Pengertian, Konsep Dan Model Ekonomi Makro
Ekonomi
Makro atau makro-ekonomi adalah studi tentang ekonomi secara keseluruhan.
Makro-ekonomi untuk menjelaskan perubahan ekonomi yang mempengaruhi banyak
masyakarakat, perusahaan dan pasar. Makroekonomi dapat digunakan untuk
menganalisis cara terbaik untuk mempengaruhi tujuan kebijakan seperti
pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, tenaga kerja dan pencapaian neraca
berkelanjutan.
Meskipun ekonomi
makro merupakan bidang kajian ata pembelajaran yang luas, ada dua bidang
penelitian yang mencirikan disiplin ini, kegiatan untuk mempelajari penyebab
dan efek dari fluktuasi jangka pendek penerimaan negara (siklus bisnis), dan
kegiatan untuk mempelajari faktor-faktor penentu pertumbuhan ekonomi jangka
panjang (meningkatkan pendapatan Nasional). Model ekonomi makro yang ada dan
ada prediksi yang jamak digunakan oleh pemerintah dan perusahaan-perusahaan
besar untuk membantu dalam pengembangan dan evaluasi kebijakan ekonomi dan
strategi bisnis.
A. Konsep Dasar Ekonomi Makro
Makro-ekonomi
mencakup berbagai konsep dan variabel, tetapi selalu ada tiga topik utama untuk
penelitian ekonomi makro. Teori fenomena makro-ekonomi biasanya terhubung ke
output, pengangguran dan inflasi. Melampaui teori makro-ekonomi, topik ini juga
sangat penting bagi semua pelaku ekonomi, termasuk pekerja, konsumen dan
produsen.
1. Pengeluaran Dan Pendapatan
Output atau
keluaran nasional adalah nilai total seluruh produksi negara pada periode yang
berwenang. Yang semuanya diproduksi dan dijual menghasilkan pendapatan. Oleh
karena itu, output dan pendapatan biasanya dianggap setara, dan dua istilah
yang sering digunakan secara bergantian ternyata. Output dapat diukur sebagai
jumlah pendapatan, atau, bisa dilihat dari segi produksi dan diukur sebagai
total nilai barang dan jasa atau bisa juga dari jumlah semua nilai tambah di
dalam negeri.
Output atau
keluaran ekonomi makro biasanya diukur dengan Produk Domestik Bruto (PDB) atau
salah satu rekening nasional. Ekonom yang tertarik kenaikan jangka panjang
dalam output akan mempelajari pertumbuhan ekonomi.
Kemajuan
teknologi, mesin dan akumulasi modal lainnya, serta pendidikan yang lebih baik
dan modal manusia semua akan menyebabkan output ekonomi yang lebih besar dalam
perjalanan waktu. Namun, output tidak selalu naik secara konsisten.
Siklus bisnis
dapat menyebabkan penurunan output jangka pendek disebut resesi. Ekonom mencari
kebijakan ekonomi makro yang bisa mencegah perekonomian jatuh ke dalam resesi
dan akhirnya dapat memacu pertumbuhan jangka panjang yang lebih cepat.
2. Pengangguran
Sebuah diagram menggunakan data dari AS menunjukkan hubungan
antara pertumbuhan ekonomi dan pengangguran yang diekspresikan oleh Hukum Okun.
Hubungan ini mendemostrasikan pengangguran siklikal. Pertumbuhan ekonomi
berujung pada rasio pengangguran yang lebih rendah.
Jumlah
pengangguran di sebuah ekonomi diukur dengan angka pengangguran, yaitu
persentase pekerja-pekerja tanpa pekerjaan yang ada di dalam angkatan kerja.
Angkatan kerja hanya memasukan pekerja yang aktif mencari kerja. Orang-orang
pensiunan, mengejar pendidikan atau yang tidak mendapatkan dukungan mencari
kerja karena ketiadaan prospek
kerja, tidaklah termasuk di dalam angkatan kerja.
Pengangguran
sendiri bisa dibagi menjadi beberapa tipe yang semuanya berkaitan dengan
sebab-sebab yang berbeda pula. Pengangguran klasikal terjadi ketika gaji
karyawan terlalu tinggi sehingga pengusaha tidak berani memperkerjakan karyawan
lebih dari yang sudah ada. Gaji bisa menjadi terlalu tinggi karena peraturan
upah minimum atau adanya aktivitas serikat pekerja. Sama halnya dengan
pengangguran klasikal, pengangguran friksional terjadi apabila ada lowongan
pekerjaan untuk pekerja tetapi waktu untuk mencarinya menyebabkan adanya
periode di mana si pekerja tersebut menjadi pengangguran.
Penganguran Struktural meliputi beberapa jenis penyebab pengangguran
termasuk ketidak cocokan antara kemampuan pekerja dan kemampuan yang dicari
oleh pekerjaan yang ada. Pengangguran
besar-besaran bisa terjadi ketika sebuah ekonomi mengalami masa transisi
industri dan kemampuan para pekerja menjadi tak terpakai. Pengangguran
struktural itu juga cukup mirip dengan pengangguran friksional karena
dua-duanya berkutat pada permasalahan ketidakcocokan kemampuan pekerja dengan
lowongan pekerjaan, tetapi pengangguran struktural berbeda karena meliputi juga
kebutuhan untuk menambah kemampuan diri, tidak hanya proses pencarian jangka
pendek.
Walaupun ada
beberapa jenis pengangguran yang selalu ada saja mau bagaimanapun kedaaan
ekonomi pada saat itu, pengangguran siklikan terjadi ketika pertumbuhan ekonomi
menjadi stagnan. Hukum Okun menunjukan
hubungan empiris antara pengangguran dan pertumbuhan ekonomi. Versi asli dari
Hukum Okun menyatakan bahwa 3% kenaikan keluaran ekonomi akan mengakibatkan 1%
penurunan angka pengangguran.
3. Inflasi dan
Deflasi
Kenaikan harga
disebuah ekonomi secara umum disebut inflasi. Ketika harga turun, maka deflasi.
Ekonom mengukur perubahan harga dengan menggunakan indeks harga. Inflasi dapat
terjadi ketika suhu menjadi terlalu panas dan ekonomi tumbuh terlalu cepat.
Serupa dengan ini, perekonomian merosot dapat menyebabkan deflasi.
Bank sentral yang
mengatur ketersediaan uang suatu negara, selalu berusaha untuk menghindari
perubahan tingkat harga menggunakan kebijakan moneter. Dengan menaikkan suku
bunga atau mengurangi ketersediaan uang dalam perekonomian akan mengurangi
inflasi. Inflasi dapat menyebabkan peningkatan ketidakpastian dan konsekuensi
negatif lainnya. Deflasi bisa menurunkan output ekonomi. Bank sentral akan
mengejar stabilitas harga untuk melindungi perekonomian dari efek negatif pada
fluktuasi harga.
Perubahan tingkat
harga dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Teori kuantitas uang menyatakan
bahwa pergerakan tingkat harga secara langsung berkaitan dengan jumlah uang
beredar. Fluktuasi jangka pendek juga mungkin berhubungan dengan faktor-faktor
moneter, tapi perubahan permintaan agregat dan penawaran agregat juga dapat
mempengaruhi tingkat harga. Sebagai contoh, penurunan permintaan akibat resesi
dapat menyebabkan indeks harga rendah dan deflasi. Mengejutkan tawaran negatif,
seperti krisis minyak, akan menurunkan penawaran agregat dan menyebabkan
inflasi.
4. Kerjasama Antar Negara di Dunia
Kerjasama antar
negara khsusunya dalam perekonomian dunia menjadi salah satu fokus kajian
ekonomi makro, karena interaksi yang ada akan menghasilkan situasi dan kondisi
yang baik dalam jalannya perekonomian suatu negara. Kerjasama ini contohnya
ekspor dan impor. Interaksi antar negara dalam perekonomian dunia memiliki
dampak baik ataupun buruk, hal ini bisa di analisis melalui neraca pembayaran
ataupun tingkat nilai tukar uang. Untuk itu kerjasama antar negara di dunia
perekonomian menjadi salah satu fokus kajian ekonomi makro karena akan
mempengaruhi perekonomian secara menyeluruh.
5. Perjalanan siklus ekonomi
Siklus ekonomi
diartikan sebagai perjalanan ekonomi suatu negara, pastinya ada naik turunnya.
Mengapa siklus ekonomi menjadi kajian dari ekonomi makro, karena dampak-dampak
yang ditimbulkannya memberikan dampak yang cukup besar. Misalkan adanya resesi
ekonomi yang berjalan terus menerus akan membuat perekonomian suatu negara
sulit menjalankan fungsinya. Sebaliknya akspansi yang berkepanjangan akan
memancing terjadinya inflasi. Untuk itulah siklus ekonomi ini tidak bisa
diremehkan.
Itulah beberapa masalah yang menjadi fokus kajian ekonomi makro, hal-hal tersebut menjadi kajian karena memberikan dampak pada perekonomian secara menyeluruh. Pada dasarnya ekonomi makro memiliki beberapa kebijakan sebagai landasan untuk mengatasi dan menganalisis permasalahan-permasalahan ekonomi yang memiliki ruang lingkup besar. Adapun kebijakannya antara lain :
a. Kebijakan fiskal
Kebijakan fiskal
merupakan salah satu kebijakan yang bertugas untuk mengatur tentang pendapatan
dan pengeluaran dari pemerintahan. Dalam hal pendapatan pemerintah sumbernya
adalah dari pajak, bukan pajak serta bantuan atau pinjaman dari negara lain.
Sedangkan pengeluaran dari pemerintah dibagi menjadi 2 sesuai dengan jangka
waktu penggunaannya, yaitu pengeluaran rutin dan pengeluaran
pembangunan.pengeluaran rutin seperti kegiatan impor, belanja dan lainnya.
Sedangkan pengeluaran pembangunan berupa pembangunan infrastuktur, pembangunan
di bidang pendidika, ekonomi dan lainnya. Selain itu kebijakan fiskal juga bisa
diartikan sebagai kebijakan yang memiliki hubungan dengan pengelolaan uang
negara yang bersumber dari pendapatan dan pengeluaran yang diatur dalam APBN.
Kebijakan fiskal memliki dua instrumen, yaitu :
1). Automatic instrument
Instrumen ini
merupakan salah satu instrumen yang dilakukan oleh pemerintah suatu negara
dengan menaikkan presentase atau nilai pajak dengan tujuan untuk memunculkan
kenaikan harga suatu barang secara umum dan lebih jauh nanti tingkat inflasi
akan naik.selain itu kebijakan ini memiliki tujuan lain yaitu untuk mengurangi
atau meminimalisasi defisit anggaran pemerintah. Hal tersebut tentunya akan
memberatkan masyarakat dengan kenaikan pajak ini, namun dibalik semua itu
kebijkan ini akan menghasilkan dampak baik, perubahan menuju ke arah kebaikan
untuk mendorong investasi yang produktif
2). Instrumen dekreasi
Instrumen ini
merupakan langkah-langkah pemerintah dalam mengubah pengeluarannya dengan
tujuan untuk meminimalisasi naik turunnya kegiatan perekonomian agar tetap
berjalan dengan lancar dan stabil. Hal ini dilakukan dengan tujuan memang
semata untuk menghadapi inflasi yang terjadi. Contohnya adalah ketika pemerintah
menaikkan pajak agar jumlah uang yang beredar di dalam masyarakat berkurang.
Pada
dasarnya kebijakan fiskal dibagi menjadi dua yaitu :
Sponsors Link
1). Untuk jangka pendek
Untuk jangka
pendek kebijakan fiskal ini memiliki beberapa tugas yang harus yang
diselesaikan, antara lain :
- Membuat perubahan yang berkaitan dengan pembelanjaan atau pengeluaran yang dilakukan oleh pemerintah, hal ini dilakukan dengan tujuan pemerintah mampu menghemat pengeluarannya agar tidk sampai terlibat dalam hutang dengan pihak lain.
- Membuat perubahan yang berkaitan dengan perubahan nilai pajak atau jumlah pajak yang diterapkan oleh pemerintah. Hala ini dilakukan menyesuaikan dengan situasi yang ada. Kenaikan atau penurunan pajak akan memberikan dampak positif dan negatif, salah satu contohnya ketika pajak naik maka devisa negara akan meningkat, namun di sisi lain para perusahaan atau produsen akan pusing karena harga bahan baku akan meningkat dan minat dari konsumen juga tidak menentu.
2). Untuk jangka panjang
Sedangkan untuk
jangka panjang kebijakan fiskal yang dilakukan oleh ekonomi makro, antara lain
:
- Kebijakan penstabilan otomatis, hal ini diartikan sebagai langkah untuk menjalankan sistem pajak yang telah ada sebelumnya, misalkan pemerintah menerapkan sistem pajak progresif dan proporsional.
- Kebijakan fiskal diskresioner, istilah ini memiliki arti merubah sesuatu yang ada, hal ini berbeda dengan kebijakan otomatis yang menggunakan sesuatu yang ada, kebijakan diskresioner ini lebih condong pada perubahan pada sistem yang dianggap kurang efektif. Misalkan, pemerintah membuat undang-undang, pemerintah mengamandemen undang-undang, dan lain sebagainya.
b. Kebijakan moneter
Kebijakan moneter
salah satu kebijakan yang dimiliki oleh ekonomi makro. Kebijakan moneter
merupakan langkah-langkah yang dilaksanakan oleh bank bank baik itu bank
sentral atau yang sering disebut dengan Bank Indonesia dengan tujuan untuk
mempengaruhi jumlah uang yang beredar dalam masyarakat. Jumlah uang yang
beredar dalam masyarakat mampu mempengaruhi kondisi perekonomian di masyarakat.
Semakin tinggi jumlah uang yang beredar dalam masyarakat maka harga produk,
namun jika uang yang beredar dalam masyarakat berkurang maka harga suatu produk
pun akan naik. Selain itu kebijakan moneter juga bisa disebut dengan kebijakan
yang diambil oleh pemerintah dengan tujuan untuk menciptakan sebuah stabilitas
ekonomi. Pada dasarnya kebijakan ini memiliki prinsip untuk mengelola uang yang
beredar pada masyarakat tetap pada posisi normal yang tentunya bisa menciptakan
sebuah kemakmuran dalam masyarakat. Kebijakan moneter memiliki beberapa
instrumen baik yang bersifat kualitatif dan kuantitatif, antara lain :
1). Discount policy
Discount policy
adalah salah satu instrumen yang digunakan oleh bank sentral dengan cara mempengaruhi
banyak tidaknya suku bunga bank tersebut. Untuk masalah pengambilan keputusan
disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang terjadi, misalkan jika terjadi
inflasi maka secara otomatis bank sentral akan mengurangi peredaran uang yang
ada di masyarakat. Begitu juga sebaliknya untuk mengatasi permasalahan deflasi
maka bank sentral akan menurunkan suku bunga agar uang yang beredar dalam
masyarakat banyak.
2). Open market
policy
Open market
disini dimaksudkan untuk umum, tidak hanaya pejabat beasar atau seorang yang
memiliki kekuasaan, namun semua lapisan masyarakat boleh ikut. Open market
merupakan kebijakan yang diambil oleh bank sentral untuk menghadapi suatu
permasalahan berupa inflasi maupun deflasi, dengn cara jual beli obligasi atau
surat-surat berharga yang dimilikinya. Ketika terjadi inflasi bank sentral
menjual obligasi atau surat berharganya kepada masyarakat dengan tujuan
mengurangi jumlah uang yang beredar dalam masyarakat. Sedangkan jika terjadi
deflasi maka bank sentral akan membeli obligasi atau surat-surat berharga yang
sebelumnya dijual ke masyarakat.
3). Cash ratio
reserve requirement policy
Kebijakan ini
diberlkukan oleh bank sentral dalam upaya mennetukan rasio uang kas dan uang
cadangan yang akan digunakan oleh bank umum sebagai dana pinjaman. Dalam suatu
keadaan presentase dari cash ratio ini akan dinaikkan dengan tujuan untuk
meminimalisasi penyaluran dana pinjaman yang bertujuan untuk mengurangi atau
menambahkan jumlah uang yang beredar dalam masyarakat.
4). Pengaturan sistem
pembelian angsuran
Kebijakan ini
memiliki tujuan untuk mengurangi terjadinya inflasi, dengan cara mengatur
sistem pembayaran secara angsuran. Selain itu kebijakan ini juga dilaksanakan
dengan mengawasi aliran pinjaman terhadap pembelian suatu produk baik barang
maupun jasa oleh perusahaan kepada konsumen yang disini adalah masyarakat.
5). Selective credit
control
Hampir sama
dengan kebijakan pembelian angusran, kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi
inflasi terhadap kredit untuk membiayai proyek proyek yang dilakukan oleh kalangan
masyarakat. Selain itu kebijakan merupakan salah satu upaya atau usaha untuk
mencegah aktivitas yang merupakan spekulasi dari para pedagang dengan tujuan
memperoleh keuntungan yang besar.
6). Moral suasion
Kebijakan ini
dilakukan oleh Bank Indonesia baik secara tulisan ataupun ajakan untuk tidak
melakukan suatu tindakan tertentu. Kebijakan ini dilakukan ketika ada hal-hal
yang dianggap negatif atau tidak memberi perubahan baik pada perekonomian.
Contohnya Bank Indonesia memberikan perintah pada bank bank umum untuk
menurunkan tingkat bunga.
c. Kebijakan
segi penawaran
Kebijakan ini
bertujuan untuk meningkatkan efisiensi kegiatan perusahaan dengan tujuan mampu
menawarkan produk-produk berkualitas dengan harga yang relatif rendah. Salah
satu contoh kebijakan dari segi penawaran adalah kebijakan pendapatan, yaitu
langkah-langakh yang dilakukan oleh pemerintah dengan tujuan untuk
mengendalikan tuntunan atas kenaikan pendapatan kerja. Untuk melaksanakan
kebijakan ini ada beberapa cara yang bisa dilakukan, antara lain mengembangkan
dan melengkapi infrastuktur yang ada dan meningkatkan pelayanan pemerintah
dalam mengembangkan kegiatan usaha sektor swasta. Berbeda dengan kebijakan
fiskal dan moneter yang lebih condong ke segi permintaan.
Itulah beberapa
kebijakan yang ada dalam ekonomi makro, kebijakan ini dibuat bukan tanpa
tujuan, tapi kebijakan ekonomi makro memiliki beberepa tujuan yakni :
1). Menciptakan
kestabilan harga
Kestabilan harga
bukan berarti harga suatu produk tetap atau konstan, namun yang dimaksud harga
yang stabil adalah harga yang fleksibel, dimana suatu harga mengikuti situasi
kondisi yang ada. Ketika terjadi kenaikan harga produksi, atau pajak yang
tinggi maka tidak bisa dipungkiri bahwa harga harus mengikuti kondisi yang ada.
Bisa dikatakan bahwa harga yang stabil adalah harga yang fluktuatif. Salah satu
contohnya adalah ketika ingin membangun sebuah bangunan tentunya kita
membutuhkan bahan baku dan tenaga kerja. Pasti harga dari bahan baku dan gaji
dari tenaga kerjanyapun mengikuti perekembangan yang ada. Tidak akan mungkin
harga suatu produk atau gaji pekerja akan sama. Contoh lainnya bisa kita lihat
pada produk handphone, dimana harga tidak akan tetap kadang harga turun jika
ada produk-produk baru yang masuk ke dalam pasaran, bisa juga harga tersebut
naik karena barang langka atau memang pada kondisi tertentu.
2). Memaksimalkan
tenaga kerja (SDM) dan output
Tenaga kerja atau SDM merupakan
salah satu aspek penting yang harus ada dalam perekonomian, karena tanpa adanya
tenaga kerja maka kegiatan produksi tidak akan berlangsung. Namun tidak semua
negara yang bisa memaksimalkan tenaga kerja yang ada, masih banyak
pengangguran, masih banyak yang tidak bisa bekerja. Padahal penggunaan tenaga
kerja secara penuh atau full employment merupakan cita-cita setiap negara.
Karena dengan adanya kontribusi dari tenaga kerja secara penuh maka
perekonomian suatu negara akan berkembang dengan baik.
3). Menciptakan
pertumbuhan ekonomi
Pertumbahan
ekonomi adalah suatu hal yang didambakan oleh semua negara di dunia ini. Dengan
adanya pertumbuhan ekonomi ini maka dalam negara itu akan tercipta sebuah
kema\kmuran dan kesejahteraan bagi warga negaranya. Ciri-ciri dari pertumbuhan
ekonomi antara lain adalah terciptanya kestabilan ekonomi, pendapatan
masyarakat merata, terjadi keseimbangan anatara permintaan dan penawaran, dan
lain sebagainya. Jika terjadi pertumbuhan ekonomi di suatu negara maka negara
tersebut akan maju dan berkembang.
4). Menguatkan neraca
pembayaran
Neraca pembayaran
merupakan salah satu pondasi kekuatan perekonmomian suatu negara. Neraca
pembayaran yang rapuh akan mengakibatkan kurangnya kemampuan suatu negara dalam
menghadipi permasalahan pengaliran dana ke luar atau ke dalam negeri. Hal ini
akan memiliki imbas pada uang asing merosot dan kurs mata uang asing akan
meningkat. Dengan begitu maka perekonomian suatu negara akan mendapatkan dampak
negatif seperti inflasi, pajak meningkat, biaya produksi meningkat, daya beli
masyarakat menurun. Hal inilah yang mengharuskan ekonomi makro untuk
memperhatikan kedudukan naraca pembayaran harus selalu teguh dan kuat posisi
dan keadaannya.
5). Meningkatkan
kapasitas produksi nasional
Produksi nasional
sangat diperlukan oleh perekonomian suatu negara. Berekembang atau tidaknya
perekonomian negara ditentukan oleh seberapa besar negara tersebut bisa
memproduksi suatu produk. Dengan banyaknya produksi maka otomatis pendapatan
negara akan meningkat. Selain itu dengan tingginya tingkat produksi maka
kemakmuran dan kesejahteraan akan didapatkan oleh para warga sebagai konsumen.
Dan tujuan utama dengan peningkatan produksi nasional maka akan tercipta sebuah
kestabilan ekonomi.
6). Mendistribusi
pendapatan
Pemerataan
pendapatan adalah hal yang diinginkan oleh semua masyarakat. Pendapatan yang
merata menunjukkan bahwa telah terjadi keadilan dan sebuah kebenaran dalam
jalannya pemerintahan suatu negara. Pemerataan pendapatan juga merupakan aspek
yang harus ada dalam jalnnya perekonomian suatu negara. Karena dengan
pendapatan yang memuaskan akan memberikan dampak baik, seperti akan memberikan
motivasi lebih bagi para tenaga kerja, sehingga tingkat produksi akan
meningkat.
Beberapa tujuan
dari kebijakan yang diterapkan oleh ekonomi makro sudah kita bahas, selanjutnya
kita akan membahas tentang model ekonomi makro. Sebelum memebahas tentang model
ekonomi makro, alangkah baiknya kita mengethaui tentang pengertian dari model
ekonomi. Model ekonomi adalah suatu bentuk penyederhanaan dari
kenyataan-kenyataan yang terjadi dalam jalannya perekonomian. Penyederhanaan
ini menunjukkan hubungan antara beberapa variabel yang saling berkaitan yang
bisa digunakan secara verbal, grafis maupun diagram dan matamatis. Setelah
mengetahui arti dari model ekonomi, maka kita akan membahas tentang dua
model yang dimiliki olehg ekonomi makro yaitu :
1). Peluang teknologi
Teknologi
merupakan suatu produk yang akan selalu berkembang mengikuti kemajuan zaman,
maka banyak peluang yang bisa kita ciptakan dengan melihat kemajuan teknologi
yang ada. Inilah yang dimanfaatkan dan dilihat oleh ekonomi makro sebagai salah
satu kunci sukses.
2). Siklus arus kegiatan ekonomi
Siklus arus
perekonomian merupakan sebuah laporan yang harus diketahui,m karena dengan
adanya siklus ini kita bisa mengetahui strategi apa yang cocok untuk menghadapi
permasalahan yang ada di hari esok.
Itulah beberapa informasi tentang ekonomi makro. Pada dasarnya ekonomi makro adalah sebuah cabang ilmu ekonomi yang khusus membahas tentang peristiwa atau fenomena ekonomi yang memiliki cakupan besar dan menyeluruh tentunya. Untuk lebih mudah mengerti tentang ekonomi makro, kita fokuskan pada satu kata di dalamnya yaitu makro, makro berarti besar, amka pembahasan yang ada dalam ekonomi makro adalah hal-hal yang memiliki cakupan besar atau bisa memberikan dampak besar bagi.
B. Model Ekonomi Makro
Agregat
demand-supply agregat
Model AD-AS telah
menjadi panduan standar model untuk menjelaskan ekonomi makro. Model ini
menunjukkan indeks harga dan indeks output aktual pada titik pertemuan dari
permintaan agregat dan penawaran agregat. Kurva permintaan agregat miring ke
bawah menunjukkan bahwa banyak dari output yang diminta pada tingkat harga yang
lebih rendah.
Kurva miring ke
bawah adalah hasil yang terjadi karena tiga efek: Pigou Effect, yang menyatakan
bahwa ketika harga asli jatuh, kemakmuran asli naik, yang mengakibatkan
meningkatnya permintaan barang oleh konsumen; Efek Keynes, yang menyatakan
bahwa ketika harga jatuh, permintaan uang akan turun dan akan menyebabkan suku
bunga yang lebih rendah, investasi pinjaman dan konsumsi akan meningkat; dan
efek dari ekspor bersih, yang menyatakan bahwa ketika harga naik, barang-barang
domestik menjadi lebih mahal bila dilihat dari sisi perbandingan dengan
pelanggan asing dan sebagai akibat dari itu, ekspor menurun.
1. Karakteristik Pasar Perekonomian
Persaingan pasar sempurna merupakan struktur pasar yang paling ideal, karena dianggap sistem pasar ini adalah struktur pasar yang akan menjamin terwujudnya kegiatan produksi barang atau jasa yangoptimal efisiensinya.Dalam ekonomi Islam penentuan harga dilakukan oleh kekuatan-kekuatan pasar,yaitu kekuatan permintaan dan kekuatan penawaran.
Dalam konsep
Islam, pertemuan permintaan dengan penawarantersebut haruslah terjadi secara rala sama rela,tidak ada pihak yang
terpaksa untuk melakukan transaksi pada tingkat harga tersebut.Keadaan rela sma rela merupakan kebalikan dari
keadaan aniaya,yaitu keadaan dimana salah satu pihak senang
diatas kesedihan pihak lain. Dalam hal harga,para ahli fiqh
merumuskannya sebagai the price of the equivalent.
Konsep
the price of the equivalent ini mempunyai implikasi penting dalam
ilmuekonomi, yaitu keadaan pasar yang
kompetitif. Dalam konsep Islam, Monopoly, Duopoly, Oligopoly dalam artian hanya
ada satu penjual, dua penjual, atau beberapa penjual
tidak dilarang keberadaannya, selama mereka tidak mengambilkeuntungan diatas keuntungan normal. Ini
merupakan konsekuensi dari konsep the price of theequivalent. Produsen yang
beroprasi dengan positif profit akan mengundang produsen lain untuk masuk
kedalam bisnis tersebut, sehingga kurva supply bergeser kekanan, jumlah output
juga yang ditawarkan bertambah, dan harga akan turun. Produsen
baru akan terus memasuki bisnis tersebut sampai denganharga turun sedemikian sehingga economic profit nihil. Pada keadaan ini
produsen yang telah ada di pasartidak mempunyai insentif untuk keluar dari
pasar, dan produsen yang belum masuk kepasar tidakmempunyai insentif untuk
masuk ke pasar.
2. Struktur Pasar
Struktur pasar dibedakan berdasarkan bayaknya penjual dan pembeli.
Secara mudah dikatakan pasar
yang terdiri dari banyak penjual dengan barang yang relatif homogen
disebut pasar bersaingsempurna (
perfect competition ). Sedangkan pasar yang terdiri dari banyak penjual disebut
pasar bersaing monopolistik(monopolistic competition).Pasar
yang ada beberapa penjual tersebut pasaroligopoli.
Struktur pasar merupakan
penggolongan pasar berdasarkan strukturnya. Dibagi kedalam beberapa bagian
yaitu :
a. Pasar Persaingan Sempurna
Jenis pasar dengan jumlah penjual dan pembeli yang banyak dan produk yang dijual bersifat homogen. Persaingan akan terjadi apabila penjual dan pembeli dalam jumlah besar mengadakan saling hubungan secara aktif dengan maksud memaksimumkan keuntungan dan kepuasan atas dasar harga-harga yang ditentukan oleh penawaran dan permintaan. Contoh produknya seperti beras, gandum, dan kentang. Pasar persaingan sempurna memiliki ciri-ciri :
- Jumlah penjual dan pembeli banyak
- Barang yang dijual bersifat homogen
- Penjual bersifat mengambil harga (price taker)
- Posisi tawar komsumen kuat
- Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata
- Sensitif terhadap perubahan harga
- Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar
b. Pasar Persaingan Tidak Sempurna Yang Terdiri Atas :
- Pasar Monopoli : Hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar.
- Pasar Oligopoli: Pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh.
- Pasar Duopoli: Memiliki karakteristik yang sama dengan oligopoli, namun pada Pasar Duopoli hanya ada dua perusahaan.
- Pasar Persaingan Monopolistik Bentuk pasar di mana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek.
- Pasar Monopsoni Jenis pasar dimana hanya ada satu pembeli.
- Pasar Oligopsoni adalah bentuk pasar dimana barang yang dihasilkan oleh beberapa perusahaan dan banyak perusahaan yang bertindak sebagai konsumen.
C. Pengertian Pendapatan Nasional
Salah satu
indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu negara dalam suatu
periode tertentu adalah data Produk Domestik Bruto (PDB), baik atas dasar harga
berlaku maupun atas dasar harga konstan. PDB pada dasarnya merupakan jumlah
nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu negara
tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan
oleh seluruh unit ekonomi. PDB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai
tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada setiap
tahun, sedangkan PDB atas dasar harga konstan menunjukkan nilai tambah barang
dan jasa tersebut yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada satu tahun
tertentu sebagai dasar.
PDB atas dasar harga berlaku dapat digunakan untuk melihat pergeseran dan
struktur ekonomi, sedang harga konstan digunakan untuk mengetahui pertumbuhan
ekonomi dari tahun ke tahun.
Dari data PDB
dapat juga diturunkan beberapa indikator ekonomi penting lainnya, seperti :
1). Produk Nasional Bruto
yaitu PDB
ditambah dengan pendapatan neto dari luar negeri. Pendapatan neto itu sendiri
merupakan pendapatan atas faktor produksi (tenaga kerja dan modal) milik
penduduk Indonesia yang diterima dari luar negeri dikurangi dengan pendapatan
yang sama milik penduduk asing yang diperoleh di Indonesia.
2). Produk Nasional Neto atas dasar harga pasar
yaitu PDB
dikurangi dengan seluruh penyusutan atas barang-barang modal tetap yang
digunakan dalam proses produksi selama setahun.
3). Produk Nasional Neto atas dasar biaya faktor produksi yaitu
produk nasional
neto atas dasar harga pasar dikurangi dengan pajak tidak langsung neto. Pajak
tidak langsung neto merupakan pajak tidak langsung yang dipungut pemerintah
dikurangi dengan subsidi yang diberikan oleh pemerintah. Baik pajak tidak
langsung maupun subsidi, kedua-duanya dikenakan terhadap barang dan jasa yang
diproduksi atau dijual. Pajak tidak langsung bersifat menaikkan harga jual
sedangkan subsidi sebaliknya. Selanjutnya, produk nasional neto atas dasar
biaya faktor produksi disebut sebagai Pendapatan Nasional.
4). Angka-angka per kapita
yaitu
ukuran-ukuran indikator ekonomi sebagaimana diuraikan di atas dibagi dengan
jumlah penduduk pertengahan tahun.
Kegunaan
Statistik Pendapatan Nasional
Data pendapatan nasional adalah salah satu indikator makro yang dapat menunjukkan kondisi perekonomian nasional setiap tahun. Manfaat yang dapat diperoleh dari data ini antara lain adalah :.
- PDB harga berlaku nominal menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi yang dihasilkan oleh suatu negara. Nilai PDB yang besar menunjukkan sumber daya ekonomi yang besar, begitu juga sebaliknya.
- PNB harga berlaku menunjukkan pendapatan yang memungkinkan untuk dinikmati oleh penduduk suatu negara.
- PDB harga konstan (riil) dapat digunakan untuk menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan atau setipa sektor dari tahun ke tahun.
- Distribusi PDB harga berlaku menurut sektor menunjukkan struktur perekonomian atau peranan setiap sektor ekonomi dalam suatu negara. Sektor-sektor ekonomi yang mempunyai peran besar menunjukkan basis perekonomian suatu negara.
- PDB harga berlaku menurut penggunaan menunjukkan produk barang dan jasa digunakan untuk tujuan konsumsi, investasi dan diperdagangkan dengan pihak luar negeri.
- Distribusi PDB menurut penggunaan menunjukkan peranan kelembagaan dalam menggunakan barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai sektor ekonomi.
- PDB penggunaan atas dasar harga konstan bermanfaat untuk mengukur laju pertumbuhan konsumsi, investasi dan perdagangan luar negeri.
- PDB dan PNB per kapita atas dasar harga berlaku menunjukkan nilai PDB dan PNB per kepala atau per satu orang penduduk.
- PDB dan PNB per kapita atas dasar harga konstan berguna untuk mengetahui pertumbuhan nyata ekonomi per kapita penduduk suatu negara.
1. Konsep Dan Definisi PDB Pengeluaran
a. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
Pengeluaran
konsumsi rumah tangga (PKRT) merupakan pengeluaran atas barang dan jasa oleh
rumah tangga untuk tujuan konsumsi. Dalam hal ini rumah tangga berfungsi
sebagai pengguna akhir (final demand) dari berbagai
jenis barang dan jasa yang tersedia dalam perekonomian. Rumah tangga
didefinisikan sebagai individu atau kelompok individu yang tinggal bersama
dalam suatu bangunan tempat tinggal. Mereka mengumpulkan pendapatan, memiliki
harta dan kewajiban, serta mengkonsumsi barang dan jasa secara bersama-sama
utamanya kelompok makanan dan perumahan (UN, 1993).
b. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
Pengeluaran
Konsumsi Pemerintah adalah nilai seluruh jenis output pemerintah dikurangi
nilai output untuk pembentukan modal sendiri dikurangi nilai penjualan
barang/jasa (baik yang harganya signifikan dan tdk signifikan secara ekonomi)
ditambah nilai barang/jasa
yang dibeli dari produsen pasar untuk diberikan pada RT secara gratis atau
dengan harga yang tidak signifikan secara ekonomi (social transfer in
kind-purchased market production).
c. Pembentukan Modal Tetap Bruto
Secara garis
besar PMTB didefinisikan sebagai pengeluaran unit produksi untuk menambah aset
tetap dikurangi dengan pengurangan aset tetap bekas. Penambahan barang modal
meliputi pengadaan, pembuatan, pembelian barang modal baru dari dalam negeri
dan barang modal baru maupun bekas dari luar negeri (termasuk perbaikan
besar, transfer atau barter barang modal). Pengurangan barang modal meliputi
penjualan barang modal (termasuk barang modal yang ditransfer atau barter
kepada pihak lain).
Disebut sebagai
pembentukan modal tetap bruto karena menggambarkan penambahan serta pengurangan
barang modal pada periode tertentu. Barang modal mempunyai usia pakai lebih
dari satu tahun serta akan mengalami penyusutan. Istilah ”bruto”
mengindikasikan bahwa didalamnya masih mengandung unsur penyusutan. Penyusutan
atau konsumsi barang modal (Consumption of
Fixed Capital) menggambarkan penurunan nilai barang modal yang digunakan pada
proses produksi secara normal selama satu periode.
d. Inventori
Inventori adalah
persediaan yang dikuasai oleh unit yang menghasilkan untuk digunakan dalam
proses lebih lanjut, dijual, atau diberikan pada pihak lain, atau digunakan
dengan cara lain. Merupakan persediaan yang berasal dari pihak lain, yang akan
digunakan sebagai input antara atau dijual kembali tanpa mengalami proses lebih
lanjut.
e. Ekspor - Impor
Secara umum,
konsep ekspor-impor luar negeri yang digunakan dalam penyusunan PDB/PDRB
Penggunaan mengacu pada System of National Accounts (SNA) 1993. Dalam SNA 1993,
transaksi ekspor-impor barang luar negeri dalam komponen PDRB Penggunaan
Provinsi merupakan salah satu bentuk transaksi internasional antara pelaku
ekonomi yang merupakan residen suatu wilayah Provinsi terhadap pelaku ekonomi
luar negeri (non-resident). Transaksi ekspor
barang didefinisikan sebagai transaksi perpindahan
kepemilikan ekonomi (baik berupa penjualan, barter, hadiah ataupun hibah) atas
barang dari residen suatu wilayah Provinsi terhadap pelaku ekonomi luar negeri
(non-resident). Sebaliknya, impor barang didefinisikan
sebagai transaksi perpindahan kepemilikan ekonomi (mencakup pembelian, barter,
hadiah ataupun hibah) atas barang dari pelaku ekonomi luar negeri (non-resident) terhadap residen suatu wilayah Provinsi.
REFERENSI :
Mankiw, N.G. (2007), Macroeconomics,
6th edition, Worth Publishers.
Rahardja, Pratama dan
Mandala Manurung (2008), Teori Ekonomi Makro: Suatu Pengantar, edisi
keempat, Buku Seri Teori Ekonomi, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia.
Boediono (2001), Ekonomi
Makro, Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No. 2, edisi 4, BPFE
Yogyakarta.
Soediyono (2000), Ekonomi
Makro: Analisis IS-LM dan Permintaan-Penawaran Agregat, edisi Millenium,
Penerbit Liberty Yogyakarta.
SUMBER LAIN :
http://www.dosenpendidikan.com/pengertian-konsep-dan-model-ekonomi-makro-lengkap/
https://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_makro
http://ekonominator.blogspot.co.id/search?q=Pasar+Sempurna
https://id.wikipedia.org/wiki/Struktur_pasar
https://www.bps.go.id/subjek/view/id/11
https://www.bappenas.go.id/index.php?cID=8802
http://www.bi.go.id/id/publikasi/laporan-tahunan/perekonomian/Default.aspx
Tidak ada komentar:
Posting Komentar