Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran
Perilaku
konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan
pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan
jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal
yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang
berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan
dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement)
proses pengambilan keputusan dilakukan dengan dengan pertimbangan yang matang.
A. Perilaku Konsumen
Peran perilaku konsumen sangat beragam
tergantung pada pemanfaat atau pengguna (stakeholder).
Secara umum terdapat dua kelompok pemanfaat; yaitu kelompok peneliti (riset)
dan kelompok yang berorientasi implementasi (Peter dan Olson, 1999). Pemanfaat
yang tergolong dalam kelompok kedua meliputi: organisasi pemasaran (pemasar
maupun produsen), lembaga pendidikan dan perlindungan konsumen, organisasi
pemerintah dan politik, serta konsumen (Peter dan Olson, 1999 dan Sumarwan,
2004).
Peran perilaku
konsumen bagi pemasar atau produsen adalah mampu :
- Membujuk konsumen untuk membeli produk yang dipasarkan.
- Memahami konsumen dalam berperilaku, bertindak dan berfikir, agar pemasar atau produsen mampu memasarkan produknya dengan baik.
- Memahami mengapa dan bagaimana konsumen mengambil keputusan, sehingga pemasar atau produsen dapat merancang strategi pemasaran dengan baik.
Sedangkan peran
perilaku konsumen bagi lembaga pendidikan dan perlindungan konsumen adalah
untuk mengetahui dan mempengaruhi konsumen; yakni untuk membantu konsumen dalam
memilih komoditas dengan benar, terhindar dari penipuan serta menjadi konsumen
yang bijaksana.
Peran perilaku
konsumen bagi organisasi pemerintah dan politik adalah sebagai dasar perumusan
kebijakan publik dan perundang-undangan untuk melindungi konsumen. Dalam hal ini pemerintah berkewajiban untuk
mempengaruhi pilihan konsumen melalui pelarangan terhadap produk bisnis yang
merugikan konsumen. Sebagai contoh, penarikan
produk susu yang mengandung melamin yang pernah dilakukan oleh Departemen
Kesehatan yang bekerjasama dengan Depertemen Perindustrian dan Perdagangan pada
tahun 2008. Secara makro, Undang-Undang
Pangan mempunyai dampak positif terhadap perkembangan perekonomian, yaitu
melalui peningkatan produksi karena meningkatnya konsumsi sebagai akibat
jaminan kehalalan produk (Sumarwan, 2004).
Kelompok konsumen
individu maupun organisasi akan menukarkan sumberdaya yang dimiliki untuk
memenuhi kebutuhannya. Sehingga dari perilaku konsumen dapat membantu
mencapai tujuan dalam pemenuhan kebutuhan berbagai macam produk. Ditinjau dari pengambilan keputusan, konsumen
terdiri atas konsumen potensial (Potencial consumer) atau calon konsumen dan konsumen yang sudah
melakukan pembelian (Effective Consumer).
B. Aplikasi
Perilaku Konsumen
Pemahaman mengenai perilaku konsumen sangatlah penting dalam pemasaran. Menurut Engel, et al. (1994), perilaku konsumen adalah suatu tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk keputusan mendahului dan menyusuli tindakan ini. Terdapat dua elemen penting dari arti perilaku konsumen, yaitu:
- Proses pengambilan keputusan,
- Kegiatan fisik yang melibatkan
individu dalam menilai, mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa ekonomis
(Swastha, 1990).
Pemahaman akan perilaku konsumen
cerdas dapat diaplikasikan dalam beberapa hal, yang pertama adalah untuk
merancang sebuah strategi pemasaran yang
baik, misalnya menentukan kapan saat yang tepat perusahaan memberikan diskon untuk
menarik pembeli. Ke dua, perilaku
konsumen dapat membantu pembuat keputusan membuat kebijakan publik. Misalnya dengan mengetahui bahwa
konsumen akan banyak menggunakan transportasi saat lebarab, pembuat keputusan
dapat merencanakan harga tiket transportasi di hari raya tersebut. Aplikasi ke
tiga adalah dalam hal pemasaran social (social
marketing), yaitu penyebaran ide di antara konsumen. Dengan memahami sikap konsumen dalam menghadapi
sesuatu, seseorang dapat menyebarkan ide dengan lebih cepat dan efektif.Dan
juga dapat memberikan gambaran kepada para pemasar dalam pembuatan
produk,pnyesuaian harga produk,mutu produk,kemasan dan sebagainya agar dalam
penjualn produknya tidak menimbulkan kekecewaan pada pemasar tersebut.
Terdapat tiga pendekatan utama dalam meneliti perilaku konsumen. Pendekatan pertama adalah pendekatan interpretif. Pendekatan ini menggali secara mendalam perilaku konsumsi dan hal yang
mendasarinya. Studi dilakukan dengan melalui wawancara panjang dan focus group discussion untuk memahami apa makna sebuah produk dan jasa bagi konsumen dan apa yang dirasakan dan
dialami konsumen ketika membeli dan menggunakannya.
Pendekatan ke dua adalah pendekatan tradisional yang didasari pada
teori dan metode dari ilmu psikologi kognitif, sosial, dan behaviorial serta dari ilmu sosiologi. Pendekatan
ini bertujuan mengembangkan teori dan metode untuk menjelaskan perilaku dan
pembuatan keputusan konsumen. Studi dilakukan melalui eksperimen dan survei
untuk menguji coba teori dan mencari pemahaman tentang bagaimana seorang
konsumen memproses informasi, membuat keputusan, serta pengaruh lingkungan
sosial terhadap perilaku konsumen.
Pendekatan ke tiga disebut sebagai sains pemasaran yang didasari pada
teori dan metode dari ilmu ekonomi dan
statika Pendekatan ini dilakukan dengan mengembangkan dan menguji coba model
matematika berdasarkan hierarki kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow (Teori
Hierarki Kebutuhan Maslow) untuk memprediksi pengaruh strategi marketing
terhadap pilihan dan pola konsumsi, yang dikenal dengan sebutan moving rate analysis.
Ketiga pendekatan sama-sama memiliki nilai dan tinggi dan memberikan
pemahaman atas perilaku konsumen dan strategi marketing dari sudut pandang dan
tingkatan analisis yang berbeda. Sebuah perusahaan dapat saja menggunakan salah
satu atau seluruh pendekatan, tergantung permasalahan yang dihadapi perusahaan
tersebut.
Dalam
buku consumer behavior in tourism john swarbrooke dan susan honer (2003)
mengatakan bahwa perilaku konsumen adalah kunci penopang semua aktivitas
marketing yang dilaksanakan untuk pengembangan, promosi dan penjual produk
wisata. Selain itu tidak ada dua individu yang sama astu dengan yang lainnya
dan perbedaan dalam sikap, persepsi, emage/citra, motivasi mempunyai pengaruh
yang penting dalam keputusan perjalanan. Factor-faktor yang mempengaruhi
tersebut dihubungkan dekat dengan model-model perilaku konsumen.
Menurut
loudon della bitta (1993:8), perilaku
konsumen adalah proses pengambilan krputusan dan kegiatan fisik perseorangan
yang dilakukan dalam mengevaluaisi, mendapatkan, menggunakan atau menolak
barang dan jasa. Ditegaskan oleh Horner dan Swarbrooke (1996), perilaku
konsumen mempelajari mengapa orang membeli produk yang mereka beli dan
bagaimana mereka membuat keputusan tersebut.
Perilaku
konsumen adalah proses dan aktivitas ketika
seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevalusian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen
untuk membuat keputusan pembelian.
Untuk
barang berharga jual rendah (low-involvement)
proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang
berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan
dilakukan dengan pertimbangan yang matang.
Pemahaman
akan perilaku konsumen dapat diaplikasikan dalam beberapa hal :
- Untuk merancang sebuah strategi
pemasaran yang
baik, misalnya menentukan kapan saat yang tepat perusahaan memberikan diskon untuk menarik pembeli.
- Perilaku konsumen dapat membantu
pembuat keputusan membuat kebijakan publik. Misalnya dengan mengetahui bahwa
konsumen akan banyak menggunakan transportasi saat lebaran, pembuat keputusan dapat merencanakan harga tiket
transportasi di hari raya tersebut.
- Aplikasi ke tiga adalah dalam
hal pemasaran sosial (social marketing),
yaitu penyebaran ide di antara konsumen.
Dengan
memahami sikap konsumen dalam menghadapi sesuatu, seseorang dapat menyebarkan
ide dengan lebih cepat dan efektif. Dan juga dapat memberikan gambaran kepada
para pemasar dalam pembuatan produk, penyesuaian harga produk, mutu produk,
kemasan dan sebagainya agar dalam penjualan produknya tidak menimbulkan
kekecewaan pada pemasar tersebut.
C. Strategi
Pemasaran dan Perilaku Konsumen Strategi Pemasaran
Sebelum dan sesudah melakukan pembelian, seorang konsumen akan melakukan sejumlah proses yang mendasari pengambilan keputusan, yakni :
- Pengenalan masalah (problem recognition). Konsumen akan membeli suatu produk sebagaisolusi atas permasalahan yang dihadapinya. Tanpa adanya pengenalan masalah yang muncul, konsumen tidak dapat menentukan produk yang akan dibeli.
- Pencarian informasi (information source). Setelah memahami masalah yang ada, konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui pencarian informasi.Proses pencarian informasi dapat berasal dari dalam memori(internal) dan berdasarkan pengalaman orang lain (eksternal).
- Mengevaluasi alternatif (alternative evaluation). Setelah konsumen mendapat berbagai macam informasi, konsumen akan mengevaluasi alternatif yang ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya
- Keputusan pembelian (purchase decision). Setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternatif strategis yang ada, konsumen akan membuat keputusan pembelian. Terkadangwaktu yang dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan.
- Evaluasi pasca-pembelian (post-purchase evaluation) merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian. Setelah membeli produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya.
Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan ketidakpuasankonsumen.
Konsumen akan puas jika produk tersebut sesuai dengan harapannya dan
selanjutnya akan meningkatkan permintaan akan merek produk
tersebut pada masa depan. Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika produk tersebut
tidak sesuai dengan harapannya dan hal ini akan menurunkan permintaan konsumen
pada masa depan.
Terdapat lima faktor internal
yang relevan terhadap proses pembuatan keputusan pembelian :
- Motivasi (motivation) merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
- Persepsi (perception) merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau kejadianyang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap rangsangan tersebut.
- Pembentukan sikap (attitude formation) merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka/tidak suka seseorang akan suatu hal.
- Integrasi (integration) merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan. Integrasi merupakan respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk membeli dan perasaan tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak membeli produk tersebut.
Seperti kita ketahui produsen
sebelum melakukan distribusi kepada konsumen memerlukan cara atau strategi
untuk dapat mendistribusikan produk jasa dan barang agar produk tersebut dapat
dengan mudah di akses ataupun dimiliki maupun dipakai bagi para konsumen dengan
mudah,adapaun carannya yaitu dengan merencanakannya dalam bentuk pembuatan
strategi pemasaran yang bertitik pada pola perilaku konsumen sebagai
acuannya.Oleh karena itu saya ingin memberi sedikit tulisan serta pendapat
saya.
1. Startegi Pemasaran
Strategi pemasaran menyeluruh perusahaan tercermin dalam rencanastrategi
pemasaran perusahaan (Corporate Marketing Plan) yang disusun.Rencana strategi
pemasaran perusahaan adalah suatu rencana pemasaran jangkapanjang yang bersifat
menyeluruh dan strategis, yang merumuskan berbagai strategi dan program pokok
dibidang pemasaran perusahaan pada suatu jangkawaktu tertentu dalam jangka
panjang dimasa depan.Ciri penting rencana strategis pemasaran perusahaan ini
adalah sebagai berikut :
- Titik-tolak penyusunannya melihat perusahaan secara keseluruhan
- Diusahakan dampak kegiatan yang direncanakan bersifat menyeluruh
- Dalam penyusunannya diusahakan untuk memahami kekuatan yang mempengaruhi perkembangan perusahaan
- Jadwal waktu/timing yang ditentukan adalah yang sesuai
dan mempertimbangkan fleksibilitas dalam menghadapi perubahan, dan
- Penyusunan rencana dilakukan secara realistis dan relevan dengan lingkungan yang dihadapi.
Tidaklah mungkin untuk menyeleksi target pasar tanpa merumuskan secara simultan strategi pemasaran di setiap segmen. Standar yang jelas dalam memilih target pasar adalah kemampuan untuk memberikan nilai yang lebih kepada segemen pasar. Karena nilai konsumen dihasilkan dari strategi pemasaran, perusahaan mampu untuk membangun strategi pemasaran mereka untuk mengevaluasi target pasar yang potensial.
Strategi pemasaran mampu menjawab
, bagaimana kita akan memberikan nilai lebih untuk target pasar kita?. Jawaban
dari pernyataan ini dibutuhkan perumusan dari marketing mix dalam hal ini
meliputi produk, harga, komunikasi (promosi), distribusi, dan servis.
2. Produk
Segala sesuatu yang diusahakan
atau sedang diusahakan oleh konsumen untuk memenuhi kebutuhannya, pada umumnya
konsumen membeli produk yang memeberikan mereka kepuasan dari pada membeli
produk karena penampakan luarn
3. Komunikasi
Komunikasi dalam pemasaran atau promosi meliputi iklan, sales force, public relation, pengemasan dan tanda lain yang mampu mempromosikan perusahaan atau produk tersebut.
Agar strategi promosi yang dibuat efektif,
sebaiknya mampu menjawab pertanyaan sebagai berikut :
- Kepada siapa kita akan berpromosi?
- Efek apa yang kita inginkan dari promosi yang kita berikan?
- Apakah pesan yang disampaikan dalam promosi akan meningkatkan keinginan pada audiens?
- Metode apa dan apakah media yang diperlukan untuk meningkatkan target audiens?
- Kapankah kita harus berpromosi dengan target audiens ?
4. Harga
Harga adalah sejumlah uang yang
harus dibayarkan untuk mendapatkan hak menggunakan barang. Terkadang besar
kecilnya harga merepresentasikan kualitas dari suatu barang.
5. Distribusi
Dalam pembahasan ini servis
diartikan sebagai kegiatan yang mampu meningkatkan performansi dari produk atau
jasa tersebut. Servis yang diberikan sepatutnya dapat memberikan nilai lebih
pada konsumen, contohnya ketika kita membeli suatu barang elektronik, maka
sebagai servisnya kita akan mendapatkan jasa antar barang, atau misalkan kita
membeli sebuah sepeda motor, kita akan mendapatkan servis gratis selama
beberapa kali.
Perilaku Konsumen.
Banyak
pengertian perilaku konsumen yang dikemukakan oleh para ahli, salah satunya
Engel dan kawan-kawan (Umar, 1999) yang mengatakan bahwa perilaku konsumen
merupakan suatu tindakan langsung dalam mendapatkan, mengkonsumsi serta
menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului
tindakan tersebut.atau dapat juga di artikan
perilaku konsumen adalah tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok
mendapatkan, menghabiskan barang dan jasa guna memenuhi kebutuhannya.Ilmu
perilaku konsumen bisa digunakan dalam hal :
- Strategi Pemasaran
- Pengaturan Kebijakan Pemasaran
- Pemasaran Untuk Masyarakat
- Informasi Individualis
Jadi pengetahuan tentang perilaku
konsumen lebih memberikan keuntungan. Hal itu dapat mengurangi keganjilan dalam
keputusan dan kegagalan pasar.
Contoh Kasus :
1. Perilaku Konsumen Terhadap Pakaian Menjelang Lebaran
Pakaian merupakan salah satu kebutuhan yang
penting bagi manusia karena mempunyai fungsi yang tidak kalah penting dibanding
makanan. Fungsi dari pakaian itu sendiri antara lain sebagai penutup aurat,
pelindung tubuh dari cuaca, mempercantik diri, dan lain-lain. Seiring dengan
perubahan zaman maka hal itu berpengaruh terhadap model pakaian, dari zaman ke zaman
selalu saja berubah-ubah. Bahkan mungkin saja setiap bulan model pakaian yang
ada di pasaran selau berganti-ganti model, hal ini bertujuan agar konsumen
tidak bosan dengan barang yang ada karena produsen selalu menawarkan
produk-produk yang baru. Sehingga secara tidak langsung konsumen menjadi
tertarik untuk membeli barang baru dengan adanya pergantian medel terebut.
Pakaian selalu berkaitan dengan lebaran. Menjelang
lebaran biasanya harga pakaian di pasaran akan meningkat sehingga produsen akan
berlomba-lomba mencari keuntungan karena momen seperti ini hanya datang satu
tahun sekali. Harga pakaian selalu meningkat saat lebaran dikarenakan
permintaan pasar yanf tinggi, sebagian besar dari kita beranggapan bahwa
lebaran sama dengan baju baru. Maksudnya pada saat lebaran harus menggunakan
baju baru karena lebaran merupakan momen yang sangat spesial bagi umat muslim.
Karena hal inilah yang menyebabkan harga pakaian itu sendiri selalu saja
meningkat pada saat menjelang lebaran.
2. Sepeda Motor Pilihan Masyarakat Masa Kini
Sekarang
ini kota Jakarta sudah sangat padat penduduknya, bukan hanya warga asli Jakarta
saja tapi juga oleh warga pendatang yang lebih mendominasi. Rata-rata warga
pendatang berpikiran bahwa lebih mudah mencari pekerjaan di ibukota sehingga banyak
orang dari luar kota Jakarta berbondong-bondong hijrah kemari. Padahal
kenyataannya untuk bertahan hidup di kota Jakarta butuh perjuangan, tidak
semudah yang dibayangkan.
Hal itu
ternyata berdampak pada jenis kendaraan yang paling digemari oleh masyarakat
saat ini. Sepeda motor, adalah jenis kendaraan yang paling digemari oleh
masyarakat sekarang ini. Dibandingkan mobil pribadi dan kendaraan umum sepeda
motor lebih dipilih oleh masyarakat sebagai kendaraan pribadi yang selalu setia
diajak pergi kemanapun. Dapat kita lihat di jalanan dimana saja, sepeda motor
jauh lebih banyak.
Masyarakat
lebih memilih sepeda motor karena mereka beranggapan bahwa sepeda motor jauh
lebih unggul. Dilihat dari harga, sepeda motor lebih hemat. Walaupun harga beli
yang lumayan tinggi namun cocok untuk kantong masyarakat kelas menengah dan
menengah ke bawah.
Dari sisi
waktu, sepeda motor dianggap lebih cepat. Sekarang ini kota Jakarta sangat akrab dengan
kemacetan. Dengan sepeda motor waktu tempuh menjadi lebih singkat karena sepeda
motor hanya membutuhkan sedikit ruang untuk bergerak dibandingkan kendaraan
roda empat atau lebih.
Namun dibalik itu semua keadaan ekonomi masyarakat adalah faktor utama
dalam hal ini. Masih banyak masyarakat yang berada di kelas menengah dan menengah
ke bawah. Sehingga kendaraan roda dua adalah pilihan kendaraan yang dianggap
paling sesuai dengan keadaan kantong mereka. Nah, sekarang giliran para
produsen kendaraan bermotor, dimana mereka menempatkan diri. Strategi yang jitu
adalah modal penting, sekarang ini minat masyarakat terhadap kendaraan bermotor
cukup tinggi. Para produsen diharapkan selalu memberikan yang terbaik untuk
pelanggan setianya. Peningkatan kualitas produk adalah yang utama, jangan
sampai para konsumen merasa kecewa dengan produk yang ditawarkan karena akan
berdampak pada kelangsungan hidup suatu perusahaan.
Dari 2 kasus tersebut bisa kita lihat bahwa
konsumen selalu bergerak kearah tidak terduga itu karena bisa disebabkan :
- Selera
- Pendapatan
- Waktu dan
- Kebutuhan
Jadi dapat di tarik sedikit kesimpulan :
"Pemahaman akan perilaku konsumen dapat diaplikasikan dalam beberapa
hal, yang pertama adalah untuk merancang sebuah strategi pemasaran yang baik, pertama misalnya
menentukan kapan saat yang tepat perusahaan memberikan diskon untuk menarik
pembeli. Kedua, perilaku konsumen dapat membantu
pembuat keputusan membuat kebijakan publik. Misalnya dengan mengetahui bahwa
konsumen akan banyak menggunakan transportasi saat lebaran, pembuat keputusan
dapat merencanakan harga tiket transportasi di hari raya tersebut. dan ketiga adalah dalam hal pemasaran sosial (social
marketing), yaitu penyebaran ide di antara konsumen. Dengan memahami
sikap konsumen dalam menghadapi sesuatu, seseorang dapat menyebarkan ide dengan
lebih cepat dan efektif."
D. Segmentasi
Pasar
Menurut Kotler dan Armstrong (1996) terdapat dua
faktor dasar yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu faktor eksternal dan
faktor internal.
Faktor eksternal merupakan faktor yang meliputi
pengaruh keluarga, kelas sosial, kebudayaan, marketing strategy, dan kelompok
referensi. Kelompok referensi merupakan kelompok yang memiliki pengaruh
langsung maupun tidak langsung pada sikap dan prilaku konsumen. Kelompok
referensi mempengaruhi perilaku seseorang dalam pembelian dan sering dijadikan
pedoman oleh konsumen dalam bertingkah laku.
Faktor internal adalah motivasi, persepsi,
sikap, gaya hidup, kepribadian dan belajar. Belajar menggambarkan perubahan
dalam perilaku seseorang individu yang bersumber dari pengalaman.
Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah pengelompokkan pasar
menjadi kelompok‐kelompok konsumen yang homogen, dimana tiap
kelompok (bagian) dapat dipilih sebagai pasar yang ditargetkan untuk pemasaran
suatu produk.
Berikut ini definisi dari Segmentasi Pasar menurut
beberapa ahli, diantaranya :
Swastha & Handoko (1997), Memberi pengertian bahwa
segmentasi pasar sebagai kegiatan membagi–bagi pasar/market yang bersifat
heterogen kedalam satuan–satuan pasar yang bersifat homogeny
Pride & Ferrel (1995),
Mengatakan bahwa segmentasi pasar adalah suatu proses membagi pasar ke
dalam segmen‐segmen pelanggan potensial dengan kesamaan
karakteristik yang menunjukkan adanya kesamaan perilaku pembeli dan sebagai
suatu proses pembagian pasar keseluruhan menjadi kelompok‐kelompok
pasar yang terdiri dari orang‐orang yang secara relatif
memiliki kebutuhan produk yang serupa
Menurut Philip
Kotler dalam bukunya Principle of Marketing, kepuasan konsumen
adalah hasil yang dirasakan oleh pembeli yang
mengalami kinerja sebuah perusahaan yang sesuai dengan harapannya. Kepercayaan
konsumen merupakan hal yang ingin di dapat setiap perusahaan dari para
konsumennya
1. Segmentasi Kepuasan Konsumen
Macam-macam atau Jenis kepuasan konsumen terbagi
menjadi 2 yaitu :
- Kepuasan Fungsional, merupakan kepuasan yang diperoleh dari fungsi atau pemakaian suatu produk. Misal : karena makan membuat perut kita menjadi kenyang.
- Kepuasan Psikologikal, merupakan kepuasan yang diperoleh dari atribut yang bersifat tidak berwujud. Misal : Perasaan bangga karena mendapat pelayanan yang sangat istimewa dari sebuah rumah makan yang mewah
Menurut Fandy Tjiptono (1997:35), metode yang
digunakan untuk mengukur kepuasan konsumen dapat dengan cara :
- Pengukuran dapat dilakukan secara langsung dengan pertanyaan.
- Responden diberi pertanyaan mengenai seberapa besar mereka mengharapkan suatu atribut tertentu dan seberapa besar yang dirasakan.
- Responden diminta untuk menuliskan masalah yang mereka hadapi berkaitan dengan penawaran dari perusahan dan juga diminta untuk menuliskan masalah-masalah yang mereka hadapi berkaitan dengan penawaran dari perusahaan dan juga diminta untuk menuliskan perbaikan yang mereka sarankan
- Responden dapat diminta untuk meranking berbagai elemen dari penawaran berdasarkan derajat pentingnya setiap elemen dan seberapa baik kinerja perusahan dalam masing-masing elemen.
2. Segmentasi dan Profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan
memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal
sendiri. Dengan demikian bagi investor jangka panjang akan sangat
berkepentingan dengan analisa profitabilitas ini.
Hubungan antara kepuasan pelanggan dan
profitabilitas sangatlah erat. Studi yang menunjukkan hal ini, terutama
sepanjang dekade 80-an dan awal 90-an sudah sangat banyak. Secara logikapun,
pelaku bisnis juga dengan mudah meyakini adanya hubungan antara dua hal
ini.Kepuasan pelanggan pada dasarnya adalah fungsi dari harapan dan persepsi
terhadap kinerja suatu merek setelah pelanggan menggunakan atau mendapatkan
pelayanan. Di lain pihak, loyalitas adalah fungsi kepuasan pelanggan.
Faktor lain yang terutama adalah switching barrier
dan personal loyalty. Jadi, pelanggan yang puas, tidaklah 100% akan loyal
karena adanya kedua faktor tersebut. Tetapi adalah masih benar bahwa pelanggan
yang puas, akan mempunyai kecenderungan untuk loyal terhadap merek tersebut.
Dan dapat dilihat juga dari tingkat efisiensi proses produksi, berdayakan
orang-orang yang berdedikasi melalui kepemimpinan, serta kompensasi yang
sesuai.
- Tingkatkan Efisiensi Proses Produks Proses produksi yang efisien akan menghasilkan penghematan. Semakin berhemat, semakin rendah pula biaya produksi. Dengan semakin rendahnya biaya produksi, maka margin keuntungan juga samakin tinggi. Terapkan prinsip-prinsip “Total Quality Management” sistem produksi Anda untuk memangkas biaya-biaya yang tidak perlu.
- Berdayakan Orang-orang Yang Berdedikasi Melalui Kepemimpinan Manusia adalah sumberdaya terpenting dalam organisasi Anda. Semakin tinggi tingkat penghargaan Anda pada aspek manusia, semaking tinggi pula tingkat kemampuan untuk menciptakan keberhasilan organisasi. Dengan menerapkan prinsip-prinsip kepemimpinan organisasi yang efektif, Anda akan mampu membawa organisasi Anda ke level yang lebih tinggi dan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi pula.
Kompensasi Yang Sesuai, Manusia ingin dihargai.
Jika Anda membayar lebih rendah dibandingkan kemampuan dan usaha yang sudah
mereka berikan bagi organisasi Anda, mereka akan merasa dirugikan. Jika mereka
merasa dirugikan, maka sebaiknya Anda jangan berharap mereka akan memberikan
yang terbaik bagi organisasi Anda. Jika kita melihat negara-negara yang sistem
ekonominya telah maju, kita melihat bahwa sistem kompensasi yang diterapkan
merefleksikan kinerja.
E. Strategi
Pemasaran
Pasar dalam
dunia bisnis merupakan suatu komponen utama yang harus sangat diperhatikan oleh
perusahaan atau pelaku usaha lainnya. Pasar terbagi atas beberapa jenis dan
macam diantaranya yang sering dibahas adalah pasar konsumen dan pasar bisnis.
Pasar
konsumen dan pasar bisnis memiliki pengertian, karakteristik dan sebagainya
yang memiliki pengaruh yang sama pentingnya antara satu dengan lainya. Pada
kesempatan ini admin akan membahas mengenai pasar konsumen dan pasar bisnis
dimana poin yang akan dibahas adalah pengertian pasar, pengertian pasar
konsumen, pengertian pasar bisnis, karakter pasar konsumen, karakter pasar
bisnis, menganalisis pasar konsumen, menganalisis pasar bisnis, segmentasi
pasar konsumen, segmentasi pasar bisnis, perbedaan pasar konsumen, perbedaan
pasar bisnis serta dengan pembahasan tentang pasar konsumen dan pasar bisnis
ini dapat bermanfaat bagi teman-teman.
1. Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Secara umum
pasar adalah tempat bertemunya dua pihak yaitu pembeli dan penjual untuk
melakukan transaksi penjualan dan pembelian suatu produk berupa barang atau
jasa serta didukung oleh faktor keinginan, daya beli dan tingkah laku dalam
pembelian.
2. Pengertian pasar konsumen dan
pengertian pasar bisnis
Pasar
konsumen adalah sekelompok pembeli yang melakukan pembelian suatu barang untuk
dikonsumsikan dan bukan untuk dijual atau diproses lebih lanjut. Kelompok ini
pada umumnya terdiri dari pembeli individual/pembeli rumah tangga (non bisnis).
Sedangkan
pasar bisnis adalah pembeli yang melakukan pembelian suatu barang untuk
dipergunakan dalam memproduksi produk atau dengan tujuan dijual lagi atau
disewakan kepada pihak lain dengan mengambil keuntungan. Kelompok ini pada
umumnya terdiri dari perusahaan atau organisasi yang berorientasi profit
(bisnis).
3. Karakteristik pasar konsumen dan Karakteristik pasar bisnis
Karakteristik
pasar konsumen adalah sebagai berikut :
- Segmentasi pasar demografis
- Perspektif pasar nasional
- Penekanan taktik pemasaran pangsa pasar
- Interaksi jual beli transaksional
- Tidak ada pelanggan utama
- Pendidikan pelanggan masih lemah
- Daur hidup produk lebih panjang
- Merek produk masih bersifat individual
- Layanan yang disediakan belum tentu tersedia
- Penekanan promosi menggunakan iklan
- Target promosi fokus pada penempatan dan layanan produk
- Kompleksitas saluran pemasaran masih sederhana
- Pengetahuan pasar masih lemah
- Dan sebagainya
Sedangkan
karakteristik pasar bisnis adalah sebagai berikut :
- Segmentasi pasar emporografis
- Perspektif pasar global
- Penekanan taktik pemasaran kinerja keuntungan
- Interaksi jual beli kemitraan
- Memiliki pelanggan utama
- Pendidikan pelanggan kuat
- Daur hidup produk lebih pendek
- Merek produk masih bersifat perusahaan
- Layanan yang disediakan telah tersedia sebelum dan sesudah transaksi
- Penekanan promosi menggunakan personal selling
- Target promosi fokus ke merangsang terjadinya sales call
- Saluran pemasaran kompleks
- Pengetahuan pasar kuat
- Dan sebagainya.
4. Menganalisis pasar konsumen dan
menganalisis pasar bisnis
Membahas
mengenai analisis pasar yaitu pasar konsumen maupun pasar bisnis, di dalam
manajemen pemasaran dijelaskan salah satu faktor penting bagi seorang pemasar
adalah dapat melakukan suatu analisis pasar dimana ia mengerti perilaku
konsumen dan tindakan konsumen.
Analisis
pasar konsumen dan analisis pasar bisnis pada umumnya sama, hanya saja analisis
dalam pasar bisnis telah mempertimbangkan jumlah tertentu seperti kuantitas dan
harga. Faktor yang mempengaruhi analisis pasar pada umumnya adalah sebagai
berikut:
- Faktor budaya
- Faktor sosial
- Faktor pribadi
5. Segmentasi pasar konsumen dan segmentasi pasar bisnis
Segmentasi
pasar antara pasar konsumen dan pasar bisnis pada dasarnya adalah sama, dimana
para ahli pemasaran mendefinisikan macam-macam segmentasi pasar berdasarkan
karakteristik deskriptif dan aspek lainnya terkait konsumen. Namun, segmentasi
pada pasar bisnis dilakukan secara bertahap sesuai dengan urutan tahapannya
atau sistematis.
6. Perbedaan pasar konsumen dan pasar bisnis
Perbedaan
antar kedua pasar tersebut yaitu, perbedaan pasar konsumen dan pasar bisnis
dapat dibedakan dari beberapa sisi antara lain :
- Struktur Pasar, Pemasar Bisnis umumnya berhubungan dengan konsumen yang jumlahnya lebih sedikit namun memiliki kapasitas besar dibandingkan pemasar konsumen. Hal ini juga terjadi dalam pasar bisnis yang besar, dimana pembeli sering mendominasi pembelian.
- Karakteristik Permintaan, Perbedaan pasar konsumen dan pasar bisnis berdasarkan karakteristik permintaan adalah sifat permintaan, stabilitas permintaan dan elastisitas permintaan. Sifat permintaan bisnis merupakan permintaan turunan (derived demand) dari permintaan konsumen. Jadi, kenaikan dan penurunan permintaan suatu produk bisnis dipengaruhi seberapa besar permintaan konsumen terhadap produk tersebut. Stabilitas permintaan rentan terganggu (more volatile) pada pasar bisnis dibanding pasar konsumen. Hal ini disebabkan karena pembeli dalam pasar konsumen lebih dominan dibandingkan dengan pembeli dalam pasar bisnis, namun skala pembelian setiap pembeli besar sehingga perusahaan menggantungkan penjualan pada jumlah pembeli yang terbatas. Elastisitas permintaan dalam pasar bisnis umumnya ditemukan elastisitas terbalik, dimana jika harga naik maka permintaan juga akan naik dan jika harga turun maka permintaan akan turun. Hal ini terjadi karena sifat spekulasi dalam pasar bisnis, dimana saat harga naik muncul spekulasi bahwa harga akan semakin naik nantinya. Sedangkan dalam pasar konsumen elastisitas tersebut jarang terjadi.
- Karakteristik unit pembelian, Pembelian dalam pasar bisnis biasanya ikut melibatkan pihak lainnya dalam mengambil keputusan sehingga usaha pembelian lebih professional dibandingkan dengan pasar konsumen.
- Tipe keputusan dan proses pengambilan keputusan, Umumnya pembeli bisnis menghadapi keputusan pembelian yang lebih
kompleks dibandingkan dengan pembeli bisnis konsumen. Hal ini disebabkan
pembelian biasanya mencakup jumlah besar, jadi perlu dilakukan pertimbangan
teknis dan ekonomi yang lebih kompleks serta banyak interaksi yang dilakukan
pada level tertentu pada pihak pembeli. Selain itu, dikarenakan hal tersebut umumnya hubungan antara
penjual dan pembeli dalam pasar bisnis lebih dekat dan stabil. Sedangkan dalam
pasar konsumen, hubungan antara penjual dan pembeli umumnya jauh dan seringkali
pembeli bertukar-tukar produk maupun tempat membeli.
- Karakteristik pemasaran Perbedaan antara pasar konsumen dan pasar bisnis dari sisi karakteristik pemasarannya terdapat banyak perbedaan pula dan untuk lebih jelasnya lihat kembali poin di atas yang membahas mengenai karakteristik pasar konsumen dan karakteristik pasar bisnis.
F. Keputusan
Konsumen
Proses
Pengambilan Keputusan Membeli Sebelum membeli suatu produk atau jasa, umumnya
konsumen melakukan evaluasi untuk melakukan pemilihan produk atau jasa.
Evaluasi dan pemilihan yang digunakan akan menghasilkan suatu keputusan.
Pengambilan ke putusan sendiri merupakan sebuah proses yang terdiri dari
beberapa tahap, yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi
alternatif sebelum pembelian, pembelian, konsumsi, dan evaluasi alternatif
sesudah pembelian (Engel,1995). Selanjutnya akan dijelaskan mengenai proses
pengambilan keputusan membeli yang meliputi pengertian proses pengambilan
keputusan membeli, tahap-tahap dalam proses pengambilan keputusan membeli,
tingkatan dalam proses pengambilan keputusan membeli serta faktor apa saja yang
mempengaruhi proses pengambilan keputusan membeli.
Pengertian
proses pengambilan keputusan membeli Engel (1995) mengatakan bahwa proses
pengambilan keputusan membeli mengacu pada
tindakan konsisten dan bijaksana yang dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan. Pengambilan
keputusan membeli merupakan
keputusan konsumen tentang apa yang hendak dibeli, berapa banyak yang
akan dibeli, di mana akan dilakukan, kapan akan dilakukan dan bagaimana
pembelian akan dilakukan (Loudon & Bitta, 1993). Berkowitz (2002) juga
mengemukakan bahwa proses keputusan pembelian merupakan tahap-tahap yang
dilalui pembeli dalam menentukan pilihan tentang produk dan jasa yang hendak
dibeli. Ahli lain menyatakan bahwa pengambilan keputusan konsumen adalah proses
pengintegrasian yang mengkombinasikan.
Pengetahuan
untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu
diantaranya (Setiadi, 2003). Sementara Schiffman-Kanuk (2007) mengatakan bahwa
keputusan sebagai seleksi terhadap dua pilihan alternatif atau lebih, dengan
kata lain ketersediaan pilihan yang lebih dari satu merupakan suatu keharusan
dalam pengambilan keputusan. Berdasarkan uraian diatas, maka proses pengambilan
keputusan membeli yang dipakai dalam penelitian ini merujuk pada teori yang
dikemukakan oleh Engel (1995) yakni proses pengambilan keputusan membeli
mengacu pada tindakan konsisten dan bijaksana yang dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan. Selanjutnya akan dibahas mengenai tahapan-tahapan dalam membeli.
Menurut Engel et al. (1994:31-32) dan Lamb et al. (2001:188), ada lima tahapan yaitu :
- Pengenalan Kebutuhan, Proses pembelian oleh konsumen diawali sejak pembeli mengenali kebutuhan atau masalah. Kebutuhan tersebut dapat ditimbulkan oleh rangsangan internal atau eksternal. Rangsangan internal, terjadi pada salah satu kebutuhan umum seseorang (seperti lapar dan haus) telah mencapai ambang batas tertentu dan mulai menjadi pendorong. Sedangkan rangsangan eksternal, salah satunya terjadi karena seseorang menonton iklan atau melihat produk baru milik tetangganya.
- Pencarian Informasi, Setelah konsumen yang terangsang kebutuhannya, konsumen akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Orang lebih peka terhadap informasi produk. Selanjutnya, orang mulai aktif mencari informasi : bertanya kepada teman, mendatangi toko untuk mencari tahu atau membuka-buka internet untuk membandingkan spesifisikasi dan harga barang.
- Evaluasi Alternatif, Evaluasi umunya mencerminkan keyakinan dan sikap yang mempengaruhi perilaku pem belian mereka. Keyakinan (belief) adalah gambaran pemikiran yang dianut seseorang tentang gambaran sesuatu. Keyakinan seseorang tentang produk atau merek mempengaruhi keputusan pembelian mereka. Yang tak kalah pentingnya dengan k eyakinan adalah sikap. Sikap (attitude) adalah evaluasi, perasaan emosi, dan kecenderungan tindakan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan lama pada sesorang pada objek atau gagasan tertentu (Spector, 2000 dalam Kotler dan Keller, 2007).
- Keputusan Pembelian, Dalam suatu kasus pembelian, konsumen bisa mengambil beberapa sub keputusan, meliputi merk, pemasok, jumlah, waktu pelaksanaan dan metode pembayaran. Contohnya ketika membeli kendaraan atau peralatan mesin. Namun dalam pembelian produk sehari-hari, keputusan konsumen bisa jadi lebih sederhana. Contohnya ketika membeli gula, seorang konsumen tidak banyak berfikir tentang pemasok atau metode pembayaran.
- Perilaku Pascapembelian, Setelah pembelian
dilakukan, konsumen akan selalu siaga terhadap informasi yang mendukung
keputusannya. Konsumen akan membandingkan produk yang telah ia beli, dengan
produk lain. Hal ini dikarenakan konsumen mengalami ketidakcocokan dengan
fasilitas-fasilitas tertentu pada barang yang telah ia beli, atau mendengar
keunggulan tentang merek lain.
Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi
Pemacahan Masalah
Konsumen menggunakan pemecahan masalah yang
terbatas ketika mereka melakukan sedikit usaha untuk memenuhi kebutuhan
tersebut. Hal ini sering dilakukan oleh konsumen ketika membeli suatu produk
yang telah mereka gunakan sebelumnya.
Faktor
- faktor yang mempengaruhi jangkauan pemecahan masalah :
Alternatif-alternatif dibedakan dengan cara yang relevan, misalnya pembelian
rumah,alternatif pemilihan adalah lingkungan rumah (bersih, tidak banjir, dekat
kota atau mudah transportasi), bahan baku, harga (cicilan rendah dan lama).
Tersedia waktu yang memadai untuk pertimbangan yang mendalam untuk membeli produk.
Terdapat tingkat keterlibatan (relevansi pribadi) yang tinggi yang menyertai
pembelian.
1. Pembelian,
Menurut (Engel,2000) pada tahap pembelian, konsumen memperoleh
alternatif yang dipilih atau pengganti yang
dapat diterima bila perlu. Evaluasi yang
telah dilakukan membawa konsumen untuk melakukanpembelian.
Jika ia mengalami kegagalan untuk melakukan
pembelian produk/ jasa yang diinginkannya (alternatif
yang dipilih), konsumen melakukan pembelian ke alternatif lain atau
alternatif pengganti yang masih dapat diterima.
Nilai pembelian konsumen memiliki dua katagori, yaitu :
- Produk maupun merek, dikenal sebagai pembelian yang terencana sepenuhnya, dimana pembelian yang terjadi merupakan hasil keterlibatan yang tinggi dan pemecah masalah yang diperluas.
- Kelas poduk, dapat dipandang sebagai pembelian yang terencana, jika pilihan merek dibuat ditempat pembelian.
Menurut (Kotler,2002) ada dua
faktor yang dapat mempengaruhi maksud pembelian dan
keputusan pembelian. Faktor pertama adalah
pendirian orang lain. Sejauh mana pendirian orang lain
mempengaruhi alternatif yang disukai seseorang. Faktor yang kedua situasi yang
tidak terantisipasi yang dapat muncul dan mengubah niat pembelian.
Diagnosa Perilaku
Konsumen
Pemahaman akan perilaku konsumen dapat
diaplikasikan dalam beberapa hal, yaitu :
- Untuk merancang sebuah strategi pemasaran yang baik, misalnya menentukan kapan saat yang tepat perusahaan memberikan diskon untuk menarik pembeli.
- Prilaku konsumen dapat membantu pembuat keputusan membuat kebijakan publik.
- Misalnya dengan mengetahui bahwa konsumen akan banyak menggunakan transportasi saat lebaran, pembuat keputusan dapat merencanakan harga tiket transportasi di hari raya tersebut.
- Pemasaran sosial, yaitu penyebaran ide di antara konsumen.
- Dengan memahami sikap konsumen dalam menghadapi sesuatu, seseorang dapat menyebarkan ide dengan lebih cepat dan efektif.
G. Teori Lain Tentang Pengambilan
Keputusan
1. Tingkat
keterlibatan konsumen
Kita dapat mendefinisikan keterlibatan konsumen
berdasarkan tingkat keterlibatan dan pemrosesan aktif yang dilakukan konsumen
dalam merespon rangsangan pemasaran.
- Model Kemungkinan Elaborasi Richard Petty dan John Cacioppo
- Model yang banyak dipakai mengenai formasi dan perubahan sikap, menggambarkan bagaimana konsumen membuat penilaian, baik dalam keadaan keterlibatan rendah, maupun tinggi.
- Strategi Pemasaran Keterlibatan Rendah
- Banyak produk dibeli dalam kondisi keterlibatan rendah dan ketiadaan merek yang signifikan.
- Perilaku Pembeli Pencari Keragaman
- Beberapa situasi pembelian ditentukan karakternya dengan keterlibatan rendah tetapi perbedaan mereknya signifikan. Di sini konsumen sering melakukan banyak peralihan merek.
2. Heuristik
dan bias keputusan
- Heuristik Ketersediaan, Konsumen mendasarkan prediksi mereka berdasarkan kecepatan dan kemudahan dimana satu contoh hasil tertentu muncul dipikiran mereka.
- Heuristik Representatif, Konsumen mendasarkan prediksi mereka atas se-representatif atau semirip apa suatu hasil dengan contoh lain.
- Heuristik Penjangkaran atau Penyesuaian, Konsumen sampai pada penilaian awal dan kemudian menyesuaikannya berdasarkan informasi tambahan.
H. Sifat
Perilaku Konsumen
Menurut Engel, Blackwell dan
Miniard (1990), perilaku konsumen diartikan “
Those actions directly involved in obtaining, consuming, and disposing
of products and services, including the decision processes that precede and
follow this action”.
Perilaku konsumen merupakan tindakan–tindakan
yang terlibat secara langsung dalam memperoleh, mengkonsumsi, dan membuang
suatu produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti
tindakan – tindakan tersebut.
Menurut Mowen (1995), “ Consumer
behavior is defined as the study of the buying units and the exchange processes
involved in acquiring, consume, disposing of goods, services, experiences, and
ideas” .
Perilaku konsumen adalah aktivitas seseorang
saat mendapatkan, mengkonsumsi, dan membuang barang atau jasa (Blackwell,
Miniard, & Engel, 2001). Sedangkan The American Marketing Association
mendefinisikan perilaku konsumen sebagai interaksi dinamis dari pengaruh dan
kesadaran, perilaku, dan lingkungan dimana manusia melakukan pertukaran aspek
hidupnya. Dalam kata lain perilaku konsumen mengikutkan pikiran dan perasaan
yang dialami manusia dan aksi yang dilakukan saat proses konsumsi (Peter &
Olson, 2005). Perilaku konsumen menitikberatkan pada aktivitas yang berhubungan
dengan konsumsi dari individu. Perilaku konsumen berhubungan dengan alasan dan
tekanan yang mempengaruhi pemilihan, pembelian, penggunaan, dan pembuangan
barang dan jasa yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pribadi
(Hanna & Wozniak, 2001).
1. Tipe – Tipe Perilaku Pembelian
Menurut Wilkie (1990), tipe
perilaku konsumen dalam melakukan pembelian dikelompokkan menjadi empat
berdasarkan tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat keterlibatan diferensiasi
merek, yang dijelaskan sebagai berikut :
Budget Allocation (Pengalokasian
budget), Pilihan konsumen terhadap suatu
barang dipengaruhi oleh cara bagaimana membelanjakan atau menyimpan dana yang
tersedia, kapan waktu yang tepat untuk membelanjakan uang dan apakah perlu
melakukan pinjaman untuk melakukan pembelian.
Product Purchase or Not (Membeli
produk atau tidak), Perilaku pembelian yang
menggambarkan pilihan yang dibuat oleh konsumen, berkenaan dengan tiap kategori
produk atau jasa itu sendiri.
Store Patronage (Pemilihan tempat
untuk mendapatkan produk), Perilaku
pembelian berdasarkan pilihan konsumen, berdasarkan tempat atau di mana
konsumen akan melaksanakan pembelian produk atau jasa tersebut. Misalnya,
apakah lokasi bakery menjadi salah satu faktor yang menentukan konsumen dalam
melakukan proses pembelian.
Brand and Style Decision (Keputusan
atas merek dan gaya), Pilihan
konsumen untuk memutuskan secara terperinci mengenai produk apa yang sebenarnya
ingin dibeli.
2. Sifat Dari Perilaku Konsumen
Yaitu :
- Consumer Behavior Is Dynamic, Perilaku konsumen dikatakan dinamis karena proses berpikir, merasakan, dan aksi dari setiap individu konsumen, kelompok konsumen, dan perhimpunan besar konsumen selalu berubah secara konstan. Sifat yang dinamis demikian menyebabkan pengembangan strategi pemasaran menjadi sangat menantang sekaligus sulit. Suatu strategi dapat berhasil pada suatu saat dan tempat tertentu tapi gagal pada saat dan tempat lain. Karena itu suatu perusahaan harus senantiasa melakukan inovasi-inovasi secara berkala untuk meraih
- konsumennya.
- Consumer Behavior Involves Interactions, Dalam perilaku konsumen terdapat
interaksi antara pemikiran, perasaan, dan tindakan manusia, serta lingkungan.
Semakin dalam suatu perusahaan memahami bagaimana interaksi tersebut
mempengaruhi konsumen semakin baik perusahaan tersebut dalam memuaskan
kebutuhan dan keinginan konsumen serta memberikan value atau nilai bagi
konsumen.
- Consumer Behavior Involves Exchange, Perilaku konsumen melibatkan pertukaran antara manusia. Dalam kata lain seseorang memberikan sesuatu untuk orang lain dan menerima sesuatu sebagai gantinya.
3. Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pelanggan
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku pelanggan.
Faktor-faktor tersebut dibedakan menjadi 2 bagian yaitu faktor-faktor yang
berasal dari dalam diri pribadi seorang konsumen dan faktor-faktor yang berasal
dari lingkungan sekitar seorang konsumen.
a. Individual Determinants of Consumer Behavior
- Demografis, psikografis, dan kepribadian, Demografis berhubungan dengan ukuran, struktur, dan pendistribusian populasi. Demografis berperan penting dalam pemasaran. Demografis membantu peramalan trend suatu produk bertahun-tahun mendatang serta perubahan permintaan dan pola konsumsi. Psikografis adalah sebuah teknik operasional untuk mengukur gaya hidup. Dalam kata lain psikografis adalah penelitian mengenai profil psikologi dari konsumen. Psikografis memberikan pengukuran secara kuantitatif maupun kualitatif. Bila demografis menjelaskan siapa yang membeli suatu produk, psikografis menekankan pada penjelasan mengapa produk tersebut dibeli. Sangat penting untuk meneliti faktor psikografis termasuk kepercayaan dan nilai karena kesuksesan industri organik akan bergantung pada tingkat kemampuan memobilisasi konsumen untuk menerima produk organik (Lea & Worsley, 2005). Kepribadian dalam bidang pemasaran memiliki arti sebagai respon yang konsisten terhadap pengaruh lingkungan. Kepribadian adalah tampilan psikologi individu yang unik dimana mempengaruhi secara konsisten bagaimana seseorang merespon lingkungannya.
- Motivasi konsumen, Dalam menjawab pertanyaan mengenai mengapa seseorang
membeli produk tertentu, hal ini berhubungan dengan motivasi seorang konsumen.
Motivasi konsumen mewakili dorongan untuk memuaskan kebutuhan baik yang
bersifat fisiologis maupun psikologis melalui pembelian dan penggunaan suatu
produk.
- Pengetahuan konsumen, Pengetahuan konsumen dapat diartikan sebagai himpunan
dari jumlah total atas informasi yang dimemori yang relevan dengan pembelian
produk dan penggunaan produk. Misalnya apakah makanan organik itu, kandungan
nutrisi yang terdapat di dalamnya, manfaatnya bagi kesehatan, dan lain-lain.
- Intensi, sikap, kepercayaan, dan perasaan konsumen, Intensi adalah pendapat subjektif mengenai bagaimana seseorang bersikap di masa depan. Ada beberapa jenis intensi konsumen. Intensi pembelian adalah pendapat mengenai apa yang akan dibeli. Intensi pembelian kembali adalah apakah akan membeli barang yang sama dengan sebelumnya. Intensi pembelanjaan adalah dimana konsumen akan merencanakan sebuah produk akan dibeli. Intensi pengeluaran adalah berapa banyak uang yang akan digunakan. Intensi pencarian mengindikasikan keinginan seseorang untuk melakukan pencarian. Intensi konsumsi adalah keinginan seseorang untuk terikat dalam aktifitas konsumsi. Sikap mewakili apa yang disukai maupun tidak disukai oleh seseorang. Sikap seorang konsumen mendorong konsumen untuk melakukan pemilihan terhadap beberapa produk. Sehingga sikap terkadang diukur dalam bentuk preferensi atau pilihan konsumen. Preferensi itu sendiri dapat dikatakan sebagai suatu sikap terhadap sebuah objek dan relasinya terhadap objek lain. Kepercayaan dapat didefinisikan sebagai penilaian subjektif mengenai hubungan antara dua atau lebih benda. Suatu kepercayaan dibentuk dari bentuk pengetahuan. Apa yang telah seseorang pelajari mengenai suatu produk mendorong timbulnya kepercayaan tertentu mengenai produk tersebut. Perasaan adalah suatu keadaan yang memiliki pengaruh (seperti mood seseorang) atau reaksi. Perasaan dapat bersifat positif maupun negatif tergantung kepada setiap individu. Perasaan juga memiliki pengaruh terhadap penentuan sikap seorang konsumen.
b. Environmental Influences on Consumer Behavior
- Budaya, etnisitas, dan kelas social, Budaya adalah kumpulan nilai,
ide, artefak, dan simbol-simbol lain yang membantu seseorang untuk
berkomunikasi, mengartikan, dan mengevaluasi sebagai bagian dari suatu
lingkungan. Budaya terbagi menjadi dua yaitu abstrak dan elemen material yang
memberikan kemampuan bagi seseorang untuk mendefinisikan, mengevaluasi, dan
membedakan antarbudaya. Elemen abstrak terdiri atas nilai-nilai, sikap, ide,
tipe kepribadian, dan kesimpulan gagasan seperti agama atau politik. Material
komponen terdiri atas benda-benda seperti buku, komputer, gedung, peralatan,
dan lain-lain. Etnisitas adalah suatu elemen penting dalam menentukan
suatu budaya dan memprediksi keinginan dan perilaku konsumen. Perilaku konsumen
adalah suatu fungsi dari perasaan etnisitas sebagaimana dengan identitas
budaya, keadaan sosial, dan tipe produk. Kelas sosial dapat didefinisikan
sebagai divisi yang bersifat relatif permanen dan homogenus dalam suatu
kumpulan sosial dimana individual atau keluarga saling bertukar nilai, gaya
hidup, ketertarikan, kekayaan, status, pendidikan, posisi ekonomi, dan perilaku
yang sama. Penelitian pemasaran seringkali berfokus pada variabel-variabel
kelas sosial karena penentuan produk apa yang akan dibeli oleh konsumen
ditentukan oleh kelas sosial.
- Keluarga dan pengaruh rumah tangga, Secara ilmiah keluarga dapat
diartikan sebagai sekelompok yang terdiri dari dua atau lebih individu yang
berhubungan darah, pernikahan, atau adopsi yang tinggal berdampingan. Sedangkan
rumah tangga adalah semua orang, baik yang berelasi maupun tidak berelasi yang
menempati sebuah unit rumah. Keluarga maupun pengaruh rumah tangga mempengaruhi
sikap pembelian konsumen. Misalnya kelahiran anak mempengaruhi suatu keluarga
untuk menambah perabotan, bahan makanan bayi, dan lain-lain.
- Kelompok dan pengaruh personal, Suatu perilaku konsumen tak lepas dari pengaruh
kelompok dan personal yang dianutnya. Reference group adalah seseorang atau
sekelompok orang yang mempengaruhi perilaku individu secara signifikan.
Reference group dapat berupa artis, atlit, tokoh politik, kelompok musik,
partai politik, dan lain-lain. Reference group mempengaruhi dalam beberapa
cara. Pertama-tama reference group menciptakan sosialisasi atas individu. Kedua
reference group berperan penting dalam membangun dan mengevaluasi konsep
seseorang dan membandingkannya dengan orang lain. Ketiga, reference group menjadi
alat untuk mendapatkan pemenuhan normal dalam sebuah kelompok sosial.
REFERENSI :
- Peter dan Olson, 1996. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. D. Sihombing (penerjemah). Consumen Behavior. Gelora Aksara Pratama. Jakarta.
- Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan, M.Sc, 2011. Perilaku Konsumen. Ghalia Indonesia
- Sumarwan, U. 2004. Perilaku Konsumen. Ghalia Indonesia. Jakarta
Sumber Lain :
- http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_konsumen
- http://id.wikipedia.org/wiki/Segmentasi_pasar
- http://auliaamrullah.wordpress.com/2013/10/03/segmentasi-pasar-dan-kepuasan-konsumen/
- http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_konsumen
- https://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_konsumen
- http://mankep.blogspot.co.id/2013/05/perilaku-konsumen-dan-aplikasinya.html
- http://edusia.blogspot.co.id/2010/09/strategi-pemasaran-dan-perilaku.html
- http://www.pemasaran.site/2015/11/pasar-konsumen-dan-pasar-bisnis.html
- https://who21.wordpress.com/2014/11/16/proses-pengambilan-keputusan-oleh-konsumen/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar