Minggu, 16 Maret 2025

TEORI PENGAMBILAN KEPEUTUSAN - KARATERISTIK DAN MANAJEMEN KEPUTUSAN


 Karateristik Dan manajemen Keputusan

Keputusan adalah suatu reaksi terhadap beberapa solusi alternatif yang dilakukan secara sadar dengan cara menganalisa kemungkinan-kemungkinan dari alternatif tersebut bersama konsekuensinya. Setiap keputusan akan membuat pilihan terakhir, dapat berupa tindakan / opini. Itu semua bermula ketika kita perlu untuk melakukan sesuatu tetapi tidak tahu apa yang harus dilakukan. Untuk itu keputusan dapat dirasakan rasional atau irrasional dan dapat berdasarkan asumsi kuat atau asumsi lemah.

Winardi dalam Alma (2001;158) menjelaskan bahwa pengambilan keputusan adalah proses memilih prosedur tertentu dari berbagai kemungkinan alternatif. Dalam hidup setiap orang memiliki problem dan dicarikan jalan keluarnya berbagai alternatif pemecahan pun muncul dan melahirkan keputusan.

Winardi dalam Alma (2001;58)  mengunkapkan bahwa “keputusan seseorang dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, usia, penghasilan dll”  sedangkan Maridjo (2001;3) menjelaskan bahwa  “Mengambil keputusan adalah memilih salah satu alternatif pemecahan masalah untuk dilaksanakan, perlu dipertimbangkan masak-masak terlebih dahulu, karena setiap keputusan yang di ambil selalu membawa resiko. Sebaiknya semua alternatif yang dipilih dibahas terlebih dahulu dengan staff, rekan kerja, atau konsultan, sehingga dapat memilih alternatif yang tepat, Alternatif yang paling tepat adalah alternatif yagn membawa kerugian paling sedikit”.

1. Karakteristik

Karateristik adalah kualitas tertentu atau ciri yang khas dari seseorang atau sesuatu. 

Karakteristik yang dimiliki oleh seseorang mampu memberi pengaruh besar bagi setiap pembuatan keputusan yang dibuat. Suatu keputusan akan menjadi lebih memiliki mutu dan sesuai dengan harapan jika keputusan tersebut dibuat dengan memahami berbagai karakteristik dari para pemakai keputusan tersebut. Karena inti dari ilmu manajemen adalah mampu membuat dan memberikan keputusan yang bersifat aspiratif atau memuaskan banyak pihak.

Definisi Karakteristik

Karakteristik merupakan pembeda dari seseorang atau sesuatu yang mendasari watak dan sifat manusia . Ini termasuk ciri-ciri fisik ataupun tindakan manusia dalam menentukan keputusan sehingga mampu memberikan pengaruh pada setiap keputusan yang dibuat oleh orang tersebut.

 

2. Karakteristik dan Manajemen Keputusan

Dalam pengambilan keputusan yang dilakukan, maka ada faktor yang turut mempengaruhinya karakteristik seorang pengambil keputusan. Latar belakang karakter ini menjadi bagian yang dominan untuk dikaji sebagai bahan analisis.

Langkah-Langkah Dalam Pengambilan Keputusan Manajemen :

 

a. Rumuskan / Definisikan Persoalan Keputusan

Persoalan adalah suatu keadaan yang terjadi tidak sesuai dengan apa yang diinginkan/diharapkan. Kita harus berusaha mencari pemecahan yang baik bagi suatu soal yang tepat sebab pemecahan terbaik bagi persoalan yang salah tidak ada gunanya. Maka dari itu, dalam membuat keputusan untuk memecahkan persoalan harus bisa menemukan persoalan apa yang perlu dipecahkan/diputuskan.

 

b. Kumpulan Informasi Yang Relevan

Setiap persoalan yang sudah lama atau baru saja timbul pasti ada faktor-faktor penyebabnya. Memecahkan persoalan berati suatu keputusan atau tindakan untuk menghilangkan faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya persoalan tersebut. perlu dikumpulkan data atau informasi yang relevan artinya faktor apa saja yang mungkin menjadi penyebab timbulnya persoalan. Contohnya, hasil penjualan merosot, faktor penyebabnya mungkin mutu barang kurang baik, harga terlalu tinggi, adanya saingan, promosi tidak efektif,dsb

 

c. Cari Alternatif Tindakan

Memutuskan berarti memilih salah satu dari beberapa alternatif yang tersedia berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Bila alternatif yang digunakan di awal tidak terlalu bagus, pemimpin dapat menggunakan alternatif yang kedua / yang lainnya.

 

d. Alternatif Analisis Yang Fisibel

Setiap alternatif yang ada harus dievaluasi baik berdasarkan suatu kriteria tertentu atau prioritas. Hasil evaluasi memudahkan pemimpin /pengambil keputusan dalam memilih alternatif yang terbaik karena kegiatan evaluasi memisahkan mana alternatif yang memenuhi syarat, dan mana alternatif yang tidak memenuhi syarat.

 

e. Memilih Alternatif Terbaik

Di dalam mengambil keputusan, pemimpin harus dapat memilih alternatif yang paling baik diantara alternatif lainnya yang ada. Pemilihan bisa didasarkan oleh kriteria tertentu atau prioritas tertentu. Contohnya seorang mahasiswa dengan uang yang ia miliki kesulitan untuk memutuskan apakah uang tersebut akan digunakan untuk membeli buku atau menonton di bioskop. Keputusan yang diambil bisa didasarkan atas suatu kompromi bisa juga atas tekanan-tekanan.

 

f. Laksanakan Keputusan Dan Evaluasi Hasilnya

Pelaksanaan suatu rencana tindakan merupakan tahap akhir dari proses pengambilan keputusan. Setelah pengambilan keputusan, dilakukan evaluasi hasil keputusan apakah keputusan yang diambil sudah sesuai dengan tujuan semula atau ada hal-hal baru yang mengubah tujuan semula. Evaluasi hasil memberikan masukan atau umpan balik yang sangat berguna untuk memperbaiki suatu keputusan atau mengubah tujuan semula karena perubahan-perubahan. Misalnya seorang dosen yang semula sudah puas dengan jenis pekerjaannya mencoba membuka usaha dan laku keras sehingga pendiriannya menjadi dosen berubah. Hal tersebut disebabkan karena gaji dosen relatif kecil dan tidak mencukupi kebutuhan hidup maka dosen tersebut memutuskan keluar untuk tidak menjadi dosen lagi dan mencoba hidup berwraswasta.

 

3. Ciri Karakter Pengambil Keputusan

a. Takut pada resiko ( Risk Avoider )

Merupakan tipe dari pengambil keputusan yang memilih posisi yang aman dan terkendali. Sehingga jauh dari resiko yang akan diterimanya. Dalam mengambil keputusan seseorang akan cenderung menjaga asset dengan baik-baik dan tidak ingin memasuki wilayah yang menantang dalam hal ini percobaan yanb dianggap baru.

Karakteristik ini adalah dimana sang decision maker sangat hati-hati terhadap keputusan yang diambilnya, bahkan cenderung begitu tinggi melakukan tindakan yang sifatnya menghindari resiko yang akan timbul jika keputusan diaplikasikan. Secara umum pebisnis yang berkarakter seperti ini cenderung melakukan tindkan yang biasanya disebut dengan safety player. Penganut risk avoider cenderung sulit memimpin dan lebih banyak menjadi follower bukan seorang innovator.

 

b. Hati-hati pada resiko ( Risk Indifference )

Karakteristik seperti ini adalah dimana sang decision maker sangat berhati-hati atau begitu menghitung terhadap segala dampak yang akan terjadi jika keputusan tersebut dilakukan. Bagi mereka yang menganut karakter seperti ini dengan kecenderungan kehati-hatian yang begitu tinggi maka biasanya setelah keputusan tersebut diambil ia tidak akan mengubahnya begitu saja. Bagi kalangan bisnis mereka menyebut orang dengan karakter seperti ini secara ekstrem sebagai tipe peragu.

 

c. Suka pada resiko ( Risk Seeker)

Karakteristik seperti ini adalah tipe yang begitu suka pada resiko. Karena bagi dia, semkin tinggi resiko maka semakin tinggi pula tingkat keuntungan yang akan diperolehnya. Prinsip seperti ini cenderung begitu menonjol dan besar pengaruhnya terhadap setiap keputusan yang diambil. Mereka terbiasa dengan spekulasi, dan itu pula yang membuat mereka selalu ingin menjadi pemimpin dan cenderung tidak ingin menjadi pekerja. Kalaupun menjadi pekerja, itupun tidak bertahan lama. Mental risk seeker atau risk lover adalah mental yang dimiliki oleh pebisnis besar dan juga pemimpin besar. Karakter ini umumnya dimiliki oleh pemberontak dimana mereka mau bersusah payah dengan keyakinan akan memperoleh kenikmatan setelah itu, berupa kemenangan.

Dari ketiga karakteristik ini, karakter risk seeker yang paling begitu mendominasai jika dilihat dari segi kedekatannya dengan resiko. Namun bukan berarti mereka yang lain tidak memiliki kelebihan, tapi jika dikaitkan dengan ruang lingkup aktivitas bisnis, maka mereka dengan latar belakang mental risk seeker cenderung libh berani dan tegas daripada yang lain.

 

4. Tipe Pengambil Keputusan

Tipe adalah bagian dari diri seseorang yang terbentuk oleh berbagai latar belakang, seperti kepribadian, intuisi, intelegensi, konsistensi, kompetensi, skill dan lain sebagainya. Kamaluddin (2011) mengatakan “Nilai-nilai tersebut selanjutnya akan tercermin pada keputusan yang diambilnya”.

Karena itu seorang pengambil keputusan dalam memutuskan suatu keputusan dipengaruhi oleh berbagai jenis tipe

 

a. Erich Form membedakan 5 tipe pengambil keputusan

Tipe - tipe Pengambilan Keputusan Menurut Eric Form, ada lima tipe pengambil keputusan yaitu :

1) Tipe ketergantungan

Tipe seseorang yang tidak memiliki pendirian tegas, hanya tergantung pasa orang lain.

2) Tipe eksploitatif

Tipe seseorang mengeksploitasi orang lain.

3) Tipe tabungan

Tipe ini cenderung menabung/menyimpan idenya sendiri untuk perkuat posisi dirinya, selain itu tidak bersedia sharing atau berbagi informasi / kepandaian pada orang lain.

4) Tipe pemasaran

Pengambil keputusan cenderung menjual / membagi idenya kepada orang lain.

5)Tipe produktif

Penuh dengan inisiatif dan kreatif  hal ini dibuktikan dengan adanya kemampuan , pengetahuan, dan ketrampilan serta pandangan yang lebih jauh kedepan.

 

b. Karakteristik  Proses  Pengambilan Keputusan yang Efektif :

  • Fokus pada hal yang penting.
  • Logis dan konsisten.
  • Mengakui pemikiran subyektif dan obyektif dan mengkombinasikan pemikiran analitis dan intuitif.
  • Membutuhkan sebanyak mungkin informasi dan analisis untuk menyelesaikan dilema yang terjadi.
  • Mendorong dan mengarahkan pengumpulan informasi yang relevan dan pendapat yang diinformasikan.
  • Langsung, bisa diandalkan, mudah digunakan, dan fleksibel.

 

c. Adapun cara pengambilan keputusan sesuai dengan tipe kepribadian manusia

1) Cara pengambilan keputusan  tepe kepribadian Sanguinis:

Mengutamakan musyawarah kelompok untuk menghasilkan mufakat, dengan demikian tipe pemimpin seperti ini masih mempertimbangkan opini, saran, pendapat dari bawahannya. (meminta saran dari orang lain)

Kurang cepat dalam mengambil keputusan, karena butuh masukan dari orang lain.

2) Cara pengambilan keputusan tipe Melankolis :

Kurang cepat dalam menganbil keputusan, dalam artian tidak tergesa-gesa. Dia ingin hasil yang perfect, maka dari itu butuh pemikira yang matang sehingga hasil yang dicapai dapat dengan mudah dikomunikasikan atau disampaikan kepada orang lain. Tipe ini paling baik dalam hal pekerjaan yang memerlukan keputusan cepat; persoalan yang memerlukan tindakan dan pencapaian seketika; bidang-bidang yang menuntut kontrol dan wewenang yang kuat.

Kelemahan tipe ini adalah tidak tahu bagaimana cara menangani orang lain; sulit mengakui kesalahan; sulit bersikap sabar; terlalu pekerja keras.

3) Cara pengambilan keputusan tipe  Phlegmatis  :

Cara mengambil keputusan dengan ragu – ragu, karena dia terbayang – banyang rasa cemas dan takut. Akhirnya sia – sia memikirkan solusi tetapi tidak dijalankan karena takut akan kegagalan.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN - PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERESIKO

Pengambilan Keputusan Beresiko Resiko merupakan penyimpangan dari ekspektasi tingkat pengembalian yang diharapkan, pelaku bisnis selalu me...