Era Android..., 90% tidak ada tugas yang di print out, di photo copy di jilid, Mahasiswa harus memanfaatkan media IT, Google, Word Prees, Blogger' Gmail, WA, dll secara on line... Lebih Effesien :-)
Tidak pernah rugi jika kita belajar dan mempelajari tentang Ilmu Ekonomi. Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas.
Sabtu, 12 Desember 2015
Rabu, 09 Desember 2015
Manajemen Pemasaran Internasional - Global Pricing
Harga merupakan komponen penting atas
suatu produk, karena akan berpengaruh terhadap
keuntungan produsen. Harga juga menjadi pertimbangan konsumen untuk membeli,
sehingga perlu pertimbangan khusus untuk menentukan harga tersebut.
Harga merupakan alat evaluasi dan
komunikasi dalam pasar internasional. Menetapkan harga yang tepat merupakan
kunci kesuksesan dan kegagalan. Bahkan ketika pemasar internasional memproduksi
produk yang tepat, mempromosikannya dengan benar, dan membangun jalur
distribusi yang layak, upaya tersebut akan gagal bila ia salah menetapkan
harga. Sebuah penawaran harga seharusnya mencerminkan baik kualitas maupun
nilai produk yang dipersepsikan konsumen. Dari semua hal yang harus dihadapi
oleh pemasar internasional, penetapan harga merupakan salah satu yang paling
sulit. Hal ini menjadi lebih rumit ketika perusahaan menjual produknya pada
pelanggan di berbagai negara yang berbeda-beda. Baik mengekspor maupun
mengelola operasi luar negeri, tanggung jawab manajer adalah menetapkan dan
mengendalikan harga aktual produk di pasar yang berbeda dengan berbagai
variabel yang berbeda pula, mulai dari perbedaan tarif, biaya, sikap,
persaingan, fluktuasi mata uang, serta metode penetapan harga.
1.
Tujuan Penetapan
Harga
Keputusan
penetapan harga dilihat dengan dua cara :
- Penetapan harga sebagai sebuah instrumen aktif untuk mencapai tujuan pemasaran, perusahaan menggunakan harga untuk mencapai sebuah tujuan spesifik, antara lain target memperoleh keuntungan, target pangsa pasar, atau tujuan spesifik lainnya.
- Penetapan harga sebagai elemen statis sebuah keputusan bisnis, hanya dengan mengekspor kelebihan persediaan, menempatkan bisnis luar negeri bukan sebagai prioritas utama, dan menganggap penjualan ekspor hanya memberikan kontribusi yang dalam volume penjualan total.
Semakin besar
kendali yang dimiliki perusahaan atas harga jual akhir sebuah produk, maka
semakin baik kemampuan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya. Semakin
lebar lini produk dan semakin besar negara yang menjadi target, maka semakin
kompleks proses pengendalian harga bagi pengguna akhir.
Penjual barang dalam menetapkan harga dapat
mempunyai tujuan yang berbeda satu sama lain antar penjual maupun antar barang
yang satu dengan yang lain. Tujuan penetapan harga menurut Harini (2008: 55)
adalah sebagai berikut:
- Penetapan harga untuk mencapai penghasilan atas investasi. Biasanya
besar keuntungan dari suatu investasi telah ditetapkan prosentasenya dan untuk
mencapainya diperlukan penetapan harga tertentu dari barang yang
dihasilkannya.
- Penetapan harga untuk kestabilan harga. Hal ini biasanya dilakukan
untuk perusahaan yang kebetulan memegang kendali atas harga. Usaha
pengendalian harga diarahkan terutama untuk mencegah terjadinya perang
harga, khususnya bila menghadapi permintaan yang sedang menurun.
- Penetapan harga untuk mempertahankan atau meningkatkan bagiannya
dalam pasar. Apabila perusahaan mendapatkan bagian pasar dengan luas
tertentu, maka ia harus berusaha mempertahankannya atau justru
mengembangkannya. Untuk itu kebijaksanaan dalam penetapan harga jangan
sampai merugikan usaha mempertahankan atau mengembangkan bagian pasar
tersebut.
- Penetapan harga untuk menghadapi atau mencegah persaingan. Apabila
perusahaan baru mencoba-coba memasuki pasar dengan tujuan mengetahui pada
harga berapa ia akan menetapkan penjualan. Ini berarti bahwa ia belum
memiliki tujuan dalam menetapkan harga coba-coba tersebut.
- Penetapan harga untuk memaksimir laba. Tujuan ini biasanya menjadi
anutan setiap usaha bisnis. Kelihatannya usaha mencari untung mempunyai
konotasi yang kurang enak seolah-olah menindas konsumen. Padahal
sesungguhnya hal yang wajar saja. Setiap usaha untuk bertahan hidup
memerlukan laba. Memang secara teoritis harga bisa berkembang tanpa batas.
Menurut Machfoedz (2005: 139) “Tujuan penetapan
harga meliputi (1). Orientasi laba: mencapai target baru, dan meningkatkan
laba; (2) Orientasi penjualan: meningkatkan volume penjualan, dan
mempertahankan atau mengembangkan pangsa pasar.”
2. Kenaikan Harga
Kenaikan harga adalah
masalah rumit yang sering kali terjadi di dalam dunia ekonomi, dan tidak dapat disanksikan lagi
kenaikan harga membawa pengaruh bagi setiap elemen masyarakat yang terlibat
didalamnya,tak terkecuali bagi produsen.
3. Faktor Biaya Yang
Mempengaruhi Harya Harga
3.1. Biaya Ekspor
Keuntungan
berlebih memang terjadi di sebagian pasar internasional, namun umumnya penyebab
adanya perbedaan harga antara Negara pengekspor dan Negara pengimpor disebut dengan
istilah kenaikan harga, yang merupakan biaya tambahan yang muncul akibat
mengekspor produk dari Negara yang satu ke Negara yang lain. Lebih spesifik
lagi, istilah tersebut berkaitan dengan situasi ketika harga yang meningkat
karena biaya pengiriman, asuransi, pengepakan, tarif, saluran distribusi yang
lebih panjang, margin perantara yang lebih tinggi, pajak khusus, biaya
administrasi, serta fluktuasi nilai tukar. Mayoritas biaya-biaya tersebut
meningkat sebagai akibat langsung dari perpindahan barang melewati batasan
negara dan sering kali kenaikan harga tersebut lebih tinggi dibandingkan harga
di pasar domestik.
3.2. Biaya, Pajak, Tarif, Administrasi
Pajak mencakup
tarif, dan tarif mempengaruhi harga untuk konsumen akhir, hal ini sering
dihadapi oleh para pedagang internasional; dalam kebanyakan kasus, konsumen
mampu mengatasi keduanya. Namun kadang-kadang, konsumen diuntungkan ketika
penjualan produk perusahaan manufaktur ke Negara-negara asing mengurangi
pendapatan bersihnya agar dapat memasuki pasar negeri. Setelah tarik ulur,
pajak dan tarif harus dipertimbangkan oleh para pebisnis internasional. Tarif
adalah sejumlah biaya yang dikenal ketika barang dibeli dari Negara lain dan
masuk ke dalam negeri. Sebagai tambahan pajak maupun tarif, sebuah varian biaya
administrasi dihubungkan secara langsung pada sebuah produk ekspor dan impor.
Lisensi ekspor dan impor, dokumen lain, serta pengaturan fisik untuk membawa
produk dari pelabuhan tempat masuknya barang ke lokasi pembeli berarti
timbulnya tambahan biaya. Walaupun biaya tersebut realtif kecil, namun mereka
menambah biaya ekspor secara keseluruhan.
3.3. Inflasi
Di Negara-negara
dengan kenaikan tingkat inflasi yang cepat atau memiliki variasi nilai tukar yang tinggi, maka harga
jual harus terkait dengan biaya produk yang terjual dan biaya untuk mengganti
jenis barang – jenis barang produk. Inflasi adalah suatu keadaan di mana harga
barang-barang secara umum mengalami kenaikan dan berlangsung dalam waktu yang
lama terus-menerus. Harga barang yang ada mengalami kenaikan nilai dari
waktu-waktu sebelumnya dan berlaku di mana-mana dan dalam rentang waktu yang
cukup lama. Penyebaran inflasi keseluruh dunia terjadi oleh karena adanya
mekanisme perdagangan keuangan yang saling berkaitan antara negara dunia.
Inflasi dapat menyebabkan gangguan pada stabilitas ekonomi dan mengakibatkan
kenaikan harga konsumen dan menghadapkan konsumen pada peningkatan harga
terus-menerus sehingga pada akhirnya membuat mereka tidak diperhitungkan lagi
sebagai pasar. Di samping itu inflasi juga bisa memperburuk tingkat
kesejahteraan masyarakat akibat menurunnya daya beli masyarakat secara umum
karena harga-harga yang naik. Distribusi pendapatan pun semakin buruk akibat
tidak semua orang dapat menyesuaikan diri dengan inflasi yang terjadi.
3.4. Deflasi
Dalam keuangan
modern, deflasi didefinisikan sebagai meningkatnya permintaan terhadap uang
berdasarkan jumlah uang yang berada di masyarakat. Dalam ekonomi, deflasi
adalah suatu periode dimana harga-harga secara umum jatuh dan nilai uang
bertambah. Deflasi kebalikan dari inflasi. Bila inflasi terjadi akibat
banyaknya jumlah uang yang beredar di masyarakat, maka deflasi terjadi karena
kurangnya jumlah uang yang beredar. Salah satu cara menanggulangi deflasi
adalah dengan menurunkan tingkat suku bunga. Deflasi menghasilkan penurunan
harga terus-menerus dan menciptakan hasil yang positif bagi konsumen.
4. Pendekatan untuk Mengurangi Kenaikan Harga
Tiga metode yang
digunakan untuk mengurangi biaya dan kenaikan harga adalah sebagai berikut :
4.1. Menurunkan Biaya
Produk, apabila biaya produsen dapat
diturunkan, maka dampaknya akan dirasakan oleh seluruh saluran distribusi.
Inilah salah satu alasan utama perusahaan memproduksi barang di Negara dunia. Mengurangi
biaya manufaktur juga sering kali menghasilkan dua keuntungan.
4.2. Menurunkan Tarif, ketika tarif berperan dalam kenaikan harga, yang
biasanya memang demikian, perusahaan akan mencari cara utnuk menurunkannya.
Sebagian produk dapat dikategorikan ulang menjadi kategori yang berbeda, lebih
rendah, dan beragam. Bagaimana sebuah produk diklasifikasikan kadang bergantung
pada penilaian tertentu saja. Perbedaan antara sebuha jenis barang yang
tergolong perhiasan atau benda seni berarti membayar tarif nol untuk benda seni
dan tarif sebesar 26 persen untuk perhiasan. Selain melakukan klasifikasi ulang
menjadi produk yang tarifnya lebih murah, terdapat kemungkinan lain berupa
memodifikasi produk agar sesuai dengan kategori tarif yang diinginkan. Sering
kali terdapat perbedaan antara produk yang telah sepenuhnya dirakit, siap
pakai, dengan produk yang perlu dirakit, membutuhkan proses lebih lanjut,
tambahan komponen yang berasal dari produsen lokal, atau proses lain yang
menambah nilai produk dan dapat dilakukan di luar negeri.
4.3. Menurunkan Biaya
Produksi, saluran distribusi yang lebih pendek
membuat perusahaan dapat mengendalikan harga produk. Merancang sebuah saluran
distribusi dengan hanya beberapa perantara mungkin akan menurunkan biaya
distribusi, yaitu dengan cara mengurangi atau menghilangkan kenaikan harga
perantara. Selain menghilangkan kenaikan harga, jumlah perantara yang lebih
sedikit juga memungkinkan penarikan pajak secara umum yang lebih rendah.
Sebagian Negara menarik pajak untuk tiap penambahan niali produk yang melalui
saluran distribusi. Barang-barang dikenakan pajak setiap kali berpindah tangan.
Pajak tersebut dapat berupa pajak kumulatif maupun tidak.
5. Penawaran harga
Dalam menawarkan
harga barang untuk penjualan di pasar internasional, sebuah kontrak dapat
mencakup elemen-elemen spesifik yang bisa mempengaruhi harga, misalnya kredit, periode penjualan, dan transportasi. Pihak-pihak yang
bertransaksi harus yakin bahwa penawaran yang disetujui telah meliputi pihak
yang akan bertanggung jawab atas barang-barang selama tranportasi dan yang akan
membayar biaya transportasi serta dalam hal apa saja. Sebuah penawaran harga
juga harus mencantumkan mata uang yang akan digunakan, periode kredit, serta
jenis dokumentasi yang diperlukan. Yang terakhir, sebuah penawaran harga dan
kontrak juga harus mendefinisikan kuantitas dan kualitas. Definisi kuantitas
mungkin harus dicantumkan karena setiap Negara yang berbeda menggunakan alat
ukur yang berbeda pula. Pedagang internasional harus melihat kembali seluruh
istilah yang ada dalam kontrak; kegagalan dalam melakukannya akan berdampak
pada modifikasi harga sekalipun perubahan tersebut tidak diinginkan.
6. Dasar-dasar penentuan harga
Menurut Machfoedz (2005: 136) “penetapan harga
dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal.
Faktor internal meliputi tujuan pemasaran
perusahaan, strategi bauran pemasaran, biaya, dan metode penetapan harga.”
Faktor eksternal meliputi sifat pasar dan permintaan, persaingan, dan elemen
lingkungan yang lain.
7. Isu finansial.
Krisis keuangan hebat sedang terjadi di level
internasional. Krisis keuangan global ini berawal dari krisis ekonomi yang
terjadi di Amerika Serikat pada tahun 2008 lalu. Menurut Kompas, krisis ekonomi
Amerika Serikat disebabkan karena penumpukan hutang nasional yang mencapai 8,98
triliun USD, pengurangan pajak korporasi, serta pembengkakan biaya perang
melawan Irak dan Afghanistan. Namun yang paling penting adalah karena macetnya
kredit perumahan yang kemudian diikuti oleh bangkrutnya banyak raksasa keuangan
seperti Lehman Brothers, Merryl Lynch, Goldman Sachs, Northern Rock, UBS, dan
Mitsubishi UF.
Bangkrutnya raksasa keuangan tersebut berpengaruh
terhadap bursa saham di seluruh dunia. Bursa saham di kawasan Asia seperti
Jepang, Hongkong, Cina, Australia, Singapura, India, Taiwan, dan Korea Selatan
bahkan mengalami penurunan sebanyak 7 hingga 10 persen. Bursa saham di kawasan
Timur Tengah, Rusia, Eropa, Amerika Selatan, dan Amerika Utara juga terkena
dampaknya, tidak terkecuali di Amerika Serikat sendiri. Para investor di bursa saham
Wall Street mengalami kerugian yang besar. Bahkan surat kabar New York Times
menyebut peristiwa ini sebagai kerugian paling buruk setelah peristiwa 11
September 2001.
a. Harian dari Italia La Republica yang
terbit di Roma dalam tajuknya berkomentar : “Saat ini Amerika Serikat dilanda
resesi yang sangat serius dan menyakitkan. Kini pertanyaannya adalah: Seburuk
apa fase konjunktur ini, dan apakah akan dapat meruntuhkan ekonomi Amerika
Serikat secara mendadak? Di Eropa, terutama Bank Sentral Eropa walaupun
menyadari hal itu merupakan ilusi, masih tetap mengharapkan bahwa mereka masih
dapat melindung kawasannya atau menepis dampak dari krisis berat ekonomi di
Amerika Serikat. Namun, di tahun 2008 ini Eropa tidak akan lagi mampu menahan
dampak krisis ekonomi dari Amerika Serikat dan akan ikut tergilas.”
b. Harian Dernieres
Nouvelles d`Alsace yang
terbit di Strassburg, Prancis, juga mengomentari dengan tajam krisis ekonomi
dunia tersebut: “Di Jerman serikat buruh menuntut kenaikan gaji sampai 8 persen
untuk mengimbangi daya beli yang terus menurun. Juga di Prancis menurunnya daya
beli menjadi topik bahasan. Namun dalam kenyataannya penurunan daya beli ini
adalah masalah seluruh Eropa. Di mana-mana pertumbuhan ekonomi harus dikoreksi
ke bawah. Bank Sentral Eropa mengecam tuntutan serikat buruh khususnya dengan
menyoroti Jerman sebagai penggerak ekonomi Eropa. Ekonomi global mengalami
perubahan drastis. Krisis kredit di Amerika Serikat menunjukkan betapa
rentannya globalisasi moneter. Para aktor baru ekonomi juga muncul di luar
rencana. Seperti halnya dana simpanan jangka panjang dari negara-negara
penghasil minyak bumi, yang merupakan investasi jangka panjang. Yang berbeda
dari dana pensiun, yang hanya tertarik pada keuntungan jangka pendek. Perubahan
drastis dalam sirkulasi keuangan tidak dapat diabaikan lagi.”
Dalam sejarah ekonomi, ternyata krisis terjadi
beberapa kali dan berulang-ulang. Hal ini dikupas oleh Roy Davies dan Glyn
Davies dalam bukunya yang berjudul The History of Money From
Ancient time oi Present Day.
Mereka menyatakan bahwa sepanjang abad ke-20 telah
terjadi 20 kali krisis besar yang melanda banyak negara seperti krisis
perbankan internasional pada tahun 1907, The Great Crash dan Great Depression pada tahun 1929-1930, Deep Resession pada
tahun 1978-1980, krisis dunia ketiga pada tahun 1980, krisis Asia Tenggara pada
tahun 1997-2002, dan sekarang krisis keuangan melanda Amerika Serikat.
Bagaimana dengan Indonesia? Indonesia jelas tidak
bisa luput dari dampak krisis keuangan global tersebut. Beberapa dampak yang
terjadi antara lain rupiah semakin melemah, IHSG tidak sehat, ekspor terhambat
karena Amerika Serikat dinilai akan banting harga, dan lain-lain. Pemerintah
bahkan sempat menghentikan aktivitas pasar modal selama beberapa hari.
8. Transfer pricing
Harga Transfer (Transfer Pricing) adalah : Biaya (cost) atau harga (price) yang dibebankan atas
pemindahan (transfer) suatu barang atau jasa dari satu divisi ke divisi lain
dalam suatu perusahaan (transaksi antar divisi secara internal perusahaan).
Harga Transfer lazimnya dipraktikkan oleh
perusahaan yang organisasinya berbentuk desentralisasi dan pertanggungjawaban
dilakukan melalui pusat laba (profit center) atau pusat investasi (investment
center).
Contoh: PT Krakatau Steel Cilegon dalam
menjalankan aktivitas produksinya memiliki tiga divisi, yaitu devisi X, divisi
Y, dan divisi Z. Masing-masing divisi menjalankan aktivitas produksi sesuai
dengan ruang lingkup kegiatannya. Hasil produksi (output) divisi X mungkin
dapat dijual ke divisi Y atau dijual ke pihak luar perusahaan. Demikian juga
output divisi Y dapat dijual ke divisi Z sebagai bahan baku di divisinya atau
mungkin langsung dijual ke pihak luar perusahaan. Jika terjadi penjualan antar
divisi, misalkan divisi X menjual ke divisi Y, maka transaksi antara divisi X
dan divisi Y disebut transfer
pricing.
Karena organisasi perusahaan bersifat
desentralisasi maka keputusan untuk menentukan biaya produksi dan harga jual
produk adalah menjadi wewenang masing-masing divisi, meskipun tidak mutlak.
Untuk itu, dalam hal terjadinya transaksi antar divisi (transfer pricing)
sebaiknya perusahaan (kantor pusat) tidak melakukan intervensi, karena
masing-masing divisi akan diukur kinerjanya dari perolehan laba masing-masing
divisi
Sistem penentuan harga transfer harus
memenuhi tiga tujuan berikut :
§ Evaluasi
prestasi divisi secara akurat,
§ Keselarasan
tujuan antara divisi dan perusahaan,
§Tetap terjaganya otonomi divisi
Untuk masing – masing metode akan
diilustrasikan pada bahasan berikut ini!.
Transfer Pricing berdasarkan Market-Based Methods.
Harga pasar yang kompetitif seringkali
dianggap sebagai pendekatan terbaik dalam penentuan harga transfer, terutama
jika negosiasi menyangkut harga transfer terjadi kemandekan. Jika harga pasar
digunakan sebagai dasar untuk menetapkan harga transfer, maka manajer divisi
yang menjual tidak akan kehilangan apapun dengan melakukan kegiatan transfer
produk, disisi lain manajer divisi pembelian juga akan mendapatkan kepastian
tentang jumlah cost actual yang akan ditanggung perusahaan secara keseluruhan
menyangkut transfer produk antar divisi namun secara internal perusahaan.
Praktik transfer pricing dengan metode harga
pasar akan terjadi dalam kondisi tidak terdapat kapasitas menganggur (iddle
capacity).
Persoalan baru akan muncul tatkala divisi
penjual memiliki kapasitas menganggur.
Contoh
:
McDonald Ltd. memiliki bisnis utama restoran
siap saji, disamping juga sebagai produsen makanan kecil dan minuman dengan
kualitas prima. Salah satu divisi yang dimiliki dan sudah beroperasi adalah
Dunkin Donald yang menjual makanan siap saji. Selain menjual makanan Dunkin
Donald juga menjual aneka minuman baik ringan maupun semi keras. Salah satu
jenis minuman yang dijual adalah bir klutuk. Dalam kegiatan bisnisnya, McDonald
Ltd. baru saja membeli divisi usaha baru yaitu Plamongan Beverage yang
menghasilakn bir klutuk. Dalam perjalanannya, Manajer Divisi Bir Klutuk telah
melobi Manajer Divisi Dunkin Donald untuk penjualan di restoran siap saji
Dunkin Donald. Manajer Divisi Dunkin Donald sepakat bahwa kualitas bir klutuk
Plamongan Beverage sebanding dengan kualitas aneka minuman bir yang biasa
mereka jual. Persoalannya adalah masalah harga.
9. Imbal-beli Internasional
Transaksi imbal beli disebut
juga dengan istilah “barter”, “counter purchase” atau “couter
trade” adalah suatu jenis transaksi dagang dimana sebuah perusahaan
mengekspor barang tertentu ke suatu negara dengan persyaratan bahwa dia juga
harus mengimpor barang-barang lain dari negara tersbut sebagai imbalannya.
Secara sangat klasik imbal
beli internasional ini disebut sebagai tukar-menukar atau “barter”.
Banyak negara mempersyaratkan agar dalam bisnis teretentu dilakukan dengan cara
barter ini. Yang merupakan motif mengapa dilakukan suatu transaksi secara imbal
beli adalah sebagai berikut :
a. Ada negara yang tidak mempunyai punya cukup devisa untuk melakukan
pembayaran atas jual-beli suatu produk.
b. Terkadang devisa cukup tersedia, tetapi lebih diprioritaskan untuk
bidangbidang lain.
c. Kesempatan bagi negara pembeli untuk menggenjot ekspornya.
Dilihat secara yuridis, ada
berbagai jenis transaksi dengan cara imbal beli ini, yaitu sebagai berikut :
a. Commercial Couter Trade
Suatu
imbal beli dimana suatu negara setuju menjual produknya ke Negara lain dan
sebagai imbalannya negara lain tersebut setuju untuk membeli barang tertentu
dari miyra dagangannya itu.
b. Industrial Counter Trade
Sebuah negara industri menjual peralatan canggih
kepada negara lain dengan imbalan negara tersebut membeli produk yang
dihasilkan ileh industri tersebut.
c. Counter Purchase
Sebuah
perusahaan swasta di suatu negara menjual suatu produk ke perusahaan di negara
lain dengan imbalan dimana dia juga harus membeli produk tertenetu lainnya
darai negara lain tersebut.
d. Compensation/Buy Back
Suatu imbal
beli diamana suatu negara setuju menjual produknya ke Negara lain dan sebagai
imbalannya negara lain tersebut setuju untuk membeli barang tertentu dari mitra
dagangnya itu.
e. Barter
Suatu
model imbal beli yang paling sederhana dimana yang terjadi adalah semacam tukar
lepas. Suatu benda ditukarkan dengan benda lain tanpa perlu mengaitkan harga.
f. Perjanjian Swap
Swap merupakan transaksi antara 3 (tiga* pihak atau
lebih dimana untuk menghemat ongkos-ongkos, dilakukan pertukaran pengiriman
barang.
g. Perjanjian Clearing
Perjanjian
2 (dua) negara dimana masing-masing negara saling membeli produk yang berbeda
sampai jumlah tertentu dalam waktu tertentu. Untuk dapat terlaksana
dibukalah clearing account atau evidenceaccount.
h. Swicth Trading
Dalam perjanjian clearing, jika ada pihak
tidak dapat memenuhi prestasinya, maka timbulah angka kredit pada clearing
account. Tetapi, dengan switch trading, [ihak yang tidak dapata
memenuhi prestasinya dapat menunjuk pihak ketiga untuk mensubstitusinya
(biasanya dengan suatu harga discount khusus).
i. Transaksi Offset
Transakasi offset merupakan bentuk kombinasi antara
kewajiban menyupali barang ke negara lain berdasarkan suatu kontrak, tetapi di
lain pihak ada kewajiban untuk membeli barang-barang spareparts atau
barang-barang lain dari negara yang disuplai tersebut.
j. Program Import Entitlement
Program yang berlandaskan kepada pembelian paralel.
Pihak yang menjual barang ke negara tertentu diberikan perlakuan khusus
seandainya dia juga membeli barang tertentu dengan nilai yang sama dari negara
tersebut.
k. Perjanjian Framework
Dalam hal ini dibuat suatu kontrak jangka panjang,
dimana dilakukan pertukaran ekspor secara rutin berdasarkan on going basis.
Dalam hal ini kekurangan dan kelebihan pasokan dihitung dengan escrow.
l. Imbal Beli Pro Active
Pihak pemasok barang sebelum memasok barangnya
justru terlebih dahulu membeli barang-barang tertentu dari negara tujuan
tersebut.
m. Reverse Counter Trade
Disebut juga dengan positive counter adalah
bahwa pihak yang akan melakukan transaksi dengan negara lain justru lebih
senang melakukan deal secara imbal beli daripada deal tunai (degan hard
currency).
10. Sistem penentuan harga
Pengukuran biaya atau penentuan biaya (cost measurement) adalah penentuan jumlah (rupiah) bahan
baku, tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik yang digunakan atau dikonsumsi
dalam produksi. Nilai rupiah dapat berarti jumlah rupiah yang benar-benar
dikeluarkan atau jumlah rupiah yang diperkirakan akan terjadi. Proses menghubungkan
biaya dengan unit yang diproduksi disebut dengan pembebanan biaya (cost assignment).
Perbandingan Antara System Penentuan Harga Pokok
Pesanan
Dan System Penentuan Harga Pokok Proses
Penentuan Harga Pokok Pesanan
|
Penentuan Harga Pokok Proses
|
|
Produk
bersifat heterogen
|
Produk
bersifat homogen
|
|
Biaya
produksi dikumpulkan ber-
|
Biaya
produksi dikumpulkan berdasar-
|
|
Dasarkan
pesanan (job)
|
Kan
proses atau departemen
|
|
Kos
per unit dihitung dengan cara
|
Kos
per unit dihitung dengan cara
|
|
Membagi
total biaya produksi per
|
Membagi
total biaya produksi untuk
|
|
Pesanan
dengan jumlah unit yang
|
Satu
periode dengan jumlah unit yang
|
|
Dihasilkan
untuk pesanan yang ber-
|
Diproduksi
dalam periode yang sama
|
|
Sangkutan
|
Kamis, 12 November 2015
Manajemen Pemasaran Internasional - Global Segmentation & Positioning
Suatu organisasi yang beroperasi dalam
suatu pasar, apakah itu pasar konsumsi, pasar penyalur atau pasar pemerintah
selalu menyadari bahwa pada hakikatnyaia tidak dapat melayani seluruh pelanggan
dalam pasar tersebut. Pelanggan terlalu banyak, sangat berpencar beraneka ragam
dalam tuntutan penjualannya. Mungkin beberapa pesaing memiliki posisi yang
lebih baik dan lebih kuat untuk melayani beberapasegmen pasar tertentu
sedangkan perusahaan sendiri dari pada bersaing di mana saja, lebih baik
menetapkan bagian mana yang paling menarik untuk dimasuki secara efektif.
Dalam ilmu marketing kita mengenal STP
dan 4P sebagai strategi pemasaran produk ataupun jasa. STP adalah
singkatan dari Segmentation, Targeting dan Positioning sedangkan 4P adalah
singkatan dari keempat unsur dalam marketing mix, yakni Product, Price, Place
dan Promotion. Stp dan 4p dalam ilmu marketing saling berkaitan.
Jantung pemasaran strategis modern
dapat dijelaskan sebagai pemasaran STP yangmerupakan kependekan dari Segmenting,
Targeting, dan Positioning. Namun para penjual tidak selalu harus
berpegang pandangan ini dalam strategis pemasaran, mereka sering melewati tiga
tahap berikut :
1. Pemasaran Massal ( Mass Marketing )
2. Pemasaran Aneka Produk ( Produk Variety
Marketing )
3. Pemasaran Sasaran ( Target Marketing )
Pemasaran sasaran memerlukan 3 langkah utama :
1.
Segmentasi pasar ( Segmenting )
Yaitu tindakan
membagi suatu pasar menjadi kelompok – kelompok pembeli yang berbeda – beda
yang mungkin membutuhkan produk – produk dan atau kombinasi pemasaran yang
terpisah.
2.
Penentuan pasar sasaran ( Targeting )
Yaitu suatu
tindakan mengevaluasi keaktifan daya tarik setiap segmen pasar dan memilih
salah satu atau lebih dari segmen pasar tersebut untuk dimasuki.
3.
Penempatan produk
Yaitu tindakan
untuk menempatkan posisi bersaing produk dan bauran pemasaran yang tepat pada
setiap pasar sasar.
1.
Segmentasi pasar ( Segmenting )
Segmentasi pasar adalah membagi pasar menjadi
pembeli yang kebutuhan, karakteristik atau perilakunya berbeda dan
mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran terpisah.
Berdasarkan pengertian diatas dapat
disimpulkan bahwa segmentasi memiliki peran penting dalam sebuah perusahaan
karena beberapa alasan, Pertama, segmentasi memungkin perusahaan untuk
lebih fokus dalam mengalokasikan sumber daya. Dengan membagi pasar menjadi
segmen-segmen akan memberikan gambaran bagi perusahaan untuk menetapkan segmen
mana yang akan dilayani. Selain itu segmentasi memungkin perusahaan mendapatkan
gambaran yang lebih jelas mengenai peta kompetisi serta menentukan posisi pasar
perusahaan. Kedua, segmentasi merupakan dasar untuk menentukan
komponen-komponen strategi. Segmentasi yang disertai dengan pemilihan target
market akan memberikan acuan dalam penentuan positioning. Ketiga, segmentasi
merupakan faktor kunci untuk mengalahkan pesaing, dengan memandang pasar dari
sudut yang unik dan cara yang berbeda dari yang dilakukan pesaing.
Tujuan
Segmentasi Pasar
adalah membuat para pemasar mampu
menyelesaikan bauran pemasaran untuk memenuhi kebutuhan satu atau lebih segmen
pasar tertentu.
Manfaat segmentasi
b. Perusahaan akan dapat mendeteksi secara dini
dan tepat mengenai kecenderungan-kecenderungan dalam pasar yang senantiasa
berubah.
c. Dapat mendesign produk yang benar-benar sesuai
dengan permintaan pasar.Dapat menentukan kampanye dan periklanan yang paling
efektif.
d. Dapat mengarahkan dana promosi yang tersedia
melalui media yang tepat bagi segmen yang diperkirakan akan menghasilkan
keuntungan yang lebih besar.
e. Dapat digunakan untuk mengukur usaha promosi
sesuai dengan masa atau periode-periode dimana reaksi pasar cukup besar.
Dasar – dasar untuk Mensegmentasikan Pasar
Konsumen
a.
Segmentasi Geografik
Segmentasi geografik adalah membagi pasar
menjadi beberapa unit secara geografik seperti negara, regional, negara bagian,
kota atau komplek perumahan. Sebuah perusahaan mungkin memutuskan untuk
beroperasi dalam satu atau beberapa wilayah geografik ini atau beroperasi
disemua wilayah tetapi lebih memperhatikan perbedaan kebutuhan dan keinginan
yang dijumpai. Banyak perusahaan dewasa ini “meregionalkan” progam pemasaran
mereka, melokalkan produk, iklan, promosi, dan usaha penjualan agar sesuai
dengan kebutuhan masing – masing wilayah.
b.
Segmentasi Demografik
Segmetasi demografik adalah suatu proses yang
membagi – bagi pasar menjadi kelompok – kelompok berdasarkan variabel –
variabel demografi seperti umur, jenis kelamin, ukuran keluarga, siklus hidup
keluarga, pendapatan,pekerjaan, pendidikan, tempat tinggal, agama, ras dan
kebangsaan.
Variabel – variabel demografis merupakan dasar
yang paling populer untuk menentukan kelompok – kelompok pelanggan, karena
keinginan kebutuhan, dan tingkat pemakaian konsumen seringkali berkaitan sangat
erat dengan variabel demografis dan juga variabel demografis lebih mudah diukur
dari pada kebanyakan variabel lain.
Bahkan kalaupun segmen pasar ditetapkan dengan
dasar yang lain (non demografis) karakteristik demografis mereka harus
diketahui pula untuk menaksir besarnya pasar sasaran dan memenuhi kebutuhan
mereka secara efisien.
c.
Segmentasi Psikikografis
Dalam segmentasi psikikografis maka pembeli
dibagi menjadi kelompok yang berbeda berdasarkan kelas sosial, gaya hidup, dan
kepribadian.
Mensegmentasi Pasar Industri
Pembeli di pasar industri dapat
disegmentasikan secara geografis atau menurut manfaat yang dicari, status
pengguna, tingkat penggunaan, dan status loyalitas. Dalam industri terpilih
sebuah perusahaan dapat mensegmentasi lebih lanjut berdasarkan ukuran pelanggan
atau lokasi geografik.
Mensegmentasi Pasar Internasional
Hanya sedikit perusahaan mempunyai sumber
dayaatau bersedia beroperasi di semua negara yang ada diseluruh dunia.
Beroperasi di banyak negara menghadirkan banyak tantangan baru. Satu negara
dengan negara lain berbeda bahkan yang letaknya berdekatan dapat berlainan
dalam susunan ekonomi, budaya dan politiknya sehingga perusahaan internasional
perlu mengelompokan pasar dunia menjadi segmen dengan kebutuhan dan perilaku
yang khas.
Perusahaan dapat mensegmentasi pasar
internasional dengan menggunakan satu variabel atau suatu kombinasi dari
beberapa variabel. Segmentasi dapat dilakukan berdasarkan lokasi geografik,
mengelompokan negara berdasarkan wilayah seperti Eropa Barat, sekitar Pasifik
dan sebagainya. Segmentasi geografik menganggap bahwa bangsa yang hidup
berdampingan mempunyai sifat dan perilaku yang sama. Pasar dunia dapat
disegmentasi berdasarkan faktor – faktor ekonomi, misalnya berdasarkan tingkat
pendapatan atau tingkat perkembangan ekonomi negara yang bersangkutan. Selain
itu segmentasi dapat juga berdasarkan faktor – faktor politik dan peraturan
seperti tipe dan stabilitas pemerintah, penerimaan terhadap perusahaan asing,
peraturan moneter dan jumlah birokrasi.
Faktor – faktor budaya juga dapat
digunakan untuk mensegmentasi pasar misal bahasa, agama, nilai – nilai, sikap,
kebiasaan dan perilaku. Mensegmentasi pasar internasional berdasarkan faktor –
faktor geografi, ekonomi, politik, budaya dan sebagainya menganggap bahwa
segmen tersebut terdiri dari kumpulan negara. Akan tetapi, banyak perusahaan
menggunakan pendekatan yang berbeda, yaitu yang disebut segmentasi antar pasar.
Dengan menggunakan pendekatan ini perusahaan membentuk segmen konsumen yang
mempunyai kebutuhan dan perilaku membeli yang sama walaupun mereka berada di
negara yang berbeda.
Syarat Segmentasi yang Efektif
Dalam melakukan segmentasi perusahaan perlu
memperhatikan efektifitas segmentasi tersebut. Agar dapat berguna secara
maksimal, maka setiap segmen pasar harus menunjukan lima karakteristik :
- Dapat diukur ( Measurabel )
Ukuran, daya beli, dan profil pasar harus dapat diukur dengan tingkat
tertentu.
- Dapat dijangkau ( Accessible ) Segmen
pasar dapat dijangkau dan dilayani secara efektif.
- Cukup besart ( Substantial )
Segmentasi pasar cukup besar atau cukup memberi laba yang dapat diloyani.
Suatu segmen merupakan kelompok homogenyang cukup bernilai untuk dilayani
oleh progam pemasaran yang sesuai.
- Dapat dibedakan ( Differentiabel )
Differentiabel berarti segmen tersebut dapat dibedakan dengan jelas.
- Dapat dilaksanakan ( Actionable )
Actionable berarti segmen tersebut dapat dijangkau atau dilayani dengan
sumber daya yang dimiliki perusahaan.
2.
Penentuan pasar sasaran ( Targeting )
Yaitu suatu
tindakan mengevaluasi keaktifan daya tarik setiap segmen pasar dan memilih
salah satu atau lebih dari segmen pasar tersebut untuk dimasuki.
Setelah perusahaan memilih segmen pasar yang
akan dimasuki, strategi selanjutnya adalah menentukan target pasar atau pasar
sasaran. Definisi umum dari targeting adalah proses memilih target market yang
tepat bagi produk dan jasa perusahaan.
Pola
menentukan target market
a. Single Segment
Concentration.
Single Segment
Concentration maksudnya adalah perusahaan dapat memilih satu segmen saja.
Perusahaan lebih bisa mencapai posisi yang kuat disatu segmen, dengan
pengetahuan yang baik terhadap kebutuhan segmen sehingga bisa diperoleh
keuntungan. Namun, konsentrasi di satu segmen mempunyai potensi resiko yang
cukup besar, sehingga alasan inilah yang mendasari perusahaan untuk memilih
lebih dari satu segmen.
b.
Selective
Specialization.
Selective
Specialization maksudnya adalah perusahaan menyeleksi beberapa segmen. Segmen
yang dipilih mungkin tidak saling berhubungan atau membentuk sinergi, tetapi
masing – masing segmen menjanjikan uang. Strategi ini lebih dipilih oleh
perusahaan untuk menghindari kerugian, walaupun salah satu segmennya tidak
produktif, tetapi perusahaan tetap memperoleh pendapatan dari segmen yang lain.
c.
Product
Specialization.
Product Specialization
maksudnya perusahaan berkonsentrasi membuat produk khusus atau tertentu.
Melalui cara ini, perusahaan membangun reputasi yang kuat di produk yang
spesifik. Namun resikonya tetap ada, yaitu apabila terjadi kekurangan bahan
untuk pembuatan produknya atau keterlambatan melakukan perubahan teknologi.
d.
Market Specialization.
Market Specialization
maksudnya adalah perusahaan berkonsentrasi melayani berbagai kebutuhan dalam
kelompok tertentu. Perusahaan memperoleh reputasi yang kuat dan menjadi channel
untuk semua produk baru yang dibutuhkan dan dipergunakan oleh kelompok
tersebut. Resiko akan kerugian akan timbul apabila kelompok tadi mengurangi
pembelian atau kebutuhannya.
e.
Full Market Coverage.
Full Market Coverage
maksudnya adalah perusahaan berusaha melayani semua kelompok dengan produk yang
dibutuhkan. Namun, hanya perusahaan besar yang bisa melakukannya. Untuk
menciptakan kepuasan konsumen, pemasar dapat melakukan diferensiasi dan
menghasilkan lebih banyak penjualan daripada tidak melakukan diferensiasi,
namun diferensiasi dapat meningkatkan biaya perusahaan.
Langkah Targeting
menganalisa permintaan konsumen, penentuan
sasaran pasar, dan mengembangkan strategi pemasaran.
Strategi menyeleksi pasar sasaran
Mass-Market Strategy ( Strategi
Penetapan Sasaran yang Sama)
Pasar bisnis
menggunakan dua cara untuk memasuki pasar yang sama. Pertama adalah tidak
memperhatikan perbedaan setiap segmen yang ada serta mendesain produk tunggal,
dan menetapkan program pemasaran yang akan melayani semua kelompok pasar atau
disebut undifferentiated marketing. Strategi pemasaran massa ini
memerlukan sumber daya dan kemampuan memproduksi yang besar serta kemampuan
pemasaran untuk produk massa. Sebagai contoh, ketika Honda pertama kali
memasuki pasar motor Amerika dan Eropa, target pasar yang dituju adalah segmen
dengan variabel volume tinggi dan harga rendah. Kemudian Honda menggunakan
skala ekonomis dalam pemasaran massanya dengan memperkecil segmen pasarnya
untuk meningkatkan volume penjualan.
Pendekatan kedua dalam strategi pemasaran massa yaitu membagi produk dan program pemasaran untuk segmen yang berbeda-beda, atau disebut juga differentiated marketing. Sebagai contoh adalah sebuah produk minuman penyegar dalam botolan yang juga mengemas produknya menjadi sachet dan kaleng, sehingga penjualannya akan meningkat.
Pendekatan kedua dalam strategi pemasaran massa yaitu membagi produk dan program pemasaran untuk segmen yang berbeda-beda, atau disebut juga differentiated marketing. Sebagai contoh adalah sebuah produk minuman penyegar dalam botolan yang juga mengemas produknya menjadi sachet dan kaleng, sehingga penjualannya akan meningkat.
Niche-Market Strategy (Strategi
Penatapan Ceruk Pasar)
Strategi ini dilakukan
dengan menargetkan upaya pemasaran pada satu atau lebih segmen. Tujuan strategi
ini adalah menghindari pesaing langsung yang berada di segmen yang lebih besar.
Misal pendirian supermarket dengan skala kecil di wilayah perumahan
penduduk/komplek.
Concentrated Marketing/Growth-Market Strategy(Strategi
Penetapan Sasaran yang Terkonsentrasi)
Strategi pertumbuhan
pasar ini diterapkan oleh perusahaan kecil untuk menghindari konfrontasi
langsung dengan perusahaan besar. Penerapan strategi ini membutuhkan departemen
riset dan pengembangan yang handal dan kemampuan pemasaran untuk
mengidentifikasi serta mengembangkan dan memperkenalkan keistimewaan produk
baru kepada sasaran (target) pasar yang dituju.
3.
Penempatan produk (Positioning)
Yaitu tindakan
untuk menempatkan posisi bersaing produk dan bauran pemasaran yang tepat pada
setiap pasar sasar.
