. Perencanaan
Proses perencanaan strategi harus mencakup pengukuran dan tujuan kualitas yang
dipergunakan dalam mengarahkan perusahaan untuk mencapai visinya.
4. Review
Proses review merupakan satu-satunya alat yang paling efektif
bagi manajemen untuk mengubah perilaku organisasional. Proses ini merupakan
suatu mekanisme yang menjamin adanya konstan untuk mencapai tujuan kualitas.
5. Komunikasi
Implementasi strategi kualitas dalam organisasi dipengaruhi oleh proses
komunikasi dalam perusahaan. Komunikasi harus dilakukan oleh karyawan,
pelanggan, dan stakeholder perusahaan lainnya. Seperti
pemasok, pemegang saham, pemerintah, masyarakat umum, dan lain-lain.
6. Penghargaan
dan pengakuan
Penghargaan
dan pengakuan merupakan aspek yang penting dalam implementasi strategi
kualitas. Setiap karyawan yang berprestasi baik perlu diberikan penghargaan dan
prestasinya tersebut diakui. Dengan demikian diberikan penghargaan dan
prestasinya tersebut diakui. Dengan demikian dapat meningkatkan motivasi, moral
kerja, rasa bangga, rasa kepemilikan setiap orang dalam organisasi, yang pada
akhirnya dapat memberikan kontribusi besar bagi perusahaan dan bagi pelanggan
yang dilayani.
Faktor
yang Mempengaruhi Kualitas Pelayanan
Terdapat
bermacam faktor yang data mempengaruhi kualitas pelayanan. Terkait hal
tersebut, menurut Kasmir (2017, hlm. 6-7) faktor-faktor yang mempengaruhi
kualitas pelayanan di adalah sebagai berikut.
- Jumlah tenaga kerja; banyaknya tenaga kerja yang ada dalam suatu perusahaan.
- Kualitas tenaga kerja; meliputi pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh tenaga kerja.
- Motivasi karyawan; suatu dorongan yang dimiliki oleh karyawan untuk melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan.
- Kepemimpinan; proses mempengaruhi individu, biasanya dilakukan oleh atasan kepada bawahan supaya dapat bertindak sesuai dengan kehendak atasan demi tercapainya tujuan perusahaan.
- Budaya organisasi; sebuah sistem dalam suatu perusahaan yang dianut oleh semua anggota organisasi dan menjadi pembeda antara organisasi yang satu dengan organisasi yang lain.
- Kesejahteraan karyawan; pemenuhan kebutuhan-kebutuhan karyawan oleh suatu perusahaan.
- Lingkungan kerja dan faktor lainnya meliputi sarana dan prasarana yang digunakan, teknologi, layout gedung dan ruangan, kualitas produk dan lain sebagainya.
Sementara
itu, menurut Tjiptono (2020, hlm. 160-164) faktor-faktor yang memengaruhi
kualitas pelayanan di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Produksi
dan konsumsi yang terjadi secara simultan.
Salah
satu karakteristik unik dari jasa atau layanan adalah inseparability,
yang artinya jasa atau layanan diproduksi dan dikonsumsi pada saat bersamaan
sehingga hal ini kerap kali membutuhkan kehadiran dan partisipasi pelanggan
dalam proses penyampaian layanan. Sehingga hal ini dapat memunculkan berbagai
macam persoalan yang berhubungan dengan interaksi antara penyedia layanan dan
pelanggan layanan bisa saja terjadi. Beberapa hal yang mungkin dapat
memunculkan dampak negatif terhadap persepsi kualitas layanan adalah: a) Tidak
terampil dalam melayani pelanggan; b) Cara berpakaian karyawan kurang sesuai
dengan konteks; c) Tutur kata karyawan kurang sopan atau bahkan menyebalkan; d)
Bau badan karyawan yang mengganggu kenyamanan pelanggan; e) Karyawan selalu
cemberut atau pasang tampang “angker”.
2. Intensitas
tenaga kerja yang tinggi.
Keterlibatan
karyawan secara intensif dalam penyampaian layanan dapat pula menimbulkan
masalah kualitas, yaitu berupa tingginya variabilitas layanan yang dihasilkan.
Misalnya terkait masalah upah rendah, pelatihan yang kurang memadai, atau
bahkan tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi, tingkat perputaran karyawan
terlalu tinggi, motivasi kerja karyawan rendah, dan lain-lain.
3. Dukungan
terhadap pelanggan internal kurang memadai.
Dukungan
tersebut bisa berupa peralatan (perkakas atau peralatan, material, pakaian
seragam), pelatihan keterampilan, maupun informasi (misalnya prosedur operasi),
selain itu juga pemberdayaan karyawan seperti kemampuan untuk mengendalikan dan
menguasai cara melaksanakan pekerjaan dan tugasnya, memahami konteks di mana
pekerjaannya dilaksanakan dan kesesuaian pekerjaannya dalam kerangka pekerjaan
yang lebih luas (big picture), bertanggung jawab atas output kerja
pribadi dan mengemban tanggung jawab bersama atas kinerja unit dan organisasi.
