Senin, 11 April 2016

Kewirausahaan Olahraga - Kepemimpinan dan Manajemen Dalam Industri Olah Raga




Setiap Organisasi Olahraga yang membutuhkan kepemimpinan yang kuat dan manajemen yang kuatagar bisa mencapai keefektifan optimal. Dalam dunia yang dinamis sekarang, kita butuh pemimpin-pemimpin yang bisa menantang  status-quo , untuk menciptakan visi bagi masadepan, dan untuk menginspirasi para anggota organisasi agar berhasrat mencapai visi itu.  Kita juga butuh para manajer untuk merumuskan rencana terinci, menciptakan struktur  organisasi yang efisien, dan mengawasi operasi sehari-hari.

1. Pengantar

Dalam organisasi Olahraga Amatir dan Profesional, salah satu faktor penting yang mempengaruhi jalannya organisasi adalah kepemimpinan (leadership). Kepemimpinan dan manajemen adalah dua istilah yang sering membingungkan, karena maknanya seolah-olah tumpang tindih.

Menurut John Kotter dari Harvard Business School, manajemen adalah menangani kompleksitas. Manajemen yang baik membawa keteraturan dan konsistensi,dengan merancang rencana-rencana formal, mendesain struktur organisasi yang ketat,dan memantau hasil-hasilnya dibandingkan dengan rencana semula.

Kepemimpinan sebaliknya adalah menangani perubahan. Para pemimpin menetapkan arah lewat pengembangan sebuah visi ke masa depan. Lalu mereka menggalang orang dengan mengkomunikasikan visi itu, dan memberi inspirasi pada orang untuk mengatasi berbagai hambatan.

Para manajer menggunakan otoritas yang melekat pada jabatan hirarkis resmi mereka untuk memperoleh kepatuhan dari para anggota organisasi. Manajemen terdiri dari pengimplementasian visi dan strategi yang ditetapkan para pemimpin, mengkoordinasikan dan mengatur staf organisasi, dan menangani berbagai problem sehari-hari.

Meski ada definisi yang berbeda antara manajemen dan kepemimpinan, para peneliti dan manajer sering tidak membedakan dua hal itu. Maka perlu merumuskan kepemimpinan itu sedemikian rupa, agar mencakup bagaimana ia digunakan dalam teori dan praktik.

Kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi suatu kelompok untuk pencapaian tujuan-tujuan. Maka orang  bisa saja memegang peran kepemimpinan karena posisi yang ia pegang di organisasi. 

Namun tidak semua pemimpin adalah manajer.  Juga, tidak semua manajer adalah pemimpin.  Meski seorang manajer memiliki hak - hak formal  tertentu  berkat   jabatannya, belum tentu mereka bisa memimpin secara efektif. Ada juga kemampuan mempengaruhiyang berasal dari luar struktur formal organisasi, yang sama penting bahkan mungkin lebih penting daripada kepemimpinan formal.

2. Manajemen Olahraga

Dalam pengembangan industri olahraga berbasis prestasi diperlukan keterlibatan semua pihak, mulai dari atlet, pelatih, organisasi olahraga, pemerintah daerah serta unsur-unsur lainnya. Organisasi olahraga memegang posisi strategis dalam mengembangkan olahraga yang berorientasi kepada industry dan prestasi.

Komunikasi merupakan hal penting dalam sistem pengendalian manajemen yang merupakan alat untuk mengarahkan, memotivasi, memonitor atau mengamati serta evaluasi pelaksanaan manajemen organisasi olahraga yang mencoba mengarahkan pada tujuan organisasi olahraga profit / nonprofit / Manajemen Olahraga Prestasi. Komunikasi yang baik akan menimbulkan saling pengertian dan kenyamanan dalam bekerja. Sehingga tujuan utama berupa prestasi dalam organisasi dan atlet di lapangan dapat tercapai.

3. Perilaku Organisasi

a).  Pengertian Perilaku Organisasi
Istilah organisasi berasal dari bahasa Latin organizare, yang secara harafiah berarti paduan dari bagian-bagian yang satu sama lainnya saling bergantung. Di antara para ahli ada yang menyebut paduan itu sistem, ada juga yang menamakannya sarana. Everet M. Rogers dalam bukunya Communication in Organization, mendefinisikan organisasi sebagai suatu sistem yang mapan dari mereka yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, melalui jenjang kepangkatan, dan pembagian tugas.

Ada tiga bidang ilmu yang bahasan/kajiannya hampir sama dengan kajian yang ada pada perilaku organisasi(organizational behavior), yaitu :
1)      Teori organisasi/Organizational Theory (OT),
2)      Pengembangan organisasi/Organizational Development (OD), dan
3)      Manajemen sumber daya manusia (personnel/human resources).

Perilaku Organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari bagaimana seharusnya perilaku tingkat individu, tingkat kelompok, serta dampaknya terhadap kinerja (baik kinerja individual, kelompok, maupun organisasi).

Menurut Rino A. Nugroho dapat dijabarkan dalam poin-poin definisi sebagai berikut:
1)      Perilaku organisasi menjelaskan perilaku dari orang-orang yang beroperasi dilevel individu, kelompok, atau organisasi.
2)      Perilaku organisasi merupakan pendekatan multidisiplin yang menggunakan prinsip dari berbagai ilmu.
3)      Berorientasi pada manusia. Perilaku, persepsi, kemampuan, perasaan adalah penting bagi organisasi.
4)      Berorientasi kinerja. Tentang bagaimana kinerja ditingkatkan.
5)      Lingkungan luar organisasi berpengaruh ke dalam organisasi.
6)      Metode ilmiah penting untuk mengenali perilaku organisasi secara sistematis.

b).  Pendekatan Perilaku Organisasi
Dengan adanya interaksi atau hubungan antar individu dalam organisasi, maka penelaahan terhadap perilaku organisasi haruslah dilakukan melalui pendekatan-pendekatan sumber daya manusia (supportif), pendekatan kontingensi, pendekatan produktivitas dan pendekatan sistem.

Pendekatan sumber daya manusia dimaksudkan untuk membantu pegawai agar berprestasi lebih baik, menjadi orang yang lebih bertanggung jawab, dan kemudian berusaha menciptakan suasana dimana mereka dapat menyumbang sampai pada batas kemampuan yang mereka miliki, sehingga mengarah kepada peningkatan keefektifan pelaksanaan tugas. Pendekatan ini berarti juga bahwa orang yang lebih baik akan mencapai hasil yang lebih baik pula, sehingga pendekatan ini disebut pula dengan pendekatan suportif.

4. Komunikasi Organisasi
            a).  Pengertian Komunikasi
Komunikasi berasal dari bahasa latin “communis” atau ‘common” dalam bahasa Inggris yang berarti sama. Berkomunikasi berarti berusaha untuk mencapai kesamaan makna, “commonness”.  Atau dengan ungkapan yang lain, melalui komunikasi seseorang mencoba berbagi informasi, gagasan atau sikap dengan partisipan lainnya. Longman menyatakan komunikasi adalah upaya untuk membuat pendapat, menyatakan perasaan, menyampaikan informasi, dan sebagainya agar diketahui atau dipahami oleh orang lain.

Dari berbagai pengertian komunikasi di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah suatu proses penyampaian atau pemindahan informasi (pesan, ide, gagasan, lambang) dari satu pihak kepada pihak lain dengan syarat adanya persamaan definisi istilah-istilah yang digunakan, agar terjadi saling mempengaruhi di antara keduanya.

      b).  Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi (Wiryanto, 2005). Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. lsinya berupa cara kerja di dalam organisasi, produktivitas, dan berbagai pekerjaan yang harus dilakukan dalam organisasi.

      c).  Fungsi Komunikasi Dalam Organisasi
Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi (Wiryanto, 2005). Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. Isinya berupa cara kerja di dalam organisasi, produktivitas, dan berbagai pekerjaan yang harus dilakukan dalam organisasi. Misalnya: memo, kebijakan, pernyataan, jumpa pers, dan surat-surat resmi. Adapun komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui secara sosial. Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih kepada anggotanya secara individual.

5. Manajemen Strategis Organisasi Dalam Mengembangkan Industri Olahraga

Perilaku organisasi dan komunikasi dalam meningkatkan industry olahraga prestasi dan rekreasi  merupakan suatu langkah untuk mencapai tujuan yang di harapkan dalam organisasi tersebut.

Keberadaan organisasi sebenarnya setua sejarah peradaban manusia di muka bumi. Sepanjang hidupnya manusia telah menggabungkan diri dengan orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi adalah sekelompok orang yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk

Ada tiga ciri organisasi yaitu : (1) organisasi harus mempunyai tujuan khusus yang hendak dicapai, (2) organisasi terdiri atas susunan sekelompok orang dan pekerjaan, (3) organisasi mengembangkan suatu struktur yang dirancang sedemikian rupa sehinnga jelas batas-batas yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh setiap peserta organisasi dalam mereka bertingkah laku, berbuat dan melakukan pekerjaan.

Kegiatan olahraga termasuk juga pendidikan jasmani yang mengandung misi untuk mencapian tujuan pendidikan, memerlukan manajemen yang baik. Organisasi olahraga, lebih-lebih pendidikan jasmani dihadapkan dengan kekurangan yang kronis, lemahnya dukungan, kecilnya dana yang disediakan dan kesulitan lain untuk menumbuhkan programnya. Maka kemampuan menejerial sangat dibutuhkan yang intinya adalah pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen (Rusli Lutan,2000:8-9).

     a).  Manajemen
Dalam pencapaian tujuan suatu organisasi suatu olahraga pasti tidak lepas dengan adanya istilah manajemen dalam olahraga. Manajemen dalam hal ini dapat didefisinikan sebagai proses yang berkenaan dengan pengarahan dan pennggerakan satu kelompok orang yang melakukan kegiatan mencapai tujuan organisasi. Manajemen adalah pemanfaatan sumber daya secara efisien. Manajemen yang baik, efisien dan efektif diharapkan pula oleh masyarakat tidak hanya terjadi dalam organisasi perusahaan, tetapi dalam organisasi pemerintah dan sosial yang bersifat tidak mencari laba ( Mansoer, 1989:5).

Eferktif berarti pencapaian tujuan dan pengunaan peralatan yang tepat, efisien adalah melakukan pekerjaan dengan benar. Dengan kata lain dapat disebutkan bahwa manajemen penting sekali untuk semua bidang yang berkenaan dalam organisasi dalam bidang apapun, yang berorientasi pada keuntungan maupun bersifat pada pelayanan.

     b).  Manajemen olahraga
Manajemen olahraga menunjukan peranan penting dalam pengelolaan kegiatan penddikan jasmani dan olahraga. Dalam pembinan olahraga pada umumnya memerlukan kemampuan menejerial guna mencapai tujuan tercapainya pembinaan olahraga tersebut. Dalam pengertian sempit, pembinaannya harus terlaksana berdasarkan perencanaan yang terbagi-bagi menjadi perencanan jangka panjang, menengah dan pendek. Dalam pengertian luas, manajemen dibutuhkan untuk mengintegrasi berbagai aspek, tidak hanya kepentingan teknik dan taktik saja tetapi juga aspek ekonomi dan komunikasi (Rusli Lutan,2000:13).

Harzuki (2003:117), menyebutkan bahwa “ manajemen olahraga adalah perpaduan antara ilmu manajemen dan ilmu olahraga”. Istilah manajemen diartikan sebagai suatu kemampuan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan dengan melalui kegiatan orang lain.

Hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen olahraga adalah pendapat E. Burke yang dikutip oleh Argasasmita yang menyatakan bahwa nilai suatu organisasi adalah tergantung dari orang-orang yang mengatur dan menyusunnya. Organisasi yang menganggap remeh sumber daya manusianya maka organisasi tersebut tidak akan mendapat hasil yang terbaik (Harzuki, 2003:166).

Dari pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa untuk mencapai tujuan yang diharapakan dari suatu organisasi, maka peran sumber daya manusia yang terlibat dalam pengelolaan sangat penting. Unsur –unsur tersebut harus bersatu dalam suatu system, bahu membahu bekerjasama untuk mencapai tujuan.

      c).  Sarana dan prasarana
Sarana dan prasarana atau fasilitas merupakan hal yang harus dipenuhi oleh suatu organisasi olahraga. Kemajuan atau perbaikan dan penambahan jumlah fasilitas yang ada akan menunjang suatu kemajuan prestasi dan paling tidak dengan fasilitas yang memadai akan meningkatkan prestasi. Fasilitas dapat pula diartikan kemudahan dalam melaksanakan proses melatih yang meliputi peralatan dan perlengkapan tempat latihan. Dengan demikian fasilitas sangat dibutuhkan karena merupakan sesuatu yang dipakai untuk memperoleh atau memperlancar jalannya kegiatan dalam pencapaian peningkatan prestasi.

      d).  Dana
Untuk menunjang kegiatan pembinaan prestasi diperlukan adanya dukungan baik sarana dan prasarana maupun dana dalam hal ini adalah sebagai bentuk dari proses berjalanya kegiatan pembinaan. Dengan demikian tanpa adanya dukungan dana maka pembinaan tidak akan tercapai. Dukungan tersebut sangat erat kaitannya agar dapat diwujudkan program terpadu guna mendukung seluruh kegatan olahraga sehingga prstasi yang maksimal akan dapat tercapai. Untuk pembinaan olahraga diperlukan pendanaan yang tidak sedikit oleh karena sistem pembinaan ini akan mencakup dan melibatkan seluruh sistem dan jajaran yang ada di Indonesia.

  
      e).  Hasil riset
Temuan ilmu-ilmu terbaru biasanya melalui kegiatan riset, demikian halnya ilmu-ilmu yang berhubungan dengan metodologi latihan. Untuk itu pelatih maupun olaharagawan ditutut untuk memiliki kemampuan untuk membaca dan menerapkan hasil-hasil riset dalam proses melatih. Hasil-hasil riset tersebut dapat diketemukan pada buku-buku referensi, jurnal maupun internet.

       f).  Pertandingan
Pertandingan atau kompetisi merupakan muara dari pembinaan prestasi, dengan kompetisi dapat dipergunakan sarana mengevaluasi hasil latihan serta meningkatkan kematangan bertanding olahragawannya.

Manakala organisasi olahraga dihadapkan pada sejumlah tantangan ekonomi, nilai sosial budaya yang menekan organisasi olahraga, kuatnya dominansi politik dalam percaturan olahraga, dan lemahnya dukungan infrastruktur keolahragaan yang dimiliki,menyebabkan organisasi olahraga harus menata sistem manajemennya agar setiap rumusantujuan yang telah digariskan dapat dicapai dengan efisien dan efektif. Organisasi olahraga perlu merumuskan arah strategis organisasi-nya agar bisa bertahan dan tampil sebagai organisasi yang unggul.

5. Pemangku Kebijakan Olahraga Nasional
    a). Negera
  • Pemerintah melalui Menegpora, Menegpariwisata & Setneg,
  • DPR-RI,
  • KONI & KOI.
  • Pemerintah Provinsi / Daerah dan Kabupaten.
  •  

   b). Swasta
  • Industri Olahraga,
  • Media,
  • Event Organizer,
  • Sponsor.


  c). Pelaku Olahraga
  • Pemerintah & Swasta
  • Olahragawan
  • Pelatih & Wasit
  • Masyarakat

   d). Lembaga Olahraga
  • Pengurus Besar
  • Pengurus Daerah
  • Pengurus Cabang

6. Penutup

Upaya pengembangan organisasi merupakan proses untuk mempersiapkan perubahan manajemen dalam organisasi. Perubahan-perubahan yang terjadi diharapkan dapat menjawab tantangan-tantangan , permasalahan-permasalahan, dan tujuan organisasi. Perubahanperubahan itu terkait dengan budaya organisasi. Suatu budaya organisasi bisa mendorong atau menurunkan efektifitas kerja organisasi tersebut, hal ini ditentukan oleh sifat nilai-nilai, keyakinan, dan norma-norma (Sri Winarni, 2006).

Menurut Mintzberg (dalam: Montanari, 1990:2) peran utama yang harus dilakukan manajer strategis adalah membuat keputusan, menyebarluaskan informasi, dan mengelola personal. Manajer strategis perlu menangani informasi internal maupun eksternal dengan cara memadukan peluang-peluang eksternal lingkungan dengan kapabilitas internal organisasi. Manajer perlu yakin bisa memadukannya, membuat pilihan-pilihan strategis seperti bagaimana menggunakan kapabilitas-kapabilitas internal organisasi mendapatkan keuntungan-keuntungan dari peluang-peluang yang ada. Manajer perlu mengorganisasikan, memotivasi, dan mengarahkan orang untuk dapat mengkontribusikan diri-nya bagi keberhasilan organisasi. Berupaya menampilkan peran-peran seperti ini adalah kunci utama bagi efektivitas manajer strategis.

Manajer strategis membuat pilihan-pilihan baru yang melibatkan keberhasilan dan perjalanan organisasi. Karena masalah-masalah strategis sangat unik, maka manajer atas dasar penilaian dan pengalaman harus mampu mengelola sejumlah sumber daya organisasi kedalam sebuah projek-projek kegiatan yang mengantarkan keberhasilan organisasi.Tantangan utama yang dihadapi manajer strategis adalah memadukan peluang-peluang yang ada di lingkungan dengan kapabilitas-kapabilitas organisasi kearah pencapaian tujuan organisasi.

7. Proses Manajemen Strategi

Strategi dan Arah Pengembangan organisasi keolahragaan ditingkatkan melalui upaya partisipasi utuh masyarakat ke dalam kegiatan keolahragaan diharapkan, sehingga dapat memposisikan olahraga di tengah-tengah masyarakat. Pengembangan strategi dan arah pengembangan organisasi keolahragaan tidak terlepas dari tatanan kontekstual ekonomi global, lingkungan sosial dan politik.  

Pentingnya Penataan Manajemen organisasi olahraga, mengingat keberhasilan prestasi olahraga tidak hanya ditentukan oleh atlet dan pelatih saja akan tetapi juga faktor non teknis yaitu organisasi olahraga yang sehat dengan program kerja yang jelas dan transparan. Pengelolaan keuangan yang terencana dan berkesinambungan, dengan harapan masalah pendanaan tidak menjadi kendala pembinaan prestasi. Pentingnya sport science dalam mengembangkan kemampuan atlet dan peningkatan wawasan pelatih akan fungsi teknologi informasi.

Struktur yang dibangun merupakan struktur yang terkait dengan berbagai pranata sosial lainnya, yang perlu diarahkan pada keterlibatan positif terhadap pendidikan jasmani dan olahraga. Pada lapisan luar merupakan pertimbangan pengaruh global, yang bisa berbentuk faktor sosial, ekonomi, politik, dan lingkungan. Pada lapisan kedua merupakan pengaruh yang lebih sempit dan spesifik, yaitu: dari pemerintah, organisasi di masyarakat, pemerintah daerah/kabupaten, dan organisasi khas keolahragaan (Pengda Kecabangan Olahraga. Pada lapisan paling dalam merupakan aktor utama dalam strategi dan arah pengembangan prestasi olahraga.

REFERENSI :
  1. Chong Kim, dkk. 2006. Sport Industry. Bahan-bahan yang disajikan dalam konferensi Internasional Sport Industry.
  2. Bonnie L. Parkhouse. 1991. The Management of Sport. St. Louis: Mosby – Year Book, Inc.
  3. Tim Litbang & Instruktur KONI Mata Kuliah Sport Industry
  4. Hidayat, 1987, “Peranan dan Profil Serta Prospek Perdagangan Eceran (Formal dan Informal) Dalam Pembangunan”, Prisma No 7 tahun XVI


Referensi Lain :
http://www.kompasiana.com/www.habibamin.blogspot.com/pengertian-tujuan-dan-teori-kewirausahaan-materi-kuliah_550e5459813311862cbc625d








Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEPEMIMPINAN & PENGAMBILAN KEPUTUSAN

KEPEMIMPINAN & PENGAMBILAN KEPUTUSAN Oleh : Eko Yulianto, ST, MM, MSD (NIDN 0325077407) A. Pendahuluan Pengelolaan suatu bisnis, baik it...