Senin, 23 Oktober 2023

MANAJEMEN PEMASARAN - INFORMASI PEMASARAN

Sistem Informasi Pemasaran




Sebagian besar pebisnis saat ini pasti sudah akrab dengan yang namanya istilah sistem informasi pemasaran.

Sistem informasi pemasaran (SIM) membantu perusahaan mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk menciptakan customer value, tingkat retensi, dan memperkuat hubungan antara bisnis dengan pelanggan.

Sistem informasi pemasaran terdiri dari prosedur dan orang-orang yang mengumpulkan informasi, melakukan penilaian, dan kemudian hasil penilaian digunakan untuk membantu stakeholders menghasilkan dan memvalidasi karakteristik pelanggan dan target pasar yang dapat dimasuki oleh bisnis.

Perencanaan yang cermat dan penelitian ekstensif diperlukan untuk mengembangkan strategi pemasaran yang sukses. Sangat penting untuk mengumpulkan informasi dan data yang relevan. Namun, penting juga untuk mengatur, mengevaluasi, dan mengkomunikasikan hasil perencanaan dengan benar.

Sistem informasi pemasaran, kadang-kadang dikenal sebagai marketing information system, adalah sistem yang membantu pemasar meningkatkan akurasi pengambilan keputusan mereka dengan cara mengumpulkan, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan data yang relevan tentang upaya pemasaran mereka.

Penekanan utama tahap input dari sistem informasi ini adalah pengumpulan data yang dibutuhkan, baik dari sumber internal maupun eksternal, untuk keperluan analisis dan interpretasi.

Distribusi hasil yang diperoleh dari sistem informasi pemasaran kepada semua anggota yang bersangkutan dan manajemen tim pemasaran internal adalah hasil output dari sistem informasi pemasaran.

Setelah menganalisis data, pemasar dapat membuat pilihan pemasaran yang lebih terinformasi, yang pada akhirnya menguntungkan profitabilitas perusahaan.

Sistem informasi pemasaran dapat membantu pemasar mengambil berbagai jenis keputusan yang terkait dengan marketing, termasuk kategori keputusan berikut :

  • Pilihan control : Pilihan tentang tindakan korektif yang dibuat oleh manajer pemasaran tingkat menengah berdasarkan penyimpangan rencana strategis yang dijalankan oleh manajer pemasaran tingkat tinggi.
  • Keputusan operasional : keputusan tentang aktivitas sehari-hari para profesional pemasaran, khususnya yang berkaitan dengan penyelesaian tugas-tugas tertentu.
  • Keputusan strategis : Mengacu pada keputusan yang dibuat pada tingkat tinggi oleh manajer pemasaran dan isu-isu yang relevan dengan seluruh bisnis, seperti kebijakan, tujuan, dan struktur perusahaan.



Pengertian Sistem Informasi Pemasaran

sistem informasi pemasaran adalah salah satu sistem yang di dalamnya menganalisa dan juga mengukur informasi pemasaran yang dihimpun secara terus menerus dari berbagai sumber perusahaan.

 

Di dalam sistem informasi pemasaran juga tersedia informasi penjualan, promosi penjualan, aktivitas pemasaran, kegiatan penelitian pasar, dan hal lainnya yang berkaitan dengan pemasaran.

 

Philip kotler menjelaskan bahwa sistem informasi pemasaran adalah suatu struktur set prosedur dan cara reguler untuk direncanakan penghimpunan, analisa, dan juga penyajian informasi untuk bisa digunakan dalam membuat keputusan pemasaran.

 

Manfaat dari sistem informasi pemasaran sendiri adalah guna memecahkan masalah pemasaran yang hadir dari suatu perusahaan dan bisa mengambil kebijakan strategis dalam ruang lingkup pemasaran.

 

Berdasarkan penjelasan diatas, maka bisa kita simpulkan bahwa sistem informasi pemasaran adalah suatu sistem yang didesain untuk bisa mengolah suatu informasi untuk membantu kegiatan pemasaran dan juga aktivitas penjualan pada suatu perusahaan.

 

Siklus yang terdapat dalam sistem informasi pemasaran ini juga harus terus dibangun agar nantinya terbentuk suatu pola yang mampu memudahkan pihak manajemen dalam hal mengontrol dan juga mengevaluasi sistem di dalamnya.


Fungsi Sistem Informasi Pemasaran

Sistem informasi pemasaran memiliki beberapa fungsi yang bagus untuk dijalankan oleh perusahaan, diantaranya adalah sebagai berikut :

  1. Pihak perusahaan akan dimudahkan dalam hal mengontrol perkembangan bisnisnya.
  2. Membantu memudahkan setiap sistem informasi yang dimiliki perusahan.
  3. Membantu mempercepat informasi ketika ada kesalahan ataupun kekeliruan pada data.
  4. Mempermudah manajemen waktu dalam hal menjalankan kegiatan perusahaan, terutama dalam hal pemasaran.
  5. Meminimalisir terjadinya human error.

 

Berbagai fungsi sistem tersebut mengindikasikan bahwa manajemen perusahaan akan sangat terbantu dalam kegiatan pemasaran, baik itu secara langsung maupun secara tidak langsung.



Lalu, Apa Saja Jenis Sistem Informasi Pemasaran?

 

Seorang profesor dan ahli pemasaran yang bernama Pillips Kotler  dari Northwestern University di tahun 1966 pertama kali menggunakan istilah marketing nerve center atau pusat saraf pemasaran untuk bisa menggambarkan suatu unit baru yang terdapat di dalam pemasaran.

 

Fungsi unit tersebut pada intinya adalah untuk mengumpulkan dan juga mengolah berbagai informasi untuk strategi pemasaran. Kotler menjelaskan bahwa terdapat tiga jenis sistem informasi pemasaran, yakni :

  • Marketing Intelligence: adalah informasi yang didapat dari lingkungan dan terus diserap kedalam perusahaan.
  • Internal Marketing Information: adalah suatu informasi yang dihimpun dari dalam perusahaan
  • Marketing Communication : adalah sistem yang diperoleh dari dalam perusahaan ke lingkungan perusahaan.

 

Komponen Sistem Informasi Pemasaran

1. Komponen Input Sistem Informasi Pemasaran

Setidaknya terdapat 3 subsistem yang termasuk kedalam suatu sistem informasi pemasaran, yakni:

  • Subsistem Informasi Akuntansi, Subsistem informasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan guna mengumpulkan data yang didalamnya menjelaskan transaksi pemasaran pada sebuah perusahaan.
  • Subsistem Penelitian Pemasaran, Subsistem penelitian pemasaran adalah suatu kegiatan penghimpunan data terkait berbagai aspek operasi di dalam pemasaran, khususnya berbagai hal yang erat kaitannya dengan pelanggan. Umumnya, data tersebut akan dikumpulkan dengan suatu metode survei.
  • Subsistem Intelijen Pemasaran, Untuk subsistem intelijen pemasaran ini akan lebih berfokus pada penghimpunan data dan juga informasi terkait perusahaan kompetitor, termasuk kemungkinan adanya strategi benchmarking. Karena kompetitor tentunya akan sangat ketat saat ini, untuk itu data yang dihimpun harus lengkap dan akurat.

2. Komponen Output Pemasaran

  • Subsistem Produk, Sistem penelitian yang dilakukan di dalamnya harus bisa menyimpulkan terkait produk yang ingin dipromosikan. Sebagai contoh, kesimpulan yang diperoleh pada produk tersebut apakan bisa diterima dengan baik oleh konsumen ataukah tidak? Serta apakah warna dan juga bentuk dari produk akan diminati oleh pelanggan? Dll.
  • Subsistem Harga, Sistem ini akan membantu menentukan harga yang tepat untuk suatu produk tertentu. Harga tersebut nantinya bisa diperoleh setelah melakukan berbagai analisa yang dilakukan, salah satunya adalah dengan cara membandingkan harga kompetitor, baik itu dalam hal produk substitusi atau dalam hal produk komplementer.
  • Subsistem Tempat, Riset dan juga penelitian harus dilakukan dalam hal memiliki lokasi pemasaran secara tepat. Kekeliruan dalam hal ini bisa berdampak langsung pada penjualan yang menurun.
  • Subsistem Promosi, Media promosi yang digunakan pun harus sesuai dengan target pasar dari produk yang dijual oleh perusahaan. Sistem informasi perusahaan harus mampu memberikan kesimpulan yang baik dalam merekomendasikan media promosi secara tepat.
  • Subsistem Bauran Integrasi,Pihak perusahaan juga harus bisa melakukan penelitian serta informasi yang terkait dengan bauran terintegrasi atau kemungkinan adanya pengembangan dalam strategi pemasaran. Jadi, pihak perusahaan harus selalu terbuka pada berbagai pilihan strategi pemasaran, termasuk di dalamnya melakukan marketing mix.

3. Komponen Model Sistem Informasi Pemasaran

Model sistem informasi yang didesain juga harus mampu menghasilkan suatu informasi yang berkaitan dengan keperluan perusahaan sebagai pengguna dari sistem tersebut.

Berbagai laporan yang dihasilkan di dalamnya antara lain adalah laporan kebutuhan budget operasional, evaluasi pada produk baru, strategi penentuan harga, perolehan evaluasi menghapus suatu produk lama, dan lain-lain.



Model Sistem Informasi Pemasaran

Pada dasarnya sistem informasi pemasaran terbagi menjadi subsistem input dan subsistem output.

1. Sub Sistem Input Pemasaran

Subsistem penelitian pemasaran dilakukan dengan menghimpun data terkait berbagai aspek operasi pemasaran penjualan, khususnya berbagai aspek yang berkaitan dengan konsumen dan calon konsumen. Data tersebut bisa didapat melalui survei.

2. Sub Sistem Output Pemasaran

Subsistem ini adalah seluruh perangkat lunak yang mampu memberikan informasi kepada manajer terkait produk. Produk adalah unsur paling utama yang harus ada di dalam marketing mix dan perusahaan pun memiliki wewenang dalam menyediakan produk guna memenuhi keperluan pasar.

Dalam hal ini, tugas dari manajer pemasaran adalah mengembangkan suatu strategi dan juga taktik dalam marketing mix lalu mengintegrasikannya menjadi suatu rencana pemasaran yang baik.

Product life cycle atau siklus hidup produk adalah suatu penjualan produk yang bisa dimulai dari perkenalan, perkembangan dan juga penurunan.

Tahap perkenalan produk dalam hal ini adalah suatu tahapan untuk mengenalkan produk. Sedangkan tahap perkembangan adalah suatu strategi terkait bagaimana suatu penjualan bisa terus berjalan. Disisi lain, tahap penurunan adalah suatu tahap penghapusan produk yang sudah tidak lagi dikonsumsi oleh pihak konsumen.

3. Sub Sistem Tempat

Subsistem tempat adalah seluruh perangkat lunak yang menjelaskan terkait bagaimana produk disalurkan pada konsumen.

5. Sub Sistem Promosi

Subsistem promosi adalah seluruh perangkat lunak yang mampu menjelaskan informasi secara langsung ataupun tidak langsung kepada pihak manajer terkait penjualan.

6. Subsistem Harga

Subsistem harga adalah perangkat lunak yang akan memberikan seluruh informasi harga produk kepada manajer. Subsistem harga ini hampir sama dengan subsistem promosi dalam hal mendukung keputusan. Penentuan harga yang dilakukan akan berdasarkan biaya yang akan dikeluarkan lalu ditambah dengan mark-up yang diperlukan.

Penentuan harga ini dilakukan berdasarkan permintaan penetapan harga yang sesuai dengan nilai yang ditempatkan oleh konsumen pada suatu produk.

Pihak manajer nantinya bisa menggunakan subsistem ini secara terpisah atau digabung. Dengan adanya integrated mix subsystem, maka memungkinkan pihak manajer dalam mengembangkan strategi pemasaran dengan memanfaatkan berbagai campuran unsur secara gabungan.

Untuk setiap output sistem, maka pihak manajemen akan memutuskan bahwa informasi tertentu bermanfaat dalam memecahkan suatu masalah dalam pemasaran. Berbagai perangkat lunak dalam hal ini akan dikembangkan agar mampu menyediakan informasi terkait unsur marketing mix dengan menggunakan berbagai cara.

 


Contoh Sistem Informasi Pemasaran

Karena sistem informasi pemasaran memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan penawaran dan kualitas keputusan secara signifikan, hampir setiap perusahaan pasti menggunakan sistem informasi pemasaran.

 

Misalnya, banyak perusahaan ritel memberikan kartu loyalitas pelanggan, dan banyak perusahaan memberi konsumen kesempatan untuk membuat profil di toko online mereka untuk mempermudah proses pelacakan pembelian pelanggan.

 

Membuat profil pelanggan dan program loyalitas dapat membantu perusahaan memperoleh data tentang pelanggan mereka. Sebab, perusahaan bisa mengetahui bagaimana catatan pola pembelian pelanggan, termasuk jumlah total uang yang dihabiskan untuk pembelian, tingkat keterlibatan, produk yang menarik bagi pelanggan , dan sebagainya.

 

Bisnis dapat menggunakan informasi ini untuk mengontrol strategi penetapan harga, mengembangkan kampanye pemasaran yang lebih efektif, dan menyusun penawaran yang relevan di lokasi yang ideal dan waktu yang tepat.

 

Penyedia pemesanan online juga menggunakan prosedur serupa. Mereka melacak rutinitas, preferensi, dan rencana perjalanan pelanggan untuk mendapatkan informasi dan menindaklanjuti temuan tersebut.

 

Misalnya, perusahaan penyedia aplikasi pemesanan tiket pesawat dan hotel menganalisis semua data yang dijelaskan di atas yang dimanfaatkan sebagai keunggulan kompetitif.

 

Mereka dapat melacak permintaan dan menyesuaikan tarif sesuai dengan perubahan tren konsumsi. Misalnya selama musim sepi, perusahaan dapat memberikan diskon loyalitas kepada pelanggan tetap.


 

Penutup

Berbagai langkah di atas bisa dilakukan oleh para pebisnis maupun wirausaha agar mempunyai sistem yang efektif dan efisien yang bermanfaat untuk perkembangan bisnisnya.


Jumat, 06 Oktober 2023

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN - TUJUAN MEMPELAJARI PSIKOLOGI DALAM DUNIA PENDIDIKAN


Tujuan Mempelajari Psikologi Pendidikan

 

1. Mengetahui Perkembangan Individu

Kita tahu bahwa salah satu keuntungan mengambil jurusan psikologi sangat disegani oleh banyak orang. Alasannya sederhana, ilmu psikologi ilmu yang mempelajari perilaku dan sikap orang lain.

Sehingga kamu pun bisa mengetahui karakter, sifat orang-orang. Itu sebabnya, orang lulusan psikologi sering dianggap orang hebat dan ditakuti. Orang takut akan dibaca atau dilihat kepribadiannya. 

Membicarakan mengetahui perkembangan, penting banget mengetahui perkembangan individu. Menguasai perkembangan dan ilmu psikologi perkembangan membantu kita untuk menyelesaikan permasalahan sendiri yang menimpa kita. kita tahu, sekarang banyak orang yang terjebak dalam masalahnya. Dimana mereka tidak bisa keluar dari masalah yang dihadapi, akibat krisis dan tidak tahu dirinya sendiri.


2. Memiliki Wawasan Luas Di Bidang ILmu Psikologi 

Tujuan mempelajari psikologi pendidikan tentu saja dapat dilihat dari segi pendidikan. Dari segi Pendidikan, cabang ilmu satu ini dapat digunakan untuk mentransportasikan ilmu pengetahuan ke regenerasi.

Bagi orang yang mempelajari ilmu psikologi pun mendapatkan pengetahuan lebih yang banyak membantu dalam menyelesaikan masalah diri sendiri ataupun masalah orang lain. 


3. Mengetahui Perubahan Perilaku Seseorang 

Tidak dapat dipungkiri jika mempelajari psikologi pendidikan sangat penting dipelajari oleh guru pendidikan dari banyak lini. Mulai lini PAUD hingga Perguruan Tinggi (PT). Kenapa? 

Karena tugas menjadi guru sebagai media menyalurkan ilmu pengetahuan. Tentu saja seorang guru tidak sekedar memberikan informasi begitu saja. Tetapi juga dituntut untuk mengetahui karakter dan perilaku peserta didiknya. 

Setidaknya tenaga pengajar psikologi pendidikan selain mengajarkan secara teoritis, juga dapat mempraktekan cabang ilmu satu ini. Salah satunya adalah mempelajari perubahan perilaku peserta didik yang dipengaruhi oleh berbagai sebab akibat. Ada yang diakibatkan oleh faktor keluarga, pertemanan dan masalah yang tidak dapat kita raba hanya dari “tampangnya” saja. 

Ternyata tidak sekedar mempelajari perubahan perilaku saja, tujuan mempelajari psikologi pendidikan juga dapat digunakan untuk mempelajari perbedaan antar pribadi. Seorang pendidik pasti menemukan banyak sekali karakter dari murid. Dimana mereka memiliki keunikannya sendiri-sendiri. 


4. Mengendalikan Perilaku Menyimpang 

Jika kita sudah mengetahui perubahan perilaku dan karakter peserta didik, sebenarnya masih ada tujuan mempelajari psikologi pendidikan yang lain, yaitu mengendalikan perilaku yang menyimpang. 

Setiap orang pasti memiliki dua sisi yang berbeda. Ada sisi baiknya dan ada sisi jahatnya orang-orang. Sisi baik seseorang tidak perlu ada yang dikhawatirkan, tetapi sisi buruk dari manusia inilah yang perlu diperhatikan. 

Sikap dan perilaku yang buruk selalu melakukan kontroling agar tidak semakin melakukan penyimpangan. Karena perilaku menyimpang akan banyak memberikan dampak negatif untuk dirinya sendiri dan untuk orang lain.

Bagi orang dewasa, mungkin saja bisa mengendalikan diri mereka sendiri, tetapi bagi anak-anak, justru orangtua dan lingkungan terdekatlah yang harus mengendalikan mereka. 


5. Bisa Melihat Realita

Tidak semua orang bisa membuka mata dan dengan sadar realitas kehidupan mereka. Hanya sedikit orang yang mengetahui bahwa hidup dan takdir yang mereka jalani itu luar biasa tersistematis. Orang yang memahami fitrah hidupnya, tentu saja memiliki kenyamanan dan kepuasan tersendiri terhadap peran yang dilakoni di dunia.  

Sebaliknya, bagi orang yang tidak menyadari dan memahami realita hidupnya, pastinya hidup orang tersebut seolah  ada sesuatu yang kurang dan tandus rasa. Sehingga orang tersebut mudah stress, berfikiran sumbu pendek dan masih banyak lagi dampaknya. Masa paling kritis bagi seseorang melihat realitas adalah masa remaja. 

Dimana di masa remaja seseorang akan menemukan banyak pengalaman baru. Mereka sudah merasakan permasalahan yang mereka temukan, sudah bisa merasakan kesulitan menghadapi dirinya, sudah bisa melakukan berfikir (termasuk berpikir sumbu pendek dan sumbu panjang). 


6. Mengetahui Pola Pikir 

Tujuan mempelajari psikologi pendidikan yang tidak kalah seru dan penting adalah mengetahui pola pikir orang lain. Tidak semua orang bisa mengetahui pola pikir loh, itu sebabnya mahasiswa psikologi yang betul-betul mempelajari ilmu ini sangat disegani dan ditakuti.  

Kemampuan mengetahui pola pikir tidak diperoleh dengan gendam atau lewat ilmu langit loh. Tetapi dengan mempelajari. Ada beberapa tips dan cara bagaimana pikiran dan pola pikir seseorang lewat berbagai kajian. Jangan anggap seperti membaca kajian pada google saja, tetapi dari banyak buku psikologi dan membaca pula pembahasan teori para psikologi yang tidak akan habis dibaca dalam sebulan. 


7. Merumuskan Desain Pembelajaran 

Secara akademik, tujuan mempelajari psikologi pendidikan dapat diterapkan untuk memudahkan membuat rumusan desain pendidikan. Sesuai namanya, psikologi pendidikan berfokus pada psikologis di bidang pendidikan. Tidak hanya membahas karakter dan perilaku peserta didik saja, tetapi juga fokus pada pemahaman karakteristik peserta didik.  

Dari hasil mengetahui karakter pendidikan inilah yang membantu tenaga pendidik untuk mengetahui karakter, gaya dan model pembelajaran yang pas dan tepat bagi mereka. Ketika model pembelajaran ini tepat, maka hasil atau goal dari proses belajar mengajar akan sesuai yang kita inginkan. 


8. Bimbingan dan Evaluasi

Dalam menjalankan dunia pendidikan, tentu saja tidak mudah. Selalu ada gesekan yang menuntut untuk terus melakukan evaluasi. Apalagi di dunia pendidikan dihadapkan pada banyak karakter dan sifat peserta didik. Gesekan di lembaga pendidikan pun tidak melulu masalah administratif saja, justru masalah paling banyak terletak pada karakter dan perilaku peserta didik.

Maka dari itu, setiap lembaga pendidikan wajib memiliki bimbingan untuk mengontrol, memberikan pencerahan bagi peserta didik yang melakukan keonaran di sekolah. Itu sebabnya tujuan mempelajari psikologi pendidikan ini sebenarnya sangat berperan besar. 

Dari beberapa tujuan mempelajari psikologi pendidikan di atas, dapat disimpulkan bahwa psikologi pendidikan salah satu cabang ilmu yang mempelajari tentang karakteristik pembelajaran, mempelajari guru dalam mengajar dan mempelajari siswa sebagai peserta didik. Ilmu psikologi pendidikan pun juga focus pada proses belajar mengajar dan solusi yang terjadi di dunia pendidikan yang disebabkan oleh banyak faktor. 

Secara singkatnya, tujuan psikologi pendidikan membantu siswa secara umum untuk patuh pada proses pembelajaran, dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan dan potensi peserta didik.

Tujuan mempelajari psikologi pendidikan untuk peserta didiknya itu sendiri membantu mereka dalam meningkatkan pengetahuan dan skill mereka dan membantu lebih sederhana memahami transformasi ilmu pengetahuan yang diberikan oleh guru-guru mereka.


Sumber : Muhamad Irham & Novan Ardy Wiyani. 2013. Psikologi Pendidikan: Teori dan Aplikasi dalam Proses Pembelajaran. Yogyakarya: Ar-Ruz Media.

 

Rabu, 04 Oktober 2023

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN - RUANG LINGKUP PSIKOLOGI PERKEMBANGAN


 


Psikologi Perkembangan


Psikologi perkembangan yang juga disebut psikologi terkait rentang-hidup adalah pendekatan ilmiah yang bertujuan untuk menjelaskan pertumbuhan, perubahan dan konsistensi sepanjang umur. Psikologi perkembangan melihat bagaimana pemikiran, perasaan, dan perilaku berubah sepanjang hidup seseorang. Sebagian besar teori dalam disiplin ini berfokus pada perkembangan selama masa kanak-kanak, karena ini adalah periode selama umur individu ketika perubahan paling banyak terjadi. Psikologi perkembangan mempelajari berbagai bidang teoritis, seperti proses biologis, sosial, emosi, dan arti kognitif. Psikologi perkembangan yakni suatu cabang dari psikologi yang membahas tentang gejala jiwa seseorang baik menyangkut perkembangan atau kemunduran perilaku seseorang sejak masa konsepsi hingga dewasa. 

Dalam usaha memahami psikologi perkembangan, kita harus mengetahui apa yang dimaksud dengan perkembangan, Perkembangan menunjuk pada suatu proses kearah yang lebih sempurna dan tidak begitu saja dapat diulang kembali. Perkembangan menunjuk kearah perubahan yang bersifat tetap dan tidak dapat diputar kembali. Psikologi perkembangan lebih mempersoalkan faktor-faktor yang umum yang mempengaruhi proses perkembangan yang terjadi didalam diri pribadi yang khas itu. Titik berat yang diberikan oleh para ahli psikologi perkembangan adalah pada relasi antara kepribadian dan perkembangan, hal itu disebabkan oleh pendapat bahwa keseluruhan kepribadian itulah yang berkembang, meskipun beberapa aspek lebih menonjol pada masa perkembangan tertentu, misalnya perkembangan fungsi indera dan fungsi motorik lebih menonjol pada tahun-tahun pertama. 

Oleh sebab itu, bisa dikatakan bahwa studi psikologi perkembangan pada dasarnya bertujuan untuk mendeskripsikan, menjelaskan, dan mengoptimalkan perkembangan seseorang, agar dapat memberikan beragam manfaat, salah satunya yaitu memahami pola pertumbuhan anak pada tiap fasenya.


A. Psikologi Perkembangan

Psikologi Perkembangan merupakan salah satu bidang kajian psikologi yang di dalamnya melibatkan banyak pihak untuk mempelajari dan juga mengkajinya. Di dalam psikologi perkembangan, kita dapat memahami berbagai perkembangan individu dan dapat mengetahui fase-fase di dalam dunia pendidikan.

 

Ilmu di dunia pendidikan yang dapat dipelajari di dalam ilmu psikologi tersebut bertujuan untuk menyusun kurikulum, materi, metode, sarana, dan berbagai alat yang sesuai dengan situasi dan kondisi peserta didik atau siswa yang terlibat di dalamnya.