4. Gap
komunikasi.
Gap
komunikasi dapat berupa: a) Penyedia layanan memberikan janji yang terlalu
berlebihan; sehingga tidak mampu untuk memenuhinya; b) Penyedia layanan tidak
bisa selalu atau salah menyajikan informasi terbaru kepada para pelanggan,
misalnya yang berkaitan dengan perubahan prosedur atau aturan, perubahan
susunan barang di rak pajangan pasar swalayan, perubahan kemasan, perubahan
harga, dll; c) Pesan komunikasi yang disampaikan oleh penyedia layanan tidak
dipahami pelanggan; d) Penyedia layanan tidak memperhatikan atau tidak segera
menindaklanjuti keluhan dan atau saran yang disampaikan oleh para pelanggan.
5. Memperlakukan
semua pelanggan dengan cara yang sama.
Hal
ini memunculkan tantangan bagi penyedia layanan dalam hal kemampuan memahami
kebutuhan spesifik pelanggan individual dan memahami perasaan pelanggan
terhadap penyedia layanan dan layanan spesifik yang diterima.
6. Perluasan
atau pengembangan layanan secara berlebihan.
Apabila
terlampau banyak layanan baru dan tambahan terhadap layanan yang sudah ada,
hasil yang didapatkan belum tentu optimal, bahkan tidak tertutup kemungkinan
timbul masalah–masalah seputar standar kualitas layanan.
7. Visi
bisnis jangka pendek.
Misalnya
orientasi pada pencapaian target penjualan dan laba tahunan, penghematan biaya
sebesar-besarnya, peningkatan 18 produktivitas tahunan, dan lain-lain bisa
merusak kualitas layanan yang sedang dibentuk untuk jangka panjang.
Apa
Manfaat Pelayanan yang Berkualitas Bagi Bisnis
Pelayanan yang berkualitas memiliki
berbagai manfaat penting bagi bisnis. Berikut adalah beberapa manfaat
yang didapatkan dari memiliki kualitas pelayanan yang unggul bagi bisnis :
1. Meningkatkan
Kepuasan Pelanggan
Pelayanan yang baik dan berkualitas
dapat meningkatkan kepuasan pelanggan. Pelanggan yang puas terhadap pelayanan
suatu brand cenderung loyal dan lebih mungkin untuk kembali
menggunakan produk atau jasa brand tersebut.
2. Membangun
Reputasi yang Baik
Bisnis yang memberikan kualitas
pelayanan prima akan membangun reputasi yang baik di mata konsumen/pelanggan.
Reputasi yang baik dapat meningkatkan kepercayaan dan membuat bisnis tersebut
lebih menarik bagi calon pelanggan.
3. Meningkatkan
Retensi Pelanggan
Melalui pelayanan yang baik dan
berkualitas, sebuah bisnis dapat meningkatkan retensi pelanggan. Pelanggan yang
puas akan cenderung tetap berlangganan atau berbelanja kembali.
4. Meningkatkan
Word-of-mouth
Pelanggan yang puas dengan pelayanan
yang diberikan cenderung memberikan rekomendasi positif kepada teman, keluarga,
atau kenalan mereka. Hal ini dapat meningkatkan pemasaran melalui word-of-mouth,
yang merupakan cara efektif untuk menarik pelanggan baru.
5. Mengurangi
Keluhan dan Pengembalian Produk
Pelayanan yang baik dapat mengurangi
terjadinya keluhan dan pengembalian produk. Pelanggan akan merasa lebih puas
dengan solusi yang ditawarkan jika terjadi masalah, sehingga mengurangi beban
dan biaya yang terkait dengan pengelolaan keluhan dan retur.
6. Meningkatkan Keunggulan Kompetitif
Pelayanan yang berkualitas dapat
menjadi faktor diferensiasi yang penting di pasar yang kompetitif. Jika sebuah
bisnis memberikan pelayanan yang lebih unggul daripada pesaing, bisnis tersebut
akan memiliki kelebihan yang dapat meningkatkan pangsa pasarnya.
7. Bagaimana Cara Mengukur Kualitas Layanan
Mengukur kualitas layanan adalah
langkah penting dalam memahami sejauh mana kepuasan pelanggan terpenuhi.
Berikut adalah beberapa cara yang umum dilakukan untuk mengukur kualitas
layanan :
8. Survei Kepuasan Pelanggan
Lakukan survei kepada para pelanggan
untuk menilai kepuasan mereka terhadap layanan yang diberikan. Survei ini dapat
berupa kuesioner atau skala penilaian tertentu untuk mengukur kepuasan secara
kuantitatif.
