Selasa, 12 April 2022

TEORI EKONOMI - PENGANGGURAN

Pengangguran


Pengangguran atau tunakarya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari pekerjaan, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak.

 

Pengangguran sebenarnya wajar terjadi karena setiap hari pasti ada tenaga kerja yang kehilangan atau keluar dari pekerjaannya. Namun akan menjadi masalah apabila tingkat pengangguran di suatu negara tinggi. Pasalnya, hal itu menandakan penyerapan tenaga kerja di negara tersebut tidak maksimal karena jumlah lapangan kerja yang tersedia kalah banyak dari jumlah tenaga kerja.

 

Pengangguran adalah masalah makroekonomi yang secara langsung memengaruhi manusia dan termasuk masalah yang paling berat. Sebab, kehilangan pekerjaan sama dengan penurunan standar kehidupan dan menjadi tekanan psikologis seseorang.

 

Pengertian Pengangguran

Pengertian pengangguran Pengertian pengangguran adalah orang yang tidak mempunyai pekerjaan, sedang mencari pekerjaan, atau sedang mempersiapkan pekerjaan. Umumnya, penyebab pengangguran adalah ketidakseimbangan laju pertumbuhan penduduk dengan lapangan kerja yang tersedia. Artinya, jumlah tenaga kerja lebih banyak dari jumlah lapangan kerja.



Definisi Pengangguran

Keadaan yang menggambarkan tidak ikut sertanya tenaga kerja yang sebetulnya produktif dalam proses produksi karena jumlah pekerjaan lebih kecil jika dibandingkan dengan tenaga kerja yang tersedia (unemployment).

 

Pengangguran atau tunakarya (bahasa Inggris: unemployment) adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak.

 


Apa Itu Pengangguran

Pengangguran adalah sebutan untuk angkatan kerja (penduduk berumur 15-65 tahun) yang tidak bekerja sama sekali atau sedang mencari pekerjaan. Orang yang tidak sedang mencari kerja contohnya seperti ibu rumah tangga, siswa sekolah SMP, SMA, mahasiswa perguruan tinggi, dan sebagainya yang karena suatu hal tidak/belum membutuhkan pekerjaan. Pengangguran biasanya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada.


Jenis-jenis Pengangguran

  1. Pengangguran Terbuka – Pengangguran yang tidak memiliki pekerjaan. Bisa jadi karena belum mendapat pekerjaan atau memang tidak mau bekerja. Pengangguran terbuka disebabkan oleh lapangan kerja yang tidak tersedia, atau tidak adanya kecocokan antara lowongan kerja dan latar belakang pendidikan.
  2. Pengangguran Terselubung – Pengangguran yang terjadi karena tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal/produktivitasnya rendah. Kondisi ini bisa disebabkan karena ketidaksesuaian latar belakang pendidikan, atau pekerjaan tidak sesuai dengan bakat dan kemampuan pekerja.
  3. Pengangguran Siklikal – Kondisi ini terjadi karena adanya perubahan dalam kegiatan perekonomian negara. Mundurnya perekonomian akan mengakibatkan daya beli masyarakat yang juga menurun, sehingga perusahaan akan mengurangi produksi dan memberhentikan karyawannya.
  4. Pengangguran Struktural – Kondisi ini disebabkan oleh adanya perubahan struktur perekonomian yang memerlukan keterampilan-keterampilan baru. Hal tersebut dapat mengakibatkan pencari kerja tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh pembuka lapangan kerja.
  5. Pengangguran Friksional – Kondisi ini terjadi karena adanya kesulitan mempertemukan pihak pencari kerja dengan pihak yang menyediakan lapangan kerja. Hal ini disebabkan karena adanya kendala informasi, waktu ataupun jarak geografis.
  6. Pengangguran Teknologi – Pengangguran ini disebabkan oleh adanya perkembangan teknologi, yang menyebabkan tenaga kerja manusia diganti menjadi mesin. Perusahaan cenderung lebih memilih tenaga mesin dibanding tenaga manusia karena lebih cepat, mudah, dan hemat biaya.
  7. Pengangguran Musiman –  Kondisi ini disebabkan oleh siklus ekonomi yang berfluktuasi karena adanya pergantian musim sehingga pekerja harus menghentikan aktivitas produksi untuk sementara. Biasanya terjadi pada bidang pertanian dan perikanan, seperti petani dan nelayan.
  8. Setengah Pengangguran – Kondisi ini merupakan pekerja yang mempunyai pekerjaan, namum jam kerjanya sedikit, biasanya kurang dari 35 jam dalam seminggu. 


Penyebab Pengangguran

Meningkatnya jumlah pengangguran dapat disebabkan oleh beberapa hal di bawah ini :

  1. Banyaknya jumlah tenaga kerja tidak sebanding dengan kesempatan atau lapangan kerja.
  2. Rendahnya tingkat pendidikan
  3. Kurangnya keterampilan yang dimiliki pelamar kerja sehingga tidak memenuhi kriteria lowongan pekerjaan.
  4. Kemajuan teknologi, yang pada akhirnya dapat menggantikan tenaga kerja manusia.
  5. Resesi ekonomi.
  6. Tenaga kerja antar daerah dimanfaatkan secara tidak seimbang.
  7. Pemerintah yang membuat kebijakan untuk menghentikan pengiriman TKI ke luar negeri
  8. Persaingan pasar global, banyak perusahaan, terutama perusahaan asing di Indonesia yang lebih memilih menggunakan tenaga kerja dari negara lain dibandingkan tenaga kerja lokal karena dinilai tidak memiliki kemampuan yang memadai.

 

Kenapa pengangguran menjadi masalah?

Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian, karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang,sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.

 




Upaya Mengatasi Pengangguran

Seiring berjalannya waktu, jumlah pengangguran kian terus bertambah. Untuk mencegah hal tersebut, berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi pengangguran.

  1. Memperluas lapangan kerja dengan cara meningkatkan ekspor, mendorong ekspor, menyediakan sarana dan prasarana sik, memperluas produksi, menggiatkan program padat karya.
  2. Mengurangi urbanisasi agar penyebaran tenaga kerja seimbang dan mengurangi pengangguran di kota besar.
  3. Memperbaiki mutu pendidikan agar masyarakat memiliki tingkat pendidikan yang setara dan untuk memberikan keseimbagan antara dunia kerja dan dunia pekerjaan.
  4. Penggunaan teknologi yang disesuaikan dengan sifat padat karya.
  5. Perbanyak penyelenggaraan job fair dan magang melalui kerja sama dengan perusahaan dan kampus agar informasi tentang lowongan kerja dapat tersebar luas.
  6. Mengendalikan laju pertumbuhan penduduk yang dapat dilakukan dengan program keluarga berencana (KB).


Cara Mengatasi Pengangguran

Dikutip dari data Badan Pusat Statistik (BPS), pada Agustus 2021 terdapat 9,10 juta orang pengangguran di Indonesia atau sekitar 6,49 persen. Bagaimana cara mengatasi pengangguran? Dilansir dari buku Membuka Cakrawala Ekonomi oleh Imamul Arifin dan Giana Hadi, cara mengatasi pengangguran adalah melakukan program perbaikan komposisi pendidikan agar lulusannya sesuai dengan kebutuhan pemberi kerja. Pasalnya, selama ini terjadi ketimpangan program studi yang diajarkan di sekolah menengah dan perguruan tinggi dengan kebutuhan pasar tenaga kerja yang cukup besar. Selain itu, cara mengatasi pengangguran seacara umum dari sisi pemerintah, yaitu: Meningkatkan mobilitas modal dan lapangan kerja. Mengandalkan latihan kerja yang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja. Mendirikan industri padat karya. Mendongkrak daya beli masyarakat agar industri bisa bergerak. Menyukseskan pembangunan proyek umum yang dilakukan pemerintah.



Dampak Pengangguran

Semakin banyak pengangguran yang ada di suatu negara, tentu akan memberikan dampak negatif tertentu, yaitu seperti:

1. Dampak Pengangguran Terhadap Perekonomian Negara

Banyaknya jumlah pengangguran umumnya berkaitan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Pengangguran dapat memberikan dampak seperti menurunnya pendapatan rata-rata penduduk perkapita, kenaikan biaya sosial yang harus dikeluarkan pemerintah, berkurangnya sektor pajak yang diterima pemerintah, dan akan menambahkan hutang yang dimiliki negara.


2. Dampak Pengangguran Terhadap Masyarakat

Pekerjaan merupakan sarana masyarakat untuk mencari uang yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Menjadi pengangguran tentu berdampak negatif bagi seseorang, yaitu seperti meningkatnya kemiskinan, memicu tindakan kriminalitas atau kejahatan, munculnya ketidaksetaraan politik dan sosial, keterampilan yang hilang karena lama tidak digunakan, dan memungkinkan terjadinya gangguan psikis bagi orang yang sedang menganggur atau keluarga yang bersangkutan.



Kamis, 07 April 2022

TEORI EKONOMI - EKSPOR IMPOR

Ekspor dan Impor



Manfaat dan Tujuan Kegiatan Ekspor Impor untuk Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

  • Mengembangkan Industri dalam Negeri.
  • Mengontrol Harga Barang.
  • Meningkatkan Pendapatan Negara.
  • Memenuhi Kebutuhan dalam Negeri.
  • Meningkatkan Relasi dengan Negara Lain.
  • Mengurangi Devisa Terhadap Negara Lain.

 

Mengenal Ekspor Impor :

Pengertian, Tujuan, Manfaat dan Komoditasnya


Pengertian Ekspor dan Impor – Kita pasti pernah mendengar atau belajar mengenai ekspor dan impor, bukan? Dalam suatu negara, kegiatan ekspor dan impor memiliki peranan yang penting dan erat kaitannya dengan kegiatan ekonomi. Kemudian kegiatan ekspor dan impor menjadi kegiatan perdagangan internasional yang dilakukan antar-negara.

 

Secara sederhana, suatu kegiatan menjual produk barang atau jasa ke luar negeri disebut ekspor. Sementara kegiatan membeli suatu produk atau barang dari luar negeri disebut impor. Kegiatan ekspor dan impor lumrah dilakukan oleh Indonesia sebagai negara berkembang.

 


Pengertian Ekspor

Suatu aktivitas mengeluarkan barang dari daerah pabean disebut ekspor. Apa itu daerah pabean? Secara sederhana, daerah pabean merupakan suatu daerah milik Republik Indonesia yang terdiri atas wilayah perairan, darat, dan udara di dalam Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).

 

Sistem perdagangan dengan cara mengeluarkan barang-barang dari dalam negeri ke luar negeri dengan memenuhi ketentuan yang berlaku juga dapat disebut sebagai kegiatan ekspor. Sebagai salah satu sektor perekonomian, kegiatan ekspor menduduki peranan yang cukup penting melalui perluasan pasar beberapa negara.

 

Dapat disimpulkan bahwa ekspor merupakan kegiatan atau aktivitas mengeluarkan produk dan barang dari dalam negeri ke luar negeri dengan mengikuti standar peraturan beserta ketentuan yang berlaku. Kegiatan ekspor umumnya dilakukan oleh suatu negara yang mampu menghasilkan produk barang dalam jumlah besar dan jumlah tersebut sudah terpenuhi di dalam negeri.

 

Mengapa begitu? Jika negara tersebut sudah mampu memenuhi kebutuhan di dalam negeri, maka ia bisa mengirimkan produk barang ke negara yang tidak mampu memproduksinya. Kemudian dalam kegiatan ekspor memiliki istilah yang disebut eksportir.

 

Apa yang dimaksud dengan eksportir? Secara umum, eksportir merupakan kegiatan badan hukum atau perseorangan yang melakukan kegiatan ekspor. Kegiatan ekspor yang dilakukan dalam skala besar akan melibatkan Bea Cukai sebagai pengawas lalu lintas suatu negara.

 

Setiap barang yang akan diekspor memiliki ketentuannya sendiri tergantung dari jenis barang tersebut. Tidak semua individu atau masyarakat mampu melakukan kegiatan ekspor karena ada beberapa prosedur yang harus diikuti.

 

Jika dibandingkan dengan kegiatan impor, maka kegiatan ekspor jauh lebih mudah untuk dilakukan. Karena kegiatan impor memiliki banyak peraturan yang harus dipatuhi, khususnya dalam hal pajak. Dalam kegiatan ekpor, hanya ada beberapa produk yang dikenakan pajak ekspor, yakni ekspor rotan, kayu, dan crude palm oil.

 

Kegiatan ekspor mampu menciptakan permintaan efektif baru yang membuat barang-barang di pasar dalam negeri mencari inovasi untuk menaikkan produktivitas. Kemudian kegiatan ekspor dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan memperluas pasar di seberang lautan bagi barang-barang tertentu.

 

Ada dua cara yang bisa dilakukan dalam kegiatan ekspor, yakni ekspor biasa dan ekspor tanpa L/C. Apa perbedaan di antara keduanya? Perbedaan di antara keduanya terletak pada penggunaan letter of credit sebagai alat pembayaran.

 

Kegiatan ekspor biasa akan melakukan penjualan ke luar negeri dengan segala ketentuan yang berlaku. Kemudian kegiatan ekspor biasa ditujukan ke pembeli menggunakan L/C. Sedangkan kegiatan ekspor tanpa L/C dapat dilakukan jika departemen perdagangan telah mengeluarkan izin khusus.

 


Empat Manfaat Kegiatan Ekspor Impor Terhadap Suatu Negara

Kegiatan perdagangan internasional seperti ekspor dan impor, banyak dilakukan oleh negara negara di dunia termasuk juga Indonesia. Ekspor sendiri adalah aktivitas atau kegiatan dalam menjual barang dan jasa ke luar negeri, sementara impor adalah kegiatan memberi barang dan jasa dari luar negeri. Lantas apa manfaat kegiatan ekspor impor ini ? Cek jawabannya berikut :

 

1. Mengenalkan Produk dalam Negeri

Salah satu manfaat dari kegiatan ekspor adalah memperkenalkan produk dalam negeri ke kancah internasional. Sebut saja seperti negara Jepang yang telah melakukan banyak kegiatan ekspor, sehingga terkenal dengan produk otomotifnya. Sementara ini, Indonesia belum memiliki ciri khas dalam bidang penjualan internasional. Sehingga melakukan ekspor akan sangat membantu.

 

2. Menambah Devisa Negara

Manfaat lain dari kegiatan ekspor yaitu menambah devisa negara. Hal ini terjadi karena aktivitas ekspor memungkinkan Indonesia untuk menjual produk ke berbagai negara, dalam hal ini transaksi pembayaran umumnya menggunakan dollar Amerika. Maka dari kegiatan tersebut bisa membuat devisa negara meningkat, yang berpengaruh juga terhadap kestabilan ekonomi.

 

3. Memperoleh Produk dan Jasa yang Tidak Ada dalam Negeri

Kegiatan impor juga memiliki manfaat tersendiri bagi negara, salah satunya yaitu memperoleh produk maupun jasa yang tidak terdapat di dalam negeri. Hal ini karena setiap negara sendiri mempunyai kondisi alam yang berbeda, sehingga hasil produk pun berbeda. Jadi dengan kegiatan impor ini, Indonesia bisa mendapat bahan yang sulit didapatkan di dalam negeri.

 

Hal ini juga berlaku bagi negara lain, contohnya Amerika yang tidak dapat menghasilkan kelapa sawit sementara Indonesia bisa menghasilkannya dengan banyak. Maka dengan adanya kegiatan impor, baik Indonesia maupun Amerika serta negara lainnya bisa saling melengkapi terhadap bahan atau barang yang tidak dimiliki satu sama lain.

