Pengertian
Penelitian Pendidikan, adalah kegiatan
sistematis untuk mencari jawaban yang benar atau mendekati kebenaran tentang
permasalahan pendidikan berdasarkan penalaran yang logis dan rasional, serta
didukung oleh fakta empirik.
Dalam dunia pendidikan,
berkat adanya pemanfaatan metode ilmiah oleh para pakar pendidikan, ilmu
pendidikan mengalami kemajuan yang cukup menggembirakan. Namun keadaan seperti
itu tampaknya belum diikuti oleh para pelaksana pendidikan seperti guru.
Walaupun dalam kegiatan sehari-harinya guru sering dihadapkan pada banyak
masalah, lalu merumuskan masalah tersebut dengan caranya sendiri dan
mengatasinya dengan cara sendiri pula, namun mereka belum terbiasa menuangkan
buah pikirannya itu ke dalam bentuk tulisan, sehingga orang lain akan sulit
mempelajari atau meniru cara-cara yang telah ditemukannya itu.
Ada beberapa faktor yang
menyebabkan belum terbiasanya guru menulis karya tulis atau melakukan
penelitian pada bidang pekerjaan yang ditekuninya. Faktor tersebut diantaranya
adalah bahwa kemampuan guru dalam meneliti dan menulis masih rendah. Padahal,
informasi yang diperoleh dari hasil penelitian berguna sebagai dasar yang logis
dalam pengambilan keputusan. Akan tetapi tentu tidak semua keputusan yang
diambil harus berdasarkan pada hasil penelitian. Bidang pendidikan sendiri
termasuk rumpun ilmu prilaku, suatu rumpun ilmu yang mengkaji aktivitas
manusia. Lingkup kajian aktivitas manusia sangatlah luas, mencakup aktivitas
manusia sebagai individu atau kelompok, sebagai kesatuan etnis, bangsa atau
ras, dalam lingkup geografis, administratif atau sosial-budaya, dalam satuan
organisasi, institusi, pemerintahan, berkenaan dengan kegiatan ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya, pendidikan, keamanan, keagamaan, kesejahteraan
masyarakat, dan sebagainya.
Ada berbagai jenis
permasalahan yang dapat kita jumpai dalam kehidupan, permasalah-permasalahan
tersebut tentunya dapat diteliti untuk dicarikan penyelesaiannya. Setiap
permasalahan yang kita jumpai terkadang antara satu permasalahan berbeda dengan
permasalahan yang lainnya. Sehingga setiap permasalah tentu membutuhkan
jenis penyelesaian yang berbeda-beda, dan tentu dalam menyelesaikan masalah-masalah
tersebut membutuhkan adanya penelitian. Dalam makalah ini akan dibahas ruang
lingkup penelitian pendidikan khususnya mengenai jenis-jenis penelitian.
Menurut Sugiyono (2007:7), jenis-jenis penelitian
dibedakan menjadi lima kategori, yaitu berdasarkan bidangnya, tujuannya,
metodenya, tingkat eksplanasinya, dan waktunya. Sedangkan peneltian pendidikan
termasuk jenis penelitian berdasarkan bidangnya.
Penelitian pendidikan merupakan suatu kegiatan yang diarahkan kepada pengembangan pengetahuan ilmiah tentang kejadian-kejadian yang menarik perhatian pendidikan (Rachman, 1993:13). Secara umum tujuan penelitian pendidikan adalah untuk menemukan prinsip-prinsip umum, atau penafsiran tingkah laku yang dapat dipakai untuk menerangkan, meramalkan, dan mengendalikan kejadian-kejadian dalam lingkungan pendidikan (Rachman, 1993:13).
Penelitian pendidikan merupakan suatu kegiatan yang diarahkan kepada pengembangan pengetahuan ilmiah tentang kejadian-kejadian yang menarik perhatian pendidikan (Rachman, 1993:13). Secara umum tujuan penelitian pendidikan adalah untuk menemukan prinsip-prinsip umum, atau penafsiran tingkah laku yang dapat dipakai untuk menerangkan, meramalkan, dan mengendalikan kejadian-kejadian dalam lingkungan pendidikan (Rachman, 1993:13).
Menurut Suyanto dan Hasan dalam Kasbolah (2001:21) tujuan penelitian tindakan kelas adalah untuk meningkatkan (1) Kualitas praktik pembelajaran di sekolah, (2) relevansi pendidikan, (3) mutu hasil pendidikan, dan (4) efisiensi pengelolaan pendidikan.
Sedangkan menurut Ditjen Dikti dalam Subyantoro (2009:89) tujuan penelitian pendidikan sebagai berikut :
- Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, dan hasil pendidikan dan pembelajaran di sekolah;
- Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya mengatasi masalah pembelajaran dan pendidikan di dalam dan luar kelas;
- Meningkatkan sikap professional pendidik dan tenaga kependidikan;
- Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah dan LPTK, sehingga tercipta sikap proaktif di dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan (sustainable);
- Meningkatkan keterampilan pendidik dan tenaga kependidikan khususnya di sekolah dalam melakukan PBT;
- Meningkatkan kerjasama professional di antara pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah dan LPTK.
A. Penelitian
Pendidikan Menurut Penggunaannya
Kegiatan di bidang ilmu
pengetahuan dan pendidikan merupakan dua kegiatan yang terpadu erat. Maka tugas
ilmu pengetahuan dan penelitian dapat dinyatakan secara terpadu pula. Terdapat
berbagai jenis penelitian dalam ilmu pendidikan, dan berikut jenis-jenis
penelitian pendidikan yang ada.
1. Menurut Penggunaannya
Jenis penelitian bila
dilihat dari segi penggunaannya dapat digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu :
1) Penelitian
Dasar atau Penelitian Murni
LIPI memberi definisi penelitian dasar adalah setiap penelitian yang
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan ilmiah atau untuk menemukan bidang
penelitian baru tanpa suatu tujuan praktis tertentu. Artinya kegunaan hasil
penelitian tidak segera dipakai, namun untuk waktu jangka panjang akan segera
dipakai.
Gay (dalam Sugiyono, 2009;9) menyatakan bahwa penelitian dasar bertujuan
untuk mengembangkan teori dan tidak memperhatikan kegunaan yang langsung
bersifat praktis. Senada dengan pendapat tersebut, Suriasumantri (dalam
Sugiyono, 2009;9) berpendapat bahwa penelitian dasar atau murni adalah
penelitian yang bertujuan menemukan pengetahuan baru yang
sebelumnya belum pernah diketahui.
2) Penelitian Terapan
Batasan yang diberikan LIPI bahwa setiap penelitian terapan
adalah setiap penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan
ilmiah dengan suatu tujuan praktis. Berarti hasilnya diharapkan segera dapat
dipakai untuk keperluan praktis. Misalnya penelitian untuk menunjang kegiatan
pembangunan yang sedang berjalan, penelitian untuk melandasi kebijakan
pengambilan keputusan atau administrator. Senada dengan pendapat tersebut, Gay
(dalam Sugiyono, 2009;9) berpendapat bahwa penelitian terapan adalah penelitian
yang dilakukan dengan tujuan menerapkan, menguji dan mengevaluasi kemampuan
suatu teori yang diterapkan dalam memecahkan masalah-masalah praktis.
Suriasumantri (dalam Sugiyono, 2009;9) menyatakan bahwa penelitian
terapan bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah kehidupan praktis. Sehingga,
hubungan penelitian murni dan penelitian terapan sangat erat, karena penelitian
murni/dasar berkenaan dengan penemuan dan pengembangan ilmu, setelah ilmu
tersebut digunakan untuk memecahkan masalah, maka penelitian tersebut akan
menjadi penelitian terapan.
2. Menurut Metodenya
Jenis penelitian dilihat
pula dari segi metodenya sebagai berikut :
1) Penelitian
Historis
Penelitian historis atau penelitian sejarah adalah kegiatan
penelitian yang difokuskan untuk menyelidiki, memahami, dan menjelaskan keadaan
yang telah lalu. Tujuan penelitian historis adalah untuk merumuskan kesimpulan
mengenai sebab-sebab, dampak, atau perkembangan dari kejadian yang telah lalu
yang dapat dipergunakan untuk menjelaskan kejadian sekarang dan mengantisipasi
kejadian yang akan datang. Contohnya penelitian untuk mengetahui bagaimana
perkembangan peradaban masyarakat tertentu, penelitian tentang mengapa suatu
produk dimasa lalu menjadi andalan.
2) Penelitian
Historis
Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi
besar atau kecil tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang
diambil dari populasi. Senada dengan pendapat tersebut, prasetyo (2005;49)
berpendapat bahwa penelitian survey umumnya dilakukan untuk mengambil suatu
generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam. Jika sampel yang diambil
adalah representatif maka generalisasinya kuat. Contoh penelitian tentang
kecenderungan masyarakat dalam memilih pemimpinnya, penelitian pengaruh
anggaran pendidikan terhadap kualitas SDM di negeri ini, penelitian tentang
kecenderungan konsumem dalam memilih suatu jenis produk.
3) Penelitian
Ex Post Facto
Penelitian Ex Post Facto adalah penelitian yang dilakukan untuk meneliti
peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut kebelakang guna
mengetahui faktor-faktor penyebab timbulnya kejadian. Penelitian ini
menggunakan logika jika x maka y. Namun demikian dalam penelitian tidak
dilakukan manipulasi variabel. Contohnya penelitian untuk mengungkapkan sebab
terjadinya kerusuhan disuatu daerah, penelitian tentang sebab terjadinya banyak
siswa yang tidak lulus ujian, penelitian tentang sebab banyaknya produk yang
tidak terjual.
4) Penelitian Eksperimen
Penelitian Eksperimen adalah penelitian yang berusaha mencari pengaruh
variabel tertentu terhadap variabel lain dalam kondisi yang terkontrol secara
ketat. Ada empat bentuk eksperimen yaitu pre experimenta: true experimental,
factorial, dan quasi experimental. Contohpenelitian mengenai pengaruh
penggunaan metode mengajar A terhadap hasil belajar siswa, penelitian tentang
pengaruh metode promosi terhadap jumlah penjualan, dan lain-lain.
5) Penelitian
Evaluasi (evaluation research)
Penelitian evaluasi adalah penelitian yang diharapkan dapat memberikan
masukan atau mendukung pengambilan keputusan tentang nilai relatif dari
dua atau lebih alternatif tindakan. Jadi penelitian evaluasi adalah
penelitian yang dilakukan untuk pengambilan keputusan. Contohpenelitian tentang
efektivitas pelaksanaan KBK di sekolah X, penelitian tentang kebijakan link and
match, dan lain-lain.
6) Penelitian Pengembangan (research
development)
Penelitian pengembangan adalah merupakan penelitian untuk
mengembangkan produk sehingga produk tersebut menjadi lebih baik. Tujuan
penelitian pengembangan bukan untuk memformulasi atau menguji
hipotesis, melainkan untuk mendapatkan produk baru atau proses baru. Contoh
penelitian tentang kemungkinan mengembangkan produk A menjadi produk A plus.
7) Penelitian
Tindakan (action research)
Penelitian Tindakan adalah suatu bentuk penelitian refleksi diri
yang dilakukan oleh para partisipan misalnya guru, siswa atau kepala sekolah,
dalam situasi-situasi sosial (termasuk pendidikan). Penelitian tindakan bertujuan
untuk memecahkan masalah melalui aplikasi metode ilmiah, bukan untuk memberi
kontribusi pada ilmu pengetahuan. Contoh penelitian tentang mencari mengajar
yang paling tepat untuk siswa kelas II SMA, penelitian tentang
prosedur dan metode kerja dalam pelayanan masyarakat.
8) Penelitian Naturalistik
Penelitian Naturalistik adalah penelitian yang digunakan untuk kondisi
obyektif alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik
pengumpulan data dilakukan secara triangulasi, analisis data bersifat induktif,
dan hasil penelitian lebih menekankan makna, bukan generalisasi. Contoh
penelitian tentang makna upacara ritual dari kelompok masyarakat tertentu,
penelitian untuk menemukan faktor-faktor penyebab terjadinya korupsi, dan
lain-lain.
9) Penelitian Kebijakan
Penelitian Kebijakan adalah penelitian yang dilakukan untuk kepentingan
pengambilan kebijakan. Penelitian ini dilakukan karena adanya masalah bagi
organisasi atau para pengambil keputusan. Penelitian ini dilakukan terhadap
masalah-masalah sosial yang mendasar sehingga temuannya dapat direkomendasikan
kepada pengambil keputusan. Contohpenelitian untuk membuat undang-undang atau
peraturan, penelitian untuk mengembangkan struktur organisasi, dan lain-lain.
B. Jenis Penelitian
Pendidikan Menurut Jenis Data dan Analisisnya
Menurut jenis data dan analisisnya, penelitian dibedakan menjadi:
Menurut jenis data dan analisisnya, penelitian dibedakan menjadi:
1. Penelitian Kualitatif
Penelitian Kualitatif adalah
penelitian yang datanya adalah data kualitatif sehingga analisisnya juga
analisis kualitatif (deskriptif). senada dengan pendapat tersebut
sukmadinata (2009;18) berpendapat bahwa data kualitatif adalah data dalam
bentuk kata, kalimat, dan gambar. Data kualitatif dapat diubah menjadi data
kuantitatif dengan jalan diskoring. Contoh data kualitatif adalah manis,
pahit, rusak, gagal, baik sekali, baik, kurang baik, tidak baik, atau
sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju,
selalu, sering, kadang-kadang, jarang, dan tidak pernah.
2. Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif
adalah penelitian yang datanya merupakan data kuantitatif sehingga analisis datanya
menggunakan analisis kuantitatif (inferensi). Data kuantitatif adalah dalam
bentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan seperti: 1, 2, 3, 4, … dst,
atau skor 5 = selalu, skor 4 = sering, skor 3 = kadang-kadang, skor 2 = jarang,
dan skor 1 = tidak pernah. Data kuantitatif dibedakan menjadi data diskrit atau
nominal dan data kontinum. Data nominal adalah data dalam bentuk kategori atau
diskrit.
3. Penelitian Gabungan Kualitatif dan Kuantitatif
Penelitian gabungan
kualitatif dan kuantitatif adalah penelitian yang datanya terdiri dari data
kualitatif dan data kuantitatif sehingga analisis datanya pun menggunakan
analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif.
C. Jenis Penelitian
Pendidikan Menurut Tingkat Eksplanasinya (Penjelasannya)
Menurut tingkat ekplanasi (penjelasannya) penelitian dapat dibedakan menjadi :
Menurut tingkat ekplanasi (penjelasannya) penelitian dapat dibedakan menjadi :
1. Penelitian
Deskriptif
Para peneliti berusaha menggambarkan kegiatan
penelitian yang dilakukan pada objek tertensu secara jelas dan sistematis.
Penelitian deskriptif disebut juga penelitian praeksperimen, karena dalam
penelitian ini mereka melakukan eksplorasi, menggambarkan, dengan tujuan untuk
dapat menerangkan dan memprediksi terhadap suatu gejala yang berlaku atas dasar
data yang diperoleh di lapangan.
Penelitian deskriptif hanya berusaha menggambarkan
secara jelas dan sekuensial terhadap pertanyaan penelitian yang telah
ditentukan sebelum peneliti terjun kelapangan dan mereka tidak menggunkan
hipotesis sebagai petunjuk arah dalam penelitian.
2. Penelitian
Eksperimen
Penelitian ekperimen merupakan metode inti dari model
penelitian yang ada. Karena dalam penelitian eksperimen para peneliti melakukan
tiga persyaratan dari suatu bentuk penelitian. Ketiga persyaratan tersebut,
yaitu kegiatan mengontrol, memanipulasi, dan observasi. Dalam penelitian
eksperimen peneliti juga harus membagi objek atau subjek yang diteliti menjadi
dua grup, yaitu grup treatment atau yang memperoleh perlakuan dan grup control
yang tidak memperoleh perlakuan.
Penelitian eksperimen karene peneliti sudah melkukan kegiatan
mengontrol maka hasil penelitian dapat menentukan hubungan kausal atau sebab
dan akibat. Penelitian eksperimen juga diharuskan menggunakan hipotesis dan
melalui pengamatan, peneliti menguji hipotesis tersebut dalam kondisi
eksperimen, yaitu kondisi yang sudah dimanipulasi sedemikian rupa
(laboratorium), sehingga tidak ada kontaminasi diantara variabel yang diteliti.
Bidang kedokteran, pertanian, psikologi dan bidang teknik adalah diantara
bidang-bidang ilmu pengetahuan yang banyak menggunakan penelitian eksperimen.
3. Penelitian
Tindakan Kelas
Pada awalnya, penelitian tindakan (action research)
dikembangkan dengan tujuan untuk mencari penyelesaian terhadap problema
sosial (termasuk pendidikan). Penelitian tindakan diawali oleh suatu
kajian terhadap suatu masalah secara sistematis (Kemmis dan Taggart, 1988).
Hasil kijian ini dijadikan dasar untuk menyusun suatu rencana kerja (tindakan)
sebagai upaya untuk mengatasi masalah tersebut. Kegiatan berikutnya
adalah pelaksanaan tindakan dilanjutkan dengan observasi dan evaluasi.
Hasil observasi dan evaluasi digunakan sebagai masukkan melakukan refleksi atas
apa yang terjadi pada saat pelaksanaan tindakan. Hasil refleksi kemudian
dijadikan landasan untuk menentukan perbaikan serta penyempurnaan tindakan selanjutnya.
Menurut Kemmis (1988), penelitian tindakan adalah
suatu bentuk penelitian refleksi diri yang dilakukan oleh para partisipan
dalam situasi-situasi sosial (termasuk pendidikan) untuk memperbaiki praktik
yang dilakukan sendiri. Dengan demikian, akan diperoleh pemahaman yang
komprehensif mengenai praktik dan situasi di mana praktik tersebut
dilaksanakan.
Terdapat dua hal pokok dalam penelitian
tindakan yaitu perbaikan dan keterlibatan. Hal ini akan mengarahkan tujuan
penelitian tindakan ke dalam tiga area yaitu :
- Untuk memperbaiki praktik
- Untuk pengembangan profesional dalam arti meningkatkan pemahaman para praktisi terhadap praktik yang dilaksana- kannya
- untuk memperbaiki keadaan atau situasi di mana praktik tersebut dilaksanakan.
- Dalam bidang pendidikan, khususnya dalam praktik pembelajaran, penelitian tindakan berkembang menjadi Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Reserach (CAR). PTK adalah penelitian tindakan yang dilaksanakan di dalam kelas ketika pembelajaran berlangsung. PTK dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas pembelajaran. PTK berfokus pada kelas atau pada proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas.
4. Penelitian
Kualitatif
Sementara itu, menurut (Sugiono, 2009:15), metode
penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
postpositifsime, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah
(sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument
kunci, pengambilan sample sumber dan data dilakukan secara purposive dan
snowbaal, teknik pengumpulan data dilakukan dengan triangulasi (gabungan)
analisis data bersifat induktif / kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif
lebih menekankan pada makna daripada generalisasi.
Terdapat perbedaan mendasar antara peran landasan
teori dalam penelitian kuantitatif dengan penelitian kualitatif. Dalam
penelitian kuantitatif, penelitian berangkat dari teori menuju data, dan
berakhir pada penerimaan atau penolakan terhadap teori yang digunakan; sedangkan
dalam penelitian kualitatif peneliti bertolak dari data, memanfaatkan teori
yang ada sebagai bahan penjelas, dan berakhir dengan suatu “teori”.
5. Penelitian
Kuantitatif
Metode Penelitian Kuantitatif, sebagaimana dikemukana
oleh Sugiyono (2009:14) dapat diartikan sebagai metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi
atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara
random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data
bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan.
Proses pengukuran adalah bagian yang sentral dalam
penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang fundamental
antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari hubungan-hubungan
kuantitatif.
6. Research And
Development (R & D)
Penelitian dan Pengembangan atau Research and
Development (R&D) adalah strategi atau metode penelitian yang cukup ampuh
untuk memperbaiki praktek. Yang dimaksud dengan Penelitian dan Pengembangan
atau Research and Development (R&D) adalah rangkaian proses atau
langkah-langkah dalam rangka mengembangkan suatu produk baru atau
menyempurnakan produk yang telah ada agar dapat dipertanggung jawabkan. Produk
tersebut tidak selalu berbentuk benda atau perangkat keras (hardware), seperti
buku, modul, alat bantu pembelajaran di kelas atau di laboratorium, tetapi bisa
juga perangkat lunak (software), seperti program komputer untuk pengolahan
data, pembelajaran di kelas, perpustakaan atau laboratorium, ataupun
model-model pendidikan, pembelajaran, pelatihan, bimbingan, evaluasi, sistem
manajemen, dan lain-lain.
D. Tahap
– Tahap Penelitian Pendidikan
Tahap-tahap penelitian pendidikan banyak ragamnya,
bergantung pada pendekatan yang digunakan. Sebagaimana tujuan penelitian
pendidikan, tahap-tahap penelitian pendidikan dapat diuraikan secara
umum.
Tahap-tahap penelitian pendidikan secara umum menurut Sutrisno Hadi dalam Rachman (1993:31-32) antara lain :
1)
Perumusan permasalahan
2)
Penelaahan pustaka
3)
Pengajuan hipotesis
4)
Penentuan variabel
5)
Penyusunan rancangan penelitian
6)
Penentuan populasi dan sampel
7)
Pengumpulan data
8)
Penarikan simpulan
9)
Penyiapan laporan
Secara khusus, tahap-tahap penelitian pendidikan berbeda-beda bergantung jenis dan pendekatan yang digunakan. Misalnya, penelitian tindakan kelas (PTK) langkah-langkah atau tahap-tahap penelitiannya berbeda dengan tahap-tahap penelitian pendidikan secara umum.
Lembaga Pengembangan Pendidikan Profesi (LP3) Universitas Negeri Semarang (2007:12-13) mengemukakan bahwa untuk melakukan penelitian tindakan kelas (PTK), guru harus mengawali dengan mengidentifikasi masalah dilanjutkan dengan merumuskan masalah yang akan dicari solusinya. Cara untuk mengidentifikasi masalah dapat dilakukan dengan melakukan refleksi terhadap hal-hal yang telah dilakukan untuk pembelajaran. Masalah dapat berasal dari keadaan kelas secara umum atau lebih khusus dari kelas tempat guru mengajar. Setelah masalah ditemukan, guru dapat melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1) Perencanaan
Dalam tahap
perencanaan guru atau peneliti membuat rincian operasional mengenai
tindakan-tindakan yang akan dilakukan; menentukan siapa saja yang akan
dilibatkan dalam PTK ini; tentukan siapa, akan mengerjakan apa, dan kapan
dilaksanakan; alat bantu ppengumpul data apa saja yang harus dipersiapkan dan
apa saja serta dari siapa saja informasi akan diperoleh, dan sebagainya.
2) Tindakan
Tindakan (action) merupakal langkah
pelaksanaan dari perencanaan.
Pengamatan
Pada waktu
melakukan tindakan, dilakukan pengamatan secara rinc dan teliti, lakukan
pencatatan dan bila perlu perekaman.
Refleksi
Langkah
akhir dari PTK adalah melakukan refleksi (kajian atau analisis) terhadap apa
yang telah dilakukan pada waktu tindakan. Dalam analisis dapat diuraikan
seberapa efektif perubahan yang terjadi? Apa yang menjadi penghambat perubahan?
Bagaimana memperbaikai perubahan-perubahan yang dibuat dan sebagainya.
Setelah melakukan refleksi, biasanya muncul permasalahan baru atau pemikiran baru, sehingga merasa perlu perencanaan ulang, tindakan ulang, pengamatan ulang dan refleksi ulang. Demikian langkah-langkah kegiatan terus berulang sehingga membentuk siklus kedua, ketiga, dan sebagainya.
Berbeda dengan penelitian pada umumnya dan penelitian pendidikan jenis lainnya, penelitian tindakan kelas (PTK) mempunyai keunikan yaitu adanya pengulangan pada tahap pengumpulan data. Pengulangan kegiatan penelitian itu dilakukan apabila kegiatan pertama dirasa belum menghasilkan perubahan tetapi justru menimbulkan permasalahan atau pemikiran baru. Pengulangan kegiatan itu disebut siklus.
Subyantoro dalam bukunya “Penelitian Tindakan Kelas Edisi Revisi” sangat menekankan siklus tersebut dengan mengutip pendapatnya Tripp. Menurut Tripp siklus dalam penelitian tindakan kelas disebut sebagai siklus AR. Sedangkan LP3 UNNES dan Kasbolah tidak membuat rincian secara detail mengenai siklus tersebut.Oleh karena itu, menurut saya pendapat Tripp dalam Subyantoro (2009) sangat tepat untuk dijadikan pedoman penelitian tindakan kelas. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat di tarik simpulan bahwa tahap-tahap penelitian tindakan kelas adalah :
1) Pertama, mengidentifikasi masalah
2) Kedua, merumuskan masalah
3) Ketiga, setelah masalah ditemukan kemudian guru atau
peneliti melakukan langkah-langkah penelitian dengan menggunakan siklus AR,
meliputi :
a. Perencanaan
b. Tindakan
c. Pengamatan
d. Refleksi
Keempat
langkah tersebut merupakan Siklus I. Jika keempat langkah tersebut telah
dilakukan dan menimbulkan permasalahan atau pemikiran baru, guru atau peneliti
melakukan langkah berikutnya yang kemudian dinamakan Siklus II dan seterusnya
sampai perubahan dan peningkatan dalam praktik pembelajaran tercapai.
Penelitian pendidikan selain dapat digunakan untuk
mengetahui atau meningkatkan pratik pembelajaran di sekolah, juga dapat
digunakan untuk meneliti kebijakan pendidikan. Penelitian ini biasanya
dilakukan dengan menggunakan jenis penelitian kebijakan.
Adapun tahap-tahap penelitian kebijakan menurut
Muhadjir, dkk. (1998:6-15) yaitu :
Pertama, penulisan latar belakang atau perumusan tujuan atau
permasalahan penelitian atau skopa penelitian dilanjutkan dengan perumusan
masalah dan keterbatasan telaah penelitian.
Kedua, penyusunan kerangka teoretik.
Ketiga, tahap telaah metodologik. Pada tahap ini ditelaah
tentang populasi (wilayah maupun subjek penelitian), dilanjutkan dengan telaah
teknik pengambilan sampel. Pada tahap ini juga disusun instrument pengumpulan
data.
Keempat, tahap pengumpulan data.
Kelima, tahap klasifikasi, tabulasi, dan perekaman data.
Keenam, tahap analisis.
Ketujuh, tahap pembuatan simpulan.
Kedelapan, tahap ‘memberi makna’, dikaitkan
dengan “issues”, karena dikaitkan para eksekutif dapat hanyut pada
kecenderungan perhatian mayarakat, mengabaikan hal ideal yang perlu dicapai.
Upaya pemberian makna atas hasil simpulan penelitian ini dikaitkan dengan “Issues” (diambil dari pustaka barat), atau pada ideologi atau pada konsep ideal; dilanjutkan dengan pembobotan dan penyajian alternatif-alternatif.
Kesembilan, tahap rekomendasi bagi pengambil
keputusan. Disusun prioritas pilihan dan pembobotannya, dikaitkan dengan
berbagai faktor, seperti tersedianya dana, jangka waktu, dan faktor-faktor
lain.
Tahap pertama sampai dengan tahap ketujuh merupakan tahap-tahap penelitian pada umumnya, sedangkan kedelapan dan kesembilan merupakan tambahan yang mencari ciri pokok penelitian kebijakan.
Penelitian pendidikan juga dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan R & D (Research and Development). Walaupun jenis penelitiannya sama yaitu penelitian bidang pendidikan, namun penelitian dengan pendekatan R & D ini mempunyai tahap-tahap yang berbeda dengan penelitian pendidikan pada umumnya, penelitian tindakan kelas, dan penelitian kebijakan seperti yang telah diuraikan di atas.
Penelitian R & D dalam bidang pendidikan digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk-produk pendidikan seperti: model-model kurikulum dan pembelajaran, media pendidikan, model pengelolaan pendidikan, model bimbingan dan penyuluhan, evaluasi praktikum dan sejenisnya (Wahab, 2002).
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat ditarik simpulan bahwa tahap-tahap penelitian pendidikan secara garis besar atau secara umum antara lain :
1)
Mengidentifikasi masalah.
2)
Merumuskan masalah.
3)
Menyusun kerangka teoretik.
4)
Telaah metodologik.
5)
Pengumpulan data.
6)
Klasifikasi, tabulasi, dan perekaman
7)
Analisis
8)
Membuat simpulan
9) Menyusun
laporan
Kesembilan tahap tersebut harus dilakukan pada semua
jenis penelitian pendidikan, kecuali pada penelitian kebijakan. Pada penelitian
tindakan kelas, teknik pengumpulan data dilakukan dalam beberapa siklus dan
setiap siklus mempunyai tahapan sendiri. Sedangkan pada penelitian R & D
ada tahap yang dinamakan uji lapangan model dan uji validasi.
Oleh karena itu, sebelum melalukan penelitian pendidikan hendaknya peneliti memahami dulu jenis dan pendekatan yang akan digunakan, kemudian baru melakukan penelitian dengan tahap-tahap sesuai dengan jenis dan pendekatan tersebut agar hasil yang akan dicapai tepat sasaran.
REFERENSI :
Hadeli, Drs. 2006. Metode Penelitian Kependidikan. Padang:
QUANTUM TEACHING.
Hasan, Iqbal. 2004. Analisis Data Penelitian dengan Statistik.
Jakarta: BUMI AKSARA.
Jeperis. 2013. Jenis-jenis Penelitian Pendidikan. Tersedia
pada(http://jeperis.wordpress.com/2013/04/23/jenis-jenis-penelitian). Diakses pada 18 September 2013.
Kamboja, Amir. 2012. Jenis
Penelitian Menurut Jenis Data dan Analisisnya. Tersedia pada(http://METODE/Jenis Penelitian Menurut Metodenya _
amierkamboja88.html).Diakses pada 18 September 2013.
Malik, Halim. 2011. Penelitian kualitatif. Tersedia
pada(http://edukasi.kompasiana.com/2011/02/11/penelitian-kualitatif/). Diakses pada 20 September 2013.
Margono, Drs. S. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta:
PT RINEKA CIPTA.
Prasetyo, B & L. M. Jannah. 2005. Metode Penelitian
Kuantitatif. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Samad, Bambang Sudibyo. 2012. Memahami jenis penelitian
berdasarkan fungsinya.Tersedia pada (http://educationesia.blogspot.com/2012/05/memahami-jenis-jenis-penelitian.html). Diakses pada 20 September 2013.
Sugiyono, Prof. Dr. 2009. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan
Kuantitatif Kualitatif, dan R&D. Bandung: ALFABETA.
Sukmadinata, Prof. Dr. 2009. Metode Penelitian Pendidikan.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Uny. 2012. Jenis-jenis Penelitian Pendidikan. Tersedia pada(http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/makalah%20PENELITIAN%20PENDIDIKAN1.pdf). Diakses pada 18 September 2013.
Zuriah,Nurul. 2006. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Sumber Lain :
https://www.google.co.id/webhp?tab=mw&ei=v0iqWNHJJYOE6ASPuJD4Aw&ved=0EKkuCAUoAQ#q=Jenis-jenis+penelitian+pendidikan.+
Tidak ada komentar:
Posting Komentar