9. Analisis Keluhan
Pantau dan analisis keluhan pelanggan
secara sistematis. Jumlah dan sifat keluhan dapat memberikan gambaran tentang
area yang perlu ditingkatkan dalam layanan.
10. Analisis Data Operasional
Tinjau data operasional untuk memahami
bagaimana layanan berjalan secara efektif dan efisien. Misalnya, waktu
penyelesaian permintaan layanan atau tingkat kesalahan.
11. Benchmarking
Bandingkan kualitas layanan Anda
dengan pesaing atau standar industri untuk menilai posisi brand Anda
dalam industri.
12. Feedback Internal
Selain menerima feedback dari
pelanggan, minta juga masukan dari tim internal yang terlibat dalam menyediakan
layanan. Pendapat mereka dapat memberikan wawasan berharga untuk meningkatkan
kualitas layanan.
13. Evaluasi Kualitas Produk/Jasa
Tinjau kualitas produk atau jasa yang
Anda tawarkan. Terkadang, kepuasan pelanggan juga ditentukan oleh kualitas
produk atau jasa yang unggul.
14. Analisis Tingkat Retensi Pelanggan
Tinjau tingkat retensi pelanggan untuk
mengukur seberapa baik pelayanan Anda mempertahankan pelanggan.
15. Survei Pasca-penjualan
Lakukan survei pasca-penjualan untuk
menilai pengalaman pelanggan setelah menggunakan layanan Anda.
16. Gunakan Quality Monitoring
Quality monitoring membantu
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dalam interaksi pelanggan dengan
perusahaan, serta memastikan bahwa standar kualitas yang ditetapkan terpenuhi.
Bagaimana
Cara Meningkatkan Kualitas Pelayanan yang Efektif untuk Bisnis
Meningkatkan kualitas pelayanan
merupakan tugas yang tidak mudah, namun sangat penting untuk dilakukan jika
ingin menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat. Ada beberapa cara yang
dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan, diantaranya adalah :
1. Berikan
Tanggapan atas Seluruh Kebutuhan dan Keluhan Pelanggan dengan Cepat
Apabila seorang agen layanan pelanggan
mampu memberikan respon komprehensif terhadap seluruh pertanyaan dan kebutuhan
pelanggan dalam waktu singkat, tentunya para pelanggan akan lebih bahagia dan
puas dengan layanan yang telah diberikan. Oleh karena itu, Anda perlu secara
rutin melatih kemampuan agen layanan pelanggan agar dapat mengatasi kebutuhan
atau keluhan pelanggan sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan, serta
memiliki sistem yang mendukung kecepatan kerja agen tersebut.
2. Jadikan
Customer Feedback Sebagai Bahan Evaluasi untuk Memperbaiki Layanan
Feedback dari pelanggan merupakan aspek
krusial yang dapat digunakan sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan kualitas
pelayanan ke depannya. Melalui pemahaman yang lebih tentang apa yang perlu
diperbaiki, Anda dapat menyesuaikan kualifikasi dan pendekatan yang harus
diterapkan oleh agen layanan pelanggan.
Penting untuk diingat bahwa customer
feedback tidak hanya terbatas pada keluhan yang disampaikan
melalui email, chat, SMS, atau platform modern
lainnya. Setiap interaksi antara agen dan pelanggan memiliki potensi untuk
menjadi suatu bentuk feedback yang berharga.
Maka dari itu, penting bagi Anda untuk
memiliki sistem dengan fitur call recording yang dapat
membantu merekam dan menyimpan setiap interaksi antara agen dan pelanggan.
Dengan begitu, interaksi tersebut dapat dijadikan sumber wawasan berharga untuk
mengambil keputusan dan merancang strategi bisnis di masa mendatang.
Referensi
- Abubakar, Rusydi. (2018). Manajemen pemasaran. Bandung: Alfabeta.
- Afandi, N.M. (2018). Administrasi publik untuk pelayanan publik. Bandung: Alfabeta.
- Ardane, N., Wijaya, N.S.W., Dewi, L.G.L.K. (2017). FAktor-faktor yang mempengaruhhi kualitas kualitas pelayanan pada scoot fast cruises di bali. Jurnal IPTA, 5(1), 1-13.
- Gronroos, Christian. (2011). Services Management and Marketing: managing the moments of truth in service competition. Hoboken: Wiley.
- Kasmir. (2017). Customer Service Excellent. Depok: Raja Grafindo Persada.
- Kotler, Phillip. & Keller, Kevin Lane. (2016). Manajemen pemasaran. Jakarta: PT. Indeks.
- Mukarom, Zaenal & Laksana, M.W. (2018). Manajemen Pelayanan Pubik. Bandung: CV Pustaka Setia.
- Tjiptono, F. (2020). Strategi pemasaran: prinsip dan penerapan. Yogyakarta: Andi.
- Tjiptono, F. & Chandra, G. (2016). Service, quality dan satisfaction. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar