Manajemen Jasa
Manajemen pemasaran jasa merupakan sebuah proses pengelolaan pemasaran atau marketing produk jasa yang dilakukan oleh penyedia jasa dengan tujuan produk jasa miliknya bisa dikenal masyarakat dengan baik sehingga mendorong mereka untuk menggunakan jasa tersebut.
Manajemen
Pengertian
Manajemen dan Empat Fungsi Dasar Manajemen – Setiap organisasi memiliki
berbagai sumber daya yang harus dikelola oleh manajemen yang profesional
agar sumber daya tersebut dapat memberikan konstribusi yang paling maksimal
terhadap pencapaian tujuan organisasinya. Secara definisi, Manajemen dapat
diartikan sebagai serangkaian kegiatan (termasuk perencanaan dan
pembuatan keputusan, pengorganisasian, pimpinan dan pengendalian) yang
diarahkan pada sumber daya organisasi (tenaga kerja, keuangan, fisik dan
informasi) yang bertujuan untuk mencapai sasaran organisasi dengan cara yang
efisien dan efektif (Menurut
R.W. Griffin dalam bukunya yang berjudul Management, 2013:5).
Pengertian Manajemen
menurut para Ahli
Sawaldjo Puspopranoto (2006:99), Manajemen adalah Proses untuk mencapai tujuan organisasi dengan bekerja bersama dan melalui orang-orang dan sumber daya organisasi lainnya.
Malayu S.P. Hasibuan (2000:2), Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur
proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif
dan efiesien untuk mencapai satu tujuan.
T. Hani Handoko (2000:10), Manajemen adalah bekerja dengan orang-orang untuk menentukan, menginterpretasikan, dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, penyusunan personalia, pengarahan, kepemimpinan dan pengawasan.
Richard L. Daft (2002:8), Manajemen adalah pencapaian sasaran-sasaran organisasi dengan
cara yang efektif dan efisien melalui perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan dan pengendalian sumber daya organisasi.
Berdasarkan definisi diatas, jelas bahwa
Manajemen dalam sebuah organisasi memiliki 4 Fungsi Dasar yaitu Perencanaan dan
Pembuatan Keputusan, Pengorganisasian, Pimpinan dan Pengendalian yang digunakan
untuk mengelola sumber daya organisasinya sehingga mencapai sasaran yang
ditentukan secara efektif dan efisien. Berikut ini adalah pembahasan singkat
mengenai 4 Fungsi Dasar Manajemen.
Perencanaan (Planning), Dalam definisi tersebut mengatakan bahwa
fungsi dasar pertama dari Manajemen adalah Perencanaan dan Pembuatan keputusan.
Pada dasarnya, Perencanaan atau Planning adalah menentukan Tujuan Organisasi
dan memutuskan cara yang terbaik untuk mencapainya.
Pengorganisasian
(Organizing), Setelah membuat perencanaan dan menetapkan
langkah-langkah ataupun tugas-tugas untuk mencapai sasaran organisasi, fungsi
manajemen selanjutnya adalah mengorganisir orang-orang yang tepat dan sumber
daya lainnya untuk menjalankan perencanaan yang ditetapkan.
Pemimpinan (Leading), Setelah menetapkan Perencanan dan
mengorganisir sumber daya yang diperlukan, Fungsi ketiga Manajemen adalah
Pemimpinan (Leading) atau ada yang menyebut fungsi manajemen ini sebagai
Pengarahan (Directing).
Pengendalian
(Controlling), Fungsi Manajemen yang terakhir adalah
Pengendalian atau Controlling, Fungsi Pengendalian ini berkaitan dengan
penghimpunan informasi-informasi yang digunakan untuk melakukan pengukuran
terhadap kinerja organisasi, memantau perkembangan tugas yang telah direncanakan
sebelumnya dan mengambil tindakan korektif terhadap penyimpangan yang terjadi.
Jasa
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian
jasa dalam bidang manajemen adalah perbuatan yang memberikan segala sesuatu
yang diperlukan orang lain. Jasa bisa juga disebut layanan atau servis.
Sementara
itu, pada bidang ekonomi, pengertian jasa adalah aktivitas, kemudahan, manfaat,
dan sebagainya yang dapat dijual kepada orang lain (konsumen) yang menggunakan
atau menikmatinya. Simak penjelasan lebih lanjut mengenai jasa di bawah ini.
Arti Jasa Menurut Para Ahli
Untuk memahami pengertian jasa lebih baik, kamu bisa simak
pendapat para ahli di bawah ini.
1. Lovelock, Patterson & Walker
Lovelock, Patterson & Walker (2004) mengemukakan perspektif "Service" sebagai
sebuah sistem. Dalam perspektif ini, setiap bisnis jasa dipandang sebagai
sebuah sistem yang terdiri atas dua komponen utama, yakni:
Operasi jasa, di mana masukan diproses dan elemen-elemen
produk jasa.
Penyampaian jasa, di mana elemen-elemen produk jasa tersebut
dirakit, disampaikan kepada pelanggan, sementara sebagian lainnya tidak tampak
atau bahkan tidak diketahui keberadaannya oleh pelanggan.
2. Johns
Menurut Johns (1999), ada perbedaan antara penyedia jasa dengan
pelanggan terhadap konsep "Service".
Perspektif penyedia jasa, proses jasa mencakup elemen-elemen penyampaian inti
dan kinerja interpersonal.
Elemen-elemen ini berbeda antar industri dan proses jasa, serta
harus dikelola dengan cara-cara yang berlainan pula. Sementara itu, berdasarkan
perspektif pelanggan, jasa lebih dilihat sebagai pengalaman berupa transaksi
inti dan pengalaman personal, yang berbeda-beda antar output
jasa, serta berkontribusi secara berbeda terhadap pengalaman masing-masing
individu pelanggan.
3. Kotler & Keller
Menurut Kotler & Keller (2012), jasa adalah setiap tindakan
atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang
pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan
sesuatu.
4.
Gronroos
Gronroos (2000) berpendapat bahwa jasa adalah proses yang terdiri
atas serangkaian aktivitas intangible yang biasanya terjadi pada interaksi antara
pelanggan dan karyawan jasa, yang disediakan sebagai solusi atas masalah
pelanggan.
Ciri-ciri Jasa
Menurut
Berry (1980) jasa memiliki empat karakteristik atau ciri-ciri, yaitu intangibility,
variability, inseparability dan perishability.
Intangibility (ketidaknyataan),
jasa tidak dapat dilihat, dirasa, dicium, didengar, atau diraba sebelum dibeli
dan dikonsumsi.
Variability
(keanekaragaman), jasa bersifat sangat beraneka-ragam karena
banyak variasi bentuk, kualitas, jenis tergantung pada siapa, kapan dan di mana
jasa tersebut dihasilkan.
Inseparability
(tidak terpisahkan), barang fisik diproduksi, kemudian disimpan,
selanjutnya dijual, dan baru nanti dikonsumsi.
Perishability
(tidak tahan lama), jasa merupakan komoditas tidak tahan lama dan
tidak dapat disimpan untuk pemakaian ulang di waktu datang, dijual kembali atau
dikembalikan.
Manajemen Jasa
Menurut M.N Nasution (2004:61), “Manajemen jasa adalah pendekatan keseluruhan dari perusahaan dalam mewujudkan tercapainya kualitas pelayanan atau jasa sebagaimana yang diinginkan oleh konsumen, dan merupakan faktor pendorong utama dalam operasi bisnis”
Perasaan puas, senang, bahagia, nyaman adalah sesuatu yang diharapkan oleh konsumen sehubungan dengan jasa. Pemenuhan rasa puas tersebut dapat melalui jasa transportasi, tempat rekreasi, penginapan, hingga pelayanan yang mengiringi sebuah produk yang ditawarkan.
Oleh karena jasa bersifat intangible,
tidak mudah bagi perusahaan untuk memberikan jasa yang terbaik bagi konsumen.
Pentingnya Manajemen Jasa diantaranya :
Jasa Sebagai
Keunggulan Kompetitif. Jasa
merupakan salah satu keunggulan kompetitif yang saat ini digunakan oleh
berbagai perusahaan dalam melakukan strategi.
Jasa Sebagai
Penentu Jumlah Konsumen. Manajemen
jasa yang buruk cenderung akan menyebabkan hilangnya konsumen bagi perusahaan.
Jasa Sebagai
Penentu Profit. Berkurangnya
jumlah konsumen dengan sendirinya akan menyebabkan berkurangnya profit yang
akan diperoleh perusahaan, karena perusahaan tidak bisa mempertahankan
konsumennya untuk tetap loyal pada perusahaan, disebabkan jasa yang disajikan
buruk.
