Senin, 19 September 2022

EKONOMI MAKRO - PEGERTIAN, KONSEP, DAN MODEL EKONOMI MAKRO

 

Pengertian, Konsep Dan Model Ekonomi Makro 




Ekonomi Makro atau makro-ekonomi adalah studi tentang ekonomi secara keseluruhan. Makro-ekonomi untuk menjelaskan perubahan ekonomi yang mempengaruhi banyak masyakarakat, perusahaan dan pasar. Makroekonomi dapat digunakan untuk menganalisis cara terbaik untuk mempengaruhi tujuan kebijakan seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, tenaga kerja dan pencapaian neraca berkelanjutan.

 

Meskipun ekonomi makro merupakan bidang kajian ata pembelajaran yang luas, ada dua bidang penelitian yang mencirikan disiplin ini, kegiatan untuk mempelajari penyebab dan efek dari fluktuasi jangka pendek penerimaan negara (siklus bisnis), dan kegiatan untuk mempelajari faktor-faktor penentu pertumbuhan ekonomi jangka panjang (meningkatkan pendapatan Nasional). Model ekonomi makro yang ada dan ada prediksi yang jamak digunakan oleh pemerintah dan perusahaan-perusahaan besar untuk membantu dalam pengembangan dan evaluasi kebijakan ekonomi dan strategi bisnis.


A. Konsep Dasar Ekonomi Makro

Makro-ekonomi mencakup berbagai konsep dan variabel, tetapi selalu ada tiga topik utama untuk penelitian ekonomi makro. Teori fenomena makro-ekonomi biasanya terhubung ke output, pengangguran dan inflasi. Melampaui teori makro-ekonomi, topik ini juga sangat penting bagi semua pelaku ekonomi, termasuk pekerja, konsumen dan produsen.


1. Pengeluaran Dan Pendapatan

Output atau keluaran nasional adalah nilai total seluruh produksi negara pada periode yang berwenang. Yang semuanya diproduksi dan dijual menghasilkan pendapatan. Oleh karena itu, output dan pendapatan biasanya dianggap setara, dan dua istilah yang sering digunakan secara bergantian ternyata. Output dapat diukur sebagai jumlah pendapatan, atau, bisa dilihat dari segi produksi dan diukur sebagai total nilai barang dan jasa atau bisa juga dari jumlah semua nilai tambah di dalam negeri.

 

Output atau keluaran ekonomi makro biasanya diukur dengan Produk Domestik Bruto (PDB) atau salah satu rekening nasional. Ekonom yang tertarik kenaikan jangka panjang dalam output akan mempelajari pertumbuhan ekonomi.

 

Kemajuan teknologi, mesin dan akumulasi modal lainnya, serta pendidikan yang lebih baik dan modal manusia semua akan menyebabkan output ekonomi yang lebih besar dalam perjalanan waktu. Namun, output tidak selalu naik secara konsisten.

 

Siklus bisnis dapat menyebabkan penurunan output jangka pendek disebut resesi. Ekonom mencari kebijakan ekonomi makro yang bisa mencegah perekonomian jatuh ke dalam resesi dan akhirnya dapat memacu pertumbuhan jangka panjang yang lebih cepat.

 

2. Pengangguran

Sebuah diagram menggunakan data dari AS menunjukkan hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan pengangguran yang diekspresikan oleh Hukum Okun. Hubungan ini mendemostrasikan pengangguran siklikal. Pertumbuhan ekonomi berujung pada rasio pengangguran yang lebih rendah.

 

Jumlah pengangguran di sebuah ekonomi diukur dengan angka pengangguran, yaitu persentase pekerja-pekerja tanpa pekerjaan yang ada di dalam angkatan kerja. Angkatan kerja hanya memasukan pekerja yang aktif mencari kerja. Orang-orang pensiunan, mengejar pendidikan atau yang tidak mendapatkan dukungan mencari kerja  karena ketiadaan prospek kerja, tidaklah termasuk di dalam angkatan kerja.

 



 

Pengangguran sendiri bisa dibagi menjadi beberapa tipe yang semuanya berkaitan dengan sebab-sebab yang berbeda pula. Pengangguran klasikal terjadi ketika gaji karyawan terlalu tinggi sehingga pengusaha tidak berani memperkerjakan karyawan lebih dari yang sudah ada. Gaji bisa menjadi terlalu tinggi karena peraturan upah minimum atau adanya aktivitas serikat pekerja. Sama halnya dengan pengangguran klasikal, pengangguran friksional terjadi apabila ada lowongan pekerjaan untuk pekerja tetapi waktu untuk mencarinya menyebabkan adanya periode di mana si pekerja tersebut menjadi pengangguran.

 

Penganguran Struktural meliputi beberapa jenis penyebab pengangguran termasuk ketidak cocokan antara kemampuan pekerja dan kemampuan yang dicari oleh pekerjaan yang ada. Pengangguran besar-besaran bisa terjadi ketika sebuah ekonomi mengalami masa transisi industri dan kemampuan para pekerja menjadi tak terpakai. Pengangguran struktural itu juga cukup mirip dengan pengangguran friksional karena dua-duanya berkutat pada permasalahan ketidakcocokan kemampuan pekerja dengan lowongan pekerjaan, tetapi pengangguran struktural berbeda karena meliputi juga kebutuhan untuk menambah kemampuan diri, tidak hanya proses pencarian jangka pendek.

 

Walaupun ada beberapa jenis pengangguran yang selalu ada saja mau bagaimanapun kedaaan ekonomi pada saat itu, pengangguran siklikan terjadi ketika pertumbuhan ekonomi menjadi stagnan. Hukum Okun menunjukan hubungan empiris antara pengangguran dan pertumbuhan ekonomi. Versi asli dari Hukum Okun menyatakan bahwa 3% kenaikan keluaran ekonomi akan mengakibatkan 1% penurunan angka pengangguran.

 

3. Inflasi dan Deflasi

Kenaikan harga disebuah ekonomi secara umum disebut inflasi. Ketika harga turun, maka deflasi. Ekonom mengukur perubahan harga dengan menggunakan indeks harga. Inflasi dapat terjadi ketika suhu menjadi terlalu panas dan ekonomi tumbuh terlalu cepat. Serupa dengan ini, perekonomian merosot dapat menyebabkan deflasi.

 


 

Bank sentral yang mengatur ketersediaan uang suatu negara, selalu berusaha untuk menghindari perubahan tingkat harga menggunakan kebijakan moneter. Dengan menaikkan suku bunga atau mengurangi ketersediaan uang dalam perekonomian akan mengurangi inflasi. Inflasi dapat menyebabkan peningkatan ketidakpastian dan konsekuensi negatif lainnya. Deflasi bisa menurunkan output ekonomi. Bank sentral akan mengejar stabilitas harga untuk melindungi perekonomian dari efek negatif pada fluktuasi harga.

 

Perubahan tingkat harga dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Teori kuantitas uang menyatakan bahwa pergerakan tingkat harga secara langsung berkaitan dengan jumlah uang beredar. Fluktuasi jangka pendek juga mungkin berhubungan dengan faktor-faktor moneter, tapi perubahan permintaan agregat dan penawaran agregat juga dapat mempengaruhi tingkat harga. Sebagai contoh, penurunan permintaan akibat resesi dapat menyebabkan indeks harga rendah dan deflasi. Mengejutkan tawaran negatif, seperti krisis minyak, akan menurunkan penawaran agregat dan menyebabkan inflasi.

 

4. Kerjasama Antar Negara di Dunia

Kerjasama antar negara khsusunya dalam perekonomian dunia menjadi salah satu fokus kajian ekonomi makro, karena interaksi yang ada akan menghasilkan situasi dan kondisi yang baik dalam jalannya perekonomian suatu negara. Kerjasama ini contohnya ekspor dan impor. Interaksi antar negara dalam perekonomian dunia memiliki dampak baik ataupun buruk, hal ini bisa di analisis melalui neraca pembayaran ataupun tingkat nilai tukar uang. Untuk itu kerjasama antar negara di dunia perekonomian menjadi salah satu fokus kajian ekonomi makro karena akan mempengaruhi perekonomian secara menyeluruh.

 

5. Perjalanan siklus ekonomi

Siklus ekonomi diartikan sebagai perjalanan ekonomi suatu negara, pastinya ada naik turunnya. Mengapa siklus ekonomi menjadi kajian dari ekonomi makro, karena dampak-dampak yang ditimbulkannya memberikan dampak yang cukup besar. Misalkan adanya resesi ekonomi yang berjalan terus menerus akan membuat perekonomian suatu negara sulit menjalankan fungsinya. Sebaliknya akspansi yang berkepanjangan akan memancing terjadinya inflasi. Untuk itulah siklus ekonomi ini tidak bisa diremehkan.

 

Itulah beberapa masalah yang menjadi fokus kajian ekonomi makro, hal-hal tersebut menjadi kajian karena memberikan dampak pada perekonomian secara menyeluruh. Pada dasarnya ekonomi makro memiliki beberapa kebijakan sebagai landasan untuk mengatasi dan menganalisis permasalahan-permasalahan ekonomi yang memiliki ruang lingkup besar. Adapun kebijakannya antara lain :

 

a. Kebijakan fiskal

Kebijakan fiskal merupakan salah satu kebijakan yang bertugas untuk mengatur tentang pendapatan dan pengeluaran dari pemerintahan. Dalam hal pendapatan pemerintah sumbernya adalah dari pajak, bukan pajak serta bantuan atau pinjaman dari negara lain. Sedangkan pengeluaran dari pemerintah dibagi menjadi 2 sesuai dengan jangka waktu penggunaannya, yaitu pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan.pengeluaran rutin seperti kegiatan impor, belanja dan lainnya. Sedangkan pengeluaran pembangunan berupa pembangunan infrastuktur, pembangunan di bidang pendidika, ekonomi dan lainnya. Selain itu kebijakan fiskal juga bisa diartikan sebagai kebijakan yang memiliki hubungan dengan pengelolaan uang negara yang bersumber dari pendapatan dan pengeluaran yang diatur dalam APBN. Kebijakan fiskal memliki dua instrumen, yaitu :

 

1). Automatic instrument

Instrumen ini merupakan salah satu instrumen yang dilakukan oleh pemerintah suatu negara dengan menaikkan presentase atau nilai pajak dengan tujuan untuk memunculkan kenaikan harga suatu barang secara umum dan lebih jauh nanti tingkat inflasi akan naik.selain itu kebijakan ini memiliki tujuan lain yaitu untuk mengurangi atau meminimalisasi defisit anggaran pemerintah. Hal tersebut tentunya akan memberatkan masyarakat dengan kenaikan pajak ini, namun dibalik semua itu kebijkan ini akan menghasilkan dampak baik, perubahan menuju ke arah kebaikan untuk mendorong investasi yang produktif

 

2). Instrumen dekreasi

Instrumen ini merupakan langkah-langkah pemerintah dalam mengubah pengeluarannya dengan tujuan untuk meminimalisasi naik turunnya kegiatan perekonomian agar tetap berjalan dengan lancar dan stabil. Hal ini dilakukan dengan tujuan memang semata untuk menghadapi inflasi yang terjadi. Contohnya adalah ketika pemerintah menaikkan pajak agar jumlah uang yang beredar di dalam masyarakat berkurang.

 

Pada dasarnya kebijakan fiskal dibagi menjadi dua yaitu :

Sponsors Link

1). Untuk jangka pendek

Untuk jangka pendek kebijakan fiskal ini memiliki beberapa tugas yang harus yang diselesaikan, antara lain :

  • Membuat perubahan yang berkaitan dengan pembelanjaan atau pengeluaran yang dilakukan oleh pemerintah, hal ini dilakukan dengan tujuan pemerintah mampu menghemat pengeluarannya agar tidk sampai terlibat dalam hutang dengan pihak lain.
  • Membuat perubahan yang berkaitan dengan perubahan nilai pajak atau jumlah pajak yang diterapkan oleh pemerintah. Hala ini dilakukan menyesuaikan dengan situasi yang ada. Kenaikan atau penurunan pajak akan memberikan dampak positif dan negatif, salah satu contohnya ketika pajak naik maka devisa negara akan meningkat, namun di sisi lain para perusahaan atau produsen akan pusing karena harga bahan baku akan meningkat dan minat dari konsumen juga tidak menentu.

 

2). Untuk jangka panjang

Sedangkan untuk jangka panjang kebijakan fiskal yang dilakukan oleh ekonomi makro, antara lain :

  • Kebijakan penstabilan otomatis, hal ini diartikan sebagai langkah untuk menjalankan sistem pajak yang telah ada sebelumnya, misalkan pemerintah menerapkan sistem pajak progresif dan proporsional.
  • Kebijakan fiskal diskresioner, istilah ini memiliki arti merubah sesuatu yang ada, hal ini berbeda dengan kebijakan otomatis yang menggunakan sesuatu yang ada, kebijakan diskresioner ini lebih condong pada perubahan pada sistem yang dianggap kurang efektif. Misalkan, pemerintah membuat undang-undang, pemerintah mengamandemen undang-undang, dan lain sebagainya.

 

b. Kebijakan moneter

Kebijakan moneter salah satu kebijakan yang dimiliki oleh ekonomi makro. Kebijakan moneter merupakan langkah-langkah yang dilaksanakan oleh bank bank baik itu bank sentral atau yang sering disebut dengan Bank Indonesia dengan tujuan untuk mempengaruhi jumlah uang yang beredar dalam masyarakat. Jumlah uang yang beredar dalam masyarakat mampu mempengaruhi kondisi perekonomian di masyarakat. Semakin tinggi jumlah uang yang beredar dalam masyarakat maka harga produk, namun jika uang yang beredar dalam masyarakat berkurang maka harga suatu produk pun akan naik. Selain itu kebijakan moneter juga bisa disebut dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah dengan tujuan untuk menciptakan sebuah stabilitas ekonomi. Pada dasarnya kebijakan ini memiliki prinsip untuk mengelola uang yang beredar pada masyarakat tetap pada posisi normal yang tentunya bisa menciptakan sebuah kemakmuran dalam masyarakat. Kebijakan moneter memiliki beberapa instrumen baik yang bersifat kualitatif dan kuantitatif, antara lain :


1). Discount policy

Discount policy adalah salah satu instrumen yang digunakan oleh bank sentral dengan cara mempengaruhi banyak tidaknya suku bunga bank tersebut. Untuk masalah pengambilan keputusan disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang terjadi, misalkan jika terjadi inflasi maka secara otomatis bank sentral akan mengurangi peredaran uang yang ada di masyarakat. Begitu juga sebaliknya untuk mengatasi permasalahan deflasi maka bank sentral akan menurunkan suku bunga agar uang yang beredar dalam masyarakat banyak.


2). Open market policy

Open  market disini dimaksudkan untuk umum, tidak hanaya pejabat beasar atau seorang yang memiliki kekuasaan, namun semua lapisan masyarakat boleh ikut. Open market merupakan kebijakan yang diambil oleh bank sentral untuk menghadapi suatu permasalahan berupa inflasi maupun deflasi, dengn cara jual beli obligasi atau surat-surat berharga yang dimilikinya. Ketika terjadi inflasi bank sentral menjual obligasi atau surat berharganya kepada masyarakat dengan tujuan mengurangi jumlah uang yang beredar dalam masyarakat. Sedangkan jika terjadi deflasi maka bank sentral akan membeli obligasi atau surat-surat berharga yang sebelumnya dijual ke masyarakat.


3). Cash ratio reserve requirement policy

Kebijakan ini diberlkukan oleh bank sentral dalam upaya mennetukan rasio uang kas dan uang cadangan yang akan digunakan oleh bank umum sebagai dana pinjaman. Dalam suatu keadaan presentase dari cash ratio ini akan dinaikkan dengan tujuan untuk meminimalisasi penyaluran dana pinjaman yang bertujuan untuk mengurangi atau menambahkan jumlah uang yang beredar dalam masyarakat.


4). Pengaturan sistem pembelian angsuran

Kebijakan ini memiliki tujuan untuk mengurangi terjadinya inflasi, dengan cara mengatur sistem pembayaran secara angsuran. Selain itu kebijakan ini juga dilaksanakan dengan mengawasi aliran pinjaman terhadap pembelian suatu produk baik barang maupun jasa oleh perusahaan kepada konsumen yang disini adalah masyarakat.


5). Selective credit control

Hampir sama dengan kebijakan pembelian angusran, kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi inflasi terhadap kredit untuk membiayai proyek proyek yang dilakukan oleh kalangan masyarakat. Selain itu kebijakan merupakan salah satu upaya atau usaha untuk mencegah aktivitas yang merupakan spekulasi dari para pedagang dengan tujuan memperoleh keuntungan yang besar.


6). Moral suasion

Kebijakan ini dilakukan oleh Bank Indonesia baik secara tulisan ataupun ajakan untuk tidak melakukan suatu tindakan tertentu. Kebijakan ini dilakukan ketika ada hal-hal yang dianggap negatif atau tidak memberi perubahan baik pada perekonomian. Contohnya Bank Indonesia memberikan perintah pada bank bank umum untuk menurunkan tingkat bunga.


c. Kebijakan segi penawaran

Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi kegiatan perusahaan dengan tujuan mampu menawarkan produk-produk berkualitas dengan harga yang relatif rendah. Salah satu contoh kebijakan dari segi penawaran adalah kebijakan pendapatan, yaitu langkah-langakh yang dilakukan oleh pemerintah dengan tujuan untuk mengendalikan tuntunan atas kenaikan pendapatan kerja. Untuk melaksanakan kebijakan ini ada beberapa cara yang bisa dilakukan, antara lain mengembangkan dan melengkapi infrastuktur yang ada dan meningkatkan pelayanan pemerintah dalam mengembangkan kegiatan usaha sektor swasta. Berbeda dengan kebijakan fiskal dan moneter yang lebih condong ke segi permintaan.


Itulah beberapa kebijakan yang ada dalam ekonomi makro, kebijakan ini dibuat bukan tanpa tujuan, tapi kebijakan ekonomi makro memiliki beberepa tujuan yakni :


1). Menciptakan kestabilan harga

Kestabilan harga bukan berarti harga suatu produk tetap atau konstan, namun yang dimaksud harga yang stabil adalah harga yang fleksibel, dimana suatu harga mengikuti situasi kondisi yang ada. Ketika terjadi kenaikan harga produksi, atau pajak yang tinggi maka tidak bisa dipungkiri bahwa harga harus mengikuti kondisi yang ada. Bisa dikatakan bahwa harga yang stabil adalah harga yang fluktuatif. Salah satu contohnya adalah ketika ingin membangun sebuah bangunan tentunya kita membutuhkan bahan baku dan tenaga kerja. Pasti harga dari bahan baku dan gaji dari tenaga kerjanyapun mengikuti perekembangan yang ada. Tidak akan mungkin harga suatu produk atau gaji pekerja akan sama. Contoh lainnya bisa kita lihat pada produk handphone, dimana harga tidak akan tetap kadang harga turun jika ada produk-produk baru yang masuk ke dalam pasaran, bisa juga harga tersebut naik karena barang langka atau memang pada kondisi tertentu.


2). Memaksimalkan tenaga kerja (SDM) dan output

Tenaga kerja atau SDM merupakan salah satu aspek penting yang harus ada dalam perekonomian, karena tanpa adanya tenaga kerja maka kegiatan produksi tidak akan berlangsung. Namun tidak semua negara yang bisa memaksimalkan tenaga kerja yang ada, masih banyak pengangguran, masih banyak yang tidak bisa bekerja. Padahal penggunaan tenaga kerja secara penuh atau full employment merupakan cita-cita setiap negara. Karena dengan adanya kontribusi dari tenaga kerja secara penuh maka perekonomian suatu negara akan berkembang dengan baik.


3). Menciptakan pertumbuhan ekonomi

Pertumbahan ekonomi adalah suatu hal yang didambakan oleh semua negara di dunia ini. Dengan adanya pertumbuhan ekonomi ini maka dalam negara itu akan tercipta sebuah kema\kmuran dan kesejahteraan bagi warga negaranya. Ciri-ciri dari pertumbuhan ekonomi antara lain adalah terciptanya kestabilan ekonomi, pendapatan masyarakat merata, terjadi keseimbangan anatara permintaan dan penawaran, dan lain sebagainya. Jika terjadi pertumbuhan ekonomi di suatu negara maka negara tersebut akan maju dan berkembang.


4). Menguatkan neraca pembayaran

Neraca pembayaran merupakan salah satu pondasi kekuatan perekonmomian suatu negara. Neraca pembayaran yang rapuh akan mengakibatkan kurangnya kemampuan suatu negara dalam menghadipi permasalahan pengaliran dana ke luar atau ke dalam negeri. Hal ini akan memiliki imbas pada uang asing merosot dan kurs mata uang asing akan meningkat. Dengan begitu maka perekonomian suatu negara akan mendapatkan dampak negatif seperti inflasi, pajak meningkat, biaya produksi meningkat, daya beli masyarakat menurun. Hal inilah yang mengharuskan ekonomi makro untuk memperhatikan kedudukan naraca pembayaran harus selalu teguh dan kuat posisi dan keadaannya.


5). Meningkatkan kapasitas produksi nasional

Produksi nasional sangat diperlukan oleh perekonomian suatu negara. Berekembang atau tidaknya perekonomian negara ditentukan oleh seberapa besar negara tersebut bisa memproduksi suatu produk. Dengan banyaknya produksi maka otomatis pendapatan negara akan meningkat. Selain itu dengan tingginya tingkat produksi maka kemakmuran dan kesejahteraan akan didapatkan oleh para warga sebagai konsumen. Dan tujuan utama dengan peningkatan produksi nasional maka akan tercipta sebuah kestabilan ekonomi.


6). Mendistribusi pendapatan

Pemerataan pendapatan adalah hal yang diinginkan oleh semua masyarakat. Pendapatan yang merata menunjukkan bahwa telah terjadi keadilan dan sebuah kebenaran dalam jalannya pemerintahan suatu negara. Pemerataan pendapatan juga merupakan aspek yang harus ada dalam jalnnya perekonomian suatu negara. Karena dengan pendapatan yang memuaskan akan memberikan dampak baik, seperti akan memberikan motivasi lebih bagi para tenaga kerja, sehingga tingkat produksi akan meningkat.

 

Beberapa tujuan dari kebijakan yang diterapkan oleh ekonomi makro sudah kita bahas, selanjutnya kita akan membahas tentang model ekonomi makro. Sebelum memebahas tentang model ekonomi makro, alangkah baiknya kita mengethaui tentang pengertian dari model ekonomi. Model ekonomi adalah suatu bentuk penyederhanaan dari kenyataan-kenyataan yang terjadi dalam jalannya perekonomian. Penyederhanaan ini menunjukkan hubungan antara beberapa variabel yang saling berkaitan yang bisa digunakan secara verbal, grafis maupun diagram dan matamatis. Setelah mengetahui arti dari model ekonomi, maka kita akan  membahas tentang dua model yang dimiliki olehg ekonomi makro yaitu :


1). Peluang teknologi

Teknologi merupakan suatu produk yang akan selalu berkembang mengikuti kemajuan zaman, maka banyak peluang yang bisa kita ciptakan dengan melihat kemajuan teknologi yang ada. Inilah yang dimanfaatkan dan dilihat oleh ekonomi makro sebagai salah satu kunci sukses.


2). Siklus arus kegiatan ekonomi

Siklus arus perekonomian merupakan sebuah laporan yang harus diketahui,m karena dengan adanya siklus ini kita bisa mengetahui strategi apa yang cocok untuk menghadapi permasalahan yang ada di hari esok.


Itulah beberapa informasi tentang ekonomi makro. Pada dasarnya ekonomi makro adalah sebuah cabang ilmu ekonomi yang khusus membahas tentang peristiwa atau fenomena ekonomi yang memiliki cakupan  besar dan menyeluruh tentunya. Untuk lebih mudah mengerti tentang ekonomi makro, kita fokuskan pada satu kata di dalamnya yaitu makro, makro berarti besar, amka pembahasan yang ada dalam ekonomi makro adalah hal-hal yang memiliki cakupan besar atau bisa memberikan dampak besar bagi.



B. Model Ekonomi Makro

Agregat demand-supply agregat

Model AD-AS telah menjadi panduan standar model untuk menjelaskan ekonomi makro. Model ini menunjukkan indeks harga dan indeks output aktual pada titik pertemuan dari permintaan agregat dan penawaran agregat. Kurva permintaan agregat miring ke bawah menunjukkan bahwa banyak dari output yang diminta pada tingkat harga yang lebih rendah.

 

Kurva miring ke bawah adalah hasil yang terjadi karena tiga efek: Pigou Effect, yang menyatakan bahwa ketika harga asli jatuh, kemakmuran asli naik, yang mengakibatkan meningkatnya permintaan barang oleh konsumen; Efek Keynes, yang menyatakan bahwa ketika harga jatuh, permintaan uang akan turun dan akan menyebabkan suku bunga yang lebih rendah, investasi pinjaman dan konsumsi akan meningkat; dan efek dari ekspor bersih, yang menyatakan bahwa ketika harga naik, barang-barang domestik menjadi lebih mahal bila dilihat dari sisi perbandingan dengan pelanggan asing dan sebagai akibat dari itu, ekspor menurun.

 

1. Karakteristik Pasar Perekonomian

Persaingan pasar sempurna merupakan struktur pasar yang paling ideal, karena dianggap sistem pasar ini adalah struktur pasar yang akan menjamin terwujudnya kegiatan produksi barang atau jasa yangoptimal efisiensinya.Dalam ekonomi Islam penentuan harga dilakukan oleh kekuatan-kekuatan pasar,yaitu kekuatan permintaan dan kekuatan penawaran.

 

Dalam konsep Islam, pertemuan permintaan dengan penawarantersebut haruslah terjadi secara rala sama rela,tidak ada pihak yang terpaksa untuk melakukan transaksi pada tingkat harga tersebut.Keadaan rela sma rela merupakan kebalikan dari keadaan aniaya,yaitu keadaan dimana salah satu pihak senang diatas kesedihan pihak lain. Dalam hal harga,para ahli fiqh merumuskannya sebagai the price of the equivalent.

 

Konsep the price of the equivalent ini mempunyai implikasi penting dalam ilmuekonomi, yaitu keadaan pasar yang kompetitif. Dalam konsep Islam, Monopoly, Duopoly, Oligopoly dalam artian hanya ada satu penjual, dua penjual, atau beberapa penjual tidak dilarang keberadaannya, selama mereka tidak mengambilkeuntungan diatas keuntungan normal. Ini merupakan konsekuensi dari konsep the price of theequivalent. Produsen yang beroprasi dengan positif profit akan mengundang produsen lain untuk masuk kedalam bisnis tersebut, sehingga kurva supply bergeser kekanan, jumlah output juga yang ditawarkan bertambah, dan harga akan turun. Produsen baru akan terus memasuki bisnis tersebut sampai denganharga turun sedemikian sehingga economic profit nihil. Pada keadaan ini produsen yang telah ada di pasartidak mempunyai insentif untuk keluar dari pasar, dan produsen yang belum masuk kepasar tidakmempunyai insentif untuk masuk ke pasar.

 

2. Struktur Pasar

Struktur pasar dibedakan berdasarkan bayaknya penjual dan pembeli. Secara mudah dikatakan pasar yang terdiri dari banyak penjual dengan barang yang relatif homogen disebut pasar bersaingsempurna ( perfect competition ). Sedangkan pasar yang terdiri dari banyak penjual disebut pasar bersaing monopolistik(monopolistic competition).Pasar yang ada beberapa penjual tersebut pasaroligopoli.

 

Struktur pasar merupakan penggolongan pasar berdasarkan strukturnya. Dibagi kedalam beberapa bagian yaitu :


a. Pasar Persaingan Sempurna

Jenis pasar dengan jumlah penjual dan pembeli yang banyak dan produk yang dijual bersifat homogen. Persaingan akan terjadi apabila penjual dan pembeli dalam jumlah besar mengadakan saling hubungan secara aktif dengan maksud memaksimumkan keuntungan dan kepuasan atas dasar harga-harga yang ditentukan oleh penawaran dan permintaan. Contoh produknya seperti beras, gandum, dan kentang. Pasar persaingan sempurna memiliki ciri-ciri :

  • Jumlah penjual dan pembeli banyak
  • Barang yang dijual bersifat homogen
  • Penjual bersifat mengambil harga (price taker)
  • Posisi tawar komsumen kuat
  • Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata
  • Sensitif terhadap perubahan harga
  • Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar


b. Pasar Persaingan Tidak Sempurna Yang Terdiri Atas :

  • Pasar Monopoli : Hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar.
  • Pasar Oligopoli: Pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh.
  • Pasar Duopoli: Memiliki karakteristik yang sama dengan oligopoli, namun pada Pasar Duopoli hanya ada dua perusahaan.
  • Pasar Persaingan Monopolistik  Bentuk pasar di mana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek.
  • Pasar Monopsoni Jenis pasar dimana hanya ada satu pembeli.
  • Pasar Oligopsoni adalah bentuk pasar dimana barang yang dihasilkan oleh beberapa perusahaan dan banyak perusahaan yang bertindak sebagai konsumen.

 

C. Pengertian Pendapatan Nasional

Salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu negara dalam suatu periode tertentu adalah data Produk Domestik Bruto (PDB), baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. PDB pada dasarnya merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu negara tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi. PDB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada setiap tahun, sedangkan PDB atas dasar harga konstan menunjukkan nilai tambah barang dan jasa tersebut yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada satu tahun tertentu sebagai dasar. 


PDB atas dasar harga berlaku dapat digunakan untuk melihat pergeseran dan struktur ekonomi, sedang harga konstan digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun.

 

Dari data PDB dapat juga diturunkan beberapa indikator ekonomi penting lainnya, seperti :

1). Produk Nasional Bruto

yaitu PDB ditambah dengan pendapatan neto dari luar negeri. Pendapatan neto itu sendiri merupakan pendapatan atas faktor produksi (tenaga kerja dan modal) milik penduduk Indonesia yang diterima dari luar negeri dikurangi dengan pendapatan yang sama milik penduduk asing yang diperoleh di Indonesia.


2). Produk Nasional Neto atas dasar harga pasar

yaitu PDB dikurangi dengan seluruh penyusutan atas barang-barang modal tetap yang digunakan dalam proses produksi selama setahun.


3). Produk Nasional Neto atas dasar biaya faktor produksi yaitu

produk nasional neto atas dasar harga pasar dikurangi dengan pajak tidak langsung neto. Pajak tidak langsung neto merupakan pajak tidak langsung yang dipungut pemerintah dikurangi dengan subsidi yang diberikan oleh pemerintah. Baik pajak tidak langsung maupun subsidi, kedua-duanya dikenakan terhadap barang dan jasa yang diproduksi atau dijual. Pajak tidak langsung bersifat menaikkan harga jual sedangkan subsidi sebaliknya. Selanjutnya, produk nasional neto atas dasar biaya faktor produksi disebut sebagai Pendapatan Nasional.


4). Angka-angka per kapita

yaitu ukuran-ukuran indikator ekonomi sebagaimana diuraikan di atas dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan tahun.

 

Kegunaan Statistik Pendapatan Nasional

Data pendapatan nasional adalah salah satu indikator makro yang dapat menunjukkan kondisi perekonomian nasional setiap tahun. Manfaat yang dapat diperoleh dari data ini antara lain adalah :.

  • PDB harga berlaku nominal menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi yang dihasilkan oleh suatu negara. Nilai PDB yang besar menunjukkan sumber daya ekonomi yang besar, begitu juga sebaliknya.
  • PNB harga berlaku menunjukkan pendapatan yang memungkinkan untuk dinikmati oleh penduduk suatu negara.
  • PDB harga konstan (riil) dapat digunakan untuk menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan atau setipa sektor dari tahun ke tahun.
  • Distribusi PDB harga berlaku menurut sektor menunjukkan struktur perekonomian atau peranan setiap sektor ekonomi dalam suatu negara. Sektor-sektor ekonomi yang mempunyai peran besar menunjukkan basis perekonomian suatu negara.
  • PDB harga berlaku menurut penggunaan menunjukkan produk barang dan jasa digunakan untuk tujuan konsumsi, investasi dan diperdagangkan dengan pihak luar negeri.
  • Distribusi PDB menurut penggunaan menunjukkan peranan kelembagaan dalam menggunakan barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai sektor ekonomi.
  • PDB penggunaan atas dasar harga konstan bermanfaat untuk mengukur laju pertumbuhan konsumsi, investasi dan perdagangan luar negeri.
  • PDB dan PNB per kapita atas dasar harga berlaku menunjukkan nilai PDB dan PNB per kepala atau per satu orang penduduk.
  • PDB dan PNB per kapita atas dasar harga konstan berguna untuk mengetahui pertumbuhan nyata ekonomi per kapita penduduk suatu negara.

 

1. Konsep Dan Definisi PDB Pengeluaran

a. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga

Pengeluaran konsumsi rumah tangga (PKRT) merupakan pengeluaran atas barang dan jasa oleh rumah tangga untuk tujuan konsumsi. Dalam hal ini rumah tangga berfungsi sebagai pengguna akhir (final demand) dari berbagai jenis barang dan jasa yang tersedia dalam perekonomian. Rumah tangga didefinisikan sebagai individu atau kelompok individu yang tinggal bersama dalam suatu bangunan tempat tinggal. Mereka mengumpulkan pendapatan, memiliki harta dan kewajiban, serta mengkonsumsi barang dan jasa secara bersama-sama utamanya kelompok makanan dan perumahan (UN, 1993).


b. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah

Pengeluaran Konsumsi Pemerintah adalah nilai seluruh jenis output pemerintah dikurangi nilai output untuk pembentukan modal sendiri dikurangi nilai penjualan barang/jasa (baik yang harganya signifikan dan tdk signifikan secara ekonomi) ditambah nilai barang/jasa yang dibeli dari produsen pasar untuk diberikan pada RT secara gratis atau dengan harga yang tidak signifikan secara ekonomi (social transfer in kind-purchased market production).


c. Pembentukan Modal Tetap Bruto

Secara garis besar PMTB didefinisikan sebagai pengeluaran unit produksi untuk menambah aset tetap dikurangi dengan pengurangan aset tetap bekas. Penambahan barang modal meliputi pengadaan, pembuatan, pembelian barang modal baru dari dalam negeri dan barang modal  baru maupun bekas dari luar negeri (termasuk perbaikan besar, transfer atau barter barang modal). Pengurangan barang modal meliputi penjualan barang modal (termasuk barang modal yang ditransfer atau barter kepada pihak lain).  


Disebut sebagai pembentukan modal tetap bruto karena menggambarkan penambahan serta pengurangan barang modal pada periode tertentu. Barang modal mempunyai usia pakai lebih dari satu tahun serta akan mengalami penyusutan. Istilah ”bruto” mengindikasikan bahwa didalamnya masih mengandung unsur penyusutan. Penyusutan atau konsumsi barang modal (Consumption of Fixed Capital) menggambarkan penurunan nilai barang modal yang digunakan pada proses produksi secara normal selama satu periode.


d. Inventori

Inventori adalah persediaan yang dikuasai oleh unit yang menghasilkan untuk digunakan dalam proses lebih lanjut, dijual, atau diberikan pada pihak lain, atau digunakan dengan cara lain. Merupakan persediaan yang berasal dari pihak lain, yang akan digunakan sebagai input antara atau dijual kembali tanpa mengalami proses lebih lanjut.


e. Ekspor - Impor

Secara umum, konsep ekspor-impor luar negeri yang digunakan dalam penyusunan PDB/PDRB Penggunaan mengacu pada System of National Accounts (SNA) 1993. Dalam SNA 1993, transaksi ekspor-impor barang luar negeri dalam komponen PDRB Penggunaan Provinsi merupakan salah satu bentuk transaksi internasional antara pelaku ekonomi yang merupakan residen suatu wilayah Provinsi terhadap pelaku ekonomi luar negeri (non-resident). Transaksi ekspor barang didefinisikan sebagai transaksi perpindahan kepemilikan ekonomi (baik berupa penjualan, barter, hadiah ataupun hibah) atas barang dari residen suatu wilayah Provinsi terhadap pelaku ekonomi luar negeri (non-resident). Sebaliknya, impor barang didefinisikan sebagai transaksi perpindahan kepemilikan ekonomi (mencakup pembelian, barter, hadiah ataupun hibah) atas barang dari pelaku ekonomi luar negeri (non-resident) terhadap residen suatu wilayah Provinsi.

 

REFERENSI :

Mankiw, N.G. (2007), Macroeconomics, 6th edition, Worth Publishers.

Rahardja, Pratama dan Mandala Manurung (2008), Teori Ekonomi Makro: Suatu Pengantar, edisi keempat, Buku Seri Teori Ekonomi, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Boediono (2001), Ekonomi Makro, Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No. 2, edisi 4, BPFE Yogyakarta.

Soediyono (2000), Ekonomi Makro: Analisis IS-LM dan Permintaan-Penawaran Agregat, edisi Millenium, Penerbit Liberty Yogyakarta.

 

 

SUMBER LAIN :

http://www.dosenpendidikan.com/pengertian-konsep-dan-model-ekonomi-makro-lengkap/

https://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_makro

http://ekonominator.blogspot.co.id/search?q=Pasar+Sempurna

https://id.wikipedia.org/wiki/Struktur_pasar

https://www.bps.go.id/subjek/view/id/11

https://www.bappenas.go.id/index.php?cID=8802

http://www.bi.go.id/id/publikasi/laporan-tahunan/perekonomian/Default.aspx

    

 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEPEMIMPINAN & PENGAMBILAN KEPUTUSAN

KEPEMIMPINAN & PENGAMBILAN KEPUTUSAN Oleh : Eko Yulianto, ST, MM, MSD (NIDN 0325077407) A. Pendahuluan Pengelolaan suatu bisnis, baik it...