 

4. Menjalin Kerjasama Antar Negara

Manfaat kegiatan ekspor impor sudah jelas yaitu menjalin kerjasama antar negara. Dimulai dari kegiatan perdagangan, maka negara negara yang bersangkutan akan memiliki hubungan yang semakin baik. Dengan banyaknya pertemuan, selanjutnya akan mempererat hubungan di tiap tiap negara yang melakukan kerjasama tersebut.

 

Selain itu masih banyak sekali manfaat dari kegiatan perdagangan internasional ekspor impor ini, seperti meningkatkan lapangan pekerjaan, memperluas produksi, memperoleh bahan baku, memperoleh teknologi yang modern, dan lain lain. Indonesia sendiri sudah semakin memperkuat komoditas ekspor yang dimiliki, untuk dikirimkan ke berbagai belahan negara di dunia.



Tujuan dan Manfaat Ekspor

1. Mengendalikan Harga Produk

Sebuah negara yang melakukan kegiatan ekspor mampu memanfaatkan over kapasitas pada suatu produk. Dengan begitu, negara tersebut dinilai mampu mengendalikan harga produk ekspor yang terjadi di negaranya.

 

Mengapa? Karena produk dalam negeri tersebut akan memiliki harga yang lebih murah saat mampu diproduksi dengan mudah dan melimpah. Agar negara tersebut mampu mengendalikan harga di pasar, ia melakukan kegiatan ekspor ke negara lain yang lebih membutuhkan produk tersebut.

 

2. Menumbuhkan Industri Dalam Negeri

Suatu aktivitas atau kegiatan perdagangan dalam ruang lingkup internasional yang dilakukan untuk memberikan rangsangan atas permintaan dari dalam negeri disebut ekspor. Aktivitas ekspor juga dapat diartikan sebagai kegiatan perdagangan yang melibatkan pasar internasional.

Kegiatan ekspor suatu negara akan melahirkan industri-industri lain yang jauh lebih besar. Permintaan ekspor yang meningkat pada suatu produk akan berdampak langsung pada perkembangan industri dalam suatu negara.

 

Dengan begitu, kegiatan ekspor akan menghasilkan iklim usaha yang lebih kondusif. Kemudian negara tersebut akan membiasakan dirinya untuk bersaing dengan persaingan yang ketat dalam perdagangan internasional.

 

3. Menambah Devisa Negara

Nilai kekayaan yang dimiliki oleh suatu negara dalam bentuk mata uang asing disebut devisa. Untuk perkembangan ekonomi suatu negara, aktivitas atau kegiatan ekspor akan memberikan dampak yang positif.

 

Adanya kegiatan ekspor bermanfaat untuk membuka peluang pasar baru di luar negeri. Peluang tersebut akan menumbuhkan perluasan pasar domestik, investasi, dan devisa pada suatu negara.

 

4. Memperbanyak Lapangan Kerja

Kegiatan ekspor secara tidak langsung akan menghadirkan lapangan pekerjaan baru. Dengan begitu, kegiatan ekspor juga turut menekan angka pengangguran. Selain itu, pertumbuhan ekspor di Indonesia akan memunculkan lapangan pekerjaan yang menyebabkan penurunan angka kemiskinan.



Komoditas Ekspor Indonesia

Indonesia sebagai negara berkembang memiliki lima komoditas ekspor paling besar, yakni komoditas produk tekstil, karet, kelapa sawit, kakao, dan produk hasil hutan.

 

1. Produk Tekstil

Orang Indonesia memang kerap mengimpor produk tekstil dari luar negeri. Namun, produk tekstil asli Indonesia juga tidak kalah bagus dari negara lain.

 

Indonesia memiliki jumlah industri tekstil yang tergolong banyak dan berhasil meningkatkan devisa dalam negeri. Oleh sebab itu, produk tekstil asli Indonesia menempati peringkat 5 teratas komoditas ekspor.

 

2. Karet

Jangan heran jika karet dijadikan komoditas utama dalam kegiatan ekspor di Indonesia. Mengapa? Karena Indonesia sendiri merupakan negara penghasil karet terbesar kedua di dunia, lho Grameds. Produk karet Indonesia secara konsisten dikirimkan ke beberapa negara maju, yakni China, Amerika, dan Jepang.

 

3. Kelapa Sawit

Kelapa sawit merupakan produk yang kerap dijadikan bahan baku minyak goreng, mentega, sabun, dan beberapa produk kecantikan. Sebagian besar kelapa sawit akan diekspor dalam bentuk minyak sawit dan minyak inti sawit palm kernel oil. Produk kelapa sawit Indonesia dikirimkan ke beberapa negara, seperti Pakistan, India, dan China.

 

 4. Kakao

Grameds tidak perlu heran jika kakao menjadi komoditas kegiatan ekspor di Indonesia. Perlu diketahui bahwa Indonesia sendiri merupakan negara penghasil biji kako terbesar ketiga di dunia. Biji kakao yang diekspor nantinya akan diolah menjadi cokelat atau makanan lain.

Biji kakao yang terbagi ke dalam beberapa kualitas nantinya akan diseleksi terlebih dahulu sebelum diekspor. Produk biji kakao yang sudah memenuhi Standar Nasional Indonesia atau SNI akan dikirimkan ke luar negeri.

 

5. Produk Hasil Hutan

Indonesia sebagai salah satu negara tropis memiliki prospek perkembangan industri kayu yang bagus dan melimpah. Pulp kertas dan kayu menjadi beberapa hasil hutan yang dikirimkan ke luar negeri.



Pengertian Impor

Apa yang dimaksud dengan kegiatan impor? Suatu aktivitas atau kegiatan memasarkan produk barang dari daerah pabean atau membeli suatu produk barang dari negara lain untuk memenuhi kebutuhan dasar dalam negeri disebut impor. Perdagangan yang dilakukan dengan cara memasukkan barang dari luar negeri ke dalam daerah pabean Indonesia dan mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan disebut transaksi impor.

 

Kegiatan memasukkan barang dari suatu negara ke dalam wilayah pabean negara lain juga dapat diartikan sebagai kegiatan impor. Kegiatan impor yang melibatkan dua negara diwakili oleh kepentingan antar dua negara tersebut.

 

Contoh sederhananya, Indonesia yang tidak memiliki produk gandum harus mendatangkan produk gandum dari negara lain agar bisa memenuhi kebutuhan gandum dalam negeri.

 

Proses pendampingan oleh bea cukai diperlukan saat kegiatan pengiriman barang impor dilakukan dengan skala yang besar. Secara sederhana, pemerintah akan menerapkan tarif pajak atas setiap produk ke masing-masing importirnya.

 

Tarif pajak tersebut membuat produk barang impor memiliki harga relatif mahal karena ada beban pajak yang harus dibayarkan konsumen. Jika dibandingkan dengan produk lokal, maka barang impor memiliki harga yang cenderung lebih mahal.

 

Perlu diketahui, tidak semua produk atau barang diperbolehkan masuk sebagai barang impor. Pihak Direktorat Bea Cukai telah menetapkan peraturan yang memperbolehkan dan melarang masuknya barang impor. Barang impor yang memiliki unsur pornografi, obat-obatan terlarang, hewan, dan senjata api termasuk ke dalam barang yang dilarang masuk.

 


Tujuan dan Manfaat Impor

Memenuhi kebutuhan dalam negeri menjadi tujuan utama kegiatan impor dilakukan. Kegiatan ekspor dan impor sendiri merupakan bentuk komunikasi atau kerja sama pada tiap negara.

Selain memenuhi kebutuhan dalam negeri, tujuan dilakukannya kegiatan impor ialah meningkatkan neraca pembayaran dan mengurangi adanya keluar devisa pada negara lain. Kemudian kegiatan impor bermanfaat untuk meningkatkan potensi pada suatu negara.

Kegiatan impor bermanfaat untuk memperoleh barang dan jasa yang tidak bisa dihasilkan oleh suatu negara karena faktor geografis dan sebagainya. Selain itu, kegiatan impor bermanfaat untuk memperoleh bahan baku dan teknologi modern. Secara tidak langsung, kegiatan impor akan mendukung stabilitas negara.


Berdasarkan penjabaran di atas, dapat disimpulkan tiga poin tujuan kegiatan impor.

  • Memenuhi kebutuhan dalam negeri
  • Memperkuat posisi neraca pembayaran.
  • Mengurangi keluarnya devisa ke luar negeri.

 


Komoditi Ekspor dan Impor                                            

Suatu produk barang dan jasa yang mampu memenuhi kebutuhan pembeli disebut sebagai komoditi. Jenis komoditi yang akan diekspor pada suatu negara tentu memiliki keunggulannya sendiri. Kemudian Grameds perlu mengetahui tiga faktor yang dapat memengaruhi keunggulan suatu komoditi, yakni faktor alam, teknologi, dan biaya produksi.


1. Faktor Alam

Salah satu faktor yang mampu memengaruhi keunggulan suatu komoditas ialah kondisi geografis pada suatu negeri. Contohnya, Indonesia sebagai negara dengan iklim tropis memiliki kondisi geografis yang memungkinkan pohon karet tumbuh subur.

 

2. Faktor Teknologi

Dalam proses pembuatan suatu komoditi, pemanfaatan teknologi berpengaruh besar pada kualitas produk itu sendiri. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kemajuan teknologi yang digunakan akan memengaruhi keunggulan suatu produk komoditi.

 

3. Faktor Biaya Produksi

Selain faktor alam dan teknologi, keunggulan atas suatu komoditi turut dipengaruhi oleh biaya produksi. Harga suatu barang dipengaruhi oleh pengeluaran biaya produksi. Biaya produksi yang semakin rendah akan membuat harga suatu barang semakin murah.


Barang yang dilarang dalam Ekspor Impor

Dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 18 Tahun 2021 tentang Barang dilarang Ekspor dan Barang dilarang Impor, yang meliputi : 

  1. Barang dilarang ekspor bidang kehutanan
  2. Barang dilarang ekspor bidang pertanian
  3. Barang dilarang ekspor pupuk subsidi
  4. Barang dilarang ekspor pertambangan
  5. Barang dilarang ekspor cagar budaya
  6. Barang dilarang ekspor sisa dan skrap logam.

 

Kegiatan ekspor impor tidak semerta-merta dilakukan begitu saja. Ada beberapa hal yang harus kita lihat. Seperti halnya barang yang dilarang dalam kegiatan ekspor impor. Barang yang dilarang dalam ekspor haruslah memenuhi kriteria, sebagai berikut :

  1. Terkait perlindungan hewan, kesehatan, ikan, tumbuhan, keselamatan manusia dan lingkungan hidup.
  2. Terkait keamanan nasional, kepentingan nasional, kepentingan umum, termasuk sosial, budaya, dan moral masyarakat.
  3. Tumbuhan alam dan satwa liar.

 

Selanjutnya barang-barang yang dilarang dalam impor, sebagai berikut :

  1. Dilarang impor berupa gula dengan jenis tertentu
  2. Dilarang impor beras dengan jenis tertentu
  3. Dilarang impor berupa bahan perusak lapisan ozon
  4. Dilarang impor berupa kantong bekas, karung bekas dan pakaian bekas
  5. Dilarang impor berupa barang berbasis sistem pendingin
  6. Dilarang impor berupa limbah bahan berbahaya dan beracun atau limbah B3. Limbah non bahan berbahaya dan beracun atau limbah non-B3.
  7. Dilarang impor berupa perkakas tangan
  8. Dilarang impor berupa alat kesehatan yang mengandung merkuri



KEPEMIMPINAN & PENGAMBILAN KEPUTUSAN

KEPEMIMPINAN & PENGAMBILAN KEPUTUSAN Oleh : Eko Yulianto, ST, MM, MSD (NIDN 0325077407) A. Pendahuluan Pengelolaan suatu bisnis, baik it...