Minggu, 01 Oktober 2023

MANAJEMEN PEMASARAN - STRATEGI PEMASARAN


Strategi Pemasaran

Pengertian strategi pemasaran adalah suatu tindakan terukur yang dimaksudkan untuk mengenalkan produk perusahaan kepada masyarakat luas. Strategi pemasaran adalah kumpulan langkah bisnis yang sudah dikombinasikan baik pada level pengenalan produk hingga membuat konsumen melakukan pembelian.

 

Tentunya dalam menjalankan bisnis, Anda memerlukan strategi pemasaran yang baik untuk menarik konsumen datang atau membeli bahkan meningkatkan penjualan produk Anda. Tujuannya adalah agar bisnis Anda tetap hidup dan berkembang.

 

Sebagai ilustrasi, Anda mungkin pernah melihat beberapa toko, kafe, atau bisnis lain yang dulunya terkenal dan tidak lagi terdengar, atau bahkan ditutup karena persaingan dari pesaing yang menerapkan strategi pemasaran yang lebih baik.

 

Tidak ada pemilik bisnis yang menginginkan hal seperti ini terjadi. Oleh karena itu, sangat penting untuk mempelajari berbagai strategi pemasaran untuk bisnis Anda. Strategi pemasaran atau disebut juga strategi marketing adalah rencana perusahaan untuk memperkenalkan merek seluas-luasnya untuk menjangkau pelanggan dan melakukan penjualan sebuah produk.

 

Ada banyak hal yang perlu diperhatikan dalam memilih strategi pemasaran. Mulai dari nilai-nilai perusahaan, pesan yang ingin disampaikan, hingga implementasi yang harus efektif.

 

Ruang Lingkup Strategi Pemasaran

Pengertian strategi pemasaran adalah suatu tindakan terukur yang dimaksudkan untuk mengenalkan produk perusahaan kepada masyarakat luas.  Strategi pemasaran adalah kumpulan langkah bisnis yang sudah dikombinasikan baik pada level pengenalan produk hingga membuat konsumen melakukan pembelian.Bukan sekadar membuat konsumen memasukkan barang ke dalam keranjang belanja, strategi pemasaran juga memastikan pembeli mengenali dengan baik produk yang ditawarkan, melakukan check out hingga mengulangi aktivitas pembelian produk.

Strategi pemasaran secara komprehensif meliputi 4P yaitu: productprice, place dan promotion.

Dari situ dapat diketahui bahwa cakupan strategi pemasaran adalah dari proses perumusan produk, lalu target pasar yang juga mempengaruhi harga produk (price), serta di mana produk itu akan dipasarkan dan dari media apa konsumen akan mengenali produk kita.

 

Sejalan dengan hal tersebut, fungsi strategi pemasaran adalah sebagai berikut.

1. Sebagai Pedoman Pemasaran Produk

Sebagaimana dijelaskan di atas, strategi pemasaran yang ideal meliputi proses pengenalan produk kepada konsumen, membuat mereka tertarik pada produk tersebut sehingga terjadilah konversi di mana produk terjual.

2. Sebagai Tolok Ukur Keberhasilan

Jika suatu strategi pemasaran dirumuskan secara benar, produsen akan dapat menilai hasil kerja mereka dengan membandingkan apa yang mereka dapatkan dengan target yang termuat dalam strategi pemasaran. Oleh karena itu, sangat penting untuk mencanangkan langkah konkret pada setiap strategi yang disusun perusahaan.

3 Sebagai Alat Kontrol Pengawasan

Dalam hal ini, rancangan strategis yang sudah disepakati bersama dapat digunakan untuk menentukan apakah tindakan yang diambil perusahaan telah sejalan dengan strategi pemasaran atau belum. Rencana kerja ini selanjutnya dapat dimanfaatkan untuk mengembalikan langkah-langkah yang melenceng dari tujuan strategi pemasaran.

 

Pemasaran

Penentuan jenis strategi pemasaran memiliki titik ujung pada maksimalisasi profit, tetapi umumnya tujuan strategi pemasaran adalah apa yang kita lihat pada proses pelaksanaannya.

1. Menentukan Target Pasar yang Tepat

Proses paling esensial dalam perancangan strategi pasar adalah mengenali ragam target pasar. Dari situ, perusahaan dapat menentukan pasar mana yang akan disasar. Sehingga spesifikasi produk, harga produk serta cara produsen melakukan pendekatan pada target pasar pun akan lebih tepat. Ketepatan pemilihan target pasar ini krusial karena hal tersebut memengaruhi bagaimana kerja produsen secara menyeluruh. Dengan melakukan strategi pemasaran yang tepat, segala bentuk inefisiensi akan terminimalkan.

2. Memaksimalkan Alokasi Sumber Daya Perusahaan

Anggaran, tenaga kerja, dan waktu adalah modal utama bagi perusahaan.

Maka dalam mencapai tujuannya, perusahaan yang baik akan memastikan ketiga hal tersebut tidak akan berkurang kecuali dengan mendapatkan return atau pengembalian sepadan.Strategi pemasaran mengakomodasi urgensi ini dan kemudian dalam menentukan batas anggaran dan metode pemasaran pun, perusahaan akan diuntungkan dengan mengetahui proyeksi tersebut.

 

Contoh Strategi Pemasaran Bagi Bisnis

Setelah mengetahui pengertian dan tujuan strategi pemasaran produk bagi kelangsungan usaha, lalu bagaimana melakukan strategi pemasaran bisnis yang baik ?

1. Mengenal Target Pasar

Dalam memasarkan suatu produk, hal paling inti adalah memastikan bahwa kita telah meriset dan mengenal target konsumen dengan baik. Hal ini akan mengantarkan kita pada kesesuaian antara apa yang dimiliki oleh produsen dan apa yang dibutuhkan oleh konsumen. Setelah mengenali ragam target pasar potensial, dipilihlah satu segmen yang paling sesuai dan dari situlah kita kemudian mempelajari karakteristik konsumen. Sebab, cara berkomunikasi terhadap perempuan berusia 20 tahun ke atas dengan perempuan berusia 12 tahun akan berbeda. Hal yang mereka butuhkan juga pasti berbeda, maka sedari awal, hendaknya hal seperti ini telah dikenali dengan baik.

2. Rencanakan Tujuan Pemasaran

Dalam memasuki suatu pasar, tentu sebuah produk akan berawal dari tidak dikenal sama sekali hingga dapat menjadi produk dengan penjualan tinggi. Nah, di sinilah pendekatan khusus diperlukan atau dikenal dengan brand awarenessconversion, dan peningkatan revenue. Berawal dari peningkatan brand awareness, perusahaan harus mampu memperkenalkan produk serta merek produk yang masih baru.

Pengenalan ini tentu menjadi langkah penting, karena konsumen tidak akan merasa dekat dengan produk tidak ia kenali sama sekali. Setelah brand cukup dikenal oleh konsumen, maka perusahaan harus mempunyai langkah lanjutan berupa conversion Conversion atau konversi ini secara garis besar adalah tindakan ketika konsumen membeli produk yang ditawarkan.

Meskipun begitu, konversi sebetulnya memiliki arti lebih luas, termasuk juga di dalamnya adalah membuat konsumen menjadi pengikut di sosial media, melakukan submisi email (untuk selanjutnya mendapatkan penawaran produk) dan lain sebagainya. Hal terakhir yang dilakukan oleh konsumen adalah melakukan pembelian. Setelah mengenali dengan baik suatu produk dan mengikuti akun sosial media produk tersebut, konsumen akan lebih tergiur melakukan check out produk.

3. Marketing Mix

Sempat disinggung di awal, marketing mix meliputi 4 P yaitu: productprice, place dan promotion. Dari keempat hal tersebut, dilakukanlah upaya pemaksimalan strategi pemasaran produk oleh perusahaan. Produk adalah apa yang kita tawarkan kepada pasar. Maka kualitas serta keunikan produk adalah dua hal yang pasti diperhatikan oleh konsumen.

Produk juga adalah sesuatu yang dilihat konsumen dari sebuah brand, tidak peduli seberapa bagus suatu brand jika produk brand tersebut tidak dapat memenuhi keinginan konsumen, maka konsumen tidak akan melakukan konversi. Masih berkaitan dengan produk, harga produk adalah determinan penting dalam pengambilan keputusan. Kita dapat merencanakan harga sesuai dengan target pasar yang kita miliki. Sebab, kemampuan bayar masing-masing jenis pasar tentu akan berbeda.