Positioning
Positioning adalah tindakan perusahaan untuk
merancang suatu produk dan bauran pemasaran agar dapat tercipta kesan atau ciri
khas tertentu diingatan konsumen.
Menurut Kotler (1997: 262): “Positioning is
the act of designing the company’s offer so that it occupies a distinct and
value placed in the target customer mind”.
Sedangkan menurut Cravens (1991:255),keputusan
pemilihan target pasar merupakan titik vokal dari strategi pemasaran itu
sendiri dan menjadi dasar dalam menentukan tujuan dan pengembangan strategi
positioning.
Dalam proses positioning selalu dimulai
product positioning. Pendapat ini dikemukakan oleh Regis Mc Kenna (1985: 37)
Peran Positioning Dalam Strategi Pemasaran
Positioning memiliki peran yang sangat penting
didalam strategi pemasaran. Alasannya dunia
sekarang ini dilanda over komunikasi, terjadi ledakan barang,media, maupun
iklan. Akibatnya pikiran para prospek menjadi ajang pertempuran.
Untuk mencapai product positioning yang kuat
suatu perusahaan perlu melakukan diferensiasi dalam banyak faktor yaitu :
teknologi, harga, kualitas, saluran distribusi atau sasaran konsumennya.
Rumusan positioning yang dikemukakan Kenna
(1985:37) menjelaskan perusahaan sewaktu akan melakukan product positioning
perlu mempertimbangkan 4 (empat) hal kunci utama, yang disebut sebagai The
Golden Rules of Product. adapun uraiannya sebagai berikut :
a.
Perusahaan perlu mengkuti trend dan
dinamika pasar, seperti trend teknologi, persaingan, sosial, dan ekonomi.
b. Perusahaan harus memfokuskan pada posisi
teknologi dan kualitas.
c. Perusahaan harus mentargetkan produknya pada
segmen pasar tertentu misalnya pada segmen masyarakat atas, menengah atau
bawah.
d. Perusahaan harus mau bereksperimen dengan tipe
produk baru, kemudian memperhatikan reaksi pasar.
Product positioning yang dapat dilakukan
pemasar dalam memasarkan produk kepada konsumen yang dituju, antara lain:
a. Penentuan posisi menurut atribut
b. Penentuan posisi menurut manfaat
c. Penentuan posisi menurut penggunaan atau
penerapan
d. Penentuan posisi menurut pemakai
e. Penentuan posisi menurut pesaing
f.
Penentuan posisi menurut kategori
produk
g. Penentuan posisi harga atau kualitas
Positioning
Berdasarkan Nilai
Penentuan posisi menurut nilai adalah
memposisikan produk sebagai pemimpin dalam menawarkan nilai terbaik. Nilai
dipengaruhi oleh kualitas dan harga.
Positioning
Berdasarkan Atribut
Penentuan posisi (positioning) berdasarkan
atribut adalah memposisikan produk berdasarkan atribut atau sifat, misalnya
simbol, lambang, ukuran, warna, keberadaan, kedudukan dan sebagainya.
Positioning
Berdasarkan Kategori
Positioning (penentuan posisi) menurut
kategori produk adalah memposisikan produk sebagai pemimpin dalam kategori
produk. Kategori produk dapat kita kelompokkan dalam kategori minuman dan
makanan, kategori, produk rumah tangga, kategori obat-obatan.
Positioning
Menurut Manfaat
Penentuan posisi (positioning) menurut manfaat
adalah memposisikan produk sebagai pemimpin dalam suatu manfaat tertentu.
Manfaat mencakup manfat simbolis, manfaat fungsional dan manfaat berdasarkan
pengalaman.
Kriteria yang
menentukan positioning
Menurut Hermawan Kertajaya, ada empat kriteria
untuk menentukan positioning yaitu customer,company, competition dan change
dengan uraian sebagai berikut :
a. Customer
Didasarkan atas kajian pelanggan (customer)
positioning harus dipersepsikan secara positif oleh para pelanggan dan menjadi
alasan dalam pembelian mereka.
b. Company
Positioning harus mencerminkan kekuatan dan
keunggulan kompetitif perusahaan.
c. Competition
Harus bersifat unik sehingga dapat dengan
mudahmendiferensiasikan diri dan memiliki perbedaan khususdibanding dengan
produk saingannya.
d. Change
Didasarkan pada kajian atas perubahan yang terjadi dalam lingkungan bisnis, positioning harus berkelanjutan dan selalu relevan dengan berbagai perubahan dalam lingkungan bisnis.
Didasarkan pada kajian atas perubahan yang terjadi dalam lingkungan bisnis, positioning harus berkelanjutan dan selalu relevan dengan berbagai perubahan dalam lingkungan bisnis.
4.
Contoh Kasus Mindset pemasar global, segmenting, targeting & positioning pasar
global
Kratingdaeng adalah nama dagang sebuah minuman energi dari
Austria/Thailand. Di bisnis
minuman energy cair, persaingnya paling gencar dan tajam. Kratingdaeng mulai
masuk pasar tahun 1993 diproduksi oleh PT ASIA HEALTH ENERGY BEVERAGE CO. LTD
Yang sebelumnya diimpor oleh PT ASIA SEJAHTERA PERDANA PHARMA CEUTICAL Dari
segi ekonomis bisnis ini tumbuh dinamis.
Melihat dari peta
pasar yang ada, dominasi kratingdaeng sulit dipatahkan. Kemenangan kratingdaeng
disebabkan produk yang diluncurkan tahun 1993 itu sangat dominan dalam tiga
faktor utama (distribusi, promosi dan citra).
Minuman ini
dipasarkan sebagai penangkal kelelahan. Mengandung 27 gram of gula (glukosa, sukrosa), 1000 mg taurine, 600 mg glucuronolactone, vitamin B-complex dan 80 mg kafein dalam satu porsi 250 ml. Jumlah kafein ini
sedikit di bawah kandungan satu cangkir kopi (100 mg) atau dua kali kandungan 1 kaleng Coca Cola. Minuman ini
juga dikenal di berbagai negara sebagai Red Bull.
Kratingdaeng
adalah pemimpin pasar di kategori Minuman Energi Cair. Beragam perhargaan baik
ICSA dan IBBA telah diperoleh dari tahun ke tahun. Kandungannya yang mampu
memulihkan stamina terbukti aman untuk dikonsumsi setiap hari.
PT. Asia Sejahtera
Perdana Pharmaceutical adalah nama terpercaya sebagai distributor unggul di
bidang minuman energi dan kesehatan.Sebagai distributor tunggal produk
Kratingdaeng, You C1000 Vitamin, You C1000 Water, Torpedo, Red Bull, yang lebih
dikenal sebagai produk minuman energi dan kesehatan yang beredar di pasaran
Indonesia, PT. Asiasejahtera Perdana Pharmaceutical selalu siap untuk
memberikan pelayanan dan perhatian khusus yang dibutuhkan oleh semua mitra
dagang dan pelanggan dengan kualitas yang memuaskan.
Strategi STP Kratingdeng
Dalam ilmu marketing kita mengenal STP
dan 4P sebagai strategi pemasaran produk ataupun jasa. STP adalah
singkatan dari Segmentation, Targeting dan Positioning sedangkan 4P
adalah singkatan dari keempat unsur dalam marketing mix, yakni Product, Price,
Place dan Promotion. STP dan 4P akan selalu muncul dalam marketing, apa pun
konteksnya.
Segmentation
Adalah upaya memetakan atau pasar
dengan memilah-milahkan konsumen sesuai persamaan di antara mereka. Pemilahan
ini bisa berdasarkan usia, tempat tinggal, penghasilan, gaya hidup, atau
bagaimana cara mereka mengkonsumsi produk. Demografi, penjualan produk
kratingdaeng ditujukan untuk para penduduk di Negara maju maupun berkembang
yang mulai memberikan perhatian lebih terhadap minuman suplemen guna
meningkatkan daya tahan. Kratingdaeng tidak menetapkan wilayah sasaran
geografik. Dapat melayani semua segmen pasar. Untuk mendukung keberadaan barang
kratingdaeng banyak menyebar dipasar-pasar eceran dibandingkan pedagang besar.
Targeting
Setelah memetakan pasar, tahap
targeting seperti namanya adalah membidik kelompok konsumen mana yang akan kita
sasar. Pria dan wanita. Berusia remaja sampai dewasa. Atlet, eksekutif,
pelajar, yang menghendaki stamina prima. Banyak bertempat tinggal di daerah
urban dan sub urban. Berpola pikir dinamis dan energik. Lalu merambah kepasaran
anakmuda sebagai selingan lifestyle anak muda masa kini. Dulu minuman berenergi
cuma dicitrakan untuk orang yang mau begadang atau pekerja keras. Dalam
perjalanan waktu, orang tahu, minuman ini juga cocok untuk siapa saja yang
menghendaki stamina prima, dari eksekutif, pelajar hingga pekerja pria dan
wanita. Bahkan, kini semakin banyak konsumen yang mengonsumsi minuman ini
rutin, setiap hari, sesuai anjuran produsen Kratingdaeng itu, tiga botol/hari.
Berani menembus semua segmen pasar
dari mulai aktivitas olah raga, fun bike, basket, bulu tangkis, sponsor Olah
raga, pargelaran music, acara dansa hingga klub malam. dulu minuman berenergi
cuma dicitrakan untuk orang yang mau begadang atau pekerja keras. Dalam
perjalanan waktu, orang tahu, minuman ini juga cocok untuk siapa saja yang
menghendaki stamina prima, dari eksekutif, pelajar hingga pekerja pria dan
wanita. Bahkan, kini semakin banyak konsumen yang mengonsumsi minuman ini
rutin, setiap hari, sesuai anjuran produsen Kratingdaeng itu, tiga botol/hari.
Positioning
Apabila target pasar sudah jelas,
positioning adalah bagaimana kita menjelaskan posisi produk kepada konsumen.
Apa beda produk kita dibandingkan kompetitor dan apa saja keunggulannya. Dari
contoh produk yang tersedia, kratingdaeng memberikan manfaat untuk manambah
vitalitas. Kratingdaeng cenderung lebih unggul dibandingkan merek sejenis
pada unsur rasa, kandungan dan efeknya pada kebugaran tubuh pada akhirnya
perilaku konsumen sebagai pengguna minuman tersebut.
Dalam rangkaian proses marketing, STP
ini ada di tahap awal yang paling penting yakni mengidentifikasikan customer
value. STP ada di level strategis karena menentukan bagaimana kita menggarap
pasar.
Product
Pertama-tama, untuk masuk ke pasar,
kita harus memiliki produk yang bagus sesuai dengan target pasarnya. Produk
Kratingdaeng merupakan produk liquid menggunakan kemasan botol kecil
netto 125 ml. setiap kemasan mengandung berbagai multivitamin seperti
vitamin B, taurin, inostol, caffeine, calcium pantothene, nicotinamide,
tartrazine, dan lain-lain. Dan konsumen tidak mau mengkonsumsinya tanpa
mengetahui manfaat dan efek sampingnya yang dapat merugikan kesehatan.
Produk kratingdaeng memiliki jenis
kratingdaeng biasa (Kratingdaeng) dan premium (Kratingdaeng-S) yang
masing-masing memiliki kandungan yang agak berbeda. Untuk jenis premium
caffeinnya lebih tinggi dan ada tambahan vitamin.
Price
Produk tersebut harus memiliki harga
yang sesuai dengan target pasar. Harga kratingdaeng kemasan botol dalam negeri
berkisar antara Rp4.000 untuk Kratingdaeng dan Rp5.500 untuk
Kratingdaeng-S. Harga yang ditawarkan memang cukup mahal dibandingkan pesaingnya
(Extra joss). Harga bukan sebagai penentu dalam persaingan. Konsumen
kembali lagi yang menentukan akan membeli produk yang mana.
Place
Lokasi atau tempat yang kita masuki
juga menentukan keberhasilan menggarap target pasar. All Convenience store, Café,
Hotel, Restauran, Pusat kebugaran, warung, kantin, kaki lima, toko kelontong,
lapangan golf dan Klub Malam. Kekuatan distribusi kratingdaeng banyak terbantu
karena jaringan distribudi kelompok PT. ABC Artha Boga Cemerlang yang terkenal
tangguh.
Promotion
Ketiga P yang lain tak akan berarti
tanpa promosi, yakni mengkomunikasikan produk kita kepada target pasar. Jika
STP ada di level strategis, 4P bermain di level eksekusi.Bagi produk yang
perputarannya cepat seperti minuman berenergi cair ini, iklan memang merupakan
faktor yang amat penting. Minuman energi cair tergolong produk low
involvement. Artinya, pengambilan keputusan tidak didasari oleh pemahaman
atau pemikiran yang mendalam. Akibatnya, iklan memberi pengaruh yang sangat
tinggi. Jadi, kalau TOM Ad-nya tinggi, brand share-nya tinggi.
Hal ini akan semakin positif jika ditunjang distribusi yang luas. Akibatnya,
produk tersebut akan meraih share yang sama atau bahkan lebih besar dari
TOM Ad-nya. Periklanan menjadi salah satu hal yang penting dalam proses
mambangun merek /branding. Mengenalkan produk kepada konsumen adalah salah
satu tujuan dalam promosi. Periklanan yang efektif akan mengubah pengetahuan
public mengenai ketersediaan dan karakteristik sebuah produk (product
knowledge).
Periklanan adalah permainan kalah atau
menang. Jika slogan tanpa arti, itu tidak membantu mereknya. Seperti slogan
kratingdaeng “ mengembalikan stamina yang loyo’’yang merupakan tag line
yang bisa diterima konsumen. Dalam proses marketing, 4P ini ada pada tahap
menyalurkan customer value dan mengkomunikasikan customer value kepada pasar.
Langganan:
Postingan (Atom)
KEPEMIMPINAN & PENGAMBILAN KEPUTUSAN
KEPEMIMPINAN & PENGAMBILAN KEPUTUSAN Oleh : Eko Yulianto, ST, MM, MSD (NIDN 0325077407) A. Pendahuluan Pengelolaan suatu bisnis, baik it...
-
Ruang Lingkup Manajemen Olahraga Pengertian Olahraga Olahraga adalah segala kegiatan yang sistematis untuk mendorong, membina, serta ...
-
Dua pelayanan penting dalam kegiatan-kegiatan produksi adalah pemeliharaan (maintenance) dan penanganan bahan (material handling). Pem...
-
Menjelaskan Pancasila yang sila-silanya tersusun secara sistematis, hierarkis, logis, adalah filsafat Pancasila sebagai sistem fi...