Mekanisme Pasar
Pasar dalam pengertian ilmu ekonomi
adalah pertemuan anatara permintaan dan penawaran, dan pasar bersifat interaktif bukan fisik.
Mekanisme pasar adalah kecenderungan dalam
pasar bebas untuk terjadinya perubahan harga sampai pasar menjadi seimbang
(jumlah yang ditawarkan sama dengan jumlah yang diminta). Namun, mekanisme
pasar bisa disebut juga sebagai proses penentuan tingkat harga berdasarkan kekuatan
permintaan dan penawaran. Mekanisme pasar terbagi menjadi dua yaitu permintaan
dan penawaran.
Permintaan
1. Pengertian Permintaan
Permintaan adalah keinginan konsumen
membeli suatu barang pada berbagai tingkat harga selama periode waktu
tertentu, yang disertai dengan kesediaan dan kemampuan membeli barang tersebut.
Hukum permintaan berbunyi : “Semakin tinggi harga suatu
barang, maka semakin sedikit jumlah barang yang diminta atau dijual dan
sebaliknya”.
- Pendapatan tetap
- Tidak ada barang pengganti dan pelengkap
- Selera tetap
- Kebutuhan tetap
- Benda tersebut bukan benda prestise
- Tidak ada perubahan harga
Yang disebutkan diatas dikenal dengan Ceteris
Paribus, yang artinya adalah faktor lain yang dianggap tetap atau
tidak berubah. Kemudian terdapat kasus pengecualian, adakalanya hukum
permintaan tidak berlaku, yaitu kalau harga suatu barang naik justru permintaan
terhadap barang itu meningkat. Paling tidak ada 3 hukum permintaan tidak
berlaku :
- Barang yang memiliki unsur spekulasi
- Baranf prastise
- Barang giffen
2. Faktor yang Mempengaruhi
Permintaan
- Harga Barang Itu Sendiri (Px), Jika harga suatu barang semakin murah, maka permintaan terhadap barang itu bertambah.
- Harga Barang Lain (Py), Harga barang lain yang mempengaruhi permintaan suatu barang saling memiliki keterkaitan. Keterkaitan suatu barang bisa bersifat substitusi (pengganti) dan bersifatkomplemen (penggenap).
- Tingkat Pendapatan Perkapita (Y/cap), Semakin tinggi tingkat pendapatan, daya beli semakin kuat, sehingga permintaan suatu barang meningkat.
- Jumlah Penduduk (pen), Semakin banyak jumlah penduduk, permintaan barang (misal beras) semakin banyak.
- Distribusi Pendapatan (Ydist), Jika distribusi pendapatan buruk, berarti daya beli secara umum melemah, sehingga permintaan terhadap suatu barang menurun.
3. Model dan Teori Permintaan
Model permintaan digunakan
untuk menentukan harga dan kuantitas yang terjual di pasar. Model ini sangat
penting untuk melakukan analisa ekonomi mikro terhadap perilaku para penjual
dan pembeli. Model ini memperkirakan bahwa dalam suatu pasar yang kompetitif,
harga akan berfungsi sebagai penyeimbang antara kuantitas yang diminta oleh
konsumen dan kuantitas yang ditawarkan oleh produsen, sehingga terciptalah
keseimbangan ekonomi antara harga dan kuantitas.
Teori permintaan, dalam prakteknya permintaan seseorang atau masyarakat terhadap
suatu barang atau jasa dipengaruhi beberapa faktor karena dibutuhkan. Barang
dan jasa mempunyai harga atau nilai, karena barang tersebut berguna dan
langka. Kegunaan (utility) suatu barang akan
menimbulkan keinginan, dan pada gilirannya akan membutuhkan permintaan.
Sebaliknya kelangkaan suatu barang mendorong beberapa orang
untuk memanfaatkan kelangkaan itu dengan cara menjualnya,
sehingga kelangkaan menimbulkan penawaran.
Jika ditarik kesimpulan, bahwa kegunaan menimbulkan permintaan dan kelangkaan menimbulkan
penawaran atau, karena bergunalah suatu barang diminta dan karena langkalah
suatu barang ditawarkan.
Penawaran
1. Pengertian Penawaran
Penawaran adalah jumlah barang yang produsen ingin tawarkan (jual) pada
berbagai tingkat harga selama satu periode tertentu.
Hukum penawaran berbunyi :“jika
harga naik, maka jumlah yang ditawarkan juga naik dan sebaliknya”.
2. Faktor yang Mempengaruhi
Penawaran
- Harga Barang Itu Sendiri (Px), Jika harga suatu barang naik, maka produsen cenderung akan menambah jumlah barang yang dihasilkan.
- Harga Barang Yang Terkait (Py), Apabila harga barang substitusi naik, maka penawaran suatu barang akan bertambah dan sebaliknya.
- Harga Faktor Produksi (Pi), Kenaikan harga faktor produksi, seperti tingkat upah yang lebih tinggi, harga bahan baku yang meningkat atau kenaikan tingkat bunga modal, akan menyebabkan perusahaan memproduksi output-nya lebih sedikit dengan jumlah anggaran yang tetap.
- Biaya Produksi (C), Kenaikan harga input sebenarnya juga menyebabkan kenaikan biaya produksi.
- Teknologi Produksi (tek), Kemajuan teknologi menyebabkan penurunan biaya produksi dan menciptakan barang-barang baru.
- Jumlah Pedagang atau Penjual (ped), Apabila jumlah penjual suatu produk tertentu semakin banyak, maka penawaran barang terserbut akan bertambah.
- Tujuan Perusahaan (tuj), Adalah memaksimumkan laba, bukan memaksimumkan hasil produksinya.
3. Surplus Ekonomi
Surplus adalah jumlah yang melebihi hasilnya, berlebihan, sisa. Istilah surplus dalam ilmu ekonomi adalah sebagai berikut :
- Surplus Produsen, Adalah pendapatan tambahan yang diperoleh oleh seseorang produsen dari penerimaan harga suatu barang yang lebih tinggi dibandingkan dengan harga yang sebenarnya telah dipersiapkan untuk ditawarkan.
- Surplus Konsumen, Adalah kepuasan atau kegunaan ( utility ) tambahan yang diperoleh konsumen dari pembayaran harga suatu barang yang lebih rendah dari harga yang konsumen bersedia membayarnya. (novitascorpiogirls.blogspot.com/definisi-ekonomi-surplus.html).
- Dasar pendekatan yang digunakan untuk analisis pasar adalah menganalisis (marginalism approach), yang mengatakan bahwa keputusan dalam memproduksi atau mengkonsumsi ditentukan oleh beberapa besar tambahan pendapatan atau manfaat dari unit terakhir barang yang diproduksi atau dikonsumsi. (teori ekonomi mikro suatu pengantar prathama rahardja & mandala manurung)
- Surplus Konsumen dan Surplus Produsen, Apabila harga keseimbangan pasar ( equilibrium ) itu kita bandingkan dengan semua kemungkinan harga pada kurva permintaan dan semua kemungkinan harga pada kurva penawaran terdapat suatu hubungan yang menarik.(novitascorpiogirls.blogspot.com/definisi-ekonomi-surplus.html).
Teori surplus ekonomi sangat bermanfaat dalam menganalisis dampak
campur tangan pemerintah. Campur tangan pemerintah dianggap makin buruk bila
total kehilangan surplus ekonomi (kehilangan surplus konsumen + surplus
produsen) makin besar. Dalam buku teks berbahasa Inggris, ini disebut deadweight
loss.
4. Kegagalan Pasar
Kegagalan pasar adalah
ketidakmampuan pasar yang bebas (pasar yang bersaing) untuk mengalokasikan
sumber-sumber dayanya secara efisien. Kegagalan pasar ini dapat disebabkan oleh
lima penyebab, yaitu sebagai berikut :
- Imformasi Tidak Sempurna (Incomplete Information), Jika konsumen tidak memiliki informasi yang akurat tentang harga pasar atau kualitas produk,maka sistem pasar tersebut tidak aakan berjalan secara efisien. Dalam kenyataanya kita tidak pernah tau persis tentang kualitas barang yang akan digunakan. Misalnya ketika membeli mobil bekas. Untuk memperoleh informasi tentang mobil itu, seringkali harus membayar. Misalnya dengan menyewa montir mobil yang ahli mesin dang dapat dipercaya.
- Daya Monopoli (Monopoly power), Asumsi pasar persaingan sempurna adalah produsen begitu banyak dan kecil-kecil sehingga secara individu tidak mampu mempengaruhi pasar. Keputusan pasar dalam memasok, bereferensi pada harga yang berlaku dipasar. Contohnya sering terjadi daalm pasar hanya ada satu(monopoli) atau beberapa produsen (oligopoli) yang begitu kuat. Mereka mampu mempengaruhi pasar dengan menentukan tingkat harga. Kemampuan itu memnyebabkan barang yang diproduksi lebih sedikit,harga yang lebih tinggi dibandikan dalam pasar persaingan sempurna.
- Eksternalitas (Externality), Eksternalitas adalah keuntungan atau kerugian yang dinikmati atau diderita perilaku ekonomi sebagai sebab tindakan pelaku ekonomi yang lain, tetapi tidak dapat dimasukan dalam penghitungan biaya secara formal. Misalnya di provinsi Lampung banyak pabrik tapioka yang mencemarkan lingkunagan dengan membuang limbah pabrik ke sungai. Namun kerugian yang diderita masyarakat sekitarnya tidak masuk didalam perhitungan biaya produksi tapioka. Akibatnya, walaupun secara finansial biaya produksi tapioka menjadi murah (tidak perlu melakukan investasi pengolahan limbah), secara ekonomis biayanya mahal; dikarenakan sebagaian biaya itu ditanggung masyarakt dalam bentuk biaya sosial.
- Barang Publik ( Public Goods), Barang publik adalah barang yang tidak eksklusif dan tidak bersaing untuk mendapatkannya yang dapat disediakan dengan murah. Namun begitu tersedia akan sangat sulit mencegah orang-orang untuk mengkonsumsi nya.kegagalan pasar muncul apabila pasar gagal menawarkan barang publik atau barang yang bernilai bagi banyak orang. ilmu pengetahuan dan teknologi adalah salah satu contoh barang publik. Sebuah perusahaan mempertimbangkan melakukan riset teknologi baru yang tidak dapat dipatentakan. Begitu penemuan tersebut dipublikasikan, perusahaan lain dapat menirunya dan riset tadi tidak akan menguntungkan. Sehingga perusahaan tersebut cenderung untuk mengalokasikan sumberdaya yang terlalu sedikit dalam menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi baru. (Muhammadhasan.blogspot.com)
- Barang Alturisme (Altuism good), Barang alturisme adalah barang yang ketersedianya berdasarkan suka rela berdasarkan kemanusiaan. Contoh barang alturisme ialah darah. Supply darah ada karena rasa kemanusiaan. Apabila untuk barang ini diserahkan kepada mekanisme pasar, maka tidak akan terjadi pasar karena aspek supply-nya bertentangan dengan ajaran agama (akan terjadi kegagalan pasar). Oleh karena itu pemerintah menangani masalh demand dan supply darah,dengan membentuk PMI. Apabila kita datang ke PMI untuk donor darah , motivasinya semata-mata karena rasa kemanusiaan. Dan bagi orang yang menbutuhkan, mereka tidak perlu membeli darah yang diperlukannya.( teori ekonomi mikro suatu pengantar. Prathama rahardja & mandala manurung )
5. Intervensi Pemerintah
Intervensi pemerintah adalah campur tangan pemerintah dalam mengurus negaranya.
Tujuan dilakukannya campur tangan pemerintah adalah sebagai berikut
:
- Menjamin agar kesamaan hak bagi setiap individu dapat tetap terwujud dan eksploitasi dapat dihindarkan,
- Menjaga agar perekonomian dapat tumbuh dan mengalami perkembangan yang teratur dan stabil,
- Mengawasi kegiatan-kegiatan perusahaan, terutama perusahaan-perusahaan besar yang dapat mempengaruhi pasar, agar mereka tidak menjalankan praktik-praktik monopoli yang merugikan,
- Menyediakan barang publik (public goods) meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
- Mengawasi agar eksternalitas kegiatan ekonomi yang merugikan masyarakat dapat dihindari atau dikurangi.
6. Harga
Tujuan kontrol harga adalah melindungi konsumen atau produsen. Bentuk kontrol harga yang digunakan adalah penetapan harga dasar (floor price) dan harga maksimun (ceiling price).
Harga Dasar (Floor Price), Harga dasar adalah tingkat harga minimum yang diberlakukan. Penetapan harga minimum atau harga dasar yang diberlakukan oleh pemerintah bertujuan untuk melindungi produsen, terutama untuk produk dasar pertanian. Misalnya harga gabah kering terhadap harga pasar yang terlalu rendah.
Misalnya harga jeruk dalam negeri per Kilogram pada awalnya adalah Rp 10.000 kuantitas yang diperjualbelikan di pasar adalah 2000 Kg. Penerimaan penjualan adalah Rp 2.000.000 ( Rp 10.000 x 2.000 ). Apabila pemerintah menetapkan price floor sebesar Rp 12.000/Kg, pada tingkat harga ini kuantitas yang ditawarkan produsen meningkat menjadi 2.500 Kg, namun kuantitas yang diminta oleh konsumen hanya 1.500 Kg. Hal tersebut mengakibatkan surplus atau Excess Suplly sebesar 1.000 Kg ( 2.500 – 1.500 ).
Harga Tertinggi (Ceiling Price), Harga tertinggi (ceiling price) adalah batas maksimum harga penjualan oleh produsen yang ditetapkan oleh bertujuan untuk melindungi konsumen.
Misalnya harga pulpen pada awalnya Rp 2.000 kuantitas yang diperjuallbelikan di pasar adalah 2.000 unit, penerimaan penjual adalah Rp 4.000.000 ( Rp 2.000 x 2.000 ). Akan tetapi pemerintah menetapkan Price Ceiling untuk penjualan pulpen sebesar Rp 1.600/unit. Pada tingkat harga ini kuantitas yang diminta oleh konsumen meningkat menjadi 2.500 unit, namun kuantitas yang ditawarkan oleh produsen hanya 1.200 unit. Hal tersebut mengakibatkan terjadinya shortage atau Excess Demand sebesar 1.300 unit ( 2.500 – 1.200 ). Penerimaan produsen juga berkurang menjadi Rp 1.920.000 (Rp 1.600 x 1.200). Untuk mengatasi kelebihan permintaan, pemerintah melakukan import atau mendorong usaha-usaha peningkatan produksi.
Kuota, Selain
dengan pembelian, pemerintah memengaruhi tingkat harga dengan melakukan
kebijaksanaan kuota (pembatasan produksi).
6. Pajak dan Subsidi
- Pajak, Kebijakan penetepan pajak dilakukan oleh pemerintah dengan cara mengenakan pajak yang berbeda-beda untuk berbagai komoditas. Misalnya untuk melindungi produsen dalam negri, pemerintah dapat meningkatkan tarif pajak yang tinggi untuk barang impor.
- Subsidi, Pemerintah dapat melakukan intervensi atau campur tangan dalam pembentukan harga pasar yaitu melalui pemberian subsidi. Subsidi biasanya diberikan pemerintah kepada perusahaan-perusahaan penghasil barang kebutuhan pokok.
- Tarif dan Kuota, Pada perekonomian yang terbuka (global), harga yang berlaku adalah harga internasional. Bila harga domestik lebih tinggi dari harga internasional biasanya akan melakukan impor. Dalam rangka proteksi terhadap produsen domestik pemerintah dapat menerapkan kebijakan tarif (pajak impor) dan kuota.
REFERENSI
:
Sadono Sukirno, Pengantar Teori Mikro
Ekonomi, Edisi Ketiga, Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta,
2002.
Sumber Lain :
http://id.wikipedia.org/wiki/Biaya_peluang
http://en.wikipedia.org/wiki/File:Circular_flow_of_goods_income.png
Tidak ada komentar:
Posting Komentar