Ruang Lingkup Manajemen Sekolah
Pengertian Manajemen dan Empat Fungsi Dasar Manajemen – Setiap organisasi
memiliki berbagai sumber daya yang harus dikelola oleh manajemen yang
profesional agar sumber daya tersebut dapat memberikan konstribusi yang paling
maksimal terhadap pencapaian tujuan organisasinya. Secara definisi, Manajemen
dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan (termasuk
perencanaan dan pembuatan keputusan, pengorganisasian, pimpinan dan
pengendalian) yang diarahkan pada sumber daya organisasi (tenaga kerja,
keuangan, fisik dan informasi) yang bertujuan untuk mencapai sasaran organisasi
dengan cara yang efisien dan efektif (Menurut R.W. Griffin dalam bukunya yang berjudul Management, 2013:5).
Pengertian
Manajemen menurut para Ahli
Pengertian Manajemen menurut Sawaldjo
Puspopranoto (2006:99), Manajemen adalah Proses untuk mencapai
tujuan organisasi dengan bekerja bersama dan melalui orang-orang dan sumber
daya organisasi lainnya.
Pengertian Manajemen menurut Malayu
S.P. Hasibuan (2000:2), Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur
proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif
dan efiesien untuk mencapai satu tujuan.
Pengertian Manajemen menurut T.
Hani Handoko (2000:10), Manajemen adalah bekerja dengan
orang-orang untuk menentukan, menginterpretasikan, dan mencapai tujuan-tujuan
organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian,
penyusunan personalia, pengarahan, kepemimpinan dan pengawasan.
Pengertian Manajemen menurut Richard
L. Daft (2002:8), Manajemen adalah pencapaian sasaran-sasaran
organisasi dengan cara yang efektif dan efisien melalui perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian sumber daya organisasi.
Pengertian
Manajemen,
Pengertian Manajemen (Definition of Management)
Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno
ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum
memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Kata manajemen
mungkin berasal dari bahasa italia (1561) maneggiare yang
berarti “mengendalikan,” terutamanya “mengendalikan kuda” yang berasal dari
bahasa latin manus yang berati
“tangan”. Kata ini mendapat pengaruh dari bahasa Perancis manège yang berarti “kepemilikan kuda” (yang
berasal dari Bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda), dimana
istilah Inggris ini juga berasal dari bahasa Italia. Bahasa Prancis lalu
mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.
Menurut
pengertian yang ketiga, manajemen
adalah seni (Art) atau suatu ilmu pnegetahuan. Mengenai
inipun sesungguhnya belum ada keseragaman pendapat, segolongan mengatakan bahwa
manajemen adalah seni dan segolongan yang lain mengatakan bahwa manajemen
adalah ilmu. Sesungguhnya kedua pendapat itu sama mengandung kebenarannya.
Manajemen juga
adalah suatu ilmu pengetahuan maupun seni. Seni adalah suatu pengetahuan
bagaimana mencapai hasil yang diinginkan atau dalm kata lain seni adalah
kecakapan yang diperoleh dari pengalaman, pengamatan dan pelajaran serta
kemampuan untuk menggunakan pengetahuan manajemen.
Konsep
Dasar Manajemen
- Manajemen sebagai ilmu - Suatu
ilmu pengetahuan (science) yang berusaha secara
sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja bersama untuk
mencapai tujuan.
- Manajemen sebagai seni - Manajemen
adalah seni untuk mencapai hasil yang maksimal dengan usaha yang minimal.
- Manajemen sebagai profesi - Manajemen
sebagai profesi merupakan suatu bidang pekerjaan yang dilakukan oleh
orang-orang yang memiliki keahlian dan keterampilan sebagai pemimpin atau
manajer pada suatu organisasi/suatu perusahaan tertentu.
- Manajemen sebagai proses - Manajemen adalah proses yang khas terdiri dari tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, dimana dalam masing-masing bidang tersebut digunakan ilmu pengetahuan dan keahlian serta diikuti secara berurutan dan tujuan yang telah ditetapkan.
Hakikat
Manajemen
- Proses kerja dengan dan atau melalui (mendayagunakan) orang lain untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien.
- Aspek utama manajemen sebagaimana diungkapkan everard dan morris adalah “menyusun arah, tujuan dan sasaran” orientasi cita-cita yang jelas merupakan pusat bagi pendekatan-pendekatan teoritis dalam manajemen pendidikan, seperti yang akan kita lihat nanti. Dua contoh berikut mengilustrasikan poin ini :
- Mendefinisiskan tujuan adalah fungsi utama administrasi (Culberston, 1983, dikutip dari Bush, 1995, hal. 1)
- Sebuah organisasi dibangun untuk mencapai cita-cita atau sasaran melalui aktivitas kelompok (Cyert, 1975, dikutip dari Bush, 1995, hal. 2).
- Secara umum, mendefinisikan tujuan dalam pendidikan merupakan hal yang sederhana ; terkait dengan pembelajaran.
- Tujuan manajemen pendidikan adalah untuk memfasilitasi pembelajaran siswa sebagai sebuah bentuk proses pembelajaran.
Pentingnya manajemen yang efektif
dalam organisasi pendidikan semakin banyak mendapatkan pengakuan dari berbagai
pihak. Sekolah dan perguruan tinggi akan lebih efektif dalam memberikan
pendidikan kepada siswa atau mahasiswanya jika mereka ter-manage dengan
baik. Penelitian tentang efektifitas sekolah dan perbaikan sekolah di beberapa
Negara menunjukkan bahwa mutu kepemimpinan dan menajemen merupakan salah satu
variabel terpenting untuk membedakan sekolah yang berhasil dan yang tidak (sammon et.
al.,1994).
Fungsi Manajemen,
Berdasarkan
definisi diatas, jelas bahwa Manajemen dalam sebuah organisasi memiliki 4
Fungsi Dasar yaitu Perencanaan dan Pembuatan Keputusan, Pengorganisasian,
Pimpinan dan Pengendalian yang digunakan untuk mengelola sumber daya
organisasinya sehingga mencapai sasaran yang ditentukan secara efektif dan
efisien. Berikut ini adalah pembahasan singkat mengenai 4 Fungsi Dasar
Manajemen.
- Perencanaan - Dalam definisi tersebut mengatakan bahwa fungsi dasar pertama dari Manajemen adalah Perencanaan dan Pembuatan keputusan. Pada dasarnya, Perencanaan atau Planning adalah menentukan Tujuan Organisasi dan memutuskan cara yang terbaik untuk mencapainya. Sedangkan Pembuatan Keputusan adalah bagian dari Perencanaan yang berkaitan dalam memilih langkah-langkah atau tugas yang harus dilakukan untuk mencapai sasaran organisasinya. Dalam perencanaan harus memiliki batas waktu hingga kapan tugas-tugas tersebut harus dilaksanakan dan siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut.
- Pengorganisasian - Setelah membuat perencanaan dan menetapkan langkah-langkah ataupun tugas-tugas untuk mencapai sasaran organisasi, fungsi manajemen selanjutnya adalah mengorganisir orang-orang yang tepat dan sumber daya lainnya untuk menjalankan perencanaan yang ditetapkan. Pada dasarnya, yang dimaksud dengan Pengorganisasian (Organizing) adalah mendelegasikan tugas-tugas yang telah ditetapkan dalam perencanaan kepada individu ataupun kelompok yang terdapat dalam organsasi yang bersangkutan. Dalam fungsi Pengorganisasian terdapat pengelompokan kegiatan dan penyusunan Struktur Organisasi serta menjelaskan fungsi-fungsi dari setiap bagian dan sifat hubungan antara bagian-bagian tersebut dalam Struktur organisasi tersebut.
- Pimpinan - Setelah menetapkan Perencanan dan mengorganisir sumber daya yang diperlukan, Fungsi ketiga Manajemen adalah Pemimpinan (Leading) atau ada yang menyebut fungsi manajemen ini sebagai Pengarahan (Directing). Pemimpinan (Leading) dalam Manajemen adalah serangkaian proses yang digunakan agar setiap anggota yang berada dalam organisasi dapat bekerjasama dalam mencapai sasaran organisasi. Seorang Manajer harus dapat menuntun, mengarahkan, menggerakan dan memotivasi serta mempengaruhi bawahan agar dapat melakukan tugas-tugas yang telah direncanakan untuk mencapai tujuan/sasaran organisasi.
- Pengendalian - Fungsi Manajemen yang terakhir adalah Pengendalian atau Controlling, Fungsi Pengendalian ini berkaitan dengan penghimpunan informasi-informasi yang digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap kinerja organisasi, memantau perkembangan tugas yang telah direncanakan sebelumnya dan mengambil tindakan korektif terhadap penyimpangan yang terjadi. Dalam fungsi pengendalian ini, seorang manajer selalu mengawasi jalannya suatu tugas atau kegiatan yang terarah ke pencapaian Tujuan Organisasi yang telah ditetapkannya.
Orang yang
bergerak di bidang manajemen disebut “manajer”. Manajer
berorientasi kepada pekerjaan, manusia, sumber daya dan pencapaian. Untuk dapat
berjalan dan mencapai tujuan tertentu, maka manajer membutuhkan suatu wadah
yang disebut dengan organisasi. Baik buruknya kualitas suatu organisasi di
tentukan oleh baik buruknya seorang manajer dalam memilih sumber daya dan orang
yang tepat untuk ditunjuk dan dipercayakan menempati kedudukan dalam organisasi
tersebut. Seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk
mencapai tujuan organisasi
Tujuan Manajemen,
Tujuan utama manajemen adalah untuk mengamankan hasil
maksimum dengan upaya & sumber daya minimum. Manajemen pada
dasarnya berkaitan dengan berpikir & memanfaatkan sumber daya manusia,
material & keuangan sedemikian rupa sehingga akan menghasilkan kombinasi
terbaik.
Pada umumnya,
tujuan utama dari manajemen adalah menangani fungsi-fungsi organisasi agar bisa
berjalan dengan efektif dan efisien. Untuk lebih memahami peran manajemen, kita
bisa menjabarkan tujuan manajemen menjadi lebih rinci, yaitu sebagai berikut.
Tujuan Manajemen
dalam Tingkat Organisasi atau Perusahaan - Setiap organisasi atau perusahaan pastinya berusaha untuk mencapai
tujuan ekonomi yang telah disepakati bersama. Nah inilah yang menjadi tujuan
manajemen, dimana manajemen yang baik akan membantu kita untuk meraih semua
tujuan yang ada. Manajemen akan membantu kita untuk menggunakan sumber
daya yang ada dengan penggunaan seoptimal mungkin sampai menuju tujuan akhir.
Tujuan manajemen dalam tingkat organisasi dan perusahaan dapat diklasifikasikan
lagi ke dalam beberapa bagian, yaitu sebagai berikut :
- Mencapai Kelangsungan Hidup yang Stabil. Salah satu tujuan manajemen dalam tingkat organisasi dan perusahaan adalah membantu kelangsungan hidup suatu organisasi dengan aman dan stabil. Dalam hal ini, pendapatan yang diperoleh organisasi atau perusahaan harus cukup untuk menutupi biaya-biaya yang diperlukan dan manajemen juga perlu membantu organisasi untuk menghemat pengeluaran. Dengan begitu, pengeluaran biaya yang dilakukan perusahaan tidak lebih besar daripada pemasukannya atau dengan kata lain menghindari defisit.
- Meraih Pertumbuhan yang Diinginkan. Tujuan manajemen yang kedua adalah membantu organisasi dan perusahaan untuk meraih pertumbuhan yang diharapkan. Dalam hal ini, manajemen untuk karyawan akan membantu para karyawan untuk lebih produktif dan memberikan kinerja yang jauh lebih baik dari pada sebelumnya. Manajemen akan membantu karyawan untuk meraih perkembangan demi perkembangan, sampai akhirnya karyawan bisa berupaya dan bekerja bersama-sama demi mencapai pertumbuhan yang diinginkan.
- Profitabilitas. Tidak dapat disangkal lagi bahwa profitabilitas adalah salah satu faktor dasar yang menentukan masa depan dan pertumbuhan organisasi dan perusahaan secara keseluruhan. Logikanya, jika kita ingin memastikan kelanjutan bisnis dengan sukses, maka kita harus memastikan bahwa profitabilitas organisasi kita terjamin dengan baik. Itulah mengapa salah satu tujuan manajemen dalam tingkat organisasi atau perusahaan adalah mencapai profitabilitas yang diinginkan bersama.
Tujuan Manajemen dalam
Tingkat Sosial - Pada poin
sebelumnya, kita sudah membahas tentang tujuan manajemen dalam tingkat
organisasi atau perusahaan. Namun, kita juga perlu selalu ingat bahwa
organisasi atau perusahaan juga termasuk ke dalam bagian masyarakat atau
sosial. Bukan hanya itu, semua sumber daya yang akan diolah oleh organisasi
atau perusahaan juga berasal dari masyarakat. Jadi, tidak salah jika manajemen
memiliki peranan yang penting dalam kehidupan masyarakat. Berikut ini adalah
beberapa tujuan manajemen dalam tingkat sosial yang perlu kita ketahui
bersama-sama :
- Memastikan keselamatan, kesehatan dan harga produk yang terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat atau minimalnya kepada target pasar kita. Selain itu, organisasi atau perusahaan juga harus mematuhi metode-metode produksi yang aman bagi lingkungan masyarakat.
- Memastikan bahwa produk yang dijual kepada masyarakat memiliki kualitas produk yang baik dan memenuhi standar. Tidak hanya itu, manajemen juga memiliki peranan untuk mengembangkan kualitas produk dalam biaya yang seminimal mungkin, sehingga tidak terjadi pemborosan dalam organisasi atau perusahaan.
Manajemen juga
bertujuan untuk membantu kita dalam memberikan kontribusi dengan memberikan
fasilitas dan layanan yang berguna untuk masyarakat luas.
Tujuan manajemen
lainnya adalah memastikan lapangan kerja yang cukup untuk para masyarakat lokal
yang tinggal di sekitar organisasi atau perusahaan kita.
Tujuan Manajemen dalam Tingkat Individu - Tujuan manajemen dalam tingkat individu juga dapat disebut sebagai tujuan pribadi. Ini juga bisa menjadi tujuan manajemen yang dimiliki setiap karyawan dalam organisasi atau perusahaan. Misalnya, bagaimana seorang karyawan bertujuan untuk meraih jabatan yang lebih tinggi dalam kurun waktu setahun ke depan, sehingga dirinya harus memiliki pengelolaan yang baik dalam bekerja. Berikut ini adalah beberapa tujuan manajemen yang berkaitan dengan tujuan pribadi karyawan yang perlu kita ketahui diantaranya,
- Menjamin kebutuhan finansial karyawan seperti, gaji (upah), insentif, bonus, asuransi dan tunjangan-tunjangan lainnya.
- Memberikan kesempatan dan pilihan yang terbaik untuk pengembangan diri para karyawan.
- Memberikan peluang bagi karyawan agar mereka dapat memiliki keseimbangan hidup antara kehidupan pribadi dan pekerjaan
- Memberikan tingkat pengakuan yang layak bagi karyawan, terutama jika mereka adalah karyawan yang berprestasi dan unggul. Dengan menerapkan hal ini, dapat dipastikan karyawan akan semakin bersemangat untuk berkontribusi pada perusahaan.
- Terakhir dan tidak kalah penting, manajemen yang baik juga bertujuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang nyaman bagi semua karyawan di dalam suatu organisasi atau perusahaan.
Bidang Garapan
Manajemen Sekolah
Bidang Garapan Manajemen Sekolah - Manajemen pendidikan adalah proses keseluruhan kegiatan bersama dalam bidang pendidikan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pelaporan, pengkoordinasian, pengawasan dan pembiayaan, dengan menggunakan atau memanfaatkan fasilitas yang tersedia, baik personil, materiil, maupun spirituil untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
Pengertian Garapan Manejemen Sekolah - Menurut Gussudiarta, (2010:3) ruang lingkup menurut objek garapan manajemen pendidikan adalah semua jenis kegiatan manajemen yang secara langsung maupun tidak langsung terlibat dalam kegiatan mendidik. Sebagai titik pusat pandangan adalah kegiatan mendidik di sekolah. Namun karena kegiatan disekolah tersebut tidak dapat dipisahkan dari jalur lingkungan formal maupun nonformal, maka juga dibahas lingkup sistem pendidikan sampai ke tingkat pusat.
Jenis-Jenis
Pengertian Garapan Manejemen Sekolah
Manajemen kesiswaan - Ada tiga masalah utama yang perlu mendapat perhatian dalam bidang kesiswaan yaitu :
- Masalah penerimaan siswa baru
- Masalah kemajuan belajar dan evaluasi belajar
- Masalah bimbingan
Manajemen kurikulum - Kurikulum adalah segala pengalaman pendidikan yang diberikan oleh sekolah kepada seluruh anaknya,baik dilakukan didalam sekolah maupun di luar sekolah. Pimpinan sekolah harus sadar bahwa kurikulum yang ada perlu dipahami benar-benar oleh guru-guru, sehingga mereka dapat menjabarkannya secara lebih luas dan dapat mengembangkan secara kreatif. Kurikulum ini kemudian perlu dijabarkan dalam kegiatan pengajaran di sekolah seperti perencanaan kegiatan pengajaran/pembuatan kalender pendidikan, penjadwalan, program pengajaran catur wulan/semester/tahunan hingga persiapan mengajar serta evaluasinya.
Manajemen tatalaksana sekolah - Beberapa kegiatan dari tatalaksana sekolah (ketatausahaan sekolah) yang terpenting adalah :
- Surat dinas sekolah dan buku agenda
- Buku ekspedisi
- Guna buku ekspedisi ialah untuk pembuktian bahwa suatu surat yang dikirimkan sudah sampai kepada alamatnya atau orang (petugas) yang diserahi tanggung jawab.
Manajemen organisasi sekolah - Organisasi yaitu aktivitas dalam membagi-bagi kerja,menggolong-golongkan jenis pekerjaan,memberi wewengan,menetapkan saluran perintah dan tanggung jawab kepada para pelaksana.
Manajemen keuangan - Masalah keuangan adalah masalah yang peka. Oleh karena itu dalam mengelola bidang ini pimpinan sekolah harus berhati-hati, jujur dan terbuka agar tidak timbul kecurigaan baik dari staf maupun dari masyarakat atau orang tua siswa.
Manajemen perlengkapan - Gedung sekolah dapat memberi gambaran yang jelas bagi masyarakat tentang baik buruknya pelayanan pendidikan yang ada didalamnya. Gedung sekolah yang terawat dengan baik akan memberi gambaran pada masyarakat tentang pelayanan pendidikan yang tertib dan teratur. Sebaliknya gedung sekolah yang tidak terawat, rusak, halaman penuh rumput yang tidak teratur akan memberi kesan bahwa mutu pendidikan yang ada di dalamnya tidak baik.
Manajemen hubungan masyarakat - Hubungan sekolah dengan masyarakat bertujuan antara lain untuk :
- Memajukan kualitas pembelajaran dan pertumbuhan anak.
- Memperkokoh tujuan serta meningkatkan kualitas hidup dan penghidupan masyarakat.
- Menggairahkan untuk menjalin hubungan dengan sekolah.
Tantangan Manajemen Sekolah - Dalam era informasi keberadaan keluarga memberikan implikasi penting bagi sistem baru pendidikan. Menurut Reigeluth dan Garfinkel bahwa model karakteristik masyarakat informasi sebagai berikut :
- Tujuan dan model berkisar pada proses pengorganisasian iptek mengenai informasi pengembangan pengembangan pengetahuan,
- Dasar kekuatannya adalah perluasan kekuatan kognitif dengan teknologi tinggi,
- Paradigma adalah berfikir sistemik munculnya hubungan sebab-akibat, kompleksitas dinamis, orientasi ekologi,
- Berkembangnya teknologi: proses pengumpulan, pengorganisasian, penyimpanan informasi, jaringan komunikasi,dan sistem perencanaan dan rancangan,
- Komoditi pokok: informsi dan pengetahuan sebagai kunci produk, manusia profesional dan pelayanan teknik adalah komoditi utama,
- Pola kosumsi: lebih kecil dan efesien
- Karakteristik organisasi: keterpaduan, sinergi, perubahan dan fleksibelitas.
Banyak peluang yang dapat dimanfaatkan sekolah
di antaranya: gerakan mutu, kemajuan media komunikasi massa, multi media dan
kesadaran masyarakat baru akan pendidikan berkualitas dan berbasis kepada
masyarakat (Community Based Education). Artinya, kepala sekolah bersama
guru-guru dan pihak terkait (stakeholder) perlu bersikap proaktif dalam
menjawab tantangan perubahan agar sekolah mampu memenuhi kebutuhan masyarakat
terhadap pendidikan. Menurut Suparno, SJ. et. dkk. (2003) pola kepemimpinan
kepala sekolah amat berpengaruh dan sangat menentukan kemajuan sekolah.
Kepemimpinan kolaboratif diperkirakan yang akan dapat menyediakan fasilitas dan
dapat menyediakan sumber daya (resources) bagi kemajuan sekolah.
Sedangkan tantangan sekolah di era informasi, di antara: perubahan
niai-nilai/norma, liberalisasi, ekonomi, Iptek yang canggih dan bahaya narkoba.
Setiap peluang perlu dimanfaatkan dan dioptimalkan, sedangkan setiap tantangan
perlu diantispasi, sehingga peranan sekolah tetap dapat ditingkatkan sesuai
dengan peluang yang ada.peranan sekolah berkaitan secara langsung dengan
pengembangan sumber daya manusia (human resources development).
Sekolah harus menjadi penyalur semua
informasi, pengetahuan, sumberdaya dan metodelogi belajar, sekolah juga harus
menjadi tempat dan pusat pembelajaran, tempat kerja dan pusat pemeliharaan.
Menghadapi tantangan pada era informasi dn perubahan sosial yang semakin cepat,
pendidikan masa depan perlu sejak dini (mulai pendidikan dasar) melatih peserta
didik untuk mampu belajar mandiri. Tranformasi dari masyarakat yang lamban,
tidak kreatif dan bodoh kepada terbentuknya masyarakat yang belajar (Learning
Society) dengan kreativitas yang tinggi menjadi sasaran pembelajaran.
Pengetahuan dan pembelajaran masyarakat
dalam era informasi bermakna Trier dalam Prospects, sebagai berikut :
- Perolehan dan penggunaan pengetahuan adalah proses penting dalam proses inovasi, perubahan dan pembangunan masyarakat,
- Penetahuan tertentu harus didasarkan atas kerjasama dari orang dalam berbagai kelompok,
- Kesiapan dari pengetahuan masyarakat harus didasarkan atas kritera dan pengorganisasian dari pembelanjaan masyarakat, dan
- Semua tingkatan usia dri pembelajar harus mencakup dorongan kebutuhan menuju munculnya pembelajaran efektif.
REFERENSI :
- Malayu S.P. Hasibuan. (1999). Organisasi dan Motivasi. Jakarta: Bumi Aksara.
- Morrisey G.L. (2002). Pemikiran Strategis. Jakarta: Prenhallindo.
- Prajudi Atmosudirdjo. (1978). Dasar-Dasar Ilmu Administrasi. Jakarta: Seri Pustaka Ilmu.
- Rusli Luthan. (2003). Olahraga, Kebijakan dan Politik, Jakarta: KONI dan Dirjen Olahraga.
- Salusu. (2000). Pengambilan Keputusan Stratejik. Jakarta: Grasindo.\
- Sondang P. Siagian. (1992). Fungsi-Fungsi Manajerial. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
- Stoner J.A. (1986). Manajemen. Jakarta: Erlangga.
- Sunarto dan Sahedhy Noor R. (2001). Manajemen Sumberdaya Manusia. Yogyakarta: BPFE-UST.
- Terry G.R. (1986). Principle of Management. Illinois Richard : D. Irwin, Inc. Homewood.
- The Liang Gie. (1978). Pengertian, Kedudukan, dan Perincian Ilmu Administrasi. Yogyakarta: Karya Kencana.