Karateristik Dan manajemen Keputusan
Keputusan adalah suatu reaksi terhadap beberapa solusi
alternatif yang dilakukan secara sadar dengan cara menganalisa
kemungkinan-kemungkinan dari alternatif tersebut bersama konsekuensinya. Setiap
keputusan akan membuat pilihan terakhir, dapat berupa tindakan / opini. Itu
semua bermula ketika kita perlu untuk melakukan sesuatu tetapi tidak tahu apa
yang harus dilakukan. Untuk itu keputusan dapat dirasakan rasional atau
irrasional dan dapat berdasarkan asumsi kuat atau asumsi lemah.
Winardi dalam Alma (2001;158) menjelaskan
bahwa pengambilan keputusan adalah proses memilih prosedur tertentu dari
berbagai kemungkinan alternatif. Dalam hidup setiap orang memiliki problem dan
dicarikan jalan keluarnya berbagai alternatif pemecahan pun muncul dan
melahirkan keputusan.
Winardi dalam Alma (2001;58) mengunkapkan bahwa “keputusan seseorang dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, usia, penghasilan dll” sedangkan Maridjo (2001;3) menjelaskan bahwa “Mengambil keputusan adalah memilih salah satu alternatif pemecahan masalah untuk dilaksanakan, perlu dipertimbangkan masak-masak terlebih dahulu, karena setiap keputusan yang di ambil selalu membawa resiko. Sebaiknya semua alternatif yang dipilih dibahas terlebih dahulu dengan staff, rekan kerja, atau konsultan, sehingga dapat memilih alternatif yang tepat, Alternatif yang paling tepat adalah alternatif yagn membawa kerugian paling sedikit”.
1. Karakteristik
Karateristik adalah kualitas tertentu atau ciri
yang khas dari seseorang atau sesuatu.
Karakteristik yang dimiliki oleh seseorang mampu memberi pengaruh besar bagi setiap pembuatan keputusan yang dibuat. Suatu keputusan akan menjadi lebih memiliki mutu dan sesuai dengan harapan jika keputusan tersebut dibuat dengan memahami berbagai karakteristik dari para pemakai keputusan tersebut. Karena inti dari ilmu manajemen adalah mampu membuat dan memberikan keputusan yang bersifat aspiratif atau memuaskan banyak pihak.
Definisi Karakteristik
Karakteristik merupakan pembeda dari seseorang
atau sesuatu yang mendasari watak dan sifat manusia . Ini termasuk ciri-ciri
fisik ataupun tindakan manusia dalam menentukan keputusan sehingga mampu
memberikan pengaruh pada setiap keputusan yang dibuat oleh orang tersebut.
2. Karakteristik dan Manajemen Keputusan
Dalam pengambilan keputusan yang dilakukan,
maka ada faktor yang turut mempengaruhinya karakteristik seorang pengambil
keputusan. Latar belakang karakter ini menjadi bagian yang dominan untuk dikaji
sebagai bahan analisis.
Langkah-Langkah
Dalam Pengambilan Keputusan Manajemen :
a. Rumuskan
/ Definisikan Persoalan Keputusan
Persoalan
adalah suatu keadaan yang terjadi tidak sesuai dengan apa yang
diinginkan/diharapkan. Kita harus berusaha mencari pemecahan yang baik bagi
suatu soal yang tepat sebab pemecahan terbaik bagi persoalan yang salah tidak
ada gunanya. Maka dari itu, dalam membuat keputusan untuk memecahkan persoalan
harus bisa menemukan persoalan apa yang perlu dipecahkan/diputuskan.
b. Kumpulan
Informasi Yang Relevan
Setiap
persoalan yang sudah lama atau baru saja timbul pasti ada faktor-faktor
penyebabnya. Memecahkan persoalan berati suatu keputusan atau tindakan untuk
menghilangkan faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya persoalan tersebut.
perlu dikumpulkan data atau informasi yang relevan artinya faktor apa saja yang
mungkin menjadi penyebab timbulnya persoalan. Contohnya, hasil penjualan
merosot, faktor penyebabnya mungkin mutu barang kurang baik, harga terlalu
tinggi, adanya saingan, promosi tidak efektif,dsb
c. Cari
Alternatif Tindakan
Memutuskan
berarti memilih salah satu dari beberapa alternatif yang tersedia berdasarkan
kriteria-kriteria tertentu. Bila alternatif yang digunakan di awal tidak
terlalu bagus, pemimpin dapat menggunakan alternatif yang kedua / yang lainnya.
d. Alternatif
Analisis Yang Fisibel
Setiap
alternatif yang ada harus dievaluasi baik berdasarkan suatu kriteria tertentu
atau prioritas. Hasil evaluasi memudahkan pemimpin /pengambil keputusan dalam
memilih alternatif yang terbaik karena kegiatan evaluasi memisahkan mana
alternatif yang memenuhi syarat, dan mana alternatif yang tidak memenuhi
syarat.
e. Memilih
Alternatif Terbaik
Di
dalam mengambil keputusan, pemimpin harus dapat memilih alternatif yang paling
baik diantara alternatif lainnya yang ada. Pemilihan bisa didasarkan oleh
kriteria tertentu atau prioritas tertentu. Contohnya seorang mahasiswa dengan
uang yang ia miliki kesulitan untuk memutuskan apakah uang tersebut akan
digunakan untuk membeli buku atau menonton di bioskop. Keputusan yang diambil
bisa didasarkan atas suatu kompromi bisa juga atas tekanan-tekanan.
f. Laksanakan
Keputusan Dan Evaluasi Hasilnya
Pelaksanaan
suatu rencana tindakan merupakan tahap akhir dari proses pengambilan keputusan.
Setelah pengambilan keputusan, dilakukan evaluasi hasil keputusan apakah
keputusan yang diambil sudah sesuai dengan tujuan semula atau ada hal-hal baru
yang mengubah tujuan semula. Evaluasi hasil memberikan masukan atau umpan balik
yang sangat berguna untuk memperbaiki suatu keputusan atau mengubah tujuan
semula karena perubahan-perubahan. Misalnya seorang dosen yang semula sudah
puas dengan jenis pekerjaannya mencoba membuka usaha dan laku keras sehingga
pendiriannya menjadi dosen berubah. Hal tersebut disebabkan karena gaji dosen
relatif kecil dan tidak mencukupi kebutuhan hidup maka dosen tersebut
memutuskan keluar untuk tidak menjadi dosen lagi dan mencoba hidup
berwraswasta.
3. Ciri Karakter Pengambil Keputusan
a. Takut
pada resiko ( Risk Avoider )
Merupakan
tipe dari pengambil keputusan yang memilih posisi yang aman dan terkendali.
Sehingga jauh dari resiko yang akan diterimanya. Dalam mengambil keputusan
seseorang akan cenderung menjaga asset dengan baik-baik dan tidak ingin
memasuki wilayah yang menantang dalam hal ini percobaan yanb dianggap baru.
Karakteristik
ini adalah dimana sang decision maker sangat hati-hati terhadap keputusan yang
diambilnya, bahkan cenderung begitu tinggi melakukan tindakan yang sifatnya
menghindari resiko yang akan timbul jika keputusan diaplikasikan. Secara umum
pebisnis yang berkarakter seperti ini cenderung melakukan tindkan yang biasanya
disebut dengan safety player. Penganut risk avoider cenderung sulit memimpin
dan lebih banyak menjadi follower bukan seorang innovator.
b. Hati-hati
pada resiko ( Risk Indifference )
Karakteristik
seperti ini adalah dimana sang decision maker sangat berhati-hati atau begitu
menghitung terhadap segala dampak yang akan terjadi jika keputusan tersebut
dilakukan. Bagi mereka yang menganut karakter seperti ini dengan kecenderungan
kehati-hatian yang begitu tinggi maka biasanya setelah keputusan tersebut
diambil ia tidak akan mengubahnya begitu saja. Bagi kalangan bisnis mereka
menyebut orang dengan karakter seperti ini secara ekstrem sebagai tipe peragu.
c. Suka
pada resiko ( Risk Seeker)
Karakteristik
seperti ini adalah tipe yang begitu suka pada resiko. Karena bagi dia, semkin
tinggi resiko maka semakin tinggi pula tingkat keuntungan yang akan
diperolehnya. Prinsip seperti ini cenderung begitu menonjol dan besar
pengaruhnya terhadap setiap keputusan yang diambil. Mereka terbiasa dengan
spekulasi, dan itu pula yang membuat mereka selalu ingin menjadi pemimpin dan
cenderung tidak ingin menjadi pekerja. Kalaupun menjadi pekerja, itupun tidak
bertahan lama. Mental risk seeker atau risk lover adalah mental yang dimiliki
oleh pebisnis besar dan juga pemimpin besar. Karakter ini umumnya dimiliki oleh
pemberontak dimana mereka mau bersusah payah dengan keyakinan akan memperoleh
kenikmatan setelah itu, berupa kemenangan.
Dari
ketiga karakteristik ini, karakter risk seeker yang paling begitu mendominasai
jika dilihat dari segi kedekatannya dengan resiko. Namun bukan berarti mereka
yang lain tidak memiliki kelebihan, tapi jika dikaitkan dengan ruang lingkup
aktivitas bisnis, maka mereka dengan latar belakang mental risk seeker
cenderung libh berani dan tegas daripada yang lain.
4. Tipe Pengambil Keputusan
Tipe adalah bagian dari diri seseorang yang
terbentuk oleh berbagai latar belakang, seperti kepribadian, intuisi,
intelegensi, konsistensi, kompetensi, skill dan lain sebagainya. Kamaluddin (2011)
mengatakan “Nilai-nilai tersebut selanjutnya akan tercermin pada keputusan yang
diambilnya”.
Karena
itu seorang pengambil keputusan dalam memutuskan suatu keputusan dipengaruhi
oleh berbagai jenis tipe
a. Erich
Form membedakan 5 tipe pengambil keputusan
Tipe
- tipe Pengambilan Keputusan Menurut Eric Form, ada lima tipe pengambil
keputusan yaitu :
1) Tipe
ketergantungan
Tipe
seseorang yang tidak memiliki pendirian tegas, hanya tergantung pasa orang lain.
2) Tipe
eksploitatif
Tipe
seseorang mengeksploitasi orang lain.
3) Tipe tabungan
Tipe
ini cenderung menabung/menyimpan idenya sendiri untuk perkuat posisi dirinya,
selain itu tidak bersedia sharing atau berbagi informasi / kepandaian pada
orang lain.
4) Tipe pemasaran
Pengambil
keputusan cenderung menjual / membagi idenya kepada orang lain.
5)Tipe produktif
Penuh
dengan inisiatif dan kreatif hal ini dibuktikan dengan adanya
kemampuan , pengetahuan, dan ketrampilan serta pandangan yang lebih jauh
kedepan.
b. Karakteristik Proses Pengambilan Keputusan yang Efektif :
- Fokus pada hal yang penting.
- Logis dan konsisten.
- Mengakui pemikiran subyektif dan obyektif dan mengkombinasikan pemikiran analitis dan intuitif.
- Membutuhkan sebanyak mungkin informasi dan analisis untuk menyelesaikan dilema yang terjadi.
- Mendorong dan mengarahkan pengumpulan informasi yang relevan dan pendapat yang diinformasikan.
- Langsung, bisa diandalkan, mudah digunakan, dan fleksibel.
c. Adapun cara pengambilan keputusan
sesuai dengan tipe kepribadian manusia
1) Cara
pengambilan keputusan tepe kepribadian Sanguinis:
Mengutamakan
musyawarah kelompok untuk menghasilkan mufakat, dengan demikian tipe pemimpin
seperti ini masih mempertimbangkan opini, saran, pendapat dari bawahannya.
(meminta saran dari orang lain)
Kurang cepat dalam mengambil keputusan, karena butuh masukan dari orang lain.
2) Cara
pengambilan keputusan tipe Melankolis :
Kurang
cepat dalam menganbil keputusan, dalam artian tidak tergesa-gesa. Dia ingin
hasil yang perfect, maka dari itu butuh pemikira yang matang sehingga hasil
yang dicapai dapat dengan mudah dikomunikasikan atau disampaikan kepada orang
lain. Tipe ini paling baik dalam hal pekerjaan yang memerlukan keputusan cepat;
persoalan yang memerlukan tindakan dan pencapaian seketika; bidang-bidang yang
menuntut kontrol dan wewenang yang kuat.
Kelemahan tipe ini adalah tidak tahu bagaimana cara menangani orang lain; sulit mengakui kesalahan; sulit bersikap sabar; terlalu pekerja keras.
3) Cara
pengambilan keputusan tipe Phlegmatis :
Cara
mengambil keputusan dengan ragu – ragu, karena dia terbayang – banyang rasa
cemas dan takut. Akhirnya sia – sia memikirkan solusi tetapi tidak dijalankan
karena takut akan kegagalan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar