Menurut Sugiyono
(2007:7), jenis-jenis penelitian dibedakan menjadi lima kategori, yaitu
berdasarkan bidangnya, tujuannya, metodenya, tingkat eksplanasinya, dan
waktunya. Sedangkan peneltian pendidikan termasuk jenis penelitian berdasarkan
bidangnya.
Penelitian pendidikan merupakan suatu kegiatan yang diarahkan kepada pengembangan pengetahuan ilmiah tentang kejadian-kejadian yang menarik perhatian pendidikan (Rachman, 1993:13). Secara umum tujuan penelitian pendidikan adalah untuk menemukan prinsip-prinsip umum, atau penafsiran tingkah laku yang dapat dipakai untuk menerangkan, meramalkan, dan mengendalikan kejadian-kejadian dalam lingkungan pendidikan (Rachman, 1993:13).
Penelitian pendidikan merupakan suatu kegiatan yang diarahkan kepada pengembangan pengetahuan ilmiah tentang kejadian-kejadian yang menarik perhatian pendidikan (Rachman, 1993:13). Secara umum tujuan penelitian pendidikan adalah untuk menemukan prinsip-prinsip umum, atau penafsiran tingkah laku yang dapat dipakai untuk menerangkan, meramalkan, dan mengendalikan kejadian-kejadian dalam lingkungan pendidikan (Rachman, 1993:13).
Menurut Suyanto dan Hasan dalam Kasbolah (2001:21) tujuan penelitian tindakan kelas adalah untuk meningkatkan (1) Kualitas praktik pembelajaran di sekolah, (2) relevansi pendidikan, (3) mutu hasil pendidikan, dan (4) efisiensi pengelolaan pendidikan.
A. Pengertian Metode Penelitian Pendidikan
Pendidikan merupakan
salah satu pilar kebangkitan suatu bangsa. Bahkan dalam pembukaan Undang-Undang
Dasar Tahun 1945, secara jelas Negara menjadikan upaya mencerdaskan kehidupan
bangsa sebagai tujuan Negara. Melihat dari tujuan tersebut, pemerintah berkewajiban
untuk menyelenggarakan pendidikan dengan sebaik-baiknya. Usaha pemerintah ini,
di tahun 2003 diwujudkan dalam bentuk Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional.
Selain membentuk suatu sistem pendidikan, peningkatan kualitas pendidikan juga
harus dilakukan dengan berbagai cara. Salah satu cara yang cukup efektif dalam
upaya peningkatan kualitas pendidikan adalah dilakukannya penelitian di bidang
pendidikan.
Penelitian merupakan
suatu kegiatan yang dilakukan secara sistematik dan teliti teliti untuk mengetahui
jawaban serta mencari solusi dari suatu masalah yang dihadapi. Cara untuk
mengatahui inilah yang selanjutnya disebut sebagai metode penelitian. Secara
umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010: 3). Setiap penelitian
mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu. Secara umum tujuan penelitian ada tiga
macam, yaitu yang bersifat penemuan, pembuktian, dan pengembangan. Penelitian
pendidikan yang bersifat penemuan misalnya, menemukan metode
mengajar matematika yang efektif, efisien, dan menyenangkan, media pendidikan,
system evaluasi, criteria guru professional, dan lain-lain. Penelitian bersifat mengembangkan misalnya,
mengembangkan metode mengajar yang telah ada sehingga menjadi lebih efektif.
Penelitian bersifat pembuktian misalnya, membuktikan
keragu-raguan terhadap metode mengajar yang diimpor dari luar apakah efektif
untuk di Indonesia atau tidak.
Kegiatan penelitian
inilah yang diharapkan untuk menemukan solusi dari berbagai permasalahan
pembelajaran/ pendidikan di Indonesia. Dengan kegiatan penelitian inilah sangat
dimungkinkan ditemukannya berbagai macam metode pembelajaran yang cocok
diterapkan di Indonesia. Penelitian juga akan memungkinkan ditemukannya produk
media pembelajaran yang akan membantu proses penyampaian konsep dengan lebih
mudah. Penelitian juga akan dapat menjawab tantangan evaluasi seperti apa yang
sesuai dan cocok untuk diterapkan di Indonesia.
Upaya menjadikan
penelitian sebagai perilaku ilmiah bagi setiap akademisi akan membantu
terciptanya suatu kondisi bangsa yang maju. Bisa dibayangkan setelah 67 tahun
merdeka tetapi bangsa kita masih saja dikategorikan sebagai Negara berkembang
dengan sumber daya manusia yang rendah. HDI memberikan penilaian kualitas
manusia di suatu Negara dengan didasarkan pada kualitas pendidikan, ekonomi,
dan kesehatan. Upaya peningkatan ketiga komponen di atas tidak bisa hanya
dilakukan dengan menggelontorkan sebanyak-banyaknya uang, namun harus disertai
kegiatan penelitian. Di negara-negara maju kegiatan penelitian sudah menjadi
perilaku yang berkembang dengan sangat baik. Perhatikan perusahaan Honda, sejak
perusahaan itu berdiri, sudah berapa jenis sepeda motor yang telah mereka
produksi? Berapa banyak jenis mobil yang telah berhasil mereka pasarkan? Upaya
memperbarui produk seperti itu hanya bisa dilakukan melalui kegiatan
penelitian. Kalau dikaitkan dengan pendidikan, bisa dipahami bahwa saat ini
banyak sekali metode pembelajaran baru yang berkembang, kegiatan-kegiatan hingga
sampai mengantarkan ditemukannya metode pembelajaran sebagai sebuah produk baru
itulah yang dinamakan penelitian. Dalam skala kecil saja, ketika Anda
kehilangan uang misalnya, tentunya Anda akan mencarinya dengan berbagai cara.
Melacak kembali di mana pertama kali uang hilang, bertanya kepada orang lain,
dan sebagainya. Kegiatan itu juga bisa dikategorikan ke dalam kegiatan
penelitian.
B.
Langkah - Langkah Penelitian
Di depan telah
dikemukakan bahwa penelitian adalah suatu proses sistematik dan terencana untuk
mendapatkan pemecahan masalah atau mendapatkan jawaban terhadap pertanyaa
tertentu. Langkah-langkah yang dilakukan tersebut harus serasi dan saling
mendukung satu sama lain, agar penelitian yang dilakukan mempunyai bobot yang
cukup memadai dan memberikan kesimpulan-kesimpulan yang tidaka meragukan
(Budiyono, 2003: 10).
Secara lebih rinci, sepuluh
langkah berikut ini.
1)
Identifikasi,
pemilihan, dan perumusan masalah;
2)
Penelaahan
kepustakaan;
3)
Penyususnan hipotesis;
4)
Identifikasi,
klasifikasi, dan pemberian definisi operasional variable-variabel penelitian;
5)
Pemilihan atau
pengembangan alat pengambil data;
6)
Penyusunan rancangan
penelitian;
7)
Penentuan sampel;
8)
Pengumpulan data;
9)
Pengolahan dan
analisis data;
10)
Interpretasi hasil
penelitian;
Langkah-langkah
penelitian sebenarnya tidak harus kaku, beberapa ahli terkadang memberikan
rincian langkah penelitian yang berbeda-beda, sebagaimana Schluter
(1926) dalam Ahmad Kurnia, memberikan 15 langkah dalam melaksanakan penelitian
dengan metode ilmiah. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut :
1)
Pemilihan bidang,
topik atau judul penelitian.
2) Mengadakan
survei lapangan untuk merumuskan masalah-malalah yang ingin dipecahkan.
3)
Membangun sebuah
bibliografi.
4)
Memformulasikan dan
mendefinisikan masalah.
5)
Membeda-bedakan dan
membuat out-line dari unsur-unsur permasalahan.
6) Mengklasifikasikan
unsur-unsur dalam masalah menurut hu-bungannya dengan data atau bukti, baik
langsung ataupun tidak langsung.
7)
Menentukan
data atau bukti mana yang dikehendaki sesuai dengan pokok-pokok dasar dalam
masalah.
8)
Menentukan
apakah data atau bukti yang dipertukan tersedia atau tidak.
9)
Menguji
untuk diketahui apakah masalah dapat dipecahkan atau tidak.
10)
Mengumpulkan
data dan keterangan yang diperlukan.
11)
Mengatur
data secara sistematis untuk dianalisa.
12)
Menganalisa
data dan bukti yang diperoleh untuk membuat interpretasi.
13)
Mengatur data untuk
persentase dan penampilan.
14)
Menggunakan
citasi, referensi dan footnote (catatan kaki).
15)
Menulis laporan
penelitian.
Selanjutnya Abclson
(1933) memberikan 5 langkah berikut :
1)
Tentukan
Judul Penelitian
Judul
dinyatakan secara singkat dan jelas.
2)
Pemilihan
Masalah
Dalam
pemilihan masalah ini harus:
§ Nyatakan apa yang disarankan oleh judul.
§ Berikan alasan terhadap pemilihan tersebut.
Nyatakan perlunya diselidiki masalah menurut kepentingan umum.
§ Sebutkan ruang lingkup penelitian. Secara singkat
jelaskan materi. situasi dan hal- hal lain yang menyangkut bidang yang akan
diteliti.
3)
Pemecahan
Masalah
Dalam
pemecahan masalah harus diikuti langkah-langkah sebagai berikut:
§ Analisa harus logis. Aturlah bukti dalam bentuk
yang sistematis dan logis. Demikian juga halnya
unsur-unsur yang dapat memecahkan masalah.
§ Prosedur penelitian yang digunakan harus dinyatakan secara singkat.
§ Urutkan data, fakta dan keterangan-keterangan khas
yang diperlukan
§ Harus dinyatakan bagaimana set dari data diperoleh
termasuk referensi yang digunakan.
§ Tunjukkan cara data dilola sampai mempunyai arti
dalam memecahkan masalah.Urutkan asumsi-asumsi yang digunakan serta
luibungannya dalam berbagai fase penelitian
§ 4. Kesimpulan
§ Berikan kesimpulan dari hipotesa. nyatakan dua atau
tiga kesimpulan yang mungkin diperoleh.
§ Berikan implikasi dari kesimpulan. Jelaskan
bebernpa implikasi dari produk hipotesa dengan memberikan beberapa inferensi.
4)
Berikan
studi-studi sebelumnya yang pernah dikerjakan yang berhubungan dengan masalah.
Nyatakan
kerja-kerja sebelumnya secara singkat dan berikan referensi bibliografi yang
mungkin ada manfaatnya scbagai model dalam memecahkan masalah.
Sedangkan
menurut Suryabrata (1989) langka-langka penelitian meliputi 11
langkah, yaitu :
1)
Identifikasi,
Pemilihan dan Perumusan Masalah Penelitian
a.
Identifikasi Masalah
Penelitian
Masalah penelitian
dapat bersumber dari :
§ Bacaan, terutama bacaan yang berisi laporan hasil penelitian
§ Seminar, diskusi, konferensi dan lain-lain pertemuan ilmiah
§ Pernyataan pemegang otoritas
§ Pengamatan selintas
§ Pengalaman pribadi
§ Perasaan intuitif
b.
Pemilihan masalah
penelitian
Dalam memilih masalah
penelitian ada 2 hal yang perlu dijadikan pertimbangan yaitu :
§ Pertimbangan dari arah masalahnya
§ Pertimbangan dari arah calon peneliti
c.
Perumusan masalah
penelitian
§ Perumusan hendaklah dirumuskan dalam bentuk kalimat Tanya
§ Rumusan hendaklah padat dan jelas
§ Rumusan itu hendaknya memberi petunjuk tentang mungkinnya mengumpulkan data
guna menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terkandung dalam rumusan itu.
2)
Penelaahan Kepustakaan
a.
Penelaahan
sumber-sumber yang berupa buku
b.
Pemilihan berdasarkan
pada prinsip :
§ Relevansi
§ Kemutakhiran ( kecuali studi sejarah )
c. Penelaahan sumber-sumber yang berupa laporan hasil penelitian. Penilikan
berdasarkan atas prinsip :
§ Relevansi
§ Kemutakhiran
§ Bobot
3)
Perumusan Hipotesis
Perumusan hipotesis
hendaklah mempertimbangkan :
a.
Hipotesis hendaklah
menyatakan pertautan antara dua variabel atau lebih
b.
Hipotesis hendaklah
dinyatakan dalam kalimat deklaratif atau pernyataan.
c.
Hipotesis hendaklah
dirumuskan secara jelas dan padat
d.
Hipotesis hendaklah
dapat diuji, artinya hendaklah orang mungkin mengumpulkan data menguji
kebenaran hipotesis itu.
4)
Identifikasi,
Klasifikasi dan Pendefinisian Variabel
a.
Mengidentifikasi
variabel.
Variabel adalah segala
sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian atau faktor-faktor yang
berperanan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti
b.
Mengklarifikasi
variable
Berdasarkan proses
kauantifikasinya, variabel digolongkan menjadi :
§ Variabel nominal
§ Variabel ordinal
§ Variabel interval
§ Variabel rasio
Berdasarkan
atas fungsinya dalam penelitian variabel dibedakan menjadi:
§ Variabel tergantung
§ Variabel bebas
§ Variabel moderator
§ Variabel kendali
§ Variabel rambang
c.
Merumuskan definisi
operasional variabel-variabel
Definisi operasional
dirumuskan berdasarkan atas sifat-sifat hal yang didefinisikan yang dapat
diamati (diobservasi)
§ Yang berdasar atas kegiatan-kegiatan (operations) yang harus dilakukan agar
yang didefinisikan itu terjadi
§ Yang berdasar atas bagaimana hal yang didefinisikan itu nampaknya
(seringkali menunjuk kepada alat pengambil datanya)
5)
Pemilihan atau
Pengembangan Alat Pengambil Data
Alat pengambil data
harus memenuhi syarat-syarat:
§ Validitas
§ Reliabilitas
6)
Penyusunan rancangan
penelitian
7)
Penentuan sampel
8)
Pengumpulan data
9)
Pengolahan dan analisis data
10)
Interpretasi hasil analisis
11) Penyusunan laporan
Secara garis besar ada
tiga kegiatan yang pasti dilakukan dalam kegiatan penelitian, yaitu: (1)
Pembuatan Rancangan Penelitian, (2) Pelaksanaan Penelitian, dan (3) Pembuatan
Laporan Penelitian. Ketiga langkah tersebut merupakan langkah yang sangat besar
dan perlu penjelasan lebih lanjut.
Langkah-langkah
penelitian selengkapnya adalah sebagai berikut:
1)
Memilih masalah
2)
Studi pendahuluan
3)
Merumuskan masalah
4)
Merumuskan anggapan
dasar (hipotesis)
5)
Memilih pendekatan
(metode penelitiannya)
6)
Menentukan variable
dan sumber data
7)
Menentukan dan
menyusun instrument
8)
Mengumpulkan data
9)
Analisis data
10)
Menarik kesimpulan
11)
Menulis laporan
Dari beberapa pendapat
para ahli di atas, sekilas mungkin akan tampak berbeda, namun sebenarnya
langkah-langkah yang telah dijabarkan tersebut memiliki kesamaan satu dengan
yang lainnya. Hal ini sangat dimungkinkan mengingat prinsip dari penelitian
haruslah berdasarkan pada metode ilmiah yang bisa diamati dan dapat
dipertanggungjawabkan keasahihannya.
C.
Manfaat atau Luaran Penelitian
Penelitian pada
dasarnya adalah usaha untuk memecahkan suatu permasalahan tertentu. Sebagai
akibat dari usaha tersebut, maka akan dihasilkan suatu solusi. Suatu penelitian
yang baik adalah jika solusi tersebut dapat diterima dan dimanfaatkan oleh
masyarakat luas. Dalam penelitian pendidikan, salah satu langkah yang urgen
untuk dipahami oleh peneliti adalah mendasarkan penelitian kepada seberapa
pentingkah penelitian ini dilakukan dan apakah luaran dari hasil penelitian ini
bermanfaat untuk memberikan solusi bagi masalah pendidikan dan pembelajaran.
Mengingat penelitian harus berakarkan pada masalah, dengan kata lain, jika dipandang
tidak ada masalah yang harus dipecahkan maka tidak perlu diadakannya suatu
penelitian.
