Strategi Pemasaran
Pengertian strategi pemasaran adalah suatu tindakan terukur yang dimaksudkan untuk
mengenalkan produk perusahaan kepada masyarakat luas. Strategi pemasaran adalah kumpulan langkah
bisnis yang sudah dikombinasikan baik pada level pengenalan produk hingga
membuat konsumen melakukan pembelian.
Tentunya dalam menjalankan bisnis, Anda
memerlukan strategi pemasaran yang baik untuk menarik konsumen datang atau
membeli bahkan meningkatkan penjualan produk Anda. Tujuannya adalah agar bisnis
Anda tetap hidup dan berkembang.
Sebagai ilustrasi, Anda mungkin pernah melihat
beberapa toko, kafe, atau bisnis lain yang dulunya terkenal dan tidak lagi
terdengar, atau bahkan ditutup karena persaingan dari pesaing yang menerapkan
strategi pemasaran yang lebih baik.
Tidak ada pemilik bisnis yang menginginkan hal
seperti ini terjadi. Oleh karena itu, sangat penting untuk mempelajari berbagai
strategi pemasaran untuk bisnis Anda. Strategi pemasaran atau disebut juga
strategi marketing adalah rencana perusahaan untuk memperkenalkan merek
seluas-luasnya untuk menjangkau pelanggan dan melakukan penjualan sebuah
produk.
Ada banyak hal yang perlu diperhatikan dalam
memilih strategi pemasaran. Mulai dari nilai-nilai perusahaan, pesan yang ingin
disampaikan, hingga implementasi yang harus efektif.
Ruang Lingkup Strategi Pemasaran
Pengertian
strategi pemasaran
adalah suatu tindakan terukur yang dimaksudkan untuk mengenalkan produk
perusahaan kepada masyarakat luas. Strategi
pemasaran adalah kumpulan langkah bisnis yang sudah dikombinasikan baik
pada level pengenalan produk hingga membuat konsumen melakukan pembelian.Bukan
sekadar membuat konsumen memasukkan barang ke dalam keranjang belanja, strategi
pemasaran juga memastikan pembeli mengenali dengan baik produk yang ditawarkan,
melakukan check out hingga mengulangi aktivitas pembelian
produk.
Strategi pemasaran secara komprehensif
meliputi 4P yaitu: product, price, place dan promotion.
Dari situ dapat diketahui bahwa
cakupan strategi pemasaran adalah dari proses perumusan produk, lalu target
pasar yang juga mempengaruhi harga produk (price), serta di mana produk itu
akan dipasarkan dan dari media apa konsumen akan mengenali produk kita.
Sejalan dengan hal tersebut, fungsi
strategi pemasaran adalah sebagai berikut.
1.
Sebagai Pedoman Pemasaran Produk
Sebagaimana dijelaskan di atas,
strategi pemasaran yang ideal meliputi proses pengenalan produk kepada
konsumen, membuat mereka tertarik pada produk tersebut sehingga terjadilah
konversi di mana produk terjual.
2.
Sebagai Tolok Ukur Keberhasilan
Jika suatu strategi pemasaran
dirumuskan secara benar, produsen akan dapat menilai hasil kerja mereka dengan
membandingkan apa yang mereka dapatkan dengan target yang termuat dalam
strategi pemasaran. Oleh karena itu, sangat penting untuk mencanangkan langkah
konkret pada setiap strategi yang disusun perusahaan.
3
Sebagai Alat Kontrol Pengawasan
Dalam hal ini, rancangan strategis
yang sudah disepakati bersama dapat digunakan untuk menentukan apakah tindakan
yang diambil perusahaan telah sejalan dengan strategi pemasaran atau belum. Rencana
kerja ini selanjutnya dapat dimanfaatkan untuk mengembalikan langkah-langkah
yang melenceng dari tujuan strategi pemasaran.
Pemasaran
Penentuan jenis strategi pemasaran
memiliki titik ujung pada maksimalisasi profit, tetapi umumnya tujuan strategi
pemasaran adalah apa yang kita lihat pada proses pelaksanaannya.
1.
Menentukan Target Pasar yang Tepat
Proses paling esensial dalam
perancangan strategi pasar adalah mengenali ragam target pasar. Dari situ,
perusahaan dapat menentukan pasar mana yang akan disasar. Sehingga spesifikasi
produk, harga produk serta cara produsen melakukan pendekatan pada target pasar
pun akan lebih tepat. Ketepatan pemilihan target pasar ini krusial karena hal
tersebut memengaruhi bagaimana kerja produsen secara menyeluruh. Dengan
melakukan strategi pemasaran yang tepat, segala bentuk inefisiensi akan
terminimalkan.
2.
Memaksimalkan Alokasi Sumber Daya Perusahaan
Anggaran, tenaga kerja, dan waktu
adalah modal utama bagi perusahaan.
Maka dalam mencapai tujuannya, perusahaan
yang baik akan memastikan ketiga hal tersebut tidak akan berkurang kecuali
dengan mendapatkan return atau pengembalian sepadan.Strategi
pemasaran mengakomodasi urgensi ini dan kemudian dalam menentukan batas
anggaran dan metode pemasaran pun, perusahaan akan diuntungkan dengan
mengetahui proyeksi tersebut.
Contoh
Strategi Pemasaran Bagi Bisnis
Setelah mengetahui pengertian dan
tujuan strategi pemasaran produk bagi kelangsungan usaha, lalu bagaimana
melakukan strategi pemasaran bisnis yang baik ?
1.
Mengenal Target Pasar
Dalam memasarkan suatu produk, hal
paling inti adalah memastikan bahwa kita telah meriset dan mengenal target
konsumen dengan baik. Hal ini akan mengantarkan kita pada kesesuaian antara apa
yang dimiliki oleh produsen dan apa yang dibutuhkan oleh konsumen. Setelah
mengenali ragam target pasar potensial, dipilihlah satu segmen yang paling
sesuai dan dari situlah kita kemudian mempelajari karakteristik konsumen. Sebab,
cara berkomunikasi terhadap perempuan berusia 20 tahun ke atas dengan perempuan
berusia 12 tahun akan berbeda. Hal yang mereka butuhkan juga pasti berbeda,
maka sedari awal, hendaknya hal seperti ini telah dikenali dengan baik.
2.
Rencanakan Tujuan Pemasaran
Dalam memasuki suatu pasar, tentu
sebuah produk akan berawal dari tidak dikenal sama sekali hingga dapat menjadi
produk dengan penjualan tinggi. Nah, di sinilah pendekatan khusus diperlukan
atau dikenal dengan brand awareness, conversion, dan
peningkatan revenue. Berawal dari peningkatan brand
awareness, perusahaan harus mampu memperkenalkan produk serta merek produk
yang masih baru.
Pengenalan ini tentu menjadi langkah
penting, karena konsumen tidak akan merasa dekat dengan produk tidak ia kenali
sama sekali. Setelah brand cukup dikenal oleh konsumen, maka
perusahaan harus mempunyai langkah lanjutan berupa conversion Conversion atau
konversi ini secara garis besar adalah tindakan ketika konsumen membeli produk
yang ditawarkan.
Meskipun begitu, konversi sebetulnya
memiliki arti lebih luas, termasuk juga di dalamnya adalah membuat konsumen
menjadi pengikut di sosial media, melakukan submisi email (untuk
selanjutnya mendapatkan penawaran produk) dan lain sebagainya. Hal terakhir
yang dilakukan oleh konsumen adalah melakukan pembelian. Setelah mengenali
dengan baik suatu produk dan mengikuti akun sosial media produk tersebut,
konsumen akan lebih tergiur melakukan check out produk.
3.
Marketing Mix
Sempat disinggung di awal, marketing mix meliputi
4 P yaitu: product, price, place dan promotion. Dari
keempat hal tersebut, dilakukanlah upaya pemaksimalan strategi pemasaran produk
oleh perusahaan. Produk adalah apa yang kita tawarkan kepada pasar. Maka
kualitas serta keunikan produk adalah dua hal yang pasti diperhatikan oleh
konsumen.
Produk juga adalah sesuatu yang
dilihat konsumen dari sebuah brand, tidak peduli seberapa bagus
suatu brand jika produk brand tersebut tidak
dapat memenuhi keinginan konsumen, maka konsumen tidak akan melakukan konversi.
Masih berkaitan dengan produk, harga produk adalah determinan penting dalam
pengambilan keputusan. Kita dapat merencanakan harga sesuai dengan target pasar
yang kita miliki. Sebab, kemampuan bayar masing-masing jenis pasar tentu akan
berbeda.
4.
Promosi dan Iklan
Berkaitan dengan jenis strategi
pemasaran, terdapat beberapa cara bagaimana sebuah perusahaan menyajikan
produknya di pasar. Pertama, perusahaan dapat mempromosikan produk
dengan cara organik. Cara ini bisa dilakukan dengan membuat blog perusahaan
yang secara kontinyu memberikan informasi bermanfaat bagi konsumen. Meskipun
tidak langsung menghasilkan konversi, tetapi metode ini dapat mendekatkan
konsumen kepada brand.
Tidak sampai di situ, brand juga
dapat memberikan informasi atau pengetahuan kepada konsumen melalui sosial
media resmi. Soft selling seperti ini mampu mempertahankan konsumen
lama untuk tetap mengingat brand yang pernah berinteraksi dengannya. Cara kedua
adalah dengan memanfaatkan iklan berbayar. Terdapat banyak sekali pilihan paid
ad seperti Facebook Ads, Instagram Ads, Tiktok Ads. Pemilihan platform
ini juga disesuaikan dengan target pasar yang diinginkan.Sebagai contoh, jika
ingin menyasar remaja berusia 16-24 tahun, maka TikTok Ads dapat menjadi
pertimbangan, karena 41% penggunanya berasal dari rentang usia tersebut.
5.
Meningkatkan Brand Awareness
Brand
awareness
adalah seberapa baik konsumen mengenali suatu produk dari namanya.
Sebagai contoh kita terbayang Nike
ketika melihat tanda serupa dengan centang atau kita akan membayangkan Spotify
saat melihat tanda seperempat lingkaran hijau yang bertumpuk tiga.
Kita juga akan membayangkan seekor
panda ketika mendengar istilah World Wild Fund. Kesuksesan ketiga brand itu
dalam membuat masyarakat merekam nama serta logo mereka adalah contoh strategi
pemasaran yang berhasil.
6.
Berikan Sesuatu dengan Gratis
Konsumen akan membeli produk dari brand yang
memiliki interaksi terbanyak dengannya. Salah satu interaksi tersebut dapat
melalui artikel blog, sosial media, maupun sampel produk gratis. Dengan
kedekatan semacam ini, konversi akan lebih mudah terjadi sebab ada kedekatan antara brand dengan
konsumen. Selain alasan tersebut, konsumen yang pada waktu singkat telah
menikmati fitur produk tersebut secara gratis akan merasa kehilangan ketika
produk atau akun trial mereka habis.
7.
Menargetkan Pengguna Ponsel
Sebanyak 30% dari konsumen yang berlalu-lalang di internet adalah pengguna ponsel. Sehingga penting untuk kita menyasar jenis konsumen potensial ini. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan cara membuat situs web yang mobile friendly. Dari sini diharapkan konsumen akan betah berlama-lama berada pada situs web kita dan memungkinkan terjadinya konversi.
8. SEO atau Search
Engine Optimization
Contoh strategi
pemasaran ini juga berkaitan dengan dunia digital. SEO adalah proses untuk
situs web untuk mendapatkan traffic.
Traffic tersebut dihasilkan dari editorial, pencarian organik maupun
pencarian gratis di dalam sebuah mesin pencari. Strategi ini akan terkait erat
dengan pemasaran konten. Bahkan, itu juga bisa menentukan apakah konten
tersebut berkualitas atau tidak. Konten yang memenuhi standar SEO bisa
menempati peringkat pertama di mesin pencari.
Jika konten yang
dihasilkan berkembang pesat, maka bisnis juga akan mendapatkan traffic yang tinggi. Itu juga dapat
meningkatkan brand awareness. Jumlah
perusahaan konsumen juga dapat meningkat.
9. Pemasaran transaksional
Pemasaran
transaksional juga merupakan contoh strategi pemasaran. Salah satu tantangan
utama yang dihadapi perusahaan adalah mencapai target penjualan untuk produk
atau layanannya. Namun situasi strategi pemasaran transaksional ini dinilai
cukup efektif dalam mengatasi masalah tersebut.
Bisnis yang menggunakan contoh strategi pemasaran ini dapat menarik konsumen
dengan sesuatu yang menarik. Misalnya diskon, voucher, promosi, event yang
diadakan secara besar-besaran. Hal ini tentunya akan mendorong konsumen untuk
membeli lebih banyak produk yang ditawarkan melalui strategi pemasaran contoh
ini.
10. Inbound marketing
Contoh strategi
pemasaran selanjutnya adalah inbound
marketing. Inbound marketing merupakan strategi bisnis. Tujuannya adalah
untuk melibatkan konsumen dalam berbagai cara.
Salah satu
contohnya adalah membuat konten yang berharga. Serta pengalaman yang akan
disesuaikan dengan konsumen dari produk tersebut. Metode yang digunakan dalam inbound marketing adalah
menumbuhkan bisnis dengan membangun relasi.
Hubungan yang
dibangun disini adalah hubungan jangka panjang. Baik dengan konsumen, dengan
calon konsumen maupun dengan para pelanggan. Dengan demikian, produk dan
layanan akan terus mendukung konsumen dalam setiap perjalanan perusahaan.
Untuk contoh
strategi inbound marketing ini,
pesan yang disampaikan kepada konsumen dianggap sangat penting. Karena pesannya
harus tepat dan relevan. Berbeda dengan strategi pemasaran yang cenderung
mengganggu konsumen dan membuat mereka kesal.
Elemen
Penting dalam Membangun Strategi Pemasaran
Elemen-elemen penting dalam strategi
pemasaran adalah produk, pesan, pelanggan, promosi dan tim marketing.
1.
Produk
Sebagai basis penawaran kita dalam
pasar, produk harus benar-benar menjawab kebutuhan konsumen. Jika konsumen
tidak menemukan urgensi membeli produk, maka produk kita dapat disebut gagal
membaca pasar. Oleh karena itu, dalam strategi pemasaran, riset produk adalah
hal yang sangat krusial.
2.
Pesan Produk
Bagaimana sebuah produk dinarasikan
dapat menjadi faktor penentu penting dalam pengambilan keputusan konsumen. Oleh
karena itu, kita tidak bisa asal melempar produk ke pasar tanpa membuat pesan
produk yang menyentuh konsumen.
3
Pelanggan
Pelanggan berasal dari target pasar
yang kemudian membeli atau loyal kepada brand kita. Dalam penentuan target pasar, telah
diketahui bagaimana karakteristik target pasar tersebut sehingga dapat
diharapkan bahwa pemahaman kita terhadap pelanggan akan menjadi lebih baik.
4.
Promosi
Media yang satu ini juga tidak kalah
penting mengingat dari sinilah konsumen mengenali hingga melakukan konversi
terhadap produk yang ditawarkan. Melalui promosi, perusahaan berbicara dan
menawarkan nilai produknya, lalu konsumen dapat menilai apakah produk tersebut
cukup menarik atau tidak.
5. Tim
Marketing
Ujung tombak dari seluruh rancangan
pemasaran yang dibuat adalah tim marketing. Tim ini menentukan
bagaimana cara sebuah brand diposisikan di mata konsumen. Maka
penting untuk menaruh perhatian khusus terhadap tim marketing, mengingat
perannya cukup vital.
Tentukan
Strategi Pemasaran dengan Riset Pasar
Riset Pemasaran (Marketing Research) adalah sebuah proses yang perlu Anda lakukan sebelum memulai
bisnis maupun usaha. Hal ini bertujuan untuk memperoleh data yang objektif dan
akurat untuk selanjutnya dapat dijadikan acuan dalam membuat keputusan. Proses
yang ada meliputi pengumpulan data, observasi, serta pengolahan data yang ada
pada objek penelitian di dunia pemasaran. Baik itu bisnis skala kecil maupun
besar, siapa saja bisa menggunakan riset pemasaran.
Definisi
Riset Pemasaran Menurut Para Ahli
1. Robby Susatyo
Menurut Robby Susatyo, yang dimaksud dengan Riset Pemasaran adalah
upaya mengidentifikasikan secara objektif dan sistematis.
2. Maholtra
Maholtra sendiri mengartikan riset pemasaran sebagai bentuk
kegiatan berupa pengumpulan, analisis, dan perangkaian informasi yang bertujuan
untuk mengambil keputusan atas masalah yang dihadapi.
3. American Marketing Association (AMA)
Sedangkan menurut American Marketing Association (AMA),
yang dimaksud dengan riset pemasaran adalah sebuah proses yang bertujuan untuk
menghubungkan beberapa pihak melalui sarana informasi. Baik itu masyarakat
umum, konsumen maupun pelanggan.
Tujuan
Riset Pemasaran
1. Evaluating
Bertujuan untuk mengevaluasi strategi pemasaran yang telah
diterapkan sebelumnya. Selain itu Evaluating juga
berfungsi untuk mengevaluasi atau me-review brand positioning dengan cara membandingkan
produk kita dengan kompetitor. Singkatnya, Evaluating bertujuan
untuk mengetahui apa yang perlu dievaluasi dari strategi pemasaran Anda.
2. Understanding
Tujuan yang kedua yaitu understanding. Hal
ini bertujuan untuk memberikan pemahaman bahwa feedback atau
masukan dari konsumen adalah yang paling penting. Karena sejatinya, perusahaan
perlu mengetahui apa kebutuhan konsumen demi meciptakan produk yang sesuai
dengan keinginan mereka. Pada tahap ini, riset yang dilakukan biasanya berupa
kebiasaan konsumen, perilaku, harapan, serta keluhan yang ada terkait produk.
3. Predicting
Yang ketiga yaitu Predicting,
bertujuan untuk memprediksi pasar. Tentunya tahapan yang satu ini tidak bisa
dianggap mudah karena dunia ini penuh dengan ketidakpastian. Hal ini menjadikan predicting sangat beresiko karena hasil yang ada
cenderung relatif. Predicting dilakukan
ketika perusahaan atau brand ingin menyasar target pasar dan menyusun strategi
pemasaran yang baru.
4. Controlling
Terakhir yaitu controlling yang
bertujuan untuk menjaga setiap proses bisnis yang tengah berjalan dan dilakukan
secara reguler untuk mengatasi zero defect.
Beberapa hal yang menjadi acuan dalam tahapan ini antara lain: posisi produk di
hadapan konsumen, tren, serta efektifitas marketing tools yang
digunakan, dan lain sebagainya.
Peran Riset Pemasaran
Dalam Rencana dan Strategi Pemasaran
1. Menciptakan Ide
Adanya riset pasar dapat membantu Anda dalam menciptakan ide usaha bisnis. Terutama bagi Anda yang baru akan
memulai bisnis sendiri, hal ini akan memberikan Anda gambaran terkait pasar
yang akan dibidik serta menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil langkah ke
depannya.
2. Variasi Pilihan Ide
Tidak hanya satu ide bisnis, dari melakukan riset pasar Anda akan
memperoleh beragam variasi ide yang dapat dipilih. Selanjutnya Anda bisa
mencatat beberapa variasi ide yang ada sesuai minat Anda untuk selanjutnya
dapat menjadi pilihan alternatif.
3. Mempermudah Pengembangan
Konsep
Salah satu kendala yang sering dijumpai dalam mengembangkan bisnis
yaitu kesulitan mengembangkan konsep. Dengan adanya riset pemasaran Anda dapat
memperoleh beragam informasi dan data yang dapat dijadikan sebuah opsi untuk
membuat business plan.
4. Pengembangan dan Strategi
Pemasaran
Melalui riset pemasaran Anda akan disuguhkan dengan beragam tren
terkini. Hal ini cukup penting mengingat pergerakan kondisi pasar dari waktu ke
waktu cukup cepat. Dengan megikuti tren yang ada, Anda akan memperoleh beragam
informasi yang dapat dijadikan pertimbangan dalam menerapkan strategi pemasaran berikutnya.
5. Mengembangkan Produk
Pernakah Anda berpikir mengapa sebuah usaha dapat menjual lebih
banyak produk hanya dengan mengubah kemasan atau menambah variasi dari pilihan
produk yang ada? Hal itu dikarenakan adanya perubahan strategi yang telah
dipertimbangkan melalui riset pemasaran terhadap konsumen atau segmentasi pasar
tertentu.
6. Test Pasar (Bertujuan untuk
komersialisasi)
Adanya riset pasar dapat dijadikan sebuah percobaan untuk melihat
apakah hasil dari riset yang ada selaras dengan harapan yang kita inginkan.
Pastinya, hal ini mengarah pada komersialisasi atau tercipatnya penjualan.
Metode Riset Pemasaran
1. Kuesioner
Menggunakan formulir dengan sejumlah daftar pertanyaan yang
dibutuhkan. Formulir ini nantinya akan disebar sesuai dengan sampel riset yang
Anda tuju. Misalnya Anda membuka bisnis komputer gaming, kuesioner
tersebut bisa disebar ke komunitas penyuka game dengan range umur tertentu.
2. Riset Group
Berupa diskusi kelompok yang memiliki ketertarikan yang sama. Pada
diskusi ini Anda dapat menanyai seputar keluhan, kebutuhan, serta harapan
mereka terkait suatu produk.
3. Survei
Umumnya bersifat acak, tidak terpaku pada satu komunitas atau
kelompok tertentu. Hal ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum dari
masyarakat terkait produk Anda.
4. Observasi
Bersifat deskriptif, mengamati suatu kejadian atas dasar
sebab-akibat. Anda akan langsung mengamati situasi pasar terkini yang berkaitan
dengan bisnis Anda. Sebagai contoh melalui sosial media atau mendatangi suatu
tempat.
Langkah
Dasar Melakukan Riset Pemasaran
Berikut ini adalah beberapa langkah sistematis dalam melakukan
riset pemasaran:
1. Rumusan Masalah
Poin ini sangat krusial agar kita mengetahui tujuan apa yang
hendak dicari maupun digapai setelah riset pemasaran selesai. Rumusan masalah
ini juga nantinya dapat menjadi patokan kita untuk terfokus pada masalah yang
ada dan tidak terkecoh pada hal lain yang mungkin kita temui saat melakukan
riset.
2. Desain Riset Pemasaran
Adanya desain riset bertujuan untuk mengetahui prosedur apa saja
yang akan dilakukan nantinya sekaligus menjadi parameter saat menarik
kesimpulan. Prosedur yang ada antara lain meliputi pengumpulan data, pengujian
hipotesis, melakukan kuesioner atau pengumpulan data, dan masih banyak lagi.
3. Merancang Metode Pengumpulan
Data
Terdapat 2 jenis data yang digunakan dalam penelitian yaitu data
primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diambil langsung dari
lapangan.Sedangkan untuk data sekunder sumbernya diambil dari buku, blog, serta
referensi lainnya yang relevan. Setelah data diperoleh, selanjutnya Anda akan
mengolah data yang ada menjadi database
4. Mengambil Sampel dan
Mengumpulkan Data
Ada 2 metode pengambilan sampel yang dapat digunakan. Diantaranya
yaitu probability dan non-probability sampling.
5. Melakukan Analisis dan
Interpretasi Data
Bertujuan untuk mengolah data-data yang sudah berhasil didapat
untuk selanjutnya bisa dijadikan kesimpulan.
6. Menyusun Laporan Riset
Laporan riset yang ada biasanya berupa hasil penelitian yang
berbentuk rekomendasi untuk evaluasi strategi berikutnya.
REFERENSI
:
- Johny K Johansson (JJK) “Global Marketing Management” McGraw-Hill International Edition, 2006
- Kotabe, M & Kristiaan Helsen “Global Marketing Management” Hoboken, NJ: John Wiley & Sons, Fourth Edition, 2008
- Kristanto, Jajat. 2011. Manajemen Pemasaran Internasional. Jakarta: Erlanga.
- Keegan J Warren dan Green C Mark. 2017. Global Marketing. 9th Edition. Harlow: Pearson Education Limited.
- Budiarto Subroto. Pemasaran Industri: Business to Business Marketing, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta, 2011.
- Saavedra, Claudio A. The Marketing
Challenge for Industrial
Companies: Advanced consept and Practices, Springer International
Publishing,
Switzerland
2016.
- Zimmerman, Alan and Jim Blythe. 2018. Business to business marketing management: a global perspective, 3 ed, New York: Routledge.
SUMBER LAINNYA :
https://www.niagahoster.co.id/blog/konsep-pemasaran-adalah/
https://www.kompas.com/skola/read/2023/01/12/100000869/7-pengertian-pemasaran-menurut-para-ahli?page=all
http://eprints.kwikkiangie.ac.id/2004/3/bab%202.pdf
https://qontak.com/blog/konsep-pemasaran/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar