Minggu, 16 Maret 2025

TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN - BAHAN BAKU UTAMA PENGAMBILAN KEPUTUSAN

 


Bahan Baku Utama Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan sangat penting dalam manajemen dan merupakan tugas utama dari seorang pemimpin (manajer). Pengambilan keputusan (decision making) diproses oleh pengambilan keputusan (decision maker) yang hasilnya keputusan (decision).

Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara beberapa alternatif yang tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu pilihan final. Keluarannya bisa berupa suatu tindakan (aksi) atau suatu opini terhadap pilihan.

 

Definisi pengambilan keputusan menurut beberapa ahli:

1)George R. Terry,

Pengambilan keputusan adalah pemilihan alternative perilaku (kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alternative yang ada.

2)Sondang P. Siagian,

Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternative yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling cepaat.

3)James A. F. Stoner

Pengambilan keputusan adalah proses yang digunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan adalah  suatu cara yang digunakan untuk memberikan suatu pendapat yang dapat menyelesaikan suatu masalah dengan cara / teknik tertentu agar dapat lebih diterima oleh semua pihak.


1. Mengidentifikasikan Tipe-Tipe Keputusan.

Tipe Pengambilan keputusan ( Decision making) : adalah tindakan manajemen dalam pemilihan alternative untuk mencapai sasaran. Keputusan dibagi menjadi 3 tipe :

a. Keputusan Terstruktur (structured decision)

adalah keputusan yang berulang-ulang dan rutin, sehingga dapat diprogram.Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pada manajemen tingkat bawah.

Contoh kasus : Manajer produksi dari PT. Langit selalu melakukan kegiatan rutin disetiap awal bulan,yaitu dengan melakukan pembelian bahan baku untuk persediaan.

b. Keputusan Setengah Terstruktur (semi-structured decision)

Adalah keputusan yang sebagian dapat diprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagian tidak tersruktur.Keputusan tipe ini seringnya bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan-perhitungan serta analisis yang terperinci.

Contoh kasus : Pak Darwin adalah seorang Menejer Keuangan pada PT. Arta. Pekerjaan pada devisi keuangan mengharuskan Pak Darwin harus cermat dalam menginvestasikan serta mengolah keuangan pada PT. Arta. Pada saat itu diharuskan penggantian mesin di pabrik dan harus menghitungan dengan cermat sebelum melakukan investasi pada mesin yang akan dibeli agar investasi yang dilakukan tidak merugikan perusahaan.  Maka Pak Darwin harus melakukan keputusan untuk menginvestasikan keuangan perushaan secara cermat.

c. Keputusan Tidak Terstruktur (unstructured decision)

Adalah keputusan yang tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi.Keputusan ini terjadi di manajemen tingkat atas. Informasi untuk pengambilan keputusan tidak terstruktur tidak mudah untuk didapatkan dan tidak mudah tersedia dan biasanya berasal dari lingkungan luar.Pengalaman manajer merupakan hal yang sangat penting di dalam pengambilan keputusan tidak terstruktur. 

Contoh kasus : Pak Budi adalah seorang Presiden Direktur PT. Sejahtera. Ia harus selalu bisa mengambil keputusan dengan cepat demi kelangsungan perusahaannya. Pengambilan keputusan yang dia ambil berdasarkan informasi pasar yang harus selalu ia dengan dan ketahui. Contohnya adalah harga saham yang selalu berubah. Dia harus bisa menyesuaikan keuangan perusahaan agar harga saham perusahaan pada bursa efek bisa selalu stabil.

 

2. Relasi Antara Pengambilan Keputusan Dengan Pencapaian Tujuan.

a. Langkah – langkah dalam suatu pemecahan masalah :

Ada masalah yang mudah diselesaikan ada pula masalah yang sulit, tergantung besarnya masalah dan luasnya dengan beberapa faktor. Model yang bermanfaat dan terkenal sebagai kerangka dasar proses pengambilan keputusan yang dikemukakan oleh Herbert A. Simon terdiri atas tiga tahap, yaitu:

1) Pemahaman
Menyelidiki lingkungan kondisi yang memerlukan keputusan. Data mentah yang diperoleh diolah dan diperiksa untuk dijadikan petunjuk yang dapat memecahkan masalahnya

2) Perancangan
Menemukan, mengembangkan dan menganalisis arah tindakan yang mungkin dapat digunakan. Hal ini mengandung proses untuk memahami masalah untuk menghasilkan cara pemecahan dan menguji apakah data pemecahan tersebut dapat dilaksanakan

3) Pemilihan
Memilih arah tindakan tertentu dari semua arah tindakan yang ada. Pilihan ditentukan dan dilaksanakan

4) Model Simon ada hubungannya dengan Sistem Informasi Manajemen. Hubungan ini diikhtisarkan untuk ketiga tahap model Herbert A. Simon yaitu :

  • Pemahaman, Proses penyelidikan mengandung pemeriksaan data baik dengan cara yang telah ditentukan maupun dengan cara khusus. Sistem Informasi Manajemen harus memberikan kedua cara tersebut. Sistem informasi harus meneliti semua data dan mengajukan permintaan untuk diuji mengenai situasi yang jelas menurut perhatian. Baik Sistem Informasi Manajemen maupun organisasi harus menyediakan saluran komunikasi untuk masalah yang diketahui dengan jelas agar disampaikan kepada organisasi tingkat atas sehingga masalah tersebut dapat ditangani.
  • Perancangan, Sistem Informasi Manajemen harus mengandung model – model keputusan untuk mengolah data dan menghasilkan pilihan pemecahan alternatif. Model tersebut harus membantu menganalisis pemecahan alternatif.
  • Pemilihan, Sistem Informasi Manajemen menjadi paling efektif apabila hasil perancangan disajikan dalam suatu bentuk keputusan. Apabila telah dilakukan pemilihan, peranan Sistem Informasi Manajemen berubah menjadi pengumpulan data untuk umpan balik dan penilaian kemudian.

Sistem pengambilan keputusan dibagi menjadi dua berdasarkan sifatnya, terbuka atau tertutup. Sistem pengambilan keputusan tertutup menganggap bahwa keputusan dipisahkan dari masukan yang tidak ketahui dari lingkungannya. Dalam sistem ini, pengambilan keputusan tertutup dianggap :

  • Mengetahui semua alternatif dan akibat atau masing-masing alternatif.
  • Mempunyai suatu metode ( aturan, hubungan dan lain – lain ) yang memungkinkan ia membuat urutan alternatif yang lebih disukai.
  • Memilih alternatif yang memaksimalkan sesuatu seperti keuntungan, volume penjualan atau kegunaan.


Sedangkan model keputusan terbuka menganggap bahwa pengambilan keputusan terbuka menganggap bahwa pengambilan keputusan :

  • Tidak mengetahui semua alternatif dan tidak mengetahui semua hasil.
  • Melakukan penyelidikan secara terbatas untuk menemukan beberapa penyelesaian.
  • alternatif yang memuaskan.
  • Mengambil keputusan yang memuaskan tingkat keinginannya.


Model terbuka adalah dinamis atas urutan pilihan karena tingkat keinginan berubah menanggapi perbedaan antara hasil dan tingkat keinginan.


b.Tahapan dalam mengambil keputusan :

Maka dalam mengambil keputusan secara efektif maka diperlukan beberapa tahap agar keputusan yang diambil dapat membantu pencapaian tujuan organisasi. Berikut tahapan proses pengambilan keputusan :

Tahap 1 : Pemahaman dan Perumusan Masalah

Pemahaman dan Perumusan Masalah. Para manajer sering menghadapi kenyataan bahwa masalah yang sebenarnya sulit dikemukakan atau bahkan sering hanya mengidentifikasi masalah, bukan penyebab dasar. Para manajer dapat mengidentifikasi masalah dengan beberapa cara. Pertama, manajer secara sistematis menguji hubungan sebab-akibat. Kedua, manajer mencari penyimpangan atau perubahan dari yang “normal”

Tahap 2 : Pengumpulan dan Analisis Data yang Relevan

Pengumpulan dan Analisis Data yang Relevan. Setelah manajer menemukan dan merumuskan masalah, langkah selanjutnya adalah Manajer harus menentukan data-data apa yang dibutuhkan untuk membuat keputusan yang tepat dan kemudian mengolah data tersebut hingga menjadi informasi yang relevan.

Tahap 3 : Pengembangan Alternatif

Pengembangan alternatif-alternatif. Kecenderungan untuk menerima alternatif keputusan pertama yang “feasible” sering menghindarkan manajer dari pencapaian penyelesaian yang terbaik untuk masalah manajer. Pengembangan sejumlah alternatif memungkinkan manajer menolak kecenderunganuntuk membuat keputusan terlalu cepat dan membuat keputusan yang efektif.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN - PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERESIKO

Pengambilan Keputusan Beresiko Resiko merupakan penyimpangan dari ekspektasi tingkat pengembalian yang diharapkan, pelaku bisnis selalu me...