4. Promosi dan Iklan

Berkaitan dengan jenis strategi pemasaran, terdapat beberapa cara bagaimana sebuah perusahaan menyajikan produknya di pasar. Pertama, perusahaan dapat mempromosikan produk dengan cara organik. Cara ini bisa dilakukan dengan membuat blog perusahaan yang secara kontinyu memberikan informasi bermanfaat bagi konsumen. Meskipun tidak langsung menghasilkan konversi, tetapi metode ini dapat mendekatkan konsumen kepada brand.

Tidak sampai di situ, brand juga dapat memberikan informasi atau pengetahuan kepada konsumen melalui sosial media resmi. Soft selling seperti ini mampu mempertahankan konsumen lama untuk tetap mengingat brand yang pernah berinteraksi dengannya. Cara kedua adalah dengan memanfaatkan iklan berbayar. Terdapat banyak sekali pilihan paid ad seperti Facebook Ads, Instagram Ads, Tiktok Ads. Pemilihan platform ini juga disesuaikan dengan target pasar yang diinginkan.Sebagai contoh, jika ingin menyasar remaja berusia 16-24 tahun, maka TikTok Ads dapat menjadi pertimbangan, karena 41% penggunanya berasal dari rentang usia tersebut.

5. Meningkatkan Brand Awareness

Brand awareness adalah seberapa baik konsumen mengenali suatu produk dari namanya.

Sebagai contoh kita terbayang Nike ketika melihat tanda serupa dengan centang atau kita akan membayangkan Spotify saat melihat tanda seperempat lingkaran hijau yang bertumpuk tiga.

Kita juga akan membayangkan seekor panda ketika mendengar istilah World Wild Fund. Kesuksesan ketiga brand itu dalam membuat masyarakat merekam nama serta logo mereka adalah contoh strategi pemasaran yang berhasil.

6. Berikan Sesuatu dengan Gratis

Konsumen akan membeli produk dari brand yang memiliki interaksi terbanyak dengannya. Salah satu interaksi tersebut dapat melalui artikel blog, sosial media, maupun sampel produk gratis. Dengan kedekatan semacam ini, konversi akan lebih mudah terjadi sebab ada kedekatan antara brand dengan konsumen. Selain alasan tersebut, konsumen yang pada waktu singkat telah menikmati fitur produk tersebut secara gratis akan merasa kehilangan ketika produk atau akun trial mereka habis.

7. Menargetkan Pengguna Ponsel

Sebanyak 30% dari konsumen yang berlalu-lalang di internet adalah pengguna ponsel. Sehingga penting untuk kita menyasar jenis konsumen potensial ini. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan cara membuat situs web yang mobile friendly. Dari sini diharapkan konsumen akan betah berlama-lama berada pada situs web kita dan memungkinkan terjadinya konversi.

8. SEO atau Search Engine Optimization

Contoh strategi pemasaran ini juga berkaitan dengan dunia digital. SEO adalah proses untuk situs web untuk mendapatkan traffic. Traffic tersebut dihasilkan dari editorial, pencarian organik maupun pencarian gratis di dalam sebuah mesin pencari. Strategi ini akan terkait erat dengan pemasaran konten. Bahkan, itu juga bisa menentukan apakah konten tersebut berkualitas atau tidak. Konten yang memenuhi standar SEO bisa menempati peringkat pertama di mesin pencari.

Jika konten yang dihasilkan berkembang pesat, maka bisnis juga akan mendapatkan traffic yang tinggi. Itu juga dapat meningkatkan brand awareness. Jumlah perusahaan konsumen juga dapat meningkat.

9. Pemasaran transaksional

Pemasaran transaksional juga merupakan contoh strategi pemasaran. Salah satu tantangan utama yang dihadapi perusahaan adalah mencapai target penjualan untuk produk atau layanannya. Namun situasi strategi pemasaran transaksional ini dinilai cukup efektif dalam mengatasi masalah tersebut.

Bisnis yang menggunakan contoh strategi pemasaran ini dapat menarik konsumen dengan sesuatu yang menarik. Misalnya diskon, voucher, promosi, event yang diadakan secara besar-besaran. Hal ini tentunya akan mendorong konsumen untuk membeli lebih banyak produk yang ditawarkan melalui strategi pemasaran contoh ini.

10. Inbound marketing

Contoh strategi pemasaran selanjutnya adalah inbound marketing. Inbound marketing merupakan strategi bisnis. Tujuannya adalah untuk melibatkan konsumen dalam berbagai cara.

Salah satu contohnya adalah membuat konten yang berharga. Serta pengalaman yang akan disesuaikan dengan konsumen dari produk tersebut. Metode yang digunakan dalam inbound marketing adalah menumbuhkan bisnis dengan membangun relasi.

Hubungan yang dibangun disini adalah hubungan jangka panjang. Baik dengan konsumen, dengan calon konsumen maupun dengan para pelanggan. Dengan demikian, produk dan layanan akan terus mendukung konsumen dalam setiap perjalanan perusahaan.

Untuk contoh strategi inbound marketing ini, pesan yang disampaikan kepada konsumen dianggap sangat penting. Karena pesannya harus tepat dan relevan. Berbeda dengan strategi pemasaran yang cenderung mengganggu konsumen dan membuat mereka kesal.

 

Elemen Penting dalam Membangun Strategi Pemasaran

Elemen-elemen penting dalam strategi pemasaran adalah produk, pesan, pelanggan, promosi dan tim marketing.

1. Produk

Sebagai basis penawaran kita dalam pasar, produk harus benar-benar menjawab kebutuhan konsumen. Jika konsumen tidak menemukan urgensi membeli produk, maka produk kita dapat disebut gagal membaca pasar. Oleh karena itu, dalam strategi pemasaran, riset produk adalah hal yang sangat krusial.

2. Pesan Produk

Bagaimana sebuah produk dinarasikan dapat menjadi faktor penentu penting dalam pengambilan keputusan konsumen. Oleh karena itu, kita tidak bisa asal melempar produk ke pasar tanpa membuat pesan produk yang menyentuh konsumen.

3 Pelanggan

Pelanggan berasal dari target pasar yang kemudian membeli atau loyal kepada brand kita. Dalam penentuan target pasar, telah diketahui bagaimana karakteristik target pasar tersebut sehingga dapat diharapkan bahwa pemahaman kita terhadap pelanggan akan menjadi lebih baik.

4. Promosi

Media yang satu ini juga tidak kalah penting mengingat dari sinilah konsumen mengenali hingga melakukan konversi terhadap produk yang ditawarkan. Melalui promosi, perusahaan berbicara dan menawarkan nilai produknya, lalu konsumen dapat menilai apakah produk tersebut cukup menarik atau tidak.

5. Tim Marketing

Ujung tombak dari seluruh rancangan pemasaran yang dibuat adalah tim marketing. Tim ini menentukan bagaimana cara sebuah brand diposisikan di mata konsumen. Maka penting untuk menaruh perhatian khusus terhadap tim marketing, mengingat perannya cukup vital.

Tentukan Strategi Pemasaran dengan Riset Pasar

Riset Pemasaran (Marketing Research) adalah sebuah proses yang perlu Anda lakukan sebelum memulai bisnis maupun usaha. Hal ini bertujuan untuk memperoleh data yang objektif dan akurat untuk selanjutnya dapat dijadikan acuan dalam membuat keputusan. Proses yang ada meliputi pengumpulan data, observasi, serta pengolahan data yang ada pada objek penelitian di dunia pemasaran. Baik itu bisnis skala kecil maupun besar, siapa saja bisa menggunakan riset pemasaran.

 

Definisi Riset Pemasaran Menurut Para Ahli

1. Robby Susatyo

Menurut Robby Susatyo, yang dimaksud dengan Riset Pemasaran adalah upaya mengidentifikasikan secara objektif dan sistematis.

2. Maholtra

Maholtra sendiri mengartikan riset pemasaran sebagai bentuk kegiatan berupa pengumpulan, analisis, dan perangkaian informasi yang bertujuan untuk mengambil keputusan atas masalah yang dihadapi.

3. American Marketing Association (AMA)

Sedangkan menurut American Marketing Association (AMA), yang dimaksud dengan riset pemasaran adalah sebuah proses yang bertujuan untuk menghubungkan beberapa pihak melalui sarana informasi. Baik itu masyarakat umum, konsumen maupun pelanggan.

 

Tujuan Riset Pemasaran

1. Evaluating

Bertujuan untuk mengevaluasi strategi pemasaran yang telah diterapkan sebelumnya. Selain itu Evaluating juga berfungsi untuk mengevaluasi atau me-review brand positioning dengan cara membandingkan produk kita dengan kompetitor. Singkatnya, Evaluating bertujuan untuk mengetahui apa yang perlu dievaluasi dari strategi pemasaran Anda.

2. Understanding

Tujuan yang kedua yaitu understanding. Hal ini bertujuan untuk memberikan pemahaman bahwa feedback atau masukan dari konsumen adalah yang paling penting. Karena sejatinya, perusahaan perlu mengetahui apa kebutuhan konsumen demi meciptakan produk yang sesuai dengan keinginan mereka. Pada tahap ini, riset yang dilakukan biasanya berupa kebiasaan konsumen, perilaku, harapan, serta keluhan yang ada terkait produk.

3. Predicting

Yang ketiga yaitu Predicting, bertujuan untuk memprediksi pasar. Tentunya tahapan yang satu ini tidak bisa dianggap mudah karena dunia ini penuh dengan ketidakpastian. Hal ini menjadikan predicting sangat beresiko karena hasil yang ada cenderung relatif. Predicting dilakukan ketika perusahaan atau brand ingin menyasar target pasar dan menyusun strategi pemasaran yang baru.

4. Controlling

Terakhir yaitu controlling yang bertujuan untuk menjaga setiap proses bisnis yang tengah berjalan dan dilakukan secara reguler untuk mengatasi zero defect. Beberapa hal yang menjadi acuan dalam tahapan ini antara lain: posisi produk di hadapan konsumen, tren, serta efektifitas marketing tools yang digunakan, dan lain sebagainya.

 

Peran Riset Pemasaran Dalam Rencana dan Strategi Pemasaran  

1. Menciptakan Ide

Adanya riset pasar dapat membantu Anda dalam menciptakan ide usaha bisnis. Terutama bagi Anda yang baru akan memulai bisnis sendiri, hal ini akan memberikan Anda gambaran terkait pasar yang akan dibidik serta menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil langkah ke depannya.

2. Variasi Pilihan Ide

Tidak hanya satu ide bisnis, dari melakukan riset pasar Anda akan memperoleh beragam variasi ide yang dapat dipilih. Selanjutnya Anda bisa mencatat beberapa variasi ide yang ada sesuai minat Anda untuk selanjutnya dapat menjadi pilihan alternatif.

3. Mempermudah Pengembangan Konsep

Salah satu kendala yang sering dijumpai dalam mengembangkan bisnis yaitu kesulitan mengembangkan konsep. Dengan adanya riset pemasaran Anda dapat memperoleh beragam informasi dan data yang dapat dijadikan sebuah opsi untuk membuat business plan.

4. Pengembangan dan Strategi Pemasaran

Melalui riset pemasaran Anda akan disuguhkan dengan beragam tren terkini. Hal ini cukup penting mengingat pergerakan kondisi pasar dari waktu ke waktu cukup cepat. Dengan megikuti tren yang ada, Anda akan memperoleh beragam informasi yang dapat dijadikan pertimbangan dalam menerapkan strategi pemasaran berikutnya.

5. Mengembangkan Produk

Pernakah Anda berpikir mengapa sebuah usaha dapat menjual lebih banyak produk hanya dengan mengubah kemasan atau menambah variasi dari pilihan produk yang ada? Hal itu dikarenakan adanya perubahan strategi yang telah dipertimbangkan melalui riset pemasaran terhadap konsumen atau segmentasi pasar tertentu.

6. Test Pasar (Bertujuan untuk komersialisasi)

Adanya riset pasar dapat dijadikan sebuah percobaan untuk melihat apakah hasil dari riset yang ada selaras dengan harapan yang kita inginkan. Pastinya, hal ini mengarah pada komersialisasi atau tercipatnya penjualan.

 

Metode Riset Pemasaran

1. Kuesioner

Menggunakan formulir dengan sejumlah daftar pertanyaan yang dibutuhkan. Formulir ini nantinya akan disebar sesuai dengan sampel riset yang Anda tuju. Misalnya Anda membuka bisnis komputer gaming, kuesioner tersebut bisa disebar ke komunitas penyuka game dengan range umur tertentu. 

2. Riset Group

Berupa diskusi kelompok yang memiliki ketertarikan yang sama. Pada diskusi ini Anda dapat menanyai seputar keluhan, kebutuhan, serta harapan mereka terkait suatu produk.

3. Survei

Umumnya bersifat acak, tidak terpaku pada satu komunitas atau kelompok tertentu. Hal ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum dari masyarakat terkait produk Anda.

4. Observasi

Bersifat deskriptif, mengamati suatu kejadian atas dasar sebab-akibat. Anda akan langsung mengamati situasi pasar terkini yang berkaitan dengan bisnis Anda. Sebagai contoh melalui sosial media atau mendatangi suatu tempat. 

 

Langkah Dasar Melakukan Riset Pemasaran

Berikut ini adalah beberapa langkah sistematis dalam melakukan riset pemasaran:

1. Rumusan Masalah

Poin ini sangat krusial agar kita mengetahui tujuan apa yang hendak dicari maupun digapai setelah riset pemasaran selesai. Rumusan masalah ini juga nantinya dapat menjadi patokan kita untuk terfokus pada masalah yang ada dan tidak terkecoh pada hal lain yang mungkin kita temui saat melakukan riset.

2. Desain Riset Pemasaran

Adanya desain riset bertujuan untuk mengetahui prosedur apa saja yang akan dilakukan nantinya sekaligus menjadi parameter saat menarik kesimpulan. Prosedur yang ada antara lain meliputi pengumpulan data, pengujian hipotesis, melakukan kuesioner atau pengumpulan data, dan masih banyak lagi.

3. Merancang Metode Pengumpulan Data

Terdapat 2 jenis data yang digunakan dalam penelitian yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diambil langsung dari lapangan.Sedangkan untuk data sekunder sumbernya diambil dari buku, blog, serta referensi lainnya yang relevan. Setelah data diperoleh, selanjutnya Anda akan mengolah data yang ada menjadi database 

4. Mengambil Sampel dan Mengumpulkan Data

Ada 2 metode pengambilan sampel yang dapat digunakan. Diantaranya yaitu probability dan non-probability sampling.

5. Melakukan Analisis dan Interpretasi Data

Bertujuan untuk mengolah data-data yang sudah berhasil didapat untuk selanjutnya bisa dijadikan kesimpulan.

6. Menyusun Laporan Riset

Laporan riset yang ada biasanya berupa hasil penelitian yang berbentuk rekomendasi untuk evaluasi strategi berikutnya.

 

REFERENSI :

  1. Johny K Johansson (JJK) “Global Marketing Management” McGraw-Hill International Edition, 2006
  2. Kotabe, M & Kristiaan Helsen “Global Marketing Management” Hoboken, NJ: John Wiley & Sons, Fourth Edition, 2008
  3. Kristanto, Jajat. 2011. Manajemen Pemasaran Internasional. Jakarta: Erlanga.
  4. Keegan J Warren dan Green C Mark. 2017. Global Marketing. 9th Edition. Harlow: Pearson Education Limited.
  5. Budiarto Subroto. Pemasaran Industri: Business to Business Marketing, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta, 2011.
  6. Saavedra, Claudio A. The Marketing Challenge for Industrial Companies: Advanced consept and Practices, Springer International Publishing, Switzerland 2016.
  7. Zimmerman, Alan and Jim Blythe. 2018. Business to business marketing management: a global perspective, 3 ed, New York: Routledge.

 

SUMBER LAINNYA :

https://www.niagahoster.co.id/blog/konsep-pemasaran-adalah/

https://www.kompas.com/skola/read/2023/01/12/100000869/7-pengertian-pemasaran-menurut-para-ahli?page=all

http://eprints.kwikkiangie.ac.id/2004/3/bab%202.pdf

https://qontak.com/blog/konsep-pemasaran/

  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEPEMIMPINAN & PENGAMBILAN KEPUTUSAN

KEPEMIMPINAN & PENGAMBILAN KEPUTUSAN Oleh : Eko Yulianto, ST, MM, MSD (NIDN 0325077407) A. Pendahuluan Pengelolaan suatu bisnis, baik it...