Kamis, 28 September 2023

MANAJEMEN PEMASARAN - KONSEP DASAR PEMASARAN DALAM ERA BARU



KONSEP PEMASARAN

Konsep pemasaran mengacu pada peningkatan kemampuan suatu perusahaan agar bisa bersaing dan memperoleh keuntungan maksimal. Agar perusahaan dapat sukses mencapai hal tersebut, maka perusahaan perlu memperhatikan konsep-konsep pemasaran yang ada di dalamnya.

Di tengah persaingan bisnis yang ketat, dimana orang-orang mulai menjalankan bisnis barunya baik secara offline ataupun online, maka setiap pemilik bisnis harus mempunyai strategi agar produk atau layanan mereka dapat lebih diterima daripada pesaingnya. Meskipun saat ini, sudah semakin banyak perusahaan yang menjalankan strategi pemasaran digital, namun mereka tetap perlu memperhatikan bagaimana konsep pemasaran yang perlu diproses agar usaha pemasaran yang dijalankan dapat memberikan hasil yang memuaskan.

Agar dapat bertahan dan memenangkan persaingan, setiap pemilik bisnis tentu perlu memutar otak agar jasa atau produk yang ditawarkan dapat diterima oleh masyarakat luas. Demi mencapai tujuan tersebut, memiliki konsep pemasaran yang baik adalah salah satu cara yang bisa dilakukan. Saat pemilik atau pelaku bisnis memahami apa yang dimaksud dengan konsep pemasaran, pebisnis tersebut akan mampu membuat strategi bisnis yang sesuai. Tidak hanya bertahan di tengah persaingan yang semakin ketat, konsep pemasaran yang baik juga mampu membuat pemilik bisnis mendapatkan keuntungan yang maksimal.


Pengertian Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran adalah konsep yang digunakan untuk memaksimalkan keuntungan dengan cara memenuhi kebutuhan konsumen, meningkatkan penjualan, dan mengalahkan kompetitor. Konsep pemasaran berfokus pada pemahaman terhadap kebutuhan konsumen untuk menciptakan hubungan yang menguntungkan dengan perusahaan. Biasanya, konsep pemasaran disebut juga dengan konsep marketing. Konsep pemasaran memanfaatkan data pemasaran untuk memetakan kebutuhan dan keinginan konsumen agar strategi pemasaran berjalan dengan lebih efektif, seperti materi promosi untuk konsumen yang ingin membeli produk dengan harga rendah dan materi promosi untuk konsumen yang ingin membeli produk dengan harga tinggi.

Dalam konsep pemasaran, terdapat tiga hal yang perlu dipahami, yaitu:

1. Kebutuhan (Needs)

Suatu barang yang diperlukan untuk menjamin keberlangsungan hidup, seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Konsep pemasaran yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan adalah konsep pemasaran sosial.

2. Keinginan (Wants)

Suatu barang atau jasa yang diinginkan seseorang. Konsep pemasaran yang sesuai untuk memenuhi keinginan adalah konsep penjualan.

3. Tuntutan (Demands)

Saat kebutuhan dan keinginan didukung oleh kemampuan, secara tidak langsung akan muncul tuntutan. Konsep pemasaran yang dapat memenuhi tuntutan konsumen adalah konsep produk.



Pengertian Konsep Pemasaran Menurut Para Ahli

Beberapa pengertian konsep pemasaran menurut para ahli adalah sebagai berikut:

1. Philip Kotler,

Pemasaran adalah aktivitas sosial dan usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu, seperti membuat produk serta menukarkannya. Dalam hal ini, konteks menukarkan didefinisikan sebagai usaha menukar nilai produk dengan nominal uang yang lebih besar. Secara tidak langsung, Kotler mengemukakan bahwa tujuan utama pemasaran adalah pembelian produk oleh calon konsumen.

2. Jay Abraham

Pemasaran adalah media untuk mencapai kesuksesan dengan memberi pelayanan terbaik kepada konsumen.

3. William J. Stanton

Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis yang mencakup perencanaan dan penentuan harga produk, serta promosi dan distribusinya.

4. Basu dan Hani

Pemasaran adalah aktivitas perencanaan dalam pengelolaan barang, promosi, dan distribusinya dengan tujuan untuk memperoleh laba.

5. John Westwood

Pemasaran adalah usaha untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang sejalan dengan pemberian keuntungan atau laba kepada perusahaan.

6. Hair dan Mc. Daniel

Pemasaran adalah perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, termasuk penetapan harga promosi, distribusi, gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan serta memuaskan kebutuhan konsumen demi tercapainya cita-cita organisasi.

7. Tung Desem Waringin

Pemasaran adalah media untuk mengomunikasikan sebuah nilai tambah yang lebih tinggi.

8. Laksana

Pemasaran adalah bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan kegiatan transaksi produk barang atau jasa. Dengan demikian, pengertian pasar tidak lagi merujuk kepada suatu tempat tapi lebih kepada aktivitas atau kegiatan pertemuan penjual dan pembeli dalam menawarkan suatu produk kepada konsumen.

8. Kotler dan Keller

Marketing is about identifying and meeting human and social needs. One of the shortest good definitions of marketing is meeting needs profitably.

9. Tjiptono dan Diana

Pemasaran adalah proses menciptakan, mendistribusikan, mempromosikan, dan menetapkan harga barang, jasa dan gagasan untuk memfasilitasi relasi pertukaran yang memuaskan dengan para konsumen dan untuk membangun dan mempertahankan relasi yang positif dengan para pemangku kepentingan dalam lingkungan yang dinamis.

10. Limakrisna dan Purba

Pemasaran adalah salah satu kegiatan dalam perekonomian yang membantu dalam menciptakan nilai ekonomi untuk menentukan harga barang dan jasa. Faktor penting dalam menciptakan nilai tersebut adalah produksi, pemasaran, dan konsumsi. Pemasaran menjadi penghubung antara kegiatan produksi dan konsumsi.

11. Manap

Pemasaran adalah suatu proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, penentuan proses produk, promosi dan tempat atau distribusi, sekaligus merupakan proses sosial dan manajerial untuk mencapai tujuan.

12. Sunyoto

Pemasaran adalah kegiatan manusia yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan langganan melalui proses pertukaran dan pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan memberikan keuntungan.



Tujuan Konsep Pemasaran

Tujuan dari konsep pemasaran adalah untuk membangun hubungan yang menguntungkan antara penjual dengan pembeli yang menjadi targetnya.

 

5 Konsep Pemasaran dalam Bisnis beserta Contohnya

Konsep pemasaran dalam bisnis umumnya dibedakan menjadi lima jenis sesuai dengan tahapan dalam perusahaan sebagai berikut:

1. Konsep Produksi

Konsep produksi berfokus pada efisiensi proses produksi yang memenuhi ekspektasi konsumen. Sudah menjadi rahasia umum bahwa konsumen ingin mendapatkan produk berkualitas tinggi dengan harga terjangkau. Dengan demikian, konsep ini menjadi usaha perusahaan dalam mengoptimalkan proses produksi yang akan dilakukan, sehingga dapat mengefisiensi waktu. Dalam konsep produksi, perusahaan wajib memastikan stok produk terjamin, sehingga tidak terjadi kelangkaan dan angka penjualan akan semakin meningkat.

Kelebihan:

  • Produksi massal dapat menekan harga produk dan menguntungkan konsumen.
  • Ketersedian produk membuat produk mudah dijangkau dengan harga yang lebih murah.
  • Ketersediaan produk membuat hubungan dengan pemasok menjadi lebih erat.

Kekurangan:

  • Konsep produksi lebih fokus pada efisiensi proses produksi dan sering kali mengorbankan kualitas produk.
  • Kebutuhan konsumen menjadi kepentingan sekunder, sebab dalam konsep produksi produsen tidak menargetkan segmen tertentu.
  • Cenderung tidak relevan dengan kondisi pasar saat ini karena produk diproduksi secara massal.

Contoh penerapan konsep produksi biasanya terlihat pada perusahaan yang berasal atau berada di Tiongkok. Tidak sedikit perusahaan tersebut memproduksi barang untuk kebutuhan dan permintaan mayoritas konsumen di pasar, seperti peralatan rumah tangga dan peralatan elektronik dengan harga yang lebih murah.

2. Konsep Produk

Konsep produk didasari pada keinginan konsumen untuk memiliki produk berkualitas yang dapat berfungsi dengan baik. Oleh sebab itu, sebagian besar konsumen akan mencari alternatif produk inovatif yang tersedia di pasar. Dengan demikian, perusahaan perlu melakukan strategi pemasaran yang berfokus pada peningkatan dan inovasi produk secara terus-menerus.

Kelebihan:

  • Kualitas produk menjadi prioritas yang bisa mendatangkan menguntungkan.
  • Konsep produk berfokus pada usaha memenuhi kebutuhan konsumen dan membangun rasa ingin tahu konsumen.
  • Konsep produk dapat menciptakan profit margin yang tinggi dengan menawarkan produk dengan harga relatif lebih mahal dengan kualitas sebanding.

Kekurangan:

  • Tidak dapat menjangkau konsumen yang memilih produk dengan standar harga yang lebih rendah.
  • Tidak memperhatikan kepentingan konsumen, dengan demikian fitur produk tidak relevan dan tidak praktis.

Contoh perusahaan yang menerapkan konsep produk adalah Apple, sebab sebagian besar produk yang dihasilkan Apple mengedepankan kualitas produk. Oleh sebab itu, tidak heran jika produk Apple mampu menjadi favorit di antara produk elektronik dari perusahaan lainnya, walau harga yang ditawarkan lebih tinggi.

3. Konsep Penjualan

Konsep penjualan atau selling adalah usaha perusahaan dalam mengembangkan suatu produk tanpa mempertimbangkan kebutuhan konsumen. Konsep ini memiliki prinsip jika konsumen akan membeli produk mereka jika penjualan dilakukan secara agresif. Pada praktiknya, perusahaan akan fokus untuk menjual produk dan tidak menghabiskan waktu untuk membangun hubungan dengan konsumen. Oleh sebab itu, konsep ini tidak memberikan keuntungan dalam jangka waktu yang panjang.

Kelebihan:

  • Perusahaan hanya fokus pada kegiatan pemasaran dan penjualan.
  • Perusahaan tidak perlu merasa khawatir dengan stok produk yang tidak terjual.
  • Meningkatkan volume penjualan di tengah persaingan yang semakin ketat.

Kekurangan:

  • Mengabaikan kebutuhan konsumen, sebab hanya fokus pada penjualan produk.
  • Mengabaikan feedback konsumen, sehingga mendapat banyak komentar negatif. 

Contoh perusahaan yang menerapkan konsep penjualan adalah Shopee saat tanggal cantik, seperti 12.12. Saat itu, perusahaan akan memasang iklan besar-besaran untuk menarik perhatian konsumen.

4. Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran menempatkan konsumen sebagai fokus utama dengan cara memahami kebutuhan konsumen dengan menjalankan riset, mulai dari konsepsi produk hingga penjualan. Selanjutnya, perusahaan juga akan melakukan penelitian lebih lanjut melalui feedback yang diberikan konsumen. Dengan menerapkan konsep pemasaran, perusahaan percaya bahwa value yang didapatkan akan menjadi lebih baik jika berhasil memenuhi kebutuhan konsumen.

Kelebihan:

  • Memahami konsumen lebih dalam dengan melakukan riset pasar.
  • Mempromosikan produk ke konsumen dengan pendekatan yang spesifik.

Kekurangan:

  • Membutuhkan biaya pemasaran yang lebih besar.
  • Memakan lebih banyak waktu dan usaha untuk membuat sebuah kampanye.

Contoh perusahaan yang menerapkan konsep pemasaran adalah Coca-Cola. Perusahaan ini menggunakan strategi pemasaran dengan menayangkan iklan di berbagai media dan menjadi sponsor berbagai acara agar dapat menjangkau target pasar yang lebih luas.

5. Konsep Pemasaran Sosial

Tidak hanya berusaha untuk memenuhi kebutuhan konsumen, konsep pemasaran sosial juga berfokus pada kesejahteraan masyarakat. Saat menerapkan konsep ini, perusahaan perlu memperhatikan tiga hal sebelum menetapkan kebijakan pemasaran, yaitu keuntungan perusahaan, kepuasan dan keinginan konsumen, serta kepentingan publik atau masyarakat.

Kelebihan:

  • Meningkatkan loyalitas konsumen melalui produk ramah lingkungan.
  • Membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Kekurangan:

  • Segmen yang lebih spesifik, sebab hanya menarik konsumen yang memiliki fokus pada isu sosial.
  • Harga produk cenderung lebih mahal untuk menutupi biaya sosial.

 

Contoh perusahaan yang menerapkan konsep pemasaran sosial adalah The Body Shop. Selain menggunakan bahan nabati untuk setiap produknya, perusahaan ini juga berpartisipasi aktif dalam kampanye kemanusiaan dengan mendirikan yayasan amal.


Pemasaran Dalam Era Baru

Kini pasar menjadi berbeda secara radikal sebagai hasil dari kekuatan-kekuatan kemasyarakatan utama yang kadang-kadang saling berkaitan, yang telah menciptakan perilaku baru, peluang baru dan tantangan baru. 

 

Statement diatas merupakan suatu keniscayaan, dengan semakin majunya teknologi informasiyang berkembang saat ini. Oleh karena itu, Seorang Ahli Pemasaran harus selalu memperhatikan dan merespons sejumlah perkembangan signifikan yang ada di masyarakat.

Kekuatan Kemasyarakatan Utama

Beberapa realita-realita terbaru yang ada di masyarakat terkait dengan pemasaran antara lain :

  • Kekuatan Kemasyarakatan Utama, Kini pasar enjadi berbeda secara radikal sebagai hasil dari kekuatan-kekuatan kemasyarakatan utama yang kadang-kadang saling berkaitan,yang telah menciptakan perilaku baru, peluang baru, dan tantangan baru.
  • Teknologi informasijaringan, Revolusi digital telah menciptakan era reformasi. Era industry dicirikan oleh produksi massal dan konsumsi massal, toko-toko penuh dengan barang, iklan dimana-mana, dan diskon yang agresif.
  • Globalisasi, Kemajuan teknologi dalam transportasi,pengiriman barang, dan komunikasi telah mempermudah dalam memasarkan produk 
  • Deregulasi, ini milik pemerintah, kita bahas next….
  • Privatisasi, Banyak negara yang mengubah perusahaan umum menjadi swasta demi meningkatkan efisiensinya
  • Persaingan yang meningkat, Produsen merek menghadapi persaingan yang semakin ketat dari merek domestic dan asing. Akibatnya biaya promosi meningkat dan margin keuntungan mengecil
  • K0nvergensi industry, Batas-batas industry mengabur dengan sangat cepat karena perusahaan-perusahaan menyadari adanya peluang di persinggungan antar dua industry atau lebih
  • Resistensi Konsumen, Studi yankelovich pada tahun 2004 menemukan rekor penolakan pemasaran oleh konsumen. Mayoritas responden yang disurvey memiliki pendapat negative tentang pemasaran dan periklanan. Mereka mengaku menghindari produk yang mereka anggap berlebihan dalam pemasarannya.
  • Transformasi eceran, Pengecer kecil menyerah pada pengecer pengecer raksasa dan “pembunuh kategori”
  • Disintermediasi, Kesuksesan luar biasa dari perusahaan-perusahaan dot com awal,yang menciptakan disintermediasi dalam pengirman barang dan jasa dengan menjembatanialiran barang tradisional melalui saluran distribusi, menimbulkan banyak ketakutan dari banyak perusahaan manufaktur dan pengecer mapan.


Kemampuan Baru Konsumen 

Pelanggan masa kini menganggap perbedaan produk yang satu dengan yang lain hanya beda tipis sehingga mereka kurang loyal terhadap suatu merek. Mereka juga menjadi semakin peka terhadap harga dan kualitas dan pencarian mereka akan dinilai. 

  • Peningkatan yang berarti dalam hal daya beli 
  • Ragam barang dan jasa yang lebih banyak 
  • Sejumlah besar informasi hampir tentang apa saja 
  • Kemudahan yang lebih besar dalam memesan dan menerima pesanan 
  • Kemampuan untuk membandingkan catatan tentang produk dan jasa
  • Suara yang lebih kuat untuk mempengaruhi teman sepergaulan dan pendapat umum. 

 

Kemampuan Baru Perusahaan

Kekuatan-kekuatan baru juga telah berpadu untuk menghasilkan serangkaian kemampuan baru bagi perusahaan-perusahaan masa kini :

  • Pemasar dapat menggunakan internet sebagai saluran informasi dan penjualan yang kuat, memperluas jangkauan geografis mereka untuk memberi informasi kepada pelanggan dan mempromosikan bisnis serta produk yang mereka di seluruh dunia. 
  • Para peneliti dapat mengumpulkan informasi yang lebih lengkap dan kaya tentang pasar pelanggan, prospek dan pesaing. 
  • Para manajer dapat mempermudah dan mempercepat komunikasi internal di antara pegawai dengan menggunakan internet sebagai internet pribadi. 
  • Perusahaan juga dapat mempermudah serta mempercepat komunikasi eksternal di antara pelanggan dengan menciptakan “gossip” online dan off-line melalui para duta merek dan komunitas pengguna. 
  • Pemasar target dan komunikasi dua arah menjadi lebih mudah berkat perkembangan majalah minat khusus, saluran TV, dan kelompok diskusi internet. 
  • Pemasar dapat mengirim iklan, kupon, sampel dan informasi kepada pelanggan yang memintanya atau yang telah mengizinkan perusahaan untuk mengirimkannya kepada mereka. 
  • Perusahaan dapat menjangkau pelanggan yang sedang bepergian dengan mobile marketing. 
  • Perusahaan dapat memproduksi barang-barang yang didiferensiasikan secara individu, baik yang dipesan secara pribadi melalui telepon atau secara online, berkat kemajuan dalam penyesuaian pabrik, komputer, internet dan perangkat lunak pemasaran database. 
  • Manajer dapat memperbaiki pembelian, perekrutan, pelatihan dan komunikasi internal serta eksternal. 
  • Pembeli korporat bisa melakukan penghematan yang berarti dengan menggunakan internet untuk membandingkan harga penjual dan untuk membeli material dalam lelang atau dengan menampilkan syarat-syarat mereka sendiri.

 

Penutup

Konsep pemasaran adalah konsep yang digunakan untuk memaksimalkan keuntungan dengan cara memenuhi kebutuhan konsumen, meningkatkan penjualan, dan mengalahkan kompetitor. 3 hal yang perlu dipahami dalam konsep pemasaran

adalah kebutuhan, keinginan, dan tuntutan. Konsep pemasaran pada perusahaan umumnya dibedakan menjadi 5 jenis. Konsep ini dibedakan berdasarkan tahapan dalam perusahaan. 

Meskipun tidak semua konsep di atas efektif untuk semua jenis bisnis, Anda dapat memanfaatkan aspek dari berbagai konsep untuk merancang dan menyusun rencana pemasaran atau strategi promosi produk Anda. Tim pemasaran ataupun pihak perusahaan harus bisa menentukan konsep pemasaran mana yang paling sesuai dan efektif untuk digunakan. Pada umumnya, perusahaan cenderung akan memilih konsep pemasaran yang sesuai dengan value perusahaan, market, serta produk yang mereka jual.

 

Di zaman modern seperti saat ini, sebagian besar perusahaan memilih konsep pemasaran yang dikombinasikan dengan konsep pemasaran sosial. Strategi pemasaran yang dijalankan dengan fokus utama pada konsumen atau pelanggan pada umumnya memiliki peluang lebih besar untuk bisa menghasilkan keuntungan untuk jangka waktu yang panjang. Meskipun demikian, perlu Anda pahami bahwa konsep pemasaran tersebut membutuhkan penelitian dan analisis mendalam untuk memahami apa keinginan dan kebutuhan dari target market atau audiens Anda. 

 

REFERENSI :

  1. Johny K Johansson (JJK) “Global Marketing Management” McGraw-Hill International Edition, 2006
  2. Kotabe, M & Kristiaan Helsen “Global Marketing Management” Hoboken, NJ: John Wiley & Sons, Fourth Edition, 2008
  3. Kristanto, Jajat. 2011. Manajemen Pemasaran Internasional. Jakarta: Erlanga.
  4. Keegan J Warren dan Green C Mark. 2017. Global Marketing. 9th Edition. Harlow: Pearson Education Limited.
  5. Budiarto Subroto. Pemasaran Industri: Business to Business Marketing, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta, 2011.
  6. Saavedra, Claudio A. The Marketing Challenge for Industrial Companies: Advanced consept and Practices, Springer International Publishing, Switzerland 2016.
  7. Zimmerman, Alan and Jim Blythe. 2018. Business to business marketing management: a global perspective, 3 ed, New York: Routledge.

 

SUMBER LAINNYA :

https://www.niagahoster.co.id/blog/konsep-pemasaran-adalah/

https://www.kompas.com/skola/read/2023/01/12/100000869/7-pengertian-pemasaran-menurut-para-ahli?page=all

http://eprints.kwikkiangie.ac.id/2004/3/bab%202.pdf

https://qontak.com/blog/konsep-pemasaran/

 

 


DASAR DASAR BISNIS - PERUSAHAAN & LINGKUNGAN PERUSAHAAN

 



Perusahaan dan Lingkungan Perusahaan

Bisnis yang dilakukan oleh setiap manusia ada yang berskala besar dan kecil. Yang berskala besar biasanya berbentuk sebuah perusahaan. Perusahaan diartikan sebagai sebuah organisasi yang memproses perubahan keahlian dan sumber daya ekonomi menjadi barang dan atau jasa yang diperuntukkan bagi pemuasan kebutuhan para pembeli (konsumen) sedang diharapkan akan memberikan laba kepada para pemiliknya.

Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan terus menerus dan didirikan, bekerja serta berkedudukan dalam wilayah negara Indonesia dengan tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba. 

Dalam menjalankan usahanya suatu perusahaan tidak boleh melupakan aspek-aspek dalam usaha, baik aspek sosial, aspek hukum, maupun aspek agama. Namun sekarang ini seringkali perusahaan melupakan mengenai aspek-aspek sosial diantaranya tanpa menghiraukan segala akibat yang timbulkan dari setiap usahanya. Padahal untuk menjaga eksistensi suatu perusahaan tidak boleh melupakan aspek-aspek dalam usaha, salah satunya yaitu menjaga lingkungan dan kepercayaan konsumen dan atau penduduk sekitar.


Perusahaan Adalah suatu unit kegiatan yang melakukan aktivitas pengolahan aktivitas pengolahan faktor-faktor produksi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat, mendistribusi serta melakukan uapaya lain dengan tujuan memperoleh keuntungan dan memuaskan kebutuhan masyarakat. Atau suatu unit kegiatan ekonomi yang di organisasikan dan dijalankan sebagai organisasi produksi yang tujuannya untuk menggunakan dan mengkoordinir sumber-sumber ekonomi dengan tujuan untuk menyediakan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan dengan cara yang menguntungkan.


1. Pengertian Perusahaan

Pengertian atau definisi Perusahaan ialah suatu tempat untuk melakukan kegiatan proses produksi barang atau jasa. Hal ini disebabkan karena "kebutuhan"  manusia tidak bisa digunakan secara langsung dan harus melewati sebuah "proses" di suatu tempat, sehingga inti dari perusahaan ialah "tempat melakukan proses" sampai bisa langsung digunakan oleh manusia.

Untuk menghasilkan barang siap konsumsi, perusahaan memerlukan bahan – bahan dan faktor pendukung lainnya, seperti bahan baku, bahan pembantu, peralatan dan tenaga kerja. Untuk memperoleh bahan baku dan bahan pembantu serta tenaga kerja dikeluarkan sejumlah biaya yang disebut biaya produksi. 

Hasil dari kegiatan produksi adalah barang atau jasa, barang atau jasa inilah yang akan dijual untuk memperoleh kembali biaya yang dikeluarkan. Jika hasil penjualan barang atau jasa lebih besar dari biaya yang dikeluarkan maka perusahaan tersebut memperoleh keuntungan dan sebalik jika hasil jumlah hasil penjualan barang atau jasa lebih kecil dari jumlah biaya yang dikeluarkan maka perusaahaan tersebut akan mengalami kerugian. Dengan demikian dalam menghasilkan barang perusahaan menggabungkan beberapa faktor produksi untuk mencapi tujuan yaitu keuntungan.

Perusahaan merupakan kesatuan teknis yang bertujuan menghasilkan barang atau jasa. Perusahaan juga disebut tempat berlangsungnya proses produksi yang menggabungkan faktor – faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Perusahaan merupakan alat dari badan usaha untuk mencapai tujuan yaitu mencari keuntungan. Orang atau lembaga yang melakukan usaha pada perusahaan disebut pengusaha, para pengusaha berusaha dibidang usaha yang beragam.

Perusahaan adalah suatu organisasi produksi yang menggunakan dan mengkoordinir sumber-sumber ekonomi untuk memuaskan kebutuhan dengan cara yang menguntungkan. (Basu Swastha dan Ibnu Sukotjo, 2002; 12).

Dalam UU No. 8 Tahun 1997 tentang dokumen perusahaan, yang dimaksud dengan perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang melakukan kegiatan secara tetap dan terus menerus dengan tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba, baik yang diselenggarakan perseorangan maupun badan usaha yang berbentuk badan hukum atau bukan badan hukum, yang didirikan dan berkedudukan dalam wilayah NKRI

Dalam UU No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan, yang dimaksud perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan terus menerus dan yang didirikan, bekerja serta berkedudukan dalam wilayah NKRI untuk tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba.

Sedangkan menruut Molengraf dalam bukunya Saliman, yang dinamakan perusahaan adalah keseluruhan perbuatan yang dilakukan secara terus menerus, bertindak keluar, untuk mendapatkan penghasilan, dengan cara memperniagakan barang-barang, menyerahkan barang-banrang, atau mengadakan perjanjian-perjanjian perdagangan (Abdul Rasyid Saliman, 2005; 81)


2. Unsur-unsur Perusahaan

Dari beberapa pengertian perusahaan diatas maka dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur perusahaan meliputi:

Badan Usaha, Bentuk legalitas sebuah badan usaha adalah mendapatkan ijin dari negara dengan dibuatnya kata pendirian perusahaan yang disahkan oleh institusi terkait. Setelah disahkan oleh instansi terkait, maka badan usaha tersebut mendapatkan status badan hukum.

Kegiatan dalam Bidang Usaha atau Ekonomi, Kegiatan dalam bidang ekonomi ini, bisa berupa menghasilkan barang (produk) dan bisa berupa jasa. Kedua bentuk kegiatan ekonomi ini tidak boleh bertentangan dengan norma kesusilaan, tidak bertentangan dengan kepentingan umum, dan tidak boleh melawan hukum.

Terus-menerus, Maksud dari terus menerus ini adalah kegiatan ekonomi tersebut dilakukan secara terus menerus tanpa henti sampai jangka waktu yang telah ditetapkan dalam akta pendirian maupun dalam surat ijin usaha perusahaan.

Terang-terangan, Maksud dari terang-terangan adalah dengan adanya pengakuan dari pemerintah dengan mengesahkan anggaran dasar yang termuat dalam akta pendirian setrta diterbitkannnya surat ijin usaha.

Mencari Keuntungan atau Laba, Perusahaan yang melakukan kegiatan ekonomi adalah untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya, asalkan perolehan keuntungan tersebut legal dan sesuai dengan ketentuan UU.

Melakukan Pembukuan, Pembukuan dalam perusahaan merupakan kewajiban yang dilakukan perusahaan, karena telah diatur dalam KUHD, namun istilah pembukuan ini berubah menjadi dokumen perusahaan setelah keluar UU No. 8 Tahun 1997. Adapun dokumen perusahaan terdiri dari 2 macam :

  • Dokumen keuangan, terdiri dari catatan, bukti pembukuan dan data administrasi keuangan yang merupakan bukti adanya hak dan kewajiban serta kegiatan usaha suatu perusahaan.
  • Dokumen lainnya, terdiri dari data atau setiap tulisan yang berisi keterangan yang mempunyai nilai guna bagi perusahaan meskipun tidak terkait langsung dengan dokumen keuangan.


3. Tempat dan Kedudukan Perusahaan

Pemilihan tempat dan letak perusahaan, factor penting untuk menjamin tercapainya:

  • Tujuan perusahaan
  • Efisiensi perusahaan
  • Daerah pemasaran produk
  • Pindah tempat : tidak ekonomis dan peraturan pemerintah

 

Tempat Kedudukan Perusahaan, Adalah kantor pusat perusahaan tersebut yang dipengaruhi oleh faktor kelancaran hubungan dengan lembaga lainnya.

Letak Prusahaan. Adalah tempat perusahaan melakukan kegiatan fisik atau pabrik dipengaruhi oleh factor ekonomi, untuk efisiensi yang berkaitan dengan biaya.

Jenis-Jenis Letak Perusahaan,        Dibedakan menjadi 4, yaitu :

  • Terikat pada alam, Pada umumnya karena tersediaan dan kemudahan bahan baku. Contoh : Perusahaan timah, emas, minyak bumi.
  • Terikat Sejarah, Perusahaan menjalankan aktivitasnya di suatu  daerah tertentu karena hanya dapat di jelaskan berdasarkan sejarah. Contoh : Perusahaan batik, pekalongan.
  • Ditetapkan oleh pemerintah, Perusahaan yang didirikan atas dasar pertimbangan, keamanan, politik dan kesehatan. Contoh : Perusahaan kimia, limbah dampaknya dapat ditekan serendah mungkin.
  • Dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi, Yang bersifat industri adalah : ketersediaan bahan mentah, tenaga air, tenaga kerja, modal, transportasi, kedekatan dengan pasar, dan kesesuaian iklim.

 

4.  Perusahaan dan Lembaga Sosial

Perusahaan adalah suatu unit kegiatan produksi yang menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat jadi bukan untuk mencapai keuntungan maximal tapi juga mempunyai tujuan membuka kesempatan kerja, pertimbangan politik dan upaya pengabdian kepada masyarakat.

Tujuan Pendirian Perusahaan, Di badakan menjadi 2, yaitu :

  • Tujuan ekonomis, Berkenaan dengan upaya perusahaan untuk mempertahankan eksistensinya. Contoh : Menciptakan laba, pelanggan, keinginan konsumen, tenaga produk, kualitas, harga, kuantitas, pelanggan (inovatif).
  • Tujuan social, Perusahaan memperhatikan keinginan investor, karyawan, penyedia, factor-faktor produksi, maupun masyarakat luas.

Kedua tujuan tersebut saling mendukung untuk mencapai tujuan utama perusahaan, yaitu memberi kepuasan kepada keinginan konsumen ataupun pelanggan.

Perusahaan Sebagai Suatu Sistem, System adalah suatu kesatuan dari unit-unit yang saling berinteraksi baik secara langsung maupun tidak langsungdalam rangka mencapai tujuan tertentu. Perusahaan adalah suatu system karena merupakan kombinasi dari berbagai sumber ekonomi yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi proses produksi serta distribusi barang dan jasa untuk mencapai tertentu antara lain keuntungan, pemenuhan kebutuhan masyarakat,maupun tanggung jawab social.

  • Kepada pemilik modal => pengelolaan keuangan dan kemajuan perusahaan.
  • Kepada lembaga peneliti => membantu pendanaan.
  • Kepada pekerja => membayar gaji dan memenuhi fasilitas kerja.
  • Kepada konsumen => menyediakan B&J yang bagus.
  • Kepada pemerintah => membayar pajak.

Sifat Sistem Perusahaan, Ada beberapa sifat :

  • Kompleks
  • Sebagai suatu kesatuan / unit.
  • Sifatnya beragam.
  • Saling tergantung.
  • Dinamis 

Fungsi-fungsi Perusahaan, Ada 2 fungsi perusahaan apabila kedua fungsi tersebut dijalankan dengan lancer, terkoordinir, terintegrasi dalam rangka mencapai tujuan perusahaan.

  • Fungsi operasi, Pembelian dan produksi, pemasaran, keuangan, personalia, fungsi operasi utama perusahaan, akuntansi, administrasi, teknologi informasi, transformasidan komunikasi, pelayanan umum dan uu, fungsi operasi penunjang.
  • Fungsi manajemen, Perencanaan, pengorganisasian, pengarah, pengendalian.

Bila keduanya berjalan dengan baik perusahaan akan menjalankan operasinya

Ciri-ciri Perusahaan, Mencerminkan kekhasan yang membuat perusahaan bersangkutan mudah dikendali. Ciri umumnya :

  • Operatif, Adanya aktivitas ekonomi yang berkenaan dengan kegiatan produksi, penyedia / distribusi barang dan jasa.
  • Koordinatif, Diperlukan koordinasi semua pihak agar saling mendukung satu sama lain untuk mencapai tujuan.
  • Regular, Untuk mencapai kesinambungan perusahaan diperlukan keteraturan yang dapat mendukung aktivitas agar dapat selalu bergerak maju.
  • Dinamis, Lingkungan selalu berubah oleh karena itu mampu mengikuti dan menyesuaikan diri terhadap perubahan.
  • Formal, Tunduk kepada peraturan yang berlaku setelah memenuhi persyaratan pendirian,
  • Lokasi, Perusahaan didirikan pada suatu tempat tertentu dalam suatu kawasan yang secara geografis jelas.
  • Pelayanan Bersyarat, Keberhasilan perusahaan tersebut terhadap visi dan misi dalam suatu kawasan yang secara geografis jelas.

 

5. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Tanggung jawab sosial adalah komitmen perseroan untuk perperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya. (UU No. 40 Tahun 2007)

Tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility) adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun bukan hanya) perusahaan adalah memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan.

CSR berhubungan erat dengan ‘pembangunan berkelanjutan’, dimana ada argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus berdasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan faktor keuangan, misalnya keuntungan atau deviden melainkan juga harus berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini dan maupun jangka panjang.

Secara umum, alasan bisnis untuk melaksanakan CSR biasanya berkisar satu ataupun lebih dari argumentasi dibawah ini :

Sumber Daya Manusia, Program CSR berwujud rekrutmen tenaga kerja dan mempekerjakan masyarakat sekitar. CSR juga digunakan untuk membentuk kenyamanan diantara para staf, terutama apabila mereka dapat dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan yang mereka percayai bisa mendatangkan manfaat bagi masyarakat luas.

Manajemen Resiko, Manajemen resiko merupakan suatu hal paling penting dari strategi perusahaan. Membentuk suatu budaya kerja yang “mengerjakan sesuatu dengan benar”, baik itu terkait dengan aspek kata kelola perusahaan, sosial, maupun lingkungan-yang semuanya merupakan komponen CSR-pada perusahaan dapat mengurangi resiko terjadinya hal-hal negatif tersebut.

Membedakan Merk,  Ditengah hiruk pikuknya pasar maka perusahaan berupaya keras untuk membuat suatu cara penjualan yang unik sehingga dapat membedakan produknya dari para pesaingnya di benak konsumen. CSR dapat berperan untuk menciptakan loyalitas konsumen atas dasar nilai khusus dari etika perusahaan yang juga merupakan nilai yang dianut masyarakat.

Ijin Usaha, Perusahaan selalu berupaya agar menghindari gangguan dalam usahanya melalui perpajakan atau peraturan. Perusahaan yang membuka usaha di luar negara asalnya dapat memastikan bahwa mereka diterima dengan baik selaku warga perusahaan yang baik dengan memperhatikan kesejahteraan tenaga kerja dan akibat terhadap lingkungan hidup, sehingga dengan demikian keuntungan yang mencolok dan gaji dewan direksinya yang sangat tinggi tidak dipersoalkan.

Motif Perselisihan Bisnis, Kritik atas CSR akan menyebabkan suatu alasan dimana akhirnya bisnis perusahaan dipersalahkan. Contohnya, ada kepercayaan bahwa program CSR seringkali dilakukan sebagai suatu upaya untuk mengalihkan perhatian masyarakat atas masalah etika dari bisnis utama perseroan.

 

6. Lingkungan Perusahaan

Lingkungan perusahaan dapat diartikan sebagai keseluruhan dari faktor-faktor ektern yang mempengaruhi perusahaan, baik organisasi maupun kegiatannya. Sedangkan secara luas mencakup  semua faktor ekstern yang mempengaruhi individu, perusahaan, dan masyarakat.


Faktor-faktor yang berpengaruh dalam lingkungan perusahaan: 

Lingkungan Fisik, Energi, dan Konservasi, Di lingkungan fisik berdampak negatif yaitu terjadinya pencemaran udara, pencemaran air, atau pencemaran sampah. Dari sumber energi dan konservasi perusahaan harus melakukan penghematan energi dan konservasi energi yang akan berpengaruh pada kelestarian sumber-sumber yang ada untuk jangka panjang. 

Lingkungan Perekonomian dan Perpajakan, Kota sebagai industri yang banyak memberikan lapangan pekerjaan dan menjadi daerah pemasaran. Berdirinya perusahaan dapat meningkatkan penghasilan pemerintah melalui pembayaran pajak. 

Lingkungan Hukum, Kegiatan perusahaan  berada di dalam suatu kerangka hukum, sehingga faktor hukum mempengaruhi keputusan-keputusan serta transaksi-transaksi dalam perusahaan.

Lingkungan Pemerintah, Hubungan antara perusahaan dan pemerintah telah berkembang dari usaha-usaha untuk menggali dan menggunakan sumber-sumber ekonomi yang ditujukan untuk menciptakan kondisi perekonomian yang sehat. 

Lingkungan Internasional, Merupakan suatu konsep keseluruhan yang luas meliputi kegiatan dan masalah perekonomian. Kekuatan ekonomi Negara-negara tersebut di dukung oleh kegiatan dari perusahaan-perusahaan internasional, yaitu membuat barang dan jasa untuk melayani konsumen di seluruh dunia.

Keseluruhan dari factor-faktor ekstern yang mempengaruhi perusahaan baik organisasi maupun kegiatannya.

 

Pada dasarnya lingkungan perusahaan dibedakan menjadi :

Lingkungan Eksternal, Lingkungan eksternal perusahaan yang berpengaruh tidak langsung terhadap kegiatan perusaan.

  • Lingkungan eksternal perusahaan dapat dibedakan menjadi :
  • Lingkungan eksternal makro, Adalah lingkungan eksternal  yang berpengaruh tidak langsung terhadap kegiatan usaha. Contoh :
    • Keadaan alam => SDA, lingkungan.
    • Politik dan hankam => kehidupan operasional perusahaan sangat terpengaruh oleh politik dan hankam Negara dimana perusahaan berada => menciptakan.
    • Hukum
    • Perekonomian
    • Pendidikan dan kebudayaan
    • Social dan budaya
    • Kependudukan
    • Hubungan internasional.
  • Lingkungan eksternal mikro, Adalah lingkungan eksternal yang pengaruh langsung terhadap kegiatan usaha. Contoh :
    • Pemasok / supplier : yang menunjang kelangsungan operasi perusahaan.
    • Perantara, misalnya distribotur, pengecer yang berperan dalam pendistribusian hasil-hasil produksi ke konsumen.
    • Teknologi : yang berkaitan dengan perkembangan proses kerja, peralatan metode, dll.
    • Pasar, sebagai sasaran dari produk yang dihasilkan perusahaan.

Lingkungan Internal

Adalah factor-faktor yang berada dalam kegiatan produksi dan langsung mempengaruhi hasil produksi. Contoh :

  • Tenaga kerja
  • Peralatan dan mesin
  • Permodalan (pemilik, investor, pengelolaan dana)
  • Bahan mentah, bahan setengah jadi, pergudangan
  • System informasi dan administrasi sebagai acuan pengambilan keputusan.

 

7. Pengaruh Lingkungan Terhadap Perusahaan

Pengertian Lingkungan Perusahaan, Lingkungan perusahaan dapat diartikan sebagai keseluruhan dari factor-faktor ekstern yang mempengaruhi perusahaan baik organisasi maupun kegiatannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan tersebut adalah luas dan banyak ragamnya, termasuk aspek-aspek ekonomi, politik, social, etika-hukum, dan ekologi/fisik dan sebagainya.

Perusahan dalam Masyarakat yang Pluralistik, Maasyarakat pluralistic adalah kombinasi dari berbagai kelompok yang mempengaruhi lingkungan perusahaan. Dalam masyarakat pluralistic, terdapat banyak pusat kekuatan masing-masing mempunyai sifat mandiri. Dalam hal ini, pluralisme mencerminkan usaha manusia untuk mempertemukan kebutuhan dan kepentingan dari berbagai organisasi.

Kesan Negatif Tentang Perusahaan, Dari pemberitaan pers yang dapat kita ikuti, banyak masalah yang menciptakan kesan negative tentang perusahaan antara lain menyangkut penyelewengan pajak, penyelundupan barang, penyogokan kepada pejabat pemerintah, periklanan yang menipu, kebocoran pabrik yang berbahaya, pembayaran-pembayaran yang tidak legal, dan sebagainya.

Usaha-usaha untuk Memperbaiki Kesan Negatif, Untuk memperbaiki adanya kesan-kesan negative dan masyarakat terhadap perusahaan, tentunya perusahaan harus tidak menciptakan masalah-masalah yang negative serta perlu melaksanakan kegiatan hubungan masyarakat (humas) yang efektif.

 

8. Pendekatan Dalam Melihat Bisnis Dan Lingkungan

Kesempatan bisnis serta bisnis itu akan selalu dipengaruhi oleh lingkungan. Hubungan antar bisnis dengan lingkungan sangat erat. Perusahaan yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan akan tersingkir dari kancah persaingan bisnis. Hubungan antar bisnis dengan dengan lingkungan kemudian ditelaah oleh para usahawan. Pada mulanya telaah dilakukan secara tradisional yaitu mereka beranggapan bahwa bisnisnyalah yang merupakan hal yang terpenting atau yang menduduki titik sentral sedangkan lingkungan merupakan hal sekunder yang mengelilingi bisnisnya. Pandangan tradisional tersebut sering disebut dengan yang berorientasi produsen atau “Producer Oriented Aproach”. Pandangan itu memang cocok dengan kondisi saat itu , dimana pada saat itu keadaannya disebut sebagai “seller’s market”, yang artinya produsen masih langka sehingga barang apapun yang dihasilkan akan selalu terjual.

Akan tetapi keadaan itu berubah, dimana pengusaha menjadi bertambah banyak dan masyarakat menjadi lebih selektif sehingga timbulah persaingan yang ketat diantara para pengusaha. Hanya pengusaha yang mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan konsumenlah yang mampu bertahan. Keadaan ini disebut “buyer’s market” atau “pasar pembeli” yaitu keadaan dimana pembeli yang akan menentukan semuanya dan bukan bukan penjual. Dalam hal ini berlaku suatu ungkapan “pembeli adalah raja”.

Dalam hal ini siapa yang berhasil mendekati konsumen dialah yang akan bertahan dalam kancah persaingan bisnis. Pada saat seperti inilah pengusaha harus pandai melihat faktor lingkungan. Jadi dalam hal ini yang merupakan factor yang sentral adalah masyarakat atau konsumen sedangkan pengusaha atau bisnisman mengelilinginya untuk melayani kebutuhan secara lebih baik sesuai dengan selera konsumen. Pandangan ini disebut “Consumer Oriented Approach” atau “pendekatan yang berorientasi konsumen”.


9. Class Action

Menurut UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang dimaksud class action adalah hak kelompok kecil masyarakat untuk bertindak mewakili masyarakat dalam jumlah besar yang dirugikan atas dasar kesamaan permasalahan, fakta hukum dan tuntutan yang ditimbulkan karena pencemaran dan atau perusakan lingkungan hidup.

PERMA No. 1 Tahun 2002 tentang Acara Gugatan Perwakilan Kelompok di Indonesia terminologi class action diubah menjadi Gugatan Perwakilan Kelompok PERMA No. 1 Tahun 2002 merumuskan Gugatan Perwakilan Kelompok (Class Action) sebagai suatu prosedur pengajuan gugatan untuk dirinya sendiri dan sekaligus mewakili sekelompok orang yang jumlahnya banyak, yang memiliki kesamaan fakta atau kesamaan dasar hukum antara wakil kelompok dan anggota kelompoknya 

Sedangkan Ahcmad Santosa menyebutkan class action pada intinya adalah gugatan perdata (biasanya terkait dengan permintaan injuntction atau ganti kerugian) yang diajukan oleh sejumlah orang (dalam jumlah yang tidak banyak – misalnya satu atau dua orang) sebagai perwakilan kelas (class repesentatif) mewakili kepentingan mereka, sekaligus mewakili kepentingan ratusan atau ribuan orang lainnya yang juga sebagai korban. Ratusan atau ribuan orang yang diwakili tersebut diistilahkan sebagai class members. (Mas Ahcmad Santosa, 1997; 25)


Unsur-unsur class action terdiri dari :

Gugatan secara Perdata, Gugatan dalam class action masuk dalam lapangan hukum perdata. Istilah gugatan dikenal dalam hukum acara perdata sebagai suatu tindakan yang bertujuan untuk memperoleh perlindungan hak yang diberikan oleh pengadilan untuk menghindari adanya upaya main hakim sendiri (eigenechting). Gugatan yang merupakan bentuk tuntutan hak yang mengandung sengketa, pihak-pihaknya adalah penggugat dan tergugat. Pihak di sini dapat berupa orang perseorangan maupun badan hukum. Umumnya tuntutan dalam gugatan perdata adalah ganti rugi berupa uang.

Wakil Kelompok,  Adalah satu orang atau lebih yang menderita kerugian yang mengajukan gugatan sekaligus mewakili kelompok orang yang lebih banyak jumlahnya. Untuk menjadi wakil kelompok tidak disyaratkan adanya suatu surat kuasa khusus dari anggota kelompok. Saat gugatan class action diajukan ke pengadilan maka kedudukan dari wakil kelompok sebagai penggugat aktif.

Anggota Kelompok (Class Members), Adalah sekelompok orang dalam jumlah yang banyak yang menderita kerugian yang kepentingannya diwakili oleh wakil kelompok di pengadilan. Apabila class actiondiajukan ke pengadilan maka kedudukan dari anggota kelompok adalah sebagai penggugat pasif.

Adanya Kerugian,Untuk dapat mengajukan class action, baik pihak wakil kelompok (class repesentatif) maupun anggota kelompok (class members) harus benar-benar atau secara nyata mengalami kerugian atau diistilahkan concrete injured parties.

Kesamaan Peristiwa atau Fakta dan Dasar Hukum, Terdapat kesamaan fakta (periistiwa) dan kesamaan dasar hukum (question of law) antara pihak yang mewakili (class repesentatif) dan pihak yang diwakili (class members)

Ada persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi dalam menggunakan prosedurclass action. Tidak terpenuhinya persyaratan-persyaratan ini dapat mengakibatkan gugatan yang diajukan tidak dapat diterima.


Di beberapa negara yang menggunakan prosedur class action pada umunya memiliki persyaratan umum yang sama yaitu :

Adanya sejumlah anggota yang besar (numerosity), Jumlah anggota kelompok (class members) harus sedemikian banyak sehingga efektif dan efisien.

Adanya kesamaan (commonality), Terdapat kesamaan fakta (periistiwa) dan kesamaan dasar hukum (question of law) antara pihak yang mewakili (class repesentatif) dan pihak yang diwakili (class members). Wakil kelmpok dituntut untuk menjelaskan adanya kesamaan ini.

Sejenis (typicality), Tuntutan (bagi plaintiff class action) maupun pembelaan (bagi defedant class action) dari seluruh anggota yang diwakili (class members) haruslah sejenis.

Wakil kelompok yang jujur (adequacy of repesentation), Wakil kelompok harus memiliki kejujuran dan kesungguhan untuk melindungi kepentingan anggota kelompok yang diwakili.

 

 

REFERENSI :

  • Sadono Sukirno, Pengantar Teori Mikro Ekonomi, Edisi Ketiga, Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002.
  • Basu Swastha,DH,SE,MBA, Pengantar Bisnis Modern, Liberty, Yogyakarta, 1993.
  • Indriyo Gito Sudarmo M, Com, Drs, Pengantar Bisnis, BPFE, Yogyakarta, 1996.
  • Kusnadi HMAD, Drs, Msi, Dadang Suherman, SE, MSi, Nur Rahman, Drs, MM,
  • Pengantar Bisnis Niaga (dengan pendekatan kewiraswastaan), STAIN, Malang, 1998.
  • M. Fuad, Chrisine H, Nurlela, Sugiarto, Paulus YEF, Pengantar Bisnis, Gramedia, Jakarta, 2001
  • Ricky W. Griffin, Ronald J. Ebert (Prof. Dr. Wagiono Ismangil), Bisnis, Jilid 1, Prenhallindo, Jakarta, 1998
  • Ricky W. Griffin, Ronald J. Ebert (Prof. Dr. Wagiono Ismangil), Bisnis, Jilid 2, Prenhallindo, Jakarta, 1998
  • Widyatmini, Pengantar Bisnis, Gunadarma, Jakarta, 1992

 

SUMBER LAIN :

http://primagarfa.tumblr.com/post/10766396760/mengapa-anda-perlu-belajar-bisnis

http://id.wikipedia.org/wiki/Bisnis

http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_perekonomian

https://p4hrul.wordpress.com/2010/10/16/perusahaan-dan-lingkungan-perusahaan/

 

    

 

 


KEPEMIMPINAN & PENGAMBILAN KEPUTUSAN

KEPEMIMPINAN & PENGAMBILAN KEPUTUSAN Oleh : Eko Yulianto, ST, MM, MSD (NIDN 0325077407) A. Pendahuluan Pengelolaan suatu bisnis, baik it...