Prinsip-prinsip
Jasa.
Konsumen di setiap tahapan kegiatan
konsumen, maka perusahaan dapat melakukan upaya untuk mengelola jasa dengan
lebih baik, tentunya dengan menerapkan prinsip-prinsip jasa yang penting untuk
dilakukan. Karl Albrecht berpendapat bahwa terdapat tiga prinsip jasa yang
perlu dilakukan perusahaan sehubungan dengan manajemen jasa. Ketiga prinsip
tersebut dinamakan Segitiga jasa dari Albrecht yang terdiri dari :
Strategi
pelayanan yang baik (well-conceived service strategy) Satu prinsip dasar yang harus dipahami oleh
perusahaan jasa adalah bahwa setiap orang ingin diperlakukan dengan baik, oleh
karena itu, sudah selayaknya perusahaan menerapkan strategi pelayanan yang baik
yang sesuai dengan tingkat kenyamanan dan keleluasaan konsumen, tentunya tanpa
mengabaikan sistem pengawasan yang perlu dilakukan.
Penempatan
orang-orang yang berorientasi pelanggan untuk berhadapan dengan pelanggan
(customer-oriented front-line people). Agar pelayanan atau jasa yang baik ditunjukkan dan dapat
dirasakan oleh konsumen, maka perusahaan perlu menempatkan para petugas di
depan (front- liner) dari orang-orang yang memiliki orientasi terhadap
pelanggan, yaitu orang-orang yang menyadari bahwa pelanggan merupakan aset yang
begitu penting bagi perusahaan sehingga perlakuan yang baik bagi pelanggan
sangat perlu dilakukan.
Penerapan sistem
pelayanan yang bersahabat (customer-friendly systems). Konsep sistem pelayanan yang bersahabat ini
cukup sederhana. Jika pelanggan merasa bahwa perusahaan telah memperlakukan
mereka secara bersahabat, maka perusahaan tidak perlu bersusah payah untuk
meyakinkan pelanggan untuk membeli produk mereka. Sebagaimana halnya seorang
sahabat kepada sahabat lainnya, jika dia memiliki keperluan, maka sahabamyalah
yang pertama kali akan didatangi. Jika perusahaan telah mampu melakukan
manajemen jasa yang menerapkan sistem pelayanan yang bersahabat ini, tentunya pelanggan tidak hanya akan membeli produk
dari perusahaan, akan tetapi juga loyal kepada perusahaan.
Konsep Manajemen Jasa
Konsep dasar dalam manajemen jasa mencakup berbagai aspek
yang membedakan jasa dengan produk fisik. Berbeda dengan produk fisik yang
bersifat materiil dan dapat dipegang, jasa bersifat immateriil, tidak dapat
diinventarisasi, dan secara langsung melibatkan interaksi antara penyedia jasa
dan konsumen. Salah satu konsep dasar penting dalam manajemen jasa adalah
penekanan pada kualitas layanan. Kualitas layanan menjadi faktor penentu utama
kepuasan pelanggan dan loyalitas konsumen. Manajemen jasa perlu memastikan
bahwa
Sektor jasa merupakan salah satu bidang yang memiliki prospek
cerah karena perkembangannya yang cukup pesat. Maraknya perkembangan sektor
jasa yang terjadi di Indonesia ditandai dengan munculnya perkembangan sektor
jasa yang berkolaborasi dengan teknologi, seperti GO-JEK, Traveloka, Passpod
ID, dan sebagainya. Perkembangan sektor jasa ini sangat dirasakan terutama di
negara kita. Bahkan, dapat dikatakan bahwa sektor jasa menjadi harapan bagi
perekonomian Indonesia. Buku Manajemen Jasa ini mendukung korporasi bidang jasa
dalam mengelola sistem manajemen untuk mencapai optimalisasi dan keunggulan
bersaing di antara sektor lainnya. Konsep pemikiran yang dihadirkan dibagi
menjadi lima bagian, yaitu konsep manajemen jasa dan dimensinya, mengelola jasa
dalam perubahan, mewujudkan kualitas jasa yang prima, mengelola dan mengukur
kepuasan pelanggan, serta strategi jasa dalam mengelola perubahan.
Manajemen
Pemasaran Jasa
Manajemen pemasaran jasa adalah suatu proses
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pemasaran
untuk produk jasa dengan tujuan memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan
serta meningkatkan keuntungan perusahaan. Manajemen pemasaran jasa meliputi
berbagai strategi dan kegiatan, termasuk segmentasi pasar, bauran pemasaran,
personalisasi, dan manajemen kualitas.
Salah satu karakteristik unik dari pemasaran
jasa adalah intangibilitas, yang berarti bahwa jasa tidak dapat dilihat,
diraba, atau dirasakan sebelum dibeli atau dikonsumsi. Oleh karena itu,
perusahaan harus menggunakan bukti fisik, seperti testimoni pelanggan atau
sertifikasi kualitas, untuk membantu pelanggan memahami nilai dan kualitas jasa
yang ditawarkan.
Selain itu, jasa juga memiliki karakteristik
lain yang membedakannya dari produk fisik, seperti ketidakberwujudan dan
variabilitas. Variabilitas dapat terjadi karena jasa bergantung pada individu
yang menyediakannya, sehingga perusahaan harus memperhatikan manajemen kualitas
yang efektif untuk memastikan pengalaman pelanggan yang konsisten dan
memuaskan. Strategi segmentasi pasar adalah cara untuk memahami kebutuhan dan
keinginan pelanggan yang berbeda-beda dan menyesuaikan penawaran jasa untuk
masing-masing segmen. Dalam segmentasi pasar, perusahaan
membagi pasar menjadi kelompok yang lebih kecil dan memilih segmen pasar yang
paling menjanjikan untuk menargetkan.
Dalam keseluruhan, manajemen pemasaran jasa
adalah proses penting untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan serta
meningkatkan keuntungan perusahaan. Perusahaan harus memperhatikan
karakteristik jasa yang unik dan strategi pemasaran yang efektif.
Dalam manajemen pemasaran jasa, perusahaan
harus memperhatikan beberapa strategi pemasaran yang efektif seperti :
Segmentasi Pasar:
Pelanggan jasa memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda-beda. Oleh karena
itu, perusahaan harus memperhatikan segmentasi pasar untuk menawarkan jasa yang
sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Bauran Pemasaran:
Perusahaan harus mengembangkan bauran pemasaran yang efektif yang terdiri dari
produk, harga, promosi, dan distribusi. Setiap elemen dalam bauran pemasaran
harus dipertimbangkan dengan hati-hati untuk memastikan pengalaman pelanggan
yang optimal.
Personalisasi:
Dalam bisnis jasa, pelanggan menginginkan pengalaman yang personal dan relevan
dengan kebutuhan mereka. Oleh karena itu, perusahaan harus memperhatikan
personalisasi dalam layanan yang diberikan kepada pelanggan.
Manajemen Kualitas:
Kualitas jasa adalah hal yang penting dalam manajemen pemasaran jasa.
Perusahaan harus memperhatikan manajemen kualitas dengan mengukur kepuasan
pelanggan, mengidentifikasi masalah, dan menyelesaikan masalah dengan cepat.
Dalam keseluruhan, manajemen pemasaran jasa
adalah proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pemasaran yang
dilakukan oleh perusahaan yang menawarkan jasa sebagai produknya. Perusahaan
harus memperhatikan karakteristik jasa dan strategi pemasaran yang efektif
untuk memberikan pengalaman pelanggan yang optimal dan meningkatkan kepuasan
pelanggan.
REFERENSI
:
Tjiptono F. (2007) ‘
Strategi memuaskan pelanggan”
Tjiptono F. (2004)
Pemasaran Jasa. Malang Barumedia Publishing
M.Hanan Rahmadi.2007. Pengembangan
Evaluasi Kualitas Pelayanan Publik. Survey pengguna layanan dan indeks
pelayanan.
Moenir,H.A.S.2006
Manajemen pelayanan Umum di Indonesia. Bumi aksara. Jakarta
Zeilthami,V.A. Parasuraman
& L.L.Berri.1990. Delivering quality Services: Balancing Customer
Perception and Expectation The Free Press. New York.
Undang-Undang Republik
Indonesia nomor 25 Tahun 2009, Tentang Pelayanan Publik
SUMBER LAIN :
Wikipedia.org. Manajemen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar