Memahami Potensi dan Karakteristik
Bawaan
Manusia sebagai mahluk individu sebaiknya perlu dipahami
pengertian individu itu sendiri. Kata “Individu” berasal dari kata latin, “individuum” artinya “yang tidak terbagi”. Jadi, merupakan suatu sebutan yang
dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas.
Setiap orang
diciptakan tidak ada yang sempurna karena masing-masing memiliki kelebihan dan
kekurangan. Setiap kelebihan yang dimiliki tersebut bisa jadi sudah disadari
oleh setiap individu atau belum disadari sepenuhnya. Setiap kelebihan yang
melekat pada setiap individu inilah yang disebut sebagai potensi diri.
Sederhananya,
potensi diri adalah kemampuan, kekuatan, atau kecerdasan yang ada di dalam
setiap individu, baik yang sifatnya sudah terwujud atau belum terwujud secara
optimal. Potensi diri dapat berkembang melalui bakat yang sudah dibawa sejak
lahir, dan dapat terus diasah melalui usaha dan kerja keras.
Potensi adalah
istilah yang kerap digunakan sehari-hari. Potensi adalah kemampuan dasar yang
dimiliki oleh setiap manusia sangat mungkin untuk dikembangkan. Potensi ini
bisa berupa kemampuan berpikir maupun tutur kata.
Memahami Potensi
Potensi adalah kemampuan dasar yang dimiliki oleh seseorang yang
masih terpendam dan mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan jika didukung
dengan latihan dan sarana yang memadai (Sri Habsari 2005 : 2).
Ada 4 jenis potensi diri menurut Nashori (2003), yaitu potensi
sosial, potensi emosional, potensi intelektual, dan potensi fisik. Potensi
sosial merupakan kapasitas dalam menyesuaikan diri dan mempengaruhi orang
lain. Orang-orang yang memiliki potensi emosional cenderung kepada
aspek-aspek keindahan atau memiliki jiwa relawan. Potensi intelektual
(IQ) adalah kemampuan seseorang untuk menyerap informasi baru. Orang dengan potensi
fisik memiliki kekuatan fisik yang tangguh.
Kita dapat mengembangkan potensi diri dengan melakukan introspeksi
diri secara jujur, menerima feedback dari orang
lain untuk memperbaiki diri, dan tes psikologi.
Potensi Diri
Dijelaskan
dalam buku Pengembangan Jati Diri oleh Wayan Kantun, potensi adalah kemampuan
yang ada dalam diri manusia, namun belum dikelola, ditemukan, digali, dan
dikembangkan lebih jauh. Potensi diri dapat berkembang melalui usaha, kerja
keras, belajar, atau bakat alami yang dimiliki sejak lahir namun belum dilatih.
Menurut
Riyadi (2016), potensi adalah kemampuan dan kekuatan yang dimiliki oleh
individu, baik fisik maupun mental mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan
bila dilatih dan ditunjang dengan sarana yang baik. Sementara "diri"
adalah seperangkat proses fisik, perilaku, dan psikologis yang dimiliki
seseorang.
Lalu menurut
Wibowo (2007), potensi adalah suatu sistem yang tersusun atas berbagai komponen
potensi yang terdapat dalam diri individu sejak lahir berupa potensi otak,
emosi, fisik, dan spiritual yang dapat dikembangkan pada tingkat yang tidak
terbatas.
Sebagai
informasi, kata potensi berasal dari bahasa Inggris yaitu potency, potential,
dan potentiality. Masing-masing kata tersebut memiliki arti tersendiri, seperti
potency yang berarti kekuatan, daya, tenaga, dan kemampuan.
Lalu, kata
potential memiliki arti kemampuan yang terpendam dan memiliki kemungkinan untuk
bisa dikembangkan serta dapat menjadi aktual. Sedangkan kata potentiality
berarti karakteristik atau ciri khas yang mempunyai satu kemampuan, daya, atau
kekuatan bertingkah laku untuk masa mendatang yang dilakukan dengan cara
tertentu.
Cara Mengenali Potensi Diri
Setiap orang
tentu memiliki potensi diri masing-masing, baik yang sudah ditunjukkan ataupun
masih tersembunyi. Sayangnya, tidak semua orang mampu mengeluarkan potensi
tersebut, bahkan beberapa di antaranya tidak mengenali potensi diri.
Lantas,
bagaimana cara seseorang dapat mengenali potensi diri tersebut? Dijelaskan
dalam buku Pengembangan Jati Diri oleh Wayan Katun, berikut cara-caranya :
Menemukan
dan Mencatat Impian, Hal pertama yang bisa kamu lakukan
adalah menemukan dan mencatat impian yang ingin dicapai. Sebab, pengembangan
potensi diri yang ada dalam setiap orang dapat dilakukan berdasarkan impian
yang paling dominan menguasai diri.
Oleh karena
itu, menemukan potensi diri sangatlah penting, kemudian potensi tersebut dapat
diwujudkan melalui impian-impian yang hanya diketahui oleh kamu sendiri.
Mengenali
Kesukaan, Potensi diri dapat ditemukan dengan mengenali sesuatu yang
disukai, dipikirkan, dan dilakukan. Bahkan, bisa jadi hobi detikers selama ini
bisa mengembangkan potensi diri yang sudah lama terpendam. Jadi, segala
aktivitas yang kamu suka mungkin bisa menunjukkan potensi diri yang tidak kamu
sadari sebelumnya.
Mengenali
Kelebihan dan Kekurangan Diri, Setiap manusia tentu memiliki
kelebihan dan kekurangan. Kelebihan yang detikers miliki merupakan sebuah
keuntungan dan menjadi potensi diri yang harus dijaga serta dikembangkan. Namun,
bukan berarti kekurangan yang kamu miliki dapat menghancurkan segala potensi
diri. Kekurangan yang mampu dikelola dengan baik justru bisa menjadi sebuah
peluang dan bahkan menjadi kekuatan baru.
Menyingkirkan
Sifat Takut Gagal, Untuk menemukan potensi dalam diri,
detikers harus menyingkirkan sifat takut gagal. Walau setiap manusia pasti
pernah mengalami kegagalan, namun jadikan kegagalan tersebut sebagai pemicu
semangat untuk meraih kesuksesan dan terus mengembangkan potensi diri.
Menentukan
Tujuan Hidup, Ketika detikers mulai beranjak dewasa, kamu harus menentukan
tujuan hidup. Tujuan hidup dapat ditentukan berdasarkan potensi diri berupa
bakat (talenta) dan minat yang dimiliki setiap individu. Maka dari itu, penting
untuk menggali potensi diri hingga semaksimal mungkin agar kamu lebih jelas
dalam menentukan tujuan hidup.
Mencoba Hal -
hal Baru, Seiring beranjak dewasa, detikers akan menemukan banyak
hal-hal baru dalam hidup. Untuk mengenali potensi dalam diri, kamu bisa mencoba
hal baru tersebut dan terus melatih diri. Dengan mencoba berbagai kegiatan
baru, detikers dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam diri. Segala
aktivitas baru juga dapat menstimulasi diri dalam menemukan potensi yang selama
ini terpendam dan tidak kamu sadari.
Memaafkan
Diri Sendiri, Seringkali manusia melakukan sejumlah kesalahan, baik itu
kesalahan kecil maupun besar. Ketika hal tersebut terjadi, kamu nggak perlu
larut dalam rasa bersalah yang dapat menyebabkan produktivitas hidup mengalami
penurunan.
Maka dari
itu, sangat penting untuk memaafkan diri sendiri dengan cara merenungi dan
mengoreksi diri atas apa yang telah dilakukan. Jadi, segala sesuatu yang sudah
terjadi biarkan berlalu dan jadikan sebagai pembelajaran dalam hidup.
Memiliki
Motivasi, gar detikers bisa mengenali potensi diri, salah satu cara
yang harus dilakukan adalah memiliki motivasi. Bila detikers selalu termotivasi
dalam menjalankan aktivitas, hal ini akan memberikan dorongan dari dalam diri
untuk selalu berinovasi dan berpikir kreatif. Maka dari itu, sangat penting
untuk memiliki motivasi agar dapat mengenali potensi diri lebih jauh lagi.
Macam-macam
Potensi Diri
Secara
umum, terdapat beberapa contoh potensi diri yang bisa kita kenali. Di antaranya
adalah :
Kemampuan berbahasa, Seseorang
yang memiliki potensi berbahasa, artinya mampu menggunakan bahasa secara
efektif, bahkan bisa menguasai beberapa bahasa dari negara atau daerah lain.
Individu tersebut cenderung menyukai berbagai kegiatan yang bersinggungan
dengan bahasa seperti membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara.
Kemampuan logika/berhitung, Kemampuan
ini dimiliki orang seseorang yang tertarik dengan angka. Individu tersebut
biasanya mampu berpikir secara logis, memahami hubungan sebab akibat, dan suka
mengolah data.
Kemampuan bayang ruang, Potensi
ini dapat membantu orang untuk lebih peka terhadap ruang spasial. Artinya,
seseorang yang memiliki kemampuan bayang ruang, dapat lebih mudah memahami
bentuk, memperkirakan ukuran dan jarak, membaca peta, dan menentukan arah.
Kemampuan olah tubuh, Potensi
diri ini berhubungan dengan kegiatan fisik yang mendorong seseorang untuk
mengoptimalkan gerakan tubuhnya. Selain atlet, penari profesional juga
mempunyai kemampuan yang baik pada olah tubuhnya.
Kemampuan bermusik, Seseorang
yang memiliki kemampuan bermusik dapat dengan mudah mengenali nada, ritme, dan
melodi. Kemampuan bermusik ini dapat mendorong individu untuk berkreasi dan
menciptakan sebuah karya dalam bidang musik.
Kemampuan interpersonal, Interpersonal
merupakan potensi untuk menjalin hubungan atau berinteraksi dengan orang lain.
Individu dengan kemampuan ini dapat dengan mudah untuk mengeluarkan
pendapatnya, bahkan meyakinkan orang lain dengan gagasan yang dimilikinya.
Kemampuan intrapersonal, Intrapersonal merupakan kemampuan untuk bisa merefleksikan atau memahami diri sendiri. Umumnya, seseorang yang memiliki potensi intrapersonal yang baik dapat mengatur emosi, mandiri, dan tidak mudah dipengaruhi oleh orang lain.
Kemampuan naturalis, Kemampuan ini menunjukkan kekuatan seseorang yang bisa dengan baik berinteraksi dengan alam. Artinya, seseorang tersebut akan lebih peka dan memahami perubahan yang terjadi pada alam sekitar. Individu ini juga cenderung suka dengan tanaman serta binatang.
Kemampuan spiritual, Potensi
diri ini berhubungan dengan kecerdasan terkait dengan keimanan dan akhlak
mulia. Individu tersebut banyak menggunakan waktunya untuk merenung dan
berusaha meningkatkan hubungannya dengan Tuhan.
Pada
dasarnya terdapat banyak potensi diri yang sifatnya positif di dalam diri yang
bisa terus dikembangkan, selain yang telah disebutkan di atas. Potensi diri
tersebut adalah :
- Mampu mengelola emosi
- Kreatif
- Berani mengambil risiko
- Mandiri
- Memiliki kemampuan memimpin
- Kompetitif
- Teliti dan terampil
- Dan lain-lain
Memahami Karater
Karakter adalah
suatu pembawaan individu berupa sifat, kepribadian, watak serta tingkah laku
yang diekspresikan dalam kehidupan sehari-hari. Istilah karakter merupakan
serapan kata bahasa Latin kharakter,
kharessein, kharax, dan dalam bahasa Inggris, yakni character.
Secara mendasar
dalam kehidupan sehari-hari adanya pengklasifikasian karakter ke dalam dua
jenis, yaitu karakter baik dan karakter buruk. Jadi, dapat diambil kesimpulan
bahwa karakter atau sifat bawaan berkaitan erat dengan kepribadian (personality) dalam diri seseorang.
Pengertian Karakter Menurut Para Ahli
W. B. Saunders, Karakter
adalah suatu sifat nyata dan berbeda yang ditunjukkan oleh seorang individu.
Karakter seseorang dapat terlihat dari berbagai atribut dalam tingkah lakunya
sehari-hari.
Alwisol, Karakter adalah
suatu penggambaran tingkah laku yang dilakukan dengan memperlihatkan dan
menonjolkan nilai (benar-salah, baik-buruk), secara implisit maupun eksplisit.
John Maxwell, Pengertian
karakter jauh lebih baik dibandingkan dengan sekadar perkataan. Lebih lanjut,
Maxwell mengatakan karakter adalah suatu pilihan yang dapat menentukan tingkat
kesuksesan seseorang.
Kamisa, Karakter adalah
suatu sifat kejiwaan, akhlak, serta budi pekerti yang dimiliki seseorang yang
membuatnya berbeda dengan orang lainnya.
Soemarno Soedarsono, Karakter
adalah suatu nilai yang terpatri dalam diri seseorang yang didapatkan dari
pengalaman, pendidikan, pengorbanan, percobaan, serta pengaruh lingkungan yang
kemudian dipadupadankan dengan nilai-nilai yang ada di dalam diri seseorang dan
menjadi nilai intrinsik yang terwujud di dalam sistem daya juang yang kemudian
melandai sikap, perilaku, dan pemikiran seseorang.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Menurut
KBBI, arti karakter adalah tabiat; sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi
pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain; watak.
Unsur - Unsur Karakter
Emosi, Secara umum, definisi emosi adalah suatu perasaan atau gejolak
jiwa yang muncul dalam diri seseorang sebagai akibat dari adanya rangsangan,
baik dari dalam diri sendiri maupun dari luar.
Konsep diri, Konsep diri (self conception) adalah cara
pandang dan sikap seseorang terhadap dirinya sendiri. Konsep diri sangat erat
hubungannya dengan dimensi fisik, karakter individu, dan motivasi diri.
Kebiasaan dan
kemauan, Kebiasaan dan kemauan yang kuat dalam
diri seseorang akan sangat berpengaruh pada pembentukan karakternya. Suatu
kebiasaan dalam berperilaku dan bertindak merupakan cerminan dari karakter
seseorang.
Kepercayaan, Dalam hal ini, kepercayaan merupakan komponen yang didapatkan dari
faktor sosio psikologis yang juga dapat berpengaruh pada karakter seseorang.
Kepercayaan seseorang dapat membangun watak dan karakter seseorang melalui
proses pembelajaran.
Jenis Karakter
Karakter secara
umum dapat diklasifikasikan ke dalam jenis-jenis berikut :
Sanguinis, Jenis karakter
ini secara mendasar menjelaskan karakter yang bercirikan individu tertentu suka
bergaul dengan orang lain yang berada di lingkungan sekitarnya. Jenis karakter
ini seringkali diistilahkan dengan ekstrovet.
Melankolis, Jenis karakter melankolis secara mendasar menjelaskan karakter yang bercirikan individu yang tidak suka bergaul dengan individu lain di lingkungan sekitar, atau cenderung menutup diri dari luar lingkungannya, pemikir keras serta cenderung bersifat pesimis. Jenis karakter melankolis seringkali diistilahkan sebagai introvert.
Koleris, Jenis karakter
koleris secara mendasar menjelaskan karakter yang bercirikan memiliki
kepribadian yang tegas dalam mengambil keputusan, gemar mengatur, senang
berpetualang, senang dengan hal yang menantang, serta optimistis atau tidak
mudah menyerah.
Plegmatis, Jenis karakter
plegmatis secara mendasar menjelaskan karakter yang identik dengan sifat
pembawaan yang cenderung santai dan acuh tak acuh. Jenis karakter ini dapat
lebih mudah berdamai dengan kehidupan dalam berbagai macam keadaan
Macam-macam pembentuk karakter
Lingkungan, Dalam membentuk karakter seseorang, lingkungan memberikan pengaruh
kuat bagi individu. Setiap perilaku dan sugesti yang diberikan sedikit banyak
akan menjadi contoh dan kemudian ditirukan.
Kegiatan
sehari-hari, Setiap kegiatan
yang dilakukan secara teratur akan menjadi kebiasaan dan dapat menjadi pengaruh
besar dalam perkembangan karakter seseorang. Kegiatan tersebut sebagai contoh
nyata bahwa sikap dan gaya keseharian bisa mencerminkan suatu karakter.
Keturunan, Pada dasarnya keturunan adalah faktor utama pembentuk karakter
seorang individu. Selain kepribadian yang menurun, kebiasaan dalam bertindak
merupakan contoh riil untuk memengaruhi karakter.
Perasaan, Peran perasaan atau emosi pada pembentukan karakter sangat kuat
karena faktor tersebut berasal dari diri sendiri. Gambaran perasaan akan
menunjukkan emosi ketika berada dalam kondisi dan situasi, lalu dieksekusi
dengan sebuah tindakan.
REFERENSI :
Sulistyarini , Muhammad
Jauhar. 2014. Dasar – Dasar Konseling. Jakarta : Prestasi Pustaka.
Winkel. 1978. Bimbingan
dan Konseling Di Institusi Pendidikan. Jakarta : Gramedia.
Muhamad Irham & Novan Ardy Wiyani.
2013. Psikologi Pendidikan: Teori dan Aplikasi dalam Proses
Pembelajaran. Yogyakarya: Ar-Ruz Media.
Sumber
Lain :
https://deepublishstore.com/blog/materi/psikologi-perkembangan/
https://www.dosenpendidikan.co.id/karakter-adalah/
https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-karakter.html
https://kalpata.co.id/2019/04/28/pengertian-unsur-dan-pembentukan-karakter/