Selasa, 20 September 2022

EKONOMI MAKRO - EKONOMI MAKRO & PENGUKURAN PENDAPATAN NASIONAL

Pendapatan Nasional



Pendapatan nasional adalah indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu negara. Badan Pusat Statistik (BPS) menjelaskan, menghitung pendapatan nasional melalui Produk Domestik Bruto dapat menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi yang dihasilkan negara.


Salah satu unsur dalam pendapatan nasional adalah Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Produk (GDP) yaitu jumlah nilai tambah yang dihasilkan seluruh unit usaha dalam suatu negara. Pengertian PDB yang lain adalah jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan semua unit ekonomi.


"PDB atas dasar harga berlaku maupun konstan menunjukkan keadaan ekonomi negara. PDB atas dasar harga berlaku dapat digunakan untuk melihat pergeseran dan struktur ekonomi, sedangkan harga konstan digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun (BPS).

  

A. Pengertian Pendapatan Nasional

 

Pendapatan nasional adalah nilai total output akhir suatu negara dari semua barang dan jasa baru yang diproduksi dalam satu tahun. Pencatatan pendapatan nasional merupakan sistem pembukuan yang digunakan pemerintah untuk mengukur tingkat kegiatan ekonomi negara dalam periode waktu tertentu. Catatan akuntansi seperti ini mencakup data mengenai total pendapatan yang diperoleh perusahaan domestik, upah yang dibayarkan kepada pekerja asing dan domestik, dan jumlah yang dihabiskan untuk pajak penjualan dan pendapatan oleh perusahaan dan individu yang tinggal di negara tersebut.

 

Dikutip dari jurnal Determining National Income, an Endless Journey Started 400 Years Ago yang ditulis Manuela Ciani Scarnicci, keinginan mengetahui pendapatan nasional adalah yang mendorong pada pengetahuan seputar modernGDP sekarang. Pendapatan nasional memungkinkan pemerintah menentukan besarnya pajak yang bisa diperoleh dari masyarakat.

Konsep pendapatan nasional dicetuskan Sir William Petty dari Inggris pada 1665 yang bersamaan dengan lahirnya political arithmetic. Sir Petty menulis tentang metode menghitung populasi dan social income. Teori ini kemudian ditentang karena tidak menyertakan perubahan sumber daya, populasi, dan kondisi lain yang mempengaruhi pendapatan.


Pengertian pendapatan nasional pada akhirnya berubah seiring perkembangan zaman. Saat ini, pengertian pendapatan nasional adalah semua produk barang dan jasa yang dihasilkan sepanjang tahun. Pengertian ini ditulis Alfred Marshall dalam Principles of Economics. Pendapatan nasional dipengaruhi berbagai hal dalam makro ekonomi misal perusahaan, keluarga, administrasi negara, dan faktor lainnya.

 

 

B. Komponen Pendapatan Nasional

 

1. Produk Domestik Bruto (Gross Domestik Product)

Produk domestik bruto (PDB) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun, termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. PDB dianggap bersifat bruto/kotor. Dengan demikian, pendapatan yang diperoleh dari produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara yang berada di luar negeri tidak turut diperhitungkan.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)/Gross Regional Domestic Product (GRDP) adalah menghitung pendapatan nasional dalam lingkup wilayah atau daerah.


2. Produk Nasional Bruto (Gross National Product)

Produk nasional bruto (PNB) adalah jumlah seluruh produk barang dan jasa suatu negara dalam satu tahun, yang meliputi barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh warga negara (nasional) baik yang berada di dalam negeri maupun di luar negeri. Barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan asing yang berada di dalam negeri tidak diperhitungkan.


3. Produk Nasional Netto (Net National Product)

Produk nasional neto adalah nilai pasar barang dan jasa yang dihasilkan dalam satu tahun. Untuk menghitung NNP adalah Produk Nasional Bruto (PNB) dikurangi dengan penyusutan (depreciation). Penyusutan di sini artinya penyusutan barang-barang yang digunakan dalam proses produksi atau barang modal.


4. Pendapatan Nasional Netto (Net National Income)

Terdapat dua sisi pendapatan nasional bersih, yaitu : Dari sisi pendapatan, yaitu pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Dari sisi produksi, yaitu sejumlah nilai bersih barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara. Untuk mengetahui besarnya NNI yaitu NNP dikurangi dengan pajak tidak langsung. Pajak tidak langsung adalah pajak yang pembebanannya dapat dilimpahkan kepada pihak lain, misalnya Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM).


5. Pendapatan Perseorangan (Personal Income)

Pendapatan orang pribadi adalah seluruh pendapatan yang benar-benar diterima oleh masyarakat, termasuk pendapatan yang didapatkan tanpa memberikan suatu kegiatan yang lainnya.

6. Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income)

Pendapatan yang siap dibelanjakan adalah pendapatan yang siap untuk dibelanjakan atau dimanfaatkan. Pendapatan ini diperoleh dari penghasilan orang pribadi setelah dikurangi dengan pajak langsung.

 

 

C. Rumus Pendapatan Nasional yang Sering Digunakan

 

Sekarang kita lanjut membahas rumus mana aja sih yang sering digunakan pemerintah untuk menentukan pendapatan nasionalnya ? 


Dikutip dari Buku Pengantar Ekonomi Makro (2006) karangan N.G. Mankiw, GDP atau PDB adalah nilai pasar dari semua barang dan jasa akhir yang diproduksi dalam sebuah negara dalam suatu periode. Selain PDB, rumus pendapatan nasional produk antara lain pendapatan nasional bruto (PNB), produk nasional netto (NNP), pendapatan nasional netto (NNI), pendapatan perseorangan (PI), dan pendapatan yang siap dibelanjakan (DI).


Ada dua metode menghitung pendapatan nasional yang paling sering dipakai yakni metode pendapatan dan metode pengeluaran. Rumus menghitung pendapatan nasional metode pengeluaran yakni menjumlahkan komponen pengeluaran rumah tangga, pengeluaran pemerintah, dan investasi (Y = C + G + I). Sementara rumus pendapatan nasional metode pendapatan yakni menjumlahkan pendapatan sewa, upah, bunga, dan keuntungan (Y = rent + wage + interest + profit).

 

 

D. Rumus Cara Menghitung Pendapatan Nasional

 

Metode penghitungan pendapatan nasional bergantung dari pendekatan yang digunakan :


1. Metode Produksi

Dalam metode ini, pendapatan nasional adalah jumlah nilai tambah barang dan jasa yang dihasilkan semua sektor perekonomian negara. Rumus cara menghitung pendapatan nasional metode produksi adalah :

Y = (Unit 1 x Harga 1) + Nilai tambah (Unit 2 x Harga 2) +m.. Nilai tambah (Unit n x Harga n)


2. Metode Pendapatan

Pendapatan nasional dalam metode ini adalah jumlah pendapatan yang diterima semua sektor perekonomian negara durasi tertentu, misal satu tahun. Rumus cara menghitung pendapatan nasional metode pendapatan adalah :

Y = rent + wage + interest + profit



3. Metode Pengeluaran

Untuk metode pengeluaran, pendapatan nasional adalah jumlah pengeluaran yang telah dipakai seluruh sektor perekonomian. Rumus cara menghitung pendapatan nasional metode pengeluaran adalah:
Y = C + I + G


C adalah consumption expenditure yaitu seluruh pengeluaran rumah tangga
I adalah investment expenditure yaitu investasi yang dilakukan perusahaan
G adalah government expenditure yaitu belanja rutin pemerintah.

Metode ini dijelaskan dalam paper berjudul Pendapatan Nasional yang ditulis Agung Andana Yoshanda dari Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Dengen penjelasn ini, semoga bisa menambah informasi seputar pendapatan nasional.


 

E. Konsep Pendapatan Nasional

Metode Perhitungan Pendapatan Nasional

Setelah sobat paham pengertian dan konsep pendapatan nasional, selanjutnya kita belajar mengenai metode pendapatan. Terdapat tiga pendekatan untuk mengukur pendapatan nasional, yaitu pendekatan produksi (production approach), pendekatan pendapatan (income approach), dan pendekatan pengeluaran (expenditure approach).

 

1. Pendekatan Produksi (Production Approach)

Squad, pendekatan yang pertama adalah pendekatan produksi. Nah, pendekatan ini menekankan pada kegiatan yang menciptakan nilai tambah (value added). Maka dari itu, perhitungan hanya mencakup perhitungan nilai tambah pada sektor produksi. Perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan produksi dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :


Y = (Q1 x P1) + (Q2 x P2) + (Q3 x P3) + …. + (Qn X Pn)


Keterangan :

Y = Pendapatan Nasional

P1 = Harga barang ke-1

Pn = Harga barang ke-n

Q1 = jenis barang ke-1

Qn = jenis barang ke-n

 

2. Pendekatan Pendapatan (Income Approach)

Pendekatan kedua yang digunakan untuk menghitung pendapatan nasional adalah pendekatan pendapatan. Berdasarkan pendekatan pendapatan, pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan seluruh pendapatan yang diterima masyarakat (pemilik faktor produksi) sebagai balas jasa yang mereka terima dalam proses produksi meliputi :

Upah/gaji (w) = balas jasa pemilik tenaga kerja

Sewa (r) = balas jasa pemilik tanah

Bunga (i) = balas jasa pemilik modal

Keuntungan (profit/p) = balas jasa pengusaha


Jadi secara matematis, menurut pendekatan pendapatan, pendapatan nasional dirumuskan sebagai berikut :


Y = w + r + i + p


Keterangan: 

Y = Pendapatan Nasional

r = Pendapatan dari upah, gaji, dan lainnya

w = Pendapatan bersih dari sewa

i = Pendapatan dari bunga

p = Pendapatan dari keuntungan perusahaan dan usaha perorangan

 

3. Pendekatan Pengeluaran (Expenditure Approach)

Terakhir adalah pendekatan pengeluaran. Nah, pada pendekatan ini pendapatan nasional dihitung dengan cara menjumlahkan permintaan akhir dari para pelaku ekonomi (konsumen, produsen, dan pemerintah) dalam suatu negara, meliputi : 

  1. Pengeluaran konsumsi rumah tangga (Consumption/C).
  2. Investasi domestik bruto (Investment/I).
  3. Pengeluaran konsumsi pemerintah (Government Expenditure/G).
  4. Ekspor neto atau nilai ekspor (Export/X) dikurangi impor (Import/I) (XM).

 

Secara matematis dituliskan sebagai berikut.

Y = C + G + I + (X-M)


Keterangan :

Y = Pendapatan nasional

C = consumption ( konsumsi rumah tangga )

I = investment ( investasi )

G = government expenditure ( pengeluaran pemerintah )

X = ekspor

M = impor


3 metode pendekatan pendapatan nasional yaitu produksi, pendapatan, dan pengeluaran dapat membantu suatu negara untuk menentukan jumlah atau besarnya pendapatan nasional lho. Karena besar kecilnya pendapatan nasional suatu negara menentukan maju dan berkembangnya suatu negara karena berhubungan dengan laju perekonomian negara.

 


F. Manfaat Menghitung Pendapatan Nasional


Dari adanya perhitungan pendapatan nasional ada beberapa manfaat menghitung pendapatan nasional, diantaranya :

  1. Mengetahui tingkat kemakmuran dari suatu negara
  2. Melakukan evaluasi kinerja dari perekonomian dalam skala tertentu.
  3. Mengukur perubahan ekonomi dari secara berkala
  4. Dapat membandingkan kinerja ekonomin antar sektor
  5. Dapat mengetahui indikator kualitas hidup masyarakat dari negara tersebut.

 

G.Negara yang Memiliki Pendapatan Nasional Tertinggi di Dunia

 

Nih, sobat pintar. Di bawah ini ada beberapa negara dengan pendapatan nasionalnya tertinggi di dunia, lho. Daftar negara dengan pendapatan median tertinggi di dunia dalam dolar AS (kurs Rp14.331 per dolar).

  1. Luksemburg sebesar US$26.321 atau setara Rp377 juta
  2. Uni Emirat Arab sebesar US$24.292 atau setara Rp348 juta
  3. Norwegia sebesar US$22.684 atau setara Rp325 juta
  4. Swiss sebesar US$21.490 atau setara Rp307 juta
  5. Amerika Serikat sebesar US$19.306 atau setara Rp276 juta
  6. Kanada sebesar US$18.652 atau setara Rp267 juta
  7. Austria sebesar US$18.405 atau setara Rp263 juta
  8. Swedia sebesar US$17.625 atau setara Rp252 juta
  9. Denmark sebesar US$17.432 atau setara Rp249 juta
  10. Belanda sebesar US$17.154 atau setara Rp245 juta

 

H. Manfaat Pendapatan Nasional

Dijelaskan dalam buku Ekonomi Pembangunan (2017), manfaat pendapatan nasional adalah sebagai berikut.

Menilai perkembangan ekonomi suatu negara dari waktu ke waktu Pendapatan nasional dapat digunakan untuk membandingkan peranan suatu pemimpin atau penggerak ekonomi bangsa serta mengetahui kelemahan dan kesalahan yang pernah terjadi dari segi ekonomi, sehingga dapat dikoreksi di masa selanjutnya.

Menilai prestasi ekonomi suatu bangsa Pendapat nasional merupakan tolak ukur kesuksesan dan kemakmuran suatu bangsa. Negara dengan pendapatan nasional yang tinggi menunjukkan prestasi ekonomi yang baik.

Membandingkan perekonomian dengan negara lain Pendapatan nasional dapat digunakan untuk membandingkan perekonomian negara lain, sehingga suatu negara dapat mempelajari kondisi ekonomi negara lain. Selain itu, pendapatan nasional yang tinggi merupakan kebanggan tersendiri bagi negara.

Menerangkan struktur perekonomian negara Jenis-jenis pendapatan nasional dapat menjadi tolak ukur untuk mengetahui dimana kelemahan perekonomian yang perlu diperbaiki. Hal ini juga dapat menyatakan persentase pendapatan nasional berdasarkan jenis pendapatan (income) atau produksi (product).

Mengetahui pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita Perhitungan pendapatan nasional merupakan cara untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita. Hal ini penting dilakukan agar perekonomian mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Dapat membantu merumuskan kebijakan pemerintah Masyarakat dapat beropini tentang pendapatan nasional, sehingga pemerintah dapat merumuskan kebijakan ekonomi yang sesuai dengan kondisi masyarakat.

Opini masyarakat juga berfungsi sebagai sarana untuk menyadarkan pemerintah tentang pentingnya perekonomian suatu negara.

  

I. Faktor Pengaruh Pendapatan Nasional


Mengutip buku Perekonomian dan Bisnis Indonesia (2021), terdapat tiga faktor yang berpengaruh. Faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional yaitu :

Permintaan dan penawaran agregat Permintaan agregat adalah suatu daftar keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh sektor perekonomian pada berbagai tingkatan harga. Permintaan penawaran agregat menunjukkan antara hubungan keseluruhan permintaan terhadap barang dan jasa sesuai dengan tingkatan harga.

Konsumsi dan tabungan Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang dan jasa dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu satu tahun. Sedangkan tabungan adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi.

Investasi Investasi adalah semua pengeluaran yang digunakan untuk menciptakan modal baru. Tujuan dari investasi adalah untuk mengganti bagian modal yang sudah rusak dan menambah penyediaan modal yang ada.

 

 

REFERENSI :

  1. Mankiw, N.G. (2007), Macroeconomics, 6th edition, Worth Publishers.
  2. Rahardja, Pratama dan Mandala Manurung (2008), Teori Ekonomi Makro: Suatu Pengantar, edisi keempat, Buku Seri Teori Ekonomi, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
  3. Boediono (2001), Ekonomi Makro, Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No. 2, edisi 4, BPFE Yogyakarta.
  4. Soediyono (2000), Ekonomi Makro: Analisis IS-LM dan Permintaan-Penawaran Agregat, edisi Millenium, Penerbit Liberty Yogyakarta.

 

SUMBER LAIN :

  1. http://www.dosenpendidikan.com/pengertian-konsep-dan-model-ekonomi-makro-lengkap/
  2. https://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_makro
  3. http://ekonominator.blogspot.co.id/search?q=Pasar+Sempurna
  4. http://ipinarifin57.blogspot.com/2013/07/indikator-indikator-penting-ekonomi.html

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEPEMIMPINAN & PENGAMBILAN KEPUTUSAN

KEPEMIMPINAN & PENGAMBILAN KEPUTUSAN Oleh : Eko Yulianto, ST, MM, MSD (NIDN 0325077407) A. Pendahuluan Pengelolaan suatu bisnis, baik it...