Sebagai contoh
misalnya, seseorang melihat bahwa belajar matematika di suatu sekolah tidak
menggembirakan. Hal ini didasarkan dari fakta dan data yang ada bahwa nilai
rata-rata matematika pada Ujian Nasional selalu lebih rendah dari nilai
rata-rata mata pelajaran lainnya. Melihat masalah di atas, maka orang tadi
bermaksud untuk melihat akar masalahnya, maka ia pun melakukan observasi
(pengamatan) di sekolah tersebut. Dari hasil pengamatan, ia memberikan
kesimpulan bahwa salah satu penyebab rendahnya prestasi belajar matematika
adalah dikarenakan pembelajaran menerapkan pembelajaran yang berpusat pada
guru. Akibatnya siswa menjadi pasif.
Berkaca dari masalah
tersebut, ia ingin memberikan solusi dengan mengubah proses pembelajarannya
yang semula berpusat pada guru diubah dengan menerapkan pembelajaran Problem
Solving (misalnya) yang mengedepankan keaktifan siswa. Selanjutnya ia
melakukan penelitian. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa pembelajaran Problem
Solvingmenghasilkan prestasi belajar yang lebih baik daripada
pembelajaran sebelumnya.
Dari contoh di atas,
luaran yang diharapkan oleh peneliti adalah menjadikan Problem Solving sebagai
solusi masalah bagi pembelajaran yang dihadapi oleh guru. Sehingga ia berharap
metode ini dapat diterapkan di kelas-kelas. Ketika akhirnya semua sekolah mulai
menerapkan Problem Solving maka luaran penelitian ini
dikatakan baik dan bermanfaat bagi masyarakat luas. Luaran-luaran inilah yang
sangat penting untuk dicermati. Banyak penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa
yang tidak didasarkan pada prinsip kebermanfaatan ini. Sehingga, penelitian
mahasiswa tak ubahnya sebagai karya yang hanya mengusung semangat asal lulus
saja.
REFERENSI :
Hadeli, Drs. 2006. Metode
Penelitian Kependidikan. Padang: QUANTUM TEACHING.
Hasan, Iqbal. 2004. Analisis
Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: BUMI AKSARA.
Jeperis. 2013. Jenis-jenis
Penelitian Pendidikan. Tersedia pada(http://jeperis.wordpress.com/2013/04/23/jenis-jenis-penelitian). Diakses pada 18 September 2013.
Kamboja, Amir. 2012. Jenis
Penelitian Menurut Jenis Data dan Analisisnya. Tersedia pada(http://METODE/Jenis
Penelitian Menurut Metodenya _ amierkamboja88.html).Diakses pada 18 September
2013.
Malik, Halim. 2011. Penelitian
kualitatif. Tersedia pada(http://edukasi.kompasiana.com/2011/02/11/penelitian-kualitatif/). Diakses pada 20 September 2013.
Margono, Drs. S. 2009. Metodologi
Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT RINEKA CIPTA.
Prasetyo, B & L. M.
Jannah. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada.
Samad, Bambang Sudibyo.
2012. Memahami jenis penelitian berdasarkan fungsinya.Tersedia
pada (http://educationesia.blogspot.com/2012/05/memahami-jenis-jenis-penelitian.html). Diakses pada 20 September
2013.
Sugiyono, Prof. Dr. 2009.
Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif Kualitatif, dan R&D.
Bandung: ALFABETA.
Sukmadinata, Prof. Dr.
2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Uny. 2012. Jenis-jenis
Penelitian Pendidikan. Tersedia pada(http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/makalah%20PENELITIAN%20PENDIDIKAN1.pdf). Diakses pada 18 September 2013.
Zuriah,Nurul. 2006. Metodologi
Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Sumber Lain :
Sumarto, Hadi. Kode Etik Peneliti: FKIP Universitas Pekalongan.
Somadikarta, S.. Kode Etik Peneliti: FMIPA Universitas
Indonesia.
http://wahyuberbagi95.blogspot.co.id/2013/03/makalah-peneliti-pendidikan.html
https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=1810370552979174152#editor/target=post;postID=2545634428913132260