 

Dengan adanya pedoman psikologi perkembangan, maka orang tua juga akan bisa memantau pertumbuhan dan perkembangan anak.

 

Harapannya, materi psikologi anak ini mampu memberi berbagai model pelayanan kepada anak dari segi psikologisnya hingga usia si anak beranjak dewasa. Selain itu, anak tersebut juga diharapkan mampu menjalani berbagai tugas mengenai perkembangan dengan baik, salah satunya perkembangan psikologis berdasarkan berbagai tahapannya.

 

Anak juga diharapkan mampu beradaptasi dengan lingkungan dan pola yang baik sehingga tujuan perkembangan tersebut dapat dijadikan acuan dan tumpuan mengenai gagasan-gagasannya dapat diolah dan diterapkan dengan sebaik mungkin.

 

B. Pengertian Psikologi dan Perkembangan Manusia

Psikologi perkembangan berasal dari dua pengertian yakni psikologi dan juga perkembangan manusia. Sebelum membahas mengenai pengertian keduanya, kita harus mengetahui dulu apa pengertian psikologi dan apa pengertian perkembangan manusia yang kemudian akan membawa kita menyimpulkan pengertiannya.

 

C. Pengertian Psikologi

Psikologi berasal dari kata ‘psyche’ yang artinya ‘jiwa’ dan ‘logos’ yang artinya ‘ilmu’. Psikologi kemudian diartikan sebagai ilmu yang menyelidiki dan membahas mengenai proses jiwa dan mental serta perbuatan atau tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan interaksi lingkungan dan kehidupannya. 

Psikologi merupakan salah satu bidang ilmu pengetahuan dan ilmu terapan yang mempelajari mengenai perilaku, fungsi mental, dan proses mental manusia melalui berbagai prosedur ilmiah. Orang yang melakukan praktik di dunia psikologi disebut psikolog. Para psikolog ini bertugas memperbaiki kualitas hidup seseorang melalui intervensi tertentu.

Intervensi tersebut baik pada fungsi mental, perilaku, dan lain-lain yang didasari atas terjadinya proses fisiologis, neurologis, dan psikososial. Selain itu, psikologi juga dapat dipahami sebagai ilmu yang membahas tentang tingkah laku manusia melalui proses berpikir, emosi, pengambilan keputusan, dan lain sebagainya.

Para pakar atau ahli yakin bahwa setiap tingkah laku manusia dilakukan atas berbagai sebab. Tingkah laku bukan hanya disebabkan oleh satu macam penyebab saja, tetapi dari bermacam-macam penyebab yang berkaitan satu sama lain.


D. Pengertian Perkembangan Manusia

Selanjutnya, psikologi perkembangan juga berasal dari pengertian perkembangan manusia. Apa sebenarnya perkembangan manusia itu? Perkembangan manusia dipahami sebagai suatu proses tertentu yang menunjukkan mengenai proses yang menuju ke kehidupan mendatang atau masa depan dan tidak bisa diulang lagi. 

Di dalam perkembangan manusia ini, terjadi berbagai perubahan yang sedikit banyak bersifat tetap dan memang tidak bisa diulang lagi. Biasanya di dalam perkembangan manusia ini menunjukkan pada adanya berbagai perubahan di dalam suatu arah yang bersifat tetap, maju, dan lebih baik.

Perkembangan manusia juga dapat dipahami sebagai suatu studi ilmiah yang mempelajari mengenai berbagai pola perubahan dan stabilitas di sepanjang rentang kehidupan manusia dan memiliki tujuan tertentu.

Tujuan perkembangan manusia pada psikologi perkembangan tersebut menunjukkan bahwa manusia akan mengalami perubahan dalam berbagai hal.

Misalnya perubahan dalam hal fisik yakni tinggi badan dan berat badan, ilmu, kematangan berpikir, dan lain sebagainya. Meski demikian, ada pula hal-hal yang tidak berubah atau cenderung menetap di dalam hidup manusia, misalnya sifat temperamen dan kepribadian. Selain itu, perkembangan manusia ini juga sifatnya berkesinambungan dan terorganisir.


E. Pengertian Psikologi Perkembangan

Seperti yang sudah dipaparkan sebelumnya, psikologi perkembangan merupakan cabang ilmu psikologi yang secara umum akan mempelajari mengenai mengapa dan bagaimana seorang manusia mengalami berbagai perubahan seiring berjalannya waktu. Ilmu yang mempelajari cabang ilmu ini awalnya berfokus pada perkembangan bayi dan anak-anak.

Namun seiring berjalannya waktu, ilmu ini akan makin meluas kepada ranah remaja, perkembangan dewasa, proses penuaan, dan akhirnya mencakup seluruh masa hidup manusia. Sementara itu, psikologi perkembangan juga diartikan sebagai ilmu psikologi yang mempelajari perkembangan dan perubahan aspek kejiwaan sejak manusia lahir hingga meninggal dunia. 

Psikologi perkembangan mempelajari berbagai perubahan yang dibagi ke dalam tiga dimensi besar meliputi :

  • Perkembangan fisik
  • Perkembangan kognitif
  • Perkembangan sosio-emosional 

Ketiga dimensi tersebut mencakup adanya berbagai subjek pembahasan yang luas, misalnya kemampuan motorik, fungsi eksekutif, pengertian moral, penguasaan bahasa, perubahan sosial, perubahan kepribadian, perkembangan emosional, konsep diri, dan pembentukan identitas.

Di dalam tiga dimensi besar tersebut, psikologi perkembangan mempelajari bagaimana alam dan pola pengasuhan memiliki pengaruh perkembangan seseorang dan bagaimana proses perkembangan tersebut ada di dalam konteks seiring berjalannya waktu. Untuk mempelajari adanya hubungan sifat-sifat dan perilaku manusia ini, dilakukan berbagai penelitian.

Penelitian tersebut meneliti mengenai hubungan sifat-sifat dan perilaku manusia yang berhubungan dengan faktor-faktor lingkungan, termasuk di dalamnya konteks sosial dan lingkungan buatan yang dibuat dengan mempertimbangkan masa depan manusia.

Psikologi perkembangan lebih mempersoalkan faktor-faktor yang umum dan memengaruhi proses perkembangan yang terjadi di dalam diri yang khas.

 

Titik berat pada psikologi dibidang perkembangan yang diberikan oleh para ahli adalah hubungan antara kepribadian dan perkembangan yang kemudian disebabkan karena adanya perkembangan kepribadian, meskipun ada berbagai aspek yang menonjol pada masa perkembangan tertentu.

 

Umumnya, psikologi perkembangan paling utama tertuju pada perkembangan manusianya sebagai person dan masyarakat yang merupakan tempat berkembangnya person tersebut. Psikologi yang mempelajari perkembangan kemudian dibahas lebih menarik pada struktur yang berbeda yang tampak di dalam person yang berkembang tersebut.

 

Dengan adanya pola perkembangan seperti yang sudah dijelaskan di atas, orang dapat berbicara mengenai masa depan kehidupannya yang jelas dan kemudian dibedakan antara masa kanak-kanak, dewasa, dan masa tua. Di dalam berbagai masa atau tahapan kehidupan, juga memiliki batasan yang berbeda-beda.

 

Meski adanya batasan yang berbeda, ada ciri-ciri yang khas untuk membedakan masa demi masa yang berhubungan dengan sifat manusia yang khas seiring dengan jalan perkembangannya dan juga bagaimana psikologi perkembangan tersebut dapat dipandang sebagai psikologi jalan hidup atau masa depan seseorang.


F. Pengertian Teori Psikologi 

    Perkembangan Menurut Para Ahli

Setelah mengetahui pengertian secara umum bahwa psikologi perkembangan ini merupakan ilmu yang mempelajari mengenai perkembangan dan perubahan aspek kejiwaan manusia, kini akan dipelajari mengenai pengertian psikologi perkembangan menurut para ahli.

 

1.Prof. Dr. F.J. Monks, Prof. Dr. A.M.P. Knoers, dan Prof. Dr. Siti Rahayu Haditoro

Menurut Prof. Dr. F.J. Monks, Prof. Dr. A.M.P. Knoers, dan Prof. Dr. Siti Rahayu Haditoro, “Psikologi perkembangan adalah suatu ilmu yang mempersoalkan faktor-faktor yang umum yang memengaruhi proses perkembangan yang terjadi dalam diri pribadi seseorang dengan menitikberatkan pada relasi antara kepribadian dan perkembangan”.

 

2. Dra. Kartini Kartono

Dra. Kartini Kartono mengungkapkan bahwa psikologi anak merupakan psikologi perkembangan adalah suatu ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia yang dimulai dengan periode masa bayi, anak pemain, anak sekolah, masa remaja, sampai periode adolesens menjelang dewasa.

 

3. Encyclopedia International

Menurut Encyclopedia Internasional, psikologi yang mempelajari tentang perkembangan merupakan suatu cabang dari psikologi yang mengetengahkan pembahasan tentang perilaku anak yang secara historis, titik berat pembahasannya ada pada penganalisisan elemen-elemen perilaku anak yang dimungkinkan akan menjadi syarat terbentuknya perilaku dewasa yang kompleks.

 

4. Carter V. Good

Menurut Carter V. Good di dalam Dictionary of Education mengemukakan, “Psikologi perkembangan adalah cabang dari psikologi yang membahas tentang arah atau tahapan kemajuan dari perilaku dengan mempertimbangkan phylogenetic dan ontogenetic, termasuk semua fase pertumbuhan dan penurunan.

Hal ini berarti adanya pembatasan yang lebih luas dari pengertian ilmu jiwa keturunan, walaupun bentuk dan polanya ada persamaannya serta dapat dipertukarkan.

 

5. Elizabeth R. Hurlock 

Elizabeth R. Hurlock mengemukakan mengenai pengertiannya sebagai bagian dari psikologi yang mempelajari perkembangan manusia sejak manusia diciptakan atau konsepsi sampai meninggal dunia.

 

6. F. J. Monk

F. J. Monk mengungkapkan bahwa objek psikologi perkembangan adalah perkembangan manusia.

 

7. Ahmadi

Pengertian psikologi perkembangan menurut Ahmadi merupakan suatu cabang dari psikologi yang membahas tentang gejala jiwa seseorang, baik menyangkut perkembangan atau kemunduran perilaku seseorang sejak masa konsepsi hingga dewasa.

 

8. David G. Myers

David G. Myers mengungkapkan “a branch of psychology that studies physical, cognitive, and social change throughout the life span”.

 

9. Linda L Daidoff

Menurut Linda L Daidoff, cabang psikologi yang mempelajari mengenai perubahan dan perkembangan struktur jasmani, perilaku, dan fungsi mental manusia yang dimulai sejak terbentuknya makhluk hidup tersebut melalui pembuahan hingga menjelang mati.

 

10. M. Lenner

M. Lenner mengungkapkan bahwa psikologi perkembangan sebagai pengetahuan yang mempelajari persamaan dan perbedaan fungsi-fungsi psikologis sepanjang hidup (mempelajari bagaimana proses berpikir pada anak-anak, memiliki persamaan dan perbedaan, dan bagaimana kepribadian seseorang berubah dan berkembang dari anak-anak, remaja, sampai dewasa).

 

G. Ruang Lingkup Psikologi Perkembangan

Mengingat psikolog dalam perkembangan seperti yang sudah dijelaskan tadi dipahami sebagai adanya perubahan sikap dan perilaku juga berbagai hal yang bersifat maju ke masa depan, maka psikologi perkembangan tentu memiliki ruang lingkup tersendiri. 

Ruang lingkup di dalam psikologi tersebut berangkat dari berbagai perkembangan dan pembahasan studi dan ilmu, meliputi :

  • cabang ilmu psikologi,
  • objek pembahasannya adalah perilaku dan gejala jiwa seseorang,
  • tahapannya dimulai dari masa konsepsi hingga masa dewasa.

Mengenai perilaku manusia dan gejala jiwa manusia ini akan dibahas dalam ruang lingkup lain yakni mengenai ilmu-ilmu psikologis yang sifatnya lebih khusus dan penemuan tersebut didasarkan dari hasil-hasil penemuan empiris, meliputi :

  • psikologi faal
  • psikologi abnormal
  • psikologi belajar
  • psikologi industri
  • psikologi remaja
  • psikologi pendidikan
  • psikologi klinis
  • psikologi sosial
  • psikologi lingkungan, dan lain-lain.

Tentu saja, ruang lingkup tersebut memiliki banyak manfaat dan kegunaan, terutama bagi orang yang memang belajar mengenai ilmu psikologi perkembangan secara mendalam dan mendetail sehingga dapat meramalkan perilaku sendiri maupun perilaku orang lain. Misalnya bermanfaat sebagai komunikasi dengan orang lain dan lain sebagainya. 

Selain itu, ruang lingkup psikologi perkembangan ini juga dibedakan berdasarkan fase-fase usia manusia, meliputi: (1) masa anak, (2) masa puber atau pemuda, (3) masa dewasa, dan (4) masa orang tua.

1. Psikologi anak

Masa bayi (usia 2 minggu – 2 tahun). Di masa atau periode ini merupakan periode kritis yang dalam perkembangan kepribadian mereka merupakan periode di mana dasar-dasar untuk kepribadian dewasa di masa ini sudah harus mulai ditanamkan.

Masa kanak-kanak (2 – 6 tahun). Masa ini merupakan masa anak-anak yang mulai mempelajari dasar-dasar perilaku sosial sebagai persiapan bagi kehidupan sosial yang lebih tinggi yang diperlukan sebagai proses adaptasi pada waktu masuk sekolah dasar (SD).

Masa anak sekolah (6 – 12 tahun). Masa ini juga disebut sebagai masa intelektual karena anak akan fokus pada kegiatan mendapatkan pendidikan dan perkembangan intelektual yang membekali anak dengan kesiapan untuk menjalankan tuntutan dari orang sekitarnya.

2. Psikologi puber atau psikologi pemuda

Psikologi ini mulai terjadi di usia awal remaja yakni sekitar usia 11 atau 12 tahun hingga 16 tahun. Di dalam masa ini, ada berbagai tanda yang dimiliki oleh individu laki-laki atau perempuan yang berhubungan dengan perubahan bentuk, porsi, ciri seks primer, dan ciri seks sekunder.

Di masa ini, biasanya juga sudah mulai muncul berbagai masalah yang bisa diselesaikan melalui psikologi perkembangan, meliputi :

  • Kecanggungan dalam bergaul,
  • ketidakstabilan emosi,
  • Timbulnya perasaan sedih karena sudah mulai muncul perombakan pandangan hidup,
  • Adanya sikap menentang orang tua,
  • Mengalami kegelisahan,
  • Senang bereksperimen dan bereksplorasi,
  • Mulai banyak fantasi, dan lain sebagainya.

3. Psikologi dewasa

Periode ini dibagi menjadi 3 tahapan, yaitu:

Masa dewasa awal (21 – 40 tahun). Masa ini merupakan masa kemantapan dan produktifnya manusia yang dipenuhi dengan adanya kegelisahan, masalah, ketegangan sosial, periode komitmen, dan lain sebagainya.

Masa dewasa pertengahan (40 – 60 tahun). Masa transisi di mana manusia sudah mengabaikan ciri jasmani dan perilaku masa dewasanya. Biasanya, di usia ini manusia sudah mulai memiliki ketertarikan terhadap agama yang jauh lebih tinggi dari sebelumnya.

4. Psikologi orang tua (60 tahun – meninggal dunia)

Masa ini merupakan periode penutup dalam psikologi perkembangan atau bahkan penutup dalam rentang hidup seseorang. Yakni di mana seseorang sudah beranjak jauh dari periode terdahulu dan biasanya memiliki perubahan yang bersifat fisik dan psikologis yang semakin menurun.

Banyak juga yang menyikapi masa ini sebagai periode yang mana manusia akan memiliki ketakutan, berpikir negatif, sedih, lemah secara fisik, dan lain sebagainya.


H. Manfaat Mempelajari Psikologi Perkembangan

Adanya ilmu yang mempelajari mengenai psikologi perkembangan ini tentu memiliki manfaat. Selain bermanfaat untuk memahami dan meramalkan perilaku sendiri maupun orang lain, ada berbagai manfaat lain antara lain :

untuk memahami fase atau garis besar, pola umum perkembangan, dan pertumbuhan manusia mulai dari anak hingga dewasa pada tiap-tiap fasenya,

mempelajari mengenai psikologi perkembangan untuk mengarahkan seseorang berbuat lebih baik dan berperilaku selaras sesuai dengan perkembangan hidup manusia,

mengetahui tingkah laku individu sesuai atau tidak dengan tingkat usia atau perkembangannya,

dapat memilih atau memberikan materi sesuai dengan metode yang dibutuhkan seseorang.


I. Tujuan Mempelajari Psikologi Pendidikan 

1.Mengetahui Perkembangan Individu

Kita tahu bahwa salah satu keuntungan mengambil jurusan psikologi sangat disegani oleh banyak orang. Alasannya sederhana, ilmu psikologi ilmu yang mempelajari perilaku dan sikap orang lain.

Sehingga kamu pun bisa mengetahui karakter, sifat orang-orang. Itu sebabnya, orang lulusan psikologi sering dianggap orang hebat dan ditakuti. Orang takut akan dibaca atau dilihat kepribadiannya.  

Membicarakan mengetahui perkembangan, penting banget mengetahui perkembangan individu. Menguasai perkembangan dan ilmu psikologi perkembangan membantu kita untuk menyelesaikan permasalahan sendiri yang menimpa kita. kita tahu, sekarang banyak orang yang terjebak dalam masalahnya. Dimana mereka tidak bisa keluar dari masalah yang dihadapi, akibat krisis dan tidak tahu dirinya sendiri.

2. Memiliki Wawasan Luas Di Bidang ILmu Psikologi 

Tujuan mempelajari psikologi pendidikan tentu saja dapat dilihat dari segi pendidikan. Dari segi Pendidikan, cabang ilmu satu ini dapat digunakan untuk mentransportasikan ilmu pengetahuan ke regenerasi. 

Bagi orang yang mempelajari ilmu psikologi pun mendapatkan pengetahuan lebih yang banyak membantu dalam menyelesaikan masalah diri sendiri ataupun masalah orang lain. 

3. Mengetahui Perubahan Perilaku Seseorang 

Tidak dapat dipungkiri jika mempelajari psikologi pendidikan sangat penting dipelajari oleh guru pendidikan dari banyak lini. Mulai lini PAUD hingga Perguruan Tinggi (PT). Kenapa?

Karena tugas menjadi guru sebagai media menyalurkan ilmu pengetahuan. Tentu saja seorang guru tidak sekedar memberikan informasi begitu saja. Tetapi juga dituntut untuk mengetahui karakter dan perilaku peserta didiknya. 

Setidaknya tenaga pengajar psikologi pendidikan selain mengajarkan secara teoritis, juga dapat mempraktekan cabang ilmu satu ini. Salah satunya adalah mempelajari perubahan perilaku peserta didik yang dipengaruhi oleh berbagai sebab akibat. Ada yang diakibatkan oleh faktor keluarga, pertemanan dan masalah yang tidak dapat kita raba hanya dari “tampangnya” saja. 

Ternyata tidak sekedar mempelajari perubahan perilaku saja, tujuan mempelajari psikologi pendidikan juga dapat digunakan untuk mempelajari perbedaan antar pribadi. Seorang pendidik pasti menemukan banyak sekali karakter dari murid. Dimana mereka memiliki keunikannya sendiri-sendiri. 

4. Mengendalikan Perilaku Menyimpang 

Jika kita sudah mengetahui perubahan perilaku dan karakter peserta didik, sebenarnya masih ada tujuan mempelajari psikologi pendidikan yang lain, yaitu mengendalikan perilaku yang menyimpang.

Setiap orang pasti memiliki dua sisi yang berbeda. Ada sisi baiknya dan ada sisi jahatnya orang-orang. Sisi baik seseorang tidak perlu ada yang dikhawatirkan, tetapi sisi buruk dari manusia inilah yang perlu diperhatikan. 

Sikap dan perilaku yang buruk selalu melakukan kontroling agar tidak semakin melakukan penyimpangan. Karena perilaku menyimpang akan banyak memberikan dampak negatif untuk dirinya sendiri dan untuk orang lain.

Bagi orang dewasa, mungkin saja bisa mengendalikan diri mereka sendiri, tetapi bagi anak-anak, justru orangtua dan lingkungan terdekatlah yang harus mengendalikan mereka. 

5. Bisa Melihat Realita

Tidak semua orang bisa membuka mata dan dengan sadar realitas kehidupan mereka. Hanya sedikit orang yang mengetahui bahwa hidup dan takdir yang mereka jalani itu luar biasa tersistematis. Orang yang memahami fitrah hidupnya, tentu saja memiliki kenyamanan dan kepuasan tersendiri terhadap peran yang dilakoni di dunia. 

Sebaliknya, bagi orang yang tidak menyadari dan memahami realita hidupnya, pastinya hidup orang tersebut seolah  ada sesuatu yang kurang dan tandus rasa. Sehingga orang tersebut mudah stress, berfikiran sumbu pendek dan masih banyak lagi dampaknya. Masa paling kritis bagi seseorang melihat realitas adalah masa remaja. 

Dimana di masa remaja seseorang akan menemukan banyak pengalaman baru. Mereka sudah merasakan permasalahan yang mereka temukan, sudah bisa merasakan kesulitan menghadapi dirinya, sudah bisa melakukan berfikir (termasuk berpikir sumbu pendek dan sumbu panjang). 

6. Mengetahui Pola Pikir 

Tujuan mempelajari psikologi pendidikan yang tidak kalah seru dan penting adalah mengetahui pola pikir orang lain. Tidak semua orang bisa mengetahui pola pikir loh, itu sebabnya mahasiswa psikologi yang betul-betul mempelajari ilmu ini sangat disegani dan ditakuti. 

Kemampuan mengetahui pola pikir tidak diperoleh dengan gendam atau lewat ilmu langit loh. Tetapi dengan mempelajari. Ada beberapa tips dan cara bagaimana pikiran dan pola pikir seseorang lewat berbagai kajian. Jangan anggap seperti membaca kajian pada google saja, tetapi dari banyak buku psikologi dan membaca pula pembahasan teori para psikologi yang tidak akan habis dibaca dalam sebulan. 

7. Merumuskan Desain Pembelajaran 

Secara akademik, tujuan mempelajari psikologi pendidikan dapat diterapkan untuk memudahkan membuat rumusan desain pendidikan. Sesuai namanya, psikologi pendidikan berfokus pada psikologis di bidang pendidikan. Tidak hanya membahas karakter dan perilaku peserta didik saja, tetapi juga fokus pada pemahaman karakteristik peserta didik. 

Dari hasil mengetahui karakter pendidikan inilah yang membantu tenaga pendidik untuk mengetahui karakter, gaya dan model pembelajaran yang pas dan tepat bagi mereka. Ketika model pembelajaran ini tepat, maka hasil atau goal dari proses belajar mengajar akan sesuai yang kita inginkan. 

8. Bimbingan dan Evaluasi

Dalam menjalankan dunia pendidikan, tentu saja tidak mudah. Selalu ada gesekan yang menuntut untuk terus melakukan evaluasi. Apalagi di dunia pendidikan dihadapkan pada banyak karakter dan sifat peserta didik. Gesekan di lembaga pendidikan pun tidak melulu masalah administratif saja, justru masalah paling banyak terletak pada karakter dan perilaku peserta didik.

Maka dari itu, setiap lembaga pendidikan wajib memiliki bimbingan untuk mengontrol, memberikan pencerahan bagi peserta didik yang melakukan keonaran di sekolah. Itu sebabnya tujuan mempelajari psikologi pendidikan ini sebenarnya sangat berperan besar.

Dari beberapa tujuan mempelajari psikologi pendidikan di atas, dapat disimpulkan bahwa psikologi pendidikan salah satu cabang ilmu yang mempelajari tentang karakteristik pembelajaran, mempelajari guru dalam mengajar dan mempelajari siswa sebagai peserta didik. Ilmu psikologi pendidikan pun juga focus pada proses belajar mengajar dan solusi yang terjadi di dunia pendidikan yang disebabkan oleh banyak faktor. 

Secara singkatnya, tujuan psikologi pendidikan membantu siswa secara umum untuk patuh pada proses pembelajaran, dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan dan potensi peserta didik.

Tujuan mempelajari psikologi pendidikan untuk peserta didiknya itu sendiri membantu mereka dalam meningkatkan pengetahuan dan skill mereka dan membantu lebih sederhana memahami transformasi ilmu pengetahuan yang diberikan oleh guru-guru mereka.

 

Sumber : Muhamad Irham & Novan Ardy Wiyani. 2013. Psikologi Pendidikan: Teori dan Aplikasi dalam Proses Pembelajaran. Yogyakarya: Ar-Ruz Media.

 

 

KEPEMIMPINAN & PENGAMBILAN KEPUTUSAN

KEPEMIMPINAN & PENGAMBILAN KEPUTUSAN Oleh : Eko Yulianto, ST, MM, MSD (NIDN 0325077407) A. Pendahuluan Pengelolaan suatu bisnis, baik it...