Perkembangan Gerak Adolesensi
(Masa Remaja)
Definisi
Remaja (Adolesensi)
Istilah adolescence atau remaja
berasal dari kata latin adolescare (kata bendanya, adolescentia yaitu remaja)
yang berarti “tumbuh” atau “tumbuh menjadi dewasa” (Bobak,2004). Masa remaja
merupakan masa peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami
perkembangan semua aspek atau fungsi untuk memasuki masa dewasa (Rumini &
Sundari, 2004). Masa remaja adalah masa transisi antara masa anak dan dewasa, dimana
terjadi pacu tumbuh (growth spurt), timbul ciri-ciri seks sekunder, tercapai
fertilitas dan terjadi perubahan-perubahan psikologik serta kognitif
(Soetjiningsih, 2004). WHO menetapkan batas usia remaja dalam 2 bagian yaitu
remaja awal 10-12 tahun dan remaja akhir 15-20 tahun. Pedoman umum remaja di
Indonesia menggunakan batasan usia 11-24 tahun dan belum menikah (Sarwono,
2001).
Perkembangan
Pada Remaja
Perkembangan yang terjadi pada remaja meliputi : perkembangan fisik, perubahan emosional, perubahan sosial, perubahan moral dan perubahan kepribadian (Hurlock, 1999).
Perkembangan
Fisik Pada Remaja
Masa remaja, pertumbuhan fisik berlangsung sangat pesat. Perkembangan seksualitas remaja, ditandai dengan dua ciri yaitu ciri seks primer dan ciri seks sekunder (Al-Mighwar, 2006).
Menurut Depkes RI (2002), ciri-ciri
seksualitas primer pada remaja dibedakan atas jenis kelamin yaitu laki-laki dan
perempuan. Remaja lakilaki ditandai dengan telah berfungsinya organ reproduksi
yakni dengan adanya mimpi basah yang umumnya terjadi pada usia 10-15 tahun. Hal
ini terjadi akibat organ testis telah mulai memproduksi sperma. Sperma yang telah
dikeluarkan jika kantungnya telah penuh sementara pada remaja putri ditandai
dengan adanya peristiwa menstruasi (menarche). Menstruasi pertama ini menandakan
bahwa remaja putri sudah siap untuk hamil (Depkes RI, 2002).
Menurut Al-Mighwar (2006), ciri-ciri
seks sekunder pada remaja dibedakan atas jenis kelamin yaitu laki-laki dan
perempuan. Remaja laki-laki ditandai dengan berubahnya otot-otot tubuh, lengan,
dada, paha dan kaki tumbuh menjadi kuat. Di sekitar daerah alat kelamin tumbuh
rambut yang mulanya hanya sedikit dan halus berwarna terang lalu menjadi gelap
lebih kasar dan agak kering, juga tumbuh bulu pada betis dan dada. Terjadi
perubahan suara, kulit menjadi lebih kasar dan pori-pori meluas sedangkan pada
remaja putri ditandai dengan membesarnya pinggul, buah dada dan putting susu
semakin tampak menonjol. Tumbuh rambut dikemaluan, ketiak, lengan dan kaki
serta kulit wajah. Terjadinya perubahan suara dari suara kanak-kanak menjadi
lebih merdu (melodious). Kelenjar keringat lebih aktif, kulit menjadi lebih
kasar dan pori-pori bertambah besar (Al-Mighwar, 2006).
Perkembangan
Pada Remaja Yang Kedua Adalah Perubahan Emosional.
Masa remaja dianggap sebagai periode
badai dan tekanan, yaitu suatu masa dimana ketegangan emosi meninggi, sebagai
akibat dari perubahan fisik dan kelenjar. Emosi remaja yang sangat kuat, tidak
terkendali dan tampak irasional pada umumnya dari tahun ke tahun terjadi
perbaikan perilaku emosional. Menurut Gesell, remaja seringkali mudah ramah,
mudah dirangsang dan emosinya cenderung meledak tidak berusaha mengendalikan
perasaannya. Remaja tidak lagi mengungkapkan amarahnya dengan cara gerakan
amarah yang meledak-ledak, melainkan dengan menggerutu, tidak mau berbicara
atau dengan suara keras mengkritik orang-orang yang menyebabkan amarah. Remaja
juga iri hati terhadap orang yang memiliki benda lebih banyak (Hurlock, 1999).
Perkembangan
Pada Remaja Yang Ketiga Adalah Perubahan Sosial.
Salah satu tugas perkembangan masa
remaja yang tersulit adalah berhubungan dengan penyesuaian sosial.
Remaja harus menyesuaikan diri dengan
lawan jenis dalam hubungan yang sebelumnya belum pernah ada dan harus
menyesuaikan dengan orang dewasa diluar lingkungan keluarga dan sekolah. Untuk
mencapai tujuan dari pola sosialisasi dewasa, remaja juga harus membuat banyak
penyesuaian baru yaitu penyesuaian diri dengan pengaruh kelompok sebaya,
perubahan dalam perilaku sosial, nilai-nilai baru dalam seleksi persahabatan,
nilai-nilai baru dalam dukungan dan penolakan sosial serta nilai-nilai baru
dalam seleksi pemimpin (Hurlock, 1999).
Perkembangan
yang terjadi pada Remaja Keempat Adalah Perubahan Moral.
Salah satu tugas perkembangan penting
yang harus dikuasai remaja adalah mempelajari apa yang diharapkan oleh kelompok
dan kemudian mau membentuk perilakunya agar sesuai dengan harapan sosial tanpa
terus dibimbing, diawasi, didorong, dan diancam hukuman seperti yang dialami
waktu anak-anak. Remaja diharapkan mengganti konsep-konsep moral yang berlaku
khusus dimasa kanak-kanak dengan prinsip moral yang berlaku umum dan
merumuskannya ke dalam kode moral yang akan berfungsi sebagai pedoman bagi
perilakunya (Hurlock, 1999).
Perkembangan
Pada Remaja Yang Terakhir Adalah Perubahan Kepribadian.
Masa awal remaja, anak laki-laki dan
perempuan sudah menyadari sifat-sifat yang baik dan yang buruk mereka juga
menilai sifatsifat ini sesuai dengan sifat teman-teman mereka. Remaja sadar
akan peran kepribadian dalam hubungan-hubungan sosial dan terdorong untuk
memperbaiki kepribadiannya dengan cara membaca buku-buku atau tulisan-tulisan
mengenai masalahnya dengan harapan meningkatkan dukungan sosial (Hurlock,
1999).
Kemampuan
Gerak Masa Remaja (Adolesensi)
Perubahan-perubahan dalam penampilan
gerak pada masa adolesensi cenderung mengikuti perubahan –perubahan dalam
ukuran badan,kekuatan, dan fungsi fisiologis. Perbedaan-perbedaan dalam
penampilan keterampilan gerak dasar antara kedua jenis kelamin semakin meningkat,
anak laki-laki menunjukan terus mengalami peningkatan, sedangkan anak perempuan
menunjukan peningkatan yang tidaqk berarti, bahkan menurun setelah umur
menstruasi. Hal tersebut dilihat dari berbagai gerakan, seperti lari, lompat
jauh tanpa awalan, dan melempar jarak jauh. Menurut Espenchade (1960), anak
perempuan mencapai hasil maksimal dalam lari pada usia 13 tahun, dan menunjukan
sedikit perubahan dalam melempar dan melompat sesudah umur tersebut.
Pertumbuhan yang cepat pada laki-laki memberikan keuntungan dalam ukuran dan
bentuk tubuh, kekuatan, dan fungsi fisiologis yang memberikan kemudahan dalam
penampilan fisik selama masa adolesensi.
Koordinasi
dan Keseimbangan
Koordinasi gerak pada anak laki-laki
pada awal pubertas mengalami perubahan sedikit sekali, tetapi sesudah itu
perkembangannya semakin cepat. Sedangkan anak perempuan sudah tidak berkembang
sesudah umur 14 tahun. Kelincahan wanita dewasa kurang baik dibandingkan wanita
muda atau anak-anak, tetapi gerakan akrobatik yang memerlukan keseimbangan
statis dan kontrol , wanita dewasa lebih dapat menjaga posisinya.
Peningkatan
Penampilan Gerak
Masa sebelum adolesensi dan adolesensi
merupakan saat peningkatan penampilan gerak, seperti lari cepat, lari jarak
jauh, lompat tinggi, dan sebagainya. Peningkatan secara kuantitatif dalam
penampilan gerak pada masa praadolesensi sampai adolesensi , sebagai berikut :
1. Lari
(Running)
kuantitatif untuk kemampuan lari
umumnya dilakukan dengan mengukur kecepatan, lari jarak pendek (30 yard) dan
kelincahan lari. Kelincahan lari merupakan frekuensi yang dicapai seseorang
dalam merubah arah. Menurut Espenchade (1960), kecepatan lari meningkat untuk
anak laki-laki dan perernpunn, kira-kira 4 yard/detik pada umur 4 tahun dan 6
yard/detik pada umur 12 tahun. Selanjutnya anak laki-laki terus meningkat
kira-kira 7 yard/detik pada umur 17 tahun, tetapi anak perempuan menunjukkan
penurunan pada umur tersebut.
2. Lompat
(Jumping)
Penggunaan tes lompat umumnya ke arah
bidang horizontal dan vertikal. Penelitian yang dilakukan oleh Espenchade
(1960) menunjukkan bahwa peningkatan jarak lompatan horizontal untuk anak
laki-laki dan perempuan kira-kira 33 inci pada umur 5 (lima) tahun dan pada
umur 10 sampai 11 tahun mencapai 60 inci. Sesudah itu anak laki-laki terus
meningkat kira-kira 90 inci pada umur 17 tahun, sedangkan anak perempuan
mengalami kestabilan dengan jarak kira-kira 64 inci pada umur yang sama
3. Lempar (Throwing)
Jarak lemparan sering digunakan untuk
mengukur penampilan lempar, meskipun kecepatan dan ketepatan juga ikut dinilai.
Penampilan lempar berbeda dari penampilan lari dan lompat, demikian Pula
perbedaan yang terjadi antara anak laki-laki dengan perempuan yang terjadi
sejak usia muda. Penelitian dari Espenchade (1960) menemukan peningkatan
lemparan dari kira-kira 24 feet pada umur lima tahun sampai 153 feet pada umur
17 tahun. Sebaliknya yang dialami anak perempuan sangat kontras dalam
penampilan lempar, hanya kira-kira 14,5 feet pada umur lima tahun, kemudian
meningkat menjadi 75,7 feet pada umur 15 tahun, selanjutnya bahkan menurun
menjadi 74,0 pada umur 16 tahun.
4. Keterampilan
Dasar
Sebagian benar penelitian menyatakan
bahwa usia untuk belajar gerak yang paling tepat adalah masa sebelum
adolesensi. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Nash (1960) yang menyatakan
bahwa 85% keterampilan dasar dan minat terhadap keterampilan gerak harus
ditemukankan pada umur 12 tahun atau sebelumnya. Masa kanak-kanak merupakan
waktu untuk belajar keterampilan dasar, sedangkan masa adolesensi adalah waktu
yang digunakan untuk penyempurnaan dan penghalusan serta mempelajari berbagai
macam variasi keterampilan gerak Kesegaran Jasmani.
Mass adolesensi merupakan saat yang
baik untuk pengembangan secara optimal kesehatan seseorang yang berhubungan
dengan kesegaran jasmani. Pengmbngan yang terjadi merupakan perubahan-perubahan
dalam peningkatan luasnya otot dan ukuran badan, baik untuk anak laki-laki
maupun perempuan. Latihan peningkatan daya tahan Cardiovascular lebili baik
dimulai sejak awa, dan peningkatan pada mass adolesensi lebih tinggi
dibandingkan mass dewasa atau dapat dikatakan bahwa cardiovascular berkembang
lebih cepat dengan melakukan latihan di masa adolesensi. Beberapa basil
penelitian oleh Cooper dan kawan¬kawan (1975) menyatakan, bahwa dalam program
latihan aerobik menghasilkan peningkatan cardiovascular 17,6% sampai dengan 20%
untuk anak-anak- normal yang sedang berkembang dan mengalami pertumbuhan yang
cepat pada masa adolesensi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar